Anda di halaman 1dari 20

Kenapa Orang Bisa Kaya dan Miskin?

VIVAnews - Pakar entrepreneur Goenardjoadi Goenawan menyatakan, sesuatu


yang paling misterius di dunia ini adalah uang. Karena uanglah ilmu entrepreneurial
menjadi langka.
Sebenarnya ilmu entrepreneurial sama dengan ilmu-ilmu lainnya namun karena
rewardnya uang yang hasilnya besar, maka ilmu ini jarang dibagikan kepada
masyarakat umum. Biasanya hanya diwariskan kepada anak atau keluarga.
Karenanya, bagi Anda yang ingin kaya, Anda perlu perilaku duit. Bagi khalayak
umum uang disebut sebagai nilai tukar. Itu definisi yang terlalu umum. Definisi
lainnya duit sebagai upah. Upah nilainya sangat kecil. Selanjutnya morfpologi uang
berlanjut.
"Duit adalah profit (keuntungan). Kalau bisnis sekelas Rp30 juta biasanya profit 1015 persen atau senilai Rp5 juta," kata Goenawan.
Karena itu Anda harus mengenal definisi duit berikutnya. Jadi duit takarannya bukan
saja rupiah. Ada yang menyebut K. Misalnya, 100K artinya US$100 ribu. Duit level
ini disebut investasi.
Orang kaya menyebut duit sebagai investasi yang kadang tidak diukur dengan
omzet atau profit. Contohnya kalau mau membeli ruko, mereka tidak menghitung
omzet. Yang mereka hitung adalah keuntungan modal (capital gain). "Jadi sangat
berbeda," katanya.
Berikut perbedaan cara pandang orang kaya dengan orang miskin soal uang:
Orang kaya:
- Menganggap duit sebagai investasi yang menghasilkan capital gain.
- Memandang duit secara gambaran besar. Brand value. Distribution. Supply Chain.
Menghitung skala ekonomi, pada skala besar baru terlihat uangnya.
- Mendapatkan dana jangka panjang seperti KPR atau Kredit Multi Guna untuk
keperluan investasi jangka panjang
- Selalu merasa ada pilihan. Mengutamakan security. Mencegah exposure dan risiko.
Selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.
Orang miskin:
- Menganggap duit sebagai profit. Titik impas atau break even point (BEP). Payback

period atau periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi.
- Memandang uang dengan nilai saat ini. Bukan masa depan.
- Mendapatkan dana jangka pendek. Biasanya kartu kredit atau KTA yang biayanya
jauh berlipat lebih tinggi.
- Mengutamakan opportunity mengambil risiko dan exposure. Cenderung mengejar
ngejar waktu dalam mengambil keputusan

Pandangan Orang terhadap Uang

Pandangan orang terhadap uang dapat berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Finansialku.com akan membahas perbedaan pandangan orang terhadap uang.

Pandangan Orang terhadap Uang


Pernakah terpikir, apa yang membedakan orang kaya dengan orang miskin? Apakah orang kaya
memiliki pandangan berbeda terhadap uang? Finansialku.com mengutip beberapa sumber dan
pemikiran mengenai pandangan orang terhadap uang.
Sebelumnya penulis melihat uang sebagai sebuah koin. Hal ini lah yang menyebabkan orang
yang berbeda akan berbicara berbeda mengenai uang. Penulis melihat perbedaan dalam hal:
permasalahan keuangan dan permasalahan kelangkaan.

Apakah Anda mau Bebas dari Masalah Keuangan?


Penulis pernah membuat artikel yang menjelaskan mengenai keadaan permasalahan keuangan.
Surplus-Defisit, Laporan Pendapatan dan Pengeluaran

Pertanyaan yang ingin penulis lontarkan adalah: Apakah Anda ingin hidup dalam permasalahan
keuangan? Atau Anda ingin hidup bebas dari masalah keuangan? Seperti pada judul artikel ini
pandangan orang terhadap uang, permasalahan keuangan dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Robert T. Kiyosaki dan istrinya Kim Kiyosaki (penasihat keuangan di Amerika) menuliskan
bahwa permasalahan keuangan yang dihadapi seseorang atau keluarga terdiri dari dua jenis,
yaitu permasalahan keuangan karena kekurangan dan permasalahan keuangan karena
kebanyakan uang. Sekali lagi penulis ingin menanyakan, Apakah Anda ingin hidup dalam
permasalahan keuangan?
Pada dasarnya apa yang membedakan kedua pemikiran tersebut? Satu orang (mindset orang
kaya) adalah selalu berpikir bahwa bagaimana cara saya selalu dalam kondisi masalah
kebanyakan uang? Pada akhirnya orang kaya selalu berpikir untuk membuat uang dan
kekayaannya beranak pinak dan terlindungi.
Di sisi lain, banyak orang yang merasa hidup dalam kondisi yang selalu kekurangan, walaupun
pada dasarnya mereka bisa hidup tanpa kekurangan. Disadari atau tidak, permasalahan keuangan
yang menimpa Kita atau teman kita adalah karena tidak dapat mengelola uang dengan baik dan
benar. Sasaran empuk untuk disalahkan adalah gaji yang rendah, perusahaan yang pelit,
perusahaan yang tidak mau membantu karyawannya dan lain sebagainya. Penulis tidak
bermaksud mendukung pengusaha, namun menyalahkan orang lain, menyalahkan kondisi tidak
dapat memberikan solusi. Jika memang saat ini gaji kurang, Kita harus introspeksi, apakah Kita
layak dibayar dengan nilai seperti itu? Jika kurang, cari pekerjaan lain yang mau membayar
sesuai dengan nilai Anda. Cara lain adalah mulailah menumbuhkan jiwa wirausaha dan mulai
membuka usaha.

