Anda di halaman 1dari 7

PT.

PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
BAB I
Pemeliharaan Motor Cooling Fan Pada G.T 1.2 Unit Pembangkitan Muara Tawar
1.1. Materi dan Referensi
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor
listrik digunakan untuk memutar fan atau blower, impeller pompa, mengangkat beban,
menggerakkkan kompressor dan lain sebagainya.
Pada unit pembangkitan tenaga listrik, terdapat banyak peralatan yang menggunakan
motor listrik. Salah satu penggunaan motor listrik pada unit pembangkitan tenaga listrik
terdapat pada cooling water system. Cooling water system adalah sistem pendinginan
dengan media air. Air pada cooling water system digunakan untuk menurunkan suhu udara
generator dan suhu lube oil. Proses pendinginan air yang sudah digunakan untuk
mendinginkan udara generator dan lube oil dilakukan oleh cooling fan yang menggunakan
motor listrik sebagai penggeraknya. Motor listrik yang digunakan adalah motor induksi tiga
fasa.

Gambar 1.1.1 Motor cooling fan G.T 1.2 Unit Pembangkitan Muara Tawar

Cooling fan pada G.T 1.2 Unit Pembangkitan Muara Tawar terdiri dari tiga grup.
Setiap grup terdiri dari tiga fan, total fan yang digunakan ada Sembilan fan dan setiap fan
menggunakan satu motor listrik sebagai penggeraknya. Motor Listrik yang digunakan adalah
motor induksi tiga fasa. Motor tersebut beroperasi terus menerus dan hanya berhenti jika
terjadi kerusakan ataupun pada saat unit pembangkitan sedang melaksanakaan overhaul.
Cooling fan pada G.T 1.2 Unit Pembangkitan Muara Tawar terdapat pada cooling
tower yang terletak di sebelah utara pembangkit. Pemeliharaan cooling fan G.T 1.2
dilakukan berdasarkan Work Order pada overhaul Tipe C Unit Pembangkitan Muara Tawar.
Overhaul tipe C adalah inspeksi mayor yang dilakukan pada Unit Pembangkitan Muara
Tawar. Selain tipe C, terdapat overhaul tipe A dan tipe B yang dilakukan pada pembangkit.
Ruang lingkup pembahasan pada telaah staf ini adalah:

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
1) Apakah tujuan dari pemeliharaan motor cooling fan?
2) Apa saja yang dilakukan pada saat pemeliharaan motor cooling fan?
Telaah staf ini disusun berdasarkan hasil studi penulis pada pemeliharaan motor cooling fan
G.T 1.2 Unit Pembangkitan Muara Tawar, maka dari itu pembatasan masalah yang ada
pada telaah staf ini adalah :
1) Tidak membahas secara mendalam tentang sistem pendinginan udara generator dan
sistem pendinginan lube oil generator
2) Tidak membahas tentang sistem proteksi pada motor cooling fan
Pemeliharaan pada motor cooling fan meliputi pengukuran arus pada motor,
penggantian bearing dan overboss check, revarnish winding stator dan belitan rotor,
pengujian tahanan isolasi, tes vibrasi, penetrant test, dan pembersihan heat exchanger.
Pemeliharaan ini dilakukan untuk menjaga keandalan motor supaya kualitas pendinginan air
yang digunakan untuk mendinginkan udara generator serta lube oil generator tetap terjaga.
Pengukuran arus pada motor cooling fan dilakukan untuk mengetahui nilai arus yang
mengalir pada motor cooling fan. Pada nameplate motor cooling fan tertera bahwa arus
nominal motor adalah 38 A. Itu artinya arus maksimal yang diharuskan bekerja pada motor
adalah 38 A. Jika arus yang bekerja melebihi nilai tersebut akan terjadi overheating pada
motor yang mengakibatkan kerusakan motor. pengukuran arus dilakukan sebelum dan
sesudah pemeliharaan motor cooling fan dan pada saat keadaan no load dan load.
Pengukuran arus dilakukan dengan menggunakan tangamperemeter.
Pengujian tahanan isolasi pada motor cooling fan bertujuan untuk mengetahui nilai
tahanan isolasi pada motor serta pada kabel penghantar motor. Dilakukan sebelum dan
sesudah pemeliharaan motor untuk membandingkan data sebelum dan sesudah
dilakukannya pemeliharaan. Pengujian tahanan isolasi pada motor cooling fan dilakukan
menggunakan Fluke 1555 Mega Ohm Meter.
Proses penggantian bearing pada motor cooling fan dilakukan setelah motor selesai
disassembly. Setelah proses disassembly dilakukan, barulah bearing baru dapat dipasang.
Pada setiap motor, jika dilakukan proses disassembly pada motor tersebut maka perlu
dilakukan penggantian bearing dengan bearing yang baru. Pada pemasangan bearing baru,
dilakukan pemanasan pada bearing dengan menggunakan bearing heater. Pemanasan
bertujuan untuk merenggangkan bearing supaya mudah dimasukkan ke dalam stator.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT

