Mekatronika
Mekatronika
DASAR
HENDRONURHADI
Daftar Isi
Kata Pengantar...i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii
BAB 1
Pengertian mekatronika .1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB 2
BAB3
Dioda ..24
Kapasitor .29
Resistor .33
Transistor 38
Induktor ..41
IC(integrated circuit) ..42
Transformator ..44
Pemrosesan Sinyal
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
BAB 4
49
Daftar Pustaka
....226
iii
BAB I
PENGANTAR MEKATRONIKA
Secara sempit pengertian mekatronika mengarah pada teknologi kendali numerik yaitu
teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan tertentu
dengan memonitor kondisi gerak mesin menggunakan sensor dan memasukkan informasi
tersebut kedalam mikro-prosessor.
Dengan demikian, mekatronika adalah gabungan disiplin ilmu dasar seperti, mekanika,
elektro, dan informatika untuk merancang, memproduksi, mengoperasikan, atau memelihara
sistem maupun mengoptimasi suatu produk untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Elemen-elemen mekatronika:
Mekanisme mesin
adalah obyek kendali yang bias berupa lengan robot, mekanisme penggerak
otomotif,generator pembangkit listrik dan sebagainya.
Sensor
Sensor adalah alat untuk mendeteksi / mengukur sesuatu yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa penguat/pengolah
sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera.
Kontroler
adalah elemen yang berfungsi sebagai pengambil keputusan apakah keadaan
obyek kendali telah sesuai dengan nilai referensi yang diinginkan,dan kemudian
memproses informasi untuk menetapkan nilai komando guna merefisi keadaan obyek
kendali
Rangkaian penggerak
adalah elemen yang berfungsi menerima sinyal komando dari controller dan
mengkonversikan menjadi energy yang mampu menggerakan actuator untuk
melaksanakan komando dari kontroler. elemen ini selain menerima informasi dari
kontroler juga menerimah catu daya berenergi tinggi
Gambar I.7 Rangkaian motor penggerak miniatur lift untuk perintah naik- turun
dengan menggunakan plc
Aktuator
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator
bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Sumber Energi
adalah elemen yang mencatu daya energi listrik kesemua elemen yang
membutukan nya. Salah satu bentuk kongkrit sumber energy adalah batere untuk
system yang berpindah tempat,atau adaptor AC-DC untuk system stasionari(tetap di
tempat)
Peralatan rumah tangga: mesin cuci, mesin penghisap debu, microwave, remotecontrol,
dll.
Berbagai piranti pada komputer: mouse, printer, disk drive, keyboard, dll.
Bidang robotika
Bidang industri
1.1 MEKANIKA
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos, "seseorang yang
ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan
mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat penting
dalam ilmu fisika terutama untuk ahli sains dan ahli teknik.
Mekanika mempelajari keadaan gerak dari suatu sistem fisis (benda). Mekanika dapat
dipecah menjadi dua berdasarkan ada atau tidaknya gaya yang bekerja pada sistem yaitu
:Kinematika dan Dinamika. Besar-besaran fisis yang menggambarkan keadaan gerak dari
suatu benda (partikel, sistem partikel) secara umum dapat diwakili oleh koordinat posisi,
kecepatan, percepatan, momenatum dll.
Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu
benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Cabang ilmu Mekanika terbagi dua ; Mekanika Statik
dan Mekanika Dinamik , sedang Mekanika Dinamik dapat dibagi dua pula , yaitu Kinematik
dan Kinetik.
.
Gambar I.18 Mesin Bubut
1.2 ELEKTRONIKA
adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari
alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai
peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar
Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR),
perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top,
komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
1.3 Informatika
merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa
macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik
komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum
informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk
mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta
menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar
sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum
diproses dengan komputer.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri.
Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk
tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan
informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan
informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari
bidang informatika.
Open Loop CS
Control System
Closed Loop CS
Mekatronika
Discrete
Automatic System
Continuous
10
11
1.
2.
Gambar I.28 Diagram blok close loop control system
Keterangan: input yang berupa sinyal masuk menuju eror detector sebagai pembanding,
kemudian masuk ke dalam proses dan keluar melalui output, tetapi sebelumnya sinyal
yang keluar dari proses kembali lagi menuju eror detector (feedback).
3.
Gambar I.29 diagram blok close loop control system with sensor
4.
12
13
Sinyal feedback
{ Output dari measurement device.
Set Point
{ Nilai dari controlled variable yang diinginkan
Error detector
{ Pembanding set point dengan sinyal feedback, dan menghasilkan sinyal output
yang sesuai dengan perbedaan tersebut
Sinyal error
{ Output dari error detector
Kontroler
{ Otak dari sistem. Ia menerima error sebagai input dan menghasilkan sinyal
kontrol yang menyebabkan controlled variable menajdi sama dengan set point
Aktuator
{ Otot dari sistem. Ia adalah alat yang secara fisik melakukan keinginan
kontroler dengan suntikan energi tertentu
Variabel yang dimanipulasi
{ Besaran fisik yang merupakan hasil dari kerja yang dilakukan aktuator.
Plant/proses
{ Proses tertentu yang dikontrol oleh sistem
Disturbances/gangguan
{ Faktor pengganggu, menyebabkan perubahan pada variabel yang dikontrol
15
16
17
Gambar (a) diagram blok open loop control sytem, (b) diagram blok close loop control
system
1.4.2 Automatic System
Sistem otomatis adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis tanpa harus
dikendalikan oleh sesuatu. Juga dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan
dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau
mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (m
Elemen dasar sistem otomasi
Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi, yaitu
power, program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya untuk mendukung proses dari
sistem otomasi tersebut.
a. Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk
menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan energi
listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari tipe sistem otomasi itu sendiri.
b. Program of instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik menggunakan
mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi / perintah pada sistem kontrol
mekanis maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti
sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer
18
dan keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal yang
wajib ada.
c. Sistem kontrol
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem
otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol
merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol
dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja
penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih
mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC,
mikrokontroller)
Sistem kontrol sederhana dapat ditemukan dari berbagai macam peralatan yang kita jumpai,
diantaranya
- Setiap toilet memiliki mekanisme kontrol untuk mengisi ulang tangki air dengan pengisian
sesuai dengan kapasitas dari tangki tersebut. Mekanisme sistem kontrol tersebut menggunakan
peralatan mekanis yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sistem otomasi.
- AC atau air conditioner merupakan sistem otomasi yang menggunakan sistem kontrol
mikroelektronik atau yang sering disebut komputer sederhana.
- Robot assembly contoh sistem otomasi yang menggunakan klntrol sistem komputer atau
keluarganya. Sistem control tersebut akan memberikan pengaturan pada gerakan-gerakan
tertentu untuk menyusun suatu peralatan pada industri.ekanik) sehingga akan memiliki fungsi
tertentu.
1.4.2.1 Discrete
Adalah sistem otomatis yang hanya mengenal batasan minimal dan maksimal, tidak ada
nilai diantaranya. Contoh: on/off, 0/1.
1.4.2.2 Continuous
Adalah sistem otomatis yang mengenal lebih dari 2 nilai, bukan hanya nilai maksimal
dan minimal. Contoh: mati, kecepatan 1, kecepatan 2, kecepatan 3.
Contoh Automatic system:
AUTOMATIC WIRELESS SCORING BOARD FOR TAEKWONDO
PLC
WASTAFEL OTOMATIS
1.4.3 Automatic Control System
Sistem kendali otomatis adalah suatu sistem yang memiliki sensor, aktuator dan
kontroler. Pada sistem ini mencakup gabungan antara control system dan automatic system.
Contoh automatic control system:
PRINTER
KAMERA
LIFT
19
BAB 2
Komponen Dasar Elektronika
Elektronika adalah ilmu mengenai electron. Elektronika membahas cara-cara
penggunaan electron untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan menarik.
Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih
dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik. Untuk memahami tentang
listrik, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari arus.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain
arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus
tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada
energi luar yang memepengaruhinya.
Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori
atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral.
Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negative Arah arus searah
dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron.
Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan
negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari
International System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik.
Simbol
:Q
= muatan konstan
Q
= muatan tergantung satuan waktu
muatan 1 elektron
= -1,6021 x 10-19 coulomb
1 coulomb
= -6,24 x 1018 elektron
Secara matematis arus didefinisikan
da
i=
dt
Satuannya : Ampere (A)
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda
potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah arus positif
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu,
artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai
yang sama
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T).
Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa Inggris
voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb)
pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada
kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan
muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja
yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat
dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
Secara
matematis :
v=
dw
dq
20
21
Tiga tahap memiliki sifat yang membuatnya sangat diinginkan dalam sistem tenaga listrik:
Arus fasa cenderung membatalkan satu sama lain, penjumlahan ke nol dalam hal beban
seimbang linier. Hal ini memungkinkan untuk menghilangkan atau mengurangi ukuran
konduktor netral; semua konduktor fasa membawa yang sama saat ini dan sehingga
dapat menjadi ukuran yang sama, untuk beban seimbang.
mentransfer Power menjadi beban seimbang linier adalah konstan, yang membantu
untuk mengurangi getaran generator dan motor.
Tiga fase sistem dapat menghasilkan medan magnet yang berputar ke arah tertentu,
yang menyederhanakan rancangan motor listrik.
B.
Rangkaian 1 fase
Dalam teknik elektro, fasa-tunggal tenaga listrik mengacu pada distribusi arus bolak
tenaga listrik menggunakan sistem di mana semua tegangan pasokan bervariasi serempak.
Single-fase distribusi digunakan ketika beban sebagian besar pencahayaan dan pemanasan,
dengan beberapa motor listrik besar. A-fase pasokan tunggal yang dihubungkan ke arus bolak
motor listrik tidak menghasilkan medan magnet bergulir;-motor fase tunggal membutuhkan
sirkuit tambahan untuk memulai, dan motor tersebut jarang di atas 10 atau 20 kW pada rating.
Sebaliknya, dalam tiga-fasa sistem, arus di masing-masing konduktor seketika mencapai
puncak nilai-nilai mereka secara berurutan, tidak secara bersamaan, dalam setiap siklus
frekuensi daya, pertama satu, maka, maka ketiga saat ini mencapai nilai maksimum kedua.
Bentuk gelombang dari tiga konduktor pasokan dikurangkan dari satu sama lain dalam waktu
(tertunda dalam fase ) oleh sepertiga masa mereka.
Standar frekuensi daya sistem fase-tunggal baik 50 atau 60 Hz . Khusus fasa-tunggal daya
jaringan traksi dapat beroperasi pada 16,67 Hz atau frekuensi lain untuk listrik kereta api
listrik.
Single-fase distribusi daya banyak digunakan terutama di daerah pedesaan, di mana biaya
jaringan distribusi tiga fasa yang tinggi dan beban motor kecil dan jarang.
22
23
24
25
26
27
28
C : Kapasitansi
0 : permitivitas hampa
r : permitivitas relatif
A : luas pelat
29
3rd Digit
0
1
2
3
4
5
6-7
8
9
Multiplier
1
10
100
1000
10000
100000
Not Used
.01
.1
Letter
D
F
G
H
J
K
M
P
Z
Tolerance
0.5 pF
1%
2%
3%
5%
10%
20%
+100-0%
+80-20%
30
3. Ceramic Capacitor
31
Kapasitor ini bertoleransi lebih tinggi dari polyester film capacitor. Nilai kapasitansi dari
komponen ini tidak akan berubah bila dirancang dengan sistem frekuensi yang melaluinya
lebih kecil atau sama dengan KHz.
7. Kapasitor Mika
32
33
34
Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/C terhadap
nilai hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik.
Selain itu resistor juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatannya
akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar
perubahannya. Voltage rating dari resistor carbon composition ditentukan
berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya.
35
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis metal film.
Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film adalah tingkat kestabilannya
yang lebih tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi respon tinggi. Selain kelebihan
terdapat pula kelemahan yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai
resistor metal film. Resistor ini biasanya dipakai didalam stain gauge, nilai strain
dapat diukur berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Ketika digunakan sebagai
strain gauge, foil-nya dipasang disuatu substrate fleksibel sehingga dapat dipasang
didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.
Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal
film. Tetapi karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film resistor mempuyai nilai
yang lebih tinggi dan respon frekuensinya yang lebih baik dibandingkan power
wirewould resistor. Resistor ini banyak digunakan untuk aplikasi power karena
membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih
besar daripada power wirewould resistor. Biasanya komponen ini memiliki toleransi
yang cukup besar.
b) Variable resistor
Untuk kelas resistor yang keduaini terdapat 2 tipe. Untuk tipe pertama dinamakan
variable resistor dan nilainya dapat diubah sesuai keinginan dengan mudah dan sering
digunakan untuk pengaturan volume, bass, balance, dll. Sedangkan yang kedua adalah
semi-fixed resistor. Nilai dari resistor ini biasanya hanya diubah pada kondisi tertentu saja.
Contoh penggunaan dari semi-fixed resistor adlah tegangan referensi yang digunakan untuk
ADC, fine tune circuit, dll.
36
37
38
NPN
PNP
Gambar 2.43 Lambang rangkaian PNP dan NPN
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT
dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga
ada tiga terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah
yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada
koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan atau hFE. biasanya berkisar
sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
2. FET
P-Channel
N-Channel
39
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode
menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET
menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode,
gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate
adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara
source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik.
Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe
depletion mode.
3.
4.
5.
Sebagai mixer
Sebagai osilator
Sebagai switch
2.5 Induktor
Induktor termasuk komponen pasif karena tidak dapat menguatkan sinyal maupun
mengubah suatu energy kebentuk lainnya. Seringkali Induktor disebut sebagai induktansi,
lilitan, kumparan atau belitan. Pada inductor mempunyai sifat yaitu dapat menyimpan energy
dalam bentuk medan magnet. Satuan dari inductor sendiri adalah Henry (H).
Gambar 2 47 Induktor
=L
Dari karakteristik v-I, dapat diturunkan sifat penyimpan energy pada inductor
41
42
43
Induktansi
: merupakan ukuran energi yang disimpan dalam medan magnet yang dikontrol
oleh arus listrik. Induktor diskrit dibuat dari kumparan kawat dan di dalamnya
kadang-kadang diisi dengan bahan feromagnetik. Belum ada induktor yang baik
pada elektronika-mikro.
