Anda di halaman 1dari 40

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INSTANSI : DINAS KESEHATAN


VISI : Masyarakat Jawa Timur Lebih Mandiri untuk Hidup Sehat
MISI :
a.

Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat.

b.

Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

c.

Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan.

d.

Mendayagunakan sumber daya kesehatan.

e.

Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih.

TUJUAN

a.

Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

b.

Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat.

c.

Optimalisasi penanggulangan masalah gizi.

d.

Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana.

e.

Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat.

f.

Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan.

g.

Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan.

h.

Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil.

i.

Optimalisasi manajemen kesehatan untuk menunjang program kesehatan.

TUGAS

: Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan atas asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di Bidang kesehatan.

FUNGSI

:
a.
b.
c.
d.

Perumusan kebijakan tehnis di bidang kesehatan.


Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan.
Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

KINERJA UTAMA/
SASARAN
I. Masyarakat yang
mandiri dan hidup sehat
II. Meningkatnya Upaya
Pelayanan kesehatan
yang bermutu dan
terjangkau bagi
masyarakat

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN

1. Persentase Desa Siaga aktif


berstrata Purnama Mandiri
(PURI)
2. Angka Kematian Ibu (AKI)

Jumlah desa/kelurahan siaga aktif PURI


------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah desa/kelurahan siaga aktif
Kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh
proses yang berhubungan dengan kehamilan
(termasuk hamil ektopik), persalinan, abortus
(termasuk abortus mola), dan masa dalam kurun
waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa
melihat usia gestasi, dan tidak termasuk di
dalamnya sebab kematian akibat kecelakaan atau
kejadian insidental (Pedoman AMP di tingkat
Kabupaten/Kota 2014)
---------------------------------------------------------x100.000 KH
Jumlah kelahiran hidup di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama

SUMBER
DATA
Laporan
Program
Laporan
Program

PENANGGUNG
JAWAB
Bidang PPKM
(Seksi
Promkes)
Bidang Yankes
(Seksi Kesga)

3. Angka Kematian Bayi (AKB)

Jumlah seluruh kematian bayi (0-11 bln) di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
------------------------------------------------------------- x
1.000 KH
Jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama

Laporan
Program

Bidang Yankes
(Seksi Kesga)

4. Persentase Fasilitas
Kesehatan Dasar sesuai
Standar
5. Persentase Fasilitas
Kesehatan Rujukan sesuai
Standar

Jumlah Puskesmas terakreditasi


---------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah seluruh Puskesmas di Jawa Timur

Laporan
Program

Jumlah Rumah Sakit (RS) yang mempunyai


Fasilitas Kesehatan Rujukan yang sesuai standar
----------------------------------------------------------------- x
100%
Jumlah seluruh Rumah Sakit (RS) yang ada
di Jawa Timur

Laporan
Program

Bidang Yankes
(Seksi
Kesdaspen)
Bidang Yankes
(Seksi
Kesjuksus)

Jumlah kasus pasien pasung yang di tangani


-------------------------------------------------------------- x
100%
Jumlah seluruh kasus pasien pasung yang
Ditemukan
7. Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah balita gizi buruk yang disurvei (BB/U)
--------------------------------------------------------------- x
100 %
Jumlah balita disurvei (BB/U)
8. Presentase Balita Stunting
Jumlah balita pendek dan sangat pendek
yang disurvei (TB/U)
---------------------------------------------------------- x 100
%
Jumlah balita yang disurvei (TB/U)

Laporan
Program

Bidang Yankes
(Seksi
Kesjuksus)

Survei PSG
(Pemantaua
n Status
Gizi)
Survei PSG
(Pemantaua
n Status
Gizi)

Bidang PPKM
(Seksi Gizi)

6. Persentase Kasus
Pemasungan

III. Meningkatnya Upaya


Penanggulangan
masalah gizi yang
optimal

Bidang PPKM
(Seksi Gizi)

IV. Meningkatnya Upaya


9. Persentase
Pengendalian penyakit
penanggulangan Kejadian
dan masalah
Luar Biasa (KLB) skala
kesehatan akibat
Provinsi ditanggulangi
bencana
dalamwaktu <48 jam
10.Persentase screening
Penyakit Tidak Menular
(PTM) bagi penduduk
berisiko usia >15 tahun
secara kumulasi
V. Meningkatnya Akses
pada lingkungan yang
sehat

11. Persentase akses air


minum
berkualitas
12.Persentase akses sanitasi
dasar (jamban sehat)

VI. Meningkatnya
Sediaan farmasi,
alkes, dan makanan
bermutu, bermanfaat,
dan aman

13.Persentase sediaan farmasi


yang memenuhi syarat

KLB skala Provinsi yang ditanggulangi < 48 jam


--------------------------------------------------------------- X
100%
Jumlah KLB skala Provinsi pada tahun yang sama

Laporan
Program

Bidang PPMK
(Seksi P3PMK)

Akumulasi penduduk usia > 15 tahun yang


diperiksa screening PTM
---------------------------------------------------------------- X
100%
Jumlah penduduk usia > 15 tahun pada tahun
tersebut
Jumlah KK akses air minum memenuhi syarat
--------------------------------------------------------------- x
100 %
Jumlah KK yang ada
Jumlah KK akses jamban sehat
-------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah KK yang ada
Sediaan Farmasi yang dinilai memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
---------------------------------------------------------------- X
100 %
Sediaan farmasi yang diawasi/disupervisi pada
periode tertentu (pada kurun waktu yang sama)
Jumlah Dokter Spesialis Obgyn
-----------------------------------------100.000 jumlah penduduk

Laporan
Program

Bidang PPMK
(Seksi P3PMK)

Laporan
Program

Bidang PPMK
(Seksi PL)

Laporan
Program

Bidang PPMK
(Seksi PL)

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
Farkalkes)

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)

VII. Terwujudnya Sumber 14.Terpenuhinya Rasio tenaga


daya kesehatan yang
kesehatan strategis(Dokter
memadai,
Spesialis Obgyn)
proporsional dan
terhadap 100.000 penduduk
15.Terpenuhinya
Rasio tenaga Jumlah Dokter Spesialis Anak
profesional
kesehatan strategis(Dokter -----------------------------------------Spesialis Anak) terhadap 100.000 jumlah penduduk
4

