Mekanisme Kerja Obat Diabetes Melitus
Mekanisme Kerja Obat Diabetes Melitus
1.
b) Glitazone
Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Glitazone diabsorpsi dengan cepat dan mencapai konsentrasi tertinggi terjadi
setelah 1-2 jam. Makanan tidak mempengaruhi farmakokinetik obat ini. Waktu
paruh berkisar antara 3-7 jam.
Mekanisme Kerja
Glitazone merupakan regulator homeostasis lipid diferensiasi adiposit dan kerja
insulin. Glitazon dapat merangsang ekspresi beberapa protein yang dapat
memperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemia.
Efek Samping dan Kontraindikasi
Glitazon dapat menyebabkan penambahan berat badan yang bermakna sama
atau lebih dari SU serta edema. Pemakaian glitazone dihentikan apabila
terdapat kenaikan enzim hati (ALT dan AST) lebih dari 3 kali batas atas
normal. Pemakain harus hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati
sebelumnya, gagal jantung kelas 3 dan 4, dan pada edema.
Macam Obat dan Dosis
Rosiglitazon dosis hariannya 4-8mg 1x/ hari dan Pioglitazon 15-30mg 1x/ hari.
Golongan Sekretagok Insulin
Sekretagok insulin mempunyai efek hipoglikemik dengan cara stimulasi sekresi
insulin oleh sel beta pan kreas golongan ini meliputi SU dan non SU (glinid).
a) Sulfonilurea
Sulfonilurea telah digunakan untuk pengobatan DM tipe 2 sejak tahun 1950-an.
Obat ini digunakan sebagai terapi farmkologis pada awal pengobatan diabetes
dimulai,terutama bila konsentrasi glukosa tinggi dan sudah terjadi gangguan sekresi
pada insulin. Sulfonilurea sering digunakan sebagai terapi kombinasi karena
kemampuannya untuk meningkatkan atau mempertahankan sekresi insulin.
Mempunyai sejarah penggunaan yang panjang dengan efek samping (termasuk
hipoglikemia) dan relatif murah. Berbagai macam obat golongan ini umumnya
mempunyai sifat farmakologis yang serupa, demikian juga efek klinis dan
mekanisme kerjanya.
Ca
intrasel. Ion Ca akan terkait pada Calmodulin, dan menyebabkan eksositosis garnul
yang mengandung insulin.
Penggunaan Dalam Klinik
Beberapa obat golongan SU yang ada di indonesia dapat dilihat pada tabel 1.
Semuanya mempunyai cara kerja yang serupa, berbeda dalam hal masa kerja,
degradasi dan aktivitas metabolitnya. Berdasarkan lama kerjanya, SU di bagi
menjadi tiga golongan yaitu generasi pertama adalah acetohexamide, tolbutamide
dan chlorpropamide. SU generasi kedua adalah glibenclamide, glipizide dan
gliclazide, SU genersi ketiga adalah glimepiride.
Glibenklamid mnurunkan glukosa darah pusa lebih besar dari pada glukosa
sesudah makan, masing-masing sampai 36% dan 21%. Bila diperlukan,dosis terbagi
dapat diberikan dengan dosis sore yang lebih rendah. Pada pemakaian jangka lama,
efektivitas obat ini dapat menurunkan HbA1c,5-2%,
Pada pemakaian sulfonilureaSU, umurnya selalu dimulai dengan dosis rendah,
untuk menghindari kemungkinan hipoglikemia.pada keadaan tertentu dimana kadar
glukosa darah sangat tinggi, datap diberikan SU dengan dosis yang lebih besar
dengan perhatian khusus bahwa dalam beberapa hari sudah dapat diperoleh efek
klinis yang jelas dan dalam 1 minggu sudah terjadi penurunan kadar glukosa darah
yang cukup bermakna. Segeralah periksa kadar glukosa darah sesuai dosisnya.
Efek Samping dan Kontraindikasi
Hipoglikemi merupakan efek samping terpenting dari SU terutama bila asupan
pasien tidak adekuat. Untuk mengurangi kemungkinan hipoglikemia, apalagi pada
orang tua dipilih obat yang masa kerjanya paling singkat. Obat SU dengan masa
kerja panjang sebaiknya tidak dipakai pada usia lanjut.
tua,hipoglikemia
gangguan fungsi hati berat dan pasien dengan masukan makan yang kurang dan jika
daipakai bersama obat sulfa. Obat yang mempunyai metabolt aktif tentu akan lebih
mungkin menyebabkan hipoglikemia yang berkepanjangan jika di berikan pada
pasien dengan gagal ginjal atau gagal hati.
Selain itu terjadi kenaikan berat badan sekitar 4-6kg, gangguan pencernaan,
fotosensitifitas, gangguan enzim hati dan flushing.
Pemakaiannya dikontradiksikan pada DM tipe 1, hipersensitif terhadap sulfa,
hamil dan menyusui.
2. Penghambat Alfa Glukosida
Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Acarbose hampir tidak diabsorbsi dan kerja lokal pada saluran pencernaan.
Acarbose mengalami metabolisme didalam saluran pencernaan, metabolisme
terutama oleh flora mikrobiologis,hidrolisi intestinal dan aktifitas ensim pencernaan.
Waktu aktu paruh eliminasi plasma kira-kira 2 jam pada orang sehat dan sebagian
besar diekskreasi melalui feses. Obat ini bekerja kompetitif menghambat kerja
enzim alfa gulkosidase di dalam saluran cema sehingga dengan demikian dapat
menurunkan penyerapan gulkosa hipoglikemia dan berpengaruh pada kadar insulin.
Mekanisme Kerja
Obat ini memperlambat dan pemecahan dan penyerapan karbohidrat komplek
dengan menghambat enzim alpha gulkosidase yang terdapat pada dinding entrosit
yang terletak pada bagian proksimal usus halus. Secara klinis akan terjadi
hambatanpembentukan
monosakarida
intraluminal,
menghambat
dan
tersering terjadi pada hampir 50% pengguna obat ini. Penghambat alfa glukosidase
dapat menghambat biovailabilitas metformin jika diberikan bersamaan pada orang
normal.
Acarbose dikontraindikasikan pada kondisi irritable bowel syandrome, obstruksi
saluran cerna, sirosis hati dan gangguan fungsi ginjal.