Anda di halaman 1dari 2

No

Gambar

Klasifikasi

3.

Klasifikasi
Divisi
Sub divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Genus
Spesies
Nama umum

: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledoneae
: Bromeliales
: Pontederiaceae
: Eichhornia
: Eichhornia
crassipes Solms
: Eceng gondok

Euchornia crassipes

Deskripsi
-Daunnya lebih tebal dari daun teratai
-luas daun lebih kecil dari daun teratai dengan diameter 4 cm
-memiliki stomata pada permukaan atas daun dan 12 stomata pada permukaan bawah daun
-letak stomata menyebar tapi rapi
-tangkainya menggembung dan berongga
-daun dan tangkainya berwarna hijau.
Eceng gondok mempunyai tangkai daun yang sekaligus menjadi batang. Secara morfologis batang
eceng gondok terlihat menggembung pada bagian pangkal sampai ketengah dan mengecil sampai ke
pangkal daun. Struktur morfologi ini sangat berbeda dengan struktur morfologi tangkai daun
tumbuhan lain yang tidak mengapung diair. Berdasarkan teori, perbedaan ini disebabkan oleh
penyesuaian diri (adaptasi) terhadap fungsi dan lingkungannya, yaitu berfungsi sebagai pelampung
dihabitatnya; daerah perairan.
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 4 8 cm. Tidak mempunyai batang serta daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Akarnya merupakan akar serabut.Tumbuhan air seperti eceng gondok memiliki struktur batang dan
daun yang khas untuk hidup di air. Pada umumnya batang tanaman air berongga. Rongga itulah yang
membuat tanaman tersebut dapat terapung di permukaan air.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka diketahui bahwa tangkai daun Eceng Gondok menggembung
dikarenakan secara anatomis jaringan parenkim batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang
disebut jaringan aerenkim atau jaringan parenkim udara. Hal ini dikarenakan rongga-rongga berisi
udara tersebut digunakan untuk meringankan tubuh tumbuhan (Eceng Gondok) sehingga dapat
mengapung di air. Berbeda dengan tangkai daun tumbuhan yang hidup di permukaan tanah yang
secara umum tangkai daunnya padat berisi jaringan-jaringan yang tidak menyimpan atau

mengandung udara. Justru jaringan parenkimnya kebanyakan mengandung cadangan makanan dan
air, dan tentu saja tidak menggembung seperti eceng gondok. Bentuk tangkai daun atau batang
tanaman Eceng Gondok ini merupakan adaptasi morfologi.Selain itu, tanaman air memiliki bentuk
daun yang khas juga, biasanya berukuran lebar dan tipis, dengan banyak stomata di bagian epidermis
atas. Banyaknya stomata tersebut memudahkan transpirasi yang dilakukan tumbuhan atas kelebihan
air. Hal itu lebih mudah terjadi dengan tidak adanya kutikula di permukaan daun.
Berdasarkan pengamatan dan pengkajian teori yang dilakukan, Stomata pada eceng gondok banyak
di epidermis atas. Berdasarkan teori, stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun
disebut stomata phaneropore. Stomata seperti ini terdapat pada tumbuh-tumbuhan hydrophyt.
Stomata yang letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengerluaran air secara
mudah dan biasanya dapat pula dikemukakan bahwa epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
. Ini merupakan adapatasi bagi kelompok tumbuhan air seperti Eceng Gondok. Tumbuhan tersebut
terus menerus mendapatkan air sehingga perlu diimbangi dengan penguapan yang tinggi.
Stomatanya yang diatas membantu mengurangi kandungan air tersebut, karena jika tidak, tumbuhan
bisa busuk. Itulah alasan mengapa stomata yang terdapat pada permukaan daun eceng gondok
jumlahnya lebih banyak dari pada yang terdapat dibagian bawah daun. (Tjitrosoepomo, Gembong.
1987)

Anda mungkin juga menyukai