Documents - Tips - 1modul Pelatihan Leap PDF
Documents - Tips - 1modul Pelatihan Leap PDF
Disusun oleh
Oetomo Tri Winarno
tomo@cbn.net.id
KATA PENGANTAR
Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mempelajari
cara pengoperasian software LEAP (Long-range Energy
Alternative Planning System) dan pemodelan sistem energi. Buku
ini dirancang cukup sederhana dan memuat hal-hal praktis
dalam pemodelan sistem energi dengan software LEAP. Buku ini
terdiri atas tiga bagian, yaitu Pengenalan LEAP, Latihan
Pemodelan dengan LEAP, dan Sistem Satuan dan Konversi
Satuan.
Meskipun sederhana, panduan ini cukup lengkap menjelaskan
tahapan pemodelan sistem energi dengan LEAP. Data-data yang
digunakan sebagai contoh kasus dalam buku ini bukan data
sebenarnya, tetapi mirip dengan kasus sistem energi Indonesia.
Sehingga, setelah mempelajari buku ini, pembaca dapat
mengadaptasikan struktur model dengan mudah untuk menyusun
model sebenarnya.
Buku ini dirancang untuk dapat dipelajari sendiri atau pun
digunakan sebagai bahan pelatihan. Di dalam pelatihan, buku
ini dapat disampaikan secara lengkap selama minimal dua hari
pelatihan. Pada hari pertama, dapat disampaikan pengenalan
software LEAP dan latihan analisis permintaan energi. Pada hari
kedua, dapat disampaikan latihan analisis pemasokan energi
dan penyusunan skenario.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................... ii
BAGIAN I
PENGENALAN LEAP
Apa LEAP itu? ..................................................................................
Pemodelan dengan LEAP ..............................................................
Terminologi Umum dalam LEAP ...................................................
Menu-menu LEAP ............................................................................
Tutorial dan Help ............................................................................
View Bar ...........................................................................................
Tree ...................................................................................................
Ekspresi-ekspresi dalam LEAP ......................................................
Simulasi dan Melihat Hasil ...........................................................
Kliping Informasi Teknologi dan Lingkungan.............................
Dokumentasi Model ........................................................................
Download dan Registrasi LEAP ....................................................
Hardware dan Software Pendukung ............................................
1
1
2
4
6
6
8
9
13
17
18
19
20
BAGIAN II
LATIHAN PEMODELAN DENGAN LEAP
Latihan 1 Rancangan Model ........................................................
1.1 Tahapan Pemodelan ................................................................
1.2 Menyusun Tree Permintaan Energi ........................................
1.3 Menyusun RES ..........................................................................
1.4 Menyiapkan Data .....................................................................
21
21
23
23
24
26
27
28
30
ii
31
31
32
33
34
35
35
36
37
38
39
39
40
41
42
43
43
44
45
46
47
47
49
50
53
54
55
56
57
57
58
59
iii
73
74
74
75
76
77
PUSTAKA ......................................................................................... 78
iv
BAGIAN I
PENGENALAN LEAP
APA LEAP ITU?
LEAP adalah singkatan dari Long-range Energy Alternatives
Planning system. LEAP adalah suatu software komputer yang
dapat digunakan untuk melakukan analisa dan evaluasi
kebijakan dan perencanaan energi.
LEAP dikembangkan oleh Stockholm Environment Institute,
berkantor pusat di Boston, Amerika Serikat. Versi pertama
diluncurkan tahun 1981. Versi LEAP terakhir adalah LEAP
yang merupakan pengembangan dari LEAP 2000. Mulai
2000, software LEAP telah berbasis window.
yang
LEAP
2006,
LEAP
MENU-MENU LEAP
LEAP 2006 adalah software berbasis Windows. Pada saat
pertama kali menjalankan software LEAP, akan diminta untuk
melakukan registrasi. Apabila tidak melakukan registrasi,
software LEAP tetap dapat digunakan, tetapi tidak dapat
menyimpan (tidak dapat di-save). Cara registrasi disampaikan di
bagian lain.
Selanjutnya akan muncul layar LEAP, seperti yang ditampilkan
pada Gambar 1.
View bar adalah menu vertikal di sisi kiri layar, yang terdiri
atas: Analyis, Result, Diagram, Energy Balance, Summaries,
Overviews, Technology Database, dan Notes.
Baris terbawah adalah status bar, yang berisi: nama file yang
sedang dibuka, view yang sedang dibuka, dan status
registrasi.
VIEW BAR
LEAP mempunyai delapan view bar, yang tersusun secara vertikal
pada kolom paling kiri dari layar LEAP. Masing-masing icon view
bar dapat di-klik untuk menampilkan view yang dimaksud. Pada
beberapa icon view, diperlukan waktu beberapa saat untuk
melakukan perhitungan sebelum view ditampilkan. Pada Gambar
3 ditampilkan view bar dan penjelasannya.