Ekonomi dalam Kelangkaan atau Berkelimpahan?


Ingatkah Anda materi ekonomi yang diberikan pada saat SMP atau SMA? Salah satu hal yang
menyebabkan harga tanah naik, harga emas naik adalah adanya KELANGKAAN. Hal ini yang
ditancapkan dalam pola pikir kita dan anak-anak kita saat belajar mengenai ekonomi.
Apa yang terjadi jika diajarkan bahwa dalam ekonomi terdapat dunia yang BERKELIMPAHAN?
Percaya atau tidak banyak pengusaha-pengusaha muda di Indonesia atau di luar negeri yang
memiliki kekayaan dalam jumlah besar pada usia muda. Beberapa orang kaya muda di Amerika,
antara lain pendiri Facebook, pendiri Whatsup, pendiri Dropbox dan lainnya.

Kesimpulan
Artikel ini tidak bermaksud sebagai sebuah provokatif, tetapi sebuah pemikiran. Apakah
pandangan orang terhadap uang, sudah benar? Mindset seseorang mengenai uang, akan
mempengaruhi cara orang tersebut mengelola uang, cara dan orang tersebut memperlakukan
uang.

Cara Berpikir Orang Kaya, Yang Berbeda


Dengan Anda (Bagian 1)
Aidil Akbar - detikfinance
Selasa, 26/01/2016 06:49 WIB

Jakarta -Sudah banyak buku, artikelm dan bahkan training untuk membahas sebenarnya seperti
apa sih cara orang-orang kaya tersebut berpikir dan bertindak? Salah satu penulis buku Steve
Siebold mendapati jawaban yang cukup surprise ketika dia melakukan interview ke banyak
miliuner di seluruh dunia.
Dan jawaban tersebut, ternyata hanya sedikit yang berhubungan dengan uang, kebanyakan justru
berhubungan dengan mental alias cara kita berpikir tentang uang dan kehidupan.
Dalam tulisan kali ini kita akan bahas beberapa trik dan tips bagaimana orang kaya tersebut
berpikir yang membedakan dengan orang-orang kebanyakan.
1. Orang kebanyakan melihat uang secara emosional, sementara orang kaya melihat uang
menggunakan logika.
Orang kebanyakan yang mempunyai latar belakang edukasi yang bagus, pekerjaan yang bagus
cenderung kemudian menjadi 'takut' alias bermain aman dengan kehidupannya dan lebih
berminat untuk pensiun dengan nyaman. Mereka menggunakan emosinya untuk 'mencari aman'
atau dikenal dengan istilah 'comfort zone' dengan kondisi keuangan yang mereka miliki saat ini.
Sementara orang kaya melihat uang hanya sebagai alat saja sehingga menggunakan logika
mereka. Mereka melihat bahwa uang yang dimiliki bisa memberikan mereka pilihan dan
kesempatan untuk mengembangkan uang mereka menjadi lebih banyak lagi.
2. Orang kebanyakan berpikir bahwa cara untuk menjadi kaya adalah dengan pendidikan formal,
orang kaya percaya bahwa fokus pada suatu ilmu/pengetahuan.
Kalau diperhatikan, banyak sekali dari orang-orang kaya di dunia ini yang hanya memiliki
sedikit latar belakang pendidikan formal, akan tetapi mereka sangat fokus dan sangat menguasai
apa yang mereka kerjakan. Almarhum Om Bob Sadino juga sering sharing pengalaman beliau

mengenai hal ini.


Sementara itu kebanyakan orang lebih percaya bahwa gelar Master atau bahkan Doktor akan
menjamin masa depan kekayaan mereka.
3. Orang kebanyakan menganggap uang bisa menjadi sumber masalah. Orang kaya melihat
kemiskinan sebagai sumber masalah. Stigma banyak orang beranggapan bahwa seseorang bisa
kaya biasanya karena beruntung atau melakukan hal-hal yang tidak jujur. Itu sebabnya beberapa
kalangan justru merasa tabu untuk menjadi kaya atau terlihat kaya.
Sementara itu orang kaya sangat tahu bahwa meskipun uang tidak menjamin suatu kebahagiaan,
tapi setidaknya membuat hidup lebih mudah dan nyaman.
4. Orang kebanyakan melihat membahagiakan diri sendiri adalah egois dan tidak baik, orang
kaya memandang hal tersebut normal.
Orang kaya di dunia berusaha untuk membahagiakan diri mereka, tanpa harus berpura-pura.
Sementara orang kebanyakan memandang hal tersebut secara negatif.
Orang kaya berpikiran bahwa, apabila mereka tidak bisa menjaga diri mereka, bagaimana
mereka bisa membantu orang lain kan? Anda tidak bisa memberikan sesuatu kepada orang lain
apabila anda belum memiliki.
5. Orang kebanyakan punya mental menunggu, orang kaya punya mental bertindak (action).
Kebanyakan orang hanya memikirkan, berwacana dan paling mentok berencana saja tentang
bagaimana caranya supaya bisa punya banyak uang, aset, dan menjadi kaya, sementara orang
lain bertindak dan melakukannya.
Ingat salah satu kualitas berharga dari orang kaya di atas adalah bertindak dan menguasai skill
tertentu. Kalau anda bisa kaya dengan mengatur keuangan dan berinvesatasi anda pun harus
menguasai ilmunya. Di mana bisa dapat ilmunya? Salah satunya di pelatihan Basic Financial
Planning bulan Februari seperti info di sini http://bit.ly/bfp21jk (copy paste). Bagi anda yang di
luar kota (Bali) jangan ketinggalan untuk ikut di sini http://bit.ly/pm25bali dan
http://bit.ly/rd26bali di sini (copy paste).
Pada tulisan berikutnya, akan saya berikan lagi sambungan daftar tentang bagaimana cara
berpikir orang kaya yang membedakan dengan orang kebanyakan seperti anda. Ingat, jangan
hanya membaca saja, mulailah melakukan dan meniru apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh
orang-orang kaya ini.
(dnl/dnl)

