Anda di halaman 1dari 6

BALOK NONPRISMATIS

Pada balok nonprismatis yang perlu diperhatikan adalah kemiringan


selubung balok terhadap sumbu longitudinal karena modulus penampang pada
potongan melintang balok merupakan fungsi dari jarak x yang diukur disepanjang
sumbu balok. Atau modulus penampang balok mempunyai nilai yang bervariasi
disepanjang sumbu balok. Dan sudut kemiringan selubung terhadap sumbu
longitudinal apabila sudut yang dibentuk berkisar antara 20, maka galat dalam
perhitungan tegangan normal sekitar 10%. Tetapi apabila sudut kemeringan
tersebut berkurang, maka galat pun akan berkurang. Balok nonprismatis biasanya
digunakan untuk mengurangi berat sendiri balok dan untuk keindahan atau untuk
penampilan.
Rumus lentur : = -

M.y
I

memberikan nilai yangcukup akurat untuk

tegangan lentur pada balok nonprismatis apabila perubahan penampang gradual.


Contoh :
Sebuah balok kantilever nonprismatis dengan penampang lingkaran solid,
memikul beban P di ujung bebas. Diameter balok pada tumpuan besarnya dua kali
diameterujung bebas. Tentukan tegangan lentur yang terjadi pada tumpuan dan
tegangan lentur maksimum yang terjadi pada balok tersebut.

Gambar 1. Balok kantilever nonprismatis


dengan penampangn lingkaran

Penyelesaian :

Modulus penamapang balok pada potongan x

Gambar 2

Berhubung modulus penamapang tergantung pada diameter dan merupakan


fungsi dari jarak x dari ujung bebas. Maka pertama yang harus dilakukan
adalah menyatakan diameter dalam x, sebagai berikut( lihat pada gambar 2):
(dxdA )
2
( dBdA)
2
(dxdA)
2

X
L

(dBdA)
2

dx = (dB dA)

X
L

X
L

+ dA

Dimana dx adalah diameter balok pada jarak x dari ujung bebas.

Sx =

Moduls penampang balok pada potongan X:


. d x3
32

32

Momen lentur pada titik x


Mx = P.x

dA+(dBdA)

X
L

Tegangan Lentur
Tegangan Normal maksimum disembarang penampang dapat
dinyatakan dengan persamaan :
dA+(dBdA )
1 =

Mx
Sx

32

P. x

dA+(dBdA )
1 =

X 3

X 3

32 P . x

adalah tarik dibagian atas dan tekan dibagian bawah balok

Tegangan

maksimum

Masukkan nilai

ditumpuan,

d B =2 d A

L 3
dA+(2 dAdA )
L

32 P . L

Mx
Sx

B =

(dA +dA) 3

32 P . L

4 P.L
d A 3

d B =2 d A .

dan X = L dalam persamaan

diatas:

B =

dimana

(2 dA)3

32 P. L

Tegangan maksimum pada penampang balok dititik X dengan


d B =2 d A .

dA+(2 dAdA )

Mx
Sx

32 P . x

dA+ dA

X 3

X 3

32 P . x

X 3
)
L

32 P . x

dA (1+

X 3

L
d A3
32 P . x

1+

dx
dx

Menentukan letak titik X dimana

=0
X 3

L
32 P . x
d A3
dx
d

1+
dx
dx

mempunyai nilai maksimal

X
1+ 3
L
d A3 [ 32 P ]

d A3 2

0=

1=

()

X 2 1

L
L
[ 32 P ] =
3
( d A )(3)
[ 32 Px ]

X 3

L
( d A3 ) .

()

1+

1+

(1+ XL )

X 2 1

L
L
3
( d A )(3)

X 3 2
1+
L
d A3

[ 32 Px ]

1+

( 1L )

= 3x

3x X

L L

2x
L

3x

= L

L
2

Jadi penampang yang mempunyai tegangan yang mempunyai tegangan lentur

maksimum terletak di titik

Besar Tegangan maksimum di titik x


X 3

L
d A3
32 P . x

1+

L
2

L
2

L
2 3
1+
L
d A3

L
32 xP . = 4,741
2
Pl
d A3

<

Anda mungkin juga menyukai