LAPANGAN (PKL)
Disusun Oleh:
FAHMI AHMAD HUSAENI
NIM
201302025
Nama Perusahaan
Jenis Perusahaan
: Tekstil
Alamat Perusahaan
Telepon / Fax
: +62-264-207-727 / +62-264-211-260
: infoipci@id.indorama.net
Purwakarta,.............................2016
Pembimbing PEI
Pembimbing Perusahaan
NIDN:
NIK:
Mengesahkan,
Head Of Department Instrument
Sutarno
NIK :
ii
a. Judul
b. Penyusun
1) Nama
2) NIM
: 201302025
c. Program Studi
: Teknik Mekatronika
d. Waktu Pelaksanaan
e. Tempat Pelaksanaan
Purwakarta,.............................2016
Pembimbing PEI
Pembimbing Perusahaan
NIDN:
NIK:
Mengesahkan,
Kepala Program Studi Teknik Mekatronika
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma Tiga Politeknik.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Afzeri Tamsir M.Eng selaku kepala program studi Teknik
Mekatronika;
2. Sutarno S.T, selaku Head Of Department Instrument PT. Indorama
Polychem Indonesia;
3. Adolf Asih Supriyanto M.T, selaku dosen pembimbing PEI.
4. Pak Jajang Hapid Kurnia dan seluruh teknisi instrument poly, selaku
pembimbing Pratik Kerja Lapangan di PT. Indorama Polychem Indonesia;
5. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;
6. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini;
Akhir kata,penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan Praktik Kerja
Lapangan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Purwakarta, April 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
2.2.2.5 Inverter...........................................................................................8
2.2.2.6 Motor Induksi 3 Fasa .....................................................................9
2.2.3 Pengukuran Dalam Instrumentasi ..............................................................9
2.2.3.1 Pengukuran Aliran Fluida (Flow Measurement) ...........................9
2.2.3.2 Pengukuran Level (Level Measurement).....................................10
2.2.3.3 Pengukuran Tekanan (Pressure Measurement)............................11
2.2.3.4 Pengukuran Temperature (Temperature Measurement) ..............11
BAB III HASIL PELAKSANAAN PKL............................................................12
3.1 Unit Kerja PKL ................................................................................................12
3.1.1 Department Poly.......................................................................................12
3.1.1.1 Alur Proses Produksi Department Poly .......................................12
3.1.2 Department Instrument PT. Indorama Polychem Indonesia ....................13
3.1.2.1 Department Instrument Poly ........................................................14
3.1.2.2 Lingkup Kerja Yang Dilaksanakan Oleh Instrument Poly ..........14
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan........................................................................16
3.2.1 Jenis Pekerjaan yang Di Kerjakan............................................................16
3.3 Pembahasan Hasil PKL....................................................................................23
3.3.1 Mesin Duplex Polymer Filter ...................................................................23
3.3.2 Spesifikasi Mesin Duplex Polymer Filter ................................................25
3.3.3 Komponen Mesin Duplex Polymer Filter ................................................26
3.3.4 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Duplex Polymer Filter ................................
3.3.5 Prosedur Pengoperasian Mesin Duplex Polymer Filter ...............................
3.3.6 Konfigurasi ...................................................................................................
3.3.6.1 Wiring Diagram ...............................................................................
3.3.6.2 Pipe And Instrument Diagram .........................................................
3.3.7 Pola Perawatan (Maintenance) Mesin Duplex Polymer Filter ....................
3.3.8 Masalah yang Sering Terjadi pada Mesin Duplex Polymer Filter ...............
3.3.9 Troubleshooting............................................................................................
3.4 Identifikasi Kendala Yang Dihadapi ...................................................................
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instrumentasi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan industri proses
seperti industri tekstil. Untuk itu, keahlian mengenai instrumentasi sangat
dibutuhkan di industri tersebut. Department instrument merupakan department
yang menangani masalah instrumentasi di industri.
