BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdirinya SMP Negeri Singajaya pada mulanya merupakan pengembangan kelas jauh dari SMP Negeri 1
Cikajang Kabupaten Garut. Pada tahun 1965 berdasarkan prakarsa dari tokoh masyarakat Singajaya maka di
Kecamatan Singajaya didirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetapi statusnya masih kelas jauh dari
SMP Negeri 1 Cikajang dengan Nomor SK 1965 SK No. 2812/A-93/65, namun mulai beroperasi
menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara mandiri pada tahun 1967. Pada tahun 1980
dengan nomor SK 1980 SK No. 0207/0/1980 SMP Singajaya secara definitif menjadi sekolah negeri
dengan nama SMP Negeri 1 Singajaya.Selengkapnya baca di sini
Secara geografis SMP Negeri 1 Singajaya terletak di Ibu kota Kecamatan Singajaya 65kilometer selatan
kota Kabupaten Garut. Ditinjau dari keadaan geografis berada di daerah pegunungan dan perkampungan
tepatnya di Kampung Nyangkewok Desa Singajaya Kecamatan Singajaya 2 km dari Kantor Kecamatan
Singajaya ke arah tenggara. Saat ini akses jalan yang menuju sekolah dalam kondisi rusak berat,
bergelombang dan banyak batu pasir yang berserakan, sehingga mengganggu kenyamanan pengendara
kendaraan. Status sosial ekonomi siswa pada umumnya berasal dari keluarga yang tidak mampu dengan
karakter tradisional semi modern. Tradisional disini dimaksudkan masih banyak orang tua siswa yang
memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang (karuhun), namun dilain pihak seiring
majunya laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak sedikit orang tua siswa yang telah
menanamkan iklim kehidupan keluarganya dengan nuansa modern. Secara keseluruhan dukungan dari
masyarakat setempat terhadap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) masing dirasakan sangat
kurang, hal tersebut ditandai dengan adanya fasilitas sekolah yang hilang atau dirusak, kejadian tersebut
diperparah karena lingkungan sekolah belum dibenteng/dipagar sehingga tidak ada batas yang jelas antara
lingkungan sekolah dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat sekitar.
Dari segi raw-input siswa SMP Negeri 1 Singajaya tergolong rendah bahkan sangat rendah, mengingat
Program Wajar Dikdas 9 Tahun yang mewajibkan seluruh lulusan Sekolah Dasar (SD) harus melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga dalam mekanisme PSB tidak mungkin menggunakan
sistem passing grade. Kondisi real seperti ini tentu saja menjadi tantangan utama untuk tenaga pengajar,
mengingat karakteristik siswa yang sangat beragam dengan kecenderungan banyaknya siswa yang masih
kurang dalam pemahaman Calistung (Membaca, Menulis dan Berhitung) yang merupakan fondasi utama
bagi pemahaman belajar dengan materi yang lebih tinggi. Demikian pula kendala utama yang dirasakan
cukup signifikan yaitu menyangkut jarak tempuh dan keterbatasan alat transportasi, mengingat hampir 75%
siswa yang mengikuti pembelajaran di SMPN 1 Singajaya, jarak tempat tinggal siswa ke sekolah rata-rata
lebih dari 5 km.
Menyikapi kondisi di atas, pihak sekolah perlu untuk mengakomodasi karakteristik setiap siswa dengan
mengembangkan kurikulum khusus yang berorientasi pada pengerahan dan pengembangan potensi yang
dimiliki setiap siswa SMP Negeri 1 Singajaya. Memasuki tahun 2006, pemerintah memberlakukan satu
sistem Kurikulum yang dikembangkan dengan orientasi pada pengembangan sekolah secara otonomi.
Otonomi disini diartikan sekolah diberi kewenangan untuk mengelola mengkordinasi dan menerapkan
sekaligus membuat kurikulum yang sesuai dengan kondisi objektif di lingkungan sekolah masing-masing.
Kurikulum yang dimaksud yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Panduan pengembangan kurikulum SMPN 1 Singajaya tahun 2009 disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b)
belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Komponen
utama Kurikulum SMPN 1 Singajaya tahun 2009 terdiri dari : (a) Pendahuluan, (b) Struktur, Muatan
Kurikulum dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), (c) kalender Pendidikan, (d) Analisis dan Profil Sekolah,
(e) Lampiran-Lampiram (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), KKM, Program Pengembangan
Diri dan SK Tim Penyusun.
