Tujuan
Memperkenalkan Dasar-dasar
Perancangan Elemen Mesin Bagi
Mahasiswa
Perancangan dimaksud meliputi:
Gaya-gaya, tegangan, seleksi bahan,
penentuan ukuran, fungsi utama dan
merancang elemen-elemen mesin.
Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan
Elemen Mesin ini mahasiswa mampu
untuk menjelaskan fungsi utama dan
merancang elemen-elemen mesin,
terutama elemen poros, belt, ulir,
pegas, kopling, dan roda gigi.
Perancangan Poros
Dasar-dasar Perancangan Poros (beban
aksial murni, puntir murni, bengkok
murni, gabungan bengkok serta puntir,
gabungan bengkok, puntir, dan aksial)
Contoh Soal dan Soal Latihan
Perancangan Kopling
Perancangan Kopling Pelat
Perancangan Kopling Kerucut
Contoh Soal dan Soal Latihan
Buku Referensi
Tidak LULUS !
MAU?
Komposisi Penilaian
No
Komponen
Pilihan
I
Tidak hadir
sebagai
pengurang nilai
Kehadiran/
Keaktifan Mhs
15
Tugas/PR/Quiz
25
UTS
30
Close book
UAS
30
Close book
F = 0 (kesetimbangan gaya)
M = 0 (kesetimbangan momen)
F aksi = - F reaksi
Keseimbangan gaya
Dua buah gaya seimbang
harganya sama, berlawanan arah, dan
segaris kerja
Gaya yang bekerja dalam
kesetimbangan, bila dijumlahkan scr
geometris akan membentuk segibanyak
tertutup
Tiga buah gaya atau lebih seimbang
terletak pd satu bid (koplanar) dan
berpot pd satu titik (konkuren)
Keseimbangan Momen
Momen adalah perkalian antara gaya
dengan lengan gaya yang tegak lurus
dengan arah gaya
Momen resultan dari beberapa buah
gaya sama dengan jumlah momen
komponennya
Jumlah momen sama dengan nol jika
pusat momen terletak pada garis kerja
gaya dan jumlahnya sama dengan nol
Gaya Luar
Gaya aksi/reaksi
W
Bola pada dinding ditahan oleh tali
Macam-macam pembebanan
Pemb tarik
Pemb tekan
Pemb geser
Pemb bengkok
tekan
Pemb puntir
Pemb campuran
Menyesuaikan
Teg. tarik
Teg. tekan
Teg. geser
Teg. tarik &
Teg. geser
Konsep Tegangan
F
A
= F/A
F
A
= F/A
F
A
M .y
I
T.r
J
t
b
F/A
M. y/L
+ = tarik
- = tekan
Beban Kombinasi
Tarik-Tekan-Bengkok-Puntir
F
F
F
T
T
2
x
min
2
xy
2
2
x
min
2
2
min
2
xy
2
2
x
min
2
xy
2
xy
uts
AK
plastis
AK = angka keamanan
Dinamika Pembebanan
Statis (Dongkrak, Ragum, dll)
t
waktu
Berulang (klep/katup motor, poros vertikal, dll)
t
waktu
Dinamika Pembebanan
berganti (Poros Transmisi, dll)
t
waktu
Kejut (mesin tempa, keran jalan, dll)
t
waktu
Angka keamanan
Bila angka keamanan beban statsi
sudah diketahui, maka secara impiris
angka keamanan untuk beban yang
lain bisa ditentukan menggunakan
perbandingan.
Perancangan Poros
Poros adalah elemen mesin yang
berbentuk batang, pd umumnya
berpenampang lingk., berfungsi
memindahkan putaran atau
mendukung sesuatu beban dengan
atau tanpa meneruskan daya
Penentuan Tegangan
d2
F
Poros bolong:
2
d0
2
d1
Poros bolong:
t
16T
3
d
16Td0
d 04 d14
32
d3
M b d0
Poros bolong:
32
d04
d14
Poros pejal:
Poros bolong:
16
. t
K b .M b
16
. t (1 K 4
K p M p2
K b .M b
K p M p2
Poros bolong:
d3
16
. t
16
. t 1 K4
Kb .M b
Kb .M b
.F .d
8
.F .d 1 K
8
K p. M p
2 2
K p.M b
Harga Kb dan Kt
Untuk poros diam
Beban
Kb
Kt
Beban gradual
1.0
1.0
1.5 2.0
Beban gradual
1.5
1.0
1.0 1.5
1.5 3.0
Motor
listrik
n1
d1
d2
d3
n3
d5
d6
n2
d4
n4
Poros I
Poros II
Poros III
Poros IV
Poros I II
d1 . n1 = d2 . n2
i1 = n1/n2 = d2/d1
Poros II III
d3 . n2 = d4 . n3
i2 = n2/n3 = d4/d3
Poros III IV
d5 . n3 = d6 . n4
i3 = n3/n4 = d6/d5
itotal
n1 n2 n3
x x
n2 n3 n4
n1
n4
d2 d 4 d6
x x
d1 d3 d5
d2 d4 d6
x x
d1 d3 d5
Ketika bekerja ada sisi yang tertarik dan sisi yang kendor
ULIR DAYA
Kelompok Ulir
Gambaran Ulir
Seperti sebuah
lembaran segitiga
yang digulung
d
= sudut helik
P = picth
d = diameter
p
tan
dm
kisar
.d m
diameter rerata ulir
1. Ulir
tunggal
2. Ulir
ganda
3. Ulir
tripel
p
p
Kisar =
p
Kisar =
2p
Kisar =
3p
p/2
p/2
h = 0.5 p + 0.25 mm
Ulir trapesium
= 150
0.634 p
0.37 p
0.125 p
0.75 p
450
n h
ro
rm
ri
rm = radius rerata
ro = radius luar
ri = radius dalam
= sudut profil
n = sudut tekan, untuk segiempat
tan
T
W rm
1
cos
s . tan
cos
c .rc
tan
s
T W rm
1 s . tan
c .rc
Efisiensi mekanis
usaha output
usaha input
usaha gaya
Wx 2 xrm x tan
2 T
tan
tan
1
cos
s . tan
cos n
c .rc
rm
2 .LxF
W x kisar
2 T
PEGAS ULIR
PENGERTIAN
Pegas
Pegas
Pegas
Pegas
Pegas
Pegas
Pegas
Ulir
Volut
Daun
Piring
cincin
Batang Puntir
Spiral/jam
BAHAN PEGAS
STANDAR JIS
3
2
SUP dengan G = 8 x 10 kg/mm
dan uts = 60 s.d. 70 kg/mm2
ST-70 dengan b = 5.000 kg/mm2,
ijin = 4.000 kg/mm2, E = 2.200.000
kg/mm2, dan G = 850.000 kg/mm2.
maks = w + s
.r
J
F
A
F .D / 2 d / 2
/ 32 d 4
T
F
8.F .D
d
1
3
2.D
d
8 .F .D
1
1
3
2.C
d
F
/4 d2
Bila C = D/d
4C 1
4C 4
1
2.C
0,615
; untuk pegas dengan C kecil
C
maks
8 .F .D
K
3
d
8FC n
G.d
F
y
G.d
3
8C n
KEKAKUAN PEGAS
Pegas disusun
paralel
k = k1 + k2 +k3 +
.+ kn
Pegas disusun1seri
k
1 1 1
1
.........
k1 k2 k3
kn
k1
k2
k3
k1
k2
1
2
k. y
2
2
maks
2
4GK
E = energi pegas, J
V = volume kawat pegas, m3
K = faktor koreksi wahls