RENCANA
UMUM
Gaguk Suhardjito
gsuhardjito@yahoo.com
digit@lhandout
Faktor yang berpengaruh thd Rencana Umum sebuah kapal antara lain :
Untuk kapal kargo harus bisa dipastikan bahwa muatan yang direncanakan harus
dimuat dengan biaya semurah mungkin didalam ruang muat yang didesain, juga
harus bisa dipastikan muatan dalam keadaan yang baik ditempat tujuan dan
dengan methode bongkar muat yang cepat dan ekonomis.
Untuk kapal penumpang, cabin, ruang publik dan pelayanan kepada penumpang
harus menunjang kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan sehingga
memungkinkan para penumpang akan menggunakan kapal yang sama pada
kesempatan yang akan datang
Untuk kapal service harus dipastikan bahwa kapal mampu melaksanakan tugas
servicenya secara efisien
Bagian depan blok akomodasi biasanya merupakan penerusan dari sekat depan kamar
mesin.
Propeller post pada stern ujung belakang dari bagian lambung bawah air- harus
memberikan aliran air yang baik untuk propeller, Posisi propeller post yang sesuai
berjarak antara 0,035 hingga 0,040 LBP didepan AP, pada bagian ini seringkali
dibuat stern bulb untuk meningkatkan kinerja propelleratau bahkan bentuk stern
asimetri.
Sekat tabung poros (Stern tube bulkhead) sekat bagian belakang ruang mesin
paling kurang harus berjarak 3 jarak gading dari ujung stern tube, sekat ini haris
menerus hingga poop deck
Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang untuk memberi
kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya lokasi sekat depan kamar
mesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP, lokais sekat ini pada satu sisi
tergantung dari panjang mesin pada sisi lain tergantung pada fullness
(kegemukan) kapal, kapal-kapal high blok(gemuk) memberikan ruang yang lebih
besar pada lantainya dibanding dengan kapal langsing.
Sekat ruang muat , jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan
keamanan atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat termasuk
sekat tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk
Panjang kapal 65 meter diperlukan 3 sekat (tidak diperlukan tambahan
sekat di Ruang muat)
Panjang kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat pada
ruang muat) selanjutnay untuk setiap penambahan panjang 20 meter
diperlukan tambahan sekat 1 (satu) buah
Untuk tanker, menurut BKI/GL jarak antar sekat tangki tidal lebih dari
0,1 LBP dan tidak boleh kurang dari 15 meter.
Double Bottom, Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 50 meter tidak
disyaratkan adanya Double bottom, untuk kapal yang besar klasifikasi
mensyaratkan double bottom mulai dari sekat tubrukan hingga sekat tabung
buritan (stern tube bulkhead) , tinggi Double bottom adalah h= 0,35 + 0,045 B,
untuk alasan praktis dimana orang bisa bekerja didalamya, tinggi double bottom
paling tidak adalah 0,75 meter, untuk Tanker tinggi double bottom yang
disyaratkan rule adalah h = B/15 namun harus tidak kurang dari 1 meter dan tidak
lebih dari 3 meter. Pada kamar mesin, tinggi double bottom disesuaikan dengan
dengan kebutuhan tinggi fondasi mesin, pada umumnya lebih tinggi dibanding
double bottom yang ada di ruang muat.
Penggunaan Double Bottom, Ruang double bottom bisa digunakan untuk air tawar,
ballast, bahan bakar dan waste oli tetapi tidak untuk air minum, Minyak pelumas
hanya dapat disimpan di double bottom bila kapal memiliki separator (purifier)
untuk menghindari kontaminasi air laut dan atau kotoran lainnya. Semua tangki
ballast harus bersih, tidak bisa digunakan untuk untuk bahan bakar atau minyak
pelumas, antara tangki minyak dan tangki air harus dipisahkan oleh koferdam
untuk menghidari kontaminasi akibat kebocoran, Peak tanks (tangki ujung) depan
dan belakang hanya digunakan sebagai tangki ballast dan tangki trim.
Main deck, area antara sekat depan blok akomodasi dan sekat tubrukan digunakan
untuk lubang palka (cargo hatches) dan rumah geladak (deck houses), lubang
palka harus memiliki panjang total sebesar 0,5 LBP, lebar lubang palka dibuat
selebar mungkin untuk memudahkan bongkar muat dan menghindari kerusakan
muatan, lebar palka 0,8 Bmld harus bisa dicapai. Tinggi lubang palka (hatches)
ditentukan oleh type penutup palka (hatch cover), type cargo dan total volume
cargo yang diinginkan, tinggi minimum hatch sekitar 1,1 meter, panjang hatch
(lubang palka), panjang ruang penyimpanan hatch cover (penutup palka), gang
(walkways) dari sisi kiri kapal (port side) ke sisi kanan kapal (starboard side), dan
panjang rumah geladak (deck house) harus didesain secara layak/sesuai.
