Andrian Bima (190534646475) Hamed Wafdulloh Afdholu (190534646446) Ismail Ghozali (190534646435) DEFINISI Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan” adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam dari segi bahasa berasal daripada kata dasar salama yang membawa maksud taat dan patuh, aman dan damai serta terlepas atau jauh daripada kekurangan kekurangan zahir dan batin. Sedangkan Perempuan adalah salah satu dari dua jenis kelamin manusia. Perempuan diciptakan untuk menjadi pasangan atau teman laki-laki untuk saling mengisi. Feminisme di kalangan orang Indonesia lebih familiar dengan istilah emansipasi (kemerdekaan, pembebasan). Menurut bahasa, kata feminisme berasal dari bahsa Latin, femina yang berarti perempuan. Dalam kamus bahasa Inggris, feminism adalah kata benda dan diartikan sebagai sebuah doktrin atau gerakan yang menganjurkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dibidang sosial, politik, dan ekonomi NASIB PEREMPUAN PRA ISLAM Perempuan, sebelum Islam datang, ditempatkan pada kedudukan yang rendah oleh peradaban dan klaim kemajuan budaya umat manusia. Di peradaban manapun, kecuali Islam, perempuan ditempatkan sebagai obyek budak, pelayan dan pemuas nafsu lelaki saja. Berikut beberapa pandangan Perempuan menurut baberapa masyarakat : Pada Masa Sebelum Islam datang, kaum wanita hidup dalam kesengsaraan terutama pada masa Arab jahiliyah, di mana saat itu mereka membenci kelahiran anak perempuan. Sedangkan perempuan dalam pandangan Yunani tak memiliki tempat yang layak. Bahkan kaum lelaki saat itu mempercayai bahwa perempuan merupakan sumber penyakit dan bencana. Pada masyarakat Persia, hukum yang mereka terapkan tak memberikan keadilan bagi perempuan. Pada masyarakat India mempercayai bahwa perempuan merupakan sumber dosa, kerusakan akhlak dan pangkal kehancuran jiwa. Kemudian pada bangsa Yahudi, perempuan selayaknya komoditas yang bisa diperjual- belikan di pasar. KONSEP ISLAM TENTANG PEREMPUAN 1. Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki – laki Salah satu tema utama sekaligus prinsip pokok dalam ajaran Islam adalah persamaan antar manusia, baik antara lelaki dan perempuan maupun antar bangsa, suku, dan keturunan. Kesamaan lain antara perempuan dan laki-laki adalah dalam hal menerima beban taklif (melaksanakan hukum) dan balasannya kelak di kahirat (Q.S. al-Mu’min:40) menyebutkan bahwa siapa saja laki-laki maupun perempuan yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka akan masuk surga. Ajaran Islam melarang untuk menyakiti dan mengganggu orang beriman, baik laiki-laki maupun perempuan, dan mengancam pelanggarnya dengan siksa yang pedih (Q.S. al-Buruj:10). 2. Perbedaan Perempuan dengan Laki-laki Dalam Q.S. Ali ‘Imran:36, Allah SWT menegaskan bahwa secara kodrati laki-laki memang berbeda dari perempuan. Letak perbedaan ini, menurut K.H. Ali Yafie, sebagian besar menyangkut dua hal, yaitu: perbedaan biologis dan perbedaan fungsional dalam kehidupan sosial. Dalam konteks kepemimpinan keluarga, Islam memandang Istri bukan hanya mitra suami, melainkan juga sahabatnya (Q.S. al-A’raf:189, al-Nisa’:9, al- Rum:21). 3. Peranan Perempuan dalam Keluarga Wanita diberikan peranan secara khas dan eksklusif untuk membesarkan anak karena wanita diberikan keistimewaan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh kaum pria dari segi biologi-fisiologi, mental dan emosi. 