Skema komponen pasif diskrit dan pada elektronika-mikro disertai dengan simbul dan
isyarat arus sebagai respon dari tegangan yang diberikan.
2.6
Transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
44
Gambar 2.52 Adaptor AC-DC merupakan piranti yang menggunakan transformator step-down
2.6.1
Prinsip kerja
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan
bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua
bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan
sekunder.
2.6.2
Hubungan Primer-Sekunder
.
Karena
kedua
kumparan
dimana
dihubungkan
dengan
dengan
menyusun
fluks
ulang
yang
persamaan
sama,
akan
maka
didapat
sedemikian hingga
. Dengan kata lain, hubungan
antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan
primer dengan lilitan sekunder.
45
2.6.3
Efisiensi
Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus
Karena adanya kerugian pada transformato, maka efisiensi transformator tidak dapat
mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%.
46
2.6.5
Jenis-jenis transformator
2.6.5.1 Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini
biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
47
48
BAB 3
PEMROSESAN SINYAL
3.1 Pemrosesan Sinyal
Dalam dunia elektronika, dikenal dua macam sinyal yaitu sinyal analog dan sinyal
digital. Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi
waktu, ruangan atau beberapa variabel.
Sinyal adalah awalnya dalam bentuk analog tegangan atau arus listrik, misalnya yang
dihasilkan oleh mikrofon atau beberapa jenis transduser. Dalam beberapa situasi, seperti
output dari sistem pembacaan CD (compact disc) player, data yang sudah dalam bentuk digital.
Sinyal analog harus dikonversi ke dalam bentuk digital sebelum teknik DSP (Digital Signal
Processing) dapat diterapkan.Tegangan listrik analog sinyal, misalnya, dapat didigitalkan
menggunakan sirkuit elektronik yang disebut analog-ke-digital converter atau ADC (Analog
Digital Converter). Ini menghasilkan keluaran digital sebagai aliran bilangan biner nilai-nilai
yang mewakili tegangan listrik ke perangkat input pada setiap sampling instan.
Sinyal umumnya harus diproses dalam berbagai cara. Sebagai contoh, sinyal output
dari sebuah transduser mungkin terkontaminasi dengan listrik yang tidak diinginkan noise.
Elektroda menempel pada dada pasien ketika EKG diambil mengukur perubahan tegangan
listrik kecil karena aktivitas jantung dan otot-otot lain. Sinyal sering sangat dipengaruhi oleh
induk pickup karena gangguan listrik dari suplai utama. Pengolahan sinyal menggunakan
rangkaian penyaring dapat menghapus atau setidaknya mengurangi bagian yang tidak
diinginkan dari sinyal. Semakin dewasa ini, yang menyaring sinyal untuk meningkatkan
kualitas sinyal atau untuk mengekstrak informasi penting yang dilakukan oleh DSP teknik
bukan oleh analog elektronik.
Sinyal diproses sehingga mengandung informasi yang mereka dapat ditampilkan,
dianalisis, atau dikonversikan ke sinyal jenis lain yang mungkin digunakan. Dalam dunia nyata,
produk mendeteksi sinyal analog seperti suara, cahaya, suhu atau tekanan dan memanipulasi
mereka. Seperti konverter analog-ke-digital converter kemudian mengambil dunia nyata sinyal
dan mengubahnya menjadi format digital 1s and 0s. Dari sini, para DSP mengambil alih oleh
menangkap informasi digital dan memprosesnya. Kemudian memberi makan informasi digital
kembali untuk digunakan di dunia nyata. Hal ini dalam salah satu dari dua cara, baik digital
atau dalam format analog dengan pergi melalui Digital-to-Analog converter. Semua ini terjadi
pada kecepatan yang sangat tinggi.
1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time signal)
2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal)
Pada sinyal kontinyu, variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi terus-menerus
dan kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independent.
Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel
independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit.
Fungsi sinyal dinyatakan sebagai x dengan untuk menyertakan variable dalam tanda
(.). Untuk membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyak waktu diskrit kita
menggunakan symbol t untuk menyatakan variable kontinyu dan symbol n untuk menyatakan
variable diskrit. Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan dengan fungsi x(t) dan sinyal
waktu diskrit dinyatakan dengan fungsi x(n). Sinyal waktu diskrit hanya menyatakan nilai
integral dari variable independent.
49
50
kontinyu kembali. Secara garis besar, blok diagram dari suatu pengolahan sinyal digital adalah
sebagai berikut :
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat
ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif.
51
Gambar 3.2.5 Bentuk sinyal pada proses konversi sinyal Analog ke Digital
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter,
decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya.
Saat ini pengolahan sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain :
1.
2.
3.
4.
Kualitas suara lebih jernih, selain lebih jelas signal digital memiliki sedikit kesalahan
Kecepatan lebih tinggi
Lebih sedikit kesalahan
untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal
analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD,
DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita
tape magnetik.
5. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level 0 dan 1.
6. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
7. lebih mudah pemrosesannya.
Sinyal digital inilah yang bisa dibaca oleh perangkat digital kita
(mikrokontroler,komputer). Agar sinyal analog dapat diolah oleh komputer, maka harus
dirubah dulu menjadi sinyal digital.
52
53
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara. Contoh Sinyal Analog
yang lainnyklll seperti : Sinyal Elektrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital
sinyal suara pada radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional, sinyal
video pada televisi konvensional:
Gambar 3.3.1 Proses Sinyal Suara yang diubah Menjadi Sinyal Digital
Penjelasan:
1. Suara manusia berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu
terhadap waktu ( sinyal akustik ) yang ditangkap oleh mikrofon (Mic) diubah kedalam
bentuk sinyal listrik, karena fungsi dari mikrofon sendiri merupakan transduser dari
sinyal akustik menjadi sinyal listrik.
2. Suara yang telah dirubah menjadi sinyal listrik dari mikrofon selanjutnya diproses
dengan mengubah ampilitudo gelombang suara/bunyi kedalam waktu interval tertentu
(sampling) sehingga menghasilkan representasi digital dari suara, yang dikenal dengan
proses Analog To Digital Conversion (ADC).
Pengolahan sinyal analog memanfaatkan komponen-komponen analog seperti dioda,
transistor, Op-Amp, dan lainnya.
54
C
o
Plant
K D s 2 + K P s +K I
H ( s) = 3
s + K D s 2 + K P s +K I
(1)
PID Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis cara pengaturan yang saling
dikombinasikan, yaitu P (Proportional) Controller, D (Derivative) Controller, dan I (Integral)
Controller. Masing-masing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk dapat
beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis, memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.4.2 Respon PID Controller Terhadap Perubahan Konstanta[1]
Closed-Loop Response
Rise Time
Overshoot
Settling Time
SS Error
Kp
Decrease
Increase
Small change
Decrease
Ki
Decrease
Increase
Increase
Eliminate
Kd
Small change
Decrease
Decrease
Small change
Parameter-parameter tersebut, tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah satu
nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang diinginkan.
55
Tabel di atas hanya dipergunakan sebagai pedoman jika akan melakukan perubahan konstanta.
Untuk merancang suatu PID Controller, biasanya dipergunakan metoda trial & error. Sehingga
perancang harus mencoba kombinasi pengatur beserta konstantanya untuk mendapatkan hasil
terbaik yang paling sederhana.
Metode Konvensional
Desain sebuah sistem kontrol, dimulai dengan membuat blok diagram sistem. Blok
diagram (yang berisi transfer function) tersebut selanjutnya akan dianalisa dengan
menggunakan aksi pengontrolan yang berbeda. Dengan perubahan sinyal input sehingga
perancang dapat melihat respon sistem jika mendapat input sinyal tertentu. Kombinasi antara
sinyal input dan jenis aksi pengontrolan ini akan menghasilkan respon yang berbeda-beda.
Dahulu untuk melihat respon suatu sistem dengan berbagai macam kombinasi sinyal
input dan aksi pengontrolan merupakan hal yang sulit dan membosankan. Adapun prosedur
yang harus dilalui adalah sebagai berikut [2]:
1. Mendapatkan transfer function sistem (dalam s-domain) dengan Laplace Transform.
2. Menentukan jenis aksi pengontrolan beserta dengan konstantanya.
3. Menggabungkan transfer function yang sudah didapatkan dengan jenis aksi pengontrolan.
4. Menentukan sinyal input yang akan dimasukkan (biasanya fungsi step, fungsi ramp dan
pulse) dan menggabungannya ke dalam transfer function yang baru.
5. Melakukan perhitungan invers Laplace Transform untuk mendapatkan fungsi dalam tdomain.
6. Menggambar respon berdasarkan fungsi dalam t-domain.
Untuk melakukan langkah-langkah di atas diperlukan ketelitian yang tinggi dan hasil
penggambarannya sering kali kurang (tidak) akurat. Selain itu, jika perancang ingin
mengamati respon sistem terhadap sinyal input yang lain, maka proses-proses tersebut
sebagian besar akan diulang kembali. Hal ini bertambah kompleks jika perubahan yang
dilakukan tidak terbatas pada sinyal input, tetapi juga pada jenis aksi pengontrolannya.
Sehingga untuk mendapatkan respon dari berbagai macam kombinasi, membutuhkan
waktu yang relatif lama. Selain itu, perancang juga melakukan proses perhitungan yang rumit
dan membosankan.
Metode Simulasi Menggunakan Komputer
Perkembangan teori kontrol juga diikuti oleh software pendukungnya. Mulai dari
software untuk pemrograman sistem, sampai dengan software untuk proses simulasinya. Salah
satu software yang dapat dipergunakan untuk simulasi tersebut adalah MatLab dari Mathworks,
Inc.
Software ini dilengkapi dengan berbagai toolbox yang memudahkan pemakai untuk
melakukan perhitungan-perhitungan tertentu. Bahkan saat ini sudah dikembangkan toolbox
khusus untuk simulasi yang diberi nama Simulink. [3]
Aplikasi MatLab dalam bidang pengaturan dilengkapi Control Toolbox. Toolbox ini
sudah dilengkapi dengan berbagai macam fungsi pendukung yang dipergunakan dalam analisa
sistem kontrol. Beberapa fungsi pendukung yang sering dipergunakan untuk menganalisa
suatu sistem adalah : feedback, step, rlocus, series, dll. Untuk menganalisa suatu sistem,
software hanya memerlukan masukan berupa transfer function yang ditulis dalam Laplace
Transform (dalam s-domain) atau matriks. Untuk selanjutnya, pemakai tinggal memilih analisa
yang akan dipergunakan. Tulisan ini akan membahas penggunaannya secara khusus untuk
merancang PID Controller pada suatu sistem.
56
Sebagai contoh, suatu sistem kontrol memiliki transfer function sebagai berikut :
H (s) =
1
s + 10 s + 20
2
(2)
hanya didapatkan pada amplitudo 0,05. Selain itu, sistem tersebut memiliki rise time yang
cukup besar (sekitar 1,5 detik). Hal tersebut jelas tidak menguntungkan.
Untuk menghasilkan sistem kontrol yang baik, diperlukan sistem yang tertutup (close
loop system). Sistem ini memiliki feedback, yang akan membandingkan kondisi sesungguhnya
dengan seting poin yang diberikan.
57
Propotional Controller
Dari tabel 1 diketahui bahwa P Controller dapat mengurangi rise time, menambah
overshoot, dan mengurangi steady state error. Closed-loop transfer function sistem di atas
dengan menggunakan P Controller adalah sebagai berikut :
H (s) =
KP
s + 10s + (20 + K P )
2
(3)
Kp = 300;
num = [Kp];
den = [1 10 20+Kp];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)title(Closed-Loop Step Kp = 300)
Gambar 3.4.4 Respon Sistem Tertutup Menggunakan P Controller
Penambahan variabel t=0:0.01:2 dimaksudkan untuk melihat respon sistem dari t=0
s/d t=2, dengan step 0,01 detik.
Dari gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa penambahan P Controller mengurangi rise
time dan steady state error, tetapi menambah overshoot. Namun, overshoot yang terjadi masih
terlalu besar. Jika konstanta Kp diperbesar, maka overshoot yang terjadi juga semakin besar,
settling time juga semakin besar, tetapi rise timenya menjadi kecil. Kebalikan dari keadaan itu
terjadi jika konstanta Kp diperkecil.
Proportional-Derivative Controller
58
H ( s) =
KDs + KP
(4)
s + (10 + K D ) s + (20 + K P )
2
H (s) =
KPs + KI
(5)
s + 10s + (20 + K P ) s + K I
3
59
Ki = 70;
num = [Kp Ki];
den = [1 10 20+Kp Ki];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step Kp=30 Ki=70)
P dan I Controller memiliki karakteristik yang sama dalam hal rise time dan overshoot.
Oleh karena itu, nilai Kp harus dikurangi untuk menghindari overshoot yang berlebihan. Nilai
Ki diambil lebih besar dari Kp, karena diinginkan untuk meniadakan steady state error. Jika
Kp > Ki, maka steady state errornya tidak dapat dihilangkan.
Bagian akhir dari simulasi ini adalah PID Controller, yang memiliki transfer function untuk
sistem di atas adalah :
KDs2 + KPs + KI
(6)
s 3 + (10 + K D ) s 2 + (20 + K P ) s + K I
Kp = 350;
Ki = 300;
Kd = 50;
num = [Kp Ki Kd];
den = [1 10+kd 20+Kp Ki];
60
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step Kp=350 Ki=300 Kd=50)
Respon sistem tergambar di bawah ini
61
3.5 Filter
Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk
melewatkan
band frekunsi tersentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter dapat
diklafisikasikan dengan arahan :
1. Analog atau digital
2. Pasif atau aktif
3. Audio (AF) atau radio frekuensi (RF)
Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang filter digital memproses
sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Filter tergantung dari tipe elemn yang
digunakan pada rangkaiannya, filterakan dibedakan pada filter aktif dan filter pasif. Elemen
pasif adalah tahanan, kapasitor dan induktor. Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau opamp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi
kerja rangkaian . Misal RC filter umumnya digunakan untuk audio atau operasi frekuensi
rendah dan filter LC atau kristal lebih sering digunakan pada frekuensi tinggi.
