Anda di halaman 1dari 53

OPTIMALISASI DESAIN PIPA PESAT PADA PLTMH SUNGAI

CIKARUNCANG YANG MEMENUHI STANDAR TEKNIS DAN


KELAYAKAN FINANSIAL

TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Universitas Subang

Oleh

Fajar samsudin
NIM B1A 1200116
(Program Studi Teknis Mesin)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUBANG
2015
1

LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
OPTIMALISASI DESAIN PIPA PESAT PADA PLTMH SUNGAI
CIKARUNCANG YANG MEMENUHI STANDAR TEKNIS DAN
KELAYAKAN FINANSIAL
LEMBAR PENGESAHAN

Oleh

Fajar Samsudin
NIM : B1A 12 0016
(Program Studi Teknik Mesin)

Universitas Subang
Subang, Desember 2016
Menyetujui
Pembimbing I,

Pembimbing II

Novandri Tri Setioputro, ST.MT.

Kasda, ST.MT

NIDN. 04.181173.01
2

PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas akhir S1 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan


Universitas Subang, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Universitas
Subang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau
peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan
kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tugas akhir haruslah


seizin Dekan Fakultas Teknik Universitas Subang.

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahhi wa barakatuh.
Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan
sahabatnya.
Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan
skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis
yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang penulis cintai, dengan
segala ketulusan hatinya memberikan dorongan moril, materil serta
spiritual dan doa-doanya yang selalu menyertai penulis dalam
penyusunan tugas akhir ini.
2. Bapak Novandri Tri Setioputro, ST.MT. Sebagai dosen pembimbing
juga wali dosen dan salut akan jiwa besar yang selalu memberi
6

pengarahan dengan teliti dan telaten. serta inspirasi

bagi penulis

sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.


3. Bapak Kasda, ST.MT. Sebagai dosen Pembimbing II yang dengan
setia menyertai perjalanan penulisan Tugas Akhir ini.
Memberikan

inspirasi

dan

motivasi

bagi

penulis

Serta
sehingga

terselesaikanya tugas akhir ini.

4. Bapak H. Deni Poniman Kosasih, ST.MT. Sebagai Dekan Fakultas


Teknik Universitas Subang.
5. Bapak M. Mukti Ali, ST.M.Mpd. Sebagai Ketua Jurusan Teknik
Mesin.
6. Semua Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Teknik Universitas
Subang.
7. Semua rekan mahasiswa Fakultas Teknik yang ikut membantu
menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua mahasiswa angkatan 2011 yang sama-sama berjuang sampai
akhir.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah
membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga segala bantuan yang diberikan pada penulis dalam


menyelesaikan tugas akhir ini mendapatkan balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
Penulis menyadari sebagai makhluk yang tak lepas dari salah dan
khilaf yang jauh dari kesempurnaan. dan dalam hal penulisan tugas akhir ini
masih banyak kekeurangan, baik ditinjau dari segi bahasa, materi, maupun
penyajian. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dimasa yang akan datang.
Subang, Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR....................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................12

1.1

Latar belakang........................................................................................12

1.2

Tujuan Penelitian...................................................................................13

1.3

Batasan Masalah....................................................................................14

1.4

Metodologi Penelitian............................................................................14

1.5

Sistematika Penulisan............................................................................17

BAB II

Dasar teori..............................................................................................19

2.1

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro....................................................19

2.2

Pipa pesat...............................................................................................22

2.1

Pemilihan diameter............................................................................22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bendungan.--------------------------------------------------------------------19
Gambar 2. Intake.--------------------------------------------------------------------------20
Gambar 3. Bak pengedap.----------------------------------------------------------------20
Gambar 4. Saluran pembawa.------------------------------------------------------------21
Gambar 5. Bak penenang-----------------------------------------------------------------22
Gambar 6. Pipa pesat----------------------------------------------------------------------22
Gambar 7. Pondasi dan dudukan pipa pesat.-------------------------------------------23
Gambar 8. Rumah pembangkit.----------------------------------------------------------24
Gambar 9. Turbin dan generator.--------------------------------------------------------24

10

DAFTAR TABEL

Tabel II-1. Komposisi media tanam jamur tiram putih..........................................21


Tabel II-2. Panas jenis air.......................................................................................24
Tabel II-3. Tabel panas jenis tembaga....................................................................25
Tabel II-4. Tidak ada nilai panas jenis untuk serbuk gergaji.................................26
Tabel IV-1. Hasill pengujian kesatu.......................................................................46
Tabel IV-2. Hasil pengujian kedua........................................................................46
Tabel IV-3. Hasil pengujian ketiga........................................................................47
Tabel IV-4. Hasil pengujian keempat....................................................................47
Tabel IV-5. Hasil pengujian kelima.......................................................................48
Tabel IV-6. Hasil pengujian keenam......................................................................48
Tabel IV-7. Hasil pengujian ketujuh......................................................................49
Tabel IV-8. Hasil pengujian kedelapan..................................................................49
Tabel IV-9. Hasil pengujian kesembilan................................................................50
Tabel IV-10. Hasil pengujian kesepuluh................................................................50
Tabel IV-11. Rata-rata nilai panas jenis media tanam jamur.................................51