Fokus utama dari department instrument adalah mengendalikan 4 besaran
proses yang terjadi di industri. Besaran proses yang dimaksud adalah level, flow,
pressure dan temperature. Besaran proses yang terjadi di industri proses harus
terjaga akurasi dan kestabilannya. Contoh, pada industri tekstil, takaran bahan
kimia (bahan baku untuk membuat benang sintetis) yang dialirkan dari pipa ke
tangki haruslah sesuai aturan, jika tidak maka hasil akhir yang didapatkan tidak
akan sesuai dengan yang diharapkan.
Selain 4 besaran proses, hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh
department instrument adalah mengenai kebersihan produk. Kebersihan produk
menjadi sangat penting mengingat di industri tekstil banyak sekali bahan-bahan
kimia yang terus mengalir melalui pipa, tangki dan lain sebagainya. Jika bahanbahan kimia tersebut kotor, maka produk yang dihasilkan pun akan jelek. Untuk
itu, penulis menjadikan mesin duplex polymer filter sebagai objek praktik kerja
lapangan. Mesin duplex polymer filter merupakan mesin untuk menyaring polimer
cair (bahan baku untuk membuat benang sintetis dan bijih plastik) agar polimer
yang dihasilkan bersih dari kotoran dan produk yang dihasilkan berkualitas.
Pukul
Tanggal
Tempat
Department
Instrument Poly
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan
yaitu:
1. Memahami sistem instrumentasi di industri khususnya industri tekstil.
2. Memahami prinsip kerja dari alat-alat instrumentasi.
3. Memahami metode kerja yang baik dan benar dalam penanganan masalah
terkait instrumentasi.
4. Memahami proses yang terjadi di industri terutama pada mesin duplex
polymer filter.
1.5 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai ajang untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa
perkuliahan di tempat kerja.
b. Menambah
wawasan
serta
keterampilan
mahasiswa
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polimer Di Industri Tekstil
2.1.1 Pengertian Polimer
Polimer merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari susunan
ulang molekul kecil (monomer) yang saling berikatan. Sedangkan polimerisasi
merupakan reaksi penggabungan dari monomer-monomer menjadi polimer.
Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi menjadi 2, yaitu polimer alam dan polimer
buatan (sintetis). Polimer alam merupakan polimer yang didapat dari alam seperti
wool, jaring laba-laba dan sutera. Sedangkan polimer buatan merupakan polimer
hasil rekayasa di laboratorium melalui sintetis bahan-bahan kimia seperti nylon dan
polyester. Polimer tidak bisa dipisahkan dari industri tekstil karena polimer
merupakan awal dari terciptanya produk-produk yang dihasilkan seperti benang
sintetis dan bijih plastik (chip).
keinginan pemakai. Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory
dimana PLC melakukan instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya.
Peralatan input dapat berupa sensor photo electric, push button pada panel
kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal
yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang
menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain
yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC. Gambar 2.3 menunjukan PLC
Micrologix 1400 pada sistem Duplex Polymer Filter.
2.2.2.4 Sensor
Dalam kaitannya dengan sistem elektronis, sensor pada dasarnya dapat
dipandang sebagai sebuah perangkat atau device yang berfungsi mengubah besaran
fisis menjadi besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian
listrik atau sistem digital.
Sensor merupakan bagian dari transduser yang berfungsi untuk melakukan
sensing atau merasakan dan menangkap adanya perubahan energi eksternal yang
akan masuk ke bagian input dari transduser, sehingga perubahan kapasitas energi
yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konverter dari transduser untuk
dirubah menjadi energi listrik. Gambar 2.4 menunjukan proses pendeteksian oleh
sensor pada umumnya.
2.2.2.5 Inverter
Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah
sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC dengan frekuensi tertentu.
Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan
MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengubah. Inverter dapat
diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu inverter satu fasa dan inverter tiga fasa.
Gambar 2.5 dan 2.6 menunjukan rangkaian inverter 1 fasa dan 3 fasa.
10
11
Secara normal tidak ada kesulitan berarti didalam mengukur level fluida
bersih dan nonviscous, namun untuk material slurry atau material dengan viscous
yang berat dan solid, bagaimanapun banyak menimbulkan masalah.
