A8 - B Ringkasan Kajian Air Bersih PDF
A8 - B Ringkasan Kajian Air Bersih PDF
OKTOBER 2012
UNICEF INDONESIA
ya
atu
ain
a
an
an
an
at
s.
ek
gor
ang
OKTOBER 2012
Dki
jakarta
Dki
jakarta
Bangka
Belitung
Bangka
Belitung
Papua
Papua
Central kalimantan
kalteng
riau islands
kepri
West kalimantan
kalbar
Banten
Banten
southsumsel
sumatra
East nusa Tenggara
nTT
aceh
aceh
jambi
jambi
East kalimantan
kaltim
north sulawesi
sulut
West Papua
Papua
Barat
riau
riau
south kalimantan
kalsel
Maluku
Maluku
south sulawesi
sulsel
West sumatra
sumbar
Bali
Bali
West sulawesi
sulbar
north sumatra
sumut
West java
jawa Barat
Central sulawesi
sulteng
Bengkulu
Bengkulu
Lampung
Lampung
southeast
sulawesi
sultra
East
java
jawa
Timur
West nusa
Tenggara
nTB
north Maluku
gorontalo
gorontalo
Di Di
Yogyakarat
Yogyakarta
jawa
Tengah
Central
java
1.
Gambargambar
1.
Prosentase
Figure
1.
Prosentase
rumahrumah
tangga
Percentage
dengan akesofke
tangga dengan
households
sumber air with
to
akes ke access
sumber
bersih
yang
improved
lebih
baik,water
air bersih
yang
sources,
menurut by
province.
lebih baik,
provinsi. Source:
Riskesdas 2010.
Sumber:
menurutJMP
provinsi.
criteria,
Riskesdas
2010.
Sumber: Riskesdas
2010.
bottled
water not
Kriteria
JMP,
Kriteria JMP, included.
tidak termasuk
tidak termasuk
air botol kemasan
air botol
kemasan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Quintile 33
kelompok
kelompok 5
Quintile 5
(kekayaan
(highest
wealth)
Quintile
Tertinggi
kelompok
22
2010
2007
Quintile
4
kelompok
kelompok
Quintile
1 1 4
(kekayaan
(lowest
wealth)
Terrendah
Gambar
2.
gambar
2.
Prosentase
rumah
Prosentase
tangga2.yang
dengan of2010
Figure
Percentage
rumah
tangga
akses
ke airwith
bersih,
households
menurut
desa/kota
Quintile 2
2
access
to safe
water,
yang
dengan
kelompok
Desa
danrural/urban
kelompok and
2007
rural
by
kekayaan.
2007
&air &
akses
ke
wealth quintile, 2007
kelompok
1
2010.Sumber:
Quintile 1
2010.
Source: Riskesdas
(kekayaan
bersih,
menurut
(lowest
wealth)
Riskesdas
2007
dan
2007
and 2010
indonesia
indonesia
Terrendah
gambar 2.
2010.
desa/kota
Prosentase rumah
Urban
dan
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
90% kelompok
100%
tangga
dengan of
kota
Figure
2.yang
Percentage
akses ke airwith
bersih,
households
kekayaan
2007
menurut
access
todesa/kota
safe water,
Desa
dan
kelompok
rural
&by
2010.
rural/urban and
kekayaan.
2007 2007
&2007&
Sumber:
Riskesdas
wealth
quintile,
2010.Sumber:
2010.
Source: Riskesdas
dan
2010.
Riskesdas
2007 dan
2007
and 2010
indonesia
indonesia
2010.
Quintile 33
kelompok
Urban
kota
menjadi28
persenpada tahun
2007, menurut umumnya
sebesartujuhpersen.
Pembalikaninipada
tetapi masih
berada
pada arah yang
belum tepat untuk
tepat untuk mencapai target MDG untuk masalah
Riskesdas.
Yang
mengherankan,
duakelompok
disebabkan
olehpenurunandi
daerah
Saat
ini,
Indonesia
tidak
berada
pada
arah
yang
mencapai target sanitasi
MDG
2015. Untuk mencapai
air bersih MDG pada tahun 2015. Perhitungan dengan kekayaantertinggijuga
telah
mengalami
perkotaan(sebesar 23
persensejaktahun
tepat
untuk mencapai
target
air bersih
MDG
target
sanitasi
nasional
MDG,
diperlukan
pencapaian
penurunanakses
ke
air
bersih
masing-masing
menggunakan
kriteria MDG
nasional
Indonesia
untukpada
2007,Gambar2). Akseske air bersihdi Jakartatelah
tahun
2015.