Pertama tama pada bagian ini menganalisa dan merancang filter analog aktif RC
menggunakan op-amp. Pada frekunsi audio, induktor tidak sering digunakan karenabadannya
besar dan mahal serta menyerab banyak daya. Induktor juga menghasilkan medan magnit.
Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :
1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan
penguatan dan sinyal input tidak sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter
aktif lebih gampang diatur.
2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan output rendah.
Filter aktif tidak membebani sumber input. ROM
3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena pemilihan
variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya mahal.
Filter aktif sangat handal digunakan pada komunikasi dan sinyal prosesing, tapi juga
sangat baik dan sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, televisi,
telepon ,radar, satelit ruang angkasa dan peralatan biomedik.Umumnya filter aktif
digolongkan menjadi :
1. Low Pass Filter (LPF)
2. High Pass Filter (HPF)
3. Band Pass Filter (BPF)
4. Band Reject Filter (BPF)
5. All Pass Filter (APF)
Pada masing masing filter aktif menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan
tahanan,
kapasitor sebagai elemen pasifnya. Biasanya dan pada umumnya IC 741 ckup baik untuk
rangkaian filterv aktif, namun op-amp dengan high speed seperti LM301, LM318 dan lain
lainnya dapat juga digunakan pada rangkaian filter aktif untuk mendapatkan slew rate yang
cepat dan penguatan serta bandwidth bidang kerja lebih baik.Gambar output dari filter aktif
seperti tampak pada gambar berikut ini, sebagai karakteristik responsi frekuensi dari 5 filter
aktif. Responsi idealnya ditunjukkan dengan garis terputus putus. Low Pass Filter mempunyai
penguatan tetap dari 0 Hz sampai menjelang frekuensi cut off fH. Pada fH penguatan akan
turun dengan 3dB, artinya frekuensi dari 0 Hz sampai fH dinamakan pass band frekuensi
dengan batas 0,707 tegangan output. Sedang frekuensi yang diredam dibawah 3dB atau 0,707
Vo dinamakan stop band frekuensi. Perubahan naik turunnya grafik karakteristik tersebut
tergantung dari kualitas komponen selain bentuk rangkaiannya.
62
Pada gambar b terlihat karakteristik dari high pass filter, artinya adalah frekuensi yang
rendah
diredam sampai pada frekuensi cut on yang dianggap sebagai batas frekuensi rendahnya
sehingga diberi nama fL. Batasan stop band adalah 0 < f <fL dan untuk pass bandnya adalah f
> fL. Untuk menghasilkan bad pass filter dan band reject filter adalah kombinasi antara LPF
dan HPF. Bila HPF dirangkai serie dengan LPF maka akan mendapatkan BPF (Band Pass
Filter). Sedangkan kombinasi paralel antara LPF dan HPF akan mendapatkan BRF (Band
Reject Filter). Gambar rangkaian bisa dilihat dibagian BPF dan BRF untuk pembahasan lebih
lanjut. Gambar ,,, menerangkan output fasa geser yang dihasilkan oleh All Pass Filter (APF).
Pada rangkaian ini sebenarnya bukan termasuk filter tapi juga bisa digolongkan kefilter aktif.
3.5.1 Low Pass Filter (LPF)
Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model
lainnya
antara lain adalah model buffer model inveting. Seperti tampak pada gambar ini adalah
gambar Low Pass Filter Butterworth dengan perhitungan sebagai berikut :
dimana :
didapat :
Jadi persamaannya :
Dimana :
= penguatan filter fungsi frekuewsi
= penguatan pass band dari filter
f = frekuensi sinyal input
63
2. Pada f = fH , F
3. Pada f > fH ,
64
Jadi Low Pass Filter akan konstans darin input 0 Hz sampai cut off frequensi tinggi H f .
Pada H f penguatannya menjadi 0.707 AF dan setelah melewati H f maka akan menurun
sampai konstan dengan seiring penambahan frekuensi. Frekuensi naik 1 decade maka
penguatan tegangan dibagi 10. Dengan kata lain, penguatan turun 20 dB (=20 log 10) setiap
kenaikan frekuensi dikali 10. Jadi rate dari penguatan berulang turun 20dB/decade setelah H f
terlampuai Saat in f = H f , dikatakan frekuensi cut off yang saat itu turun 3dB (=20 log 0.707)
dari 0 Hz. Persamaan lain menyatakan untuk frekuensi cut off terjadi 3 dB, break frekuensi,
ujung frekuensi.
Contoh soal :
Rancanglah LPF dengan cut off 1KHz dan penguatan passband = 2
Penyelesaian :
Langkah :
1. H f = 1 KHz
2. Misal C = 0.01 m F
3. Maka R = 1/(2p )(103)(10-8)= 15.9 K
(menggunakan potensio 20K )
4. Karena Av= 2, maka R1 dan RF harus sama, maka R1 = RF = 10K
5. Gambar rangkaian adalah sebagai berikut :
65
, digunakan 33KHz
4. Menurut responsi teori Butterworth , bahwa AF = 1,586 untuk order kedua, maka nilai RF
dan
Ri adalah : Misal RI = 27 K
, maka
66
Gambar 3.5.5 Rangkaian hasil perhitungan dan tegangan output terhadap frekuensi
3.5.3 High Pass Filter 20dB
Rangkaian High Pass Filter ini perbedaannya dengan Low Pass Filter hanya
perpindahan tempat tahanan dan kapasitor. Perhitungan ouputnya sebagai berikut :
Dimana,
67
68
order dua yang menghasilkan order ketiga. Sedangkan order dua diserie dengan order dua,
maka
menghasilkan filter dengan order keempat.
3.5.5 Band Pass Filter (BPF)
Pada BPF ini ada 2 macam rangkaian yaitu BPF bidang lebar dan BPF bidang sempit.
Untuk
membedakan kedua rangkaian ini adalah dilihat dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor
kualitas (Q).
Bila Q < 10, maka digolongkan BPF bidang lebar.
Bila Q > 10, maka digolongkan BPF bidang sempit.
Perihtungan faktor kualitas (Q) adalah
Sedangkan
3.5.5.1 Band Pass Filter Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter HPF
dan LPF yang
mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off harus tertentu. Misalnya
urutan
serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HPF harus lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh
rangkaian dan perhitungannya adalah seperti gambar berikut.
69
70
Dipilih C 1
C2
C
Hubungan nilai tahanannya adalah :
dan
Ada keuntungan rangkaian ini adalah bila ingin mengganti frekuensi centernya C f , maka
tinggal mengganti nilai R2 saja. Nilai yang baru adalah '
71
72
Perhitungan rumusnya:
Dengan menyamakan R
atau
dimana f adalah frekuensi input
73
3.6 Op Amp
3.6.1 Inverting
Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda
minus
pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa lebih kecil nilai besaran
dari 1,
misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif. Rumus nya :
Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :
74
75
Tahanan Rom gunanya adalah untuk meletak titik nol supaya tepat, terkadang tanpa Rom
sudah cukup stabil. Maka rangkaian ada yang tanpa Rom juga baik hasilnya. Rangkaian
penjumlah dengan menggunakan noninverting sangat suah dilakukan karena tegangan yang
diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada., sehingga susah terjadi proses penjumlahan.
76
77
78
79
80
2. Sedangkan untuk komparator dengan 2 op-amp ada 3 macam variasi seperti gambar
berikut:
81
82
83
Bila sinyal input melebihi frekuensi fa maka hasil output akan sama dengan hasil input,
alias fungsi rangkaian tersebut tidak lagi differensiator lagi tapi sebagai pelewat biasa.
Sedangkan untuk gambar 3.6.15 biasanya digunakan untuk rangkaian aplikasi yang di
integrasikan dengan rangkaian lain. Syarat perhitungan nilai nilai R1, C1, RF, CF adalah
sesuai dengan syarat sebagai berikut :
fa<fb
sehingga frekuensi input dilewatkan terlebih dahulu ke R1, C1 , RF, kemudian lewat keR1, C1 ,
CF bila frekuensinya melebihi fa.
84
Gambar 3.6.17 Output dari rangkaian differensiator Op-amp dengan input sinyal dc
Gambar sinyal output untuk differensiator op-amp dari sinyal sinus dan segi empat adalah
seperti pada gambar 2.28.
85
dan
Bila
fb
20
fa
maka
fb
20
ditentukan
KHz
maka
nilai
(disesuaikan nilai
tahanan yang ada).
Selama nilai R1.C1 = RF.CF ,maka nilai CF adalah :
86
(digunakan 82 )
3.6.9 Integrator
Rangkaian integrator op-amp ini juga berasal dari rangkaian inverting dengan tahanan
umpan baliknya diganti dengan kapasitor. Proses perhitungannya sebagai berikut:
BFi
I
i 1 , B I diabaikan karena sangat kecil nilainya sehingga : F i
i1.
, karena v1 = v2
besar,
Batas frekuensi yang dilalui oleh capasitor dalam rangkaian integrator adalah
Biasanya rangkaian untuk aplikasi ada penambahan tahanan yang diparalel dengan
kapasitor dengan dimana RF. Seperti pada gambar 2.29 rangkaian integrator yang belum di
tambah tahanan yang diparalel dengan kapasitor. Nilai ROM adalah antara nol sampai dengan
R1.
87
Perhitungan nilai untuk RF berkaitan dengan komponen lainnya yaitu fa< fb dimana rumus fa
adalah :
88
AC ke DC ( penyearah )
DC ke AC ( inverter )
DC ke DC ( DC ke DC converter )
AC ke AC ( AC ke AC converter )
89
90
CK
91
Flip-flop jenis lain adalah JK flip-flop atau yang biasa dikenal dengan Master-Slave
flip-flop. Untuk jelasnya dapat dilihat berikut ini :
Tabel Kebenaran JK Flip-flop
INPUTS
OUTPUTS
Preset
Clear
Clock
Q'
Q'
TOGLE
Q
Q'
92
Untuk membangun sebuah konverter digital to analog, dapat digunakan metode R/2R seperti
gambar berikut :
93
3.7.4
Seperti telah disinggung diatas, bahwa terdapat beberapa macam teknik ADC. Teknik
ADC yang paling sederhana yakni dengan metode counter. Sebuah sinyal dimasukkan ke
sebuah comparator selanjutnya counter akan mulai menghitung maju. Bit-bit couter
diumpankan ke subuah DAC dan keluaran DAC tadi akan dikoparasi dengan sinyal input.
Apabila keluaran komparator belum berubah, maka sinyal clock terus bekerja.
Misalkan range Vin input adalah 0-5 Volt, maka nilai 1 bit (LSB) adalah 5/255 volt = 0,019
Volt. Apabila nilai Vin 2 volt, maka jumlah clock = 2/0,019 = 102 pulsa clock. Pada nilai
puncak,
maka
jumlah
clock
adalah
sebanyak
255
pulsa
clock.
Menurut teorema nyquist, nilai pemodulasi minimum 2 kali frekuensi informasi. Frekuensi
maksimum sinyal suara adalah 4 kHz, sehinga frekuensi sampling sebesar 2 x 4 kHz = 8
kHz. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi adalah 1/8000
= 125 s. Frekuensi clock maksimum adalah sebanyak 255 pada tegangan maksimum,
sehingga frekuensi clock minimum yang dibutuhkan adalah = 255 pulsa dalam 125 s atau
2040
kHz.
Konfigurasi umum adalah sebagai berikut :
94
Teknik lain adalah dengan metode Ramp, dimana pada teknik ini dimanfaatkan sifat
dari kapasitor yang dapat mengisi dan mengosong. Dengan frekuensi tertentu, maka kapasitor
akan terus mengisi selama sinyal clock ada, dan akan berhenti pada saat nilai komparator
berubah.
Pada metode SAR, input DAC diumpankan MSB, atau setara dengan setengah dari nilasi
maksimum. Apabila nilai tersebut terlalu besar terhadap Vin atau komparator berubah, maka
MSB akan direset dan MSB kedua (2nd MSB) akan diset atau setara dengan nilai
maksimum. Selanjutnya apabila nilai tersebut lebih kecil dari Vin, maka MSB kedua
dipertahankan, selanjutnya bit ketiga akan diset 1. Begitu seterusnya hingga pada bit terakhir
atau
LSB.
Contoh, nilai Vin = 3 Volt, maka proses yang berjalan adalah sebagai berikut :
Secara sederhana, blok diagram ADC dengan teknik SAR adalah sebagai berikut:
95
Dimana A adalah sebuah parameter kompresi. Di Eropa nilai A = 87.7; kadang nilai 87.6 juga
digunakan.
Fungsi
invers
A-law
diberikan
pada
persamaan
berikut
ini,
3.7.5 Rectifier
Penyearah adalah alat yang mengubah listrik arus bolak (AC), yang secara periodik
berbalik arah, untuk arus searah (DC), yang hanya satu arah, suatu proses yang dikenal
sebagai perbaikan. Rectifier memiliki banyak kegunaan termasuk sebagai komponen pasokan
listrik dan sebagai detektor dari radio sinyal. Rectifier dapat dibuat dari solid state dioda ,
rectifier yang dikendalikan silikon , tabung vakum dioda, busur katup merkuri , dan komponen
lainnya.
Sebuah perangkat yang melakukan fungsi yang berlawanan (mengkonversi DC ke AC)
dikenal sebagai inverter .
96
dioda ). Empat dioda diatur dengan cara ini adalah disebut jembatan diode atau penyearah
jembatan.
97
Gambar 3.7.18
Inverter dirancang untuk memberikan 115 VAC dari sumber 12 VDC disediakan di
mobil. Unit ditampilkan menyediakan hingga 1,2 ampere arus bolak balik, atau cukup untuk
kekuatan dua bola lampu enam puluh watt.
Sebuah inverter mengubah listrik DC dari sumber seperti baterai , panel surya , atau
bahan bakar sel ke listrik AC. Listrik dapat setiap tegangan yang diperlukan, secara khusus
bisa mengoperasikan peralatan AC yang dirancang untuk operasi induk, atau diperbaiki untuk
menghasilkan DC pada setiap tegangan yang diinginkan.
Inverter dasi Grid dapat memberi makan energi kembali ke jaringan distribusi karena
mereka menghasilkan arus bolak-balik dengan bentuk gelombang yang sama dan frekuensi
98
yang disediakan oleh sistem distribusi. Mereka juga dapat mematikan secara otomatis dalam
hal terjadi pemadaman .