Cara Berpikir Orang Kaya, Yang Berbeda


Dengan Anda (Bagian 2)
Aidil Akbar - detikfinance
Selasa, 02/02/2016 06:34 WIB

Jakarta -Di dalam tulisan sebelumnya sudah dibahas bagaimana 5 Cara Berpikir Orang Kaya
yang membedakan dengan rata-rata kebanyakan orang di dunia termasuk di Indonesia seperti
anda.
Nah, menyambung tulisan sebelumnya, dalam tulisan kali ini kita akan bahas 5 Cara Berpikir
Orang Kaya berikutnya, yang mungkin bisa kita contoh dan ikuti dalam kehidupan kita. Kita
mulai dari nomor 6 berikut ini:
6. Orang Kebanyakan membanggakan masa lalu, Orang Kaya memikirkan masa depan.
Orang menjadi kaya karena mereka berani mengambil risiko, memikirkan, merencanakan dan

melakukan untuk mencapai tujuan masa depan mereka.


Sementara orang-orang kebanyakan lebih senang membanggakan masa lalu mereka yang
'berhasil'. Orang jenis ini jarang sekali yang kemudian bisa menjadi kaya raya, malahan banyak
yang pada akhirnya tidak bisa menikmati hidup.
7. Orang Kebanyakan mendapatkan uang dari mengerjakan hal-hal yang mereka tidak sukai,
Orang Kaya mengikuti minat dan kesukaannya.
Di mana orang kebanyakan, keliatannya orang kaya tuh kerjanya ya cuma kerja kerja dan kerja.
Padahal cara cerdas yang dilakukan orang kaya adalah menyukai dan mencintai apa yang mereka
kerjakan dan mendapatkan bayaran karena mengerjakannya.
Sementara itu orang kebanyakan malah justru mengerjakan pekerjaan yang mereka tidak suka
karena mereka butuh uang untuk bertahan hidup.
8. Orang kebanyakan mempunyai ekspektasi rendah agar tidak kecewa, Orang Kaya berani
menerima tantangan tinggi.
Banyak ahli di bidang kesehatan mental dan otak yang memberikan nasihat bahwa akan lebih
baik bagi kita untuk mempunyai ekspektasi yang rendah agar kita tidak kecewa dengan harapanharapan kita.
Sementara itu terbukti bahwa orang-orang yang telah berhasil menjadi kaya belum tentu
mencapai ke posisi mereka sekarang, apabila mereka tidak punya mimpi dan ekspektasi yang
tinggi terhadap apa yang mereka lakukan.
9. Orang Kebanyakan percaya bahwa anda harus melakukan sesuatu untuk menjadi kaya, Orang
Kaya percaya anda harus menjadi sesuatu untuk bisa menjadi kaya.
Orang kebanyakan sangat percaya bahwa anda harus melakukan sesuai untuk kemudian
langsung mendapatkan hasil secara instan. Sementara Orang Kaya sangat percaya bahwa tidak
ada yang instan dan anda harus belajar dan berkembang seiring dengan pengalaman anda baik itu
pengalaman baik maupun pengalaman buruk.
Itulah sebabnya seorang seperti Donald Trump bisa menjadi miliuner untuk kemudian bangkrut
lalu balik lagi menjadi seorang miliuner bahkan lebih kaya dari sebelumnya.
10. Orang Kebanyakan percaya bahwa untuk bisa menghasilkan anda membutuhkan uang, Orang
Kaya justru menggunakan uang orang lain.
Banyak orang berpikiran bahwa anda harus mengumpulkan uang dulu untuk kemudian uang
tersebut bisa menghasilkan uang lagi. Orang kaya terbiasa untuk menggunakan uang orang lain
(pinjaman bank, investasi dll) untuk membangun kerajaan bisnis dan investasi mereka.
Hal ini yang dilakukan oleh banyak Orang Kaya dengan kerajaan bisnis mereka. Mereka
menggunakan utang atau uang orang lain untuk membesarkan usaha mereka. Kalaupun mereka

juga diwajibkan menempatkan modal sendiri, biasanya modal tersebut hanya sebesar 10%-30%
dari pinjaman yang diajukan.
Sementara uang mereka sendiri bisa diputarkan ditempat lain atau diinvestasikan secara
produktif ke tempat lain.
Inilah strategi cerdas yang dilakukan oleh banyak orang kaya. Andapun bisa melakukan tindakan
cerdas untuk diri anda dengan menambah ilmu mengelola keuangan dan berinvestasi yang baik
dan benar. Bagaimana caranya? Salah satunya di pelatihan Basic Financial Planning bulan
Februari seperti info di sini.
Bagi anda yang di luar kota (Bali) jangan ketinggalan untuk ikut di sini dan di sini.
Sudah selesai? Belum. Ternyata masih ada beberapa Cara Berpikir Orang Kaya yang masih akan
kita bahas pada seri tulisan berikutnya. Btw, tulisan sebelumnya sudah dipraktikkan belum?
Action is important!!!

