produksi pisang, setelah nitrogen, fosfor dan kalium. Magnesium menjaga kelembaban dengan mempertahankan tekanan osmosis lapisan sel. Unsur ini penting bagi pertumbuhan klorofil, dan sifatnya mudah bergerak, sehingga gejala kekurangan unsur ini lebih jelas pada daun pisang di bagian bawah daripada daun di bagian ujung atau pucuk. Defisiensi magnesium, menyebabkan tanaman pisang mengeluarkan daun yang rapat dan muncul klorosis berupa bintikbintik kecil ungu di bagian luar pelepah daun. Bintik-bintik membesar dan semakin banyak dengan bertambahnya umur daun. Daun tua berubah warna menjadi kuning terang. Tanda-tanda seperti ini mulai tampak 3-4 bulan setelah tanam. Gejala kekurangan magnesium semakin jelas dengan bertambahnya umur tanaman. Bintik-bintik klorosis terdapat pada permukaan luar dan dalam pelepah daun. Pelepah kemudian mengkerut dan daun jatuh terkulai. Pada bulan ke-7 setelah tanam, batang semu menjadi kering dan mengerut. Akhirnya pada bulan ke-11 setelah tanam, batang tanaman mati sehingga tinggal batang yang kering dan layu. SOLUSI DEFISIENSI MAGNESIUM-PISANG Magnesium ke tanah atau daun baik menggunakan pupuk organik maupun secara kimiawi. (kimiawi yaitu dengan penambahan garam Epsom atau magnesium sulfat) 2. Untuk solusi jangka panjang adalah memperbaiki tanah itu sendiri, terutama tingkat pH-nya, secara bertahap. Penaburan kapur dolomit dan penerapan mulsa alami dari kompos harus rutin dilakukan musim demi musim. Selain dapat menahan air pada tanah, penerapan mulsa alami (bukan mulsa plastik) juga mencegah pencucian nutrisi saat hujan deras 1. Penambahan