Micro-inverter mengubah arus langsung dari panel surya individu menjadi arus bolakbalik untuk jaringan listrik. Mereka adalah desain dasi grid secara default.
Pemanasan Induksi
AC Inverter mengubah frekuensi daya utama rendah ke frekuensi yang lebih tinggi
untuk digunakan dalam pemanasan induksi . Untuk melakukan ini, listrik AC pertama
diperbaiki untuk memberikan daya DC. Inverter kemudian mengubah daya DC menjadi arus
listrik AC frekuensi tinggi.
Penyejuk udara
Sebuah AC bantalan tag inverter menggunakan frekuensi drive variabel untuk
mengontrol kecepatan motor dan dengan demikian kompresor.
Kasus umum
Sebuah transformator memungkinkan daya AC yang akan dikonversi ke tegangan yang
diinginkan, namun pada frekuensi yang sama. Inverter, rectifier plus untuk DC, dapat
dirancang untuk mengkonversi dari AC, tegangan atau DC, ke tegangan lain, juga AC atau DC,
pada setiap frekuensi yang dikehendaki. Daya keluaran tidak pernah bisa melebihi daya input,
tetapi efisiensi bisa tinggi, dengan proporsi kecil dari daya hilang sebagai panas limbah.
3.7.6.2 deskripsi Circuit
Gambar 3.7.19 Top: Simple rangkaian inverter ditunjukkan dengan saklar elektromekanis
dan otomatis setara
99
auto-switching perangkat diimplementasikan dengan dua transistor dan membagi belitan autotransformator di tempat saklar mekanik.
100
Gambar 3.7.21 H-jembatan inverter rangkaian dengan switch transistor dan dioda
antiparalel
Ada banyak kekuatan sirkuit yang berbeda topologi dan strategi pengendalian yang
digunakan dalam desain inverter. pendekatan desain yang berbeda menangani berbagai isu
yang mungkin lebih atau kurang penting tergantung pada cara yang inverter dimaksudkan
untuk digunakan.
Masalah kualitas bentuk gelombang dapat diatasi dengan berbagai cara. Kapasitor dan
induktor dapat digunakan untuk menyaring gelombang tersebut. Jika desain meliputi trafo,
penyaringan dapat diterapkan pada primer atau sisi sekunder transformator atau kedua belah
pihak. Low-pass filter diterapkan untuk memungkinkan komponen fundamental dari bentuk
gelombang untuk lolos ke output sementara membatasi perjalanan harmonik komponen. Jika
inverter ini dirancang untuk memberikan daya pada frekuensi tetap, resonansi filter dapat
digunakan. Untuk frekuensi inverter diatur, filter harus disetel ke frekuensi yang berada di
atas frekuensi dasar maksimum.
Karena beban yang paling mengandung induktansi, masukan rectifier atau antiparalel
dioda sering dihubungkan di setiap semikonduktor beralih ke menyediakan jalan untuk beban
induktif arus puncak ketika saklar dimatikan. Dioda antiparalel agak mirip dengan dioda
freewheeling digunakan dalam AC / DC converter sirkuit.
TABEL 3.7.22
gelombang
sinyal
transisi
per
periode
harmonisa
dieliminasi
harmonisa
diperkuat
Sistem
Deskripsi
THD
2-tingkat
gelombang
persegi
~ 45%
101
3, 9, 27, ...
3-tingkat
"Gelombang
persegi
dimodifikasi"
10
3, 5, 9, 27
7, 11, ...
2-tingkat
sangat
lambat PWM
12
3, 5, 9, 27
7, 11, ...
3-tingkat
sangat
lambat PWM
> 23,8%
3.7.7 AC / AC converter
Sebuah AC / AC converter mengubah sebuah AC gelombang seperti pasokan listrik,
gelombang lain AC, dimana tegangan output dan frekuensi dapat diatur secara sewenangwenang.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Untuk konversi AC-AC seperti hari ini biasanya
converter sistem dengan tegangan (Gbr. 2) atau saat ini (Gbr. 3) DC-link dipekerjakan. Untuk
link-tegangan DC, kopling listrik dapat diterapkan oleh jembatan dioda. Untuk mencapai
pengereman pengoperasian motor, sebuah resistor pengereman harus ditempatkan dalam linkDC. Atau, sebuah jembatan thyristor anti-paralel harus disediakan di sisi listrik untuk makan
kembali energi ke listrik. Kelemahan dari solusi ini adalah distorsi listrik yang relatif tinggi dan
kebutuhan daya reaktif yang tinggi (terutama selama operasi inverter).
102
Sebuah AC / AC converter dengan sekitar arus input sinusoidal dan aliran daya
bidirectional dapat diwujudkan dengan kopling penyearah PWM dan inverter PWM ke linkDC. Kuantitas DC-link ini kemudian terkesan oleh unsur penyimpanan energi yang umum
untuk kedua tahap, yang merupakan C kapasitor untuk link-tegangan DC atau induktor L
untuk link-arus DC. The penyearah PWM dikendalikan dengan cara bahwa listrik sinusoidal
saat diambil, yang sedang dalam tahap atau anti-fase (untuk umpan balik energi) dengan fasa
tegangan listrik yang sesuai.
Karena elemen DC-link penyimpanan, ada keuntungan bahwa kedua tahap konverter
adalah untuk sebagian besar dipisahkan untuk tujuan kontrol. Selain itu, sebuah konstanta,
listrik kuantitas masukan independen ada untuk tahap inverter PWM, yang menghasilkan
pemanfaatan yang tinggi kemampuan daya converter itu. Di sisi lain, energi DC-link elemen
penyimpanan memiliki volume fisik yang relatif besar, dan ketika kapasitor elektrolit yang
digunakan, dalam kasus link-tegangan DC, ada potensi sistem seumur hidup berkurang.
Dalam rangka mencapai densitas daya yang lebih tinggi dan kehandalan, adalah masuk
akal untuk mempertimbangkan Converter Matrix yang mencapai tiga-fasa AC / AC konversi
tanpa ada unsur penyimpanan energi menengah. Langsung Konvensional Matrix Converter
(Gbr. 4) melakukan konversi tegangan dan arus dalam satu panggung tunggal.
Sebuah cycloconverter konstruksi output, variabel-frekuensi, sekitar sinusoida
gelombang dengan beralih segmen input bentuk gelombang untuk output, tidak ada link DC
menengah. Dengan switching unsur-unsur seperti SCRs , frekuensi output harus lebih rendah
dari input. Sangat cycloconverters besar (pada urutan 10 MW) yang diproduksi untuk dan
terowongan angin-drive kompresor, atau untuk kecepatan variabel aplikasi seperti semen kiln.
Ada pilihan alternatif konversi energi tidak langsung dengan menggunakan percobaan
Indirect Matrix Converter (Gbr. 5) atau Jarang Matrix Converter yang ditemukan oleh Prof
Johann W. Kolar dari ETH Zurich. Seperti dengan sistem DC-link berdasarkan (Gambar 2
dan Gambar. 3), tahap terpisah disediakan untuk konversi tegangan dan arus, tapi DC-link
tidak memiliki elemen penyimpanan menengah. Umumnya, dengan menggunakan konverter
matriks, elemen penyimpanan dalam link-DC dihilangkan pada biaya sejumlah besar
semikonduktor. konverter Matrix sering dilihat sebagai konsep teknologi masa depan untuk
variabel kecepatan drive, tetapi meskipun penelitian intensif selama dekade mereka sampai
sekarang hanya mencapai penetrasi industri rendah. Alasan untuk ini bisa menjadi
kompleksitas yang lebih tinggi dalam upaya modulasi dan analisis.
3.7.8 DC-to-DC converter
Sebuah DC-DC konverter-adalah sebuah sirkuit elektronik yang mengubah sumber
arus searah (DC) dari satu tegangan tingkat yang lain. Ini adalah kelas konverter daya .
Penggunaan
Konverter DC ke DC yang penting dalam perangkat elektronik portabel seperti telepon
seluler dan komputer laptop , yang diaktifkan dengan daya dari baterai terutama. perangkat
elektronik tersebut seringkali mengandung beberapa sub- sirkuit , masing-masing dengan
kebutuhan tingkat tegangan sendiri yang berbeda dari yang disediakan oleh baterai atau suplai
eksternal (kadang-kadang lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan suplai). Selain itu,
penurunan tegangan baterai sebagai daya disimpan dikeringkan. Switched DC ke DC
converters menawarkan metode untuk menaikkan tegangan dari tegangan baterai dengan
demikian menurunkan sebagian menghemat ruang daripada menggunakan baterai ganda
untuk mencapai hal yang sama.
103
104
bi-directional dengan mengganti semua dioda dengan independen dikendalikan perbaikan aktif
. A-directional bi konverter dapat memindahkan kekuasaan di kedua arah, yang berguna
dalam aplikasi yang memerlukan pengereman regeneratif .
Kelemahan konverter switching termasuk kompleksitas, kebisingan elektronik ( EMI /
RFI ) dan beberapa biaya batas, meskipun hal ini telah turun dengan kemajuan dalam desain
chip.
Konverter DC ke DC yang sekarang tersedia sebagai sirkuit terpadu memerlukan
komponen tambahan minimal. Konverter DC ke DC juga tersedia sebagai lengkap sirkuit
hibrida komponen, siap untuk digunakan dalam suatu perakitan elektronik.
Magnetic
Dalam konverter DC ke DC, energi secara berkala disimpan ke dalam dan dilepaskan
dari medan magnet di suatu induktor atau transformator , biasanya dalam rentang 300 kHz
sampai 10 MHz. Dengan mengatur siklus tugas dari tegangan pengisian (yaitu, perbandingan
on / off time), jumlah daya yang ditransfer dapat dikendalikan. Biasanya, ini diterapkan untuk
mengontrol tegangan output, meskipun dapat digunakan untuk mengendalikan arus masukan,
keluaran arus, atau menjaga daya konstan. konverter Transformer berbasis dapat memberikan
isolasi antara input dan output. Secara umum, istilah "DC ke DC konverter" merujuk ke salah
satu konverter switching. Sirkuit ini adalah jantung dari mode power supply-switched .
Selain itu, masing-masing topologi mungkin:
Hard diaktifkan - transistor beralih cepat saat terkena baik tegangan penuh dan penuh
saat ini
Resonansi - sebuah sirkuit LC membentuk transistor tegangan dan arus yang melalui
sehingga transistor switch saat baik tegangan atau arus adalah nol
DC DC converters Magnetic untuk dapat dioperasikan dalam dua mode, menurut arus
pada komponen utama magnet nya (induktor atau trafo):
Continuous - yang berfluktuasi saat ini tetapi tidak pernah turun ke nol
Terputus-putus - yang berfluktuasi saat ini selama siklus, turun ke nol pada atau
sebelum akhir setiap siklus
converter mungkin dirancang untuk beroperasi dalam mode secara terus-menerus pada daya
tinggi, dan dalam mode Terputus-putus pada daya rendah.
The Half jembatan dan Flyback topologi yang sama dalam energi yang tersimpan
dalam inti magnetik perlu terdisipasi sehingga inti tidak jenuh. Transmisi tenaga listrik dalam
rangkaian flyback dibatasi oleh jumlah energi yang dapat disimpan dalam inti, sedangkan
sirkuit maju biasanya dibatasi oleh I / karakteristik V dari switch.
Meskipun MOSFET switch dapat mentolerir simultan penuh arus dan tegangan
(walaupun tegangan termal dan ELEKTROMIGRASI dapat mempersingkat masa MTBF),
switch bipolar umumnya tidak bisa begitu memerlukan penggunaan snubber (atau dua).
3.8 Multiplexer
Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan
menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi
105
output.Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari
multiplexer tersebut. Blok diagram sebuah multiplexer ditunjukkan pada gambar .
Jumlah data input maksimum pada multiplexer adalah 2 jumlah Select line.
K2
K1
106
X0
X1
X2
X3
Multiplexing : rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan dengan
menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada
outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media
tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).
Keuntungannya :
- host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal
107
108
Gambar3.8.7 Transmiter
109
DEMULTIFLEXER
Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan
mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input
dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut. Blok
diagram sebuah demultiplexer ditunjukkan pada gambar
110
BAB IV
INSTRUMENTASI PADA MEKATRONIKA
Sistem instrumentasi dan kendali dapat dilukiskan tersusun atas beberapa komponen
sensor dan aktuator. Sensor (sering juga dinamakan transduser) adalah sistem yang mengukur
besaran lingkungan (misalnya suhu, tekanan, kelembaban, dsb.) dan mengkonversikannya
menjadi besaran listrik (misalnya LM35 mengkonversi suhu menjadi tegangan listrik). analogto-digital converter adalah sistem yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi
besaran listrik digital information processing adalah sistem yang memproses besaran digital
menjadi besaran digital yang lain display adalah sistem yang menampilkan suatu besaran
digital, misalnya layar monitor, LCD display, 7-segment display, dsb. Digital-to-Analog
converter adalah sistem yang mengkonversikan besaran listrik digital menjadi besaran listrik
analog aktor atau aktuator adalah sistem yang mengkonversikan besaran listrik analog
menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran, dsb.
4.1. Sensor
adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu besaran fisis, kimia maupun biologi
menjadi sinyal besaran fisis yang lain yang dapat diukur. Dengan demikian sensor
digunakan sebagai indera suatu alat (instrument). Sensor merupakan elemen pertama yang
bersentuhan langsung dengan obyek uang akan diukur. Sinyal dari sensor akan diteruskan
ke unit proses selanjutnya untuk diolah sehingga menghasilkan output sesuai keinginan.
Suatu sensor harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, guna menentukan kualitas
dari sebuah sensor. Kriteria yang harus dimiliki sensor, antara lain:
111
b. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap
kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang
menunjukan perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan.
Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan satu volt
per derajat, yang berarti perubahan
satu derajat pada masukan akan
menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat
saja memiliki kepekaan dua volt per derajat, yang berarti memiliki kepakaan dua
kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari
sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk
jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan paga gambar 1.1(b)
akan lebih peka pada temperatur yang tinggi dari pada temperatur yang rendah.
c. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya
terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan
frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah
temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri. Misalkan perubahan
temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap waktu, seperti tampak
pada gambar 1.2(a).