Berdasarkan ketentuan di atas, SMP Negeri 1 Singajaya mengembangkan Kurikulum dengan
mempertimbangkan keadaan, potensi dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa yang akan dijadikan
pedoman dan panduan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan SMP Negeri 1 Singajaya
Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanya kerjasama dan komitmen yang baik
semua warga sekolah.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan KTSP SMP Negeri 1 Singajaya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36 sampai
Pasal 38;
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 5 sampai Pasal 18, dan Pasal 25
sampai Pasal 27;
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah;
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Rencana Kerja (Renja) Depdiknas Tahun 2009.
Peraturan Bupati Garut, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Garut
Renstra Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Garut tahun 2009.
Program Kerja dan Pengembangan Sekolah serta Kalender Pendidikan SMPN 1 Singajaya tahun
2009.
C. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
D. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1. Visi Sekolah
SMP Negeri 1 Singajaya memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Visi ini menjiwai warga sekolah kami, untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam
mencapai tujuan sekolah.
Visi SMPN 1 Singajaya, yaitu : MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBASIS RELIGI, LINGKUNGAN
DAN PRESTASI PADA TAHUN 2015. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang: a)
Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang ada, b) Sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat, c) Ingin mencapai keunggulan, d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah,
e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik, f) Mengarahkan langkah-langkah strategis sekolah.
Indikator dari VISI tersebut adalah :
1)
Terwujudnya iklim suasana yang berbudaya islami bagi seluruh warga sekolah.
2)
3)
4)
5)
Membiasakan tepat datang, tepat masuk, tepat istirahat dan tepat pulang untuk semua warga
2.
Penataan dan pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang KBM
4) Mengoptimalkan Pemberdayagunaan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
lebih optimal
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Melaksanakan remedial terhadap mata pelajaran sesuai dengan program dan perangkat
pembelajaran yang telah dilaksanakan
Melaksanakan pengayaan bagi mata pelajaran yang di UN kan
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang wiyata mandala.
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesehatan sekolah
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesenian dan keterampilan
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang olah raga
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang pramuka
3. Tujuan Sekolah
Pada tahun pelajaran 2015/2016 (5 tahun yang akan datang), tujuan yang akan dicapai sekolah antara
lain :
Semua guru, TU, karyawan dan siswa telah membiasakan perilaku budaya islami dalam berinteraksi
di lingkungan sekolah
Menjadikan kegiatan IMTAQ sebagai kegiatan yang dapat menjadi contoh di tingkat kecamatan
3. Menjadikankan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan sehat sesuai dengan sistem manajemen
lingkungan hijau (Green School)
Sekolah memiliki standar sarana dan prasarana /fasilitas sekolah meliputi; semua sarana dan
prasarana, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi SPM
Pengelolaan manajemen sekolah dapat terkoordinir dengan baik sesuai standar pengelolaan
manajemen pendidikan
Sekolah dapat mencapai standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: semua guru
berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya, terampil dalam
melakukan PTK dan trampil dalam pembelajaran yang berbasis ICT
Semua guru telah mengembangkan dan memiliki serta melaksanakan perangkat mengajar sesuai
dengan kurikulum yang berlaku
Proses pembelajaran dapat mencapai standar proses pembelajaran dengan strategi CTL,
pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual, dll
Semua guru terlatih dalam melakukan inovasi pembelajaran
10. Kompetensi kelulusan siswa dapat memperoleh nilai rata-tara Ujian Nasional mencapai 7,50
11. Sekolah memiliki peserta didik dengan kompetensi yang handal dan dapat bersaing dengan sekolah lain
baik secara akademik dan non akademik.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya tahun 2009 terdiri dari lima kelompok yaitu kelompok mata
pelajaran (1) agama dan akhlak mulia; (2) kewarganegaraan dan kepribadian; (3) ilmu pengetahuan dan
teknologi; (4) estetika; dan (5) jasmani, olah raga dan kesehatan.
Adapun cakupan masing-masing KMP adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Struktur dan Muatan Kurikulum
No
Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
1.
2.
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
3.
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
No
Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian
kerja.
4.
Estetika
5.
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Penyusunan struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP. Struktur kurikulum tersebut meliputi
seluruh substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
kelas VII sampai dengan kelas IX yang ditetapkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35 minggu.
Tabel 2.2
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya
Komponen
VIII
IX
A. Mata Pelajaran
1.
Pendidikan Agama
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Bahasa Inggris
5.
Matematika
6.
7.
8.
Seni Budaya
9.
Bahasa Sunda
Tata Boga
2*)
2*)
32+ 4
32+ 4
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
2*)
32+ 4
Muatan lokal yang dibelajarkan di SMPN 1 Singajaya untuk sementara masih mengacu kepada titipan
Propinsi Jawa Barat yaitu Mulok Bahasa Daerah (Sunda) dan Mulok PLH, sementara untuk Mulok Pilihan yaitu
Mulok Tata Boga. Bahasa Sunda dijadikan mulok mengingat Bahasa Wajib Daerah Jawa Barat mengingat
hampir 75% masyarakat yang berada di Jawa Barat dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan Bahasa
Sunda. Demikian pula untuk Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) hal ini sejalan dengan
program Pemerintah Jawa Barat yang sedang menggalakan Program Gemar (Gerakan Multi Agrobisnis). Tata
Boga dijadikan mulok pilihan mengingat pelajaran tersebut memberikan bekal keterampilan kepada siswa
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (resep masakan).