100.000 penduduk

VIII. Meningkatnya
pembiayaan
kesehatan

IX. Terwujudnya Tertib


adminstrasi dan
manajemen keuangan

16.Terpenuhinya Rasio tenaga


kesehatan strategis (Dokter
Umum) terhadap 100.000
penduduk
17.Terpenuhinya Rasio tenaga
kesehatan strategis(Bidan)
terhadap 100.000 penduduk
18.Terpenuhinya Rasio tenaga
kesehatanstrategis
(Perawat) terhadap
100.000 penduduk
19.Terpenuhinya Rasio tenaga
kesehatan strategis
(Nutrisionis)terhadap
100.000 penduduk
20. Persentase
Kabupaten/Kota yang
memiliki District Health
Account (DHA)
21.Persentase masyarakat
miskin peserta Jaminan
Kesehatan Daerah
(Jamkesda) terintegrasi
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
22.Persentase Temuan
Laporan Hasil
Pemerikasaan (LHP) atas

Jumlah Dokter Umum


----------------------------------100.000 jumlah penduduk

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)

Jumlah Bidan
----------------------------------100.000 jumlah penduduk

Laporan
Program

Jumlah Perawat
-----------------------------------100.000 jumlah penduduk

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)
Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)

Jumlah Nutrisionis
-----------------------------------100.000 jumlah penduduk

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi
P3SDMKes)

Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki DHA t-1


---------------------------------------------------------------- x
100 %
Jumlah Kabupaten/Kota

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi Biakes)

Jumlah masyarakat miskin peserta Jamkesda


terintegrasi JKN
---------------------------------------------------------------- x
100 %
Jumlah masyarakat miskin Jamkesda

Laporan
Program

Bidang PSDK
(Seksi Biakes)

Jumlah tindak lanjut LHP


------------------------------------- x 100%
Jumlah temuan LHP

Laporan
Program

Sekretariat
(Subbag
Keuangan)

, aset , perencanaan
dan evaluasi

penggunaan anggaran
keuangan dan aset yang
ditindaklanjuti

Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan/Formula Perhitungan

Sumber Data

Penanggung Jawab

Meningkatnya Akses
Masyarakat Terhadap
Perumahan Layak,
Pelayanan Air Minum
dan Sanitasi

1 Persentase Tingkat
Pelayanan Air Bersih

Persentase Tingkat
Pelayanan Air Limbah

Persentase Pelayanan
Drainase Perkotaan

Persentase Capaian
Layanan Persampahan
Perkotaan

Persentase Rusun
Terbangun

Jumlah RT yang mendapatkan pelayanan


AB

Jumlah RT yang mendapatkan


pelayanan Air Limbah

Jumlah KK yang terlayani oleh saluran


drainase Perotaan

volume sampah rumah tangga yang


Jumlah
KK golongan
MBR
dapat
ditampung
di yang
TPA
memiliki rumah
MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Bacglog
= 520.000 KK)
Kriteria MBR :
1. Penghasilan dibawah Rp. 4.000.000,00/bulan
2. Suami Istri tidak mempuntai rumah
3. Belum pernah menerima subsidi pemerintah
untuk pemilikan rumah

Hasil Perhitungan
Alokasi sumberdana
APBN, APBD Provinsi
Jayim dan
Kab./KotaDinas
Pekerjaan Umum
Cipta Karya dan Tata
Ruang Provinsi Jawa
Timur

Bidang Perumahan
Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang
Provinsi Jawa Timur

4. Punya NPWP, Fotocopy SPT Tahunan PPh


Perorangan atau surat Pernyataan bahwa
penghasilan yang bersangkutan tidakmelebihi
yang disyaratkan

Terwujudnya
Perumusan dan
Pelaksanaan
Kebijakan Bidang
Penataan Ruang

Persentase RTR Kawasan


Strategis Provinsi yang
Tersusun

Jumlah Rencana Rinci Tata


Ruang Kabupaten/Kota

Persentase kasus mediasi


pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan
Rencana Tata Ruang

Persentase Ketersediaan
Petunjuk Pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang

Jumlah kawasan Strategis Provinsi


yang telah di kendalikan
Jumlah Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota

Jumlah kasus pemanfaatan ruang


yang berhasil dimediasi

Jumlah RTR Perkotaan Kab/Kota yang telah di


Evaluasi
Jumlah RTR Perkotaan Kab/Kota

``

Perhitungan
Pemanfaatan Dana
APBN dan APBD
Provinsi Jaim Dinas
Pekerjaan Umum
Cipta Karya dan Tata
Ruang Provinsi Jawa
Timur

Bidang Tata Ruang


Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang
Provinsi Jawa Timur

INDIKATOR KINERJA UTAMA


Tahun 2015
Instansi

DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

Visi

" Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
untuk Kesejahteraan Petani "

Misi

: 1.

Tujuan

:1.

Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan


produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan
2. Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan berdaya saing
tinggi
3.
Mewujudkan usaha pertanian dengan menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan

2.
3.

Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri pengolahan
Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan dan hortikultura
Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani

Tugas

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang pertanian

Fungsi

: 1.
2.
3.
4.

Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;


Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian;
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

TUJUAN/SASARAN/
OUTCOME

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN / FORMULASI
PENGHITUNGAN
9

SUMBER DATA

PENANGGUNG
JAWAB

Peningkatan Produksi
1)
dan
Produktivitas Komoditas
Utama dan Unggulan

Luas panen (ha),


Produktivitas (ku/ha),
dan produksi (ton)

Luas panen :
-

Padi (ha)
Jagung (ha)
Kedelai (ha)
Sayuran (ha)
Cabe Besar (ha)
Cabe rawit (ha)
Bawang Merah (ha)
Buah-buahan (phn,rmp)
Mangga (phn)
Pisang (rmp)
Jeruk Keprok/Siam (phn)
Tan. Hias (tangkai)
Anggrek (tangkai)
Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
Temulawak (kg)
Jahe (kg)

Produktivitas :

TUJUAN/SASARAN/
OUTCOME

Padi (ku/ha)
Jagung (ku/ha)
Kedelai (ku/ha)
Sayuran (ku/ha)
Cabe Besar (ku/ha)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
-

Cabe rawit (ku/ha)


Bawang Merah (ku/ha)

1)

Luas panen (ha),


Produktivitas (ku/ha),
dan produksi (ton)

BPS

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Data Statistik

Luas areal penanaman yang


dipanen (ha) :
Padi (ha)
Jagung (ha)
Kedelai (ha)
Sayuran (ha)
Cabe Besar (ha)
Cabe rawit (ha)
Bawang Merah (ha)
Buah-buahan (phn,rmp)
Mangga (phn)
Pisang (rmp)
Jeruk Keprok/Siam (phn)
Tan. Hias (tangkai)
Anggrek (tangkai)
Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
Temulawak (kg)
Jahe (kg)