11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, penyediaan energi

merupakan faktor yang sangat penting dalam mendorong pembangunan,


sedangkan kebutuhan energi semakin berkurang maka dari itu manusia berlomba
untuk menciptakan energi yang ramah lingkungan yaitu energi terbarukan,
diantaranya bisa memanfaatkan angin,air,matahari,panas bumi,bio masa dan
masih bnyak lagi energi yang bisa di manfaatkan.
Seiring meningkatnya kebutuhan energi terutama energi listrik dan
kemajuan teknologi saat ini, banyak potensi di daerah terpencil terutam potensi air
yang melimpah. oleh karena itu di kembangkanlah pembangkit skala kecil yang
ramah lingkungan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga MikroHirdro (PLTMH) yang
memanfaatkan energi air menjadi energi listrik.
salah satunya ada potensi sumber daya air berupa sungai,yang bernama
sungai cikaruncang yang terletak di dusun cipatunjang, Desa mayang Kec.Cisalak
Kabupaten subang yang memiliki debit sungai 0,37 m/s dan memiliki head 53
meter yang hanya di biarakan mengalir begitu saja oleh warga sekitar . Rasanya
sayang jika potensi ini di biarkan begitu saja padahal bagus untuk di jadikan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Maka dari itu kita manfaatkan untuk
menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Di dalam pembuatan PLTMH
12

ada beberapa bagian yang harus di rencanakan mulai dari segi bangunan
sipil,elektrikal,dan teknis.
Di dalam pembuatan PLTMH ada beberapa bagian yang harus di
rencanakan salah satunya pipa pesat . pada perencanaan desain pipa pesat ada
beberapa faktor, yaitu faktor kehandalan teknis dan kelayakan finansial. Faktor
kehandalan teknis meliputi kehandalan dalam kekuatan material dengan nilai
faktor keamanan memenuhi standar (mampu dan tahan terhadap tekanan operasi
atau memiliki safety factor 2) dan mempunyai nilai rugi-rugi aliran (head
losses) yang kecil. Hal hal yang mempengaruhi kehandalan teknis berupa
pemilihan diameter, tebal pipa, jenis material yang digunakan , dan faktor korosi .
Faktor kelayakan finansial di pengaruhi oleh kemampuan dalam
pengembalian investasi maka kelayakan investasi akan semkin baik . Faktor
kelayakan investasi sangat di pengaruhi faktor kehandaln teknis. Banyaknya
faktor yang mempengaruhi kelayakan ini maka perlu dibuat berupa matrik yang
menganalisis optimalisasi desain pipa pesat terhadap kelayakan investasi pada
PLTMH ini.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukkan penelitian analisa
optimalisasi desain pipa pesat pada PLTMH sungai cikaruncang yang memenuhi
standar teknis dan kelayakan finansial
1.2

Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari tugas akhir ini adalah menentukan diameter pipa,
tebal pipa, dan biaya yang optimal pada pembangunan sebuah PLTMH
berdasarkan dari kelayakan investasi.
13

1.3

Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi poko-poko masalah meliputi :
1. Debit aliran sungai cikaruncang sebesar 0,37 m/s.
2. Ketinggian (head) 53 meter dan panjang pipa 538 meter .
Dari hasil pengolahan di auto cad berdasarkan kontur tanah.
3. Material yang digunakan yaitu baja stainless ST 37 ( plat
eser) dengan ukuan plat 2,4 x 1,2 m.
4. Biaya Investasi berdasarkan biaya manufaktur pipa pesat
5. Harga manufaktur sesuai yang ada di pasaran.
6. Optimasi berdasarkan faktor keamanan dengan safety factor
2
7. Optimasi berdasarkan faktor korosi dengan target oprasi 10
tahun
8. Optimasi berdasarkan faktor kelayakan finansial.

1.4

Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Mencari referensi teori yang relefan dengan permasalahan yang di
temukan. Referensi dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan
penelitian,dan situs-situs di internet.
2. Data potensi
Data potensi berasal dari narasumber berdasarkan potensi yang ada
3. Analisa data

14

Setelah data di peroleh dari data potensi maka harus di analisis


untuk mendapatkan kelayakan desain pipa yang optimal.

start
Data potensi
Menentukan panjang pipa &
head berdasarkan kontur
Menentukan diameter pipa
Menghitung head losses
Y
Daya yang terbangkitkan
Menentukan tebal dan
T

Material
Safety factor
15

Y
Biaya manufaktur

Kelayakan investasi

Tidak layak

Layak
Finish

1.5

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dilakukkan menurut urutan bab-bab
sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, tujuan penelitian , batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI


16

Bab ini membahas tentang dasar teori penelitian yang dijadikan landasan
literatur. Dasar teori ini diambil dari beberapa buku, jurnal, artikel dan
situs-situs internet.
BAB III. DATA POTENSI
Bab ini berisikan data-data yang dibutuhkan untuk mengnalisis
perencanaan pipa pesat pltmh dari narasumber.

BAB IV. ANALISA DATA


Bab ini berisikan tentang penjelasan analisis perencanaan pipa pesat
PLTMH,agar dapat mengeahui diameter yang optimasi berdasarkan aspekaspek yang ada.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas kesimpulan dan saran yang telah di ambil dari hasil
analisa yang telah dilakukan.