TREE
Tree adalah diagram yang merepresentasikan struktur model
yang disusun seperti tampilan dalam Windows Explorer. Tree
terdiri atas beberapa Branch (cabang). Terdapat empat Branch
utama, yaitu Key Assumptions, Demand, Transformation, dan
Resources. Masing-masing Branch utama dapat dibagi lagi
menjadi beberapa Branch tambahan (anak cabang).
adalah key assumptions branch,
yaitu variabel bebas yang diletakkan
dalam Branch Key Assumptions, yang
digunakan sebagai input bagi modul
demand maupun modul transformasi
adalah category branch, yaitu
cabang untuk pengelompokan data:
pada modul demand:
pengelompokan aktivitas
pemakaian energi
pada modul transformasi:
pengelompokan kegiatan konversi
energi
adalah technology branch, yaitu
jenis teknologi dalam masing-masing
branch.
Pada modul demand: teknologi
pemakaian energi yang
berhubungan dengan jenis
energi yang digunakan
Pada modul transformasi:
menunjukkan jenis proses, energi
input dan energi output dari
proses
adalah category branch gabungan,
yang tidak mempunyai branch lagi.
adalah fuel branch, yang
merupakan input dan output energi
dalam modul transformasi
10
12
17
DOKUMENTASI MODEL
Dokumentasi model adalah penjelasan-penjelasan terhadap
parameter-parameter model. Penjelasan dapat berupa asumsiasumsi perhitungan suatu parameter, sumber data, dan
sebagainya. Dokumentasi model akan memudahkan pemodel
untuk mengkaji ulang model. Selain itu akan memudahkan bagi
pembaca model untuk memahami model.
Dokumentasi model dapat dituliskan dan dilihat pada view Note,
seperti terlihat pada Gambar 17.
18
20
BAGIAN II
LATIHAN PEMODELAN DENGAN LEAP
LATIHAN 1
RANCANGAN MODEL
1.1 Tahapan Pemodelan
Tahapan pemodelan secara umum terdiri atas lima tahapan,
yaitu : definisi masalah, konseptualisasi sistem, representasi
model, evaluasi model, dan analisis kebijakan. Gambar 1.1
memperlihatkan ilustrasi tahapan pemodelan tersebut serta
keterkaitannya.
Definisi Masalah
Konseptualisasi Sistem
Representasi Model
Evaluasi Model
Analisis Kebijakan
Gambar 1.1 Tahapan proses pengembangan model
21
Definisi Masalah
Tahap pertama dalam penyusunan model adalah mendefinisikan
masalah, yang akan menjadi rujukan dan arahan dalam
melakukan pemodelan. Dalam tahap ini perlu dikenali/
ditentukan:
pola referensi (reference mode), yaitu gambaran perilaku
sistem;
hipotesis tentang interaksi-interaksi perilaku yang mendasari
pola referensi ;
batas model (boundary), yaitu batasan, asumsi, dan ruang
lingkup model;
jangka waktu (time horizon), yaitu perioda waktu kajian;
Konseptualisasi Sistem
Konseptualisasi sistem adalah menyusun suatu rancangan
model. Di dalam metodologi LEAP, konseptualisasi sistem ini
berupa penyusunan diagram pohon (Tree) dari permintaan energi
dan diagram pemasokan energi (Reference Energy System).
Representasi Model
Representasi model adalah proses untuk mentransformasikan
konsep sistem yang telah disusun ke dalam bentuk persamaan
atau bahasa komputer.
Evaluasi Model
Evaluasi model adalah tahap pengujian model, yaitu dengan
membandingkan hasil simulasi dan pola referensi. Evaluasi
model dimaksudkan untuk memperbaiki model agar dapat
mewakili kondisi aktualnya. Proses pencarian struktur atau
parameter terus dilakukan sampai diperoleh perilaku model yang
dapat mewakili atau mendekati keadaan nyatanya.
Analisis Kebijakan
Setelah model diyakini dapat mewakili kondisi nyatanya,
tahapan selanjutnya adalah mengujikan beberapa skenario
kebijakan. Setelah diperoleh hasil yang diinginkan melalui
simulasi model, maka hasilnya dapat diterapkan pada sistem
nyata.
22
23
24
1995
2000
37.19
8.05
5.70
3.42
10.56
2.85
2.93
10.70
0.47
81.85
2005
51.49
8.59
3.90
4.28
12.44
2.60
2.67
7.17
0.38
93.51
55.95
9.33
4.24
4.65
13.52
2.82
2.90
7.80
0.41
101.62
Penginapan
Jenis Usaha
Rmh Perdagangan Jasa Ke- Jasa
Makan
uangan Hiburan
Jasa
Sosial
Listrik
0.30000 0.10000
Gas alam
0.00750 0.00200
LPG
0.02500 0.15000
Kerosin
0.01450 0.23410
ADO
0.29170 0.05400
IDO
0.00300 0.00040
- 0.00020
Kayu
0.00030 0.09250
- 0.03260
Arang
0.01540 0.03570
0.00100
- 0.01640
c. Sumber Data
Parameter
Sektor Pemakai
Sumber Data
Intensitas
Rumah Tangga
Transport
Industri
Komersial
Pembangkit Listrik
Konstruksi
Pertanian
Pertambangan
Susenas BPS
Polri, PT. KAI, Dephub, survei
Sensus Industri BPS, SE BPS
Survei Komersial BPS, SE BPS
PLN, SE BPS
SE BPS, Survei Konstruksi BPS
Statistik Pertanian BPS, Deptan
Survei Pertambangan BPS, SE BPS
Aktifitas
Rumah Tangga
Transport
Industri
Komersial
Pembangkit Listrik
Konstruksi
Pertanian
Pertambangan
25
LATIHAN 2
PARAMETER DASAR
Sebagai latihan mengoperasikan software LEAP, kita akan
memodelkan sistem energi di suatu negara khayal yang bernama
Negeri Merdeka.