3. Kegiatan Pengembangan Diri
SMP Negeri 1 Singajaya menetapkan kegiatan pengembangan diri yaitu Pramuka, PMR, Sepak Bola, Volley
dan BP/BK. Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu pada hari sabtu. Khusus
untuk pramuka dilaksanakan tiap jum`at sore dari pukul 14.00 16.00. program pembiasaan dilakukan
melalui kegiatan tadarusan setiap pagi sebelum jam pertama berupa pembacaan Surat Zuz Amma dan
upacara. Kegiatan Pramuka dipilih sebagai materi kegiatan pengembangan diri mengingat materi Pramuka
sangat multi makna untuk penanaman kedisiplinan siswa baik ketika berinteraksi di sekolah maupun di
masyarakat. Demikian pula olah raga Sepak bola dan Bola volley untuk menggali potensi siswa yang
berbakat di bidang olah raga.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban Belajar SMP Negeri 1 Singajaya berdasarkan ketentuan sebagai berikut : Menggunakan sistem paket.
Program pembelajaran melalui (1) tatap muka, (2) penugasan terstruktur, (3) kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Jumlah jam efektif tatap muka per minggu 36 jam. Satuan waktu tatap muka adalah 40 menit.
Jumlah waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 50% jumlah
waktu kegiatan tatap muka setiap mata pelajaran yang bersangkutan.
Tabel 2.3
Pengaturan Beban Belajar
Kelas
Satu jam
tatap
Muka
(menit)
VII,
VIII &
IX
Jumlah jam
pembelaran
per
minggu
40
Minggu
efektif per
tahun
ajaran
Waktu
pembelajaran
per tahun
Jumlah
jam per
tahun (@
60 menit)
35
504 jam
36
(47520
menit)
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di SMP Negeri 1
Singajaya tahun pelajaran 2009/2010 yang berlaku saat ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
MATA PELAJARAN
VIII
IX
Pendidikan Agama
71
71
71
Pendidikan Kewarganegaraan
70
71
72
Bahasa Indonesia
62
62
66
Bahasa Inggris
60
61
62
Matematika
60
61
61
IPA
63
64
62
IPS
66
66
67
Seni Budaya
74
65
64
72
71
72
61
61
60
70
70
70
75
75
75
70
70
70
Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada semua
mata pelajaran.
Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila, (a) memperoleh nilai kurang dari kategori
baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b) jika peserta didik tidak menuntaskan KD
dan SK lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun
ajaran, dan (c) jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental
sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan
belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
b. Kelulusan
Dengan mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 1 Singajaya setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu :
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganeraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Kurikulum untuk SMP dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran
dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan
dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Dalam kegiatan pembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau jenis keterampilan yang dapat
memberikan jiwa wiraswasta atau bekal untuk hidup siswa yang meliputi :
1). Kecakapan personal, yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :
SADAR SEBAGAI MAKHLUK TUHAN, maka kita perlu : IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB.
SADAR AKAN POTENSI DIRI maka kita perlu : MEMILIH
SADAR SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MAKA KITA PERLU :: TOLERAN, SALING MENGHORMATI,
GOTONG ROYONG
SADAR SEBAGAI MAKHLUK LINGKUNGAN MAKA KITA PERLU: MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN
LINGKUNGAN DENGAN ARIF.
Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan,
memecahkan masalah.
2). Kecakapan sosial, meliputi :
Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam
budaya loka dan global, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap
sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.
3). Kecakapan akademik :
Merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, Menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan
penelitian. Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan personal, kecakapan sosial dan kecakapan
akademik terintegrasi dalam mata pelajaran.
4) Kecakapan vokasional :
Keterampilan yang terkait dengan bidang pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan
bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi, dan
keterampilan merangkai alat.Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional terdapat pada
jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan lokal. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMP
Negeri 1 Singajaya adalah :
1)
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Pada mata pelajaran bahasa Indonesia , siswa dapat mengarang, berpuisi atau berprosa yang
nantinya siswa dapat menjadi wartawan atau sastrawan yang profesional.
Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung berbagai bentuk kegiatan usaha, baik dalam
keuangan, menghitung besarnya modal usaha, keuntungan dan besarnya penjualan barang, dan lain-lain.
