Anda di halaman 1dari 40

MODUL PRAKTIKUM

2016

FISIKA DASAR

TAHUN PERTAMA BERSAMA


LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM
2016

KATA PENGANTAR
Fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu-ilmu terapan
seperti ilmu Teknik, Pertanian, Kedokteran maupun Ilmu Komputer dan
ilmu-ilmu lainnya. Ini merupakan alasan mengapa fisika sangat perlu
dipelajari oleh setiap mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan
mengambil bidang sains dan teknologi. Mulai tahun akademik 2016/ 2017
Universitas Mataram menerapkan Tahun Perkuliahan Bersama agar ilmu
Fisika dan ilmu-ilmu dasar lain dapat disampaikan sebagai satu
pemahaman integral dan sama.
Buku Petunjuk Praktikum Fisika Dasar ini disusun sedemikian
rupa dengan tujuan untuk membantu mahasiswa untuk mempelajari
dasar ilmu fisika secara lebih riil di Laboratorium. Dalam Petunjuk
Praktikum ini mahasiswa dilatih menggunakan alat-alat ukur, mengambil
data, mengolah data, menginformasikan dan menyimpulkan hasil
pengukuran. Hal ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa bilamana
mengadakan penelitian dimasa mendatang.
Petunjuk praktikum ini disusun dalam bentuk yang sederhana,
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa. Disamping berpedoman
pada petunjuk praktikum ini, mahasiswa hendaknya juga mempelajari
literatur lainnya yang berhubungan dengan acara praktikum. Selain itu
mahasiswa diharapkan pula membuat laporan untuk menginformasikan
hasil yang diperoleh sesuai tujuan praktikum.
Akhirnya penyusun mengharapkan keritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan petunjuk praktikum ini pada penyusunan
berikutnya. Untuk itu tak lupa penyusun menyampaikan terima kasih.
Mataram, .2016
Penyusun,

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................


Kata Pengantar ....................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................
Pendahuluan .........................................................................................................
Laporan Praktikum ..............................................................................................
Tingkat Keberhasilan Ketidakpastian Praktikum ...........................................
Penentuan Satuan....................................................................................................
Panduan Penggunaan Satuan SI ...........................................................................
Petunjuk TEKNIS Pelaksanaan Praktikum .........................................................
Modul 01 : Pengukuran .......................................................................................
Modul 02 : Bandul Matematis ............................................................................
Modul 03 : Konstanta Pegas ...............................................................................
Modul 04 : Kalorimeter .......................................................................................
Modul 05 : Viskositas Zat Cair . ............................

iii

i
ii
iii
iv
v
vii
xi
xii
xvi
1
6
10
15
18

PENDAHULUAN

Buku petunjuk ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa


tingkat pertama fakultas EKSAKTA di Universitas Mataram yang
terkategori SAINTEK. Buku petunjuk ini berisikan materi-materi yang
disesuaikan dengan silabus fisika dasar 1 dan ketersediaan alat-alat yang
ada di laboratorium Fisika MIPA Universitas Mataram hingga saat ini.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan waktu serta kondisi lainnya maka
buku petunjuk praktikum ini hanya berisikan materi-materi yang
dianggap dapat mewakili dan menyempurnakan materi perkuliahan di
kelas. Adapun materi fisika dasar 1 ini adalah Pengukuran, Bandul
Matematis, Konstanta Pegas, Kalorimeter dan Viskositas zat Cair. Tujuan
dari kegiatan praktikum agar mahasiswa terlatih melakukan percobaanpercobaan kecil, memperkenalkan kepada mahasiswa peralatan-peralatan
yang digunakan dalam mempelajari konsep-konsep dalam fisika secara
praktek, bagaimana melakukan pengukuran-pengukuran besaran-besaran
fisika yang pada akhirnya akan menguatkan tingkat penguasaan konsepkonsep dasar fisika dan keterampilan mahasiswa yang telah dilakukannya
melalui proses perkuliahan di kelas.
Penyajian matematis yang diungkapkan dalam buku petunjuk
praktikum ini dipaparkan secara sederhana, dengan dasar pemikiran
bahwa penekanan yang diharapkan adalah dasar pengetahuan mahasiswa
tentang pengukuran besaran fisis, proses pengolahan data hasil
pengamatan dan interpretasi dari data pengamatan
setiap materi perkuliahan.