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Jumlah produksi tanaman yang


dipanen per hektar (ku/ha) :
Padi (ku/ha)
Jagung (ku/ha)
Kedelai (ku/ha)
Sayuran (ku/ha)
Cabe Besar (ku/ha)
PENJELASAN / FORMULASI
PENGHITUNGAN
Cabe rawit (ku/ha)
Bawang Merah (ku/ha)

BPS
Data Statistik
Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

10

SUMBER DATA

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

PENANGGUNG
JAWAB

Buah-buahan (kg/phn)
Mangga (kg/phn)
Pisang (kg/phn)
Jeruk Keprok/Siam
(kg/phn)
Tan. Hias (tangkai/m)
Anggrek (tangkai/m)
Krisan (tangkai/m)
Tan. Biofarmaka (kg/m)
Temulawak (kg/m)
Jahe (kg/m)

Produksi :

TUJUAN/SASARAN/
OUTCOME

Padi (ton)
Jagung (ton)
Kedelai (ton)
Sayuran (ton)
Cabe Besar (ton)
Cabe rawit (ton)
Bawang Merah (ton)
Buah-buahan (ton)
Mangga (ton)
Pisang (ton)
Jeruk Keprok/Siam (ton)
Tan. Hias (tangkai)
Anggrek (tangkai)
Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
-

Temulawak (kg)
Jahe (kg)

Buah-buahan (kg/phn)
Mangga (kg/phn)
Pisang (kg/phn)
Jeruk Keprok/Siam (kg/phn)

Tan. Hias (tangkai/m)


Anggrek (tangkai/m)
Krisan (tangkai/m)
Tan. Biofarmaka (kg/m)
Temulawak (kg/m)
Jahe (kg/m)

Jumlah produksi tanaman


pada areal yang dipanen (ton) :
Padi (ton)
Jagung (ton)
Kedelai (ton)
Sayuran (ton)
Cabe Besar (ton)
Cabe rawit (ton)
Bawang Merah (ton)
Buah-buahan (ton)
Mangga (ton)
Pisang (ton)
Jeruk Keprok/Siam (ton)
Tan. Hias (tangkai)
Anggrek (tangkai)
Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
PENJELASAN / FORMULASI
PENGHITUNGAN
Temulawak (kg)
Jahe (kg)
11

BPS
Data Statistik
Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

SUMBER DATA

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

PENANGGUNG
JAWAB

2 Peningkatan efisiensi,
kualitas dan
jumlah olahan produk
tanaman
pangan dan hortikultura
di Jawa Timur

2)

Prosentase Index
Pertanaman Padi

Prosentase luas areal tanam


dalam setahun
dibagi dengan luas areal baku
sawah

3)

Prosentase terkendalinya
Serangan OPT
dan DPI pada areal tanam
tanaman
pangan dan hortikultura

Prosentase terkendalinya
Serangan OPT
dan DPI pada areal tanam
tanaman
pangan dan hortikultura

1.

Prosentase Nilai tambah


usahatani
tanaman pangan :

1.

Prosentase Nilai tambah


usahatani
tanaman pangan :

Padi (dengan asumsi HET


pupuk dan
HPP gabah tetap)
Jagung

Prosentase nilai tambah


penjualan Gabah
Kering Giling ke beras
Prosentase nilai tambah
penjualan jagung
glondong ke pipilan kering

Jumlah kebun/lahan
usaha yang terregistrasi
melalui penerapan GAP

2.

2.

TUJUAN/SASARAN/
OUTCOME

(sayuran, buah-buahan,
tanaman hias
INDIKATOR KINERJA UTAMA
dan biofarmaka)
3.

Jumlah produk hasil


pertanian (tanaman
pangan dan hortikultura,

Jumlah kebun/lahan usaha


yang
terregistrasi melalui
penerapan GAP
(sayuran, buah-buahan,
tanaman hias
PENJELASAN / FORMULASI
PENGHITUNGAN
dan biofarmaka)

3.

12

Jumlah produk tanaman


pangan dan
hortikultura yang telah

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

SUMBER DATA

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

PENANGGUNG
JAWAB
Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

perkebunan,
peternakan dan
perikanan) bersertifikat

3 Peningkatan kapasitas
petani

menerapkan GAP dan


telah bersertifikat Prima 3

1.

Jumlah Kelompok yang


menerapkan
Sekolah Lapangan
Pengendalian Hama
Terpadu (SLPHT)

1.

Jumlah Kelompok yang


menerapkan
Sekolah Lapangan
Pengendalian Hama
Terpadu (SLPHT)

2.

Jumlah Kelompok yang


menerapkan
Sekolah Lapangan Good
Agriculture
Practices (SLGAP)

2.

Jumlah Kelompok yang


menerapkan
Sekolah Lapangan Good
Agriculture
Practices (SLGAP)

13

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur

INDIKATOR KINERJA UTAMA


DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR
1. INSTANSI

: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.

2. VISI

: Jawa Timur sebagai provinsi agrobisnis perkebunan yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan.

3. MISI
:
Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil
melalui sistem agrobisnis untuk kesejahteraan petani perkebunan.
4.

TUJUAN

yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan,

: Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil perkebunan.

5. TUGAS
: Dinas Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
6.

FUNGSI

: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan ;


b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkebunan ;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

14

NO.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA

(1)
(2)
1 Meningkatnya
produksi

KINERJA UTAMA
1

komoditi

perkebunan

(3)
prosentase

SUMBER
DATA

(4)
(Jumlah ton capaian produksi tanaman

tanaman

perkebunan
- Tanaman Semusim

perkebunan tahun ke n)(Jumlah ton capaian


produksi tanaman perkebunan tahun n-1)
(Jumlah ton capaian produksi tanaman

PENANGGUNG
JAWAB

(5)
(6)
Data statistik Bidang

(%)

peningkatan
produksi

PENJELASAN/ FORMULASI
PENGHITUNGAN

x 100 %

Dinas

Produksi,

Perkebunan

Bidang

Prov

Jatim Sarana

dari

perkebunan tahun n-1)