12
Temperature (oC)
-252,78
-195,81
-38,87
100
444,60
950,5
1063,0
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
3.1 Unit Kerja PKL
3.1.1 Department Poly
Department Poly merupakan department yang menangani masalah reaksi
kimia dalam pembuatan polimer di industri tekstil khususnya PT. IPCI. Kapasitas
produksi polimer yang dihasilkan oleh Department Poly sendiri mencapai 900
ton/hari. Produksi tersebut 3 kali lipat dari produksi polimer di department
sejenisnya, yaitu Department Poly CP3 PT. Indo-Rama Syntethics Tbk yang hanya
memproduksi sekitar 250 ton/hari. Tentunya, dengan skala produksi yang lebih
besar membutuhkan pengawasan dan pemeliharaan yang intensif.
12
13
14
Jajang Hapid K
Technician
Anggi Thohari
Hadian Gani Al
Nafi
Tony Pratama
15
untuk display LED dot matrix. Untuk pekerjaan Instrument yang dilaksanakan oleh
Instrument Poly adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan
Pemasangan atau instalasi dilakukan apabila ada penggantian alat
instrument yang mengalami kerusakan. Pemasangan juga dilakukan jika akan
menambah perangkat baru. Contohnya, memasang sensor RTD PT-100 didalam
panel untuk mengetahui temperature panel secara real time.
2. Pengukuran
Pengukuran biasanya dilakukan untuk mengecek kondisi alat instrument di
lapangan atau di workshop. Contohnya, ketika nilai variabel proses yang tertera di
control room tidak sesuai dengan ni;ai aktualnya di lapangan. Maka untuk
mengatasi hal tersebut dilakukan pengukuran terhadap alat instrument, baik
variabel prosesnya maupun arus dan tegangan.
3. Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses yang terjadi apabila pada masalah pada proses
pengukuran tidak terselesaikan. Kalibrasi biasanya dilakukan dengan set zero point
pada alat instrument (load cell, transmitter). Setelah dilakukan set zero point,
biasanya alat instrument akan segera kembali normal.
4. Reparasi
Reparasi merupakan pekerjaan yang dilaksanakan apabila terjadi kerusakan
pada alat instrument. Alat instrument yang sudah tidak bekerja dengan normal
(setelah dikalibrasi) akan segera dicari kerusakannya dan diperbaiki. Jika setelah
diperbaiki masih terdapat kerusakan, maka alat yang rusak dapat diganti dengan
alat yang baru.
5. Perawatan
Perawatan merupakan hal penting untuk menjaga performa produksi agar
selalu optimal. Perawatan dilaksanakan oleh Department Instrument untuk menjaga
16
stabilitas alat instrument di lapangan agar indikasi dan performanya selalu optimal.
Perawatan dilaksanakan secara berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan.
.=
(3.1)
17
.=
= 33.25
(3.2)
Jika nilai toleransi mendekati 0.1 ohm, maka RTD PT-100 dalam
keadaan bagus.
18
Jika pembacaan tiap load cell sama, maka tekan tombol TARE
pada display.
Jika pembacaan load cell sesuai, maka load cell siap digunakan
kembali.
19
Pasang resistor dengan nilai 270 atau gunakan loop calibrator dan
set tahanan dengan nilai 270 secara seri ke input sumber, lalu
hubungkan ke probe (+)(-) Hart Comm.
Posisi 0 %
Arus 8 mA
Posisi 25%
Arus 12 mA
Posisi 50 %
Arus 16 mA
Posisi 75%
Arus 20 mA
Posisi 100%
20
3. Record Data
Data merupakan hal penting yang harus tersimpan dan terekam dengan baik
agar apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, data tersebut dapat mudah dicari dan
diidentifikasi. Pekerjaan recording data ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu
saja, misalnya ketika akan dilaksanakan audit internal maupun eksternal.
Data yang direcord oleh Department Instrument biasanya berhubungan
dengan jumlah dan kondisi peralatan instrument baik yang berada di lapangan, di
workshop maupun di gudang. Data tersebut pun harus selalu di upgrade secara
berkala agar terus valid. Tidak hanya berkaitan dengan peralatan saja, data
mengenai work permit dan pekerjaan harian pun juga harus direcord. Gambar 3.5
menunjukan proses recording data mengenai tag number sensor yang tertera pada
junction box di lapangan.