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Inggris dengan baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang
Bidang keterampilan yaitu Keterampilan memasak (Tata Boga), siswa dapat memasak aneka
hidangan.
2) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran keterampilan, seperti pada mata
pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Tataboga.
Pada mata pelajaran TIK, siswa memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan
komputer dan jaringan internet dan pada masa mendatang
Pada mata pelajaran Tata boga, siswa memiliki keterampilan memasak yang enak, menyusun menu
masakan, mengatur meja makan dan perangkatnya, dan lain-lain, sehingga pada masa mendatang siswa
dapat membuka usaha warung makan, restoran, katering, pedagang kue-kue basah maupun kering,dan
lain-lain
8. Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal
dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pendidikan Berbasis Keunggulan Global SMP Negeri 1 Singajaya adalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal SMP Negeri 1 Singajaya adalah : Pencak Silat dijadikan materi
pengembangan diri mengingat adanya beberapa Perguruan (Paguron) Pencak Silat yang ada di sekitar
tempat tinggal siswa.
C. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMP/MTs./SMPLB/ Paket B bertujuan: Meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SMP/MTs/SMPLB*/Paket B selengkapnya
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Menunjukkan sikap percaya diri
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris sederhana
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
D. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dan Standar Kompetensi Mata
Pelajaran (SK-MP)
1. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran:
1)
2)
3)
4)
Estetika;
5)
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan
muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni:
1)
Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut
dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2)
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan: membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan
jasmani.
3)
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan: mengembangkan logika,
kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau
teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan
1)
Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
2)
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk karakter
peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam,
dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan
tuntunan agamanya
Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mematuhi aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
Menunjukkan sikap percaya diri
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman dalam kehidupan sehari-hari
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat
14.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
5.
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan
memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
Mencari dan menerapkan berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang
hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
2. Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP)
a. Pendidikan Agama Islam
1)
Menerapkan tata cara membaca Al-quran menurut tajwid, mulai dari cara membaca Al- Syamsiyah
dan Al- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
2)
Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari iman kepada
Allah sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta Asmaul Husna
3)
Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri
dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah
4)
Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat wajib maupun
shalat sunat
5)
Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta menceritakan sejarah
masuk dan berkembangnya Islam di nusantara
b. Pendidikan Kewarganegaraan
1)
Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat istiadat, dan
peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2)
Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana kebatinan
konstitusi pertama
3)
Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan bertanggung
jawab
4)
Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
5)
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan rakyat
6)
Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah
7)
8)
c. Bahasa Indonesia
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV, dialog
interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi,
drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel
2)
Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan
komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam
berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3)
Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya
sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
4)
Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan,
poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya
sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen
d. Bahasa Inggris
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun
informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari
2)
Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal
maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari
3)
Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun
informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari
4)
Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana, secara
formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari
e. Matematika
1)
Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asosiatif, distributif),
barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah
2)
Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan dan
pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem
persamaan linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3)
Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan pengukurannya,
meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis
segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan
lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan
dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4)
Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar, diagram, grafik),
rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
5)
Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam pemecahan
masalah
6)
7)
Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai
kemampuan bekerja sama
f. Ilmu Pengetahuan Alam
1)
Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur,
mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh
2)
Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara
pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem
3)
4)
Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan, dan
kegunaannya
5)
Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
6)
3)
Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan
informasi keruangan
4)
5)
Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu
Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6)
Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup dalam
pembangunan berkelanjutan
7)
Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan, mempertahankan
kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
8)
Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi
perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam
masyarakat, dan upaya pencegahannya
9)
Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian permukaan bumi
atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan
berkembang
10) Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan peran Indonesia
dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia
11) Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi tindakan ekonomi
berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya
12) Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
h. Seni Budaya
1. Seni Rupa
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk obyek tiga
dimensi yang ada di daerah setempat
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/ lukis, karya seni grafis
dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan dari beragam unsur
seni rupa Nusantara dan mancanegara.
2. Seni Musik
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara perseorangan dan
berkelompok.