Gambar 1.1.2 Proses pemanasan bearing dengan bearing heater

Pada proses disassembly motor dilakukan pula pengecekan overboss pada breket
motor pada sisi drive end (DE) dan non drive end (NDE). Overboss adalah keadaan
overclearence antara outer bearing dengan rumah bearing di breket. Standar overclearence
pada bearing skf adalah 0.025 mm. Jika terjadi overclearence pada breket, dilakukan rebabit
pada rumah bearing supaya clearance menjadi nol kembali.
Proses lain yang dilakukan pada saat motor sedang dalam keadaan disassembly
adalah revarnish winding stator dan belitan rotor. Hal ini dilakukan untuk menambah serta
memperbaiki lapisan isolasi pada stator motor dan rotor motor. Revarnis dilakukan dengan
cara di-spray pada bagian yang akan ditambahkan isolasinya. Bahan yang digunakan adalah
Corium Z202R High Dielectric Red Insulating Varnish.
Motor cooling fan menggerakkan kipas/ blade untuk mensirkulasikan udara
pendinginan. Pada pemeliharaan motor cooling fan dilakukan pula penetrant test pada blade
motor cooling fan. Penetrant test dilakukan untuk mengetahui adanya retakan/ crack pada
suatu permukaan benda. Penetrant test diaplikasikan pada permukaan blade cooling fan
serta sambungan sambungan pondasi motor cooling fan. Jika terdapat crack pada suatu
permukaan, secepatnya kita melapor pada pihak terkait supaya dilakukan tindak lanjut. Hal
ini dilakukan untuk menghindari potensi kerusakan pada alat. Penetrant test dilakukan dalam
4 tahap:
1. Pembersihan permukaan benda yang akan diuji
2. Penyemprotan cairan penetran pada permukaan benda uji
3. Pembersihan cairan penetran pada benda uji
4. Aplikasi developer pada permukaan benda uji
Setelah semua dilakukan barulah dapat terlihat bagian mana yang terdapat crack pada
benda uji tersebut.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
Pada motor cooling fan juga dilakukan test vibrasi. Test vibrasi dilakukan untuk
mengukur nilai vibrasi pada motor cooling fan. Standar yang dipakai dalam test vibrasi
adalah ISO 10816. Test vibrasi dilakukan pada keadaan motor no load dan juga pada
keadaan motor load. Test vibrasi dilakukan oleh Predictive Maintenance (PDM) Unit
Pembangkitan Muara Tawar.
Media pendinginan pada cooling fan adalah heat exchanger. Heat exchanger berada
di sisi utara generator dan terdapat pada cooling tower. Heat exchanger berupa pipa pipa
tempat aliran air yang diselubungi bilah bilah sebagai aliran udara oleh cooling fan. Pada
pemeliharaan motor cooling fan dilakukan pula pembersihan pada heat exchanger. hal ini
dilakukan supaya aliran udara yang melewati heat exchanger tidak terhalangi oleh kotoran
kotoran yang menempel pada heat exchanger. Jika aaliran udara pada heat exchanger
terhambat, maka beban yang akan ditanggung motor menjadi lebih besar dan arus yang
bekerja pada motor menjadi meningkat. Arus yang mengalir pada motorharus dijaga
dibawah dari nilai arus nominalnya.