Perhitungan
dengan
menggunakan
sebesar
8
dan32persen
dibandingkan
dengan
tahun
tambahan penurunan
26 juta orangdari63persenpada
dengan sanitasi yang
lebih
baik
air bersih dan data dari sensus tahun 2010 menunjukkan mengalami
2010
kriteria
MDG
nasional
Indonesia
untuk
air
bersih
dan
Mereka
yangmampu
membelinyamembeli
pada
tahun
2015.
Perencanaan
pada
jangka
panjang
bahwa Indonesia harus mencapai tambahan 56,8 juta 2007.
menjadi28 persenpada tahun 2007, menurut
data dari sensus 2010 menunjukkan bahwa
airminumkemasanatau
botol:
sepertigarumah
memerlukan
pencapaian
angka-angka
yang lebih
Riskesdas.
Yang
mengherankan,
duakelompok
orang dengan persediaan air bersih pada tahun 2015.
Indonesia harus mencapai tambahan 56,8 juta orang
tanggaperkotaandi
Indonesiamelakukannyapada
kekayaantertinggijuga
telahmenunjukkan
mengalami bahwa secara
besar: Data Riskesdas 2010
Di sisi lain, jika kriteria Program Pemantauan Bersama
2010.
dengan persediaan air bersih padaii tahun 2015. Di tahun
penurunanakses
ke air116
bersih
masing-masing
keseluruhan, kira-kira
juta orang
masih kekurangan
WHO-UNICEF (JMP) untuk air bersih akan digunakan,
sisi lain, jika kriteria Program Pemantauan Bersama sebesar 8 dan32persen dibandingkan dengan tahun
sanitasi
yang
memadai.
Indonesia harus mencapai tambahan 36,3 juta orang padaSejak
tahun
1993,
Indonesiamembelinyamembeli
telah menunjukkan
2007.
Mereka
yangmampu
tahun 2015. Saat ini, bahkan di provinsi-provinsi yang peningkatan dua kali lipat prosentase rumah
airminumkemasanatau botol: sepertigarumah
Buang
air besar
di tempat
terbukasanitasi
merupakan
masalah
berkinerja lebih baik (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), tangga
dengan
akses
ke fasilitas
yang
tanggaperkotaandi
Indonesiamelakukannyapada
baik,
tetapi
berada
arah yang
kesehatan
dan masih
sosial yang
perlupada
mendapatkan
perhatian
sekitar satu dari tiga rumah tangga tidak memiliki akses lebih
tahun
2010.
tidaksegera.
tepatSekitar
untuk 17
mencapai
target
sanitasi
MDG
persen rumah
tangga
pada tahun
ke persediaan air bersih (Gambar 1).
1 Untuk mencapai target sanitasi nasional
2015.
2010 tahun
atau sekitar
41Indonesia
juta orang masih
air besar di
Sejak
1993,
telahbuang
menunjukkan
MDG,diperlukan
pencapaian
26 juta
orang
peningkatan
dua
lipattambahan
prosentase
rumah
tempat terbuka.
Inikali
meliputi
lebih
dari sepertiga
penduduk
Perbandingan dengan tahun 2007 menunjukkan
dengan
sanitasi
yang
lebih
baik
pada
tahun
2015.
tangga
dengan
akses
ke
fasilitas
sanitasi
yang
di Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Nusa
akses air bersih pada tahun 2010 telah mengalami
Perencanaan
jangka
panjang
memerlukan
lebih
baik,Barat
tetapi
berada
pada
arahtersebut
yang
Tenggara
danmasih
Kalimantan
Barat.
Praktek
penurunan kira-kira sebesar tujuh persen. Kondisi
pencapaian
angka-angka
yang
lebih
besar:
DataMDG
tidak
tepat
untuk
mencapai
target
sanitasi
bahkan2010
ditemukan
di provinsi-provinsi
dengan cakupan
terbalik ini pada umumnya disebabkan oleh penurunan Riskesdas
menunjukkan
secara
2015. Untuk
mencapai
targetbahwa
sanitasi
nasional
sanitasi
yang
relatif
tinggi,
dan
pada
penduduk
perkotaan
di daerah perkotaan (sebesar 23 persen sejak tahun
keseluruhan,
kira-kira
116 juta orang
masih26 juta
MDG,diperlukan
pencapaian
tambahan
orang
dan di seluruh
kuintil
(Gambar
3 dan 4).
