Dasar
Ion Posfat dapat diendapkan dengan ammonia (NH4OH) dan campuran magnesia
membentuk endapan NH4MgPO4 yang berwarna putih. Pengaturan pH harus
diperhatikan, karena bila terlalu tinggi Mg(OH)2 akan ikut mengendap. Oleh karena
itu, ditambahkan NH4Cl sebagai penyangga. Setelah dipijarkan, endapan
NH4MgPO4 terurai menjadi sisa pijar Mg2P2O7 (Magnesium Piroposfat), NH3 (ammoniak)
dan H2O (air).
Reaksi
2Na2HPO4 + 2MgCl2 + 2NH4OH --> 2NH4MgPO4 + 4 NaCl + H2O
2NH4MgPO4 --> Mg2P2O7 + 2NH3 + H2O
Tujuan
Menetapkan kadar Posfat dalam Natrium Hidro Posfat.
Alat dan Bahan
1.
Alat :
Kaca arloji
Labu semprot
Tutup kaca
Kaki tiga
Kasa asbes
Tabung reaksi
Gegep besi
Oven
Segitiga porselin
Desikator
2.
Bahan :
SampelNa2HPO4 12H2O
Air suling
HCl 4 N
CampuranMagnesia0,1 N
NH4Cl 2 N
Indikator PP
Es batu
Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
terbentuk endapan putih dilarutkan kembali dengan HCl 4 N hingga larutan kembali
jernih).
5.
Piala gelas beserta isinya dididihkan, tutup kaca dibilas kemudian didinginkan di
7.
Endapan disaring dengan kertas saring Whatman no. 540, kemudian dicuci
a.
Uji pengotor klorida : Sebuah tabung reaksi disiapkan, diisi dengan air filtrat
campuran
NH4MgPO4 yang
magnesia
berwarna
dan NH4OH
putih.
pekat
Campuran
1:10
magnesia
membentuk
terbuat
dari
endapan
hablur
MgCl2 6H2O sebanyak 80 gram, NH4Cl sebanyak 160 gram, dan NH4OH pekat
sebanyak 320 mL. Ketiga zat tersebut dicampurkan kemudian diencerkan hingga
volumenya 1 liter dan kalau perlu disaring. Penambahan campuran magnesia
dilakukan sebelum penambahan NH4OH pekat 1:10 sehingga apabila penambahan
campuran magnesia membentuk endapan putih, maka dapat dipastikan terjadi
kopresipitasi endapan berupa Mg(OH)2. Karena endapan tersebut tak diinginkan,
maka endapan tersebut dilarutkan kembali dengan HCl 4 N.
Setelah endapan Mg(OH)2 kembali larut , maka larutan dididihkan. Hal ini
bertujuan untuk membuat larutan yang sempurna, yaitu semua zat terlarut telah
homogen sempurna dengan pelarutnya.
Endapan NH4MgPO4 sulit terbentuk pada suhu panas. Oleh karena itu,
dilakukan pendinginan setelah pendidihan. Larutan harus benar-benar dingin agar
terbentuk endapan yang baik. Sebelum diendapkan, larutan diteteskan indikator PP
(Phenol Ptalein) yang tak berwarna pada suasana asam dan akan berwarna merah
muda sampai ungu saat suasana larutannya basa (jangkauan pH berkisar antara 8,6
10). Mengapa perlu diteteskan indikator PP? Hal ini dikarenakan sebelum
pengendapan suasana larutan masih asam. Pengendap yang digunakan adalah
NH4OH yang bersifat basa. Jika pH terlalu tinggi dikhawatirkan Mg(OH) 2 akan ikut
mengendap. Dapat disimpulkan bahwa indikator ini berfungsi untuk mengetahui
apakah penambahan pengendap sudah cukup atau belum.
Pengendapan pertama dilakukan sampai warna larutan merah muda seulas
(seulas = muda sekali). Setelah itu endapan diperam kembali di dalam es agar
menyempurnakan
pengendapan, dimana
pengendapan adalah
dilakukan
salah
pemeraman
satu
syarat penyempurnaan
untuk
memperbesar molekul
juga
memenuhi salah
satu syarat
pengendapan
sempurna, yaitu
Daftar Pustaka