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan
hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per
detik]. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara lambat,
termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan setia. Tetapi apabila
perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar 1.2(b) maka tidak diharapkan
akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban
dan hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
112
Gambar 4.2. Temperature berubah secara kontinyu (D. Sharon dkk, 1982)
Yayan I.B, (1998), mengatakan ketentuan lain yang perlu diperhatikan dalam
memilih sensor yang tepat adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut
ini:
a. Apakah ukuran fisik sensor cukup memenuhi untuk dipasang pada tempat
yang diperlukan?
b. Apakah ia cukup akurat?
c. Apakah ia bekerja pada jangkauan yang sesuai?
d. Apakah ia akan mempengaruhi kuantitas yang sedang diukur?.
Sebagai contoh, bila sebuah sensor panas yang besar dicelupkan kedalam jumlah air
air yang kecil, malah menimbulkan efek memanaskan air tersebut, bukan
menyensornya.
a. Apakah ia tidak mudah rusak dalam pemakaiannya?.
b. Apakah ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya?
c. Apakah biayanya terlalu mahal?
113
b.
Kini bagaimana dengan sensor untuk penuntun atau pemandu?. Katogori ini
sangatlah luas, tetapi contoh berikut akan memberikan pertimbangan.
Contoh pertama: komponen yang terletak diatas ban berjalan tiba di depan
robot yang diprogram untuk menyemprotnya. Apa yang akan terjadi bila sebuah
komponen hilang atau dalam posisi yang salah?. Robot tentunya harus memiliki
sensor yang dapat mendeteksi ada tidaknya komponen, karena bila tidak ia akan
menyemprot tempat yang kosong. Meskipun tidak terjadi kerusakan, tetapi hal ini
bukanlah sesuatu yang diharapkan terjadi pada suatu pabrik.
Contoh kedua: sensor untuk penuntun diharapkan cukup canggih dalam
pengelasan. Untuk melakukan operasi dengan baik, robot haruslah menggerakkan
tangkai las sepanjang garis las yang telah ditentukan, dan juga bergerak
dengankecepatan yang tetap serta mempertahankan suatu jarak tertentu dengan
permukaannya.
114
Sesuai dengan fungsi sensor sebagai pendeteksi sinyal dan meng-informasikan sinyal
tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan dan fungsi sensor akan dilanjutkan oleh
transduser. Karena keterkaitan antara sensor dan transduser begitu erat maka pemilihan
transduser yang tepat dan sesuai juga perlu diperhatikan.
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo
multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran,
level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity,
potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau
ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier,
pyrometer optic
F = 9/5 oC + 32 atau
R = oF + 459,69
115
Yayan I.B, (1998), mengatakan temperatur adalah kondisi penting dari suatu
substrat. Sedangkan panas adalah salah satu bentuk energi yang diasosiasikan dengan
aktifitas molekul-molekul dari suatu substrat. Partikel dari suatu substrat diasumsikan
selalu bergerak. Pergerakan partikel inilah yang kemudian dirasakan sebagai panas.
Sedangkan temperatur adalah ukuran perbandingan dari panas tersebut.
Pergerakan partikel substrat dapat terjadi pada tiga dimensi benda yaitu:
1. Benda padat,
2. Benda cair dan
3. Benda gas (udara)
Aliran kalor substrat pada dimensi padat, cair dan gas dapat terjadi secara :
1. Konduksi, yaitu pengaliran panas melalui
kontak langsung.
2. Konveksi, yaitu pengaliran panas melalui media cair secara kontak langsung.
3. Radiasi, yaitu pengaliran panas melalui media udara/gas secara kontak tidak
langsung.
Pada aplikasi pendeteksian atau pengukuran tertentu, dapat dipilih salah satu tipe sensor
dengan pertimbangan :
1. Penampilan (Performance)
2. Kehandalan (Reliable) dan
3. Faktor ekonomis ( Economic)
116
dapat dipilih thermocouple dan RTD. Untuk suhu yang lebih tinggi sampai 1500oC, tidak
memungkinkan lagi dipergunakan sensor-sensor kontak langsung, maka teknis
pengukurannya dilakukan menggunakan cara radiasi. Untuk pengukuran suhu pada
daerah sangat dingin dibawah 65oK = -208oC ( 0oC = 273,16oK ) dapat digunakan resistor
karbon biasa karena pada suhu ini karbon berlaku seperti semikonduktor. Untuk suhu
antara 65oK sampai -35oC dapat digunakan kristal silikon dengan kemurnian tinggi
sebagai sensor.
4.2.1. Bimetal
Bimetal adalah sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena
kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat strika listrik dan
lampu kelap-kelip (dimmer). Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah
lempengan logam yang berbeda koefisien muainya () yang direkatkan menjadi satu.
Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian
tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua
lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien
muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai
lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka
bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya
bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).
(2.1)
2t
3( A B )(T2 T1 )
(2.2)
117
4.2.2. Termistor
Termistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan
sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif.
Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk setiap
kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur
ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi
temperatur secara presisi.
Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti:
mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U).
Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 sampai 75 dan tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter
0,15 mm sampai 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin (washer) dengan ukuran 2,5
mm sampai 25 mm. Cincin-cincin dapat ditumpukan dan di tempatkan secara seri atau
paralel guna memperbesar disipasi daya.
Dalam operasinya termistor memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap
temperatur, dan umumnya nilai tahanannya turun terhadap temperatur secara
eksponensial untuk jenis NTC ( Negative Thermal Coeffisien)
118
(b) switching
Cara lain untuk mengubah resistansi menjadi tegangan adalah dengan teknik linearisasi.
119
120
121
RT = R0 (1 + t )
122
Gambar 4.12.
(a) Three Wire RTD
Gambar 4.13. Kompensasi non linier (a) Respon RTD non linier;
koreksi
4.2.4. Termokopel
Pembuatan termokopel didasarkan atas sifat thermal bahan logam. Jika sebuah
batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektronelektron dalam logam akan bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang
semakin luas, elektron-elektron saling desak dan bergerak ke arah ujung batang yang
123
tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi
muatan positif.
Kerapatan electron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis logam.
Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan, maka
elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke batang
yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan
diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan. Besarnya
termolistrik atau gem ( gaya electromagnet ) yang dihasilkan menurut T.J Seeback (1821)
yang menemukan hubungan perbedaan panas (T1 dan T2) dengan gaya gerak listrik yang
dihasilkan E, Peltir (1834), menemukan gejala panas yang mengalir dan panas yang
diserap pada titik hot-juction dan cold-junction, dan Sir William Thomson, menemukan
arah arus mengalir dari titik panas ke titik dingin dan sebaliknya.
Bila ujung logam yang tidak dipanaskan dihubung singkat, perambatan panas dari
ujung panas ke ujung dingin akan semakin cepat. Sebaliknya bila suatu termokopel
diberi tegangan listrik DC, maka diujung sambungan terjadi panas atau menjadi dingin
tergantung polaritas bahan (deret Volta) dan polaritas tegangan sumber. Dari prinsip ini
memungkinkan membuat termokopel menjadi pendingin. Thermocouple sebagai sensor
temperatur memanfaatkan beda workfunction dua bahan metal.
124
Dioda dapat pula digunakan sebagai sensor temperatur yaitu dengan memanfaatkan
sifat tegangan junction
Rangkain alternatif untuk mengubah arus menjadi tegangan pada IC sensor temperature
125
126
Semua gerak mekanis tersebut pada intinya hanya terdiri dari tiga macam, yaitu
gerak lurus, gerak melingkar dan gerak memuntir. Gerak mekanis disebabkan oleh
adanya gaya aksi yang dapat menimbulkan gaya reaksi. Banyak cara dilakukan untuk
mengetahui atau mengukur gerak mekanis misalnya mengukur jarak atau posisi dengan
meter, mengukur kecepatan dengan tachometer, mengukur debit air dengan rotameter dsb.
Tetapi jika ditemui gerakan mekanis yang berada dalam suatu sistem yang kompleks maka
diperlukan sebuah sensor untuk mendeteksi atau mengimformasikan nilai yang akan
diukur. Berikut akan dijabarkan beberapa jenis sensor mekanis yang sering dijumpai di
dalam kehidupan sehari-hari.
atau perbandingan perubahan resistansi (R) terhadap resistansi semula (R) sama
dengan faktor gage (Gf) dikali elastisitas starin gage () :
Secara konstruksi SG terbuat dari bahan metal tipis (foil) yang diletakkan diatas
kertas. Untuk proses pendeteksian SG ditempelkan dengan benda uji dengan dua cara
yaitu:
1. Arah perapatan/peregangan dibuat sepanjang mungkin (axial)
2. Arah tegak lurus perapatan/peregangan dibuat sependek mungkin (lateral)
127
Faktor gauge (Gf) merupakan tingkat elastisitas bahan metal dari SG.
metal incompressible Gf = 2
piezoresistif Gf =30
piezoresistif sensor digunakan pada IC sensor tekanan
Untuk melakukan sensor pada benda uji maka rangkaian dan penempatan SG
adalah
disusun dalam rangkaian jembatan
dua strain gauge digunakan berdekatan, satu untuk peregangan/perapatan , satu
untuk kompensasi temperatur pada posisi yang tidak terpengaruh peregangan/
perapatan
respons frekuensi ditentukan masa tempat strain gauge ditempatkan
128
Gambar 4.24. Sensor posisi: (a) Inti bergeser datar (b) Inti I bergser berputar,
(c) Rangkaian variable induktansi
129
Gambar 3.5. Pemakaian sensor posisi: (a) pada microphone, (b) pada loudspeaker
130
Gambar 3.6. LVDT sebagai sensor posisi: (a) konstruksi LVDT, (b) Rangakaian
rangkaia uji LVDT, (d) Karakteristik LVDT
listrik, (c)
131
4.3.1.5. Potensiometer
Potensiometer yang tersedia di pasaran terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
potensiometer karbon, potensiometer wire wound dan potensiometer metal film.
1. Potensiometer karbon adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon
harganya cukup murah akan tetapi kepressian potensiometer ini sangat rendah
biasanya harga resistansi akan sangat mudah berubah akibat pergeseran kontak.
2. Potensiometer gulungan kawat (wire wound) adalah potensiometer yang
menggunakan gulungan kawat nikelin yang sangat kecil ukuran penampangnya.
132
Ketelitian dari potensiometer jenis ini tergantung dari ukuran kawat yang
digunakan serta kerapihan penggulungannya.
3. Metal film adalah potensiometer yang menggunakan bahan metal yang dilapiskan
ke bahan isolator.
Potensiometer karbon dan metal film jarang digunakan untuk kontrol industri
karena cepat aus. Potensiometer wire wound adalah potensiometer yang
menggunakan kawat halus yang dililit pada batang metal. Ketelitian potensiometer
tergantung dari ukuran kawat. Kawat yang digunakan biasanya adalah kawat nikelin.
Penggunaan potensiometer untuk pengontrolan posisi cukup praktis karena
hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi dan biasanya tidak membutuhkan
pengolah sinyal yang rumit. Kelemahan penggunaan potensiometer terutama adalah:
1. Cepat aus akibat gesekan
2. Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi dan saaat terjadi lepas
kontak
3. Mudah terserang korosi
4. Peka terhadap pengotor
133
134
Statormagnetpemanen
Rotorintibesiberputar
bersamakumparandan
komutator
Komutator
berputar
bersama
rotor
Terminalkeluaran
Kumparan,ujungujung
kawatnyadihubungkan
kekomutator
135
Rotormagnet
permanent
dii t
U
Tegangan
k l
AC
Kumparan stator
Rotor
bergerigi
U
Tegangan
keluaran AC
Kumparanstator
magnitpermanen
Kumparan
Induktor
Magnit
Permanen
136
Tipe lain sensor kecepatan adalah cara Optik. Rotor dibuat dari bahan metal
atau plastik gelap, rotor dibuat berlubang untuk memberi tanda kepada sensor cahaya.
Bila diinginkan informasi arah kecepatan, digunakan dua buah sensor yang dipasang
berdekatan. Informasi arah gerah dapat diperoleh dengan cara mendeteksi sensor mana
yang lebioh dahulu mendapat sinar (aktif). Sensor cahaya sangat peka terhadap
pengotor debu, olej karena itu keselurujan bagian sensor (stator dan rotor) harus
diletakkan pada kemasan tertutup. Kelebihan sensor ini memiliki linearitas yang sangat
tinggi untuk daerah jangkauan yang sangat luas. Kelemahannya adalah masih
diperlukan adanya kopling mekanik dengan sistem yang di sensor.
Elemensensor
cahaya
Sensor kecepatan digital lain adalah menggunakan kapsitf, yaitu rotor dibuat
dari bahan metal, bentuknya bulat. Rotor berputar dengan poros tidak sepusat atau
bergeser kepinggir sedikit. Stator dibuat dari bahan metal dipasang dengan
melengkung untuk memperbesar sensitivitas dari sensor. Ketika rotor diputar maka
akan terjadi perubahan kapasitansi diantara rotor dan stator karena putaran rotor
tidak simetris. Penerapan dari sensor ini teruatama jika diperlukan pemasangan sensor
kecepatan yang berada dilingkungan fluida.
Isolator
Sumbu
t
137
Gambar 3.28. Sensor tekanan diafragma: diafragma tipe datar, (b) diafragma bergelombang, (c)
media kapasistansi
138
Gambar 3.29. Rangkaian uji sensor tekanan strain gauge: (a) rangakaian jembatan tanpa
kompensator, (b) rangakaian jembatan dengan kompensator
139
(c)
Gambar 3.31. Sensor tekanan jenis diafragma silicon: (a) diafragma datar, (b) diafragma
melingkar lebih sensitif
konstruksi paket sensor tekanan silikon dengan rangkaian kompensasi dan penguat
140
Gambar 3.32. Sensor tekanan semikonduktor: (a) konstruksi sensor, (b)blok diagram rangkaian
sensor
4.3.3.2. Sensor Tekanan Tipe Bourdon dan Bellow
besaran ukur perpindahan (displacement) memanfaatkan LVDT, sensor
reluktansi-variabel, potensiometer.
konversi tekanan ke perpindahan menggunakan tabung Bourdon atau Bellows.