Untuk membuat file baru, tekan icon New Area pada sudut kiri
atas, tuliskan nama file Negeri Merdeka, pilih Create Area:
from default data.
26
28
29
30
LATIHAN 3
DEMAND RUMAH TANGGA
3.1 Current Account
Current account adalah kondisi Negeri Merdeka pada tahun
dasar (tahun awal simulasi). Tahun dasar model adalah tahun
2005.
Pada tahun 2005, penduduk Negeri Merdeka berjumlah 200 juta
orang. Penduduk yang tinggal di perdesaan berjumlah 60% dari
total penduduk, sisanya tinggal di perkotaan. Rasio elektrifikasi di
perdesaan adalah 30%, sedangkan di perkotaan sudah
mencapai 95%.
Pada Tabel 3.1 ditunjukkan intensitas energi per kapita rata-rata
sektor rumah tangga.
Tabel 3.1 Intensitas Energi Sektor Rumah Tangga
Jenis Bahan Bakar
Minyak Tanah
LPG
Gas Kota
Briket
Listrik
Kayu bakar
Perdesaan
0.1542
0.0001
0.0006
0.1370
0.4079
(SBM/kapita/tahun)
Perkotaan
0.3266
0.0850
0.0008
0.0006
0.2818
-
31
32
3.4 Evaluasi
Bandingkan hasil yang diperoleh dengan Tabel 3.2. Bila tidak
sama (tidak perlu sama persis), coba periksa ulang model yang
dibuat.
Tabel 3.2 Hasil Demand Rumah Tangga
2005
Desa
Minyak Tanah
LPG
Briket
Listrik
Kayu bakar
Kota
Minyak Tanah
LPG
Gas Kota
Briket
Listrik
Total
34
72.47
18.5
0.01
0.07
4.93
48.95
54.46
26.13
6.80
0.06
0.05
21.42
126.92
2025
50.38
11.79
0.01
0.05
7.34
31.20
124.00
58.29
15.17
0.14
0.11
50.29
174.38
LATIHAN 4
DEMAND KOMERSIAL
4.1 Current Account
Pada tahun 2005, nilai tambah sektor komersial di Negeri
Merdeka adalah 90 trilyun rupiah (dalam konstan rupiah 2000).
Sektor komersial terdiri atas:
- Penginapan, dengan nilai tambah 10% dari total komersial
- Rumah Makan, dengan nilai tambah 20%,
- Perdagangan, dengan nilai tambah 55%, dan
- Sisanya adalah sektor komersial lainnya.
Intensitas energi rata-rata dari masing-masing sub sektor
komersial pada tahun 2005 seperti tertera pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Intensitas Energi Sektor Komersial
Penginapan
Rumah
Makan
(SBM/juta Rp 2000/tahun)
PerdaLainnya
gangan
Minyak Solar
0.29170
0.05400
0.02440
0.00100
Minyak Diesel
0.00300
0.00040
Minyak Tanah
0.01450
0.23410
0.00300
0.26080
LPG
0.02500
0.15000
0.00050
0.00100
Gas Alam
0.00750
0.00200
0.00002
0.00010
Listrik
0.30000
0.10000
0.03000
0.30000
35
36
37
4.4 Evaluasi
Untuk mengecek hasilnya, bandingkan hasil yang diperoleh
dengan tabel-tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Demand Sektor Komersial Tahun 2005
(ribu SBM/tahun)
Bahan Bakar
Penginapan
Perdagangan
Rumah
Makan
Lainnya
Jumlah
Minyak Tanah
Minyak Solar
Minyak Diesel
Listrik
LPG
Gas Bumi
130.50
2,625.30
27.00
2,700.00
225.00
67.50
148.50
1,207.80
1,485.00
24.75
-
4,213.80
972.00
7.20
1,800.00
2,700.00
36.00
3,520.80
13.50
4,050.00
13.5
1.35
8,013.60
4,818.60
34.20
10,035.00
2,963.25
104.85
Total
5,775.30
2,866.05
9,729.00
7,599.15
25,969.50
38
Penginapan
Perdagangan
Rumah
Makan
Lainnya
Jumlah
459.057
9,181.14
94.98
9,497.73
791.48
237.44
395.74
2,638.26
3,957.39
65.96
-
12,352.33
2,638.26
21.11
5,276.52
7,914.77
105.53
12,385.04
47.49
14,246.59
47.49
4.75
25,592.16
14,505.14
116.08
32,978.23
8,819.70
347.72
20,261.82
7,057.34
28,308.51
26,731.36
82,359.04
LATIHAN 5
DEMAND INDUSTRI
5.1 Current Account
Pada tahun 2005, nilai tambah sektor industri di Negeri Merdeka
adalah 95 trilyun rupiah (dalam konstan rupiah 2000). Jenis-jenis
industri yang dikembangkan adalah Industri Makanan, Industri
Permesinan, Industri Tekstil, dan Industri Logam, serta ada
beberapa jenis industri lainnya. Pangsa nilai tambah terhadap
nilai tambah total sektor industri untuk masing-masing jenis
industri tersebut adalah:
- Industri Makanan, dengan nilai tambah 55% ,
- Industri Tekstil, dengan nilai tambah 10%,
- Industri Logam, dengan nilai tambah 10%,
- Industri Permesinan, dengan nilai tambah 15%, dan
- Sisanya adalah sektor industri lainnya.