Lebar geladak (deck) pada ujung-ujung kapal, Fore castle deck harus memiliki
lebar yang cukup untuk instalasi windlass dan mesin-mesin/peralatan lainnya yang
berhubungan dengan mooring (penambatan) dan anchoring (jangkar), kebutuhan
lebar fore castle akan tercukupi bila gading (frame) 5% LBP dibelakang Fpmemiliki
lebar pada fore castle selebar (0,5 hingga 0,6) Bmld. Poop deck akan memiliki
lebar yang cukup bila pada ujung belakang geladak memiliki lebar (80% hingga
95%) Bmld.
Jarak Gading (Frame spacing), BKI 1996 vol II, jarak gading normal/main frame
(ao) untuk daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk LBP < 100 m
adalah
ao = L/500 + 0,48 (meter), biasanya diambil 0,6 meter
BLOK AKOMODASI
Pada saat kita mendesain blok akomodasi kapal cargo hal utama yang harus
diperhatikan adalah jumlah geladak dimana blok akomodasi berada, pertimbangannya
adalah adanya visibilitas dari wheelhouse ke forecastle deck dan atau melampaui
hambatan maximum visibilitas yang diakibatkan oleh kontainer.
Service dept.
Engine dept.
Officer Ranks
1.
2.
3.
Captain
Chief Officer
2nd Officer
3rd Officer
Radio Operator
Petty Officer
4.
Boatswain
Carpenter
5.
Quarter master
Seaman
Chief Engineer
2nd Engineer
3rd Engineer
4th Engineer
Electrician
Crew
Pumpman
Cleaner
Fireman
Master (Nakhoda)
Perwira
1. Chief Officer
2. Second Officer
3. Radio Operator
4. Dokter
( Mualim I )
( Mualim II )
Bintara
1. Quarter Master
2. Boatswain
3. Seaman
( Juru Mudi )
( Kepala Kelasi )
( Kelasi )
2. ENGINE DEPARTMENT
Perwira
1. Chief Engineer
2. Second Engineer
3. Electrician
Bintara
1. Fireman
2. Oiler
3. CATERING/SERVICE DEPARTMENT
Perwira:
1. Chief Cook
Bintara:
1. Assistant Cook
2. Steward
3. Boys
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya matahari.
Bridge deck terdapat ruang tidur Captain dan Radio Operator.
Boat deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Chief Engineer dan Dokter.
Poop deck terdapat ruang tidur Second Officer, Second Engineer dan Electrician
dan Quarter Master.
Main deck terdapat ruang tidur Chief Cook, Assistant Cook, Oiler, Fireman,
Boatswain, Seaman, Steward dan Boys.
Tidak boleh ada hubungan langsung ( opening ) di dalam ruang tidur dari ruang
muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, paint room dan dry room (
ruang pengering ).
Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m2 untuk kapal di atas
3000 BRT.
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m.
UKURAN PERABOT
Tempat tidur
Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm.
Syarat untuk tempat tidur bersusun:
Tempat tidur yang bawah berjarak 40 cm dari lantai.
Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm.
Jarak antara tempat tidur dan langi-langit 60 cm.
Jarak antar deck diambil 240 cm.
Lemari pakaian, ukuran lemari pakaian bervariasi misalnya, 60 x 60 x 60 cm
Meja tulis, ukuran meja tulis 80 x 50 x 80 cm
10
SANITARY ACCOMODATION
Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas sanitary di
tempat itu.
Toilet dan shower untuk deck departement, catering departement harus disediakan
terpisah.
Fasilitas sanitari minimum:
1 Bath tub atau shower untuk 8 orang atau kurang.
1 WC untuk 8 orang atau kurang.
1 Wash basin untuk 6 orang atau kurang.
11
HOSPITAL ACCOMODATION
Sesuai dengan persyaratan bahwa untuk kapal yang berlayar lebih dari 3 hari dengan
ABK lebih dari 15 orang harus dilengkapi dengan hospital accomodation, yang
dilengkapi obat-obatan, wash basin, toilet serta shower.
Harus tersedia tempat tidur minimal 1 buah dan maksimal 6 buah.
12
13
DAPUR ( GALLEY )
Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store.
Luas lantai 0,5 m2 / ABK.
Harus dilengkapi dengan exhaust fan dan ventilasi untuk menghisap
debu dan asap.
Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara
galley dengan sleeping room.
14
15
BATTERY ROOM.
Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse of Electrical Power (ESEP)
Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising
akan mengganggu.
Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat
darurat.
Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5o atau kapal
mengalami trim 10o.
Untuk peraturan ESEP lihat SOLAS Chapter II-1 PART D.
(SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980) .
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
PERHITUNGAN BHP MESIN METHODE A.J. van LAPP
Lihat lampiran
16
PERHITUNGAN CONSUMABLES
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk
Wfo = BHPme . bme . S/Vs . 10-6 . C ( ton )
Dimana:
BHPme = Bhp mesin induk ( katalog mesin ) kW
bme
= spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk
( 171 g/kWh )
S
= jarak pelayaran ( mil )
Vs
= kecepatan dinas ( knot )
C
= koreksi cadangan ( 1,3 1,5 )
Menentukan volume bahan bakar mesin induk:
V ( Wfo ) = Wfo/ ( m3 )
17
=
=
b. Untuk cuci
=
=
c. Untuk pendinginan mesin
Berat Total air tawar =
(
[
(
[
10 20 ) kg / orang hari
(10 -20 ) . Jml ABK . S ] / ( 24 . Vs )
80 200 ) kg / orang hari
(80 -200 ) . Jml ABK . S ] / ( 24 . Vs )
= ( 2 -5 ) kg / BHP
= a + b + c ( ton )
= 5 kg / orang hari
= ( 5 . Jml ABK . S ) / ( 24 . Vs )
= 75 kg / orang hari
= 25 kg / orang hari
7. Berat Cadangan ( Wr )
Terdiri dari peralatan di gudang:
Cat
Peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi oleh ABK
Peralatan lain yang diperlukan dalam pelayaran
Wr = ( 0,5 1,5 ) % . Displ. ( ton )
18
Tangki-Tangki Ballast
Tangki-tangki ballast biasanya terletak di bawah ruang muat ( pada double bottom )
19
: Starboard Side
Port Side
: Starboard Side
Port Side
: 2 mil ( minimal )
: 112,5o horisontal
: Navigation deck (
:
:
:
:
1 buah
1 buah
Hijau
Merah
20
:
:
:
:
:
:
Putih
1 buah
3 mil ( minimal )
135o horisontal
3,5 meter
Buritan
21
Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus
menyalakan anchor light.
Warna
: Putih
Jumlah
: 1 buah
Visibilitas
: 3 mil ( minimal )
Sudut sinar
: 360o horisontal
Tinggi
: 6 meter (min)
Letak
: Forecastle
MORSE LIGHT
Warna
Sudut sinar
Letak
: Putih
: 360o horisontal
: di top deck, satu tiang dengan mast head light,
antena UHF dan radar
22
TANDA SUARA
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manouver di pelabuhan dan
dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih
dari 12 meter harus dilengkapi dengan bel dan pluit.
COMPASS
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro
compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel
house.
23
24
B. Pintu Dalam
Tinggi
Lebar
Tinggi ambang
: 1800 mm
: 750 mm
: 200 mm
C. Lorong
Lorong harus dipastikan mudah untuk dilewati lebar minimum lorong 80 cm
JENDELA
Jendela bundar tidak dapat dibuka ( menurut DIN ISO 1751 ),
direncanakan menggunakan jendela bundar type A dengan ukuran d =
400 mm.
Jendela empat persegi panjang, direncanakan:
1. Panjang ( W1 ) = 400 mm
Tinggi ( h1 ) = 560 mm
Radius ( r1 )
= 50 mm
Tinggi ( h1 ) = 800 mm
2. Panjang ( W1 ) = 500 mm
Tinggi ( h1 ) = 800 mm
Radius ( r1 )
= 100 mm
Untuk wheel house
Berdasarkan simposium on the design of ships budges:
Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15o.
Bagian sisi bawah jendela harus 1,2 meter di atas deck.
Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm.
25
TANGGA / LADDER
A. Accomodation Ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap ke belakang kapal. Sedangkan
untuk menyimpannya diletakkan di poop deck ( diletakkan segaris dengan
railing / miring ). Sudut kemiringan diambil 45o.