Gambar 3.5 Proses Recording Data Tag Number Sensor pada Junction Box
4. Maintenance
Maintenance merupakan pekerjaan yang dilakukan secara berkala dan
terjadwal. Umumnya, maintenance dilaksanakan setiap sebulan sekali atau
tergantung kondisi dan kebutuhan suatu alat dan mesin yang dimaintenance.
Berikut ini adalah contoh maintenance yang dilaksanakan di Department
Instrument Poly :
21
22
5. Daily Check
Rutinitas yang selalu dilaksanakan oleh Department Instrument Poly adalah
pengecekan. Pengecekan yang dilaksanakan secara rutin adalah pengecekan
temperature ruangan panel inverter dan panel DCS. Berikut adalah ruangan yang
dicek kondisi temperature-nya :
Tabel 3.1 Daftar Ruangan Yang Dicek Temperature-nya
Nama Panel
Lokasi
Panel RIO 1
Lantai 1
Lantai 2
Panel RIO 3
Lantai 3
Panel RIO 4
Lantai 5
23
24
25
Spesifikasi
Jenis Fluida
PET (Polymer)
Laju Aliran
Kekentalan
3.000 Poise
Filtrasi
20 (98%)
Design Temperature
316o C (601o F)
Pemanas
HTF Vapor
26
Komponen
Material
Vessel Body
Vessel Cover
Vessel Studs
SA193-B7
Diverter Valves
Heat Exchanger
Filter Elements
Berat (Kg)
Frame (each)
3.000 Kg
3.200 Kg
Filter Vessel
12.000 Kg
13.000 Kg
350 Kg
350 Kg
42.600 Kg = 42 Ton
Spesifikasi
5 HP,380 V/ 3 Ph/ 50 Hz, 180 Rpm
27
4-20 mA
Actuator Heaters
25 Watt
VFD-1
VFD-2
VFD-3
VFD-4
Spesifikasi
Model
Produsen
AUMA
Jenis Motor
3 ph AC Asynchcronous (induksi)
Power Supply
380 V / 3 Ph / 60 Hz
Speed
180 rpm
28
Gambar 3.12 Motor Valve Inlet Port A (A) Motor Valve Inlet Port B (B)
Gambar 3.13 Motor Valve Outlet Port A (A) Motor Valve Outlet Port B (B)
2. PLC
PLC merupakan kontroler utama dari seluruh sistem yang ada di mesin
Duplex Polymer Filter. PLC mengatur kontrol sekuensial, putaran aktuator,
indikasi dan komunikasi ke DCS. PLC juga terintegrasi ke display HMI melalui
jalur LAN.
Tabel 3.8 Spesifikasi PLC
29
Keterangan
Spesifikasi
Tipe
Produsen
Input Power
24 V DC
Memory
Serial Ports
RS232C/RS485
Digital Inputs
12 (Fast) + 8 (Normal)
Digital Outputs
30
Keterangan
Memory Module
24 V DC
Battery Compartment
Battery connector
10
LCD Ddisplay
11
12
13
3. Inverter
Inverter atau disebut juga variable frequency drive merupakan driver yang
mengatur kecepatan dari aktuator. Pengaturan kecepatan didasarkan pada
pengaturan frekuensi arus AC ke DC kemudian diubah ke AC lagi. Berikut adalah
komposisi frekuensi dan tegangan pada pengontrolan kecepatan motor :
Persentase
Frekuensi
Voltage
0%
0 Hz
0V
25 %
12,5 Hz
95 V
50 %
25 Hz
190 V
75 %
37,5 Hz
285 V
100 %
50 Hz
380 V
31
Berikut adalah spesifikasi inverter yang digunakan untuk mengontrol motor pada
control panel:
Tabel 3.10 Spesifikasi Inverter
Keterangan
Spesifikasi
Type
Altivar 71
Manufacturer
Schneider Electric
Motor Frequency
50 Hz
Frequency Range
Up To 400 Hz
32
Limit Switch
Limit switch merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi
33
Blok Hitam
[1] Setting Spindle
[2] Pointer
[3] Mark
Blok Putih
[1] Setting Spindle
[2] Pointer
[3] Mark
34
RTD PT-100
RTD PT-100 merupakan sensor umum yang digunakan sebagai media
Auto Transfer
Auto-Man
Toward A- Toward B
Inlet Valve-Both-Outlet Valve
Fungsi
Memutuskan hubungan power utama
ke control panel.
