Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KESELAMATAN TAMBANG

Nama

:Bernabas Leonard

Fakultas

:D4 K3 (Pagi)

NPM

:13.11.106.701501.1170

Semester

:6 (Enam)

Bahaya Pengharum ruangan

Partikel polusi udara dari luar rumah bisa saja menempel melalui pintu dan jendela, seperti debu,
tungau, jamur, rambut, bulu hewan peliharaan, asap tembakau, asap pembakaran dari peralatan dapur,
serta bahan kimia dari cat, vernis, kayu lapis, mebel dan pengharum ruangan.
Pengharum ruangan digunakan sekitar 75 persen dari seluruh rumah tangga di dunia. Penggunaan zat
ini dapat memiliki dampak kesehatan besar karena pengharum ruangan mengandung bahan kimia
berbahaya seperti phthalates, asetaldehida, toluena stirena, chlorbenzene, paradichchlorobenzene,
formaldehyde dan benzene seperti dilansir greendivamom.
Pengharum ruangan juga memancarkan senyawa organik volatil (volatile organic compound atau
VOC), seperti cat kebanyakan. Dalam Material Safety Data Sheet (MSDS), pabrikan mengakui bahwa
bernapas pada ruangan dengan konsentrasi tinggi uap VOC yang melebihi tingkat pemaparan dapat
menyebabkan masalah berikut ini :
1. Sakit kepala
2. Gelisah
3. Pusing
4. Tremor (gemetaran)
5. Kelelahan
6. Mual
Bahkan, penelitian yang dilakukan National Resource Defense Council dan peneliti dari University of
California, University of Washington dan Environmental Protection Agency pada tahun 2006
memperingatkan bahwa phthalates dapat menyebabkan kelainan hormonal, cacat lahir dan masalah
reproduksi. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa produk penyegar dan pengharum ruangan
semprot serta penghilang jamur dan pembersih kamar mandi dapat meningkatkan peluang menderita
kanker payudara pada wanita. Lalu bagaimana cara membuat rumah tetap wangi meski tidak
menggunakan pengharum ruangan?
Sebaiknya bijaklah menggunakan pengharum pada ruangan di rumah Anda. Bila tidak perlu jangan
sebarkan bahan kimia berbahaya pada rumah Anda.
Berikut beberapa cara mudah membuat rumah tetap wangi meski tanpa pengharum ruangan :
1. Menjaga kebersihan rumah
2. Membuka jendela
3. Buang sampah keluar rumah setiap hari
4. Simpan bubuk kopi segar di atas meja
5. Menaruh potongan lemon di tempat pembuangan sampah
6. Menaruh baking soda di bagian bawah tempat sampah.
Sebuah studi Bristol University terhadap 14.000 bayi dibawah umur 6 bulan menunjukkan, yang
terekspos air freshenermlebih sering terkena diare dan 20% lebih sering infeksi telinga dibandingkan
yang kurang terekspos. Ibu mereka juga mengalami peningkatan sakit kepala sampai 10% dan insiden
depresi pasca melahirkan lebih tinggi.Berbagai macam produk pengharum ruangan semakin hari,
semakin banyak bermunculan dan beredar dipasaran dengan aroma yang bermacam-macam pula. Hal
tersebut tidak lain dipicu karena meningkatnya kebutuhan manusia terhadap produk-produk tersebut
demi mendapatkan suasana yang nyaman. Baik itu dirumah, kantor, mobil, toilet, tempat peribadatan
dan sebagainya banyak kita jumpai pengharum ruangan bergantungan disudut ruangan. Akan tetapi,
ketergantungan manusia terhadap pengharum ruangan sungguh tidak baik untuk kesehatan, dan
banyak bahaya yang mengintai pada diri kita.
Dalam beberapa tahun terakhir kandungan kimia dalam pengharum ruangan dicurigai bisa
menyebabkan gangguan pada pernafasan, paru-paru, pusing, mual bahkan muntah-muntah.