Intensitas energi rata-rata dari masing-masing sub sektor industri
pada tahun 2005 ditunjukkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Intensitas Energi Sektor Industri
(SBM/juta Rp 2000/tahun)
Makanan
Minyak Tanah
Minyak Solar
Minyak Diesel
Minyak Bakar
LPG
Gas Alam
Batubara
Listrik
0.0354
0.2201
0.0702
0.1062
0.0044
0.0354
0.0021
0.0437
Tekstil
0.1216
1.4995
0.4634
0.6026
0.0223
0.2437
0.0333
0.7740
Logam
0.0702
0.5596
0.5085
0.8850
0.0254
3.1952
0.1247
0.9947
Permesinan
0.1047
0.3394
0.0246
0.0232
0.1059
0.3781
0.0149
0.3452
Lainnya
0.0554
0.5592
0.0372
0.0195
0.0333
0.5393
39
40
41
5.4 Evaluasi
Untuk mengecek hasilnya, bandingkan hasil yang diperoleh
dengan tabel-tabel berikut.
Tabel 5.2 Hasil Demand Sektor Industri Tahun 2005
(juta SBM/tahun)
Makanan Tekstil
Logam
Permesinan
Lainnya
Total
M. Tanah
M. Solar
M. Diesel
M. Bakar
Listrik
LPG
Gas Alam
Batubara
1.85
11.50
3.67
5.55
2.28
0.23
1.85
0.11
1.16
14.25
4.40
5.72
7.35
0.21
2.32
0.32
0.67
5.32
4.83
8.41
9.45
30.35
1.18
1.49
4.84
0.35
0.33
4.92
1.51
5.39
0.21
0.53
5.31
0.35
0.19
5.12
0.32
-
5.69
41.21
13.61
20.20
29.13
2.27
39.91
1.82
Total
27.04
35.72
60.21
19.04
11.82
153.83
Logam
Permesinan
Lainnya
Total
M. Tanah
M. Solar
M. Diesel
M. Bakar
Listrik
LPG
Gas Alam
Batubara
3.94
24.51
7.82
11.83
4.46
0.49
3.94
0.23
5.08
62.66
19.36
25.17
32.16
0.93
10.18
1.39
1.95
15.6
14.16
24.65
27.57
88.98
3.47
5.83
18.94
1.37
1.29
19.49
5.90
21.06
0.83
2.31
23.39
1.55
0.81
22.56
1.39
-
19.12
145.09
44.26
63.75
106.24
8.71
124.16
5.93
Total
57.22
156.93
176.38
74.71
52.02
517.27
42
LATIHAN 6
DEMAND TRANSPORTASI
6.1 Current Account
Sektor transportasi di Negeri Merdeka meliputi angkutan jalan
raya, angkutan kereta api, dan angkutan penyeberangan (ASDP,
angkutan sungai, danau, dan penyeberangan).
Pada tahun 2005, jumlah kendaraan/indikator kegiatan sektor
transportasi adalah sebagai berikut:
Jumlah Mobil Penumpang
Jumlah Sepeda Motor
Jumlah Angkutan Barang
Jarak Tempuh Kereta Api
Jam Operasi Angk. SDP
: 3 juta unit
: 13 juta unit
: 1,5 juta unit
: 70 juta km
: 700 ribu jam
43
: 1,5
: 1,25
: 1,25
:1
:1
PDB total pada tahun 2005 adalah 350 trilyun rupiah (dalam
harga konstan 2000).
Intensitas energi sektor transportasi pada skenario dasar
dianggap tetap selama tahun simulasi.
44
45
6.4 Evaluasi
Untuk mengecek hasilnya, bandingkan hasil yang diperoleh
dengan tabel-tabel berikut.
Tabel 6.2 Hasil Demand Sektor Transportasi Tahun 2005
(Juta SBM/tahun)
Mobil Pnp Spd Motor Ang Barang Kereta Api
ASDP
(unit)
(unit)
(unit)
(km)
(jam oprs)
Minyak Tanah
Premium
Minyak Solar
LPG
BBG
Listrik
37.65
3.76
0.01
0.06
-
15.18
-
13.26
27.45
-
1.18
0.02
0.01
0.03
1.47
-
Total
41.48
15.18
40.71
1.20
1.51
144.41
14.44
0.02
0.24
-
76.21
-
50.86
105.3
-
3.45
0,06
0.02
0.09
4.32
-
Total
159.11
76.21
156.15
3.51
4.42
46
LATIHAN 7
TRANSFORMASI LISTRIK
Modul Transformation adalah untuk meletakkan model
pemasokan energi, meliputi: produksi energi dan penyalurannya.
