Anda di halaman 1dari 2

Relativisme Budaya

Oleh, Vika Rahmalia 1506684590


Judul:

Do Muslim Women Really Need Saving?

Pengarang:

Lila Abu-Lughod

Data Publikasi: Lila Abu-Lughod. 2011. Do Muslim Women Really Need Saving?, dalam J.P
Spradley & D. McCurdy (peny.). Conformity and Conflicts: Reading in
Cultural Anthropology. Boston,dkk.: Pearson. Hlm.208-216
Upaya-upaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender menjadi sebuah gerakan dunia
sebagai tolak ukur kemerdekaan seorang wanita bagi Negara Barat yaitu dengan adanya
paradigma feminisme. Feminisme adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi
atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria, yang dilatarbelakangi kesadaran adanya
penindasan terhadap perempuan. Itulah yang digagas oleh Negara Barat bahwa selain hal
tersebut merupakan tindakan melanggar hak manusia. Namun dibeberapa Negara ketentuan
feminisme tidaklah berlaku, seperti di Negara Afghanistan, kaum wanita di perlakukan berbeda.
Antara wanita dan laki-laki adanya peran dan status yang dibedakan. Wanita muslim di
Afghanistan mendapat kesempatan sangat terbatas dari hak sebagai manusia seperti pendidikan
dan pekerjaan. Lalu wanita musim yang memiliki citra burqa, sebuah pakaian yang membungkus
seluruh tubuh yang dikenakan berawal dari budaya etnis Pashtun. Burqa dikenakan sebagai
menutupi pakaian sehari-hari (seringkali pakaian panjang atau salwar kameez) dan dilepaskan
ketika si wanita kembali ke rumahnya ke tengah keluarganya. Kaum wanita diwajibkan
mengenakan burqa setiap kali mereka tampil di tempat umum. Berfungsi sebagai konvensi untuk
melambangkan kesopanan atau kehormatan wanita. Akibat perlakuan tersebutlah, Negara Barat
beranggapan bahwa kaum wanita muslim sangat terancam keadaannya. Perbedaan cara pandang
terhadap kaum wanita tersebut sehingga feminisme yang ada tidak berlaku bagi wanita
Afghanistan. Mereka tidak beranggapan bahwa hal tersebut sebagai sebuah intervensi oleh kaum
laki-laki. Afghanistan memiliki gerakan bernama Taliban yang sangat berpengaruh dan
menguasai Negara tersebut. Taliban mengatur kehidupan kaum wanita Afghanistan. Negara
Barat beranggapan bahwa Afghanistan sangat etnosentrisme, etnosentrisme ialah persepsi yang

dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budayabudaya yang dimiliki oleh orang lain
Negara Barat berpendapat bahwa untuk menyelamatkan kaum wanita dari penindasan,
perlunya perubahan kebiasaan mereka sendiri serta budaya dan nilai-nilai, dengan
memperkenalkan nilai-nilai Barat atau feminisme yaitu gerakan pembebasan wanita dari rasisme,
stereotype, sexism, penindasa dan phalogosentrisme untuk membawa "keadilan" sehingga
mencegah perang dan meningkatkan kualitas kehidupan bagi wanita. Tetapi kaum wanita di
Afganistan menginginkan nilai-nilai islam sebagai budayanya, yang beranggapan nilai-nilai
Barat tidak cocok dengannya. Karenanya tidak ada kebenaran atau kesalahan yang bersifat
universal. Ia menolak pandangan bahwa terdapat kebenaran yang bersifat universal dari budayabudaya tertentu. Relativitas budaya adalah suatu prinsip bahwa kepercayaan dan aktivitas
individu harus difahami berdasarkan kebudayaannya. Prinsip ini didasarkan pada hasil penelitian
Frans Boaz dalam dekade awal abad ke 20. Tetapi gagasan tersebut ideal ini memiliki makna dan
cita-cita yang Iuhur. Dalam "relativisme budaya", tidak ada budaya yang diklaim sebagai mutlak
benar atau mutlak salah. Namun, ketika ia memasuki ranah hukum dan politik, maka muncul
perbedaan sekaligus penentangan dari pihak lain. Khususnya budaya dan tradisi lain yang tidak
berangkat dari asumsi liberal Barat. Salah satunya adalah Islam. la berangkat dari tradisi doktrin
keagamaan yang bersumber pada AI-Qur'an dan Hadits. Keduanya terkumulasi dalam sistem
hukum dan politik. Oleh sebab itu, kaum wanita di Afghanistan memiliki kepercayaan dan
budayanya sendiri yang mereka yakini, walaupun saat ini gerakan Taliban sudah runtuh seiring
invasi militer Amerika Serikat, kaum wanita dibebaskan memakai burqa. Tapi hingga kini hanya
sedikit yang berani melepaskan burqa. Dengan alasan feminisme Negara Barat sesungguhnya
memiliki tujuan lain yang ingin dicapai yaitu adanya tujuan politik dan ingin menguasai
Afghanistan yang memiliki sumber minyak.

Anda mungkin juga menyukai