Pada umumnya pewangi yang sering beredar dipasaran terbagi menjadi 2 jenis zat pewangi, yakni
pewangi yang berbahan dasar air dan pewangi yang berbahan minyak.
Pewangi yang berbahan dasar air biasanya memiliki kestabilan aroma/wangi yang relatif singkat
berkisar 3-5 jam. Sedangkan pewangi yang berbahan dasar minyak memiliki aroma/wangi yang lebih
tahan lama dan harganya pun lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa
pelarut/cairan pembawa, diantaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya yang berbahaya
jika digunakan secara terus menerus. Itulah mengapa pewangi yang berbahan dasar air relatif lebih
aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi yang berbahan minyak. Sementara itu, untuk pengharum
ruangan berbentuk spray memiliki resiko yang lebih berbahaya lagi. Karena setelah disemprotkan,
gasnya tidak hilang begitu saja akan tetapi menempel di bantal, dinding, tempat tidur dan perabotan
rumah yang berada disekelilingnya.
Kandungan zat kimia didalamnya yaitu formaldehyde yang melekat berhari-hari dan berbahaya jika
terhirup hidung karena dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Natural Resource defense council
(NRDC) melakukan penelitian terhadap 14 merk pengharum ruangan di Amerika Serikat. Dan
hasilnya, NRDC menemukan 86 persen dari merk-merk tersebut mengandung Phtalates, yakni zat
kimia berbahaya yang menyebabkan kelainan hormon, janin cacat, masalah reproduksi, alergi dan
asma. Ironisnya produk yang mengandung Phtalates tersebut memasang label all natural, seolaholah produk tersebut memiliki komposisi bahan-bahan alami yang tidak berbahaya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh National Institutes of health, Amerika serikat, menemukan
bahwa pada orang-orang yang berada pada ruangan yang menggunakan pengharum ruangan, didalam
darahnya terkandung 1,4-dichlorobenzene yaitu senyawa organik yang berbentuk padat, berwarna dan
memiliki bau yang kuat yang bisa mengakibatkan fungsi paru-paru turun 4%. Adapun pengharum
ruangan berbentuk padat atau kamper memiliki resiko berbahaya jika zat kamper (naftalen) kontak
langsung pada bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering serta berlebihan
dalam penggunaaannya, dapat menyebabkan peningkatan kadar billirubin dalam darah yang dapat
mengganggu sistem saraf pusat.
Setelah membaca beberapa kutipan diatas, tentu saja kita harus pintar dan lebih selektif dalam
memilih merk pengharum ruangan yang akan kita pakai. Ada pun pengharum ruangan yang sudah
dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya pewangi yang mengandung
musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin. Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila
mengandung zat-zat pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan
methylchloroisothiozilinone. Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan.
Artinya, kita masih bisa menggunakan pewangi yang beredar dipasaran asalkan kita mengetahui
komposisi bahan dari produk tersebut. Ironisnya, dari amatan di lapangan, beberapa produk
pengharum ruangan tidak menyebutkan kandungan bahan. Itu pula sebabnya, YLKI menganjurkan
untuk membatasi penggunaan pengharum ruangan, khususnya bagi mereka yang sensitif.
Sebenarnya untuk menciptakan lingkungan yang harum dan nyamankita bisa dengan menggunakan
cara yang alami, seperti dibawah ini :
Rajin membersihkan lingkungan sekitar kita.
Pertama adalah mencegah masuknya hama ke dalam rumah. Misalnya menggunakan tirai atau kawat
nyamuk, menutup lubang dan celah-celah, menjaga kebersihan rumah dari sampah tercecer atau
tertimbun, serta menjaga tempat sampah selalu tertutup. Meletakkan perangkap nyamuk atau tikus di
lokasi-lokasi strategis.
Langkah berikutnya, memusnahkan habitat hama dengan secara rutin membersihkan rumah dan
halaman, terutama tempat-tempat persembunyian hama seperti nyamuk, lalat, dan kecoa, serta
memusnahkan telur-telurnya yang menyebabkan bau tidak sedap. Kecoa cenderung tinggal dan
bertelur di tempat-tempat terlindung yang hangat seperti sudut rak dan laci, di celah-celah kayu yang
lembap, di bawah tempat cuci piring, dan tempat-tempat sampah.