Pemasokan energi meliputi energi primer dan energi sekunder.
Pemasokan energi dalam modul Transformation ini akan secara
otomatis memenuhi permintaan energi, baik permintaan energi
dari modul Demand maupun target ekspor energi.
Susunan modul Transformation adalah berurut dari atas ke
bawah berdasarkan urutan kedekatannya dengan sisi
permintaan energi. Sebagai contoh transmisi dan distribusi listrik
harus ditempatkan di atas pembangkitan listrik, pembangkitan
listrik harus diletakkan di atas kilang minyak (apabila
pembangkit listrik menggunakan BBM), dst.
Modul Transformation terdiri atas dua cabang, yaitu: Processes
dan Output Fuels. Pada pembangkitan listrik, Processes yang
berisi jenis pembangkit dapat terdiri atas berbagai jenis
pembangkit, dengan Output Fuels yang sama yaitu listrik.
7.1 Transmisi dan Distribusi
Transmisi dan distribusi listrik adalah rangkaian pemasokan
energi yang paling dekat dengan demand. Buat cabang
Transmisi dan Distribusi di bawah Transformation dengan mengklik (+). Tuliskan nama branch pada tempat yang disediakan,
pilih losses, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.1.
Setelah itu, di bawah cabang Processes, tambahkan cabang
Transmisi Listrik. Di bawah cabang Transmisi Listrik akan muncul
secara otomatis cabang Feedstock Fuels, tambahkan/ganti
dengan Electricity/Listrik. Demikian juga di bawah cabang Output
Fuels, tambahkan/ganti dengan Electricity/Listrik. Tree Transmisi
dan Distribusi ditunjukkan pada Gambar 7.2.
47
48
49
50
52
53
54
7.6 Evaluasi
Untuk mengecek hasilnya, bandingkan hasil yang diperoleh
dengan tabel-tabel berikut.
Tabel 7.4 Produksi Listrik
(Juta SBM/tahun)
Pembangkit
Tahun 2005
Tahun 2025
PLTA
7.59
16.60
PLTD
3.44
PLTG
0,72
PLTGU
15,86
97,46
PLTU B
30.37
102,32
Total
57,98
216.38
Tabel 7.5 Kapasitas Pembangkit
Pembangkit
PLTA
PLTD
PLTG
PLTGU
PLTU B
Total
Tahun 2005
4.00
2.50
1.30
6.50
8.00
22.30
(GW)
Tahun 2025
8.70
2.50
1.30
30.55
31.55
74.10
55
LATIHAN 8
TRANSFORMASI KILANG
Pada pembangkit listrik, energi input ke pembangkit dapat terdiri
atas berbagai macam energi, dengan outputnya satu jenis yaitu
listrik. Kilang minyak adalah kebalikannya. Pada kilang minyak,
input kilang hanya minyak mentah (dan gas bumi dalam
persentase yang kecil), tetapi outputnya dapat berupa berbagai
jenis produk kilang.
56
57
58
8.4 Evaluasi
Bandingkan hasil yang diperoleh dengan tabel berikut.
Tabel 8.1 Jenis dan Volume Produk Kilang
(juta SBM/tahun)
Jenis Produk
2005
2025
Premium
70.0
108.0
Minyak Solar
87.5
135.0
Minyak Diesel
17.5
27.0
Minyak Bakar
35.0
54.0
Minyak Tanah
70.0
108.0
LPG
17.5
27.0
Non BBM
52.5
81.0
Total
350.0
540.0
59
LATIHAN 9
TRANSFORMASI ENERGI LAIN
Transformasi energi yang lain misalnya yaitu: proses pembuatan
briket batubara, arang kayu, biodiesel, bio-etanol, dsb. Model
LEAP untuk transformasi energi ini relatif sederhana, karena input
dan outputnya hanya satu jenis energi.
Pada latihan ini, sebagai contoh akan dimodelkan transformasi
briket batubara.
9.1 Current Account
Pabrik briket batubara yang terdapat di Negeri Merdeka pada
tahun 2005 berkapasitas produksi 150 ribu SBM/tahun. Efisiensi
pabrik adalah 90%. Tidak ada target ekspor maupun impor. Dan
kelebihan produksi akan diekspor.
9.2 Reference Scenario
Pabrik briket batubara yang ada saat ini akan masih dapat
beroperasi sampai dengan tahun akhir simulasi. Untuk
mengantisipasi penambahan permintaan briket, disiapkan dana
investasi untuk membangun pabrik baru dengan kapasitas per
unitnya 50 ribu SBM/tahun.
9.3 Evaluasi
Bandingkan hasil yang diperoleh dengan tabel berikut.
