pemindahan satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain dan
didasarkan kepada prinsip kelarutan. Jika kedua fasa tersebut adalah
zat cair yang tidak saling bercampur, disebut ekstraksi cair-cair. Dalam
sistem ini satu atau lebih senyawa berpartisipasi di antara kedua
pelarut, yaitu sebagian kecil senyawa akan berada dalam salah satu
pelarut dan sebagian besar lainnya akan berada dalam pelarut yang
kedua.
Secara umum prinsip pemisahannya adalah senyawa tersebut kurang
larut dalam pelarut yang satu dan sangat larut di pelarut lainnya.
Air banyak dipakai dalam sistem ekstraksi cair-cair senyawa organik
karena banyak senyawa organik yang bersifat ion atau sangat polar
yang cukup larut dalam air Pelarut lainnya adalah pelarut organik yang
tidak bercampur dengan air (yaitu bukan dari golongan alkohol dan
aseton). Dalam sistem ekstraksi ini akan dihasilkan dua fasa yaitu fasa
air (aqueos) dan fasa organik. Selain syarat kelarutan yang harus
berbeda jauh perbedaannya di kedua pelarut tersebut, juga syarat lain
adalah pelarut organik harus mempunyai titik didih jauh lebih rendah
dari senyawa terekstraksi (biasanya dibawah 100 0C), tidak mahal dan
tidak bersifat racun.
Dasar metoda ekstraksi cair-cair adalah distribusi senyawa diantara
dua fasa cair yang berada dalam keadaan kesetimbangan.
Perbandingan konsentrasi di kedua fasa cair disebut koefisien distribusi
(K) yaitu K=Ca/Cb. Perpindahan senyawa terlarut dari satu fasa ke fasa
lain akhirnya mencapai keadaan setimbang (pada suhu tertentu). Maka
K bisa ditentukan.
Metode maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama
beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Metode Soxhletasi
Soxhletasi
merupakan
penyarian
simplisia
secara
penyari
terkondensasi
menjadi
molekul-molekul
air
oleh