17

BAB II
Dasar teori
2.1

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), biasa disebut

mikrohidro, adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga
air sebagai penggeraknya, misalnya saluran irigasi, sungai atau air terjun alam,
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunnya (head, dalam meter) dan jumlah debit
airnya (m3/detik). Umumnya PLTMH yang dibangun jenis run off river dimana
head diperoleh tidak dengan membangun bendungan besar, melainkan dengan
mengalihkan aliaran air sungai ke satu sisi dari sungai dan menjatuhkannya lagi
ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah diperoleh.
Dengan menggunakan pipa, air dialirkan ke power house (rumah pembangkit)
yang biasanya dibangun di pinggir sungai. Melalui nosel air akan menyemprot
keluar memutar roda turbin (runner), kemudian air tersebut dikembalikan ke
18

sungai asalnya. Energi mekanik putaran poros turbin akan diubah menjadi energi
listrik oleh sebuah generator.Pembangkit listrik tenaga air dibawah ukuran 200
KW digolongkan sebagai PLTMH (mikrohidro).
Desa Mayang
Keadaaan topografi Desa mayang merupakan desa perbukitan atau dataran
tinggi, iklim disana sebagaimana desa-desa lain mempunyai iklim penghujan dan
kemarau. Di sana terdapat potensi sumber daya air berupa sungai,yang bernama
sungai cikaruncang yang terletak di dusun cipatunjang, Desa mayang Kec.Cisalak
Kabupaten subang yang memiliki debit sungai 0,37 m/s dan memiliki head 53
meter yang hanya di biarakan mengalir begitu saja oleh warga sekitar . Rasanya
sayang jika potensi ini di biarkan begitu saja padahal bagus untuk di jadikan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dalam perencanaan pembangunan sebuah
PLTMH, diperlukan pengetahuan tentang:
Hidrologi
Kelistrikan
Bangunan sipil
Permesinan
Ekonomi untuk studi kelayakan.

Komponen-komponen sebuah PLTMH meliputi:


1.
2.
3.
4.
5.

Bak penenang
Pipa pesat
Turbin
Generator
Rumah turbin
19

2.2

Pipa pesat
Pipa pesat adalah suatu media untuk mengalirkan air dari bak ke sebuah

turbin.pada perencanaan desain pipa pesat ada beberapa faktor, yaitu faktor
kehandalan teknis dan kelayakan finansial. Faktor kehandalan teknis meliputi
kehandalan dalam kekuatan material dengan nilai faktor keamanan memenuhi
standar (mampu dan tahan terhadap tekanan operasi atau memiliki safety factor
2) dan mempunyai nilai rugi-rugi aliran (head losses) yang kecil. Hal hal yang
mempengaruhi kehandalan teknis berupa pemilihan diameter, tebal pipa, jenis
material yang digunakan, dan faktor korosi .

2.2.1

Pemilihan diameter
Hal yang perlu di perhatikan dalam pemilihan pipa pesat untuk PLTMH

adalah pipa pesat. Bila debit aliran yang sama menggunakan diameter yang kecil
maka lossesnya akan besar dan daya yang di hasilkan akan kecil, dan sebaliknya
bila diameter yang besar maka lossesnya akan kecil dan daya yang di hasilkan

20

akan besar. Maka dari itu perlu pemilihan diameter yang optimal. Adapun rumus
untuk mencari diameter menggunakan persamaan :

D=

k
.................................................................................pers 1

Dimana :
D

diameter

keliling

3,14

Diameter di tentukan berdasarkan plat yang ada di pasaran dengan ukuran 1,2 x
2,4 m dengan menggunakan plat eser untuk menghindari potongan plat yang
terbuang, maka di dapatlah variasi sebagai berikut :
Ukuran Umum

Kelilin

Plat

g
0.6
1.2
1.8
2.4
3
3.6

1,2x2,4 m

Nilai
3.14
3.14
3.14
3.14
3.14
3.14

21

Diameter Pipa
0.19
0.38
0.57
0.76
0.96
1.15

M
M
M
M
M
M

2.2.2.1 Panjang dan Head


Panjang dan ketinggian (head) ditentukan dari hasil pengolahan autocad
berdasarkan kontur tanah yang di dapat dari narasumber. Berikut ini adalah
gambar kontur tanah.

2.2.2.2

Debit
Debit adalah volume air yang mengalir melalui penampang melintang

sungai atau saluran dalam satuan waktu tertentu, dalam sistem satuan SI (standar
internasional) besarnya debit dinyatakan dalam satuan (m3/s). debit di dapat dari
data potensi.
2.2.2.3

Luas penampang
Luas penampang adalah luas permukaan pipa yang berpengaruh pada

kecepatan aliran dalam pipa. Adapun persamaan yang digunakan untuk


menghitung luas penampang sebagai berikut:

22

A=

.D
......................................................................................pers.2
4

Dimana :
A

Luas penampang

3,14

diameter

2.2.2.4

Kecepatan aliran
kecepatan adalah laju aliran dalam pipa dengan luas penampang tertentu.