Cara Berpikir Orang Kaya, Yang Berbeda


Dengan Anda (Bagian 3)
Aidil Akbar - detikfinance
Selasa, 09/02/2016 07:00 WIB

Jakarta -Kita sudah bahas di dua tulisan sebelumnya, dan sudah dibahas 10 kualitas cara
berpikir orang kaya dibandingkan orang kebanyakan, so sudah cukup dong?
Well, ternyata tidak. Banyak hal yang kita bisa pelajari dari pola dan cara berpikir orang kaya
yang kemudian kita bisa contoh di dalam kehidupan kita sehari-hari. Ingat, kata kuncinya di sini
tidak hanya membaca dan belajar, tapi juga di PRAKTIK an, alias diLAKUKAN. Action, Action,
dan Action adalah salah satu kunci terpenting kalau anda mau bisa menjadi seperti orang-orang
kaya ini.
Lalu apa saja yang ada di dalam pikiran mereka? Yuk kita lanjut bahas lagi
11. Orang kaya tahu bahwa 'pasar' dipengaruhi emosi dan serakah, orang kebanyakan percaya
bahwa pasar dipengaruhi logika dan strategi.
Yang dimaksud dengan pasar di sini adalah, pasar modal tempat di mana orang melakukan
investasi produk keuangan seperti saham maupun obligasi. Sementara kesuksesan kita untuk bisa
berinvestasi terutama di bursa saham, tidak sesimpel formula matematika.
Orang kaya yang berinvestai di 'pasar' ini tahu sekali, bahwa pasar sangat dipengaruhi oleh
emosi, baik emosi ketakutan (rugi) ataupun emosi untuk cepat kaya alias serakah. Sehingga
ketika orang kaya ini melakukan transaksi jual beli saham, mereka juga ikut memperhitungkan
faktor ini ke dalam transaksi dan observasi mereka.
12. Orang kebanyakan hidup di atas batas kemampuan, orang kaya justru berusaha hidup
sederhana saja.
Orang kaya kebanyakan memilih untuk hidup biasa saja bukan karena mereka tidak mampu, tapi
kebanyakan dari mereka memilih untuk bisa hidup nyaman seperti keadaan mereka sekarang
untuk kurun waktu yang panjang, alias tidak mau kaya secara singkat untuk kemudian jatuh

miskin.
13. Orang kebanyakan mengajarkan anak mereka untuk bisa bertahan hidup, oirang kaya
mengajarkan anaknya untuk menjadi kaya.
Orang kebanyakan mengajarkan anak mereka untuk sekolah yang tinggi kemudian bekerja dan
menabung tanpa diperkenalkan dengan realitas kehidupan. Jangan mengambil risiko dalam
kehidupan, karena risiko bisa membahayakan terutama secara finansial. Sementara itu orang
kaya mengajarkan anak mereka tentang kehidupan dunia yang sebenarnya sedari mereka kecil.
Mereka mengajarkan apa yang bisa mereka miliki atau tidak miliki apabila mereka melakukan
sesuatu. Serta mengejarkan anak-anak mereka untuk berinvestasi dan berani mengambil risiko.
14. Banyak orang stress karena uang, sementara orang kaya justru mendapatkan kedamaian dari
kekayaan mereka.
Banyak orang kaya mengakui secara terang-terangan kalau uang dan kekayaan mereka bisa
membantu memecahkan banyak masalah. Sementara orang kebanyakan justru memandang uang
adalah sumber dari segala macam permasalahan, sehingga punya cukup uang saja sudah cukup
daripada kaya tapi banyak masalah.
15. Orang kebanyakan lebih suka bersenang-senang dibandingkan 'belajar', orang kaya memilih
untuk 'belajar' daripada bersenang-senang.
Ingat bahwa orang kaya tidak mewajibkan kita belajar dari pendidikan formal saja, justru
pendidikan yang fokus dan diperlukan untuk kita bertahan hidup dan dapat berwirausaha
dianggap lebih bisa membawa diri mereka kepada kesuksesan.
Apabila anda berkunjung ke rumah orang kaya, pemandangan yang biasanya atau paling sering
anda saksikan adalah perpustakaan pribadi di rumah. Banyak dari orang kaya yang belajar
sendiri (self study) melalui buku-buku yang mereka baca.
Sementara itu orang kebanyakan lebih memilih bacaan yang ringan saja seperti novel, tabloid
dan majalah.
16. Orang kebanyakan memandang orang kaya sombong, sementara orang kaya lebih suka
bergaul dengan orang-orang yang berhasil.
Ada pepatah mengatakan, apabila kita berteman dengan tukang minyak wangi maka kita akan
ikutan wangi, demikian juga dalam pergaulan kita. Ketika kita bergaul dengan orang-orang
sukses maka mentalitas, cara berpikir, cara bekerja, kecepatan mereka mengambil keputusan dan
lain-lain akan 'tertular' ke kita.
Itulah sebabnya, orang kaya biasanya hanya berkumpul alias bergaul dengan orang sukses yang
notabene biasanya juga kaya.
Nah, hal ini kemudian dianggap negatif dan sombong oleh orang kebanyakan, yang lebih

memilih bergaul dengan orang-orang kebanyakan dari kumpulan mereka dengan latar belakang
dan keuangan yang sama, sambil ngegosip dan ngomongin kesuksesan orang kaya tersebut.
Nah daripada banyak ngomongin orang, nambah dosa mendingan mulai action dari sekarang
dengan cara belajar belajar dan belajar dulu. Ke mana? Salah satunya di pelatihan Basic
Financial Planning bulan Februari seperti info di sini. Bagi anda yang diluar kota (Bali) jangan
ketinggalan untuk ikut di sini dan di sini.
Panjang ya? Udah jadi 3 bagian tulisan dan ternyata pembahasan belum habis, karena di tulisan
berikutnya saya akan bahas bagian terakhir setelah itu selesai. Janji deh selesai.