- Tanaman Tahunan

data Prasarana,

Kab/Kota

Bidang

dan BPS

Perlindungan
Tanaman,
UPT
BP2MBTP,
UPT

PBPTP,

Sekretariat

Meningkatnya

nilai

prosentase

tambah

hasil

peningkatan

produk perkebunan

tambah

(%)
nilai
komoditi

perkebunan
- Kopi Arabika
- Kakao

(Jumlah ton capaian produksi tanaman


perkebunan tahun ke n yang diolah secara
baku teknis) - (Jumlah ton capaian produksi
tanaman perkebunan tahun n-1 yang diolah
secara baku teknis)

(Jumlah ton capaian produksi tanaman


perkebunan tahun n-1 yang diolah secara

15

baku teknis)

x 100 %

Data statistik Bidang


Dinas

Sarana

Perkebunan

Prasaran,

Prov
dari

Jatim Bidang Usaha


data Tani,

Kab/Kota

Sekretariat

Meningkatnya

prosentase

pemberdayaan

peningkatan

petani

pemberdayaan petani

perkebunan

terhadap

faktor

produksi, teknologi,
informasi,

perkebunan
tahun

(%)

n yang dilatih) - (Jumlah petani tanaman


perkebunan tahun n-1 yang dilatih)

per

x 100
x 100
%%

(Jumlah Petani tanaman perkebunan


tahun n-1 yang dilatih)

pemasaran

dan

permodalan
sehingga

Data statistik Bidang Usaha

(Jumlah petani tanaman perkebunan tahun ke

memiliki

daya saing tinggi

16

Dinas

Tani,

Bidang

Perkebunan

Perlindungan

Prov Jatim

Tanaman

INDIKATOR KINERJA UTAMA


DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR

1.

INSTANSI

: DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR

2.

VISI

: Terwujudnya agribisnis peternakan Jawa Timur yang berdaya saing dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.

3.

MISI

: 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal;

terhadap

2. Mengembangkan produk peternakan unggulan yang berdaya saing menghadapi era persaingan bebas;
3. Meningkatkan pemberdayaan peternak melalui kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola
usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis.
4.

TUJUAN

: 1. Meningkatkan produksi peternakan melalui peningkatan populasi dan produktivitas ternak, status
keamanan produk yang dihasilkan;

kesehatan hewan, serta

2. Meningkatkan daya saing produk peternakan agar dapat memberikan nilai tambah bagi peternak;
3. Meningkatkan akses peternak terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran, dan permodalan.
5.

TUGAS

: Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidangpeternakan.

6.

FUNGSI

: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan;


b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang peternakan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan tugas lain yang dberikan oleh Gubernur.

-217

NO.

INDIKATOR KINERJA
UTAMA

KINERJA UTAMA

(1)
(2)
1 Meningkatnya
produksi peternakan.

Meningkatnya nilai
tambah yang
diperoleh peternak
dari mengolah produk
peternakan

Meningkatnya
kelompok peternak
yang mengalami
peningkatan kelas
kemampuan
kelompok.

PENJELASAN/ FORMULASI PENGHITUNGAN

(3)
(4)
Jumlah produksi hasil Jumlah produksi hasil peternakan selama satu
peternakan
tahun dalam satuan ton.
-Daging
-Telur
-Susu
Persentase nilai
Nilai output (harga jual)nilai input (biaya)
x 100
nilai input (biaya)
tambah produk
peternakan
-Daging sapi
Nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu
-Telur
komoditas karena mengalami proses pengolahan,
-Susu
pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu
produksi.
Jumlah kelompok
peternak yang
mengalami
peningkatan kelas
kemampuan kelompok.

SUMBER
DATA

PENANGGUNG
JAWAB

(5)
(6)
Badan Pusat Dinas
Statistik
Peternakan
Provinsi Jatim
Hasil
survei Dinas
Bidang
Peternakan
Agribisnis
Provinsi Jatim
Dinas
Peternakan
Prov Jatim

Jumlah
kelompok
tani
subbidang
usaha SK Gubernur/ Dinas
peternakan yang mengalami peningkatan kelas Bupati/
Peternakan
kemampuan kelompok.
Walikota
Provinsi Jatim
Keterangan :
Kelas kelompok tani terdiri dari pemula, lanjut,
madya, dan utama.
Peningkatan kelas untuk menjadi tingkat madya
dan utama.

18

INDIKATOR KINERJA UTAMA


Instansi
Visi
Misi

:
:
:

Tugas
Fungsi

:
:

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur


Jawa Timur penghasil produk perikanan dan kelautan yang berdaya saing dan berkelanjutan
1. Meningkatkan produksi perikanan dan kelautan
2. Meningkatkan mutu dan pemasaran hasil perikanan
3. Meningkatkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
4. Reformasi birokrasi
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perikanan dan kelautan
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan dan kelautan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur

SASARAN/OUTCOME/
KINERJA UTAMA
1
1. Meningkatnya kualitas
kelompok perikanan dan
kelautan

INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2
Persentase peningkatan kualitas
kelompok perikanan dan kelautan

PENJELASAN/FORMULASI
PENGHITUNGAN
3
n (n 1)
100%
n 1

Ket :
n = Realisasi Tahun Berjalan
n-1 = Realisasi Tahun Lalu
Penjelasan :
Peningkatan kualitas kelompok adalah
peningkatan jumlah kelompok yang kelasnya
meningkat dari kelompok pemula menjadi
kelompok lanjut

19

SUMBER DATA
4
Dokumen data kelompok

PENANGGUNG JAWA
5

Dinas Perikanan dan Kelau


Provinsi Jawa Timur

SASARAN/OUTCOME/
KINERJA UTAMA
1
2. Meningkatnya produksi
perikanan dan kelautan

INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2
-Persentase peningkatan
produksi perikanan
tangkap (%)
-Persentase peningkatan
produksi perikanan
budidaya (%)
-Persentase peningkatan
produksi garam (%)

3. Meningkatnya nilai
tambah produk hasil
perikanan dan kelautan

Persentase peningkatan nilai


tambah produk hasil
perikanan (%)

PENJELASAN/FORMULASI
PENGHITUNGAN
3
n (n 1)
100%
n 1

Ket :
n = Realisasi Tahun Berjalan
n-1 = Realisasi Tahun Lalu

n (n 1)
100%
n 1

SUMBER DATA

PENANGGUNG JAWA

4
5
Dokumen statistik
Dinas Perikanan dan
perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa
kelautan Provinsi Jawa Timur
Timur; Laporan
PUGAR Jawa Timur

Dinas Perikanan dan


Kelautan Provinsi
Jawa Timur;