Tabel 9.1 Volume Produksi Pabrik Briket
(ribu SBM/tahun)
Jenis Produk
2005
2025
Briket Batubara
120.00
157.97
60
LATIHAN 10
PRODUKSI ENERGI PRIMER
Model Tree produksi energi primer relatif sederhana. Yaitu
dengan memasukkan input dan output suatu jenis energi primer.
Misalnya: input energinya minyak bumi dan outputnya juga
minyak bumi. Data yang diperlukan adalah: kapasitas produksi,
produksi pada tahun dasar, dan efisiensi.
10.1 Current Account
Di Negeri Merdeka terdapat tambang minyak bumi, gas bumi,
dan batubara. Pada tahun 2005, kapasitas produksi tambang
minyak adalah 450 juta SBM per tahun, kapasitas tambang gas
bumi 500 juta SBM dan tambang batubara berkapasitas produksi
550 juta SBM per tahun. Ketiganya beroperasi pada kapasitas
penuh dan efisiensi 98%.
Ekspor minyak bumi pada tahun 2005 merupakan 50% dari
produksi. Sementara ekspor gas bumi dan batubara adalah
produksi dikurangi pemakaian domestik.
10.2 Reference Scenario
Produksi minyak bumi ditargetkan dapat dipertahankan pada
tingkat produksinya saat ini.
Produksi gas bumi ditargetkan dapat ditingkatkan hingga 650
juta SBM pada tahun 2015, dan setelah itu tetap.
Produksi batubara diperkirakan masih dapat ditingkatkan
dengan pertumbuhan produksi 2,5% per tahun.
61
LATIHAN 11
RESOURCES
Resources merupakan Tree terakhir dalam LEAP. Cabang-cabang
dalam Tree Resources ini muncul secara otomatis apabila suatu
jenis energi disebutkan dalam Tree Demand atau Tree
Transformation.
Tree Resources terdiri atas dua cabang, yaitu Primary dan
Secondary. Cabang Primary berisi daftar energi primer, yang
dibagi menjadi energi tak terbarukan dan terbarukan. Dalam
cabang Primary ini, perlu diisikan data cadangan dan potensi
energi primer. Dalam cabang Secondary, tidak ada data yang
perlu diisikan.
11.1 Cadangan dan Potensi Energi
Berikut ini adalah data cadangan dan potensi energi di Negeri
Merdeka.
- Minyak bumi
- Gas bumi
- Batubara
- Tenaga air
- Kayu
:
9 milyar barel
: 180 TSCF
: 19 milyar ton
: 75 GW
: 15 trilyun ton
62
11.2 Evaluasi
Sampai di sini model sistem energi Negeri Merdeka telah selesai.
Pada latihan selanjutnya akan dibahas emisi dari sistem energi
dan penyusunan skenario-skenario.
Untuk melihat hasil perhitungan model, tekan view Result dan
coba berbagai bentuk grafik. Hasil yang lain juga dapat dilihat di
view Diagram dan view Energy Balance. Untuk mengecek model
yang telah dibuat, pada gambar dan tabel berikut disampaikan
hasil-hasil perhitungan model.
63
64
561.22
(461.27)
99.96
(11.22)
(0.01)
(86.78)
(98.01)
0.12
1.82
1.94
510.20
(417.34)
92.86
(10.20)
(42.52)
(52.73)
0.06
0.10
39.91
0.06
40.14
Minyak
Bumi
459.18
168.42
(250.00)
377.60
(9.18)
(368.42)
(377.60)
-
Produk
Kilang
7.72
(126.35)
(118.63)
350.00
(11.47)
338.53
51.44
15.83
82.97
100.00
250.24
Tenaga
Biomasa
Air
9.49
48.95
9.49
48.95
(9.49)
(9.49)
48.95
48.95
Listrik
Total
- 1,589.05
16.49
192.63
- (1,254.96)
16.49
526.72
(11.22)
(9.18)
(10.20)
(0.01)
(18.42)
57.98
(92.27)
(8.94)
(8.94)
49.05
(150.25)
26.35
126.92
10.03
25.97
29.13
153.83
0.02
100.08
65.53
406.80
65
66
919.63
(602.78)
316.85
(18.39)
(0.02)
(292.36)
(310.77)
0.15
5.93
6.08
663.27
(281.46)
381.80
(13.27)
(243.65)
(256.92)
0.14
0.35
124.16
0.24
124.89
Minyak
Bumi
459.18
118.42
577.60
(9.18)
(568.42)
(577.60)
-
Produk
Kilang
704.95
(81.00)
623.95
540.00
540.00
85.26
49.03
280.94
399.11
814.34
Tenaga
Biomasa
Air
20.75
31.20
20.75
31.20
(20.75)
(20.75)
31.20
31.20
Listrik
216.38
(19.47)
196.91
57.63
32.98
106.24
0.06
196.91
Total
2,094.03
823.37
(965.25)
1,952.15
(18.39)
(13.27)
(9.18)
(0.02)
(28.42)
(340.37)
(19.47)
(429.13)
174.38
82.36
517.27
399.40
1,173.42
Produksi
Import
Export
Total Primary Supply
Tambang Batubara
Pabrik Briket Batubara
Tambang Minyak Bumi
Tambang Gas Bumi
Kilang Minyak
Pembangkit Listrik
Transmisi Distribusi