1.2. KENDALA DAN SOLUSI PERBAIKAN


Pengukuran arus pada motor cooling fan dilakukan untuk mengetahui nilai arus yang
mengalir pada motor. Pengukuran ini dilakukan pada saat sebelum overhaul, dalam keadaan
no load (setelah proses reassembly), dan dalam keadaan load.
Tabel 1.2.1 Data arus motor cooling fan sebelum overhaul

Before OH (ampere test)

Cooler

Fan

Grup

Number

R (A)

S (A)

T (A)

Fan 1

37.3

36.3

36.6

Fan 2

37.5

38.8

36.1

Fan 3

35.5

36.1

34.8

Fan 1

34.9

35.9

37.7

Fan 2

35.4

34.6

35.5

Fan 3

35.5

36.1

34.8

Fan 1

37.6

36.1

36.7

Fan 2

35.2

34.8

35.7

Fan 3

37.5

35.5

35.9

Cooler
1

Cooler
2

Cooler
3

Setelah dilakukan proses disassembly dan reassembly pada motor cooling fan dilakukan
pengukuran arus pada saat motor tidak berbeban (no load).

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
Tabel 1.2.2 Data arus motor cooling fan tanpa beban (no load)

Cooler

Fan

Grup

Number

Cooler
1

Cooler
2

Cooler
3

No Load Ampere Test


I start (A)

R (A)

S (A)

T (A)

Fan 1

162

24.49

25.1

25.36

Fan 2

171

25.31

25.3

25.3

Fan 3

176

24.64

24.79

23.9

Fan 1

178

30.32

29.79

30.71

Fan 2

164

26.61

25.8

26.47

Fan 3

178

29.15

29.79

30.71

Fan 1

165

25.11

24.49

25

Fan 2

170

25.85

24.52

24.31

Fan 3

165

24.55

23.52

24.21

Pengukuran arus selanjutnya dilakukan pada saat berbeban (load). Beban pada motor
cooling fan adalah kipas/ blade. Proses pemasangan kipas sangat mempengaruhi arus yang
mengalir pada motor. Arus yang mengalir diatur pada batasan 34 A - 35 A. Pengaturan arus
berdasarkan posisi kemiringan kipas.
Tabel 1.2.3 Data arus motor cooling fan berbeban (load)

Cooler

Fan

Grup

Number

Cooler
1

Cooler
2

Cooler
3

Load Ampere Test


I start (A)

R (A)

S (A)

T (A)

Fan 1

173

34.8

34.2

34.4

Fan 2

181

35.7

35.4

35.1

Fan 3

188

34.3

35.3

34.3

Fan 1

190

35.7

35.6

35.9

Fan 2

171

34.7

33.7

33.9

Fan 3

178

33.7

34.1

33.9

Fan 1

178

35.7

35.6

35.9

Fan 2

172

34.7

34.1

33.9

Fan 3

174

33.7

34.1

33.9

Pada motor cooling terdapat beberapa motor yang mengalami overboss. Jika
ditemukan keadaan seperti ini, dilakukan reboshing pada breket yang dinyatakan overboss.
Reboshing adalah penambahan daging pada bagian rumah bearing yang menempel dengan
outer bearing. Reboshing dilakukan sampai clearance antara outer bearing dengan rumah
bearing menjadi nol kembali. Bearing yang digunakan pada motor cooling fan G.T 1.2 adalah
SKF 6314 ZZ.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
Setiap kali dilakukan pembongkaran motor, dilakukan revarnish pada bagian winding
stator dan pada rotor. Hal ini diperlukan guna menambah dan memperbaiki lapisan isolasi
winding stator dan rotor. Revarnis dilakukan dengan cara di-spray pada bagian yang akan
ditambahkan isolasinya. Bahan yang digunakan adalah Corium Z202R High Dielectric Red
Insulating Varnish.