Dinas Perikanan dan


Kelautan Provinsi Jawa
Timur

Dokumen statistik
perikanan dan
Kelautan Provinsi
Jawa Timur

Dinas Perikanan dan


Kelautan Provinsi Jawa
Timur

Ket :
n = Realisasi Tahun Berjalan
n-1 = Realisasi Tahun Lalu
Penjelasan :
Nilai tambah hasil perikanan adalah
perbandingan nilai produk perikanan dan
kelautan segar dengan nilai produk perikanan
dan kelautan yang telah melalui proses
pengolahan

4. Meningkatanya
pemulihan dan
perlindungan wilayah
pesisir

-Persentase penurunan
tingkat kerusakan
kawasan pesisir (%)

n (n 1)
100%
n 1

20

-Persentase penurunan
tingkat kerusakan
ekosistem terumbu karang
(%)

Ket :
n = Realisasi Tahun Berjalan
n-1 = Realisasi Tahun Lalu

21

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Instansi: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Visi :
Terwujudnya pengelolaan hutan lestari untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat

Misi:
1.

Optimalisasi pelayanan, pengawasan dan pengendalian produksi hasil hutan

2.

Mewujudkan perlindungan, pengamanan dankonservasi kawasan hutan

Tugas: Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan Tugas Pembantuan di bidang Kehutanan
Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kehutanan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur

22

KINERJA
UTAMA/TUJUAN/SASARAN

INDIKATOR
KINERJA UTAMA

Meningkatnya pemanfaatan
sumber daya hutan

PENJELASAN/

SUMBER DATA

PENANGGUN
G JAWAB

Statistik

Bidang BPK

FORMULASI PERHITUNGAN
3
X
= N - (N - 1) 100%

% peningkatan
Industri Primer
Hasil Hutan Kayu
(IPHHK) yang
berizin

(N - 1)

Bidang UPT
PHH

Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) adalah


industri pengolahan kayu bulat dan atau kayu bulat
kecil menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
berupa kayu gergajian, serpih kayu, veneer, kayu
lapis dan Laminated Veneer Lumber (LVL)

Luas areal hutan rakyat setiap tahunnya


Luas
pengembangan
hutan rakyat (Ha)

Hutan rakyat atau hutan hak adalah hutan yang


berada pada tanah/lahan masyarakat yang telah
dibebani hak atas tanah diluar kawasan hutan
negara, dibuktikan dengan alas titel berupa Sertifikat
Hak Milik, Letter C atau Girik, Hak Guna Usaha, Hak
Pakai, atau dokumen penguasaan/pemilikan lainnya
23

Statistik

Bidang RLPS
Bidang PK
UPT PTH
Sekretariat

yang diakui oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Meningkatnya perlindungan, % penurunan luas


pengamanan dan konservasi
kebakaran hutan
kawasan hutan
% penurunan
pencurian hasil
hutan

= (N 1) N X
100%
(N 1)

Statistik

Bidang PKHKA

Statistik

Bidang PKHKA

Jumlah luas kawasan hutan Tahura R. Soerjo yang


dikonservasi per tahun

Statistik

UPT Tahura R.
Soerjo

X
= (N 1) N 100%
(N 1)

Luas Tahura R.
Soerjo yang
dikonservasi (Ha)

Konservasi
sumber
daya
hutan
adalah
pengelolaan
sumber
daya
hutan
yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana
untuk menjamin kesinambungan persediaan
dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas sumber daya hutan
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian
alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan
atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,
24

pendidikan, menunjang
pariwisata, dan rekreasi

budidaya,

budaya,

Luas kawasan hutan yang dikonservasi per tahun

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang


ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap

Luas kawasan hutan


yang dikonservasi
(Ha)

Statistik

Bidang RLPS

Keterangan :
N

: Tahun pembuatan

(N-1)

: Tahun pembuatan-1

INDIKATOR KINERJA UTAMA


DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR
1. INSTANSI
2. VISI
3. MISI

4. TUJUAN

: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Perdagangan Provinsi Jawa Timur


: Jawa Timur sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, yang lebih berdaya saing global dan madiri
: 1. Mewujudkan peningkatan nilai tambah industri, penguasaan teknologi industri dan penguatan struktur industry;
2. Mewujudkan peningkatan kinerja ekspor non migas;
3. Mewujudkan penguatan pangsa pasar dan peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
4. Mewujudkan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
: 1. Meningkatkan daya saing industri manufaktur;
25

5. TUGAS
perdagangan
6. FUNGSI

2. Meningkatkan kinerja ekspor non migas;


3. Meningkatkan penguatan pangsa pasar dan efisiensi perdagangan dalam negeri;
4. Meningkatkan tertib perdagangan.
: Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan atas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perindustrian dan
: 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perindustrian dan perdagangan ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

KINERJA UTAMA
Meningkatnya kontribusi
sektor Industri,
standarisasi dan HKI

INDIKATOR KINERJA UTAMA


1.

Persentase Pertumbuhan sektor


Industri Pengolahan

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN
Nilai PDRB ADHK
Nilai PDRB ADHK Sektor
Sektor Industri
Industri Pengolahan Tahun
Pengolahan Tahun (n)
(n-1)
Nilai PDRB ADHK Sektor Industri Pengolahan Th. (n-1)

100

100

SUMBER

PENANGGU

DATA
BPS

JAWAB
ILMTA, IAK. I
UPTI

BPS

ILMTA, IAK. I
UPTI

PDRB : Produk Domestik Regional Bruto


ADHK : Atas Dasar Harga Konstan

2.

3.

4.

Persentase Kontribusi Sektor


Industri Pengolahan terhadap
PDRB ADHB Jatim
Persentase Kontribusi Nilai
Ekspor Produk Industri
Pengolahan Terhadap Total
Ekspor Non Migas Jawa Timur
Persentase Industri yang telah
menerapkan standarisasi dan
HKI

Nilai Sektor Industri Pengolahan PDRB ADHB


Total Nilai PDRB ADHB
ADHB : Atas Dasar Harga Berlaku
Nilai Ekspor Produk Industri Pengolahan
Total ekspor non migas

Jumlah Industri yang menerapkan standarisasi dan HKI di


Jawa Timur
Jumlah Industri Formal di Jawa Timur
IKM : Industri Kecil Menengah

26

BPS
x

100

Bidang SDPI
x

Bidang P

100

Bidang SD

KINERJA UTAMA
Meningkatnya net
ekspor non migas
perdagangan luar negeri

Meningkatnya net
ekspor perdagangan
dalam negeri

INDIKATOR KINERJA UTAMA


1

Nilai Ekspor bersih


perdagangan (Milliar US$)

2.

