Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

MANFAAT HUKUM ADAT DI INDONESIA


Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Adat

Oleh :
Andrew Yehu
NIM. 143020912224

JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS WIDYAGAMA
MALANG
2016

MANFAAT HUKUM ADAT DI INDONESIA

A. Manfaat hukum adat ditinjau dari definisi hukum adat


Berdasarkan pendapat berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa hukum adat
mencakup adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat,
tingkah laku tersebut teratur dan sistematis, tingkah laku tersebut mempunyai nilai
sacral, adanya keputusan kepala adat, adanya sanksi/ akibat hukum, tidak tertulis,
ditaati dalam masyarakat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
manfaat hukum adat yaitu mengatur kehidupan masyarakat dalam lingkup
organisasi yang lebih kecil, memiliki kekuatan untuk mengatur, mengarahkan,
memberikan sanksi dan diwarisi turun memurun.
B. Manfaat hukum adat ditinjau dari fungsi
Hukum adat mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pedoman dan pengawasan
(social control). Sebagai pedoman, maka hukum adat berfungsi sebagai pedoman
dalam bertingkah laku, bertindak, berbuat di dalam masyarakat. Sedangkan
sebagai pengawasan, hukum adat melalui petugas-petugas adat akan mengawasi
segala tingfkah laku anggota masyarakat agar sesuai dengan hukum adat. Apabila
ada pelanggaran maka akan dikenakan sanksi untuk memulihkan keseimbangan.
C. Manfaat hukum adat ditinjau dari Segi Ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan manusia. Dalam
meningkatkan kualitas hidup membutuhkan petunjuk-petunjuk hidup. Salah satu
petunjuk hidup adalah norma hukum, termasuk norma hukum adat. Sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan pada umumnya, maka hukum adat mempunyai
obyek, metode dan sistematis. Obyek adalah sasaran yang harus dipelajari yaitu
kebiasaan-kebiasaan yang berkonsekuensi hukum. Metode adalah cara untuk
mempelajari, meneliti dan menganalisis hukum adat. Sistematis adalah disusun
sedemikian rupa sehingga orang mudah untuk mempelajarinya. Dengan demikian
hukum adat dipelajari untuk memenuhi tugas Pengajaran dan Penelitian.
D. Manfaat hukum adat untuk Pembinaan atau Pembentukan Hukum
Nasional
Pembentukan hukum nasional menuju unifikasi hukum tidak bisa
mengabaikan hukum adat yang ada di masyarakat. Hukum adat merupakan
sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan, karena hukum adat mempunyai
asas-asas atau nilai-nilai yang universal dan lembaga. Asas-asas hukum adat yang
dapat dipakai sebagai bahan pembentukan hukum nasional adalah: (1) asas
kebersamaan dan kekeluargaan artinya mengutamakan kepentingan bersama dan

kekeluargaan dalam pembentukan berbagai perundang-undangan; (2) asas gotong


royong. Asas ini dapat berbentuk gotong royong secara organis / konvensional,
yaitu spontanitas saling membantu menolong yang membutuhkan. Dan juga ada
yang gotong royong secara organisatoris, yaitu, tolong menolong melalui
organisasi tertentu; (3) asas fungsi sosial manusia dan milik dalam masyarakat.
Manusia dikatakan berguna apabila dapat membantu sesamanya. Demikian pula
hak milik bukan berarti milik pribadi semata-mata namun juga untuk kepentingan
umum. Contoh fungsi sosial hak milik telah diakomodir dalam pasal 6 UUPA; (4)
asas persetujuan sebagai dasar kekuasaan umum. Kekuasaan dari mulai desa
hingga pemerintah pusat dibentuk dari persetujuan warga, baik dengan pemilu
langsung maupun pemilu tidak langsung.
Lembaga-lembaga hukum adat yang dapat berfungsi secara analog dengan
cara-cara perdagangan modern , yaitu :
1. Lembaga Panjar, Panjar adalah tanda permulaan seseorang yang berkeinginan
membeli barang orang lain. Di dalam perdagangan modern dikenal lembaga
yang mirip dengan lembaga panjar, yaitu commitmen fee dan down payment
(DP). CF biasa di pungut oleh penjual pada saat penandatangan kontrak
sebagai tanda jadi, CF ini tidak mengurangi harga barang. Sedangkan DP
akan mempengaruhi atau mengurangi harga barang.
2. Lembaga Maro, diambil dari kata separo. Orang yang mempunyai tanah
namun tidak mampu untuk mengerjakannyannya dapat bekerja sama dengfan
orang lain untuk mengerjakannya dan melakukan perjanjian bagi hasil dengan
orang tersebut. dalam hukum nasional lembaga ini sudah diangkat dalam UU
No.2/1960 yang mengatur pula tentang bagi hasil pertanian dan UU
No.2/1964tentang bagi hasil perikanan. Dalam perdagangan modern disebut
sebagai production sharing contract
3. Lembaga jual oyodan atau jual tahunan, Diambil dari kata oyot atau akar
dalam bahasa jawa. Jual oyodan adalah pemilik tanah menyewakan tanahnya
untuk beberapa kali musim tanam atau bisa juga menyewakan tanahnya untuk
beberapa tahun. Lembaga ini mirip dengan sewa-menyewa kapal kosong
(bare boat/tanpa ABK) untuk melayani beberapa kali trayek tertentu.
4. Lembaga tanggungan, Seseorang yang membutuhkan pinjaman uang dengan
tanggungan/jaminan tanahnya. Dalam dunia modern sudah menjelma menjadi
UU Hak Tanggungan dan juga jaminan dalam pengambilan kredit di bank
atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.

E. Manfaat hukum adat untuk Mengembalikan dan Memupuk Kepribadian


Bangsa

Kepribadian atau karakter bangsa Indonesia yang cinta dengan


kebudayaannya semakin luntur oleh modernisasi dan westernisasi. Hukum adat
yang mengandung nilai-nilai luhur, diharapkan rasa nasionalisme / kepribadian
bangsa menjadi tumbuh-kembang kembali. Jika hukum adat dilihat dari segi
wujud kebudayaan maka hukum adat termasuk dalam kebudayaan yang berwujud
sebagai kompleks dari ide yang fungsinya untuk mengarahkan dan mengatur
tingkah laku manusia dalam berkehidupan di masyarakat, dengan demikian
hukum adat merupakan aspek dalam kehidupan masyarakat sebagai kebudayaan
bangsa Indonesia. Hukum adat sebagai aspek kehidupan dan budaya bangsa
Indonesia karena struktur kejiwaan dan cara berfikir bangsa Indonesia tercermin
lewat hukum adat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai