PENDAHULUAN
Dari judul yang diangkat oleh Penulis, latar belakang adalah sebagai berikut. Pada
awalnya orang memperoleh pengetahuan dengan cara yang belum dapat dipercaya. Namun
secara perlahan sesiring dengan perkembangan jaman, seseorang mulai menggunakan
teknologi. Dengan kemampuan dan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup
lebih baik, lebih aman, mudah, dan nyaman. Perkembangan teknologi terjadi karena
seseorang menggunakan kemampuan dan kecerdasan akalnya untuk menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapinya. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu hal
yang tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada
masa sekarang ini memegang peranan penting, baik dalam bidang Pendidikan, ekonomi,
sosial, budaya, geografi, agama, dan juga berbagai bidang lainnya. Teknologi Informasi dan
Komunikasi merupakan suatu hal yang bisa dijadikan sarana untuk menunjukkan maju atau
tidaknya suatu negara. Teknologi Informasi dan Komunikasi dipandang sebagai suatu hal
yang dapat mengangkat citra bangsa, negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk
memajukan teknologi, informasi dan komunikasi.
Di Indonesia, semakin banyak mahasiswa, professor, ilmuwan dan lainnya turut serta
mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Teknologi informasi
dan Komunikasi dipandang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia, penyebabnya
karena bangsa Indonesia tertinggal oleh bangsa-bangsa lain salah satunya adalah karena
minimnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Kebanyakan
bangsa kita lebih senang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, tetapi tidak
banyak yang berminat untuk bisa menguasai dan mengembangkannya. Melihat dari uraian
diatas, maka sudah seharusnya bangsa Indonesia berusaha untuk bangkit dan berkembang.
Sebenarnya bangsa Indonesia mempunyai banyak pemuda yang mempunyai bakat dalam
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, akan tetapi karena mungkin keterbatasan biaya,
maka mereka menjadi kurang bersemangat untuk mengembangkannya. 1
Namun terkendalanya masalah tersebut, tidak
menghentikan inisiatif untuk
meningkatkan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi telah terlihat dilakukan oleh
semua pihak; mulai dari pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, swasta, dan
masyarakat (individual). Seminar tentang internet, roadshow, pengenalan internet di sekolahsekolah merupakan kegiatan yang umum dilakukan. Hal ini juga didukung jumlah penduduk
Indonesia yang banyak dan karakteristik orang Indonesia yang memiliki sifat kreatif dan
moderat. Orang Indonesia lebih senang pulang kampung setelah pekerjaan selesai. Bagi
pemberi pekerjaan di luar negeri, hal ini merupakan factor yang penting karena nantinya tidak
1
memberatkan mereka dengan urusan penduduk baru (imigran). Banyak professional dan
pendidik Indonesia yang lulusan perguruan tinggi di luar negeri. Mereka memiliki
kemampuan yang sama dengan koleganya di luar negeri.
Di mana saja kita melihat, membaca saat ini, sulit untuk menghindari tentang IT atau
teknologi Informasi dan komunikasi. Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita bahas dahulu
apa yang dimaksud dengan IT dan internet. Teknologi informasi adalah sama dengan
teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi
tersebut. Dalam hal ini, Teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi
pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi data base,
dan security. Semuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan
(knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau
sekarang dalam bentuk CD ROOM. Tumpukan kertas inilah yang anda dapatkan jika anda
membeli sebuah teknologi dalam bentuk paten atau bentuk HaKI (Intellectual Property
Rights) lainnya.
Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat.
Penggunaan internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum
genap enam tahun yang lalu. Di luar negeri, internet ini sering diasosiasikan dengan
perguruan tinggi, sementara di Indonesia, internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (ISP, ecommerce) dan entertainment. Keunggulan internet salah satunya, sebagai sumber informasi
yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di internet. Sejarah
IT dan internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai
tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku NERDs
2.0.1. demikian pula internet Indonesia mulai tumbuh di lingkungan akademis (di UI dan
ITB). Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses
terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Adanya internet memungkinkan
seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses
perpustakaan dapat dilakukan dengan program khusus (biasanya, standart Z39.50, seperti
WAIS33), aplikasi telkomnet atau melalui web browser.
Kemunculan IT dan internet juga dapat mengubah kultur kita sehari-hari. Dahulu
orang dapat bekerja dengan santai. Sekarang dengan adanya Teknologi Informasi dan
Komunikasi, persaingan menjadi global sehingga orang ditantang untuk mengahadapi
saingan global. Tadinya, oarng berfikir bahwa adanya computer (internet) dapat membuat
pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan santai. Akan tetapi, kenyataan justru sebaliknya. Kita
bekerja lebih lama, bahkan pekerjaan sering dibawa ke rumah. Jika dulu ada istilah working
9 to 5, sekarang bekerja 5 to 9. Tentu hal ini akan berimplikasi pada kehidupan kita.