2007, Gambar 2). Akses ke air bersih di Jakarta telah
kekurangan
sanitasi
yang
memadai.
mendapa
rumah tan
orang ma
meliputi le
Sulawesi
Barat
dan
menda
ditemukan
rumah t
orang m
meliput
Sulawe
Barat d
ditemuk
south
Bangka
Bel
Bang
Beng
Ben
south
ka
south sula
s
Central
jawa Te
north sum
sE
ja
Ba
inD
B
north sula
W
ja
East kalima
k
Bangka
Di
B
Di Yogya
Yogya
B
riau islB
south
Dki ja
Cen
jaw
north
north
East ka
kelomp
(kekay
Di
Di Yo
Yo
Tertin
ria
Dk
kelompo
kelo
kelompo
(ke
T
kelompok
kelo
kelomp
(kekay
kelo
Terren
kelom
kelo
(ke
TeD
indon
sanitasi ya
perkotaan
(Gambar in
Cakupan
berbeda
sanitasm
kuat
darip
perkota
4).(Gamba
Propor
ke fasilitas
rn
an di
wa
ga
an air
D
2010
of
2007
&
mah
engan
ntage of
rsih,
h
kota
water,
and
7 2007
&
&
kesdas
dan
a
n
mnya
ah
ahun
i
Papua
Papua
West nusa Tenggara
Proporsi rumah tangga perkotaan dengan akses ke
Fasilitas
nTB
Fasilitas
West
Papua
sanitasi
East
nusa
Tenggara
improved
shared/
nTT
Papua
Barat
sanitasi yang
West sumatra
bersama/tidak
sanitation
facilitiesfasilitas sanitasi yang lebih baik hampir dua kali lipat
gorontalo
unimproved
gorontalo
sultra
southeast
sulawesi
Central
kalimantan
sanitation
facilities dari proporsi rumah tangga perdesaan. Proporsi rumah
lebihlebih
baikbaik
kalteng
sulteng
Central sulawesi
West sulawesi
kalbarsulbar
West kalimantan
Papua
tangga yang memiliki fasilitas sanitasi yang lebih baik
Papua
Lampung
Buang
air
WestLampung
nusa Tenggara
Fasilitas
nTB
pada kuintil tertinggi adalah 2,6 kali proporsi kuintil
Maluku
UtaraPapua
besar
di
West
north Maluku
sanitasi
shared/
Papua Barat
Open
defecation
tempat
sumsel
West
sumatra
south sumatra
bersama/tidak terendah. Perbedaan geografis juga terlihat jelas. Tingkat
unimproved
sultra
terbuka
Maluku
southeast
sulawesi
Maluku
sanitation
lebih baikfacilities
sulteng
Central
sulawesi
kalsel
akses ke sanitasi yang lebih baik di provinsi yang
south kalimantan
kalbar
Westjambi
kalimantan
Figure
3.3.
jambi
gambar
Lampung
berkinerja terbaik (69,8 persen, DKI Jakarta) adalah tiga
Buangofair
Lampung
Percentage
aceh
aceh
Prosentase
Maluku
Utara
besar di
north
Maluku
households
East
java
jawa
Timur
rumah
tangga
kali lebih tinggi daripada tingkat akses di provinsi yang
Open
defecation
tempat
sumsel
south sumatra
using
inDOnEsia
inDOnEsia
yang different
terbuka
Maluku
Maluku
berkinerja terburuk (22,4 persen, Nusa Tenggara Timur).
means
of excreta
West Barat
java
menggunakan
jawa
kalsel
south kalimantan
disposal,
riau
cara-cara by
lain
riaujambi
Figure
3.
jambi
gambar
3.
province.
Source:
pembuangan
Bangka
Belitung
Bangka
B. aceh
Percentage
of
Prosentase
kotoran
Sumber:
Riskesdas
2010,
Bengkulu aceh
Kontaminasi feses terhadap tanah dan air merupakan
Bengkulu
households
EastTimur
java
jawa
rumah
tangga
Riskesdas
using
JMP 2010.
south sulawesi
sulsel
using
different
inDOnEsia
inDOnEsia
yang
Menggunakan
criteria
for of excreta hal yang umum di daerahh perkotaan, hal ini
Central java
means
jawa Tengah
West Barat
java
menggunakan
jawa
kriteria
JMP
north sumatra
improved
disposal,
diakibatkan oleh kepadatan penduduk yang berlebihan,
cara-cara
lain
sumut riau
untuk
sanitasiby
Banten riau
sanitation.
province.
Source:
Bangka
Belitung
Banten
Bangka
B.
yangpembuangan
lebih baik
north sulawesi
kotoran Sumber:
Riskesdas
2010, toilet yang kurang sehat dan pembuangan limbah
Bengkulu
sulut
Bengkulu
East kalimantan
Riskesdas
2010.
using
JMP
south
sulawesi
kaltim
mentah ke tempat terbuka tanpa diolah. Sebagian
Balisulsel
Menggunakan
criteria
for
Central
java
Di
jawa Tengah
Di Yogyakarta
Yogyakarta
kriteria JMP
north sumatra
improved
besar rumah tangga di perkotaan yang menggunakan
keprisumut
riau islands
untuk sanitasi
Banten
sanitation.
