Anda di halaman 1dari 5

ANTIKLIMAKS LASKAR PELANGI

Judul Buku

: Maryamah Karpov

Penulis

: Andrea Hirata

Penerbit

: Bentang

Tahun Terbit : 2008


Harga Buku

: Rp 79.000,00

Tebal Buku

: 504 halaman
Andrea Hirata adalah seorang penulis yang lahir di Belitong,

Sumatera Selatan. Melalui beasiswa, Andrea menempuh pendidikan master di


Inggris dan Perancis pada bidang Economics Science. Dia telah menyelesaikan
empat buku tetralogi Laskar Pelangi yang merupakan sumbangan terpenting bagi
khazanah sastra Indonesia. Maryamah Karpov adalah karya pemungkasnya
setelah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor. Dengan tetraloginya itu,
Andrea menyajikan sebuah genre yang disebut sebagai Cultural Literatory
nonFiction, yaitu sebuah karya nonfiksi yang digarap secara sastra berdasarkan
pendekatan budaya.
Maryamah Karpov berkisah tentang perjuangan seorang Ikal
(Andrea) yang kembali ke tanah kelahirannya di Pulau Belitong setelah
menyelesaikan S2 di Sorbone University Perancis. Kerinduan merupakan alasan
yang mendasar kenapa Ikal kembali ke Belitong. Ia rindu kepada orang tuanya,
rindu kepada Arai (sepupu jauh Ikal), rindu kepada masyarakat Belitong, rindu
dengan alam Belitong dan lebih dari itu, ia rindu pada gadis impiannya yaitu A
Ling. Selain itu, dia ingin mencari cinta sejatinya A Ling yang penuh dengan
ketidakjelasan. Namun, semangat cinta menuntunnya dalam kemungkinankemungkinan yang bisa terjadi. Keberanian dan keteguhan hati telah membawa
Ikal pada banyak tempat dan peristiwa. Sudut-sudut dunia telah dia kunjungi demi
menemukan A Ling. Apapun Ikal lakukan demi perempuan itu. Keberaniannya
ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap mencari meski
tanda-tanda itu masih samar.

Kembali ke kampung halaman berarti berbaur dengan kultur nenek


moyangnya. Yang paling mengesankan adalah pertemuan kembali dengan temanteman lamanya yang tergabung dalam Laskar Pelangi . Mereka kini telah tumbuh
dewasa dan masing-masing telah menemukan hidupnya. Sebuah ironi kembali
dirasakan Ikal. Para sahabat Laskar Pelangi ini tidak pernah pergi kemana-mana,
namun mereka telah menemukan hidup bahkan cinta sekaligus, sementara Ikal
yang telah mencapai sudut-sudut dunia merasa tidak menemukan apa-apa, tak
juga cintanya.
Titik terang keberadaan A Ling mulai terlihat setelah seorang
nelayan menemukan sejumlah mayat mengambang di laut. Tanda fisik berupa tato
kupu-kupu hitam di tubuh mayat mengingatkan Ikal pada sesosok kekasihnya itu
yang ternyata memeliki tanda serupa. Berdasarkan analisa dan insting, maka
sampailah Ikal pada sebuah dugaan bahwa A Ling berada di Pulau Batuan, sebuah
gugusan pulau-pulau kecil yang strategis bagi pendatang haram untuk
menyeberang ke Singapura. Di sekitar pulau inilah berkuasa para lanun (bajak
laut) yang terkenal bengis dan tak segan mencabut nyawa orang.
Lalu bagaimana kisah selanjutnya, apakah A Ling ditemukan
dalam keadaan masih bernyawa? Dan masih adakah kesempatan Ikal untuk
menyatakan cintanya pada A Ling secara langsung? Di mana tentang Mak Cik
Maryamah? Dan mimpi-mimpi lintang mana yang akan diwujudkan oleh Ikal?
Novel ini memberikan pesan kepada pembaca, agar jangan takut
untuk bermimpi. Semua yang kita impikan pasti akan terwujud asal kita berusaha
untuk mewujudkannya. Seperti novel-novel sebelumnya, Andrea Hirata mencoba
kembali menyuntikkan semangat dan motivasi kepada pembaca agar jangan
pernah mengalah kepada nasib. Selain itu, novel ini memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan pada novel ini terletak pada untaian kata-katanya yang puitis dan
deskripsi narasi yang jelas pada alur ceritanya. Membaca novel ini, seakan
pembaca dapat mengetahui budaya masyarakat Belitong. Diantaranya adalah
kebiasaan membual dan melebih-lebihkan cerita. Juga kebiasaan menyematkan
nama baru di belakang nama asli, semata-mata untuk mengolok-olok bahkan
merendahkan martabat yang mempunyai nama. Seperti, Berahim Harap Tenang,

Tancap Seliman, Marhaban Hormat Grak dan lain sebagainya. Kejujuran Andrea
Hirata dalam membuat novel ini membuat novel ini berbeda dengan novel
kebanyakan. Lelucon dan humor juga menjadi bumbu dalam novel ini. Tak jarang
kita dapat memahami kebudayaan Belitong secara keseluruhan. Sehingga, kita
seolah bisa melihat jelas bagaimana realitas masyarakat Belitong sesungguhnya.
Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Begitu juga pada novel
Maryamah Karpov ini, ada beberapa yang mengganjal dalam setelah kita
membaca novel ini. Jika kita cermati, judul novel ini Maryamah Karpov tidak
ada kaitannya langsung dengan keseluruhan ceritanya. Maryamah Karpov hanya
diulas sedikit saja . Maryamah Karpov digambarkan sebagai seorang permpuan
yang biasa dipanggil mak cik yang mendapat tambahan nama belakang karena
sering terlihat di perkumpulan jago-jago catur di warung kopi Usah Kau Kenang
Lagi dan mengajari orang langkah-langkah ala Karpov. Selanjutnya, secara
keseluruhan novel ini menceritakan tentang perjuangan Ikal untuk menemukan
tambatan hatinya, A Ling. Ada juga hal yang ganjil pada cerita Maryamah
Karpov yaitu terkait peran ibu Ikal yang tak berarti apa-apa ketika pelayaran ke
Pulau Batuan. Lebih dari itu, pengalaman fantastis Ikal selama berlayar terkesan
terlalu hiperbola dan kurang masuk akal. Pada akhir cerita, pembaca merasa
bingung karena tidak adanya penjelasan tentang kelanjutan hubungan Ikal dan A
Ling.
Terlepas dari adanya beberapa kekurangan di atas, novel ini
mempunyai banyak keistimewaan dan pembelajaran yang berharga untuk kita.
Novel ini tak hanya sekadar kisah kehidupan anak manusia. Lebih dari itu, novel
ini mengajarkan kita untuk berani bermimpi dan novel ini cocok dibaca untuk
semua kalangan karena menanamkan edukasi untuk mencintai tanah kelahiran
serta semangat dalam menggapai cita dan cinta. Dengan harga yang tidak terlalu
tinggi, akan didapatkan berbagai intisari perjuangan dalam kehidupan sehingga
wajar bila novel ini menjadi salah satu buah karya anak bangsa yang paling
fenomenal dari Pulau Belitong.

RESENSI BUKU

ANTIKLIMAKS LASKAR PELANGI


Untuk Memenuhi Tugas Kedua Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH:

1. BETA WULAN FEBRIANA/ K3308030


2. CHOTIMATUL CHUSNA/ K3308031
KELAS A
PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009

Anda mungkin juga menyukai