Fix Proteksi
Fix Proteksi
Abstrak
Tujuan: Ketersediaan radiografi yang mudah diperoleh, penggunaan yang
berlebihan, dan kurangnya penguatan mengenai bahaya radiasi yang mengabaikan
prinsip ALARA (as low as reasonably achievable) yang terjadi pada banyak
dokter gigi. Penelitian saat ini didesain untuk menilai kesadaran, kepedulian, dan
praktek proteksi radiasi dalam praktek dental secara umum.
Bahan dan metode: Penelitian mencakup 156 dokter gigi di West Bengal, India.
Sebuah penelitian cross-sectional menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri
yang terdiri dari 28 item. Data yang diperoleh disusun secara sistematik dan
perbedaan yang signifikan dikalkulasikan menggunakan uji Chi-square oleh
Statistical Package for Social Science 17.
Hasil: Teknik bisecting angle dan penggunaan film E-speed yang diproses secara
manual merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Sebagian besar peserta
penelitian tidak mengetahui mengenai tipe cone yang digunakan (37,2%), arus
tabung (37,8%), kVp 56,4% (88). Waktu paparan bervariasi dengan variabilitas
yang maksimal dalam radiografi digital. Penggunaan penghalang dari timah dan
apron tergolong sedikit.
Kesimpulan: Pengetahuan dan praktek proteksi radiasi tidak memuaskan.
Sehingga dibutuhkan penguatan dan latihan kembali, dan yang terpenting adalah
perubahan perilaku untuk mengikuti ALARA.
Pendahuluan
X-ray tidak dapat dilihat tetapi efeknya tidak demikian. Pemeriksaan
radiologi merupakan modal utama dalam mendiagnosis gangguan rongga mulut
dan maksilofasial, namun efeknya yang merusak tidak dapat diabaikan.
Ketersediaan yang mudah diperoleh, penggunaan yang berlebihan tanpa
pengetahuan yang tepat, dan kurangnya penguatan mengenai bahaya radiasi yang
tidak disadari sesuai prinsip ALARA (as low as reasonably achievable) pada
banyak kasus.
Penelitian didesain untuk menilai kesadaran, kepedulian, praktek proteksi
radiasi dalam praktek dental secara umum diWest Bengal, India.
Hasil
Kuesioner dibagikan kepada 250 dokter gigi, tetapi hanya 156 (62,4%)
yang dimasukkan sebagai subjek penelitian karena memiliki unit radiografi. 156
dokter gigi terdiri atas 134 dokter gigi laki-laki dan 22 dokter gigi perempuan.
75,6% (118) merupakan lulusan universitas (BDS) dan 24,4% merupakan
mahasiswa pascasarjana (MDS) yang termasuk ke dalam praktek umum. 34,6%
(54) memiliki pengalaman praktek <5 tahun, 28,8% (45) memiliki pengalaman
praktek 5-10 tahun,23,7% (37) memiliki pengalaman praktek 11-25 tahun, dan
12,8% (20) memiliki pengalaman praktek >25 tahun (grafik 1).
PEMBAHASAN
Banyak dokter gigi tidak mengetahui dengan baik spesifikasi teknis dari
peralatan yang mereka gunakan. 82,3% tidak mengetahui mengenai kilovoltage
maksimum dari mesin yang mereka miliki. Demi keamanan radiasi untuk pasien,
sumber radiografi yang digunakan yaitu antara 60kVp dan 70kVp. 10,8% dokter
gigi tidak mengerti mengenai speed dari film. 94,1% dokter gigi memilih teknik
bisecting angle untuk radiografi periapikal, hal ini sejalan dengan penelitian oleh
Sheikh dkk
Kualifikasi lebih tinggi (MDS) menunjukkan perbedaan yang signifikan
hanya pada tipe mesin radiografi (P = 0,026), jumlah pengambilan radiografi (P=
0,049), dan lebih memilih teknik periapikal (P = 0,037). Hasil tersebut bertolak
belakang dengan hasil dari penelitian yang lain dimana MDS memiliki skor
perilaku yang lebih baik yang mungkin karena paparan yang lebih baik dari
referensi sains yang serupa dan program pendidikan dental yang lebih lanjut. Hal
ini mengindikasikan bahwa perilaku yang umum berlaku mengenai proteksi
radiasi sangat dianggap biasa oleh dokter gigi di West Bengal.
Dengan menggunakan kolimator segiempat dapat mengurangi dosis
berkisar 5 kali dibandingkan dengan cone sirkular. Pada penelitian kami, hanya
27% dokter gigi menggunakan kolimator segiempat, hasilnya sedikit lebih tinggi
daripada penelitian lain yaitu Math dkk (7%), Belgium (6%), Turkey 5,5%.
Sekitar 50% dari populasi penelitian berpendapat 0,5-0,8 detik sebagai
waktu paparan yang ideal. Akan tetapi, dengan meningkatnya penggunaan
handheld portable X-ray devices dengan kVp yang kurang (sebagian besar
menggunakan 60 kVp), penggunaan waktu paparan seringkali lebih lama.
Kesepakatan yang benar dari penelitian lain, 62,2% dokter gigi menggunakan film
E-speed. Menariknya, penelitian menunjukkan 5,1% menggunakan prosesing film
secara mandiri. Sejak prosesing film yang mandiri tidak umum tersedia di West
Bengal, apakah prosesing film secara mandiri yang tidak umum tersedia di West
Bengal merupakan cerminan dari bias keinginan sosial?
radiasi pada janin. Namun, hasil penelitian oleh Kusama dan Ota menunjukkan
tidak adanya radiasi langsung pada janin saat paparan diagnostik kepala dan dada
serta dosis yang diserap yaitu <0,01 mGy.