Persentase Pertumbuhan
Ekspor Non Migas

1.

2.

3.
4.

Meningkatnya
perlindungan konsumen
dan pengamanan
perdagangan

Persentase Pertumbuhan Sub


Sektor Perdagangan

Persentase Kontribusi Sub


Sektor Perdagangan terhadap
PDRB ADHB Jatim
Persentase Kontribusi Ekspor
Dalam Negeri yang difasilitasi
oleh KPD Jatim
Nilai Net Ekspor Perdagangan
Dalam Negeri ( Rp. Trilliyun )

1.

Indeks Kepuasan Masyarakat

2.

Persentase Peningkatan UTTP


bertanda tera sah *)

SUMBER

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN
Nilai ekspor Non Migas - Nilai Impor Non Migas
Nilai Ekspor Non
Migas Tahun (n)

Nilai ekspor Non Migas


Tahun (n-1)

Nilai ekspor Non Migas Tahun (n-1)


Nilai PDRB ADHK Sub
Nilai PDRB ADHK Sub
Sektor Perdagangan
Sektor Perdagangan
Tahun (n)
Tahun (n-1)
Nilai PDRB ADHK Sub Sektor Perdagangan Tahun (n-1)
PDRB : Produk Domestik Regional Bruto
ADHK : Atas Dasar Harga Konstan
Nilai Sub Sektor Perdagangan PDRB ADHB
Total Nilai PDRB ADHB

PENANGGU

DATA
BPS

JAWAB
Bidang P

BPS

Bidang P

BPS

BIDANG PD

BPS

BIDANG PD

BPS/BIDANG
PDN

BIDANG PD

BPS

BIDANG PD

100

100

100

100

ADHB : Atas Dasar Harga Berlaku

Nilai Ekspor Dalam Negeri yang difasilitasi KPD Jatim


Nilai Ekspor Dalam Negeri Jatim

Nilai Ekspor Dalam


Negeri

Nilai Impor Dalam


Negeri

Persentase kepuasan masyarakat terhadap layanan


kemetrologian
UTTP bertanda
tera sah Tahun
UTTP bertanda tera sah Tahun (n)
(n-1)
UTTP Bertanda Tera Sah Tahun (n-1)
UTTP : Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya
-

27

100

Bidang Metro,
UPTK

Bidang Metro,

Bidang Metro,
UPTK

Bidang Metro,

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA


3.

Pertumbuhan sertifikasi mutu


komoditi/produk **)

SUMBER

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN

Jumlah Sertifikat Diterbitkan Tahun


(n)

Jumlah Sertifikat
Diterbitkan
Tahun (n-1)

100

DATA
UPT BPSM
Sby, UPT
BPSMB
Jember

PENANGGU

JAWAB
UPT BPSM Sb
BPSM Jemb

Jumlah Sertifikat Diterbitkan Tahun (n-1)

4.

Persentase Pengaduan
Konsumen terkait Jasa
Kemetrologian Yang
ditindaklanjuti

Bidang Metro
Jumlah Pengaduan yang ditindak lanjuti tahun (n) /
Jumlah Pengaduan yang diterima Tahun (n)

28

100

Bidang Met

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Instansi

: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur

Visi

: Terpenuhinya kebutuhan energi dan sumber daya mineral bagi masyarakat

Misi

: Mewujudkan pembangunan energi dan sumber daya mineral untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur

Tujuan

: 1.Meningkatkan rumah tangga berlistrik


: 2.Meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat
: 3. Meningkatkan kemampuan usaha pertambangan rakyat
: 4. Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat

Tugas
Mineral

: Melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan Azas Otonomi dan Tugas Pembantuan di Bidang Energi danSumber Daya

Fungsi

: 1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


: 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang energi dan sumber daya mineral
: 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup dan tugasnya
: 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur

SASARAN KINERJA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
UTAMA
1. Meningkatnya
rumah Persentase Peningkatan
tangga berlistrik
Rumah
Tangga
yang
menggunakan listrik dari
energi terbarukan PLTMH
dan PLTS

PENJELASAN/ALASAN/ FORMULASI
SUMBER DATA
PENAGGUNG JAWAB
PERHITUNGAN
Jumlah Rumah Tangga yang
- Usulan
Bidang Energi dan Ketenaga
menggunakan listrik PLTMH dan
Kabupaten /
listrikan
X 100
Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
PLTS tahun berjalan
Kota
%
- Usulan
Jumlah Rumah Tangga yang
Kelompok
menggunakan listrik PLTMH dan
masyarakat
PLTS tahun lalu
29

2.

Meningkatnya
pemanfaatan
terbarukan
masyarakat

Persentase Peningkatan Jumlah Rumah Tangga yang


Tangga
yang memanfaatkan energi Biogas berjalan
energi Rumah
energi
untuk menggunakan
terbarukan Biogas.
Jumlah Rumah Tangga menggunakan
Biogas tahun lalu

SASARAN KINERJA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
UTAMA
Peningkatan
3. Meningkatnya Ijin Usaha Persentase
Pertambangan
dan Rekomendasi Teknis Ijin Usaha
Kelompok
Usaha Pertambangan yang diterbitkan
Pertambangan
Rakyat
yang mendapat bantuan
alat per tambangan
Persentase
Peningkatan
Kelompok Usaha Pertambangan
yang mendapat bantuan alat
tambang

- Usulan
Kabupaten /
X 100 Kota
- Usulan
%
Kelompok
masyarakat

PENJELASAN/ALASAN/
FORMULASI PERHITUNGAN
Jumlah Rekomtek Ijin Usaha
pertambangan yang diterbitkan

Bidang Energi dan Ketenaga


listrikan
Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

SUMBER DATA
- Permohonan
masyarakat
X 100 %

Jumlah Rekomtek Ijin Usaha


Pertambangan
Jumlah kelompok usaha
pertambangan rakyat yang
mendapat bantuan alat tambang
tahun berjalan

- Usulan Kabupaten
/ Kota
- Usulan Kelompok
X 100 %
masyarakat

PENANGGUNG
JAWAB
Bidang Pertambangan
Umum dan Migas,
Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur

Bidang Pertambangan
Umum dan Migas,
Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur

Jumlah kelompok usaha


pertambangan rakyat yang
mendapat bantuan alat tambang
tahun lalu
4.

