A. Manfaat hukum adat ditinjau dari definisi hukum adat
Berdasarkan pendapat berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa hukum adat mencakup adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat, tingkah laku tersebut teratur dan sistematis, tingkah laku tersebut mempunyai nilai sacral, adanya keputusan kepala adat, adanya sanksi/ akibat hukum, tidak tertulis, ditaati dalam masyarakat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat hukum adat yaitu mengatur kehidupan masyarakat dalam lingkup organisasi yang lebih kecil, memiliki kekuatan untuk mengatur, mengarahkan, memberikan sanksi dan diwarisi turun memurun. B. Manfaat hukum adat ditinjau dari fungsi Hukum adat mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pedoman dan pengawasan (social control). Sebagai pedoman, maka hukum adat berfungsi sebagai pedoman dalam bertingkah laku, bertindak, berbuat di dalam masyarakat. Sedangkan sebagai pengawasan, hukum adat melalui petugas-petugas adat akan mengawasi segala tingfkah laku anggota masyarakat agar sesuai dengan hukum adat. Apabila ada pelanggaran maka akan dikenakan sanksi untuk memulihkan keseimbangan. C. Manfaat hukum adat ditinjau dari Segi Ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan manusia. Dalam meningkatkan kualitas hidup membutuhkan petunjuk-petunjuk hidup. Salah satu petunjuk hidup adalah norma hukum, termasuk norma hukum adat. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan pada umumnya, maka hukum adat mempunyai obyek, metode dan sistematis. Obyek adalah sasaran yang harus dipelajari yaitu kebiasaan-kebiasaan yang berkonsekuensi hukum. Metode adalah cara untuk mempelajari, meneliti dan menganalisis hukum adat. Sistematis adalah disusun sedemikian rupa sehingga orang mudah untuk mempelajarinya. Dengan demikian hukum adat dipelajari untuk memenuhi tugas Pengajaran dan Penelitian. D. Manfaat hukum adat untuk Pembinaan atau Pembentukan Hukum Nasional Pembentukan hukum nasional menuju unifikasi hukum tidak bisa mengabaikan hukum adat yang ada di masyarakat. Hukum adat merupakan sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan, karena hukum adat mempunyai asas-asas atau nilai-nilai yang universal dan lembaga. Asas-asas hukum adat yang dapat dipakai sebagai bahan pembentukan hukum nasional adalah: (1) asas kebersamaan dan kekeluargaan artinya mengutamakan kepentingan bersama dan
kekeluargaan dalam pembentukan berbagai perundang-undangan; (2) asas gotong
royong. Asas ini dapat berbentuk gotong royong secara organis / konvensional, yaitu spontanitas saling membantu menolong yang membutuhkan. Dan juga ada yang gotong royong secara organisatoris, yaitu, tolong menolong melalui organisasi tertentu; (3) asas fungsi sosial manusia dan milik dalam masyarakat. Manusia dikatakan berguna apabila dapat membantu sesamanya. Demikian pula hak milik bukan berarti milik pribadi semata-mata namun juga untuk kepentingan umum. Contoh fungsi sosial hak milik telah diakomodir dalam pasal 6 UUPA; (4) asas persetujuan sebagai dasar kekuasaan umum. Kekuasaan dari mulai desa hingga pemerintah pusat dibentuk dari persetujuan warga, baik dengan pemilu langsung maupun pemilu tidak langsung. Lembaga-lembaga hukum adat yang dapat berfungsi secara analog dengan cara-cara perdagangan modern , yaitu : 1. Lembaga Panjar, Panjar adalah tanda permulaan seseorang yang berkeinginan membeli barang orang lain. Di dalam perdagangan modern dikenal lembaga yang mirip dengan lembaga panjar, yaitu commitmen fee dan down payment (DP). CF biasa di pungut oleh penjual pada saat penandatangan kontrak sebagai tanda jadi, CF ini tidak mengurangi harga barang. Sedangkan DP akan mempengaruhi atau mengurangi harga barang. 2. Lembaga Maro, diambil dari kata separo. Orang yang mempunyai tanah namun tidak mampu untuk mengerjakannyannya dapat bekerja sama dengfan orang lain untuk mengerjakannya dan melakukan perjanjian bagi hasil dengan orang tersebut. dalam hukum nasional lembaga ini sudah diangkat dalam UU No.2/1960 yang mengatur pula tentang bagi hasil pertanian dan UU No.2/1964tentang bagi hasil perikanan. Dalam perdagangan modern disebut sebagai production sharing contract 3. Lembaga jual oyodan atau jual tahunan, Diambil dari kata oyot atau akar dalam bahasa jawa. Jual oyodan adalah pemilik tanah menyewakan tanahnya untuk beberapa kali musim tanam atau bisa juga menyewakan tanahnya untuk beberapa tahun. Lembaga ini mirip dengan sewa-menyewa kapal kosong (bare boat/tanpa ABK) untuk melayani beberapa kali trayek tertentu. 4. Lembaga tanggungan, Seseorang yang membutuhkan pinjaman uang dengan tanggungan/jaminan tanahnya. Dalam dunia modern sudah menjelma menjadi UU Hak Tanggungan dan juga jaminan dalam pengambilan kredit di bank atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.
E. Manfaat hukum adat untuk Mengembalikan dan Memupuk Kepribadian
Bangsa
Kepribadian atau karakter bangsa Indonesia yang cinta dengan
kebudayaannya semakin luntur oleh modernisasi dan westernisasi. Hukum adat yang mengandung nilai-nilai luhur, diharapkan rasa nasionalisme / kepribadian bangsa menjadi tumbuh-kembang kembali. Jika hukum adat dilihat dari segi wujud kebudayaan maka hukum adat termasuk dalam kebudayaan yang berwujud sebagai kompleks dari ide yang fungsinya untuk mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia dalam berkehidupan di masyarakat, dengan demikian hukum adat merupakan aspek dalam kehidupan masyarakat sebagai kebudayaan bangsa Indonesia. Hukum adat sebagai aspek kehidupan dan budaya bangsa Indonesia karena struktur kejiwaan dan cara berfikir bangsa Indonesia tercermin lewat hukum adat itu sendiri.