PROYEK KHUSUS
HIBAH KOMPETENSI
OLEH
EMMANUEL AGUNG NUGROHO
NIM : 21050110400008
PROGRAM SARJANA
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
Hibah Kompetensi
Ketua Tim
Joga Dharma Setiawan, PhD
LEMBAR PENGESAHAN
HIBAH KOMPETENSI
1. Judul Kegiatan
2. Jenis Kegiatan
3. Nama Ketua Tim Pengusul
4. Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
5. Alamat
No. Telepon/Faks
E-Mail
No. Telepon
6. Lamanya Kegiatan
7. Nama dan alamat lengkap peers
- dari dalam negeri
- dari luar negeri
: Pemanfaatan IPTEK
: Yoga Dharma setiawan, PhD
: Teknik Mesin
: Teknik
: Universitas Diponegoro
: Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
:
:
:
: 1 tahun
:
:
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian/Pengabdian
Kepada Masyarakat
Mengetahui,
Rektor Universitas Diponegoro
1.
RINGKASAN
Energi angin menjadi salah satu alternatif dalam terobosan renewable energi.
Angin dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik melalui proses pengolahan dari
turbin angin yang menggerakkan generator listrik.
Kemudian dari
kerangka acuan tetap diubah menjadi elemen dua fasa kerangka acuan bergerak (d,q)
melalui transformasi park.
2.
turbin angin merupakan tegangan yang tidak stabil karena magnitude tegangannya
tergantung oleh seberapa besar angin yang ditangkap oleh turbin angin tersebut.
Dengan demikian energi listrik yang dihasilkan oleh generator ini belum bisa
dimanfaatkan oleh pengguna untuk aplikasi apapun karena bisa membahayakan
peralatan listrik itu sendiri.
tegangan dan arus secara tepat sehingga mampu menghasilkan energi liustrik yang
paling optimal dari keluaran generator tersebut.
penyaklaran yang memicu saklar daya IGBT dengan membentuk 8 topologi pola
penyaklaran. Ke 8 topologi pola penyaklaran ini merepresentasikan kondisi logika
penyaklaran konverter sistem 3 fasa yang dibentuk menggunakan saklar daya IGBT.
Dengan demikian metode vektor kontrol tepat diaplikasikan pada sistem
pengendalian konverter 3 fasa karena metode vektor kontrol tepat menghasilkan 8
logika pensaklaran yang dihasilkan dari 6 buah vektor aktif dan 2 buah vektor pada
pusat space vektor yang disebut dengan pasif vektor yang artinya akan selalu ada
pada setiap peralihan dari vektor 1 hingga vektor 6.
3.
TUJUAN
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan prototype hardware
three phase converter dengan menggunakan saklar daya IGBT yang terkendali
secara vektor sehingga bisa diaplikasikan untuk menghasilkan energi listrik yang
dapat diatur frekuensi dan tegangannnya dari masukan sumber listrik 3 fasa seperti
generator induksi pada turbin angin dan sumber 3 fasa tak terkendali lainnya.
Dari sisi kontrol mampu mengaplikasikan metode vektor kontrol dengan
menggunakan mikrokontroller sebagai piranti pengolahan sistem digital yang
merepresentasikan
logika-logika
penyaklaran
saklar
daya
IGBT
sehingga
4.
SVPWM dapat
mengurangi nilai arus awal, rugi daya dan nilai total harmonic distortion (THD).
Dalam implementasinya, SVPWM mempermudah perhitungan dalam pengaturan
flux maupun torsi .
Kerena implementasi metode kendali SVPWM untuk mengendalikan motor
atau generator ini merupakan terobosan ilmu yang relatif baru maka penelitian ini
sangat relevan untuk mendapatkan porsi yang cukup sehingga dapat menghasilkan
hasil-hasil penelitian yang berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk masa-masa yang akan datang.
5.
motor /generator induksi yang diemulasikan dari kinerja mesin DC. Pada mesin DC,
fluksi stator s dihasilkan oleh arus yang dialirkan pada belitan medan stator (field
winding) dan fluksi rotor r dihasilkan oleh arus yang dialirkan ke belitan jangkar
(armature winding) melalui sikat dan komutator yang selalu menyebabkan posisi
medan magnet stator dan medan magnet rotor saling tegak lurus sehingga torsi
elektromagnet yang dihasilkan kedua medan magnet tersebut selalu maksimum.
Kondisi demikian sering dinamakan berbasis orientasi medan (field orientation).