Total Transformation
Rumah Tangga
Komersial
Industri
Transportasi
Total Demand
2005
1,589.05
192.63
(1,254.96)
526.72
(11.22)
(9.18)
(10.2)
(0.01)
(18.42)
(92.27)
(8.94)
(150.25)
126.92
25.97
153.83
100.08
406.8
2010
1,738.10
59.46
(1,077.31)
720.25
(12.7)
(9.18)
(11.73)
(0.01)
(21.05)
(141.01)
(10.96)
(206.65)
138.36
33.77
204.83
138.1
515.06
2015
1,896.26
190.95
(1,084.48)
1,002.73
(14.37)
(9.18)
(13.27)
(0.02)
(23.16)
(194.17)
(13.32)
(267.48)
150.12
44.94
275.98
193.63
664.67
(Juta SBM/tahun)
2020
2025
1,988.95
2,094.03
433.4
823.37
(1,036.60)
(965.25)
1,385.75
1,952.15
(16.26)
(18.39)
(9.18)
(9.18)
(13.27)
(13.27)
(0.02)
(0.02)
(26.32)
(28.42)
(259.71)
(340.37)
(16.11)
(19.47)
(340.86)
(429.13)
162.15
174.38
60.5
82.36
375.81
517.27
275.86
399.4
874.32
1,173.42
67
LATIHAN 12
EMISI
LEAP menyediakan fasilitas untuk menghitung emisi dari sistem
energi. LEAP mempunyai database faktor emisi dari berbagai
jenis energi dan berbagai jenis teknologi. Pemodel dapat
menggunakan database ini atau dapat juga mengisikan sendiri
data emisi dari sistem energi yang dimodelkannya.
Untuk mengedit faktor emisi, tekan toolbar General dan pilih
Effects, atau dapat juga dengan menekan icon Effects yang
disimbolkan sebagai asap. Cara mengeditnya sama seperti
mengedit Fuels atau Unit.
69
LATIHAN 13
PENGUJIAN MODEL
Seperti telah dipelajari sebelumnya, parameter model di dalam
LEAP pada dasarnya adalah:
Current Account atau kondisi pada tahun dasar, dan
Scenario atau proyeksi kondisi tahun mendatang.
Skenario A
Skenario B
Skenario C
Current
Account
Base
Year
End
Year
70
LATIHAN 14
MENYUSUN SKENARIO
Setelah model selesai dibuat dan sudah divalidasi melalui
serangkaian uji-uji model, sehingga dianggap sudah dapat
mewakili kondisi aktualnya, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan simulasi dengan mengubah variabel-variabel kunci.
Skenario adalah satu set asumsi (variabel-variabel kunci)
tentang masa depan. Melalui simulasi model, suatu skenario
dapat diperkirakan hasilnya atau akibatnya.
Skenario yang akan diujikan pada dasarnya adalah untuk
menjawab permasalahan yang dirumuskan pada tahap awal
pemodelan. Atau dengan kata lain, skenario sangat ditentukan
oleh tujuan pembuatan model.
Beberapa contoh skenario misalnya yaitu:
a. Skenario makroekonomi, dimaksudkan untuk mengetahui
volume permintaan energi akibat perubahan kondisi
makroekonomi, seperti pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan ekonomi.
b. Skenario kebijakan, dimaksudkan untuk mengetahui
dampak diberlakukannya kebijakan tertentu terhadap
permintaan suatu jenis energi, terhadap pemasokan suatu
jenis energi tertentu, dsb.
c. Skenario teknologi, dimaksudkan untuk mengetahui dampak
diterapkannya teknologi tertentu terhadap permintaan suatu
jenis energi, terhadap kinerja produksi energi, dsb.
Untuk melakukan suatu kajian terhadap skenario tertentu,
diperlukan adanya skenario dasar sebagai acuan atau
pembanding.
71
Pertumbuhan
Penduduk
Skenario Optimis
Skenario Dasar
Skenario Pesimis
b. Masukkan parameter skenario di atas ke dalam model yang
telah dibuat.
c. Buatlah analisa tentang volume permintaan energi,
kapasitas pembangkit yang dibutuhkan, ekspor-impor
energi, dan emisi yang dihasilkan.
72
BAGIAN III
SISTEM SATUAN
Satuan atau unit adalah cara pengungkapan ukuran, misalnya
meter atau kaki (feet) untuk panjang, gram untuk berat, dan
sebagainya. Sistem satuan yang umum digunakan pada saat ini
adalah:
a. British Gravitational System (BGS)
b. Metric System (MKSA)
c. Systeme International Units (SI)
Sistem satuan BGS disebut juga sistem imperial, dengan satuan:
foot (panjang), slug (massa), second (waktu), dan ampere (arus
listrik).
Sistem satuan MKSA disebut juga satuan metrik, yaitu: meter
(panjang), kilogram (berat), second (waktu), dan ampere.
