Mikro Coxaki Virus PDF
Mikro Coxaki Virus PDF
MANIFESTASI KLINIS
Masa prodromal ditandai dengan panas subfebris, anoreksia, malaise dan
nyeri tenggorokan yang timbul 1-2 hari sebelum timbul enantem. Enantem
adalah manifestasi yang paling sering pada PTKM. Lesi dimulai dengan
vesikel yang cepat menjadi ulkus dengan dasar eritem, ukuran 4-8 mm
yang kemudian menjadi krusta, terdapat pada mukosa bukal dan lidah
serta dapat menyebar sampai palatum uvula dan pilar anterior tonsil.
Eksantema tampak sebagai vesiko pustul berwarna putih keabu-abuan,
berukuran 3-7 mm terdapat pada lengan dan kaki, pada permukaan dorsal
atau lateral, pada anak sering juga terdapat di bokong. Lesi dapat
berulang beberapa minggu setelah infeksi, jarang menjadi bula dan
biasanya asimptomatik, dapat terjadi rasa gatal atau nyeri pada lesi. Lesi
menghilang tanpa bekas.
GEJALA
Mula-mula demam tinggi 2-3 hari, diikuti
sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu
makan, pilek, gejala seperti flu pada
umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel
yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut
seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga
sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh
kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal
ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada
dibokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari,
dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Contoh penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM) dapat dilihat pada
gambar berikut:
Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di
rumah sakit.
Gejala yang cukup berat tersebut antara lain:
- Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C.
- Demam tidak turun-turun - Takikardia (nadi menjadi cepat)
- Takipneu, yaitu napas jadi cepat dan sesak
- Malas makan, muntah, atau diare berulang dengan dehidrasi.
- Letargi, lemas, dan mengantuk terus
- Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
- Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf kranial
- Keringat dingin - Fotofobia (tidak tahan melihat sinar)
- Ketegangan pada daerah perut
-Halusinasi atau gangguan kesehatan
Komplikasi penyakit ini adalah:
- Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik
- Ensefalitis (radang otak)
-Myocarditis (Coxsackievirus Carditis) atau pericarditis
-Acute Flaccid Paralysis atau Lumpuh Layuh Akut (Polio-like illness)
Satu kelompok dengan penyakit ini adalah :
v Vesicular stomatitis dengan exanthem (PTKM) - Cox A 16, EV 71
(Penyakit ini)
v Vesicular Pharyngitis (Herpangina) - EV 70
v Acute Lymphonodular Pharyngitis - Cox A 10
DIAGNOSA LABORATORIUM
Sampel (spesimen) dapat diambil dari tinja, usap rektal, cairan
serebrospinal dan usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan, vesikel di kulit
spesimen atau biopsi otak. Spesimen dibawa dengan Hanks Virus
Transport. Isolasi virus dengan cara biakan sel dengan suckling mouse
inoculation. Setelah dilakukan Tissue Culture, kemudian dapat
diidentifikasi strainnya dengan antisera tertentu / IPA, CT, PCR dll.
Dapat dilakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat peningkatan titer.
Diagnosa Laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Deteksi virus:
- Immuno histochemistry (in situ)
- Imunofluoresensi antibodi (indirek)
- Isolasi dan identifikasi virus.
Pada sel Vero RD L20B
Uji netralisasi terhadap intersekting pools
Antisera (SCHMIDT pools) atau EV-71 (Nagoya) antiserum.
2. Deteksi RNA:
RT-PCR
Primer : 5 CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 3
5 GGGAACTTCGATTACCATCC 3
Partial DNA sekuensing (PCR Product)
3. Serodiagnosis:
Serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap
virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada sel Vero. Uji elisa sedang
dikembangkan.
Sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis PTKM,
hanya kita dapat mengatahui apakah penyebabnya Coxsackie A-16
atau Enterovirus 71.
PENGOBATAN
1. Istirahat yang cukup
2. Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara
simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada
3. Dapat diberikan:
Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau
neonatus
Extracorporeal membrane oxygenation.
Pengobatan simptomatik:
Antiseptik di daerah mulut
Analgesik, misalnya parasetamol
bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang.
Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap
berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga
kebersihan perorangan. Di Rumah sakit, Universal Precaution harus
dilaksanakan. Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi).
Sumber:
Anonim, 2008, Flu Singapore,
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=2001
&idktg=20&idobat=&UID=20080131175124202.69.96.126,
diakses 6 Februari 2008
Anonim, 2008, Hand-Foot-Mouth Disease,
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=44, diakses 6
Februari 2008
Anonim, 2008, Mencegah Penyakit Flu Singapura,
http://www.freelists.org/archives/pistons92/062004/msg00018.html, diakses 8 Februari 2008
Anonim, 2008, PTKM, http://www.vadscorner.com/coxsack01.jpg,
diakses 2 April 2008
Anonim, 2008, PTKM,
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/tnails/294
0t.jpg, diakses 2 April 2008
Anonim, 2008, PTKM,
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/tnails/294
1t.jpg, diakses 2 April 2008
Anonim, 2008, HFMD,
http://yasmin1076.blogs.friendster.com/mutiaraiin/science/index.
html, diakses 2 April 2008
Anonim, 2008, Coxsackievirus A16,
http://vietnamnet.vn/dataimages/200604/original/images943451
_coxR1.jpg, diakses 8 Mei 2008
Collier, L., 1998, Microbiology and Microbial Invection Virology, volume
I, ninth edition, 486, 487, 494, Oxford University Press, New
York
Jawetz, dkk., 1996, Mikrobiologi Kedokteran, 471, 472, 478, 479, EGC
Press, Jakarta
Johnson, A., 1994, Microbiology and Immunology, 147, Binarupa
Aksara, Jakarta
Journal of Clinical Microbiology, October 2001, p.3690-3692, Vol. 39,
No. 10, http://jcm.asm.org/cgi/content/full/39/10/3690,
diakses 6 Februari 2008
Majalah Dokter Kita, Februari 2008, edisi 02, tahun III, 68-69,
PT Dian Rakyat, Jakarta