Cara Berpikir Orang Kaya, Yang Berbeda


Dengan Anda (Bagian 4)
Aidil Akbar - detikfinance
Selasa, 16/02/2016 06:50 WIB

Foto: Istimewa
Jakarta -Sudah 3 bagian tulisan kita bahas sebelumnya tentang Cara Berpikir Orang Kaya yang
unik yang membuat mereka memang layak menjadi kaya dibandingkan Orang Kebanyakan,
seperti anda.
Dan sesuai dengan janji saya ini adalah bagian terakhir dari tulisan seri ini, semoga kita bisa
belajar dan yang paling penting adalah melakukan alias action, dengan cara mencontoh apa yang
Orang Kaya telah lakukan dan mencontoh cara berpikir mereka.
17. Orang Kebanyakan fokus menabung uang kecil, Orang Kaya fokus mengembangkan

uang menjadi besar.


Orang Kaya akan lebih fokus pada uang-uang besar, dan bagaimana mereka bisa
mendapatkannya dengan mengambil risiko yang ada. Sementara Orang Kebanyakan hanya fokus
kepada berapa besar tabungan yang mereka bisa lakukan dari penghasilan bulanan mereka.
18. Orang Kebanyakan akan mencoba bermain aman dengan uang mereka, Orang Kaya
tahu kapan harus mengambil risiko.
Kata kunci bagi Orang Kaya adalah Leverage melipat gandakan aset dan uang dengan modal
yang sedikit tapi memiliki risiko yang lumayan. Meskipun banyak investor yang rugi, tapi
mereka pada akhirnya belajar dan mengerti kenapa mereka menderita kerugian, sehingga mereka
bisa menerapkan strategi baru untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
19. Orang Kebanyakan lebih suka zona nyaman, Orang Kaya justru tidak nyaman ketika
mereka di zona nyaman.
Zona nyaman sebenarnya zona yang berbahaya, dan Orang Kebanyakan justru mencari
kenyamanan tersebut. Orang Kaya tahu dan mengerti, kalau zona nyaman justru membahayakan
mereka dari segi kehidupan dan keuangan. Orang Kaya tahu bahwa untuk bisa menjadi seorang
miliuner mereka harus mengambil keputusan yang sulit dan mengambil risiko yang terukur.
20. Orang Kebanyakan tidak sadar hubungan antara uang dan kesehatan, Orang Kaya
menyadari bahwa uang dapat menyelamatkan mereka.
Sakit, meninggal dunia dan musibah lainnya memang bukan kehendak kita. Orang Kebanyakan
tidak mengetahui hubungan antara uang dan kesehatan sampai ketika mereka tertimpa musibah
sakit dan meninggal dunia.
Orang Kaya menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik apabila
mereka sakit ketika mereka mempunyai banyak uang. Memang uang tidak bisa membeli
kesehatan kita, akan tetapi setidaknya Orang Kaya merasa bahwa mereka bisa berusaha
semaksimal mungkin untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan tanpa harus khawatir
mereka kehabisan uang.
21. Orang Kebanyakan berpikir bahwa mereka harus memilih punya keluarga harmonis
atau menjadi kaya, sementara Orang Kaya tahu kalau mereka bisa mendapatkan
keduanya.
Stereotype yang dimiliki oleh Orang Kebanyakan menunjukan bahwa keluarga kaya sering sekali
berantakan, atau untuk bisa menjadi kaya anda harus mengorbankan segalanya termasuk waktu
dan keluarga. Itulah yang menghalangi mereka untuk berpikir menjadi orang kaya karena mereka
tidak mau mengorbankan keluarga mereka.
Padahal, Orang Kaya justru merasa dengan memiliki kekayaan yang banyak mereka akan
mempunyai waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Memang mereka harus bekerja keras

untuk mendapatkan uang tersebut, tapi ketika tiba saatnya untuk berkumpul dan bersenangsenang bersama keluarga mereka dapat melakukan itu tanpa harus khawatir tidak punya uang.
So anda mau jadi Orang Kaya atau mau jadi Orang Kebanyakan? Pilihan ada di diri anda. Yang
paling penting lakukan sesuatu, mulailah belajar untuk mengatur keuangan dan kekayaan dengan
baik dan benar.
Anda bisa belajar melalui pelatihan misalnya di kelas Basic Financial Planning bulan Februari
seperti info di sini. Bagi anda yang di luar kota (Bali) jangan ketinggalan untuk ikut di sini dan di
sini.
Selamat belajar, saya doakan anda semua menjadi sukses dan kaya lahir dan batin. Aamiin.
(wdl/wdl)

Gaya Hidup Enak


Aidil Akbar - detikfinance
Selasa, 19/01/2016 06:40 WIB

Jakarta -Mumpung masih awal tahun, biasanya anda dan keluarga sudah siap-siap untuk urusanurusan keuangan anda dan keluarga kan? Dana darurat sudah terkumpul dan dipersiapkan, utangutang sudah aman dan dilunasi, perencanaan dana pendidikan dan dana pensiun sudah beres
dihitung, investasi sudah dihitung dan disiapkan.
Pertanyaannya adalah, kenapa kok nominal uang anda alias investasi anda masih masih

samaaaaa saja, alias tidak ada penambahan di saldo investasi anda?