Setelah Luas penampang dan debit di ketahui . Adapun persamaan yang


digunakan untuk menghitung kecepatan sebagai berikut :
V=

Q
.D
4

Dari persamaan di atas bisa di sederhanakan dengan persamaan sebagai berikut :


V=

Q
...................................................................................pers.3
A

Dimana :

2.2.2.5

Kecepatan

Debit

Luas penampang

Viskositas dinamik
Viskositas air adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar

kecilnya gesekan di dalam fluida. Viskositas di tentukan dari tabel air dengan
suhu 20 sebagai berikut :

23

2.2.2.6

Bilangan reynold
Bilangan reynold adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya vikos

yang mengkuantifikasikan hubungn dua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang
paling penting di mekanika fluida. Untuk mengetahui bilangan reynold digunakan
persamaan:
=

.V .D
.........................................................................pers 4

Dimana :
Re

Reynold number

= Masa jenis air

= Kecepatan

= viskositas

24

Setelah di ketahui bilangan reynold number dapat dientukan jenis aliran, ada tiga
jenis aliran yaitu :
Aliran Laminer
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan
membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan satu sama lain. Hal tersebut d
tunjukkan oleh percobaan Osborne Reynold. Pada laju aliran rendah, aliran
laminer tergambar sebagai filamen panjang yang mengalir sepanjang aliran.
Aliran ini mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.
Aliran Turbulen
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak
dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari
hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Oleh Osborne
Reynold digambarkan sebagai bentuk yang tidak stabil yang bercampur dalam
wamtu yang cepat yang selanjutnya memecah dan menjadi takterlihat. Aliran
turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 3000.
Aliran Transisi

2.2.2.7

Kekasaran permukaan pipa


Sebelum menentukan faktor kekasaran relatif harus tahu nilai kekasaran

material, nilai kekasaran material ditentukan dari tabel sebagai berikut:

25

2.2.2.8

Faktor kekasaran relatif


Setelah ditentukan nilai kekasaran material pipa, faktor kekasaran relatif

dapat di hitung dengan persamaan :

........................................................................................ pers.5
D

Dimana :

2.2.2.9

Nilai kekasaran material

Diameter

Faktor gesekan ( friction factor )


Nilai frictian factor berpengaruh pada head loses dan di dapat dari diagram

mody adapun penentuannya dengan cara melihat pengaruh bilangan reynold


terhadap kekasaran relatif.

26

Nilai friction factor di dapat dari perpotongan antara garis vertikal dan horizontal
dimana vertikal merupakan bilangan reynold dan horizontal kekasaran relatif.
2.2.2.10

Rugi-rugi akibat ketinggian (Head losses)

Head losses adalah rugi-rugi yang diakibatkan oleh ketinggian. Head losses di
bedakan menjadi dua yaitu ada major dan minor.
Head major
Head major adalah rugi-rugi ketinggian akibat adanya gesekan pada permukaan
pipa. Adapun untuk menghitung head minor persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut :

H ma=f .

L V
.
......................................................................pers.6
d 2. g

27

Dimana :
Hma

Head major

Friction factor

Panjang pipa

diameter

grafitasi

Kecepatan

Head minor
Head minor adalah rugi-rugi yang diakibatkan karena adanya aksesoris dan
komponen pipa,seperti lubang masuk, belokan,dan katup.
Lubang masuk
Lubang masuk pada pipa terbagi menjadi tiga tipe yaitu reentrant, square-edged,
rounded. Masing-masing tipe mempunyai koefisien minor loss (k) yang berbeda,
beikut tabel koefisien minor loss :

28

Entrance type

Minor loss Coefficient (k)

Reentrant

0,78

Square-Edge

0,5

Rounded

r/D

0,02 0,06 0,15

0,28 0,15

0,04

Untuk tipe rounded tergantung radius dibagi diameter semakin besar radius maka
semakin besar nilai koefisienya. Untuk menghitung rugi-rugi lubang masuk
digunakan persamaan :
H

mi=f .

r V
.
d 2. g

............................................................pers.7

Dimana :
H mi
f

Head minor

Faktor gesekan (friction factor)

Koefisien

Kecepatan

gravitasi

r
d

29

Belokan
Rugi-rugi dari belokan tergantung dari derajat belokan pipa. Semakin
besar derajatnya maka semakin besar pula nilai Le/D. Batas maksimal belokan
adalah 90. Dalam belokan ada dua tipe belokan, yaitu menurut radius relatif dan
sudut defleksi. Berikut ini tabel nilai Le/d berdasarkan radius :

Setelah di dapat nilai Le/d, dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini :
H

V
mi=f . .
d 2. g

...........................................................pers.8

Dimana :
H mi
f

= Head minor
= Faktor gesekan (friction factor)

r
d

= Koefisien

= Kecepatan

= gravitasi

30

Katup (Block valve)


Katup dalam

PLTMH berfungsi sebagai penutup aliran, katup ini di

fungsikan hanya pada saat perawatan atau saat ada kerusakan pada turbin dan
instalasi lainnya. Katup yang sering digunakan dalam PLTMH yaitu katup dengan
tipe gate valve fully open. Berikut ini tabel nilai le/d untuk katup :

Kemudian setelah nilai Le/d di dapatkan, rugi-rugi katup dapat di hitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
V
Hmi=f . .
................................................................................pers.9
D 2. g
Dimana :
Hmi

= Head minor

= Faktor gesekan (friction factor)


31

= koefisien

= Kecepatan

= gravitasi

Setelah di hitung head major dan minor di dapatlah total rugi-rugi ketinggian
(Total Head losses).
HLtotal =H ma+ H mi .............................................................................pers.10
2.2.2.11

Beda tinggi (Head efektif )

Head efektif adalah head gross dikurangi head losses total. Head efektif
digunakan untung menghitung daya yang terbangkitkan. Dengan perasamaan
H eff =H gross Hltotal ...........................................................................pers.11
2.2.2.12

Daya yang terbangkitkan

Daya yang terbangkitkan adalah energi yang dihasilkan oleh Turbin.


