Antidiabetes PDF
Antidiabetes PDF
Jurusan Farmasi FMIPA Unjani. 2Pusat Ilmu Hayati ITB. 3Sekolah Farmasi ITB
Korespondensi: Dr. Afifah B. Sutjiatmo, MS., Apt.
Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Jend. Sudirman PO Box 148, Cimahi, email: fifahbs@yahoo.com
ABSTRACT
Antidiabetic effects of water extract of ciplukan (Physalis angulata L.) herbs has been done
with the test method of alloxan diabetes induction. Water extract was fractionated using nhexane, ethyl acetate and water.The results showed that ciplukan water extract dose of 10
mg/kgbw and the water fraction dose of 4.84 mg/kgbw have similar effect with glibenclamide
dose of 0.65 mg/kgbw. The phytochemical screening showed that ciplukan water extract
contains alkaloids, flavonoids, saponins, polyphenols, steroids and triterpenoids,
monoterpenoids and sesquiterpenoids.
Keywords: Ciplukan herbs, Physalis angulata Linn, alloxan diabetic
ABSTRAK
Telah dilakukan uji efek antidiabetes ekstrak air herba Ciplukan (Physalis angulata L.)
dengan metode uji diabetes induksi aloksan. Selanjutnya ekstrak air difraksinasi dengan
pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Hasil uji membuktikan bahwa ekstrak air herba ciplukan
dosis 10 mg/kgbb dan fraksi air 4,84 mg/kgbb mempunyai efek antidiabetes yang sama
dengan pembanding glibenklamid dosis 0,65mg/kgbb. Hasil penapisan fitokimia
menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak air herba ciplukan mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin, polifenol, steroid dan triterpenoid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
Kata kunci: herba Ciplukan, Physalis angulata Linn , diabetes aloksan
PENDAHULUAN
Diabetes
mellitus
merupakan
penyakit gangguan metabolisme, di
mana kadar glukosa darah diatas
normal dan merupakan salah satu
masalah dalam kesehatan masyarakat
(1). Penderita penyakit ini dari tahun ke
tahun cenderung meningkat. Data
global menunjukkan bahwa jumlah
kejadian diabetes pada tahun 1987
adalah 37 juta orang dan pada tahun
1993 menjadi 100 juta orang. Menurut
166
METODA PENELITIAN
Bahan penelitian
Herba ciplukan (Physalis angulata
L.), aqua destilata, aloksan monohidrat,
pereaksi
glukosa
peridochrom
glucose/GOD-PAP (Randox), Carboxi
methyl cellulosa Na (CMC-Na), Natrium
Klorida 0,9%, etanol 95%, strip glukotest
(accu chek),
tablet glibenklamid,
glukosa, amonia, kloroform, pereaksi
Meyer, pereaksi Dragendorf, pereaksi
Liebermann Burchard, asam klorida 2 N,
serbuk magnesium, amil alkohol, besi
(III) klorida, gelatin 1%, asam klorida 0,1
N, eter, n-heksan, etil asetat, asam
sulfat pekat, natrium sulfat anhidrat.
Alat
Timbangan analitik (Sartorius BL),
timbangan hewan, mortir dan stamper,
alat suntik, sonde oral mencit, tabung
eppendorf,
sentrifuga
(Heraeus),
mikropipet, tabung reaksi, Clinicon
(photometer 4010), cawan penguap,
pengatur suhu, penangas air, pemanas
(Teba),
alat-alat
gelas
yang
dipergunakan di laboratorium, alat
bedah, krus, tanur (Nabertherm), dan
oven (Heraeus).
Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan
adalah mencit galur Swiss-Webster
betina, bobot badan 3540 gram
dengan usia rata-rata 3 bulan. Hewan
diperoleh dari Laboratorium Hewan
Pusat Ilmu Hayati, Institut Teknologi
Bandung.
Pengumpulan dan Penyiapan Bahan
Percobaan Ciplukan
Herba ciplukan dikumpulkan dari
daerah bantaran sungai Citarum, Jawa
Barat. Tumbuhan dideterminasi di
Laboratorium Taksonomi, Herbarium
Bandungense, SITH ITB.
Setelah tumbuhan dibersihkan dan
dikeringkan di bawah sinar matahari
tidak langsung, selanjutnya digiling
menjadi serbuk.
167
+
+
+
+
+
+
-
Keterangan:
+ = mengandung senyawa yang diuji.
- = tidak mengandung senyawa yang
diuji.
Tabel 3.
Hasil uji efek antidiabetes ekstrak dan fraksi ekstrak herba ciplukan
Kelompok
Kadar glukosa darah (mg/dl)
T0
T7
T14
T21
Kontrol
390,72 4,95
337,14 11,00
309,40 8,51
303,38 9,81
A
391,96 8,60
285,96 13,22* 190,08 10,43* 116,70 7,92*
B
393,76 13,49 295,26 9,20*
234,92 9,72* 137,32 7,27*
C
390,28 9,82
290,90 10,60* 189,04 10,27* 115,76 2,86*
D
389,48 16,35 304,72 10,71* 243,42 4,99* 147,90 5,93*
E
392,24 13,92 294,16 8,18*
200,62 10,00* 132,52 9,10*
F
388,68 16,85 298,44 8,05*
195,74 4,85*
113,64 7,98*
G
389,42 14,14 304,76 5,06*
263,88 6,24*
221,72 5,05*
H
390,26 13,54 303,78 10,54* 257,74 7,09*
188,92 11,96*
Keterangan: N= 5 ekor mencit
A=kelompok perlakuan glibenklamid dosis 0,65 mg/kg bb, B= kelompok perlakuan ekstrak
air herba ciplukan dosis 5 mg/kg bb, C= kelompok perlakuan ekstrak air herba ciplukan
dosis 10 mg/kg bb, D= kelompok perlakuan ekstrak air herba ciplukan dosis 20 mg/kg bb,
E=kelompok perlakuan fraksi air herba ciplukan dosis 2,42 mg/kg bb, F=kelompok
perlakuan fraksi air herba ciplukan dosis 4,84 mg/kg bb, G= kelompok perlakuan fraksi etil
asetat herba ciplukan dosis 0,08 mg/kg bb, H= kelompok perlakuan fraksi etil asetat
herba ciplukan dosis 0,16 mg/kg bb.
T0= Kadar glukosa darah awal, T7=Kadar glukosa darah hari ke-7, T14=Kadar glukosa
darah hari ke-14, T21 =Kadar glukosa darah hari ke-21
hipoglikemik
yang
sama
dengan
glibenklamid 0,65 mg/kgbb (P>0,05).
Hasil penapisan fitokimia simplisia
dan ekstrak air herba ciplukan (Physalis
angulata L.) menunjukkan adanya
alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol,
steroid dan triterpenoid, monoterpenoid
dan seskuiterpenoid.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian ini, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekstrak air herba ciplukan (Physalis
angulata L.) dosis 10 mg/kgbb dan
fraksi air herba ciplukan dosis 4,84
9.
10.
11.
12.
13.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
14.
15.
16.
17.
18.
19.