Untuk menginterupsi proses kontrol
sekuensial otomatis dan menghentikan
pergerakan valve.
Mengaktifkan akutator elektrik untuk
menggerakan valve dengan
menggunakan PLC pada saat panel
dalam mode auto.
Untuk memilih mode antara auto atau
manual.
Untuk memilih arah gerakan valve
ketika mode manual.
Untuk memilih valve mana yang akan
bergerak ketika manual mode.
35
Gambar 3.21 Tampak Depan Control Panel (A) Bagian Dalam Control Panel (B)
6. Human Machine Interface
Layar HMI merupakan tempat operator / user untuk mengoperasikan mesin
Duplex Polymer Filter. Pada layar HMI user dapat memberikan berbagai macam
intruksi mulai dari pemindahan filter aktif dan menggerakan aktuator. Selain tempat
untuk memberikan intruksi, layar HMI juga berisi indikasi yang terdapat pada
mesin Duplex Polymer Filter. Layar HMI langsung terhubung ke PLC melalui port
RJ45 dengan alamat IP 192.168.1.20 dan subnet mask 255.255.255.0
Tabel 3.12 Pesan Yang Muncul Di Layar HMI Untuk Outlet Valve
Pesan
Full Port-A
A to B Purge Position
Indikasi
Indicates outlet valve is in full port A
position.
Indicates outlet valve is in the vent
permitting a back purge of Polymer
from A to B vessel.
36
Move To B
B to A Purge Position
Move To A
Full Port B
Tabel 3.13 Pesan Yang Muncul Di Layar HMI Untuk Inlet Valve
Pesan
Full Port-A
Move To B
A to B Fill
Move To A
B to A Fill
Full Port B
Running
Ready
Indikasi
Indicates inlet valve is in full port A
position.
Indicates movement of inlet valve
toward B (electric actuators are
moving)
Indicates inlet valve is in fill position
Indicates movement of inlet valve
toward A (electric actuators are
moving)
Indicates inlet valve is in fill position
Indicates inlet valve is in full port B
position.
Indicates PLC is running and an
automatic transfer is in progress.
Indicates the system is in full port A or
port B and its ready for switch over.
37
38
39
40
5. Laksanakan Flushing atau sealing dengan gas N2 melalui vent valve untuk
mencegah kebakaran, oksidasi dan memastikan Polymer telah habis.
3.4.5.4 Membongkar (dismantle) Filter Lama
1. Buatlah work permit ke Department PMT untuk mengeluarkan candle filter.
2. Pastikan selang yang telah tersambung dengan N2 selalu siap didekat filter.
(Buka N2 secara kontinu saat filter akan diangkat untuk sealing anti
ledakan).
3. Bukalah cover filter, buka baut-bautnya dan keluarkan candle filter.
4. Simpan candle filter ke trolly filter.
5. Bersihkan filter yang kotor di department POY.
3.4.5.5 Persiapan Untuk Standby Filter
1. Pastikan filter bersih yang telah di assembling harus siap di lantai 5.
2. Laksanakan pembersihan Housing filter dan spool pipe menggunakan
brass.
3. Sebelum masuk housing untuk box up, pastikan line inlet dan outlet bersih.
4. Laksanakan flushing menggunakan N2 untuk memastikan line bersih.
5. Laksanakan box up filter.
6. Laksanakan pressure test menggunakan N2 dengan tekanan 2.0 Kg/Cm2,
catat datanya.