Gambar 3.33. Sensor tekanan tipe lain: (a) dan (b) tipe Bourdon,
(c) dan (d) tipe bellow
4.3.3.3. Load cell
141
cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi
perpindahan.
menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi
temperatur.
alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya
konfigurasi load cell
142
a.
b.
- jenis termal
3. Pengukuran metoda diferensial tekanan
Jenis pengukur aliran yang paling luas digunakan adalah pengukuran tekanan
diferensial. Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi
dengan yang mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi
gerakan atau energi kinetis. Karena energi tidak bisa diciptakan atau dihilangkan
( Hukum perpindahan energi ), maka kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi
tekanan yang berubah..
Lebih jelasnya, apabila fluida bergerak melewati penghantar (pipa) yang seragam
dengan kecepatan rendah, maka gerakan partikel masing-masing umumnya sejajar
disepanjang garis dinding pipa. Kalau laju aliran meningkat, titik puncak dicapai
apabila gerakan partikel menjadi lebih acak dan kompleks.
Kecepatan kira-kira di mana perubahan ini terjadi dinamakan kecepatan kritis
dan aliran pada tingkat kelajuan yang lebih tinggi dinamakan turbulen dan pada
tingkat kelajuan lebih rendah dinamakan laminer.
RD =
DV
di mana :
D
kerapatan fluida
kecepatan fluida
Batas kecepatan kritisuntuk pipa biasanya berada diantara 2000 dan 2300.
Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya:
menggunakan pipa venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit), turbine flow meter,
rotameter, cara thermal, menggunakan bahan radio aktif, elektromagnetik, ultar sonic
dan flowmeter gyro. Cara lain dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan
proses. Yang dibahas dalam buku ini adalah sensor laju aliran berdasarkan perbedaan
tekanan.
P1 + 12 1 + .g .h1 = P2 + 12 2 + .g .h2
2
144
P1 + 12 1 = P2 + 12 2
2
atau
1
2
.( 1 2 2 2 ) = P2 + P1
Perhatian : Rumus diatas hanya berlaku untuk aliran Laminer, yaitu aliran yang
memenuhi prinsip kontinuitas. Pipa pitot, orifice plate, pipa venturi dan flow Nozzle
menggunakan hukum Bernoulli diatas. Prinsip dasarnya adalah membentuk sedikit
perubahan kecepatan dari aliran fluida sehingga diperoleh perubahan tekanan yang
dapat diamati.
Pengubahan kecepatan aliran fluida dapat dilakukan dengan mengubah diameter
pipa, hubungan ini diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida. Perhatikan rumus
berikut: A1 .D1 = A2 .D2 , di mana : A = luas penampang pipa,
B = debit fluida
Karena debit fluida berhubungan langsung dengan kecepatan fluida, maka jelas
kecepatan fluida dapat diubah dengan cara mengubah diameter pipa.
145
2g
Q = KA2
P1 P2
146
147
P1
P2
P1>P2
Aliran
fluida
Gambar 3.39. Flow Nozzle
4.3.4.1.4. Pipa Pitot
Konstruksi pipa ini adalah berupa pipa biasa sedang di bagian tengah pipa
diselipkan pipa kecil yang dibengkokkan ke arah inlet. Jenis pipa ini jarang
dipergunakan di industri karena dengan adanya pipa kecil di bagian tengah akan
menyebabkan benturan yang sangat kuat terhadap aliran fluida. Alat ini hanya
dipergunakan untuk mengukur aliran fluida yang sangat lambat.
P1
P2
P1>P2
Aliran
fluida
148
I 2 Rw = K c hc A(Tw Tt )
di mana : I
= arus kawat
Rw = resistansi kawat
Kc = faktor konversi, panas ke daya listrik
Tw = temperatur kawat
149
Sensor suhu yang digunakan dapat berupa sensor resistif tetapi yang biasa
terpasang adalah thermokopel karena memiliki respon suhu yang cepat. Sensor aliran
perambatan panas tipe lama, memanaskan seluruh bagian dari saluran udara, sehingga
dibutuhkan pemanas sampai puluhan kilowatt, untuk mengurangi daya panas tersebut
digunakan tipe baru dengan membelokkan sebagian kecil udara kedalam sensor.
150
151
152
153
Gambar 3.50. Blok Diagram Pengolahan dan Pendisplayan Sensor Level Menggunakan Cara
Thermal
154
Penerima
Sinarlaser
Transmitter
Reciever
Transmitter
Reciever
air
Prismadiudara
Prismadiair
155
Jalansinardalamserat
optic
Trans
Rece
Trans
Rece
Fiberoptic
156
Wp = hf =
hc
Dimana :
Wp = energi photon (eV)
h = konstanta Plancks (6,63 x 10-34 J-s)
c = kecepatan cahaya, Electro Magnetic (2,998 x 108 m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
Green
Violet
Frekuensi foton bergantung pada energi yang dilepas atau diterima saat elektron
berpindah tingkat energinya. Spektrum gelombang optis diperlihatkan pada gambar
berikut, spektrum warna cahaya terdiri dari ultra violet dengan panjang gelombang 200
sampai 400 nanometer (nm), visible adalah spektrum warna cahaya yang dapat dilihat
oleh mata dengan panjang gelombang 400 sampai 800 nm yaitu warna violet, hijau dan
merah, sedangkan spektrum warna infrared mulai dari 800 sampai 1600 nm adalah
warna cahaya dengan frekuensi terpendek.
UltravioletVisibleInfrared
200
400
1600
800
Wavelength,nm
4
2
Photonenergy,eV
157
Incandescent Lamp yaitu lampu yang menghasilkan energi cahaya dari pijaran
filament bertekanan tinggi, misalnya lampu mobil, lampu spot light, lampu
flashlight.
Energi Atom, yaitu memanfaatkan loncatan atom dari valensi energi 1 ke level
energi berikutnya.
Fluorescense, yaitu sumber cahaya yang berasal dari perpendaran bahan
fluorescence yang terkena cahaya tajam. Seperti Layar Osciloskop
Sinar LASER adalah sumber energi mutakhir yang dimanfaatkan untuk sebagai
cahaya dengan kelebihannya antara lain : monochromatic (cahaya tunggal atau
membentuk garis lurus), coherent (cahaya seragam dari sumber sampai ke beban
sama), dan divergence (simpangan sangat kecil yaitu 0,001 radians).
158
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.3. Konstruksi Dioda Foto (a) junction harus dekat permukaan (b) lensa untuk
memfokuskan cahaya (c) rangkaian dioda foto
159
Ada beberapa karakteristik dioda foto yang perlu diketahui antara lain:
Gambar 4.4. Karakteristik Dioda Foto (a) intensitas cahaya (b) panjang gelombang
(c) reverse voltage vs arus dan (d) reverse voltage vs kapasitansi
160
CollectorCurrent(mA)
28
Intensity
2
(W/m )
20
40
30
12
246810121416
C ll
E i
V l
161
Gambar 4.6. Karakteristik transistor foto, (a) sampai (d) rangkaian uji transistor foto
Katodadari
Sinardatang
Electronkeluar
daripermukaan
Tegangankeluaran
Anodadari
+
Tabung
Hampa
Berikut karakteristik dari foto voltaik berdasarkan hubungan antara intensitas cahaya
dengan arus dan tegangan yang dihasilkan.
162
Gambar 4.8. (a) & (b) Karakteristik Intensitas vs Arus dan Tegangan dan (c) Rangakain penguat
tegangan.
163
4.4.6. Photosel
Konduktansi sebagai fungsi intensitas cahaya masuk
Resistansi berkisar dari 10MW (gelap) hingga 10W (terang)
Waktu respons lambat hingga 10ms
Sensitivitas dan stabilitas tidak sebaik dioda foto
164
4.4.7. Photomultiplier
a.
b.
c.
d.
e.
165
Pemanfaatan
Sangat sensitif, dapat digunakan sebagai penghitung pulsa
Pada beban resistansi rendah 50-1000 W, lebar pulsa tipikal 5-50 ns
Gunakan peak detektor untuk mengukur tingat energi
Kerugian
Mudah rusak bila terekspos pada cahaya berlebih (terlalu sensitif)
Perlu catu tegangan tinggi
Mahal
166
167
168
4.5. Aktuator
Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran
lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromagnetik yang
menghasilkan daya gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan.
Aktuator dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroler.
Misalnya pada suatu robot pencari cahaya, jika terdapat cahaya, maka sensor akan
memberikan informasi pada kontroler yang kemudian akan memerintah pada aktuator untuk
bergerak mendekati arah sumber cahaya.
aktuator adalah sebuah alat mekanik untuk memindahkan atau mengontrol sebuah
mekanisme atau sistem. Hal ini dioperasikan oleh sumber energi, biasanya dalam bentuk
arus listrik, fluida hidrolik tekanan atau pneumatik tekanan, dan mengkonversi energi
yang menjadi semacam gerakan. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat
dipasang sistem gearbox. Aktuator dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat
perintah dari controller.
169
Penghasil gerakan
Gerakan rotasi dan translasi
Mayoritas aktuator > motor based
Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
Aktuator riil cenderung non-linier
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah (Mesin DC).
Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.
Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.
Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound.
Aktuator elektris.
Aktuator fluida.
Aktuator mekanik.
Aktuator smart.
4.5.1.1. selenoida
Selenoida merupakan alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik atau
arus listrik menjadi gerakan mekanis linier. Terbentuk dari kumpran dengan inti besi
yang dapat bergerak, besarnya gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan adalah
170
ditentukan dengan jumlah lilitan kumparan tembaga dan besar arus yang mengalir
melalui kumparan.
171
4.5.1.2.1. Motor DC
Motor arus searah, menggunakan arus langsung yang tidak langsung. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi
atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Gambar 4.21. Motor Stepper A.Permanent Magnet, B. Variable Reluctance, dan C. Permanent
Magnet Hybrid..
172
Screw : Screw jack , bola sekrup dan rol sekrup aktuator semua beroperasi pada
prinsip mesin sederhana yang dikenal sebagai sekrup. Dengan memutar mur
aktuator itu, bergerak poros sekrup di baris.
Roda dan gandar : Hoist , winch , rak dan pinion , rantai drive , drive belt ,
rantai kaku dan sabuk kaku aktuator beroperasi pada prinsip roda dan poros.
Dengan memutar roda / axle (misalnya drum , gear , pulley atau poros ) seorang
anggota linear (misalnya kabel , rak, rantai atau ikat pinggang ) bergerak.
173
Cam : Cam actuator fungsi pada prinsip yang sama dengan yang ada pada baji ,
tetapi menyediakan perjalanan yang relatif terbatas. Sebagai cam berputar
seperti roda, bentuk eksentrik memberikan dorong di dasar poros.
Beberapa aktuator linier mekanik hanya menarik (hoist misalnya, drive rantai
dan belt drive) dan lain-lain hanya push (aktuator cam misalnya). actuator mekanis
biasanya mengkonversi gerak rotasi dari sebuah kenop kontrol atau menangani ke
perpindahan linear melalui sekrup dan / atau roda gigi yang tombol atau menangani
terpasang. Sebuah jackscrew mobil jack atau merupakan mekanis aktuator akrab.
Lain keluarga aktuator didasarkan pada poros tersegmentasi . Rotasi jack pegangan
dikonversi menjadi gerakan mekanis linear kepala jack. actuator mekanis adalah
juga sering digunakan dalam bidang laser dan optik untuk memanipulasi posisi
tahap linear , tahapan putar , cermin gunung , goniometers dan instrumen posisi
lainnya. Untuk posisi yang akurat dan berulang, tanda indeks dapat digunakan pada
tombol-tombol kontrol. Beberapa aktuator bahkan mencakup encoder dan
pembacaan posisi digital. Ini mirip dengan penyesuaian tombol-tombol yang
digunakan pada mikrometer kecuali bahwa tujuan mereka adalah penyesuaian
posisi daripada pengukuran posisi.
No. Keuntungan aktuator mekanik
Kekurangan aktuator mekanik
1.
Murah
Manual operasi saja
2.
Tidak ada sumber daya yang
diperlukan
3.
Mandiri
4.
Identik dengan perilaku
memperluas atau mencabut.
Table 4.1 kekurangan dan kelebihan dari actuator mekanik
4.5.4. aktuator elektrik.
Aktuator elektrik merupakan perangkat elektromekanik yang menghasilkan
daya gerakan. Ada beberapa aktuator elektrim, yaitu: motor stepper, motor dc,
motor ac, dll.
a. Motor stepper
Sebuah motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang mengubah pulsa
listrik menjadi gerakan mekanis diskrit. Batang atau gelendong dari motor stepper
berputar secara bertahap langkah diskrit ketika perintah pulsa elektrik yang
diterapkan dalam urutan yang tepat. Rotasi motor memiliki hubungan langsung
beberapa input pulsa ini diterapkan. Urutan pulsa yang diterapkan secara
langsung berkaitan dengan arah putaran motor shaft. Kecepatan rotasi poros
motor secara langsung berhubungan dengan frekuensi pulsa masukan dan
panjang putaran secara langsung berhubungan dengan jumlah pulsa input yang
diterapkan.
Kelebihan dan kekurangan dari motor stepper, antara lain:
No.
1.
2.
3.
Kelebihan
Sudut rotasi motor proposional
dengan pulsa masukan.
Motor ini memiliki torsi penuh
pada berdiri-masih (jika lilitan
energi).
Tepat posisi dan kemampuan
untuk mengulangi gerakan sejak
Kekurangan
resonansi dapat terjadi jika tidak
dikontrol.
tidak mudah untuk beroperasi
pada kecepatan sangat tinggi.
174
4.
5.
6.
7.
8.
175
176
a. Pneumatik
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi
energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol
dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol
terakhir.
Aktuator pneumatik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok : gerak lurus dan
putar.
1. Gerakan lurus (gerakan linear) :
Silinder kerja tunggal.
Silinder kerja ganda.
2. Gerakan putar :
Motor udara
Aktuator yang berputar (ayun)
177
SIMBOL
NAMA KOMPONEN
SIMBOL
NAMA KOMPONEN
178
GAMBAR
KETERANGAN
1. RUMAH
SILINDER
2. LUBANG
MASUK
UDARA
BERTEKANA
N.