Keuntungan sistem MKSA dibanding sistem BGS adalah
perhitungannya lebih sederhana, karena menggunakan
kelipatan 10. Sistem BGS tidak menggunakan kelipatan 10,
misalnya 1 yard adalah 3 feet dan 3 feet adalah 36 inch.
Sistem SI merupakan penyempurnaan dari sistem-sistem satuan
sebelumnya. Sistem SI mempunyai tujuh satuan dasar yaitu:
meter (panjang), kilogram (berat), detik (waktu), ampere (arus
listrik), kelvin (temperatur), candela (intensitas cahaya), dan
mole (jumlah subtansi/molekul).
Di samping satuan dasar, dalam SI terdapat juga satuan
tambahan dan satuan turunan. Satuan tambahan yaitu untuk
satuan sudut bidang datar dan sudut ruang (radian dan
steradian). Satuan turunan adalah satuan yang didapat dari
perkalian beberapa satuan dasar (misalnya: satuan gaya
adalah kgm/s2 atau newton).
73
PERKALIAN DESIMAL
Perkalian desimal dalam Sistem SI dimaksudkan untuk
mempermudah penyebutan suatu besaran. Pada tabel berikut
ditunjukkan perkalian desimal dalam Sistem SI.
Faktor pengali
1018
1015
1012
109
106
103
102
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
Sebutan
eksa
peta
tera
giga
mega
kilo
hecto
deci
centi
mili
micro
nano
Simbol
E
T
G
M
k
h
d
c
m
PENULISAN SATUAN
a. Penulisan satuan
- di belakang satuan/simbol satuan tidak digunakan titik,
kecuali di akhir kalimat.
- tidak ada perbedaan antara tunggal dan jamak dalam
penulisan satuan/simbol satuan.
b. Penulisan angka
- penggunaan nol (0) sebelum angka desimal yang nilainya
kurang dari satu, contoh : 0,62 bukan ,62
- penggunaan 10 pangkat perkalian kelipatan tiga dianjurkan
daripada penggunaan deretan nol, contoh: 30x103 daripada
30.000
74
Konversi dari
TCE
BOE
TOE
Joule
kalori
BTU
kWh
Catatn:
TCE
BOE
TOE
BTU
kWh
TCE
1
0,203
1,46
3,45*10-11
1,42*10-10
3,60*10-08
1,23*10-04
BOE
4,92
1
7,20
1,68*10-10
6,84*10-10
1,77*10-07
5,89*10-04
TOE
0,684
0,139
1
-11
2,33*10
9,78*10-11
2,47*10-08
8,41*10-05
Pengali
Joule
2,93*10+04
5,95*10+09
4,28*10+10
1
4,18
1,06*10+03
3,60*10+06
kalori
7,00*10+09
1,46*10+09
1,02*10+10
0,239
1
252
8,60*10+05
BTU
2,78*10+07
5,64*10+06
4,06*10+07
9,48*10-04
3,97*10-03
1
+03
3,41*10
kWh
8,13*10+03
1,70*10+03
1,19*10+04
2,78*10-07
1,16*10-06
2,93*10-04
1
75
Unit Asli
Pengali ke SBM
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
4,9893
4,2766
4,8452
3,7778
3,0649
2,5452
3,5638
Ton
Ton
MSCF
M3
Ribu KKal
Ribu KKal
Ton
MMBTU
Ton
4,9713
2,2979
0,1796
0,0063
0,0007
0,0007
8,0532
0,1796
8,5246
Barel
Barel
0,9545
1,0000
KiloLiter
KiloLiter
5,5530
5,8907
KiloLiter
KiloLiter
KiloLiter
KiloLiter
KiloLiter
Barel
Barel
MWh
MWh
MWh
5,8275
5,9274
6,4871
6,6078
6,9612
1,6728
1,1236
1,5937
1,5937
0,6130
76
= 3 feet = 36 inch
= 2,54 cm
= 12 inches = 30,48 cm
= 1760 yard = 1,61 km
1 mile2
1 hectare
= 640 acre
= 10.000 m2
1 liter
1 m3
1 pint
1 gallon (UK)
1 gallon (US)
1 barrel
= 1000 cc
= 1000 liter
= 4 gills = 0,568 liter
= 8 pints = 4,546 liter
= 3,785 liter
= 42 gallon (US) = 159 liter
1 ounce (oz)
1 pound (lb)
1 ton
1 short ton
1 long ton
77
PUSTAKA
Stockholm Environment Institute Boston, User Guide for LEAP
version 2003, October 2002, Boston, USA.
Stockholm Environment Institute Boston, Training Exercises,
December 2002, Boston, USA.
Pusat Informasi Energi Departemen Energi dan Sumberdaya
Mineral dan Energy Analysis and Policy Office,
Prakiraan Energi Indonesia 2025, Jakarta, 2002.
Oetomo Tri Winarno, Kajian Strategi Pengurangan Emisi Gas
Rumahkaca Sektor Energi di Indonesia: Pendekatan
Sytem Dynamics, Tesis Magister, Institut Teknologi
Bandung, 1997.
78