Meningkatnya
Persentase
Peningkatan Jumlah masyarakat yang
masyarakat daerah sulit masyarakat daerah sulit air yang mendapatkan air bersih dari air
air yang menggunakan mendapat air bersih dari air tanah tanah tahun berjalan
air bersih dari air tanah.
Jumlah masyarakat daerah sulit air
yang mendapatkan air bersih tahun
lalu
30

- Usulan Kabupaten Bidang Air Tanah,


/ Kota
Dinas ESDM Provinsi
- Usulan Kelompok Jawa Timur
X 100 %
masyarakat

Persentase
Peningkatan Jumlah Rekomtek Ijin Pengambilan
Rekomendasi
Teknis
Ijin Air Tanah yang diterbitkan
Pengambilan air tanah yang
Jumlah Rekomtek Ijin Pengambilan
diterbitkan
air tanah yang masuk

31

- Permohonan
masyarakat
X 100 %

Bidang Air Tanah,


Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur

INDIKATOR KINERJA UTAMA


DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2014 - 2019
INSTANSI
VISI
MISI
TUJUAN
TUGAS
Daerah
FUNGSI

: DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA TIMUR


: Mewujudkan Jawa Timur Lebih Sejahtera dan Berahlak Melalui Kemandirian Fiskal dan Pelayanan Publik yang Berkualitas
: 1. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
: 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
: 1. Optimalisasi Penerimaan PAD
: 2. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Profesional, Transparan dan Akuntabel Berbasis Teknologi Informasi
: Melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan di Bidang Pendapatan
: Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pendapatan

KINERJA UTAMA
Mewujudkan
Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah
dan Pelayanan Publik
yang Berkualitas

INDIKATOR KINERJA UTAMA


Persentase Kenaikan
Penerimaan Pendapatan Asli
Daerah

Persentase Penurunan Piutang


(Tunggakan) Pajak Kendaraan
Bermotor

PENJELASAN/ALASAN/
FORMULASI PERHITUNGAN
n(n1)
x 100
n1
n : realisasi tahun berjalan
n-1: realisasi tahun lalu (realisasi TA 2013)

(n1)n
x 100
n1

PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA

Bidang Pajak Daerah dan


Bidang Pendapatan LainLain

Data Penerimaan
Kas Dinas
Pendapatan
Provinsi Jawa
Timur
Data Pencairan
Tunggakan

Bidang Pajak Daerah

n : pencairan piutang tahun berjalan


n-1: sisa piutang tahun tetap 2013

Peningkatan Nilai Indeks


Kepuasan Masyarakat

Bidang Pengendalian dan


Evaluasi Dinas
32

Hasil Survey IKM


Pada 46 Kantor

Jumlah Ruang Lingkup /Jenis


Pelayanan yang Menerapkan
Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 9001:2008
Persentase Wajib Pajak yang
Memanfaatkan Layanan Samsat
Unggulan

nilai IKM tahunnnilai IKM tahun n1

Bersama Samsat

ruang lingkup
jenispenambahan
layanan yang bersertifikasi ISO

Bidang Pajak Daerah

Audit Eksternal
dan Internal

pengguna layananungg lan x 100


pengguna layanankeseluruhan

Bidang Pengembangan
Sistem Informasi dan
Pengolahan Data
Pendapatan

Laporan Data

33

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR
INSTANSI

: INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR

VISI

: Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang profesional dan akuntabel dalam rangka mewujudkan
Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur

MISI

: Melaksanakan Pengawasan dan Pembinaan Internal atas penyelenggaraan pemerintahan di Jawa Timur secara Profesional,
Obyektif, dan Akuntabel

Tujuan

: Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Tugas

1.
2.
3.

Fungsi

1. Perencanaan Program Pengawasan


2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, dan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi;


Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah kabupaten/kota
Pelaksanaan urusan pemerintahan di kabupaten/kota

NO
.

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN FORMULA PERHITUNGAN

SUMBER DATA

PENANGGUNG
JAWAB

LHR

Bidang Keuangan
Itprov Jawa Timur

Laporan Rekapitulasi
Pemantauan Kerugian
Daerah semesteran

Inspektorat Provinsi
Jawa Timur

1.

Meningkatnya
akuntabilitas
keuangan SKPD di
lingkungan
Pemerintah
Provinsi Jawa
Timur

1
.

2
.

Persentase Laporan
Jumlah LK SKPD yang sesuai SAP X
Keuangan SKPD sesuai
Jumlah seluruh LK SKPD yang
100%
SAP
Direviu
Persentase Nilai Temuan
Jumlah temuan /rekomendasi pengembalian
Kerugian Daerah sesuai
setoran ke Kas Daerah
hasil Pemeriksaan BPK RI
dalam LHA BPK RI atas
Jumlah setoran ke Kas Daerah
LKPD Pemprov Jawa Timur
X
Jml seluruh rekom yg seharusnya 100%
(dibawah nilai materialitas
disetor ke Kasda
3%)
34

NO
.

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN FORMULA PERHITUNGAN

SUMBER DATA

PENANGGUNG
JAWAB

Hasil Desk Rakorwasnas


TLHP APIP

Sekretariat Inspektorat
Provinsi Jawa Timur

Hasil klasifikasi kode


temuan dan LHP BPK,
Itjen Kementerian dan
Inspektorat Provinsi Jawa
Timur

Sekretariat Inspektorat
Provinsi Jawa Timur

Hasil Desk Verifikasi Tim


Nasional SAKIP

Tim Daerah SAKIP


Provinsi Jawa Timur

Tim Pelayanan Publik


Provinsi Jawa Timur

Inspektorat Provinsi
Jawa Timur

3
.

2.

Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
SKPD di
lingkungan
Pemerintah
Provinsi Jawa
Timur

Persentase Tindak Lanjut


Selesai

Jml temuan/rekomendasi yang tuntas tindak


lanjutnya, formula :

- ITJEN Kemdagri dan


Teknis lainnya

(Jml Tindak lanjut dengan Status Selesai/Jml


Seluruh Rekomendasi) x 100%

- Inspektorat

(Jml Tindak lanjut dengan Status Selesai/Jml


Seluruh Rekomendasi) x 100%

Persentase penurunan
jumlah temuan berulang
Kode 01 dan 02

Jmlh temuan berulang atas temuan SPI dan


Kepatuhan terhadap Peraturan Per UU-an

- BPK
4
.
- ITJEN Kemendagri
- Inspektorat
5
.