Persamaan yang digunakan untuk menghitung daya yang terbangkitkan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
P= . g .Q . H eff . ...........................................................................pers.12
Dimana :
P

= Energi

= Masa jenis air


32

= Gravitasi

= Debit

Heff

= Head efektif

= Effesiensi

2.2.2.13 Tekanan operasi


Tekanan operasi pada pipa pesat yaitu tekanan yang terjadi akibat adanya
ketinggian dan penutupan katup secara tiba-tiba. Ada dua tekanan yang terjadi
pada pipa pesat PLTMH, yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan palu air (water
hammer).
Tekanan hidrostatik.
Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung tekanan hidrostatik sebagai
berikut:

Tekanan palu air (water hammer)


Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung tekanan palu air sebagai
berikut:
2.2.2.14

Material yang di gunakan

Material yang digunakan adalah plat eser (baja st37) dengan ukuran
panjang dan lebar 1,2 m x 2,4 m yang mudah di cari di pasaran. Adapun
spesifikasinya adalah sebagai berikut :

33

u = 370 Mpa
y = 60% x u
a = 60% x y
2.2.2.15

Laju korosi

Laju korosi adalah kecepatan rambatan atau kecepatan penurunan kualitas


bahan terhadap waktu. Berdasarkan analisa dari Johannes Leonard laju korosi
pada material ST 37 didalam air hasilnya adalah 0,015 mpy atau setara dengan
3,81 x 10-4 mm pertahun.
2.2.2.16
2.2.2.17 Tebal pipa
Tebal pipa pesat ditentukan berdasarkan tekanan yang beroperasi dan laju
korosi selama target operasi. Tebal pipa pesat dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
Kp .
r
.................................................................... pers.13
T =( Pd )+()
a
Dimana:

2.2.2.18

T =

Tebal pipa (m)

Pd =

Tekanan desain (n/m)

R =

Jari-jari (m)

a=

Tegangan ijin (Pa)

Kp =

Korosi pertahun (m)

To =

Target operasi (tahun)


Faktor keamanan (safety factor)

Faktor keamanan (safety factor) adalah faktor yang digunakan untuk


mengevaluasi agar perencanaan pipa pesat terjamin keamanannya dengan dimensi
34

yang minimum yang mampu mengkaper tegangan yang terjadi. Tegangan yang
terjadi pada pipa pesat yaitu tegangan circumferential dan tegangan longitudinal.
Karena tegangan circumperential dua kali lebih besar dari tegangan longitudinal
maka yang di perhitungkan hanya tegangan circumperential.
Tegangan circumperential
Tegangan circumferintal atau sebagian menyebutnya juga dengan hoop, yaitu
tegangan yang arahnya tangensial terhadap area potong pipa. Untuk menghitung
tegangan circumperential menggunakan persamaan :
c=Po

r
T

..............................................................................pers.14

Dimana:
c = Tegangan circumferential (Pa)
Po = Tekanan operasi (Pa)
r = Jari-jari (m)
T = Tebal pipa (m)
Faktor keamanan (Safety factor)
Untuk menentukan faktor keamanan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Sf =

c
2 ............................................................................ pers.15
y

Dimana :
Sf

= Safety factor

= Yield strength

3.1.2

Analisa finanasial

Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan dan
aliran kas sehingga dapat di ketahui layak atau tidaknya investasi
jalankan

35

yang di

2.2.2.1

Biaya manufaktur

Dalam biaya manufaktur untuk perencanaan pipa pesat ada beberapa aspek biaya
yang harus di perhitungkan diantaranya adalah :

Biaya material
Biaya material merupakan biaya pembelian plat. Plat yang di gunakan
adalah plat eser dengan ukuran 1,2 x 2,4 ,Harga beli plat berdasarkan masa plat
per kilogram untuk mengetahui masa plat harus di hitung volumenya terlebih
dahulu dengan menggunakan persamaan :
V = p x l x T ......................................................................................pers.16

Dimana :
V

= Volume

= panjang plat

= Lebar plat

= Tebal plat

Setelah di ketahui volume plat, massa plat dapat di hitung tetapi harus tahu
terlebih dahulu masa jenis plat. Setelah diketahui masa jenis plat dapat di hitung
dengan persamaan :
m=Vx ............................................................................................pers.17

Dimana :
m

= masa

= Volume

= masa jenis plat


36

Kemudian biaya material dapat di hitung dengan persamaan :


B=m x H a........................................................................................pers.18

Dimana :
B

= Biaya material

= masa plat

Ha

=harga (perkilogram)

Biaya motong
Biaya motong pipa berdasarkan tebal plat yang akan di potong dan di hitung per
turun pisau. Untuk menghitung biaya motong menggunakan persamaan:
B=Bm x H m ......................................................................................pers.19
Dimana :
B

= biaya motong

Bm

= Banyaknya motong

Hm

= Harga motong

Biaya rol
Dalam pembuatan pipa, plat harus di rol .Biaya ngerol berdasarkan harga sekali
ngerol, Untuk menghitung biaya ngerol digunakan persamaan :
B=Br x H r ........................................................................................pers.20
Dimana :
B