3. PISTON
4. BATANG
PISTON
5. PEGAS
PENGEMBAN
G
b. Prinsip Kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan
piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan
gaya kerja ke satu arah . Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya
pegas yang ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan
silinder pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada
kondisi tanpa beban.
Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langkah silinder dibatasi
oleh panjangnya pegas . Oleh karena itu silinder kerja tunggal dibuat
maksimum langkahnya sampai sekitar 80 mm.
c. Kegunaan
Menurut konstruksinya silinder kerja tunggal dapat melaksanakan
berbagai fungsi gerakan , seperti :
menjepit benda kerja
179
pemotongan
pengeluaran
pengepresan
pemberian dan pengangkatan.
silinder
kerja
tunggal
b. Silinder Ganda
a). Konstruksi
Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja
tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda
mempunyai dua saluran (saluran masukan dan saluran pembuangan).
Silinder terdiri dari tabung silinder dan penutupnya, piston dengan seal,
batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian penyambungan.
Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Biasanya tabung silinder terbuat dari tabung baja tanpa sambungan.
Untuk memperpanjang usia komponen seal permukaan dalam tabung silinder
dikerjakan dengan mesin yang presisi. Untuk aplikasi khusus tabung silinder
bisa dibuat dari aluminium , kuningan dan baja pada permukaan yang
bergeser dilapisi chrom keras. Rancangan khusus dipasang pada suatu area
dimana tidak boleh terkena korosi.
Penutup akhir tabung adalah bagian paling penting yang terbuat dari
bahan cetak seperti aluminium besi tuang. Kedua penutup bisa diikatkan
pada tabung silinder dengan batang pengikat yang mempunyai baut dan mur.
Batang piston terbuat dari baja yang bertemperatur tinggi. Untuk
menghindari korosi dan menjaga kelangsungan kerjanya, batang piston harus
dilapisi chrom.
Ring seal dipasang pada ujung tabung untuk mencegah kebocoran
udara. Bantalan penyangga gerakan batang piston terbuat dari PVC, atau
perunggu. Di depan bantalan ada sebuah ring pengikis yang berfungsi
mencegah debu dan butiran kecil yang akan masuk ke permukaan dalam
silinder.
180
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang
piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti.
Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan
batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju)
udaranya terbuka ke atmosfir.
Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah
gerakan batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel.
Gaya yang diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada
gerakan masuk. Karena efektif permukaan piston dikurangi pada sisi batang
piston oleh luas permukaan batang piston
Silinder aktif adalah dibawah kontrol suplai udara pada kedua arah
gerakannya. Pada prinsipnya panjang langkah silinder dibatasi, walaupun
faktor lengkungan dan bengkokan yang diterima batang piston harus
diperbolehkan. Seperti silinder kerja tunggal, pada silinder kerja ganda piston
dipasang dengan seal jenis cincin O atau membran.
c). Pemasangan Silinder
Jenis pemasangan silinder ditentukan oleh cara cara gerakan silinder
yang ditempatkan pada sebuah mesin atau peralatan . Silinder bisa dirancang
dengan jenis pemasangan permanen jika tidak harus diatur setiap saat.
Alternatif lain, silinder bisa menggunakan jenis pemasangan yang diatur, yang
bisa diubah dengan menggunakan perlengkapan yang cocok pada prinsip
konstruksi modul. Alasan ini adalah penyederhanaan yang penting sekali
dalam penyimpanan, lebih khusus lagi dimana silinder pneumatik dengan
jumlah besar digunakan seperti halnya silinder dasar dan bagian pemasangan
dipilih secara bebas membutuhkan untuk disimpan.
181
hanya pada tekanan yang sudah direncanakan, sehingga bisa mencapai secara
maksimum perawatan yang sudah direncanakan.
182
NAMA KOMPONEN
183
184
BAB 5
PENGENALAN PLC
185
Urutan kerja dari gambar diagram blok diatas dimulai dari perangkat masukan yang
akan memberikan sinyal pada modul masukan. Sinyal tersebut diteruskan ke prosesor dan
akan diolah sesuai dengan program dibuat. Sinyal dari prosesor kemudian diberikan ke modul
keluaran untuk mengaktifkan perangkat keluaran
5.1.2 PROSESESOR
Prosesor adalah bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan
menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi kemodul keluaran.
186
Di PLC dikenal 2 sinyal yaitu: sinyal diskrit dan analog. Sinyal Discrete adalah
sinyal yang menghasilkan 2 sinyal yakni 0 dan 1, sedang sinyal analog adalah sinyal yang
menghasilkan range tertentu seperti 0, 1, 2, 3, 4, dst.
5.2 RELAY
Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat
mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan otak dari
rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay.
Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis
saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan
sebagai berikut :
Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka)
kontak saklar.
Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
PRINSIP KERJA
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar 2.2, coil adalah gulungan kawat
yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi
awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi
listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang
187
Keuntungan:
- Mudah mengadaptasi bermacam-macam tegangan operasi
- Tidak mudah terganggu dengan adanya perubahan temperature disekitarnya, karena relay
masih bisa bekerja pada temperature 233 K (-40o C) sampai 353 K (80o C)
- Mempunyai tahanan yang cukup tinggi pada kondisi tidak kontak
- Memungkinkan untuk menyambungkan beberapa saluran secara independent
- Adanya isolasi logam antara rangkaian kontrol dan rangkaian utama
Oleh karena keuntungan-keuntungan di atas maka penggunaan relay sampai saat ini masih
dipertahankan.
Kerugian:
- Khususnya untuk NO, bila akan diaktifkan timbul percikan api
- Memerlukan tempat yang cukup besar
- Bila diaktifkan, berbunyi
- Kontaktor bisa terpengaruh dengan adanya debu
- Kecepatan menyambung atau memutus saluran terbatas
Pada prakteknya relay ini digunakan bila energi yang diperbolehkan untuk dipakai
sangat kecil. Adapun energi listrik yang diperlukan yaitu sekitar 0,1 0,5 mW. Metoda
operasinya ada beberapa macam, diantaranya:
188
oleh medan magnet permanen. Begitu pula bila arus dialirkan hanya sebentar saja maka posisi
kontak akan kembali ke tempat semula begitu arus diputuskan.
Remnant Relay
Relay ini disainnya khusus, maksudnya adalah bila relay ini diaktifkan maka akan
terjadi elektromagnet. Elektromagnet ini akan tinggal dan tetap ada walaupun sumber
energinya telah dihilangkan. Atau dengan kata lain relay ini dikunci pada posisi akhir. Untuk
menyalakan relay ini maka arus yang dipakai adalah arus positif, sedangkan untuk
mematikannya mempergunakan arus negatif.
189
Time Delay Switch On Relay
Bila sakelar S diaktifkan maka relay tunda waktu mulai bekerja. Ketika waktu yang
ditentukan tercapai maka terminal 18 akan tersambungkan. Sinyal output (keluaran) akan ada
selama sinyal input ada. Elemen tunda waktu digambarkan pada kotak yang dibatasi dengan
garis strip.
190
Bila sakelar S diaktifkan maka relay tunda waktu mulai bekerja. Sinyal output akan ada
selama sinyal input ada. Tapi bila sinyal input diputus maka sinyal output tidak akan langsung
hilang, melainkan tetap ada sampai batas waktu yang telah ditentukan. Elemen tunda waktu
digambarkan pada kotak yang dibatasi dengan garis strip.
Kontaktor
191
Tipe-tipe kontaktor:
a. Kontaktor yang elektromagnetnya dilindungi:
b. Kontaktor denganelektromagnet inti:
c. Kontaktor dengan armature sistem engsel:
Kerugiannya:
- Mudah aus
- Ukurannya besar
- Menimbulkan suara
- Kecepatan menyambung terbatas
192
DALIL BOOLEAN ;
1. X=0 ATAU X=1
2. 0 . 0 = 0
3. 1 + 1 = 1
4. 0 + 0 = 0
5. 1 . 1 = 1
6. 1 . 0 = 0 . 1 = 0
7. 1 + 0 = 0 + 1 = 0
TEOREMA BOOLEAN
1. HK. KOMUTATIF
A+B=B+A
A.B=B.A
2. HK. ASSOSIATIF
(A+B)+C = A+(B+C)
(A.B) . C = A . (B.C)
3. HK. DISTRIBUTIF
193
A + A . B = A + B
A + A . B = A + B
194
195
1.
Diagram Ladder
Diagram ladder terdiri atas sebuah garis vertikal di sebelah kiri yang disebut
bus bar, dengan garis bercabang ke kanan yang disebut rung. Sepanjang garis
instruksi, ditempatkan kontak-kontak yang mengendalikan/mengkondisikan
instruksi lain di sebelah kanan. Kombinasi logika kontak-kontak ini menentukan
kapan dan bagaimana instruksi di sebelah kanan dieksekusi. Contoh diagram
ladder ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
0.00
0.01
TIM0
10.01
10.01
TIM0
#50
10.01
10.00
10.00
10.00
10.01
10.02
10.00
10.02
10.03
END(01)
196
Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri
ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar dalam
kondisi menutup.
197
G. Input- input dan output- output seluruhnya diidentifikasikan melalui alamatalamatnya. Alamat ini mengindikasikan lokasi input atau output di dalam memori PLC.
Instruksi LOD dimulai dengan barisan logic yang dapat diteruskan menjadi ladder
diagram rung. Instruksi LOD digunakan setiap kali rung baru dimulai.
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD
1. Instruksi AND
198
INPUT 2
INPUT 3
OFF
OFF
OFF
ON
OFF
OFF
OFF
ON
OFF
ON
ON
ON
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD
AND
Instruksi OR
199
INPUT 2
INPUT 3
OFF
OFF
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
ON
ON
ON
ON
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD
OR
Instruksi AND LOD digunakan untuk menyambung dua atau lebih circuit seri
yang dimulai dengan LOD instruction.
Instruksi AND LOD sama dengan NODE pada ladder program.
Instruksi AND LOD dimasukan setelah memasukkan circuit-circuit yang akan
disambung.
200
AND LOD
Diagram Ladder (relay circuit)
AND LOD
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD
LOD
OR
AND LOD
Key Operation
Instruksi OR LOD
201
OR LOD
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD
AND
LOD
AND
OR LOD
3. Instruksi NOT
-
202
OUTPUT
OFF
ON
ON
OFF
List Program
Address
Instruction Word
Data
LOD NOT
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang
dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali
kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.
KEUNTUNGAN
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
203
a.
Ringan
b.
c.
Sedikit perawatan
d.
Motor Hidrolik
Motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi tekanan cairan hidrolik menjadi
energi mekanik.
Pompa Hidrolik.
Pompa umumnya digunakan untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang
digunakan agar suatu cairan tersebut memiliki bentuk energi.
Katup (Valve)
Katup pada sistem dibedakan atas fungsi, disain dan cara kerja katup.
204
205
206
207
sumber: www.reocities.com/al_dodi/kerja/kp4a.pdf
pembatas ini akan bekerja bila tuas sakelar tertekan. Contoh konstruksi dan simbol sakelar
pembatas mekanik:
Solenoid
Di lapangan kita bisa menemukan solenoid dengan arus searah (DC) ataupun arus
bolak balik (AC). Sedangkan yang sering digunakan pada Electro-pneumatik adalah Solenoid
DC. Solenoid DC secara konstruktif selalu mempunyai inti yang pejal dan terbuat dari besi
lunak. Dengan demikian mempunyai bentuk yang simple dan kokoh. Selain itu maksudnya
agar diperoleh konduktansi optimum pada medan magnet. Bila ada kelonggaran udara, tidak
akan mengakibatkan kenaikan temperature operasi, karena temperature operasi hanya akan
tergantung pada besarnya tahanan kumparan serta arus listrik yang mengalir. Bila solenoid
DC diaktifkan (switched on) maka arus listrik yang mengalir meningkat secara perlahan.
Ketika arus listrik dialirkan ke dalam kumparan akan terjadi elektromagnet. Selama
terjadinya induksi akan menghasilkan gaya yang berlawanan dengan tegangan yang digunakan.
Bila solenoid dipasifkan (switched off) maka medan magnet yang pernah terjadi akan hilang
dan dapat mengakibatkan tegangan induksi yang besarnya bisa beberapa kali lipat
208
dibandingkan dengan tegangan yang ada pada kumparan. Tegangan induksi ini dapat
mengakibatkan rusaknya isolasi pada gulungan koil, selanjutnya bila hal ini terjadi terus akan
terjadi percikan api. Untuk mengatasi hal ini maka harus dibuat rangkaian yang meredam
percikan api, misalnya dengan memasang tahanan yang dihubungkan secara paralel dengan
induktansi. Sehingga bila terjadi. pemutusan arus listrik, energi akan tersimpan dalam bentuk
medan magnet dan dapat hilang lewat tahanan yang dipasang tadi.
sumber:www.reocities.com/al_dodi/kerja/kp4a.pdf
Elemen Elektro Pneumatik
Apabila suatu kontrol mempergunakan sinyal kontrolnya dengan sinyal listrik dan
sinyal kerjanya mempergunakan pneumatik maka harus ada suatu alat yang dapat
mengawinkan sinyal kontrol listrik dengan sinyal kerja pneumatik itu. Sistem yang
mengawinkan sinyal kontrol dan sinyal kerja ini biasanya terdiri dari katup yang diaktuasikan
dengan solenoid. Maksudnya adalah untuk menyalurkan sinyal kerja mempergunakan katupkatup pneumatik, sedangkan yang mengatur membuka atau menutup tersebut adalah arus
listrik yang dialirkan ke kumparan kawat (solenoid).
209
berakibat saluran 1(P) tertutup sedangkan udara yang berada di saluran 2(A) akan dibuang
melalui saluran buang
210
listrik, saluran 1(P) tertutup dan udara dari 2(A) dialirkan langsung ke 3(R).
Katup 3/2 diaktuasikan sinyal listrik dan kontrol Pneumatik, kembali dengan
Pegas.
Katup ini bila diaktifkan masih mempergunakan sinyal kontrol pneumatik. Sedangkan
fungsi kumparan ini hanya untuk mengaktifkan sumbat yang ada pada katup, dengan
demikian gaya elektromagnet yang diperlukan untuk mengaktifkan sumbat tidak terlalu besar.