iv

yang menunjang

LAPORAN PRAKTIKUM

Tujuan dari penyusunan laporan adalah untuk mempublikasikan


hasil yang diperoleh dari percobaan. Maka persyaratan utama dari
percobaan adalah laporan tersebut tersebut harus jelas, sistematis dan
yang terpenting mengikuti prosedur ilmiah. Laporan tersebut harus jelas:
(a) Apa maksudnya, (b) Apa teori yang mendasarinya, (c) bagaimana tata
cara pengukuran, (d) bagaimana menentukan ralat pengukuran, (e)
Pengolahan dan analisis datanya, serta (f) Kesimpulan
Penyajian laporan sebaiknya dengan pengungkapan yang jelas,
sistematis dan menarik serta tidak bertele-tele agar laporan tersebut tidak
membosankan. Laporan harus memiliki komponen-komponen sebagai
berikut:
1. JUDUL
Judul sebaiknya singkat, jelas dan mencakup seluruh isi.
2. TUJUAN
Hendaknya diterangkan dengan jelas tujuan apa yang perlu dicapai
dalam percobaan, karena tujuan akan menentukan kesimpulan yang
diperoleh.
3. ALAT DAN BAHAN
Jelaskan peralatan yang akan dipakai terutama: ketelitian, skala
terkecilnya dan tonjolkan peralatan utama dalam percobaan itu.
4. TEORI
Berikan uraian singkat namun jelas tentang teori yang mendasari
percoban. Akan menjadi lebih jelas bila uain disertai gambar, skema,
rangkaian dan lainnya termasuk rumus.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah-langkah pelaksanaan percobaan ditulis dalam bentuk kalimat
yang singkat dan jelas agar mudah dipahami. Bila perlu setiap langkah
diberi nomor urut sesuai dengan urutan kerjanya.
6. DATA PENGAMATAN
Data pengamatan disajikan dalam bentuk table-tabel agar mudah
dibaca dan jangan lupa menulis judul dan satuan dari setiap variable
yang diukur.
v

7. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Pengolahan data (perhitungan) dilakukan dan dilaporkan tanpa
perantara. Tuliskan rumus yang digunakan dan hasil perhitungan
yang jelas. Kemudian lakukan perhitungan ketidakpastian sebagai
koreksi terhadap hasil pengukuran. Jelaskan hasil perhitungan setelah
dikoreksi dan jelaskan semua faktor yang mempengaruhi hasil
pecobaan tersebut.
8. KESIMPULAN
Kesimpulan berisi apakah sesuai dengan maksud dan tujua percobaan
tersebut. Hasil yang diperoleh hendaknya dibandingkan dengan teori
atau hasil yang diperoleh dengan metode berbeda.
9. DAFTAR PUSTAKA
Berisi referensi yang digunakan untuk percobaan bersangkutan.
Disajikan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang benar dan tata
cara penulisan referensi.
10. TUGAS PENDAHULUAN DAN TUGAS AKHIR
Tugas Pendahuluan dan Tugas Akhir dikerjakan d rumah. Jika tugas
pendahuluan dikerjakan sebelum melaksanakan kegiatan praktikum,
maka tugas akhir dikerjakan setelah praktikum.
11. LAMPIRAN (optional)
Berisi data-data pendukung, analisi atau perhitungan yang identic
sebagai hasil pengukuran, dokumentasi yang mendukung kegiatan
eksperimen.

vi

TINGKAT KEBERHASILAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

I. Pendahuluan
Dalam melakukan suatu pengukuran, hasil yang diperoleh tidaklah
tepat sekali. Hasil pengukuran tersebut tetap mengandung ketidakpastian
(kesalahan atau

ralat).

Teori ketidakpastian sangat diperlukan dalam

melaksanakan praktikum khususnya praktikum Fisika.