Ambang dosis radiasi untuk terminasi kehamilan hanya diatas 25 rads.
Dosis di atas 0,2 Gy dapat menyebabkan dampak pada perkembangan kongenital,
keterlambatan pertumbuhan, dan aborsi.
Trimester pertama kehamilan merupakan periode yang rentan terhadap
dampak dari radiasi. Prosedur pemeriksaan radiografi dapat dilakukan pada
kehamilan yang hanya dalam keperluan latihan menyuarakan dengan kehatihatian untuk mengurangi dosis radiasi. Pengetahuan mengenai kehamilan dan
paparan radiasi yaitu 51,3%. Hanya 16,7% (27)
Kesimpulan
Sejak cone beam computed tomography (CBCT) ada, kita masih berusaha
untuk meminimalkan langkah-langkah proteksi radiasi. Pemerintah dan penulis
dental seharusnya memerintahkan kepada semua dokter gigi untuk menghadiri
program pendidikan dental berkelanjutan yang teratur mengenai dasar memfoto
dalam bidang kedokteran gigi dan proteksi radiasi. Aturan yang wajib dalam
mengendalikan mesin X-ray. Penguatan kembali dan latihan, serta faktor yang
paling penting yaitu perilaku disetiap dental profesional untuk mengikuti prinsip
ALARA akan membuat perbedaan yang besar dalam proteksi radiasi untuk
individu dan masyarakat.
KUESIONER PENELITIAN
Nama
No. Registrasi
Umur & Jenis kelamin
Pengalaman praktek dental
Kualifikasi
Spesialisasi
Kamu bekerja sebagai
:
:
:
: < 5 tahun
11-25 tahun
:
:
:
Dokter umum
5-10 tahun
> 25 tahun
Spesialis
Jika anda memiliki mesin radiografi dental, mohon mengisi di bawah ini.
Jika tidak ada, mohon diisi sesuai pengetahun dan persepsi anda.
1. Ketika anda menyarankan pemeriksaan radiografi ke pasien:
Berdasarkan riwayat
Setelah pemeriksaan
Secara rutin
2. Mesin radografi dental apa yang anda miliki:
Intraoral
Ekstraoral
Keduanya
Tidak satupun
3. Jumlah rata-rata pengambilan radiografi intraoral / minggu:
K30-49
<10
10-29
50-99
100
K
4. Jumlah radiografi bitewing / radiografi oklusal yang disarankan / minggu:
_____
5. Jumlah radiografi ekstraoral (OPG, PNS, LAT CEPH, dll) yang disarankan /
minggu: ___
6. Mesin radiografi intraoral yang digunakan:
Short cone
Long cone
Tidak tahu
7. Kilovoltage mesin radiografi intraoral:
8. <60 kVp
60-80 kVp
>80 kVp
Tidak tahu
8. Arus tube pada mesin radiografi intraoral:
K12 mA
9. 8 mA
10 mA
Tidak tahu
9. Bentuk kolimator (tube head) mesin radiografi intraoral:
KSegiempat
10. Silindris
Titik
Tidak tahu
10. Berapa rata-rata waktu paparan dari IOPAR?
K0,9-1,2 detik
11. <0,5 detik
0,5-0,8 detik
>1,2 detik
11. Bagaimana film/ sensor radiografi biasanya diletakkan di mulut pasien selama
paparan?
12. Jari pasien
Jari asisten
K
Holder film
D-speed
E-speed
F-speed
Tidak tahu
Sensor digital
PSP
OCD
CMOS
Tidak tahu
Tidak tahu
K
13. Apa tipe reseptor radiografi ekstraoral
yang anda gunakan?
Film radiografi dengan layar intensifikasi
Film radiografi tanpa layar intensifikasi
Sensor digital
PSP
CCD
CMOS
Tidak tahu
Tidak tahu
14. Teknik apa yang anda gunakan dalam
pengambilan IOPAR
K
Pareleling
Bisecting angle Keduanya
Tidak tahu
15. Pada jarak berapa dari tabung X-ray operator harus berdiri selama paparan?
K>6 ft
<4 ft
4-6 ft
Berapapun
16. Pada sudut berapa dari tabung X-ray operator harus berdiri selama paparan
K
Ya
Jika Ya, terdiri dari bahan apa dinding tersebut?
Timah
Beton
Kayu
Bukan sesuatu
yang khusus
K
18. Apa tipe prosesing film yang anda gunakan?
Otomatis
Manual
Prosesing mandiri
19. Berapa kali anda mengganti cairan prosesing film anda?
K
Setiap hari
1minggu
2 minggu
3 minggu
4 minggu
Tidak tahu K
K
20. Apakah semua pasien anda memakai apron timah saat terpaparX-ray?
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
21. Ketebalan apron timah:
0,25 mm
0,5 mm
0,75 mm
K
Tidak tahu
K
22. Apakah pasien anda memakai pelindung tiroid saat terpapar X-ray?
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
23. Dapatkah anda menyarankan radiografi dental jika hamil?
KJika darurat
Ya
Tidak
24. Trimester keberapa yang paling aman?
Pertama
Kedua
Ketiga
dilakukan kapanpun
K
25. Apakah anda / teknisis / asisten memakai apron timah saat film terpapar Xray?
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
K
26. Apakah anda menggunakan dosimeter untuk mengukur
dosis radiasi? Jika Ya,
tulis tipenya.
Ya (_____________)
Tidak
27. Kapan peralatan X-ray anda dikalibrasi?
Secara Periodik
Hanyapada kasus yang dibutuhkan
Tidak
pernah
K
28. Metode untuk pembuangan limbah radiasi:
Cairan prosesing film dibuang ke saliran air limbah dan foil timbal ke
tempat sampah
Cairan prosesing film dilakukan separasi elektrolit dan daur ulang foil
timbal