Anda di halaman 1dari 3

INTERPRETASI GEOLOGI

A. Fisiografi
Lokasi Pengamatan berada pada Gunung Kendil dan berada diantara G. Telomoyo dan
G. Gilipetung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Secara geografis lokasi pengamatan
berada pada koordinat : 72020 - 71935 LS dan 1102350 - 1102444.
Menurut pembagian zona fisografi Jawa oleh Van Bemmelen (1949) lokasi pengamatan
berada di Zona Solo, atau berada diantara Zona Gunung Api Kuarter. Zona Solo (sensu
latto - secara luas) sendiri merupakan suatu depresi (cekungan antara dua lajur
pegunungan) memanjang di bagian tengah (median) Pulau Jawa, berarah TTg-BBL,
terhampar dari Solo hingga Banyuwangi. Zona Solo (sensu latto) dapat dibagi menjadi
tiga subzona (van Bemmelen, 1949), mulai dari paling utara hingga selatan, yaitu :
Subzona Ngawi, merupakan lajur depresi yang ada di antara Perbukitan Kendeng dan
busur gunungapi sekarang.
Subzona Solo (sensu stricto), merupakan lajur depresi di antara deretan gunung api
sekarang (intermontane plains).
Subzona Blitar, merupakan lajur depresi yang berada di antara deretan gunungapi
sekarang hingga berbatasan dengan Pegunungan Selatan.
Saat ini, Zona Solo merupakan cekungan sedimenter aktif dengan sistem fluvial yang
menerima pasokan sedimen dari busur gunungapi, Zona Pegunungan Selatan, dan Zona
Perbukitan Kendeng. Beberapa sungai besar mengalir melalui Zona Solo dan
mengendapkan sedimennya di zona ini, antara lain: Sungai Bengawan Solo, Sungai
Bengawan Madiun (yang kemudian bergabung dengan Bengawan Solo di Kota Ngawi),
dan Sungai Brantas. Di ujung perjalanannya, sungaisungai tersebut membentuk deltadelta besar di pesisir Surabaya dan Gresik
B. Stratigrafi
Menurut Robert E. Thaden dkk. (1975) dalam lembar Peta Geologi Magelang, daerah
penelitian tersusun oleh fasies Gunung Api seperti endapan material Gunung api Kuarter,
yang masing-masing berasal dari Gunung Merbabu (Qme), Gunung Telomoyo (Qte), dan
Gunung Andong (Qak). Dari urutan yang paling tua dari stratigrafi darah ini adalah
Endapan Gunung Andong (Qak) yang berumur Pliosen tengah. Tersusun oleh material
Gunung Api seperti Breksi Gunung Api, Tuf, Batupasir tufaan. Diatasnya diendapkan
material dari Gunung Telomoyo (Qte) berumur Pliosen Akhir dan tersusun oleh lithologi
yang sama. Kemudian diatasnya ditumpangi oleh material Gunung Merbabu (Qme) yang
berumur Kuarter dan termasuk dalam Zona Gunung Api Kuarter. Tersusun oleh Lava,
breksi gunung api, tuf, dan batupasir tufaan.
C. Struktur
Struktur yang mengontrol daerah ini umumnya terpengaruh oleh struktur yang terjadi
disekitar Gunung Merbabu. Struktur Gunungapi Merbabu, bentuknya besar sekali jika
dibandingkan dengan gunung Merapi yang sangat ramping yang tampaknya merupakan
suatu gunungapi yang tumbuhnya berlebihan. Bagian puncaknya dapat dibagi menjadi
tiga satuan yang merupakan sektor Graben Gunungapi, yakni :

Graben Sari dengan arah timur tenggara barat baratlaut.


Graben Guyangan dengan arah selatan baratdaya utara timur.
Graben Sipendok dengan arah barat laut timur tenggara.

Erupsi samping gunungapi Merbabu banyak menghasilkan aliran lava dan aliran
piroklastik, aliran lava tersebut mengalir melalui titik erupsi yang diselimuti oleh
endapan piroklastika baik aliran maupun jatuhan. Titik-titik erupsi tersebut diperkirakan
melalui jalur sesar dengan arah utara baratlaut selatan tenggara serta melalui daerah
puncak.
D. Analisis Citra DEM

Gambar 1 : citra DEM 3D


Berdasarkan citra DEM ( Digital Elevation Model ) daerah peneitian berada pada G.
Kendil seperti pada gambar diatas serta lokasi pengamatan berada pada morfologi
Pegunungan Tersayat Kuat Struktural dimana terlihat adanya lineament (gambar 2).
Daerah penelitian terdiri dari litologi produk gunungapi masa lampau

Gambar 2 : citra DEM 2D

Gambar 3 : Penampang A B
Kenampakan seolah merupakan struktur graben, tetapi masih perlu diselidiki
lebih lanjut untuk mengetahui kepastian dari analisis citra ini. Pola pengaliran di daerah
ini umumnya didominasi oleh paralel yang merupakan ciri dari kenampakan pola
pengaliran yang berada pada daerah gunungapi.
E. Sesumber dan Potensi
Banyak sekali potensi dan sesumber atau sumber daya geologi yang bisa dimanfaatkan
dari daerah pengamatan yang berada di daerah pegunungan dengan elevasi yang cukup
tinggi (700-1000 mdpl) antara lain :
1) Air
Merupakan komponen sumber kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan
semua makhluk hidup. Bagi masyarakat di daerah penelitian, air merupakan kebutuhan
primer dalam mendukung aktifitas sehari-hari misalnya untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga seperti : minum, memasak, mandi, mencuci dan digunakan juga sebagai
kebutuhan lain seperti membuat penampungan dan bendungan untuk mengairi lading.
2) Tanah
Tanah adalah hasil dari pelapukan batuan. Tanah dapat terbentuk secara insitu di atas
batuan induknya dan dapat pula merupakan hasil rombakan dari batuan di tempat lain.
Pada daerah penelitian, tanah yang terbentuk, sebagian besar merupakan hasil pelapukan
dan jatuhan piroklastika
dari batuan gunung api. Hasil pelapukan ini kemudian terendapkan secara insitu,
menutupi batuan tersebut.
F. Sumber Daya Bahan Galian
Bahan galian yang berada di daerah pengamatan termasuk ke dalam golongan C,
seperti : pasir dan andesit. Yang dapat digunakan sebagai bahan baku pondasi atau
bangunan. Pengalian terus-menerus dari bahan galian ini bila tidak memperhatikan aspek
bencan geologi maka akan menjadi bumerang bagi warga sekitar.

Anda mungkin juga menyukai