Banten
Dkinorth
jakarta
pompa, sumur atau mata air untuk persediaan air
jakarta
yang lebih baik
sulawesi
sulut
East kalimantan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
bersih mereka memiliki sumber-sumber air ini dengan
kaltim
Bali
Di
Yogyakarta
Di Yogyakarta
Gambar
3. Prosentase rumah tangga yang
jarak 10 meter dari septik tank atau pembuangan
kepri
riau islands
menggunakan
cara-cara
lain
pembuangan
kotoran.
kelompok
5
toilet. Di Jakarta, Badan Pengelolaan Lingkungan
Dki jakarta
jakarta
Sumber:
Riskesdas 2007 dan 2010. menggunakan kriteria JMP untuk sanitasi
(kekayaan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta menunjukkan bahwa
yangTertinggi
lebih baik
gambar 3. Prosentase
41 persen sumur gali yang digunakan oleh rumah
rumah tangga yang
menggunakan cara-cara
kelompok
4
kelompok 5
tangga berjarak kurang dari 10 meter dari septik tank.
lain pembuangan
(kekayaan
kotoran, menurut
Septik tank jarang disedot dan kotoran merembes ke
Tertinggi
kelompok
desa-kota
dan
gambar
3. Prosentase
rumah tangga yang
kekayaanSumber:
tanah dan air tanah sekitarnya. Laporan Bank Dunia
kelompok 3
menggunakan
Riskesdas
2010. cara-cara
kelompok 4
tahun 2007 menyebutkan bahwa hanya 1,3 persen
lain pembuangan
kotoran, menurut
penduduk memiliki sistem pembuangan kotoran. Sistem
kelompok desa-kota dan
kelompok 2
kekayaanSumber:
pipa rentan terhadap kontaminasi akibat kebocoran
kelompok 3
Riskesdas 2010.
kelompok 1
(kekayaan
kelompok 2
Terrendah
kelompok 1
(kekayaan
Terrendah
kota
kan
ng
ng
g
DG
orang
15.
an
an
Desa kota
indonesia Desa
indonesia
Fasilitas
sanitasi yang
lebih baik
Fasilitas
sanitasi yang
Fasilitas
lebih baik
sanitasi
bersama/tidak
lebih baik
Fasilitas
Buang
air besar
sanitasi
di tempat
bersama/tidak
terbuka
lebih baik
Buang air besar
di tempat
terbuka
ringkasan Kajian
Hambatan
OKTOBER 2012
OKTOBER 2012
Peluang untuk
melakukan tindakan
ringkasan Kajian
ringkasan Kajian
OKTOBER 2012
Sumber
Adair, T. (2004): Child Mortality in Indonesias MegaUrban Regions: Measurement, Analysis of Differentials,
and Policy Implications. 12th Biennial Conference of the
Australian Population Association, 15-17 September 2004,
Canberra.
Bakker, K. and Kooy, M. (2010): Citizens without a City:
The Techno-Politics of Urban Water Governance, Chapter
5 in Beyond Privatization: Governance failure and the
worlds urban water crisis, K. Bakker. Ithaca: Cornell
University Press.
Bappenas (2010): Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Milenium di Indonesia (Roadmap for
Acceleration of MDG Achievement in Indonesia) Jakarta:
Bappenas (National Development Planning Agency)
Available from: http://www.bappenas.go.id/node/118/2814/
peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunanmilenium-di-indonesia/
Black, R.E., Morris, S.S. and Bryce, J. (2003): Where and
why are 10 million children dying every year? Lancet 361:
2226-34.
BPPSPAM (2010): Performance Evaluation of PDAMs
in Indonesia. Jakarta: Ministry of Public Works, Badan
Pendukung Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum
(Support Agency for the Development of Drinking Water
Supply Systems)
BPS-Statistics Indonesia and Macro International (2008):
Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS 2007).
Calverton, Maryland, USA: Macro International and
Jakarta: BPS.
Crompton, D.W.T. and Savioli, L. (1993). Intestinal
parasitic infections and urbanization Bulletin of the
World Health Organization, 71 (1): 1-7
Curtis, V. and Cairncross, S. (2003): Effect of washing
hands with soap on diarrhoea risk in the community: A
systematic review. Lancet Infect Dis 2003; 3: 275-281
Ini adalah salah satu dari serangkaian Ringkasan Kajian yang dikembangkan oleh UNICEF Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi jakarta@unicef.org atau klik www.unicef.or.id