Dengan kata lain arus listrik yang diperlukan tidak terlalu besar pula. Prinsip kerja saluran
yang terdapat pada katup ini sama dengan prinsip kerja katup 3/2 yang telah dibahas di atas.
katup 3/2. Biasanya digunakan untuk mengaktuasikan silinder kerja ganda. Sinyal listrik
digunakan seperti pada katup 3/2, berfungsi sebagai pembuka sumbat sedangkan yang
mengatur katup piston adalah sinyal kontrol pneumatik. Pada posisi diaktuasikan saluran 1(P)
dan saluran 4(A) tersambungkan sedangkan saluran 2(B) dengan saluran 3(R). Apabila sinyal
listrik diputuskan maka katup piston didorong kembali ke posisi semula sehingga saluran 1(P)
tersambungkan dengan 2(B) dan saluran 4(A) dengan 3(R).
211
212
Diagram Rangkaian
Dibandingkan dengan penggambaran instalasi kabel, dimana penggambaran rangkaian
kontrol dan utamanya dijadikan satu, maka pada penggambaran rangkaian secara skematis ini
ditampilkan berdasarkan fungsinya. Dengan cara menggambarkan rangkaian kontrol dan
rangkaian utama dipisahkan. Pada sistem ini penggambaran untuk sambungan (NC dan NO)
relay untuk keperluan latching (mengunci sambungan) ataupun memutus sambungan akan
digambarkan pada rangkaian kontrol. Penggambaran rangkaian secara skematis biasanya
menggunakan garis lurus, dimana arus listrik mengalir dari atas ke bawah. Di bawah ini
ditampilkan gambar dengan fungsi yang sama
213
Traffic light
Lift
Konveyor
Sistem pengemasan barang
214
.
Gambar 5.6.1 PLC OMRON
Sumber: http://nisguru.blogspot.com
Tampilan menu utama program SYSWIN (OMRON) Beberapa perintah program yang penting
dan perlu dipahami sebagai berikut:
a. Connect
merupankan perintah program untuk penyambungan antara komputer
dengan PLC.
b. Upload Program Merupakan perintah untuk melihat isi program dalam PLC
c. Down Load Program Merupakan perintah untuk mentransfer program yang telah
dibuat ke dalam PLC
215
0 1 0 0
Channel
Bit
216
217
Gambar 5.6.4 Contact Output Unit, Triac Output Unit, dan Transistor Output Unit
Sumber : : http://nisguru.blogspot.com
Contact output unit adalah output unit yang terbuat dari relay atau kontaktor. Ketika
energized atau aktif, relay/kontaktor di dalam terminal terhubung sehingga jalur dari output
terminal ke COM terhubung. Jenis output unit ini bisa digunakan tanpa power supply.
Biasanya power supply digunakan hanya untuk memberikan daya pada rangkaian output
seperti lampu.
Triac output unit mirip dengan contact output unit, yakni tidak membutuhkan power supply
untuk diaktifkan. Perbedaannya hanya pada komponen yang menghubungkan terminal di
dalamnya. Triac output unit menggunakan triac dengan opto isolator sehingga penghubungan
terminal terjadi secara solid state, bukan mekanik.
Yang terakhir, transistor output unit, terbuat dari rangkaian transistor. Lain dengan contact
output unit dan triac output unit, transistor output unit membutuhkan power supply untuk
dapat diaktifkan.
Berikut ini adalah contoh pemasangan rangkaian output untuk CJ1W-OC211 Contact Output
Unit.
218
Power supply pada gambar di atas digunakan untuk menyalakan lampu-lampu yang terhubung
dengan terminal output. Besar daya power supply bebas, asal tidak melebihi rating output
unit.Untuk mengakses input dan output ini pada program ladder di CX-Programmer, kita
harus mengetahui letak pengalamatan modul digital I/O unit. Pengalamatan ini dapat dilihat
pada IO Table and Unit Setup.
Misalkan PLC yang kita gunakan terdiri dari: Power supply CPU unit Digital Input
Digital Output. Maka pada IO Table and Unit Setup akan terlihat seperti ini setelah diatur.
Terlihat bahwa input unit terletak pada alamat 00 dan output unit pada alamat 01. Jika kita
ingin mengakses input unit pin ke 1, maka kontaktor pada ladder diagram diberi alamat 0.01.
Jika kita ingin mengakses output unit pin ke 4, maka relay/kontaktor pada ladder diagram
diberi alamat 1.04. Contoh diagram ladder dengan pin input 0.01 dan 0.03 serta output 1.04
bisa dilihat di gambar di bawah ini.
219
Gambar 1.4 : Kondisi kerja dengan dan tanpa pendeteksi pulsa (pulse catch).
Sebagai catatan anda harus memperhatikan fungsi filter pada input yang sama. Pengaturan
input filter ini tidak boleh menghilangkan pulsa yang akan dideteksi atau dengan kata lain
pengaturan waktu input filter harus lebih kecil dari lebar pulsa minimum yang akan dideteksi.
Dalam blok diagram dibawah terlihat bahwa input filter akan memproses sinyal digital
sebelum pendeteksi pulsa. Contoh praktis dari pemakaian pendeteksi pulsa ini dapat dilihat
pada gambar berikut
220
Untuk mengaktifkan fungsi pendeteksi pulsa ini dapat dilakukan pada menu command View >
System Block dan klik pada menu Pulse Catch Bits.
221
Siemens S7-200 mempunyai kemampuan untuk mengatur status dari digital output setelah
transisi CPU dari Run ke Stop. Status dari digital output akan tetap setelah CPU berhenti
sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan pada output table. Status output ini dapat dipilih
untuk mengikuti status sebelumnya atau mengikuti tabel output (lihat gambar berikut).
IEC 1131-3
Biasanya lebih mudah belajar membuat program untuk berbagai jenis PLC.
Instruksi yang dipakai lebih sedikit sehingga lebih mudah mempelajarinya.
Beberapa instruksi bekerja berlainan dengan instruksi yang sama pada Simatec.
Instruksinya kemungkinan mempunyai waktu eksekusi yang lebih lama.
222
Instruksi ini hanya bisa digunakan dengan editor LAD dan FBD
IEC 1131-3 memberikan spesifikasi bahwa variabel-variabel harus dideklarasikan dengan
jenis dan sistem pengecekan dari tipe datanya.
223
Step 7-Micro/Win32 yang merupakan editor bagi CPU S7-200 melakukan pengecekan data
yang disebut simple data checking dan no data cheking untuk instruksi simatic, dan
menerapkan strong data cheking untuk instruksi IEC 1131-3
Keunggulan dari data type checking adalah ia akan mengihindarkan terjadinya kesalahan
tipe data pada waktu pembuatan program. Sebagai contoh hubungan matematis perbandingan
< 1 adalah suatu instruksi bertanda (signed). 1 adalah lebih kecil dari 0 untuk tipe data
bertanda. Tetapi jika instruksi <1 digunakan dalam tipe data tak-bertanda (unsigned) maka
40000 bisa menjadi lebih kecil dari 0 untuk sebuah instruksi a < 1. Kita harus memastikan
penggunaan nomor unsigned untuk instruksi signed tidak melebihi batasan positiftif adau
negatif. Kesalahan penggunaan tipe data ini bisa berakitbat terjadinya hasil yang tdak
diharapkan pada sistem kerja PLC atau mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Sistem
kerja dari PLC yang tidak dapat diperkirkarakan dapat menimbulkan kematian atau luka
yang serius pada operator, dan/atau kerusakan peralatan yang berat.
Kesimpulannya, dalam mode editor untuk instruksi IEC 1131-3, strong data checking
menolong anda untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan tersebut selama proses kompilasi,
yaitu dengan menghasilkan kode-kode kesalahan untuk tipe-tipe data yang tidak diijinkan
untuk instruksi tersebut. Kemampuan untuk melakukan pendeteksian atau pemeriksaan
kesalahan jenis ini tidak terdapat pada editor untuk instruksi SIMATIC.
Karena mode pemrograman IEC 1131-3 adalah strongly data type dan SIMATIC adalah
bukan strongly data type, maka tidak diijinkan untuk melakukan pemindahan pogram antar
kedua bahasa ini.
224
Kelompok 1
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37. http://static.wix.com/media/ab495f34fda9e21c9964fdadca5b7753.wix_mp
38. http://2.bp.blogspot.com/-oz-jqQLs-cs/TaaZaJ9bUI/AAAAAAAAAGA/ZfR7we5KwmQ/s1600/kutub+dioda.jpeg
39. http://upload.wikimedia.org/wikibooks/en/thumb/1/12/SE_Forward_Biased_Diode.svg/3
75px-SE_Forward_Biased_Diode.svg.png
40. http://upload.wikimedia.org/wikibooks/en/thumb/6/61/SE_Reverse_Biased_Diode.svg/37
5px-SE_Reverse_Biased_Diode.svg.png
41. http://1.bp.blogspot.com/_kXKAGKpE_xw/TKvXe2dSnyI/AAAAAAAAASQ/9NWyyZ
Kfhss/s1600/led_1.jpg
42. http://1.bp.blogspot.com/_kPlYREPdiNk/S67MYwfNSrI/AAAAAAAAAAw/tz3f_LiZgC
w/s320/180px-Photodiode-closeup.jpg
43. http://pigment7up.com/images/large/Dioda%20Bridge%2035A_LRG.jpg
44. http://1.bp.blogspot.com/_u6KHA4cq1TU/S_Np0Pg3KI/AAAAAAAAACM/ouT7WH5OUCc/s1600/DiodePic.jpg
45. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d5/Diode-closeup.jpg/200pxDiode-closeup.jpg
46. http://www.radio-electronics.com/info/data/capacitor/electrolytic-capacitors.jpg
47. http://1.bp.blogspot.com/_-SK1sLs-12g/S6ytIP6YII/AAAAAAAAAEg/AQG_Bo8ueLo/s320/cond5000+copy.jpg
48. http://www.clickpartelectronics.com/images/TS15_Ceramic_Capacitor.gif
49. http://theonlinetutorials.com/theonlinetutorials_files//2011/04/multilayer-ceramiccapacitor.gif
50. http://www.bombayharbor.com/productImage/0770619001256287939/Elecsound_Cl21_
Metallized_Polyester_Film_Capacitor.jpg
51. http://www.bombayharbor.com/productImage/0770619001256287939/Elecsound_Cl21_
Metallized_Polyester_Film_Capacitor.jpg
52. http://2.bp.blogspot.com/_B1Nxi5MaZSI/TM6EQfNpGGI/AAAAAAAAADo/1shfG3A
Mth4/s1600/mika+milar.jpg
226
53. http://img.diytrade.com/cdimg/194418/1131580/0/1230031395/Polystyrene_Film_Capaci
tor-Radial_Lead.jpg
54. http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/02/trimmer-kapasitor.gif
55. http://www.o-digital.com/uploads/2179/21842/Electric_Double_Layer_Super_Capacitor_SCCG_850.jpg
56. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1d/Tuning_capacitor.jpg
57. http://i00.i.aliimg.com/photo/202500014/Carbon_Film_Resistor.jpg
58. http://1.bp.blogspot.com/_0XY2LkNiSR0/TRN_VLEmi7I/AAAAAAAAACM/_fkSEUZlXY/s1600/precision+wirewound+resistor.jpg
59. http://www.binbin.net/photos/truohm/1k-/1k-5w-axial-wirewound-resistor-rc.jpg
60. http://emsadesign.files.wordpress.com/2010/06/fuse-resistor.jpg
61. http://img.en.china.cn/0/0,0,425,971,360,360,dcd4083b.jpg
62. http://image.made-in-china.com/4f0j00zCBTkpHPaQiw/Fixed-Metal-Film-Resistor.jpg
63. http://www.binbin.net/photos/arcol/1k-/1k-0.5w-carbon-comp-resistor-rc.jpg
64. http://electronics-diy.com/store/CDS_Photoresistor.gif
65. http://www.piclist.com/images/www/hobby_elec/picture/resistvr.jpg
66. http://img.alibaba.com/photo/202510193/MF72_Power_Thermistor.jpg
67. http://4.bp.blogspot.com/_B8Dh2WXNvg0/SteJm8O_fuI/AAAAAAAADew/x3uaVCukB
SI/s400/Lay+out+transistor+bc+547.bmp
68. http://1.bp.blogspot.com/_D79gV2zWq4M/S40dNpUnmXI/AAAAAAAAAAU/8KuL_zy
Z-no/s320/induktor+setengah+lingkaran.jpg
69. http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu
70. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inve
rter_%28electrical%29&ei=SfDqTfC1Ho30vQO_z5TCDw&sa=X&oi=translate&ct=res
ult&resnum=1&ved=0CDkQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dinverter%26hl%3Did
%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:enUS:official%26biw%3D1280%26bih%3D683%26prmd%3Divnsr
71. http://syahwilalwi.blogspot.com/2011/04/pemrosesan-sinyal-suara-dengan-sistem.html
72. http://www.scribd.com/doc/17429886/Dasar-Mekatronika-by-AmirinkingYahoocoId
73. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inve
rter_%28electrical%29&ei=SfDqTfC1Ho30vQO_z5TCDw&sa=X&oi=translate&ct=res
ult&resnum=1&ved=0CDkQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dinverter%26hl%3Did
%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:enUS:official%26biw%3D1280%26bih%3D683%26prmd%3Divnsr
74. http://brightsiteofmylife.blogspot.com/2011/01/konverter-analog-ke-digital.html
75. http://tutorial-pdf.tp.ac.id/bank/2_Op-amp.pdf
76. http://syahwilalwi.blogspot.com/2011/04/pemrosesan-sinyal-suara-dengan-sistem.html
77. http://www.scribd.com/doc/17429886/Dasar-Mekatronika-by-AmirinkingYahoocoId
78. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inve
rter_%28electrical%29&ei=SfDqTfC1Ho30vQO_z5TCDw&sa=X&oi=translate&ct=res
ult&resnum=1&ved=0CDkQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dinverter%26hl%3Did
%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:enUS:official%26biw%3D1280%26bih%3D683%26prmd%3Divnsr
79. http://brightsiteofmylife.blogspot.com/2011/01/konverter-analog-ke-digital.html
80. http://tutorial-pdf.tp.ac.id/bank/2_Op-amp.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.2.1
Gambar 5.2.2
Gambar 5.2.3
Gambar 5.5
228