4. Peran perempuan dalam Membangun Masyarakat Muslim di Masa Awal Islam Terdapat banyak tokoh wanita penting yang lain merupakan orang-orang terdekat dengan pembawa Islam itu sendiri yaitu Rasulullah Muhammad seperti istri, putri, dan kerabat dekat beliau. Misalnya Khadijah dan Aisyah yang merupakan istri Rasul, dan Fatimah yang merupakn putri beliau. Salah satu aktivitas sosial yang banyak diminati kaum perempuan muslimah pada masa awal sejarah peradaban Islam adalah bidang kependidikan dan pelayanan sosial, untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan. SEJARAH FEMINISME Gerakan feminis di Barat penyebab utamanya adalah pandangan meremehkan bahkan membenci perempuan (misogyny), bermacam-macam anggapan buruk (stereotype) yang dilekatkan kepadanya, serta aneka citra negatif yang terwujud dalam tata nilai masyarakat, kebudayaan, hukum, dan politik. Lahirnya gerakan Feminisme yang dipelopori oleh kaum perempuan terbagi menjadi dua gelombang dan pada masing–masing gelombang keberadaaanya memiliki perkembangan yang sangat pesat. Diawali dengan kelahiran era pencerahan yang terjadi di Eropa dimana Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet sebagai pelopornya. Feminisme barat atau sering disebut feminisme arus utama, tidak memperdulikan ragam budaya yang mempengaruhi perempuan itu sendiri, sehingga perempuan yang berada di negara berkembang (dunia ketiga) disebut oleh feminis barat sebagai perempuan yang bodoh, terbelakang, buta huruf, tidak progresif dan tradisional. Sejarah feminis di Indonesia telah dimulai pada abad 18 oleh RA Kartini melalui hak yang sama atas bidang pendidikan bagi anak-anak perempuan. Perjuangan feminis sering disebut dengan istilah gelombang/wave dan menimbulkan kontroversi/perdebatan mulau dari feminis gelombang pertama (first wave feminism) dari abad 18 sampai ke pra 1960, kemudian gelombang kedua setelah tahun 1960, dan bahkan gelombang ketiga atau Post Feminisme RAGAM FEMINISME a. Feminisme Liberal Bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan rasionalitas. b. Feminisme Marxis Sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. c. Feminisme Radikal Bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki (sistem yang berpusat pada laki-laki). d. Feminisme Sosial Menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. e. Feminisme Teologis Berpendapat bahwa penyebab tertindasnya perempuan oleh laki-laki adalah teologi atau ideologi masyarakat yang menempatkan perempuan di bawah laki-laki (subordinasi). Pandangan Islam Tentang Feminisme Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diperjuangkan oleh feminisme berupa keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam wujud kesetaraan kedudukan dan hak antara perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan menyalahi kodrat kemanusiaan. Dalam konteks keluarga, Islam memandang perempuan sebagai pasangan, partner, dan sahabat laki-laki dalam menjalankan tugas mengabdi kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di bumi melalui pembagian pekerjaan di antara keduanya. Tolok ukur kemuliaan dalah ketakwaan yang diukur secara kualitatif, yaitu sebaik apa-bukan sebanyak apa-seseorang bertakwa kepada Allah SWT (Q.S. al- Hujurat:13 dan al-Mulk:2). Bagi golongan Islamis, kesetaraan tidak semestinya bermakna penyamarataan. Dalam kaca mata Islam, keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya sehingga perlu mempertimbangkan kesesuaian, kelayakan, kesediaan dan fitrah dalam menempatkan seseorang yang terbaik untuk tugas tertentu. KRITIK TENTANG FEMINISME Gerakan feminisme diakui telah banyak membawa perubahan positif pada kondisi perempuan. Kritik tersebut bersifat teoritis, namun lebih sering berupa bukti nyata kegagalan feminisme. Kritik dan tanggapan negatif tersebut, antara lain : a. Berbagai eksperimen membuktikan bahwa pria dan perempuan sama mengalami kegagalan. Contohnya, ketika pada tahun 1997 pemerintahan Inggris memberlakukan “gender free approach” dalam merekrut tentaranya dan memberlakukan ujian fisik yang sama. b. Eksperimen penerapan persamaan jender juga dilakukan negara-negara Skandinavia. Mereka mengkampanyekan agar laki-laki tidak malu berkerja di sektor domestik, dan sisi lain mendorong perempuan untuk bekerjaan di luar rumah dengan cara menyediakan tepat penitipan anak (day care center) secara besar-besaranc c. Munculnya para feminis radikal yang mengutuk system patriarki, mencemooh perkawinan, menghalalkan aborsi, menyarankan lesbianism dan revolusi seks, justru menodai reputasi gerakan itu. TERIMA KASIH