= Biaya rol
Br

= Banyaknya Rol

Hr

= Harga rol

37

Biaya las
Untuk mencari biaya las harus mengetahui harga ngelas per cm , harga las
di dapat dari standar pekerjaan umum berikut adalah harga tabel standar pekerjaan
umum untuk harga las mengerjakan 15 cm:

No
1

Kebutuhan
Bahan
Material
Kawat Las
Listrik
Solar
Minyak
Pelumas
Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang Besi
Konstruksi
Kepala
Tukang
Mandor
Alat
Sewa alat

Indek
s

Satua
n

Harga umum

Harga satuan

0.05 Kg
0.03 Liter

42,000
8,000

2,100
240

0.04 Liter

25,000

1,000

0.04 Oh

65,000

2,600

0.02 Oh

75,000

1,500

0.002 Oh
0.001 Oh

85,000
100,000

170
100

37,500
JUMLAH Rp :
JUMLAH TOTAL Rp :
PEMBULATAN Rp :

6,375
14,085
14,085
14,000

0.17 Jam

Untuk menghitung biaya ngelas menggunakan persamaan :


B=H l x T l
Dimana :
B = Biaya las
Hl =harga las
Tl = total Las

38

Biaya cat
Dalam perencanaan pipa pengecetan sangat penting agar pipa tidak mudah
terkorosi, cara menghitung biaya untuk pengecatan pipa berdasarkan harga BSN
( Badan Standar Nasional) Adapun tabel harga cat berdasarkan BSN adalah
sebagai berikut :
Untuk harga biaya cat dasar

No
.
1
2

Kebutuhan
Bahan
Material
Meni besi
Kwas
Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang cat
Kepala
Tukang
Mandor

Indek
s

Satua
n

Harga umum

Harga
satuan

0.1 Kg
0.01 Buah

17,500
10,000

1,750
100

0.02 Oh
0.2 Oh

65,000
75,000

1,300
15,000

85,000
100,000
JUMLAH Rp :
JUMLAH TOTAL Rp :
PEMBULATAN Rp :

1,700
1,000
20,850
20,850
20,800

0.02 Oh
0.01 Oh

Untuk pengecetan warna

No.
1

Kebutuhan
Bahan
Material
Cat meni
Plamir
Cat dasar
Cat penutup 2
kali
Tenaga Kerja
Pekerja

Indek
s

satua
n

Harga umum

Harga
satuan

0.2 Kg
0.15 Kg
0.17 Kg

17,500
15,000
23,000

3,500
2,250
3,910

0.26 Kg

45,000

11,700

0.07 Oh

65,000

4,550

39

Tukang cat
Kepala
Tukang
Mandor

0.009 Oh

75,000

675

0.006 Oh
0.002
5 Oh

85,000

510

100,000
JUMLAH Rp :
JUMLAH TOTAL Rp :

250
27,345
27,300

Untuk menghitung biaya cat dasar menggunakan persamaan:


B=2 x ( L pipa x L plat ) x Hc
Dimana:
B

= biaya

Lpipa = panjang pipa


Lplat = lebar plat
Hc

= harga cat

Biaya setting
Biaya setting merupakan biaya pekerjaan memasang dan menyambungkan pipa.
Untuk biaya memasang pipa pesat berdasarkan tabel harga badan standar nasional
berikut tabel harga memasang pipa pesat:

No.
1
2

Kebutuhan
Bahan Material
Besi Penstock
Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang Las
Konstruksi
Kepala Tukang
Mandor

Indeks

Satuan

Harga umum

Harga
satuan

1.2 m

17,500

21,000

0.06 Oh

65,000

3,900

0.06 Oh
0.006 Oh
0.003 Oh

75,000
85,000
100,000

4,500
510
300

40

JUMLAH Rp :
JUMLAH TOTAL Rp :
PEMBULATAN Rp :

30,210
30,210
30,200

Untuk menghitung biaya setting pipa pesat mengunakan persamaan :


B=Hs x L pipa
Dimana :
B

= Biaya

Hs

= Harga seting

= Panjang pipa

2.2.2.2

Titik impas (BEP)

Titik impas(Break Event Point) adalah sebuah titik dimana biaya atau
pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian
atau keuntungan. Dalam perencanaan pipa pesat perlunya perhitungan BEP
Pengeluaran
Pengeluaran merupakan biaya mencakup total dari biaya tetap dan tidak tetap.
Biaya tetap
Biaya tetap umumnya selalu konstan tidak terpengaruh oleh perubahan
dalam aktivitas oprasi pada sampai kondisi tertentu sekalipun biaya produksi di
kurangi. Biaya tetap dapat berupa biaya gaji kepala manajer, operator dan
karyawan lannya. Untuk biaya tetap untuk operasi dan pemeliharaan di hitung per
bulan dan per tahun.

41

Biaya tidak tetap


Biaya tidak tetap umumnya selalu beruah-ubah tidak konstan. Biaya tidak
tetap meliputi biaya oprasi dan pemeliharaan diantaranya perawatan pipa alat tulis
kantor,komputer dan biaya tak terduga. Untuk biaya tidak tetap di hitung per
tahun.
Pendapatan
Pendapatan adalah biaya hasil dari penjualan energi listrik ke PLN yang di
hasilkan dari pembangkit per tahun, Adapun untuk menghitung energi (KWH)
yang di hasilkan pembangkit per tahun menggunakkan persamaan :

Daya
Daya=g .Q . H eff . ............................................................... Pers.
Dimana : g
Q

= Gravitasi (9,81 m/s)


= debit aliran perbulan (m/s)

Hef = ketinggian efektif (m)

= effisiensi

Energi
Energi=24.26 . bulan. Daya.0,83

...................................... Pers.