Persentase Kategori Hasil


Evaluasi SAKIP SKPD
dengan Nilai A

6
.

Perluasan Zona Integritas


bebas dari Korupsi

(Jumlah temuan berulang LHP Tahun ke N


/Jumlah temuan berulang Tahun
Dasar)x100%
(Jumlah temuan berulang LHP Tahun ke N
/Jumlah temuan berulang Tahun
Dasar)x100%
(Jumlah temuan berulang LHP Tahun ke N
/Jumlah temuan berulang Tahun
Dasar)x100%
(Jumlah SKPD dengan Kategori Hasil
Evaluasi SAKIP dengan Nilai A/Jumlah
SKPD yang Dievaluasi) x 100%
Unit Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemprov Jatim yang
ditetapkan sebagai Zona Integritas X
100%
Unit Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemprov Jatim

35

NO
.

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN FORMULA PERHITUNGAN

SUMBER DATA

PENANGGUNG
JAWAB

3.

Meningkatnya
kinerja Pemerintah
Kab./Kota di Jawa
Timur

(Jumlah Kab/Kota dengan Hasil EKPPD


dengan nilai Tinggi/Jumlah Kab/Kota) x
100%

Hasil Desk Verifikasi Tim


Nasional EKPPD

Tim Daerah EKPPD


Provinsi Jawa Timur

Tim UPG Inspektorat


Provinsi Jawa Timur

Inspektorat Provinsi
Jawa Timur

Tim UPG Provinsi Jawa


Timur

Inspektorat Provinsi
Jawa Timur

4.

Meningkatnya
Ketaatan
Pelaporan Unit
Pengendali
Gratifikasi yang
melapor tepat
waktu

7
.

8
.

9
.

Persentase Kab/Kota
dengan Hasil Penilaian
Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
(EKPPD) Minimal Tinggi
Persentase Ketaatan
Penyampaian Laporan Unit
Pengendali Gratifikasi
SKPD kepada Unit
Pengendali Gratifikasi
Pemprov Jatim
Persentase Unit
Pengendali Gratifikasi
SKPD yang melapor secara
tepat waktu kepada Unit
Pengendali Gratifikasi
Pemprov Jatim

(Jumlah Pelaporan Unit Pengendali


Gratifikasi SKPD yang disampaikan kepada
Unit Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim
/Jumlah Pelaporan dari Unit Pengendali
Gratifikasi SKPD yang harus dilaporkan) x
100%
(Jumlah Pelaporan Unit Pengendali
Gratifikasi SKPD kepada Unit Pengendali
Gratifikasi Pemprov Jatim secara Tepat
Waktu/Jumlah Pelaporan dari Unit
Pengendali Gratifikasi SKPD yang harus
dilaporkan) x 100%

36

INDIKATOR KINERJA UTAMA


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Instansi

: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

Visi

: Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Partisipatif, Profesional, Inovatif Dan Bertanggungjawab

Misi

: 1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia;


2. Memantapkan Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang partisipatif dan inovatif;
3. Melakukan Pendataan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi serta
4. Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Tujuan

: 1. Meningkatkan kualitas SDM perencana;


2. Meningkatkan, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, transparansi, partisipasi dan inovasi perencanaan;
3. Meningkatkan kualitas Data/Informasi pendukung perencanaan dan kualitas pengendalian evaluasi pembangunan daerah.

Tugas

: Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi

: 1. Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan.


2.

Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan.

3.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Perencanaan Daerah.

4.

Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai Tugas dan Fungsinya.

37

-2-

INDIKATOR KINERJA
UTAMA
1 Prosentase dokumen
perencaan yang
yang
dipublikasikan

KINERJA UTAMA

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN
1

1 Mekanisme
perencanaan
transparan,
partisipatifdan inovatif

Jumlah dokumen perencanaan yang dipublikasikan


X
Jumlah dokumen perencanaan yang wajib
100%
dipublikasikan

SUMBER
DATA
Website
Bappeda

PENANGGUNG
JAWAB
Seluruh Bidang

Definisi Operasional dari Dokumen perencanaan yang


dipublikasikan adalah dokumen perencanaan yang bersifat
jangka panjang, menengah dan tahunan yang bersifat
wajib untuk dipublikasikan sebagaimana UU Keterbukaan
Publik
2

2 Perencanaan
dan 1
evaluasi pembangunan
daerah yg berkualitas
serta
tersedianya
data/informasi
perencanaan
yang
akurat dan tepat waktu

Prosentase usulan
stakeholder yang
terakomodir didalam
dokumen perencanaan

Tingkat konsistensi
antar dokumen
perencanaan

Jumlah usulan yang diakomodir


X
Jumlah usulan masuk sesuai kriteria
100%

Musrenbang
RKPD
RPJMD
Definisi operasional dari jumlah usulan stake holder yang SIPPD
terakomodir dalam dokumen perencanaan adalah semua
usulan yang masuk
dalam proses perencanaan
pembangunan.
Jumlah Program RKPD yang sesuai RPJMD
RPJMD
X
Total Jumlah Program RPJMD
RKPD
100%
Definisi operasional dari konsistensi antar dokumen
perencanaan adalah tingkat kesesuaian program antar
dokumen sesuai dengan lampiran 7 Permendagri 54/2010.
Catatan: Sesuai dengan numenklatur program

38

Seluruh Bidang

Bidang STAL

-2-

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2 Prosentase
ketepatan 1
waktu
penyampaian
laporan
pelaksanaan
program pembangunan

Prosentase data dan 1


informasi perencanaan
yang dibutuhkan

PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN
Waktu penyampaian laporan
Target waktu penyampaian laporan

X
100%

Definisi operasional waktu penyampian laporan adalah:


Waktu penyampaian Triwulan I April Minggu ke II
Triwulan II Juli Minggu ke II
Triwulan III Oktober Minggu ke II
Triwulan IV Januari Minggu ke II
Data yang tersedia
X
Total data yang dibutuhkan sebagaimana
100%
lampiran 1 Permendagri 54/2010

SUMBER
DATA
-Laporan
SKPD

PENANGGUNG
JAWAB
Bidang STAL

-Badan Pusat Bidang STAL


Statistik
-Bank
Indonesia
Definisi operasional dari data sesuai lampiran 1 -SKPD
Permendari 54 Tahun 2010 seluruh komponen data -Instansi
yangtercantum pada Permendagri No. 54 Tahun 2010
Vertikal
dan
lembaga
lainnya di
Jatim

39

40

Anda mungkin juga menyukai