Dengan teori kesalahan dapat diketahui kesalahan ( x ) dari hasil
pengukuran

yang diperoleh dan dapat menilai tingkat keberhasilan

pekerjaan dilakukan. Jelas bahwa hasil ini tidak dapat diharapkan tepat sama
dengan hasil berdasarkan riset (nilai benar x 0 ), akan tetapi selama nilai benar

x 0 masih berada dalam interval x0 x0 , hasil percobaan masih dapat


dipertanggungjawabkan.
Timbulnya ketidakpastian pada hasil pengukuran disebabkan oleh
beberapa hal yang secara umum dapat dibagi pada kesalahan bersistem
(systematic error) dan kesalahan acak (random error).
1. Kesalahan Bersistem
Ketidakpastian bersistem adalah kesalahan yang dapat dirunut.
Ketidakpastian ini antara lain adalah :
1. Kesalahan Kalibrasi, yaitu kesalahan yang timbul akibat pemberian nilai
skala pada alat ukur yang tidak tepat
2. Kesalahan Nol yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur yang tidak
menunjuk tepat pada titik nol atau jarum penunjuk tidak berimpit
dengan angka nol sebelum digunakan.
3. Kesalahan Alat (Fatique) misalnya pegas yang sudah lama dipakai dapat
mengalami kelenturan atau melembek.
4. Gesekan, yang selalu timbul antara bagian yang satu bergerak terhadap
yang lainnya.
5. Kesalahan Pengamat yaitui kesalahan yang timbul pada waktu
pembacaan skala, mata pengamat tidak tegak lurus dan lain-lainnya.

vii

2. Kesalahan Acak
Kesalahan

acak

terjadi

disebabkan

oleh

pengaruh

lingkungan

sekitarnya, seperti :
1. Gerakan

molekul-molekul

udara

yang

dapat

mempengaruhi

Galvanometer.
2. Perubahan-perubahan kecil pada tegangan listrik.
3. Landasan peralatan yang bergetar atau tidak stabil
4. Noise (gangguan yang sering timbul pada peralatan elektronika)
II. Ketidakpastian Pengukuran
Pengukuran Berulang
Pengukuran berulang dapat menghasilkan data yang lebih baik dan
akurat. Semakin banyak pengulangan diharapkan semakin kecil nilai
ketidakpastian. Misalkan pada suatu pengukuran dihasilkan data sebagai
berikut :

x1 , x 2 , x3 , x 4 , x5 ,..., xn
Untuk menentukan ketidakpastian atau ralat dari pengukuran berulang
tersebut, kita perlu perhitungan sebagai berikut
Tabel 1. Perhitungan Ralat
No

Data

1.

(x )

(x x )

(x x )2

( x x )

( x x )

x1
x2
x3

2
3.
4.

x4
x5

5.

xn
xn

x=

xn
n

Ralat Mutlak: x =

(x x)2
n ( n 1)

Keseksamaan: K = 100% I

Ralat Nisbi: I =

x
100%
x

Data hasil pengukuran: x x


viii

III. Cara Menggambar Grafik


Grafik

dapat

diartikan

sebagai

bagan

atau

gambar

yang

menunjukkan hubungan dua besaran. Bentuk kurva pada grafik tersebut


tergantung pada hubungan antara kedua besaran tersebut. Besaranbesaran
yang hanya dapat diubah-ubah disebut variabel bebas, dan besaran-besaran
yang hanya tergantung pada variabel bebas disebut variabel terikat.
Pada sistem koordinat xy, variabel bebas diletakkan pada sumbu
horizontal (x) dan variabel terikat pada sumbu vertikal (y). Grafik
menunjukkan hubungan y terhadap x atau

y = f(x).

Adapun keuntungan-keuntungan pembuatan grafik adalah:


1. Gambaran yang dibentuk umumnya lebih jelas dibandingkan dengan
tabel.
2. Dengan grafik yang terbentuk melalui titik-titik ukur sesuai data, akan
memberikan gambaran yang lebih jelas.
3. Melalui sebuah garis dapat dibuat interpolasi antara beberapa titik hasil
pengamatan.
4. Dari penyimpangan titik-titik pengamatan sering dapat ditentukan letak
sesatannya.
Sebuah grafik yang baik hendaknya memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Setiap grafik memiliki judul atau keterangan yang dicantumkan dibawah
grafik
2. Sumbu-sumbu grafik harus dilengkapi dengan skala dan satuan
3. Agar lebih jelas kurvanya pilihlah kertas grafik yang sesuai
4. Titik pengamatan atau data ditandai dengan lambang ; * , dan lain-lain.
5. Kurva dihasilkan tidaklah harus melalui setiap titik, melainkan mengikuti
pola tertentu linier atau eksponensial, yaitu berdasarkan hubungan
variable-variabel dari besaran-besaran yang diukur.