Gambar 1.2.1 Proses revarnish dan stator motor yang sudah di revarnish

Pengujian vibrasi pada motor cooling fan dilakukan untuk mengukur besarnya vibrasi
yang ditimbulkan motor pada saat motor bekerja. Pengujian ini dilakukan sebelum dan
sesudah pemeliharaan serta pada keadaan load dan no load. Standar vibrasi yang
digunakan pada motor adalah ISO 10816.
Tabel 1.2.4 Data pengujian vibrasi motor cooling fan sesudah overhaul

Pada motor cooling fan juga dilakukan penetrant test. Penetrant test dilakukan pada
kipas dan juga sambungan sambungan welding penyangga dudukan motor. Penetrant test
dilakukan untuk mengetahui jika ada bagian yang retak/ crack pada suatu permukaan benda.
Jika ditemukan bagian yang retak secepatnya kita harus melapor pada pihak terkait. Pihak
terkait adalah bagian QC supaya dilakukan tindak lanjut. Hal yang dilakukan adalah pada
penetrant test adalah
1. Pembersihan permukaan benda yang akan diuji
2. Penyemprotan cairan penetran pada permukaan benda uji
3. Pembersihan cairan penetran pada benda uji
4. Aplikasi developer pada permukaan benda uji
Dari hasil penetrant test yang dilakukan pada blade motor cooling fan tidak ditemukan
adanya crack pada blade motor cooling fan.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
Salah satu komponren utama pada cooling fan adalah heat exchanger. Heat
exchanger atau yang lebih kita kenal dengaan radiator adalah tempat dimana terjadi proses
pendinginan air yang sudah digunakan untuk mendinginkan udara generator dan lube oil.
Proses pendinginan dilakukan oleh aliran udara yang melewati bilah bilah heat exchanger.
Aliran udara ini digerakkan oleh motor cooling fan. Bilah bilah pada heat exchanger perlu
dibersihkan

untuk

memperlancar

aliran

udara

pada

proses

pendinginan.

Proses

pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan bilah-bilah radiator agar bersih dari kotoran
yang menghambat pada bilah-bilah tersebut. Kotoran yang menyumbat pada bilah radiator
dapat menghambat sirkulasi udara yang akan digunakan untuk pendinginan water cooling
system. Pembersihan dilakukan dengan cara menyemprotkan air dengan udara bertekanan
ditembakkan ke bagian bilah bilah heat exchanger.

Gambar 1.2.2 Pembersihan heat exchanger bagian bawah

Pemeliharaan motor cooling fan bertujuan untuk menjaga keandalan motor pada saat
beroperasi. Keandalan motor diperlukan untuk menjaga kualitas pendinginan air yang
digunakan untuk mendinginkan udara generator dan lube oil generator.
Kesimpulan dari pemeliharaan motor cooling fan adalah sebagai berikut Setelah
dilakukan pemeliharaan pada motor cooling fan dapat dikatakan bahwa motor cooling fan
dalam keadaan andal dan layak operasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil dari pengujian dan
pengukuran yang dilakukan pada saat pemeliharaan.
Adapun saran yang yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemeliharaan
motor cooling fan adalah:
1. Perlu dilakukan monitoring berkala untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada
fasa motor cooling fan.
2. Perlu dilakukan pembersihan bilah-bilah radiator secara berkala guna menghindari
kotoran yang menempel pada bilah menjadi mengeras dan sulit untuk dibersihkan.

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang

Anda mungkin juga menyukai