Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBEBANAN
3.1. Pembebanan dan Kombinasi Pembebanan
Pembebanan struktur yang bekerja yaitu beban mati ( terdiri dari beban akibat berat
sendiri dan beban mati tambahan), beban hidup, beban angin, dan beban gempa yang
besarnya mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1987. Penjelasan
beban beban yang bekerja terdapat pada paragraf berikut.

Beban Mati
Beban mati yang yang terdapat pada struktur ini berupa beban yang berasal dari berat

sendiri struktur dan juga beban mati tambahan dari beban dinding, dan pelat lantai.

Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja berasal dari beban pengguna yang disesuaikan dengan

peruntukkan gedung. Karena peruntukkannya sebagai gedung kuliah, beban yang dihitung
sebesar 250 kg/m2 untuk di ruang kuliah dan 300 kg/m2 untuk pembebanan pada koridor.
Kemudian beban pekerja yang bekerja selama perawatan gedung dihitung sebesar 100 kg/m2.

Beban Gempa
Parameter-parameter perhitungan gaya gempa ditentukan sesuai dengan nilai yang telah

ada karena penulis belum mempelajari ilmu tentang gempa.

Kombinasi Pembebanan
Setelah ditentukan beban yang ada pada gedung dilanjutkan dengan mengkombinasikan

beban-beban tersebut sesuai dengan keadaan yang sering terjadi secara individual maupun
bersamaan.
Konfigurasi kombinasi pembebanan berdasarkan SNI 03-1729-2000 dapat dilihat sebagai
berikut:

Dengan :
10
Tugas Besar Struktur Baja Gedung-2 (M Fauzi Novrizaldy)

DL

Dead Load (Beban Mati)

LL

Life Load (Beban Hidup)

EarthQuake Load (Beban Gempa)

Wind Load (Beban Angin)

3.1.1. Beban SDL Pelat Lantai


Beban SDL pada lantai terdiri dari beban-beban sebagai berikut :
1. Finishing = 4 x 21 + 24 (Keramik) = 108 kgf/m2
2. Plafond = 20 kgf/m2
3. Utilitas = 25 kgf/m2
Dengan total dari penambahan beban-beban diatas adalah sebesar 153 kgf/m2

Gambar 3.1.input pembebanan SDL pada pelat lantai.

Gambar 3.2. pembebanan SDL pada pelat lantai (3D)


3.1.2. Beban SDL Pelat Atap
Beban SDL pada atap terdiri dari beban-beban sebagai berikut :
1. Water Proofing = 4 x 21 = 84 kgf/m2

11
Tugas Besar Struktur Baja Gedung-2 (M Fauzi Novrizaldy)

Gambar 3.3.input pembebanan SDL pada pelat atap.

Gambar 3.4. pembebanan SDL pada pelat atap (3D)


3.1.3. Beban Hidup Pelat
1. Pelat Atap = 100 kgf/m2
2. Pelat lantai = sesuai dengan fungsi gedung yaitu gedung
persekolahan/perkuliahan = 250 kgf/m2

Gambar 3.5. Input pembebanan LL pada pelat


atap.

Gambar 3.6.Input pembebanan LL pada pelat


lantai.
12

Tugas Besar Struktur Baja Gedung-2 (M Fauzi Novrizaldy)

Gambar 3.7. pembebanan LL pada pelat atap


(3D)

Gambar 3.8. pembebanan LL pada pelat lantai


(3D)

3.1.2. Beban SDL pada Balok

Gambar 3.9. pembebanan SDL Balok IWF (3D)


Beban dinding (tanpa bukaan) sebesar 750 kgf/m2
3.2.

Kombinasi Pembebanan

Jenis beban (load pattern), kasus pembebanan (load case), dan kombinasi pembebanan
(load combination) yang digunakan dalam perencanaan bangunan gudang ini diberikan dalam
beberapa gambar di bawah ini, dan pada gambar 3.12 diberikan kombinasi Envelope untuk
mendapatkan kombinasi yang paling maksimum.

13
Tugas Besar Struktur Baja Gedung-2 (M Fauzi Novrizaldy)

Gambar 3.10. Load Patterns

Gambar 3.11. Combo 1

Gambar 3.12. Combo 2

Gambar 3.12. Envelope (kombinasi dengan impact terbesar)

14
Tugas Besar Struktur Baja Gedung-2 (M Fauzi Novrizaldy)

Anda mungkin juga menyukai