Sekali kondisi field orientation tercapai, maka torsi pada mesin DC dapat
dikendalikan dengan mudah melalui pengaturan arus jangkar dengan tetap menjaga
arus medan konstan. Pada Gambar 1 ditunjukkan pengendalian kecepatan mesin DC
yang membutuhkan outer loop untuk mengendalikan kecepatan dan inner loop untuk
mengendalikan torsi.
speed
controller
torque
controller
Mesin
DC
Dari uraian di atas, Variable Speed Drive yang menggunakan mesin DC memiliki
beberapa keunggulan, yaitu :
Sehingga banyak
5.1
rotor dengan menggunakan metode vektor kontrol dapat dipisahkan antara arus
penghasil fluks rotor dan arus penghasil torsi elektromagnetik. Buku ini juga
memberikan penjelasan tentang transformasi besaran tiga fase (tegangan dan arus)
menjadi dua fase yang saling tegak lurus satu sama lain. Transformasi tegangan tiga
fase (Va, Vb, Vc) menjadi dua fase (Vd,Vq) dengan kerangka acuan stator
menggunakan persamaan berikut :
1
Vd
V
q 0
1
1
Va
2
2
Vb .................................................................................. (1)
3
3
Vc
2
2
Va 3
Vd
1
1
V
b
3
3 Vq
Vc
1
1
3
jr
Vsx jV sy sehingga
Vd
V ............................................................................. (2)
q
dengan : Usx, Usy adalah nilai sesaat tegangan stator pada sumbu-x dan-y (V). Hal
lain akibat digunakannya kerangka acuan ini, dihasilkannya arus magnetisasi rotor
(Imr) yang berorientasi dengan fluks rotor yang besarnya adalah :
imr
r r
Lm
Lr
ir r is r ........................................................................................... (3)
Lm
1
ia
i
2
2
ib ...................................................................................... (4)
i
3
3
0
ic
2
2
ia
i
b
ic
1
0
2 1
3
3
2
2
1 3
2
2
i .................................................................................... (5)
i
Model motor diperoleh dari rangkaian ekivalen motor induksi seperti terlihat pada
gambar 2 (a) dan (b).
Dari gambar rangkaian 2, dengan asumsi tegangan rotor motor induksi adalah nol
(vqr = vdr = 0), maka persamaan tegangan stator dan rotor motor induksi adalah :
Vs Rs i s
d
s ....................................................................................................... (6)
dt
Vr Rr i r
d
r j r 0 .................................................................................. (7)
dt
s Ls is Lm ir ......................................................................................................... (8)
r Lr ir Lm is ........................................................................................................ (9)
Jika persamaan (9) disubstitusikan ke persamaan (7), maka :
Vr
Rr
r Lm is d r j r r 0 ................................................................ (10)
Lr
dt
Sehingga dari persamaan (10) dapat diperoleh persamaan turunan fluks rotor :
d
r
dt
r Lm iS
Lr
r j r r ........................................................................ (11)
Lr
Jika persamaan (8), (9), dan (11) disubstitusikan ke persamaan (6), maka :
2
Lm Rr
Vs Rs
2
Lr
L
i s Ls m
Lr
d
L j L R
is m r m r
2
L
dt
Lr
r
r .............................. (12)
Dari persamaan (12), persamaan turunan arus stator dapat dinyatakan sebagai berikut
Lr
d
is
2
dt
L s Lr Lm
Lm
Rs 2
Lr
L
i s m Rr j m r r s ..................... (13)
L2
Lr
r
Sehingga dari persamaan (11) dan (13), muncul model motor induksi dalam
kerangka acuan stator (sumbu ) adalah :
Lr
d
i s
2
dt
L s Lr Lm
L R
Rs m 2 r
Lr
Lm
L
1
i s
r m r r
Vs ...... (14)
Ls Lr Tr
Ls Lr
Ls
Lr
d
is
2
dt
Ls Lr Lm
L R
Rs m 2 r
Lr
L
Lm
1
i s m r r
r
Vs ....... (15)
Ls Lr Tr
Ls Lr
Ls
L
d
1
r m is r r r ............................................................................ (16)
dt
Tr
Tr
L
d
1
r m is r r r ............................................................................ (17)
dt
Tr
Tr
5.2
kerangka acuan tetap (a,b,c) menjadi elemen dua fasa kerangka acuan tetap (,)
kemudian menjadi elemen dua fasa kerangka acuan bergerak (d,q). Tegangan, arus
dan flux tiga fasa dari motor/generator AC dapat dianalisa dengan menggunakan
kompleks ruang vektor. Dengan asumsi bahwa ia, ib, ic adalah arus dari masingmasing fasa pada bagian stator mesin induksi, dengan definisi is = ia + ib + ic
dimana e
2
j
3
dan e
4
j
3
menggambarkan sistem sinusoida tiga fasa. Kemudian dari sistem tiga koordinat
ditransformasikan menjadi sistem time invariant dua koordinat. Perubahan sistem
tiga fasa menjadi sistem time invariant dua koordinat dapat dipisahkan menjadi dua
langkah :
(a,b,c)
(,)
dengan asumsi bahwa sumbu a dan sumbu mempunyai arah vector yang sama
seperti terlihat pada Gambar 3. Dari proyeksi sistem tiga fasa menjadi dua dimensi
tegak lurus (,) dengan penjelasan sebagai berikut :
1
is
i
s 0
1
1
ias
2
2
ibs .................................................................... (18)
3
3
ics
2
2
b
is
is
i s
i ....................................................... (19)
s
is
d
isd
isq
is
Phasa V
V3
V2
S2
S3
S1
V4
V7
V0
Phasa U
V1
S6
S4
S5
V5
V6
Phasa W
Space vector PWM ditujukan untuk membentuk tegangan keluaran dari PWM
converter mendekati tegangan referensinya melalui proses switching dari 8
konfigurasi. Hal ini dilakukan dengan membuat nilai rata-rata lokal (locally averaged
value) dari tegangan referensi dan tegangan keluaran sama. Sebagai gambaran pada
gambar 6 ditunjukkan vektor tegangan referensi Vs1 berada pada sektor-1 akan
didekati dengan menggunakan vektor tegangan aktif V1 dan V2. Persamaan yang
dapat diturunkan dari gambar tersebut adalah
Ts
= waktu sampling
t1
t2
Vs1Ts t 0 V0 / V7 V1t1 V2 t 2
atau
Vs1
t0
V0 / V7 t1 V1 t 2 V2 d 0 V0 / V7 d1V1 d 2 V2 ................. (21)
Ts
Ts
Ts
V2
Vs1
d2
d0
d1
V1
Gambar 6. Realisasi nilai tegangan yang dibentuk oleh dua buah vector
Dari gambar 6, Vs1 merupakan nilai tegangan yang dihasilkan dari resultan magnitute
vektor V1 yang disimbolkan d1 dengan magnitute vektor 2 yang disimbolkan dengan
d2. Tegangan Vs1 bekerja pada sektor 1 yang dibentuk dari 4 buah vektor V0 ,V1,V2
dan V7 sehingga menghasilkan logika pensaklaran yang ditunjukkan pada tabel 2
V1
V2
V7
Dalam bentuk logika pulsa yang menjalankan saklar daya IGBT pada inverter
ditunjukkan pada gambar 7.
V0
V1
V2
V7
V2
V1
V0
000
100
110
111
110
100
000
t0
4
t1
2
t2
2
t0
2
t2
2
t1
2
t0
4
U
V
W
5.3
enam buah saklar dan sumber tegangan DC. Suatu converter DC to AC jenis sumber
tegangan (voltage-type inverter) dan converter AC to DC (rectifier) harus memenuhi
dua syarat, yaitu saklar yang terletak pada satu lengan tidak boleh konduksi secara
bersamaan hingga menimbulkan arus hubung singkat, dan arus sisi AC harus selalu
dijaga kontinuitasnya. Mengacu pada kedua syarat tersebut maka akan terdapat 23
kondisi (delapan kondisi saklar) seperti ditunjukan pada Gambar 8.
s1
s3
s5
s1
s3
s5
s2
s4
s6
s2
s4
RECTIFIER IGBT
s6
INVERTER IGBT
000
001
010
011
100
101
110
111
V3
V2
S2
V7
V0
Phasa U
V1
S6
S4
S1
V4
Phasa V
Abc
Abc
Volt/
Volt/
hertz
hertz
3 phase IGBT
vektor sektor
Transformation
S3
adjuster
3 phase
sinusoidal
S5
V5
Abc
Swithing
time
calculator
Abc
Gates logic
(deat time)
V6
Phasa W
Ramp Generator
Dalam
pembangkitan sinyal diskrit 3 fasa yang diintegrasikan dengan rangkaian DAC untuk
menghasilkan gelombang sinusoidal 3fasa kontinyu. Dari sinusoidal 3 fasa diubah
kedalam sistem 2 fasa dengan transformasi clarke dan transformasi park untuk
pengolahan vektor kontrol sehingga menghasilkan 2 buah fasa sebagai kerangka
acuan gerak atau informasi pada sistem PWM switching.