Pasti ada yang salah, dimanakah letak permasalahannya?
Permasalahan utama yang sering menjadi penyebab kenapa kita menjadi boros adalah karena
Gaya Hidup. Ada perumpaan yang mengatakan bahwa 'Biaya Hidup Sebenarnya Tidak Mahal,
Yang Bikin Mahal Adalah Gaya Hidupnya'. Gaya hidup biasanya berhubungan dengan 'gengsi'.
Gengsi dan life style biasanya berhubungan dengan 'tekanan' dari pertemanan atau Bahasa
kerennya adalah 'peer pressure'.
Semakin anda mengikuti gengsi dan gaya hidup yang tinggi, maka semakin habis uang bulanan
anda yang dipakai untuk bersenang-senang. Dan yang lebih parahnya lagi ternyata Peer Pressure
ini tidak hanya terjadi di anda sebagai orang tua, tapi juga sudah mulai menjalar ke anak-anak
kita, bahkan mulai dari tingkatan SD.
Dan biasanya itu terjadi yaaaa balik lagi karena didikan orang tua. Ingat, bukan besaran gaji yang
bisa membuat anda kaya atau tidak, tapi gaya hidup anda.
Berapa pun besarnya gaji anda apabila gaya hidup anda tinggi maka anda tidak akan pernah bisa
menabung dan menginvestasikan uang anda.
Permasalahan lain yang juga sering timbul di Indonesia adalah, masih banyaknya orang yang
tidak bisa membedakan antara menyimpan uang, menabung uang maupun berinvestasi.
Simpanan biasanya berhubungan dengan dana yang ditempatkan dalam jangka waktu tertentu
yang singkat alias untuk sementara, dan nanti akan dipakai lagi.
Hal ini biasanya berhubungan dengan yang dikenal dengan istilah 'cash flow' atau arus dana.
Itulah sebabnya, ketika anda menempatkan gaji bulanan anda pada rekening tabungan di bank,
anda sebenarnya tidak sedang 'menabung'. Mengapa? Karena dana alias gaji yang masuk ke
dalam rekening anda kemudian akan keluar lagi dalam bentuk pengeluaran bulanan anda.
Akibatnya bsia ditebak kan? Tidak ada dana yang tersisa setiap bulan, karena anda memang tidak
sedang menabung, tapi melakukan 'cash flow' menggunakan rekening tabungan.
Rekening tabungan sendiri di sini hanya berfungsi sebagai 'alat' tempat keluar masuknya
transaksi keuangan anda, tidak berfungsi sebagai tempat menabung sebagaimana mestinya
tabungan.
Banyak orang yang takut melakukan Perencanaan Keuangan karena mereka takut dicap jadi
pelit. Nah, pertanyaannya adalah, tahukah anda apa bedanya orang yang hemat dengan orang
yang pelit (kikir)?
Orang yang hemat itu tahu kapan dia harus menyimpan dananya, berinvestasi, dan menggunakan
dananya ketika tiba saatnya diperlukan untuk menggunakan dana tersebut. Sementara itu orang
yang 'pelit' tidak mau mengeluarkan dana sama sekali, menyimpan dananya (menimbun) dan
tidak pernah mau menggunakan dana tersebut, bahkan untuk membahagiakan dirinya sendiri.
Merencanakan keuangan tidak membuat anda menjadi pelit apalagi kikir, tapi membuat anda

sadar akan fungsi uang dalam kehidupan anda, sehingga anda bisa menghematnya untuk
dipergunakan untuk hal yang lebih besar di kemudian hari.
Merencanakan keuangan sebenarnya sangatlah mudah. Yang harus kita perhatikan dan ketahui
adalah bahwa uang dan kekayaan kita dapat dibagi ke beberapa keranjang, yaitu keranjang yang
dipakai dan dinikmati untuk masa kini, keranjang yang dipakai untuk masa depan, serta
perlindungan untuk memastikan bahwa tujuan keuangan kita dapat tercapai.
Penting untuk kita mengetahui dan belajar tentang hal itu. Anda bisa belajar hal ini di workshop
Basic Financial Planning angkatan ke 78 di bulan February info bisa liat disini
http://bit.ly/bfp21jk (copy & paste).
Anda tetap boleh menikmati hidup saat ini selama keranjang biaya hidup di masa yang akan
datang sudah dipersiapkan. Jangan sampai Gaya Hidup Enak anda saat ini justru menghabiskan
seluruh dana anda dan anda tidak memiliki dana untuk masa depan anda.
Info tambahan: Apabila anda berada di Bali, orang Bali atau ingin belajar sambil jalan-jalan ke
Bali, workshop akan diadakan di akhir Februari, info bisa dibuka di sini http://bit.ly/pm25bali
dan di sini http://bit.ly/rd26bali.
(dnl/dnl)

Tuah Gaji 3 Juta Perbulan Berbuah Rumah Impian


Salah satu ukuran kemiskinan absolut adalah tidak punya hunian/tempat tinggal permanen alias
tunawisma. Rumah tinggal merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, selain pakaian dan
makanan. Kita mengenalnya dengan istilah sandang, pangan dan papan.
Di masa kemakmuran, umat Islam yang tidak memiliki rumah merupakan salah satu kriteria
yang berhak menerima zakat. Saat ini, kriteria tersebut tidak berlaku lagi karena saking
banyaknya manusia yang tak memiliki rumah. Di Indonesia, diperkirakan ada 13,5 juta keluarga
yang tuna wisma serta berstatus kontraktor atau numpang di kontrakan.
Tapi jangan berkecil hati dulu, sebetulnya jika cerdas mengelola uang kita bisa memiliki rumah.
Bahkan walau hanya bergaji 3 juta perbulan. Tips-tips berikut patut dicoba, setidaknya tiga
tahun sebelum menikah. Bagaimana caranya? Simak thread ini lebih lanjut.
1. Mumpung masih muda, carilah kerja ekstra
Meskipun sudah memiliki gaji bulanan yang cukup untuk diri sendiri, tetap usahakan memiliki
pnghasilan ekstra. Ambil kerja sambilan dan keluar dari jebakan zona nyaman. Jangan merasa
mapan dengan gaji yang sudah cukup untuk diri sendiri. Saat ini, ada banyak pekerjaan yang bisa
dilakukan di luar jam kerja rutin. Misalnya sebagai copywriter, penerjemah, software engineer,
freelance writer dan lain sebagainya.