ix

Berikut ini bentuk-bentuk grafik berdasarkan data pengamatan atau


yang terukur

a. Salah

b. Salah

c. Benar

Gambar 1. Beberapa bentuk kurva linear yang salah dan benar


Untuk kurva linier, garis-garis lurus yang baik didapat melalui
metoda kuadrat terkecil (Least Square). Metoda ini digunakan untuk
mendapatkan persamaan linier dari data x dan y, sehingga dapat ditulis :

y = a + bx
Nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan persamaan :

a=

( yi ) b( xi )
n

dan b =

n( xi yi ) ( xi )( y i )
n ( xi ) ( x i ) 2
2

Persamaan diatas merupakan slope dan intercept garis lurus terbaik yang
ingin dicari.

PENENTUAN SATUAN

Penulisan hasil harus diikuti dengan satuan. Contoh berikut ini akan
menunjukan bagaimana satuan diturunkan
Contoh 1
Viskositas () dari medium dengan benda bulat yang dijatuhkan pada
medium diberikan dengan persamaan:

Dimana dan merupakan densitas dari bola dan medium fluida,


dimana a merupakan jari-jari bola, v merupakan kecepatan bola, dan g
merupakan nilai gravitasi.
Satuan viskositas dapat diturunkan dengan metode berikut:

Contoh 2:
Momen inersia dari benda bulat dengan massa M dan jari-jari R ketika ia
berotasi sebesar diameter nya diberikan oleh:

xi

Panduan Penggunaan Satuan SI

Panduan penggunaan satuan SI ini dipersiapkan untuk memberikan


kemudahan bagi para praktikan dalam penulisan dan penggunaan satuan
SI.
I. Gambaran umum
Pada penggunaan dan penulisan satuan SI diperlukan kesepakatan
dalam penulisan. Notasi harus digunakan dengan aturan yang
mengikuti kaidah kaidah berikut:
1. Penulisan singkatan dituliskan sebagai satu kesatuan tanpa
tambahan tanda baca dan merupakan gabungan huruf awal.
Contoh: kilometer ditulis sebagai km bukan km., kms. ataupun
kms; newton meter dituliskan sebagai Nm bukan N.m., Ns m
ataupun Ns.m.
2. Meskipun pengunaan tanda garis miring diperbolehkan misal
N/m2, akan tetapi penulisan dengan pangkat lebih disukai untuk
konsistensi penulisan satuan ini dapat dituliskan sebagai Nm-2,
Wm-1
3. Kapital kecil akan digunakan untuk setiap huruf besar. Tetapi jika
huruf besar digunakan bersamaan dengan huruf kecil maka
digunakan kapital penuh contoh V, A, N dan Hz
4. Kelipatan atau sub kelipatan dari satuan turunan dapat digunakan,
tetapi satuan itu sendiri tidak boleh diubah, misal 1,6 x 106 Nm-2
bukan 1,6 Nmm-2.
5. Kelipatan yang bernilai 103 keatas memiliki nama tersendiri. Daftar
nama yang diberikan pada kelipatan tertentu dan namanya
diberikan pada bagian IX
6. Tanda koma seharusnya tidak digunakan dalam penulisan angka
seperti 1 076 963,1 dst.