Lalat senang tinggal di tempat sampah, tempat-tempat lembap dan bau, seperti alas tidur binatang
peliharaan dan tempat menyimpan kompos. Nyamuk berkembang biak di air tergenang seperti di
parit, dalam ban-ban bekas, dalam vas yang lama tidak diganti, dan kubangan sekitar rumah.
Membersihkan debu di rak-rak buku, lemari pakaian, meja tulis rak-rak makanan, wadah makanan,
dan sudut-sudut rumah akan membantu mengurangi serangan hama.
Udara segar alami
Untuk mencegah bebauan yang tidak sedap didalam rumah, kita tak perlu dikhawatirkan benar bila
rumah memiliki ventilasi yang baik dengan sirkulasi udara yang lancar dan penerangan alami yang
memadai.
Namun, ada kalanya untuk membangkitkan suasana pada momen tertentu aroma wangi khas
diperlukan. Daripada menggunakan beberapa merek pengharum ruangan yang tak jelas kandungan
bahan kimianya, bisa dicoba pewangi alamiah, misalnya irisan daun pandan, kuntum melati, atau
mawar.
Tanpa sadar sebenarnya cara tersebut merupakan praktik aromaterapi yang bisa memberikan
kenyamanan kepada diri kita. Selain cara tradisional itu, ada cara praktis dan cukup aman, yakni
menggunakan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah
menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu,
dan akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Satu jenis minyak atsiri, umumnya memiliki beberapa khasiat
berbeda, misalnya sebagai antiseptik dan antibakteri.
Penelitian menunjukkan, minyak atsiri yang disemprotkan ke udara membantu menghilangkan
bakteri, jamur, bau pengap, dan bau yang tidak mengenakkan. Selain menyegarkan udara, aroma
alami minyak atsiri juga dapat mempengaruhi emosi dan pikiran, serta menciptakan suasana tenteram
dan harmonis.
Minyak atsiri murni adalah substansi yang amat kuat, 75-100 kali lebih potensial dibandingkan bahan
asalnya. Karenanya dalam penggunaannya harus hati-hati, misalnya dengan selalu melarutkannya
dengan cairan pembawa. Penguap, penyemprot listrik, dan penyemprot aroma khusus dapat
digunakan untuk menyebarkan minyak atsiri dalam ruangan. Untuk penggunaan pertama kali atau jika
belum terbiasa, gunakan minyak atsiri seperlunya saja.
Pewangi dengan bahan alami
Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
Fenil alkohol terdapat pada bunga mawar
Sitrat
buahjeruk
Ambergis
dari ekstrak usus ikan paus
Gray amber dari sperma ikan hiu
Castorium dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara dan Siberia
C/Vet
dari kelenjar musang Ethiopia.

Komentar terhadap artikel tersebut:


