Anda di halaman 1dari 5

LKPD STRUKTUR dan KEBAHASAAN TEKS RESENSI

Kelompok :
Anggota :
Kelas :

(1) Petualangan Mengejar Impian

(2) Judul Novel : Maryamah Karpov


Tahun : 2008
Pengarang : Andrea Hirata
Jumlah Halaman : 504
Penerbit : Bentang Pustaka
Harga : Rp. 79.000,00

(3) Setelah sukses dengan ketiga novelnya yaitu Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, dan Edensor, Andrea kembali mengulang kesuksesannya di industri
perbukuan dengan meluncurkan novel berjudul Maryamah Karpov, novel keempat
dari tetralogi Laskar Pelangi.
(4 ) Novel Maryamah Karpov menceritakan tentang perjuangan Ikal setelah ia
berhasil menamatkan studinya di Universite de Sorbonne, Perancis. Ia kembali ke
kampung halamannya di Belitong. Ia rindu pada orangtuanya, rindu pada Arai
sepupunya, dan rindu pada gadis impiannya yaitu A Ling. Perjalanan yang ia lalui
dari Jakarta ke kampungnya Belitong, di lalui Ikal dengan penuh perjuangan dan rasa
letih. Namun semua seakan sirna bila ia terbayang wajah ayahnya, sosok pendiam
yang sangat dirindukannya.
(5) Cerita dibuka dengan kehadiran seorang dokter gigi muda bernama Budi
Ardiaz Tanuwijaya yang ternyata adalah seorang wanita. Ia memilih mengabdi di
daerah terpencil daripada menerima tawaran ayahnya untuk menjadi direktur
perusahaan di kota San Fransisco. Kedatangannya disambut meriah oleh warga.
Namun, setelah membuka praktik berminggu-minggu, tak ada satupun warga
Belitong yang datang ke kliniknya dengan alasan tidak boleh memasukkan tangan ke
dalam mulut kecuali muhrim. Mereka lebih memilih ke rumah dukun gigi Lim Siong
Put alias A Put yang mengobati sakit gigi dengan cara yang ajaib, tanpa perlu
membuka tekak, bahkan tanpa perlu disentuh secuil pun oleh A Put. Berbagai cara
dilakukan oleh Ketua Karmun (kepala kampung) agar masyarakat mau meninggalkan
perdukunan dan mau berobat ke klinik gigi, tapi sayang masyarakat
tetap keukeuh pada prinsip yang mereka pegang.
(6) Selanjutnya diceritakan perjuangan dan kerja keras Ikal untuk
mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. “Tak ada pekerjaan untuk seorang sarjana
teori ekonomi di kampungku”, begitulah katanya. Ia melakukan pekerjaan apapun,
mulai dari mendulang timah, membawa ikan, beras, gula, terasi dan barang-barang
kelontong lainnya untuk dijual ke pelosok-pelosok desa. Semua itu ia lakukan demi
sebuah perahu. Tepatnya membuat perahu. Keinginan membuat perahu itu didasari
oleh berita yang menggemparkan seisi kampung Belitong. Berita tersebut mengenai
penemuan dua jenazah yang terapung di laut. Konon kabarnya, dua jenazah tersebut
tewas karena mencoba melarikan diri dari kawanan perampok yang bengis dan sadis
di Pulau Batuan. Di tubuh jenazah itu terdapat rajah kupu-kupu. Rajah tersebut
mengingatkan Ikal akan seorang perempuan yang pernah memperlihatkan rajah itu
padanya. Perempuan itu adalah orang yang ia cari seumur hidupnya : A Ling. Ikal
yakin, A Ling bertalian darah dengan dua jenazah tersebut dan pastilah ia merupakan
salah satu penumpang kapal ke pulau Batuan. Pulau itu terkenal sangat berbahaya dan
hanya dihuni oleh kelompok-kelompok lanun. Siapa saja yang berlayar kesana,
jangan harap untuk bisa kembali lagi.
(7) Ikal berniat ke Pulau Batuan untuk mencari A Ling. Walau pulau itu
terdengar mengerikan dan banyak warga yang melarangnya, namun Ikal tidak
menyerah. Satu-satunya cara untuk berlayar ke Pulau Batuan hanyalah dengan
menggunakan perahu. Itulah sebabnya ia bekerja dengan keras yang tidak lain dan tak
bukan hanya untuk membuat perahu. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Niat Ikal
untuk berlayar akhirnya dibantu oleh sahabat-sahabatnya (Laskar Pelangi) yang kini
telah tumbuh dewasa dengan profesi yang beragam. Lintang yang cerdas
membantunya membuat konstruksi dan desain perahu dengan perhitungan fisika,
begitu juga Mahar, A Kiong, Samsons dan sahabat-sahabat lainnya yang juga
membantu Ikal. Dengan modal semangat, bantuan dari sahabat-sahabatnya, dan
sedikit ilmu, terciptalah sebuah perahu yang hebat. Perahu itu diberi nama “Mimpi-