7. Untuk memastikan filter tidak bocor bila penurunan pressure < 4 psi/jam
selama 4 jam, kemudian buang pressurenya (0.27 kg/cm2)
8. Pastikan heating up filter dilaksanakan minimal 24 jam sebelum
penggantian filter.
9. Pastikan untuk mengawasi proses temperature transfer line dan pastikan
jangan sampai terganggu.
10. Laksanakan hot pressure test menggunakan N2 dengan tekanan 2.0 Kg/Cm2
dan catat datanya.
11. Untuk memastikan filter tidak bocor bila penurunan pressure < 0.5 Kg/Cm2
/ jam selama 4 jam. Kemudian buang pressure nya.
41
42
43
44
45
46
Penyebab
Troubleshooting
Indikasi temperature
Tingginya temperature
Connector diganti
abnormal
sensor mengalami
shut down).
short circuit.
dan inverter.
47
48
Kurangnya perlengkapan safety untuk peserta PKL seperti helm dan hand
gloves.
Kendala Non-Teknis :
Masalah
Bulan
Februari
Maret
Total
Broken Tube
49
Cutter Trip
Error Transmitter
16
Inverter Trip
Motor Stall
Motor Trip
10
11
Stuck Tube
12
19
18
37
Total
Keterangan :
Data pada tabel 3.3 diambil dari log book harian Department Instrument
Poly. Data tersebut diambil dari bulan Februari sampai Maret. Data yang diambil
merupakan data yang terkait permasalahan seperti sensor rusak, saluran pipa macet.
Berikut ini merupakan grafik yang menunjukan frekuensi permasalahan
berdasarkan tabel 3.3
9
7
2
0
2
0
Februari
Maret
2
0
50
51
3. Adanya kotoran atau zat yang mengendap di jalur pipa sehingga aliran
tersumbat yang mengakibatkan pembacaan transmitter error.
4. Kondisi transmitter yang sudah usang atau rusak.
5. Wiring dan koneksi longgar sehingga data yang dikirim dan diterima
menjadi tidak akurat.
Kesalahan pembacaan pada transmitter tentu akan berimbas pada produksi.
Jika indikasi transmitter sebagai alat ukur tidak akurat, maka dapat dipastikan
indikasi dari besaran proses (flow, level, pressure dan temperature) akan
menyimpang dari nilai sesungguhnya. Jika indikasi besaran proses tidak sesuai
dengan yang seharusnya, maka jumlah produksi akan menurun. Keadaan yang
seperti itu tidak akan menguntungkan bagi industri karena jika produksi menurun
maka akan membuat pendapatan perusahaan menurun pula. Untuk menanggulangi
permasalahan error pada transmitter, berikut adalah diagram alir penyelsesaian
masalah (troubleshooting) pada transmitter :
52
Start
Error
Indication
Finish
53
Mulai
Masalah/Pekerjaan
Yang Timbul
Konfirmasi Oleh
Control Room
Intruksi Ke Teknisi
Department
Work
Permit
No
Masalah
Urgent
Yes
Aksi
Yes
Masalah
Selesai
No
Yes
Close Work
Permit
Catat Di
Logbook
Selesai
54
55
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan di Department
Instrument Poly PT. Indorama Polychem Indonesia, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, yaitu :
Jumlah PET yang mengalir melalui mesin Duplex Polymer Filter sama
dengan jumlah produksi harian Department Poly, yaitu 900 TPD.
4.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan dan merasakan
pengalaman kerja di lapangan, penulis dapat memberikan beberapa saran baik
untuk peserta PKL atau pihak department, yaitu :
A. Untuk Peserta PKL
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Dasar Instrumentasi dan Proses Kontrol. Bimbingan Profesi
Sarjana Teknik (BPST) Direktorat Pengolahan.
Auma. Multi-turn Actuators SAExC 07.1 SAExC 16.1 User Manual.
Kustija, Jaja. 2012. Modul Sensor Dan Transduser.
Rockwell Automation. 2015. Micrologix 1400 Programmable Controllers User
Manual.
Schneider Electric. 2006. Altivar 71 Programming Manual : Variable Speed Drive
For Asynchronous Motor.