Setelah membaca artikel diatas dan memahami isi Peraturan Pemerintah NO.18 Tahun 1999 Tentang
Pengelolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, ternyata pengharum ruangan adalah salah satu
contoh limbah B3 dalam rumah tangga. Pengharum ruangan tergolong ke dalam limbah B3 karena
pengarum ruanga mengandung bahan-bahan kimia yang bersifat mudah meledak, mudah terbakar,
bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan bersifat korosif. Pengharum ruangan yang umum
digunakan masyarakat ada 3 fase berbeda, yaitu dengan larutan (air atau minyak), padatan (seperti
naftalena atau kapur barus) dan gas atau lebih umum spray. Ketiga jenis pengharum ini semuanya
digolongkan berbahaya bagi kesehatan. Hal ini karena, umumnya pengharus ruangan mengandung
bahan-bahan kimia seperti, asetaldehida, toluena stirena,isoparafin, diethyl phtalate, dan 1,4dichlorobenzene. Tak banyak masyarakat tahu dan paham mengenai kandungan khusus dari
pengharum ruangan yang mereka gunakan, ini terjadi karena pada setiap label produk pengharum
ruangan tertuliskan mengandung bahan alami. Memang benar yang terkandung dalam pengharum
ruangan umumnya adalah senyawa-senyawa organik. Namun, tak semuanya senyawa organik berasal
dari makhluk hidup (bahan alami) dan tak semua senyawa organik aman bagi kesehatan, contohnya
seperti, asetaldehida. Asetaldehidamerupakan senyawa organik yang mengandung gugus aldehid dan
tergolong ke dalam senyawa aromatik (yang beraromakan buah-buahan) namun, senyawa ini sangat
mudah terbakar sehingga penggunaanya harus dalam beberapa produk pengharus harus diminimalisir.
Contoh berikutnya senyawa toluena stirena,senyawa ini terdiri dari toluena (metil benzene dan
stirena) toluena itu sendiri merupakan salah satu senyawa penyusun bahan peledak, memiliki bau
yang khas. Bau khasnya ini dapat mematikan orangyang terpapar langsung dengannya dalam jangka
panjang, selain itu toluena ini juga merupakan senyawa karsinogen (pemacu kanker), kemudian
stirena merupakan bahan pembuatan plastik sintesis. Jadi toluena dan stirena masing-masing memiliki
sifat berbahaya, yang apabila kedua senyawa tersebut diikatkan akan membentuk senyawa dengan
efek yang lebih berbahaya lagi. Efek dari penggunaan pengharum ruangan ini tidak langsung
dirasakan, namun dirasakan setelah jangka panjang penggunaan. Selain itu, pengunaan pengharum
ruangan yang menghasilkan limbah B3 tidak hanya merusak kesehatan manusia sebagai pengguna,
tetapi juga akan mengganggu keseimbangan lingkungan sekitar, karena senyawa kimia dalam
pengharum ruangan yang bersifat reakif akan mudah sekali bereaksi dengan lingkungan sekitar.
Untuk menghindari penggunaan produk-produk yang menghasilkan limbah B3 secara berlebih
pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tertuliskan dalam peraturan pemeritahan (PP), salah satunya
adalah Peraturan Pemerintah NO.18 Tahun 1999 Tentang Pengelolahan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. Kebijakan ini dikeluarkan agar masyarakat umum dapat tahu dan memahami bahwa produkproduk yang mereka gunakan setiap hari tidak selalu aman bagi kesehatannya dan lingkungan sekitar
sehingga masyarakat dapat meminimalkan dalam penggunaan produk yang menghasilkan limbah B3.
Selain itu, pemerintah juga mengharapkan masyarakat dapat memahami jenis dan karakteristik dari
limbah B3 ini sehingga masyrakat dapat mengelolah limbah yang dihasilkan. Jadi sebelum limbah B3
ini dibuang, limbah ini dapat dikelolah terlebih dahulu, seperti yang tercantum dalam PP No.18 Tahun
1999 BAB IV Pengelolahan Limbah Reduksi Limbah pasal 27 sampai pasal 39, dari pereduksian
limbah hingga tahap penimbunan limbah. Hal ini, agar masyarakat tidak membuang limbah ini secara
sembarangan, karena limbah ini mudah terbakar dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu
penggunaan produk-poduk yang menghasilkan limbah B3 ini jumlahnya harus sesuai dengan PP
NO.18 Tahun 1999 Tentang Pengelolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pasal 8 ayat 2,
penggunaannya harus dibawah ambang standar yang telah ditetapkan.
Saran:
Sebaiknya pemerintah melakukan penyuluhan mengenai limbah B3, sehingga masyarakat paham
betul tentang senyawa-senyawa kimia berbahaya yang menghasilkan limbah B3, memahami cara
pengelelohan limbah dan dapat meminimalkan penggunaan dari produk-produk yang dapat
menghasilkan limbah B3. Selain itu, masyarakat juga diajak berperan aktif dalam menjaga lingkungan
sekitarnya dari hal yang paling kecil. Kemudian untuk penggunaan pengharum ruangan, masyarakat
dapat mengganti pengharum ruangan dengan bahan-bahan alami yang lebih aman, seperti
menggunakan aroma sitrat yang berasal dari ekstrak jeruk.

Anda mungkin juga menyukai