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara secara perseorangan
dan kelompok
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara perseorangan dan
kelompok
3. Seni Tari
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok terhadap
keunikan seni tari daerah setempat
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok terhadap
keunikan seni tari Nusantara
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok terhadap
keunikan seni tari mancanegara
4. Seni Teater
a)
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral seni teater
daerah setempat
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral seni
teater Nusantara
d)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional, modern dan kreatif terhadap
keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat, Nusantara dan mancanegara
i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1)
Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
2)
Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
3)
Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung
4)
Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat sederhana
5)
Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam
sekitar dan piknik
6)
Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta
lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba
j. Keterampilan
1. Kerajinan
a)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami maupun
buatan dengan teknik lipat, potong dan rekat serta teknik butsir dan cetak dengan ragam hias tradisional,
mancanegara maupun modifikasinya
b)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias tradisional,
mancanegara maupun modifikasinya
c)
d)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan teknik potong
konstruksi dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
e)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir dengan ragam hias
tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
2. Teknologi Rekayasa
a)
Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat penerangan dan alat yang menimbulkan
suara dengan listrik arus lemah (baterai)
b)
Mengapresiasi dan menerapkan karya teknologi rekayasa penjernihan air dengan teknologi mekanis
dan teknologi kimia
c)
Mengapresiasi dan membuat benda teknologi rekayasa alat yang berputar secara mekanis dan
digerakkan dengan listrik
3. Teknologi Budidaya
a)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya pemeliharaan dan perawatan hewan unggas
petelor dan bibit hewan unggas
b)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman hias yang
menggunakan media tanah
c)
Mengapresiasi dan menerapan teknologi budidaya ikan air tawar dan ikan hias air tawar di dalam
kolam
4. Teknologi Pengolahan
a)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan manisan basah dan kering bentuk padat dari
bahan nabati
b)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan mentah nabati dan
hewani dengan cara diasinkan
c)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan nabati dan hewani
dengan cara dikeringkan
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
a)
Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa datang
b)
c)
Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen sederhana
d)
BAB IV
ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH
A. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
NO
1.
KOMPONEN
Peserta Didik
Input
KONDISI
IDEAL
KEKUATAN
Memiliki
rata-rata
UASBN SD
6.50
KELEMAHAN
Masih banyaknya
siswa yang memiliki
nilai di atas rata-rata
tapi tidak melanjutkan
sekolah dengan alasan
biaya transportasi
(jarak).
Masih adanya
Memiliki 5 %
input siswa
berprestasi dalam
bidang non
akademik (Qori,
Pidato Islam, dan
Juara Catur)
Kurangnya jumlah
siswa yang memiliki
prestasi dan potensi
dalam bidang akademik
Kehadiran
Motivasi siswa
untuk belajar
cukup Tinggi > 80
%
Kehadiran
siswa cukup tinggi
> 80 %
kehadiran siswa
sangat dipengaruhi oleh
kondisi cuaca
mengingat akses sarana
jalan yang menuju ke
sekolah rusak parah
Ketepatan
siswa untuk selalu
tepat masuk kelas
cukup tinggi 95%
NO
2.
KOMPONEN
KONDISI
IDEAL
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
KEKUATAN
Pengalaman
mengajar rata-rata
diatas 5 tahun
KELEMAHAN
Dari jumlah
20 Pendidik
terdapat 2 %
yang belum
memenuhi
kualifikasi
pendidikan
Dari jumlah
20 Pendidik
terdapat 10 %
yang berlatar
belakang
pendidikan yang
belum sesuai
Belum
semua pendidik
mampu
menggunakan
ICT
NO
3.
KOMPONEN
Sarana dan
Prasarana
KONDISI
IDEAL
Pengalaman
Kerja dari Tenaga
Kependidikan diatas 5
Tahun
Belum
semua Tenaga
pendidik mampu
menggunakan
ICT
Dedikasi kerja
tinggi
Pendidikan
minimal lulusan SMA
Tingkat
kehadiran guru ratarata 85 %
.
KEKUATAN
Jumlah
ruangan belajar
Sudah memadai
Adanya
perpustakaan
KELEMAHAN
Jumlah WC
belum sesuai
dengan kebutuhan
Jumlah
computer di
laboratorium
computer belum
memadai
Belum ada
jaringan internet.
Belum
memiliki
laboratorium bahasa
Belum
memiliki lapangan
Olah Raga yang
memadai
Belum
dibenteng/di-pagar
Lingkungan terbuka
KOMPONEN
KONDISI
IDEAL
PELUANG
ANCAMAN
1.
Keadaan
Lingkungan
Sekolah
Komite
Sekolah
Komite
memahami
kebijakan sekolah
Kinerja komite
terhambat oleh
keterbatasan waktu
Pemahaman
kebijakan belum
terimplementasikan
dengan program yang
jelas
2.
Dewan
Pendidikan, Dinas
Pendidikan
Membantu
penyampaian
informasi kebijakan
Sosialisasi
kebijakan kurang tepat
waktu
3.
Asosiasi Profesi
Memfasilitasi
peningkatan
profesionalisme guru
Krontribusi
terhadap perumusan
KTSP masih rendah
4.
Sosial Budaya
Lingkungan
masyarakat
termotivasi untuk
melanjutkan sekolah
Kemampuan
ekonomi masih rendah
Jarak tempuh
yang cukup jauh
3. Profil Sekolah
Nama Sekolah
NISS
Alamat Lengkap
Luas Tanah
Luas Belum Dibangun
Luas Sudah Dibangun
Status Tanah
Akta Nomor
: 5265.10
m2
: 1638.45
m2
: 3626.65
m2
: Milik Sendiri
: 19/BPN/2006 dari Badan Pertanahan Nasional Prov.