PWM switching
5.4
mengimplementasikan
metode
vector
control
PWM
untuk
mengendalikan converter 3 fasa pada aplikasi turbin angin ini menggunakan saklar
daya IGBT type SKM 22GD 123D merupakan general purpose IGBT yang terdiri
dari 6 buah switch.
Saklar daya IGBT yang digunakan merupakan produk semikron dengan type
N yang terdiri dari 6 buah switch yang dapat dioperasikan dalam 3 lengan bardasar
urutan fasa listrik. Setiap saklar terdiri dari gates yaitu tempat pulsa pemicuan,
Colector atau drain dan emitor atau source. Untuk menjalankan saklar daya jeis
IGBT memerlukan rangkaian driver untuk memindahkan pulsa dari rangkaian
kontrol menjadi pulsa pemicuan pada rangkaian daya.
Rangkaian driver
diimplementasikan dengan TLP 250 yang dilengkapi dengan deat time untuk
Deat time
Driver
+ 15
Inverting
CD 4049
Buffer
CD 4050
TLP 250
50
Pulsa
1k5
VR 100k
18V
200pF
To gate IGBT
18 V
Ground
Ground
- 15
Selain rangkain driver pada setiap aplikasi saklar daya antara gate dan source
diberikan sebuah dioda Zener, (dalam aplikasi ini menggunakan zener 18 volt).
Dioda zener berfungsi untuk melindungi driver TLP 250 dari umpan balik tegangan
daya apabila terjadi hubung singkat pada rangkaian daya. Dipilih nilai 18 volt
karena tegangan kerja maksimal driver sebesar 22 volt sehingga apabila terjadi
umpan balik tegangan, zener bisa menahannya pada nilai aman terhadap kerusakan
TLP 250.
6.
7.
8.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini disusun beberapa tahapan yang ditempuh selama 1 tahun
penelitian. Setiap tahapan berisi proses penyelesaian hardware dan software yang
mengacu pada pemodelan matematik dan simulasi awal. Dalam pelaksanaannya
proses penelitian disusun dalam tahapan kerja sebagai berikut :
1. Menentukan metode dan membuat pemodelan awal untuk memberi gambaran
dalam penyusunan blok diagram dan parameter kemponen yang digunakan.
2. Membuat simulasi space vector control dengan program power simulator dengan
parameter nilai komponen berdasarkan pemodelan awal yang dilakukan.
9.
No
NIP
Jam/minggu
1.
Ketua tim
PhD
Mengkoordinasi,
menjalankan penelitian.
Melakukan pemodelan dan
analisa secara matematis
dengan matlab dan
simulink
2.
NIP
15 jam/minggu
Anggota Tim
NIM :21050110400008
10 jam/minggu
10.
JADWAL PELAKSANAAN
5.
6.
1
ddd
ddd
10
dd
dd
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
aaaaaaaa
10.000.000,-
7.500.000,-
7.500.000,-
Peralatan
5.000.000,-
15.000.000,-
Perjalanan
3.000.000,-
Lain-lain
5.000.000,Total Anggaran
53.000.000,-
Daftar Pustaka
1. A. K. Sharma, R. A. Gupta, Laxmi Srivastava, Performance of ann based
indirect vector control induction motor drive, Journal of Theoretical and
Applied Information Technology, 2007
2. Musafa, Akhmad, Simulasi Perancangan Pengendali Vektor Arus Pada Motor
Induksi 3 Fasa dengan C-MEX S-FUNCTION, Seminar, Universitas Indonesia,
2007.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENGUSUL HIBAH KOMPETENSI
I. IDENTITAS DIRI
1.1.
Nama Lengkap (dengan
gelar)
1.2.
Jabatan Fungsional
1.3.
NIP/NIK/No. identitas
lainnya
1.4.
Tempat dan Tanggal Lahir
1.5.
Alamat Rumah
1.6.
Nomor Telepon/Fax
1.7.
Nomor HP
1.8.
Alamat Kantor
1.9.
Nomor/Telepon
1.10. Alamat e-mail
1.11. Lulusan yang telah dihasilkan
1.12. Mata Kuliah yang diampu
S1
S2
S3
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber
1
2
3
4
Jmlh
Jumlah
Halaman
Penerbit
1
2
No.
1
2
Tahun
VII.
PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor
Pendaftaran/Sertifikat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan
sebagai salah satu syarat pengajuan hibah penelitian kompetensi.
Semarang, ..............................
Pengusul
Universitas
Universitas Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang
Tahun Selesai
2005
Bidang Studi /
Spesialisasi
Elektronika
Mekatronika