LWT = Displ DWT
Sarat kapal kosong ( TE ) = LWT / ( Lpp x B x Cb x 1,004 x 1,025 )
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck:
a = ( H + 2,4 ) - TE
Jadi:
Panjang tangga akomodasi ( L ) = a / sin 45o
Dimensi tangga akomodasi: ( direncanakan )
Width of ladder = 600 s/d 800 mm
Height of handrail
= 1000 mm
The handrail
= 1500 mm
Step space
= 200 s/d 350 mm
26
PERLENGKAPAN KAPAL
1. Perhitungan Alat Bongkar Muat
KAPAL TANKER
27
jam
Kapasitas Pompa
Perhitungan Debet Muatan ( Qe )
Qe
= Volume ruang muat / Waktu bongkar muat ( m3 / jam )
- Kecepatan aliran
= 2 m/s
- Kapasitas Pompa Bantu ( Qs )
Qs
= 25% x Qe (m3 / jam )
Diameter Pipa
Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe
= V x [( x Db2 )/4 )] x 3600
Qe
= 0,565 x Db2
Db
= ( Qe / 0,565 ) ( m )
Dimana:
V
= Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe
= Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db
= Diameter pipa utama ( m )
Diameter pipa bantu ( Qs )
Qs
= V x [( x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs
= 0,565 x Dbs2
Dbs = ( Qs / 0,565 ) ( m )
Dimana:
V
= Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs
= Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )
Tenaga Pompa
Tenaga pompa utama ( Main Pump )
N = ( Qe x x H )/ ( 3600 x 75 x ) ( kW )
Dimana:
Qe
= Debet muatan (m3 / jam )
28
29
KAPAL CARGO
A. Batang Muat
Panjang jangkauan batan muat:
L = ( 2/3 Panjang Palkah + Jarak Mast ke Sisi Kapal ) ( m )
Panjan batang muat:
L = L / cos 45o
Dari beban yang direncanakan ( misal SWL = 8000 kg ), maka diperoleh data
sebagai berikut: L1, L2, n, D, d, S, GI, GII.
30
C. Winch
Winch Power ( Pe )
Pe = ( W x V ) / ( 75 x 60 ) ( HP )
Dimana:
Pe = Effective Power ( HP )
W = Rated Load ( kg )
V = Rated Hoisting speed ( 40 m/min )
Input Of Motor Power ( Ip )
Ip = f x Pe ( HP )
Dari data di atas dapat diperoleh data sebagai berikt:
Type Cargo Winch
Pulls
( kN )
Daya Motor
( kW )
Berat
( kg )
31
KAPAL KONTAINER
Kapal pengangkut kontainer dibagi menurut jenis muatannya menjadi :
a. Full container ship.
b. Semi container ship, kadang-kadang berfungsi mengangkut kontainer
dan sebagai General cargo ship.
32
33
34
35
36
37
38
39
40
B. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nylon. Adapun ukuran-ukuran
yang dipakai berdasarkan BKI 1996 Vol. III melalui angka penunjuk Z didapatkan:
Jumlah tali tambat
Panjang tali tambat
Beban putus
Berdasrkan tabel normalisasi pada Practical Ship Building yang didasarkan dari
Breaking Stress dari BKI 1996 didapatkan:
Keliling tali
Diameter tali
Perkiraan beban
Perkiraan kekuatan tarik
Keuntungan dari tali nylon untuk tambat:
Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.
4. Penentuan Bollard, Fair laid, Hawse Pipe dan Chain Locker
41
A. Penentuan Bollard
Dari Practical Ship Building dapat dipilih type bollard sehingga diketahui:
Ukuran bollard
Berat bollard
Jumlah dan diameter baut
42
43
44
dimana :
= Efisiensi total ( 0,772 0,85 )
Ia = Nm/Ncl
Nm = 523 rpm 1165 rpm
Ncl = ( 60 x Va )/0,04d
Va = 0,2 m/s
Daya efektif windlass
Pe = ( x Nm )/716,2 ( HP )
Dari data di atas dapat ditentukan:
Type windlass
Pulling force
Speed
Daya motor
Berat
B. Capstan
Dihitung juga:
Gaya pada capsta barrel
Twb = Pbr/6
Dimana:
Pbr = Tegangan putus dari wire ropes = 17000 kg
Momen pada poros capstan barrel
Mr = ( Twb x Dwb )/( 2 x Ia x a ) ( kg m )
Daya efektif
Pe = ( Mr x 1000 )/975 ( HP )
45
46
47
48
VENTILASI
Maksud dan tujuan:
Untuk menjaga udara di dalam ruang muat atau ruang akomodasi dalam
kapal selalu segar dan terasa nyaman.
Kerusakan dan pembusukan muatan oleh besarnya kelembaban dapat
diperkecil.
Dv = ( Vrm x n x n1/900 x x v x n2 )
Dimana:
Vrm = Volume ruang muat ( m3 )
v
= kecepatan aliran udara yang masuk lewat ventilator
= 2 s/d 4 m/s
n
= banyaknya pergantian udara
- untuk udara masuk n = 15 m/s
- untuk udara keluar n = 10 m/s
n1
= dencity udara bersih ( kg/m3 )
n2
= dencity udara ruangan ( kg/m3 )
Maka : n1/n2 = 1
49
BEBERAPA CONTOH
50
51
52