Jawa Barat
Sarana Prasarana
: 1. Kantor
: ..
:
ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)
:
a. Kelas VII
: ..
: .
Tahun
Pelajaran
2005/2006
Ruang
Rombe
l
Jumla
h
13-15
th
VII
95
81
178
178
VIII
70
56
126
126
IX
65
63
128
128
12
230
200
430
430
VII
103
95
198
198
VIII
95
86
181
181
IX
71
55
126
126
12
269
236
505
505
Jumlah
No
.
Tahun
Pelajaran
2007/2008
Jumlah
Jumlah Siswa
Menurut Usia
Kelas
Jumlah
2006/2007
Siswa
Ruang
Siswa
> 15
th
Jumlah Siswa
Menurut Usia
Kelas
Rombe
l
Jumla
h
13-15
th
VII
94
87
181
181
VIII
95
92
187
187
IX
81
60
141
141
12
270
239
509
509
> 15
th
2008/2009
VII
88
90
178
178
VIII
88
80
168
168
IX
89
73
162
162
13
265
243
508
508
VII
114
123
237
237
VIII
80
80
160
160
IX
85
69
154
154
14
279
272
551
551
Jumlah
2009/2010
Jumlah
II. Data Ruang Belajar
. a) Data Ruang Kelas
Jumlah
Ruang
Jml
Ruang
Jml
Jml
Ket.
Ruang Yg
Kondisinya
Ruang Yg
Kondisinya
Rusak
Kerusakan
Baik
Ruang Kelas
(asli) (a)
15
Ruang lainnya
yang
digunakan
untuk/
sbg Ruang
Kelas (b)
Ruang Kelas
15
12
Ringan
Perpustakaan
R.Lab. IPA
Keterampilan
Rumah Dinas
Lab. Bahasa
Multimedia
Yaitu ruang :
Jml Ruang
Kelas
seluruhnya
(a+b)
15
Indikator
Tahun Pelajaran
Rata-Rata
2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
21
13
10
131
1.
Angka Mengulang
2.
3.
Angka Kelulusan
127
126
141
Rata-Rata
49.33
46.33
49.33
1.
Tahun Pelajaran
2005/2006
Kelulusan
Melanjutkan
Peserta
Lulus
Lulus
Siswa
Baru
128
127
99.2%
127
40
31.49
2.
2006/2007
126
126
100%
126
48
38.09
3.
2007/2008
141
141
100%
141
55
39.00
4.
2008/2009
153
153
100%
153
75
49.01
131
130
100
130
47.66
36.19
Rata-Rata
V. Data Kepala Sekolah
Nama Lengkap
NIP
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
: Pembina / IV a
: 01 April 2008
: 821/Kep.020-BKD/2008
: 23 Tahun 07 Bulan
Rencana Pensiun
: Tahun 2020
Prestasi
Pendidikan Terakhir
: S2/Ilmu Hukum
Alamat Lengkap
Kode POS
: 44154
Tlp/HP
: 081394080962
Jenis
Bantuan
Tanggal,
Bulan,
Tahun
Sumber Dana
Besar
Bantuan
(Rp.)
1.
Rehab
10-112005
Dekon
2.
Perpustakaan
15-032006
Subsidi Imbal
Swadaya
3.
RKB
02-082006
Voucher Dikmen
210.000.000
4,
RKB
05-052007
Dekon
167.970.000
5.
Laboratorium
IPA
07-102007
Subsidi Imbal
Swadaya
100.000.000
6.
RKB
25-082008
Imbal
Swadaya /
Mekanisme
Partisipasi
Masyarakat
171.000.000
Jumlah
Keterangan
168.000.000
75.000.000
891.970.00
0
PENETAPAN/PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya
ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2009/2010
Ditetapkan/disahkan di
: Singajaya
Pada Tanggal
: 9 Juli 2009
Disetujui :
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut,
Drs. H. KOMAR M., M.M.Pd.
NIP. 130409093
,
KATA PENGANTAR
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan
secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama
ini serta pengaruh perubahan global, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan
kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah terkait serta Permendiknas yang terkait pula yang
mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses,
dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang
harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni
aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup
serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan, potensi dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen Kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya Tahun 2009 ini terdiri atas Buku I yang berisi Latar Belakang,
Landasan, Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Visi, Misi dan tujuan sekolah, Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum, Muatan Kurikulum, Standar Kompetensi Lulusan, Kalender Pendidikan, Analisis dan Profil
Sekolah. Buku II yang berisi Silabus dari masing-masing mata pelajaran, beserta Rencana Pembelajaran,
KKM, Program Pengembangan Diri dan SK Tim Penyusun.