Dimana : 24

lama operasi dalam sehari (jam)

26

Lama operasi perbulan (hari)

bulan =
0,83

lama debit tertentu (bulan)

Harga jual listrik k PLN


Trf =

12
USD
100

....................................................................... Pers.

42

Dimana : Trf

= tarif listrik/harga jual ke PLN

USD = kurs dollar


Penjualan listrik pertahun
Pemasuk an=Harga jual perkWh x Total energi ................... Pers.

Perhitungan penjualan
Perhitungan penjualan adalah perhitungan aliran kas masuk dan kaskeluar selama
beroperasi. Berikut adalah persamaannya:
Kas keluar
Kk=BOT + BOTT

Dimana : Kk

................................................................. Pers.

= Kas keluar

BOT = biaya operasional tetap


BOTT = biaya operasional tidak tetap
Kas masuk
Km=el . HrlKk

................................................................ Pers.

Dimana : Km = kas masuk


el = jumlah energy listrik
Hrl = harga listrik perkWh
Kk = kas keluar
BEP
Titik impas (BEP) adalah dimana pengembalian modal investasi telah
selesai, tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. Dalam titik impas (BEP)
ada banyak perihal yang harus dihitung terlebih dahulu. Adapun perhitungannya
adalah sebagaui berikut :
Pendapatan pipa pesat :
43

P p=K m

Inv
( BTNP+
Inv )

Dimana : Pp

............................................................ Pers.

= pendapatan pipa pesat

Km

= kas masuk

Inv

= investasi

BTNP = biaya total PLTMH non penstock


Pinjaman Bank
Pn=P pk + Pb .......................................................................... Pers.
Dimana : Pn = pinjaman
Ppk = pembayaran pokok
Pb = pembayaran bunga
Depresiasi
D p=

P pn
To

................................................................................. Pers.

Dimana : Dp = depresiasi
Ppn = penarikan pinjaman
To = target operasi
Penghasilan bersih sebelum pajak
PBSP=P pPb D p .............................................................. Pers.
Dimana : PBSP = penghasilan bersih sebelum pajak
Pajak
P j =Bunga x PBSP ................................................................. Pers.
Dimana : Pj = pajak
Penghasilan bersih setelah pajak
PBStP=( PBSPPj )+ ( DpPpk ) ........................................... Pers
Dimana :

PBStP = penghasilan bersih setelah pajak

44

Ppk

= pembayaran pokok

Arus kas keseluruhan


A k =P pin + PBSP ..................................................................... Pers.
Dimana : Ak

= arus kas

Ppin = penarikan pinjaman

Optimalisasi
Optimalisasi berdasarkan grafik titik temu antara Diameter terhadap
losses, Diameter terhadap biaya dan Diameter terhadap titik impas (BEP). Maka
itulah prencanaaan diameter pipa pesat yang di anggap layak untuk di oprasikan
untuk PLTMH .

45

BAB III
Data
1.1

Data awal
3.1.1

Data hidrologi

Debit maksimal sungai cikaruncang didapat dari narasumber sebesar (Q)


370 L/s atau setara dengan 0,37 m/s dan debit minimal sebesar 0,1 m/s. Berikut
perhatikan tabel dibawah ini :

no

bulan
1
2
3
4
5
6

5.4
1.8
1.2
1.2
1.2
1.2
12

Qmean
(m^3/
s)
0.37
0.273
0.233
0.167
0.136
0.1

Data tofografi

Data topografi meliputi panjang pipa, ketinggian, dan jumlah belokan. Data ini
didapat berdasarkan kondisi kontur yang diolah diAutocad.
1. Panjang pipa (L) 538 m
2. Ketinggian atau beda elepasi (H) 53 m
3. Jumlah belokan ada 6 dengan sudut :
Belokan1
2
Belokan2
5
Belokan3
5
Belokan4
5
Belokan5
11
Belokan6
13

46

3.1.2

Data sifat-sifat air

Data sifat-sifat air meliputi nilai percepatan gravitasi bumi, massa jenis air, dan
viskositas dinamik.
1. Percepatan gravitasi bumi (g) 9,81 m/s.
2. Massa jenis air () 1.000 kg/m
3. Viskositas dinamik () 1,002 x 10-3 kg/ms
3.1.3

Data materrial

Data material meliputi bahan material yang digunakan beserta spesifikasinya.


