Kuantitatif Dna PDF
Kuantitatif Dna PDF
deoksiribonukleat
atau
lebih
dikenal
dengan
DNA
B. TUJUAN
Uji kuantitatif DNA dengan metode spektrofometri ini bertujuan
untuk mengetahui keberadaan dan jumlah DNA di dalam suatu larutan
contoh
uji
dan
untuk
memahami
penggunaan
dan
perbedaan
dilakukan
dengan
uji
kualitatif
DNA
dengan
metode
merupakan
suatu
metode
analisis
untuk
Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus
terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik
yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan
harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan
dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan
harus benar-benar stabil (Riyadi, 2009).
Berikut adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh reagen
pembentuk warna (chromogenik reagent):
1. Kestabilan dalam larutan. Pereaksi-pereaksi yang berubah sifatnya
dalam waktu beberapa jam, dapat menyebabkan timbulnya semacam
cendawan bila disimpan. Oleh sebab itu harus dibuat baru dan kurva
kalibarasi yang baru harus dibuat saat setiap kali analisis.
2. Pembentukan warna yang dianalisis harus cepat.
3. Reaksi dengan komponen yang dianalisa harus berlangsung secara
stoikiometrik.
4. Pereaksi tidak boleh menyerap cahaya dalam spektrum dimana
dilakukan pengukuran.
5. Pereaksi harus selektif dan spesifik (khas) untuk komponen yang
dianalisa, sehingga warna yang terjadi benar-benar merupakan ukuran
bagi komponen tersebut saja.
6. Tidak boleh ada gangguan-gangguan dari komponen-komponen lain
dalam larutan yang dapat mengubah zat pereaksi atau komponen
komponen yang dianalisa menjadi suatu bentuk atau kompleks yang
tidak berwarna, sehingga pembentukan warna yang dikehendaki tidak
sempurna.
7. Pereaksi yang dipakai harus dapat menimbulkan hasil reaksi berwarna
yang dikehendaki dengan komponen yang dianalisa, dalam pelarut
yang dipakai.
Setelah ditambahkan reagen atau zat pembentuk warna maka
larutan tersebut harus memiliki lima sifat di bawah ini :
1. Kestabilan warna yang cukup lama guna memungkinkan pengukuran
absorbansi
dengan
teliti.
Ketidakstabilan,
yang
mengakibatkan
260 nm
50
cahaya pada
280 (260/280),
dan nilai kemurnian DNA berkisar antara 1.8-2.0 (Fatchiyah, 2011). Jika
nilai melebihi 2,0 maka larutan yang diuji masih mengandung kontaminan
dari protein membran / senyawa lainnya sehingga kadar DNA plasmid
yang didapat belum murni. Jika kurang dari 1,8 maka ddH2O yang diambil
terlalu banyak sedangkan DNA yang diambil terlalu sedikit (Larasati,
2011).
Alat yang digunakan dalam uji ini dengan metode spektrofotometri
UV-Vis antara lain : mikropipet, kuvet, nanodrop spektrofotometer dan
seperangkat komputer. Bahan yang digunakan adalah isolat DNA dan
aquadest sebagai blanko. Cara kerja pengujian kuantitatif DNA diawali
dengan
menghidukan
alat
nanodrop
spektrofotometer.
Kemudian
DNA
secara
kuantitatif
ini
diharapkan
dapat
Sumber :
Anonim, 2011. Asam Deoksiribonukleat. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_
deoksiribonukleat. Diakses tanggal 24 September 2011.
Fatchiyah, 2011. Modul Pelatihan Analisis Fingerprinting DNA Tanaman
Dengan Metode RAPD. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas
Brawijaya, Malang.
Larasati,
P.
2011.
Quantifikasi
DNA
dan
Analisis
Kualitas.
http://puspalarasati.wordpress.com. Diakses tanggal 22 September
2011.
Riyadi, W. 2009. Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UV dan
IR). http://wahyuriyadi.blogspot.com. Diakses tanggal 23 September
2011.
Riyadi,
W.
2009.
Prinsip
Dasar
Spektrofotometer
Visible.
http://wahyuriyadi.blogspot.com. Diakses tanggal 23 September
2011.