xii

II. Satuan Pokok dan Turunan dengan Nama Khusus


Satuan Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Suhu termodinamik
Intensitas cahaya

meter
kilogram
detik
ampere
derajat Kelvin
candela

m
kg
s
A
K
cd

Satuan Turunan
Gaya
Usaha, energi, jumlah panas
Daya
Muatan listrik
Potensial listrik
Kapasitansi listrik
Hambatan listrik
Frekuensi
Fluks magnet
Kerapatan fluks magnet
Induktansi
Fluks cahaya
Pendaran cahaya

newton
joule
watt
coulomb
volt
farad
ohm
hertz
weber
tesla
henry
lumen
lux

N
J
W
C
V
F

Hz
Wb
T
H
lm
lx

Daftar dibawah ini memberikan satuan utama yang mana akan


dibutuhkan. Kelipatan dari satuan ini kemungkinan akan digunakan.
III. Massa, Panjang, Waktu
Massa
Panjang
Area
Volume
Densitas
Waktu
Kecepatan
Percepatan
Sudut
Kecepatan angular
frekuensi periodik
frekuensi rotasi

kg
m
m2
m3
kg m-3
s
m s-1
m s-2
rad
rad s-1
Hz
s-1

(ton (103 kg) dapat digunakan)

(liter (10-3 m3) dapat digunakan)


(menit, jam dapat digunakan)
(km h-1 dapat juga digunakan)
( juga dapat digunakan)

(revmin-1,rev-1 dapat juga dig.)


xiii

IV. Gaya, Kerja, Energi


Gaya
Tekanan pascal (pa)
Tekanan
Kerja, energi, kuantitas panas
Daya
Torsi
Tegangan permukaan
Viskositas dinamik
Viskositas kinetik

N
N m-2 (105 N m-2 = 1 bar = 105 pa)
N m-2
J
(kw h jika dalam industri listrik)
W
Nm
N m-1
P atau N sm-2
St atau 10-4 m2s-1

V. Panas, suhu
Kuantitas panas
Suhu
Beda suhu atau interval
Konduktivitas panas
Panas spesifik
Panas laten
Entropi

J
K
degK
W m-1 degK-1
J kg-1 degK-1
J kg-1
J kg-1

VI. Listrik dan Magnet


Muatan
Potensial
Arus
Hambatan
Resistivitas
Kapasitansi
Induktansi
Kuat medan listrik
Kuat medan magnet
Fluks magnet
Kerapatan medan magnet
Mobilitas

C
V
A

m
F
H
V m-1
A m-1
Wb
T
m2 v-1 s-1

VII. Atomik
Radioaktivitas
Energi

Bq
eV

xiv

VIII. Cahaya
Intensitas cahaya
Fluks cahaya
Pendaran
Pancaran

cd
lm
lx
cd m-2

IX. Kelipatan Satuan


Faktor kelipatan

istilah

simbol

1012
109
106
103
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18

tera
giga
mega
kilo
mili
micro
nano
pico
femto
atto

T
G
M
k
m

n
p
f
a

= 0,1 N m-2
= 1 mmHg
= 105 N m-2
= 10-7 N m
= 10-3 N s m-2
= 10-6 m2s-1
= 3,60 MJ
= 4,1855 J

= 0,1 J m-3
= 1,33 x 103 N m-2

X. Definisi
N = kg m s-2
H=Nm
Wb = V s
T = Wb m-2
H = V s A-1
Lm = cd sr
lx = lm m-2
XI. Data Konversi
1 dyn cm-2
1 torr
1 bar
1 erg = 1 dyn cm
1 centipoise
1 centistoke
1 kw h
1 kalori (15C)

xv

= 10-7 J

XII. Data Numerik


Bilangan avogadro
Konstanta gravitasi
Percepatan gravitasi
Muatan elektron
Tegangan elektron
Massa elektron
massa proton
energi diam elektron
energi diam proton
konstanta Boltzman
konstanta stefan
kecepatan cahaya dlm vakum
permitifitas pada vakum
konstanta planck
konstanta gas

NA = 602 x 1021 mol-1


G = 66,7 x 10-12 m3 kg-1s-2
g = 9,81 m s-2
e = 160 x 10-21 C
1 eV = 160 x 10-21 J = 0,160 aJ
m = 911 x 10-33 kg
e/m = 176 x 109 C kg-1
M = 1,67 x 10-27 kg
= 0,511 MeV
= 938 MeV
k = 13,8 x 10-24 J K-1
= 56,7 x 10-9 W m-2 K-4
c = 300 x 106 m s-1
0 = 8,85 x 10-12 F m-1
h = 663 x 10-36 J s
R = 8,31 x 103 J degK-1 mol-1

permeabilitas pada hampa

0 = 4 x 10-7 H m-1

xvi

Anda mungkin juga menyukai