mimpi Lintang”.
(8) Walaupun Ikal telah berhasil membuat perahu, masih saja orang-orang
mencemoohkannya dan tak ayal Ikal menjadi objek taruhan masyarakat Belitong.
Tapi itu semua tidak menjadi penghambat untuk Ikal. Bahkan, Ikal membuat orang
terkagum-kagum dengan perjuangan hebatnya. Setelah berhasil membuat perahu, Ikal
berangkat ke Pulau Batuan bersama Mahar, Chung Fa dan Kalimut. Mereka memiliki
misi yang berbeda-beda. Selama perjalanan, banyak sekali rintangan yang mereka
hadapi mulai dari angin laut, pembajak sadis dan dunia mistik. Tetapi semua dapat
mereka lewati. Akhirnya Ikal pun dapat menemukan A Ling, lalu membawanya
kembali ke Belitong.
(9) Novel Maryamah Karpov dan ketiga novel sebelumnya merupakan karya
sastra yang sangat unik. Andrea menyajikan sebuah genre yang disebut
sebagai cultural literaty nonfiction, yaitu sebuah karya nonfiksi yang digarap secara
sastra berdasarkan pendekatan budaya. Melalui novel ini, pembaca dapat mengetahui
budaya-budaya orang melayu di Belitong. Seperti kebiasaan membual dan melebih-
lebihkan, juga kebiasaan menyematkan nama baru dibelakang nama asli, semata-mata
untuk mengolok-olok bahkan merendahkan yang mempunyai nama. Contohnya,
Munawir yang sering mengabarkan berita kematian seseorang lewat speaker TOA
dijuluki Munawir Berita Buruk, Munaf yang jika berbicara senang memakai
kata katakalah dijuluki Munaf Katakanlah, Marhaban yang selalu bertugas sebagai
komandan pasukan baris-berbaris pada acara 17 Agustus dijuluki Marhaban Hormat
Grak, Mustahaq yang mati-matian berusaha memodifikasi sepera motor rongsokan
Honda V80-nya agar tampak seperti Harley dijuluki Mustahaq Davidson, dan Ikal
sendiri adalah julukan yang ia dapat karena rambutnya yang ikal.
(10) Kelebihan novel ini yaitu terletak pada kata-katanya yang puitis, penuh
motivasi dan apa adanya. Alur yang dibuat maju-mundur justru tak membuat
pembaca bingung, melainkan membuat pembaca semakin penasaran. Lelucon dan
humor menjadi menu utama dalam novel ini. Tak jarang pembaca dibuat tertawa
terbahak-bahak membaca kisah masyarakat Belitong yang lucu dan penuh guyonan.
(11) Namun dibalik kelebihannya, novel ini juga mempunyai kekurangan. Jika
kita simak, judul “Maryamah Karpov” pada novel ini tidak ada kaitan langsung
dengan keseluruhan isi cerita. Nama Maryamah Karpov hanya beberapa kali disebut
dalam novel ini. Maryamah Karpov digambarkan sebagai seorang perempuan yang
biasa dipanggil Mak Cik Maryamah, mendapat tambahan nama “Karpov” karena
sering terlihat di perkumpulan jago-jago catur di warung kopi Usah Kau Kenang Lagi
dan mengajari orang langkah-langkah ala Karpov. Sedangkan didalam novel lebih
banyak menceritakan tentang perjuangan Ikal untuk mencari tambatan hatinya.
(12) Akan tetapi, terlepas dari itu semua, novel Maryamah Karpov adalah
novel yang layak dibaca. Kata-katanya mampu menyihir pembaca, seolah-olah
pembaca ikut menyaksikan petualangan Ikal dan sahabat-sahabatnya. Pembaca juga
bisa merasakan betapa setiap kalimat yang diciptakan memiliki kekuatannya sendiri.
Oleh karena itu, tetralogi Laskar Pelangi merupakan koleksi yang amat berharga
untuk dimiliki dan merupakan legacy Andrea Hirata yang amat penting tidak hanya
bagi sastra, dunia pendidikan, tetapi juga budaya Indonesia.
(13) Novel Maryamah Karpov memberikan pesan kepada pembaca agar
jangan takut untuk bermimpi. Semua yang kita impikan pasti akan terwujud asal kita
berusaha untuk mewujudkannya. “Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan. Buah
paling manis dari berani bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam
perjalanan menggapainya”.

Analisis

A. Sistematika/Struktur

No. Sistematika/Struktur Keterangan


1
2
3
….

B. Ciri Kebahasaan

Ciri kata Keterangan


Kata benda:

Kata dasar
Berpartikel bukan
berimbuhan pe-an
Beimbuhan ke-an
Berimbuhan - an
Kata sifat

Berpartikel tidak
Berpartikel
sangat/agak/cukup,
kurang/ lebih/paling

Berpartikel sekali

Berimbuhan ter-
Berimbuhan –er/ –if / –i/
– ah/ - is/ - wi
Konjungsi

penerang
temporal
penyebaban

Anda mungkin juga menyukai