Intinya, jangan cepat merasa puas. Pengalaman pribadi aku sendiri, alhamdulillah punya gaji
bulanan Rp 10 juta. Tapi dengan kerja sampingan, sering mengantongi penghasilan Rp 40 juta
perbulan dari kerja sampingan.
1. Konsisten Menyisihkan 30-40 Persen Gaji
Jika disiplin menabung gaji 30-40 persen setiap bulan, maka dalam jangka waktu tiga tahun
tabungan tersebut sudah cukup untuk uang muka pembelian rumah. Tidak percaya? Simak
simulasinya.
Kita sebagai seorang pria berpenghasilan 3 juta sebulan, tinggalnya masih di kos-kosan
menyisihkan gaji : 40 % x Rp 3.000.000 = Rp 1.200.000
Nun jauh entah di mana, jodoh kita juga melakukan hal yang sama. Menabung 40% dari gajinya.
Maka dalam sebulan kita dan jodoh kita memiliki tabungan sebesar Rp 2.400.000. Dalam 3
tahun jumlahnya menjadi : 36 bulan x Rp 2.400.000 = Rp 86.400.000
Uang sebanyak itu, cukup untuk DP rumah ataupun apartemen.
1. Sisihkan pendapatan (ekstra) sebagai tabungan
Salah satu problem anak muda, apalagi yang masih single adalah boros. Ya, karena berpikir tidak
ada yang menjadi tanggungan, belanja jadi seenaknya saja. Bahkan pendapatan ekstra pun habis
sebelum akhir bulan.
Pengalaman penulis sendiri, jikalau ada uang, segala jenis barang dibeli untuk memuaskan hobi
dan hasrat belanja. Menabung jadi terasa susah. Maunya ke ATM dan gesek kartu kredit melulu.
Nah, agar pendapatan ekstra agan awet, mintalah bantuan orang dekat untuk menyimpannya.
Misalnya minta tolong kepada ibu di kampung. Setiap memperoleh pendapatan ekstra, langsung
transfer. Sudah banyak kok pilihan transfer dana ke kampung yang sangat praktis.
Salah satu yang saat ini gencar melakukan iklan di TV dan promo adalah layanan uang
elektronik (e-money) TrueMoney. Dengan TrueMoney, kita bisa melakukan transfer pendapatan
ekstra tersebut dengan sangat mudah. Transfer TrueMoney bisa ke rekening bank, ke akun
TrueMoney milik orang tua maupun transfer yang langsung diambil cash orang yang dituju.
Dengan cara ini, dijamin uang kita aman dari godaan belanja.
1. Selektif Memilih KPR
Tips selanjutnya supaya bisa membeli rumah sendiri adalah jangan lengah dan jangan malas
untuk survey beban KPR tiap bank. Memang kredit rumah ini bisa sangat membantu kita untuk
mendapatkan rumah impian.
Namun, jika tidak selektif memilih bank maka KPR justru akan menjadi perangkap dengan

bunga/beban bulanan yang menjulang. Makin tinggi beban bulanannyanya, maka dana yang
harus dianggarkan untuk membeli rumah juga makin membengkak. Bagi muslim, saat ini telah
banyak pilihan KPR dari bank syariah yang sistemnya tidak berdasrkan bunga.
1. Manfaatkan Promo
Ada masa-masa dimana developer menjual rumah ataupun apartemen dengan harga miring
mencengangkan. Misalnya, developer baru yang ingin membangun brand, lokasi perumahan
bukan di tengah kota banget, ada subsidi dari pemerintah, atau karena developernya ingin
beramal memberi hunian murah berkualitas.
Nah, jangan sungkan memanfaatkan momentum cantik tersebut untuk segera membeli rumah.
Saat ini misalnya, pemerintah punya program 1 juta rumah bersubsidi yang harganya dibanderol
di bawah Rp 200 juta. Cukup murah.
Kabar baiknya, developer swasta ikut berpartisipasi dalam program ini. Agung Podomoro Land
adalah salah satu developer ternama yang menyiapkan apartemen murah seharga Rp 170an juta
berlokasi di Cimanggis, Depok.
Developer inovatif ini kabarnya menyiapkan 37.000 unit apartemen murah. Ini adalah
kesempatan yang harus kita manfaatkan. Jangan gengsi beli rumah subsidi, selagi itu memenuhi
kriteria yang ditetapkan pemerintah. Itu hak kita kok.
1. Pertimbangkan Membeli Rumah Bekas
Membeli rumah bekas bisa dijadikan pilihan, asal kita jeli dan selektif dalam memilihnya.
Jangan ragu untuk survei dan cari tahu dulu mengenai rumah yang kita inginkan. Pastikan rumah
bekas yang hendak dibeli, nyaman ditempati dan tak menyedot banyak dana untuk renovasi.
Rumah bekas yang biasanya berharga miring adalah rumah lelang. Yang penting, pastikan bahwa
rumah itu bukan rumah sengketa.
1. Berinvestasilah
Investasi juga penting untuk menambah pundi-pundi tabungan kita. Investasi bisa dilakukan dari
yang kecil-kecil dulu dan berjangka panjang. Misalnya saja investasi emas tiap dua bulan sekali.
Kita bisa membeli beberapa gram emas tiap dua bulan, dan menjualnya beberapa tahun lagi.
Sebaiknya jual emas saat nilai tukar rupiah menurun karena harga emas akan naik secara
signifikan. Ingat, jika hasil penjualan emas tersebut belum cukup untuk membeli rumah, segera
amankan untuk disimpan orang yang kita percaya sebagaimana dipoin ketiga tadi.
Sumber : Di mari bre