1. Bahan ST 37
2. Kekuatan tarik (u) 370 Mpa
3. Ukuran 2,4 m x 1,2 m
3.1.4

Data perhitungan Head losses

Data perhitungan losses meliputi kekasaran permukaan material pipa dan jenis
katup yang digunakan.
1. Kekasaran permukaan material pipa (e) 4,5 x 10-5
2. Katup tipe globe valve (Le/D) 8
3.1.5

Data manufaktur

Data manufaktur meliputi harga atau biaya bahan material dan jasa pengelasan,
pengerolan, pengecatan, serta biaya setting pipa.
1. Harga bahan material perkilo gram Rp 9.000 (standar harga LIPI)
2. Biaya pemotongan persatu kali pemotongan Rp 2.500 dengan ketebalan
plat 4 mm
3. Harga per satukali ngerol Rp70.000
4. Harga ngelas per cm Rp 1000
5. Harga cat dasar per meterRp 20.800
6. Harga cat warna per meter Rp 27.300
7. Harga setting Rp 50.000

3.1.6

Data finansial

Data biaya tetap untuk gaji karyawan berdasarkan UMR subang


47

1. Gaji kepala manajer Rp 3.500.000


2. Gaji operator Rp 2.000.000
3. Petugas pengairan Rp 1.200.000
Data biaya tidak tetap asumsi
3.1.7

Prosedur analisa

Proses analisa merupakan proses tahapan-tahapan perencanaan pipa pesat.


Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut :

Langkah 1 Start

Optimalisasi desain pipa pesat PLTMH sungai cikaruncang yang memenuhi


standar teknis dan kelayakan finansial.

Langkah 2 data potensi

Data potensi adalah data awal yang didapatkan dari narasumber. Data potensi
meliputi data debit sungai cikaruncang dan data kontur tanah.

Langkah 3 menentukan panjang pipa dan head berdasarkan kontur

Kontur tanah yang didapat dari narasumber kemudian diolah dalam autocad
sehingga mendapatkan panjang pipa, ketinggian (head), dan belokan.

Langkah 4 menentukan diameter pipa

Penentuan diameter dapat dihitung dengan persamaan 1, sehingga menghasilkan


variasi diameter akibat perbedaan keliling plat yang digunakan.

Lagkah 5 menghitung rugi-rugi (head losses)

Rugi-rugi (head losses) dihitung dengan persamaan 6, 7, 8, 9,10. Semakin besar


diameter maka rugi-rugi akan semakin kecil. Apabila nilai rugi-rugi lebih besar
dari ketinggian maka diameter ini tidak layak dipakai, tetapi jika nilai rugi-rugi
lebih kecil dari ketinggian maka bisa dilanjutkan ke perhitungan selanjutnya.

Langkah 6 menghitung daya yang terbangkitkan


48

Untuk menghitung daya yang tebangkitkan menggunakan persamaan 12,


effesiensi akan berubah ubah seiring perubahan debit air yang mengalami
kenaikan dan penurunan, head losses berpengaruh terhadap daya yang
terbangkitkan di karenakan semakin besar head losses maka semakin kecil daya
yang terbangkitkan.

Langkah 7 menentukan tebal dan material

Untuk menghitung tebal menggunakan persamaan 13, Tebal di rancang untuk


mengkaper tekanan yang terjadi dan mampu bertahan terhadap laju korosi yang
terjadi. Material di pilih yang mudah di dapatkan di pasaran dan ekonomis

Langkah 8 menghitung faktor keamanan

Faktor keamanaan bisa di hitung dengan persamaan 13, faktor keamanan untuk
perencanaan pipa pesat harus diatas dua baru di katakan aman untuk beroprasi.

Langkah 9 menghitung biaya manufaktur

Biaya manufaktur dapat di hitung dengan persamaan..biaya manufaktur di


pengaruhi diameter, semakin besar diameter maka semakin besar pula biayanya.

Langkah 10 menghitung kelayakan investasi

Selanjutnya menghitung kelayakan investasi

49

BAB IV
Analisa data
1.1

Pengolahan data
3.1.1

Debit

Debit maksimal sungai cikaruncang didapat dari narasumber sebesar (Q)


370 L/s atau setara dengan 0,37 m/s dan debit minimal sebesar 0,1 m/s. Berikut
perhatikan tabel dibawah ini :

no

bulan
1
2
3
4
5
6

3.1.2

5.4
1.8
1.2
1.2
1.2
1.2
12

Qmean
(m^3/
s)
0.37
0.273
0.233
0.167
0.136
0.1

Menentukan panjang, belokan dan ketinggian (head)

Data ini didapat berdasarkan kondisi kontur yang diolah diAutocad.


1. Panjang pipa (L) 538 m
50

2. Ketinggian atau beda elepasi (H) 53 m


3. Jumlah belokan ada 6 dengan sudut :
Belokan1
2
Belokan2
5
Belokan3
5
Belokan4
5
Belokan5
11
Belokan6
13

3.1.3

Menentukan diameter

Untuk memilih diameter di gunakan persamaaan 1 :


D=

sehingga untuk memilih diameter pipa pesat adalah

D=

1,8
3,14

D=0,57
Menentukan panjang, belokan dan ketinggian (head)
Data ini didapat berdasarkan kondisi kontur yang diolah diAutocad.
4. Panjang pipa (L) 538 m
5. Ketinggian atau beda elepasi (H) 53 m
6. Jumlah belokan ada 6 dengan sudut :
Belokan1
2
Belokan2
5
Belokan3
5
Belokan4
5
Belokan5
11
Belokan6
13

51

3.1.4 Perhitungan luas penampang


Untuk menghitung luas penampang menggunakan persamaan 2

A=

.D
4

Sehingga untuk menghitung luas penampang adalah:


A=

3,14 (057 m)
4

A=0,26 m2

3.1.5

Menghitung kecepatan aliran

Untuk menghitung kecepatan di gunakan persamaan sebagai berikut :

V=

Q
A

Sehingga untuk menghitung kecepatan aliran adalah :

52

53

Anda mungkin juga menyukai