Dengan diterbitkannya dokumen ini maka diharapkan seluruh warga sekolah dapat menggunakannya
sebagai acuan dalam memberikan pelayanan pendidikan di sekolah.
Garut, 9 Juli 2009
Ketua Tim Penyusun,
Kepala SMP Negeri 1 Singajaya,
AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.
NIP. 131013926
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
.
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN .
A.
Latar Belakang
B.
Landasan
C.
D.
BAB II
A.
Muatan Kurikulum
B.
1. Mata Pelajaran ..
2. Muatan Lokal .
4. Beban Belajar .
10
5. Ketuntasan Belajar .
10
11
11
14
15
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN .
26
BAB IV
29
C.
29
2. Tenaga Pendidik .
30
3. Tenaga Kependidikan ..
30
31
2. Keadaan Lingkungan ..
32
3. Dewan Pendidikan
32
4. Asosiasi Profesi .
32
5. Sosial Budaya .
32
6. Profil Sekolah ..
33
LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
3. Silabus
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Program Pengembangan Diri
6. SK Tim Penyusun
Tentang
:1.
Dalam rangka mengimplementasikan UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah terkait serta
Permendiknas yang terkait pula yang mengamanatkan
tentang adanya standar nasional pendidikan yang
berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi
lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar
kurikulum oleh pemerintah.
.
1.
1.
Mengingat
:1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memperhatikan
Memutuskan
Menetapkan
Pertama
Kedua
Ditetapkan di
: Singajaya
NIP. 131013926
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
NOMOR : 422/11-SMP/2009
TENTANG
NAMA-NAMA TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO.
NAMA
JABATAN DINAS
JABATAN
DALAM TIM
1.
Kepala Sekolah
Ketua
2.
Pengawas Pembina
Anggota
3.
Suryana, S.Pd.
PKS Kurikulum
Anggota
4.
Ketua Komite
Anggota
5.
Agus Kusnadi
Pengusaha Teh
Anggota
Ditetapkan di
: Singajaya
1.
PANDUAN PELAKSANAAN
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pendidikan Kesetaraan
(Program Paket A, Paket B dan Paket C)
DIREKTORAT PENDIDIKAN KESETARAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Selebihnya baca di sini .
Pendidikan Kesetaraan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam
program pengembangan pendidikan menengah. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan. Tujuan Pendidikan Kesetaraan meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
kesetaraan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Berdasarkan Permen Diknas Nomor 14 tahun 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus
pendidikan kesetaraan program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab
di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan.
KTSP dan silabus pendidikan kesetaraan dikembangkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
dan berdasarkan panduan penyusunan KTSP pendidikan kesetaraan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pendidikan kesetaraan mengacu pada standar
nasional pendidikan diantaranya standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan.
1.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan kesetaraan program Paket A, B, dan C adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
1.
D. Pengertian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
Standar Nasional Pendidikan (SNP); adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
Standar isi; adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria
tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses; adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Kompetensi; adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Standar kompetensi Lulusan; adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
E. Sasaran
Panduan ini ditujukan kepada Pemerintah daerah yang bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai
dengan tingkat kewenangannya ( Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota, P2PNFI, BPPNFI, LPMP, BPKB, SKB dan
Satuan Pendidikan Nonformal,serta pemangku kepentingan lainnya)
BAB II
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KESETARAAN
(PROGRAM PAKET A, PAKET B DAN PAKET C)
A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan
disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP .
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
1.
1.
1.
1.
1.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
1.
1.
1.
1.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
1.
1.
1.
1.
1.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan
tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata
pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
1.
1.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada pendidikan kesetaraan tertuang dalam Permendiknas No. 14 Tahun 2007
tentang Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran
sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi Keterampilan Fungsional dan Kepribadian
Profesional termasuk ke dalam isi kurikulum.
1.
1. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
1.
2. Keterampilan Fungsional
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan
fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata
pelajaran tersendiri.
1.
3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara
tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.
1.
1.
menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan
keterampilan.
Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi
keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi
kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial,
kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.
Beban Belajar dan Kegiatan Pembelajaran
Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) bobot kompetensi yang harus
dicapai peserta didik
1.
1.
2.
3.
1.
Keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes formatif, tes sumatif, maupun
tes keterampilan mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60%.
Tutor mendata setiap keberhasilan tersebut dihubungkan dengan kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum, tingkat ketercapaian kompetensi ini sebaiknya minimal 60
sampai 80%.
Ketercapaian keterampilan vokasional atau praktek bergantung pada tingkat resiko dan tingkat
kesulitan. Ditetapkan sebesar 60 sampai 80%.