Ide Brilian Untuk Usaha Ibu Rumah Tangga Biar Dapat


Penghasilan Besar
1 Apr 2016

EKONOMI dapakihsati
Ada 0 Komentar

Menjadi ibu Rumah tangga seringkali diremehkan. Padahal sebenarnya, pekerjaan mereka jauh
lebih banyak ketika mereka berada di kantor. Ibu rumah tangga akrab dengan ketiadaan uang,
padahal mereka juga bisa menghasilkannya tanpa harus keluar rumah. Ini sudah zaman canggih,
sobat. Tanpa keluar rumah, seorang ibu rumah tangga juga bisa menghasilkan uang. Bahkan, bisa
jadi lebih banyak dari penghasilan yang dulu didapatkannya ketika ngantor.

Apa sajakah ide-ide usaha untuk ibu rumah tangga?


Inilah dia:
1-Bisnis Kuliner
Bagi ibu rumah tangga, profesi ini bisa dijalaninya di tengah kesibukannya mengurus rumah dan
keluarga. Syaratnya cuman satu, bisa masak. Jikalau Anda ingin bisnis kue, ya harus bisa masak
kue. Jikalau bisnis makanan, ya harus bisa masak makanan. Selain menjual di rumah, Anda juga
bisa terjun ke dunia katering. Banyak lho ibu-ibu yang sukses menjalankan usaha ini. Untuk
promosi, Anda bisa minta bantuan suami Anda atau sahabat-sahabat Anda. Jikalau Anda bisa
kerjasama dengan kantor-kantor, itu jauh lebih baik lagi. Apalagi jikalau Anda mampu
menghandle makanan untuk event-event. Anda akan untung besar.
2-Buka Kursus
Ini juga bisa Anda jalankan sebagai ibu Rumah Tangga. Anda bisa buka kursus di rumah Anda
sendiri dengan jadwal yang Anda tentukan, atau Anda membuka kursus Privat dengan cara
datang ke rumah murid-murid Anda. Masalah waktu bisa diatur. Tinggal kesepakatan antara
Anda dan murid Anda.
HAsilnya, lumayan lho
3-Buka Laundry
Ini juga bisa Anda jalankan sebagai ibu rumah tangga. Syaratnya, Anda bisa nyuci. hehe
Anda bisa melakukannya dengan mesin cuci dengan harga yang lebih murah atau dengan manual
dengan harga lebih mahal dan kwalitas lebih baik. Untuk hemat tenaga, sebaiknya pakai mesin

saja. Anda tinggal pasang banner di depan rumah atau tempat-tempat strategis lainnya. Dan
jangan lupa, siarkan kepada teman-teman Anda lewat SMS atau sejenisnya.
4-Buka Salon Kecantikan
Ini bisa dikerjakan di rumah juga, disamping tugas Anda sebagai ibu rumah tangga. Sebab,
pelanggan yang akan mendatangi Anda, bukan Anda yang mendatangi mereka. Tapi pastikan
dulu Anda bisa merias ya. hehe,,,
5-Menjadi editor atau penulis lepas
Anda bisa menghubungi penerbit buku, kemudian menawarkan jasa Anda. Sampaikan kepada
mereka bahwa Anda bisa mengedit naskah dengan baik, dan perlihatkan sampelnya kepada
mereka. Biasanya Anda dibayar per lembar atau per karakter. LUmayan lho hasilnya. Atau bisa
juga Anda menjadi penulis lepas, dengan menjadi penulis website atau media cetak. Jikalau
media cetak, sekali tulisan dimuat bisa dapat 100.000-1000.000. Jikalau sebulan ada sepuluh
tulisan Anda yang dimuat, maka Anda bisa dapat 10 juta tuh. Atau menulis di website besar
sebagai penulis tetap dengan bekerja di rumah. Ada teman saya yang dibayar 7 juta sebulan
dengan menyetor 10-20 tulisan sehari, lho. Tulisannya hanya 4 paragraf saja. Ga panjangpanjang.
6-Buat Toko Online
Nah, ini juga bisa Anda jalankan. Jikalau Anda punya modal, maka Anda bisa menjual barang
Anda sendiri. Atau Anda bisa juga menjaga reseller tanpa modal apapun. Enak kan?!
Anda tinggal promo dan berikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Anda. Uang pun akan
menghampiri. Tapi pastikan Anda bisa marketing dengan baik.
7-BUat Kos-Kosan
Ini jikalau Anda punya modal dan punya lahan. Jikalau Anda unya kos 5 kamar saja, dengan
biaya satu kamarnya 500 ribu, maka sebulan Anda dapatkan 2,5 juta tanpa harus peras keringat.
Nah, itulah beberapa ide hebat untuk para ibu rumah tangga. Anak dan suami terawat tanpa harus
meninggalkan rumah. Silahkan dicoba dan mudah-mudahan sukses.
Salam dari Kota Gudeg

Anda mungkin juga menyukai