7. Kenaikan tingkat dan Kelulusan
Kenaikan tingkat dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan tingkat diatur oleh
Direktorat Teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan kesetaraan setelah:
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
1.
2.
3.
1.
Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun.
2.
Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan yang dimiliki
masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3.
Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman
materi belajar yang disediakan oleh lembaga penyelenggara.
4.
Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masingmasing kurikulum program pendidikan kesetaraan.
5.
Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.
6.
Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai dengan prosedur
operasional standar (POS) ujian nasional.
BAB IV
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Prinsip Pengembangan Silabus
Mempertimbangkan beban belajar dengan pola SKK
Memperhatikan Strategi perlaksanaan pembelajaran pendidikan kesetaraan (tutorial,
mandiri)
Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmuan.
1.
Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
1.
Sistematik
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
1.
Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
1.
Mamadai
Cakupan indikator, materi pokok, perngalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapian kompetensi dasra.
1.
1.
Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
10. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)
1.
1.
2.
3.
1.
1.
1.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
standar isi,
Urutan berdasarkan hierarki kosep disiplin ilmu dan/ tingkat kesulitan, tidak harus selalu sesuai
dengan urutan yang ada di SI.
Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran
Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan :
Potensi warga belajar
Relevansi dengan karakteristik daerah
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual warga belajar
Kebermanfaatan bagi warga belajar
Struktur keilmuan
6.
7.
1.
1.
1.
2.
3.
4.
1.
1.
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya tutor,
agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh tutor secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencermninkan pengelolaan pengalaman belajar warga belajar, yaitu kegiatan warga belajar dan materi.
Merumuskan Indikator pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan prilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangakan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dsan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/ dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
Penentuan Jenis Penilaian
Penialaian pencapaian kompetensi dasar warga belajar dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakuakan
dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/ produk, penggunaan protofolio dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penialaian ;
1.
2.
3.
1.
2.
1.
1.
1.
1. Mencantumkan identitas
1.
Nama lembaga
Mata pelajaran
Tingkat/ derajat
Setara kelas/ semester
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
Alokasi waktu
Catatan :
Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari lampiran Standar Isi atausilabus
yang disusun tim pengembang KTSP.
2. Merumuskan tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/ dicapai dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan
tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat
terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
1.
1.
1.
1.
1.
7. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk materi horisontal atau vertikal.
Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja dan tugas rumah yang berupa
proyek harus disertai rubrik penilaian.
1.
Kelas/ Semester
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi waktu
1.
2.
3.
4.
..
:
:
..
. x . menit ( pertemuan)
Tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran
Metode pembelajaran
Langkah-langkah- kegiatan pembelajaran
Pertemua I
Pertemuan II
Dst
1.
2.
Sumber belajar
Penilaian
1.
A. Pendahuluan
BAB VI
DESKRIPSI TENTANG PERANGKAT PEMBELAJARAN
Perangkat pembelajaran adalah keseluruhan administrasi tentang porogram pembelajaran yang merupakan
pegangan tutor dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagai pegangan tutor, perangkat pembelajaran
adalah produk dari hasil keseluruhan proses pengembangan rancangan pembelajaran yang siap diterapkan
terhadap proses pembelajaran warga belajar.
Sebagai produk utuh dari suatu proses pengembangan rancangan pembelajaran, perangkat pembelajaran
merupakan gambaran penyesuaian dari berbagai aspek termasuk waktu efektif setahun, yang dialokasikan
pada program tahunan, semesteran dari keseluruhan kompetensi dasar yang akan dicapai yang terdapat
dalam standar kompetensi (SI) yang telah dikembangkan dalam silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
1.
1.
1.
Program tahunan
Program tahunan yaitu suatu rencana pelaksaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
pelajaran yang berisi pengalokasian Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ingin dicapai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan pada silabus. Pada dasarnya program tahunan adalah
pembagian jumlah SK dan KS yang akan dicapai kedalam semeseter I (ganjil) dan semester II (genap).
1.
Program semester
Program semester yaitu pengalokasian waktu dalam satu semester dengan memperhatikan pekan efektif
yang dalam satu semester. Pada program semester paling tidak memuat SK, KD, maetri pokok, alokasi serta
penetapan kapan SK, KD dan materi pokok itu akan dipel;ajari oleh warga belajar.
1.
Silabus
Dalam perangkat pembelajaran, tutor tentunya memiliki silabus yang telah dikembangkan oleh tutor sendiri
atau bersama dengan tutor pada mata pelajaran sejenis di Forum Tutor Mata Pelajaran (FTMP), karena
silabus adalah acuan yang utama dalam pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan tentang silabus telah
diuraikan pada bab terdahulu.
1.