Di dalam dunia pendidikan, peran IT atau teknologi informasi dan komunikasi
dijadikan nilai mutlak ynag harus dikuasai untuk menyambut era globalisasi dengan
persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan
untuk menemui pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini, hal ini dapat dilakukan
dari rumah dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon atau dengan mengirimkan
email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui
internet, via email, ataupun dengan melanisme file sharring. Sharring informasi juga sangat
dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersamasama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Bagi Indonesia,
manfaat-manfaat yang disebutkan diatas, sudah menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan
teknologi dan internet sebagai infrastruktur dibidang pendidikan. Untuk merangkumkan
manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia: akses ke perpustakaan, akses ke pakar,
menyediakan fasilitas kerja sama. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Diarsipkan oleh PLS UM untuk Imadiklus.com
khususnya dibidang internet, memacu kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal.
Untuk menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas ini perlu dibutuhkan
kerjasama antara institusi pendidikan formal (perguruan tinggi, sekolah) dan pendidikan
informal. Penggunaan Internet, saat ini telah mengubah penggunaan Teknologi Informasi. Di
berbagai tempat di dunia, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan murah dengan
adanya media internet ini. Di Indonesia pun tidak berbeda dengan Negara lain, Internet dan
teknologi informasi dan komunikasi mulai menjadi sesuatu hal yang sangat penting.
Ditahun era globalisasi yang semakin meningkat ini, kita mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan Teknologi Informasi yang semakin berkembang pesat. Disamping
itu juga kita harus mememiliki sasaran yang hendak dicapai dari upaya pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi.2
Permaslahan yang diangkat oleh penulis adalah (1) apakah pengertian teknologi
informasi dan komunikasi; (2) seberapa penting TI dalam pendidikan; (3) apa saja langkahlangkah yang diterapkan dalam mengembangkan TI serta penggunaannya; (4) apakah
manfaat internet untuk pendidikan; (5) apa saja permasalahan yang timbul akibat adanya
internet.
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah (1) untuk mengetahui
pengertian teknologi informasi dan komunikasi; (2) menjelaskan pentingnya TI dalam
pendidikan; (3) mendeskripsikan langkah-langkah yang diterapkan dalam mengembangkan
TI dan penggunaannya; (4) menjabarkan manfaat internet untuk pendidikan; (5) mengetahui
permasalahan yang timbul akibat adanya internet.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses
secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya
saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu
menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas,
guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih
menggunakan komputer pribadi.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan
informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan
rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan
asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi
atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas
ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
2
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari
kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life,
artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
belandaskan tiga kriteria yaitu: E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.
Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi
internet yang standar. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg 2001; 28)
Karenanya, dalam bahasan yang lain, Soekartawi (2003) mengidentifikasi bahwa
keberhasilan implementasi e-learning sangat tergantung kepada penilaian apakah:
a. E-learning itu sudah menjadikan suatu kebutuhan;
b. Tersedianya infrastruktur pendukung seperti telepon dan listrik
c. Tersedianya fasilitas jaringan internet dan koneksi Internet;
d. Software pembelajaran (learning management system);
e. Kemampuan dan ketrampilan orang yang mengoperasikannya;
f. Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program e-learning.
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang
dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara ringkas, Anwas
(2005) menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara
konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam system digital melalui internet. Keunggulankeunggulan e-learning yang paling menonjol adalah efisiensinya dalam penggunaan waktu
dan ruang. Seperti telah disebutkan di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi
cenderung tidak lagi tergantung pada ruang dan waktu. Tak ada halangan berarti untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar lintas daerah, bahkan lintas negara melalui elearning. Dengan e-learning pengajar dan siswa tidak lagi selalu harus bertatap muka dalam
ruang kelas pada waktu bersamaan.
Dengan sifatnya yang tidak tergantung pada ruang dan waktu, e-learning memiliki
keunggulan lain yakni memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak
memerlukan biaya mahal. Seorang pelajar di daerah dapat belajar langsung dari pakar di
pusat melalui fasilitas internet chatting atau mengakomodir suara dan bahkan gambar
realtime. Dengan e-learning, sekolah-sekloah dengan mudah dapat melakukan kerjasama
saling menguntungkan melalui program kemitraan. Dengan demikian sekolah yang lebih
maju dapat membantu sekolah yang belum maju sehingga dapat diupayakan adanya
pemerataan mutu pendidikan. Satu lagi keunggulan e-learning tentunya adalah ketesediaan
informasi yang melimpah dari sumber-sumber di seluruh dunia. Dengan menggunakan
internet sebagi media pembelajaran akan didapatkan sumber informasi untuk pengayaan
materi yang jumlahnya sangat tak terbatas.3
Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan di atas akan sangat
membantu dunia pendidikan Indonesia. e-learning dapat menjadi alternatif cara peningkatan
mutu pendidikan Indonesia dan melakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.
sudah menjadi pengetahuan umum bahwa penyebaran mutu pendidikian di Indonesia belum
merata. Ada kesenjangan cukup jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Pendidikan di
pulau jawa dan Sumatera (Indonesia bagian barat) cederung lebh maju dari Indonesia bagian
timur. Kesenjangan seperti ini haruslah mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.
E-learning dapat menjadi solusi kreatif bagi pemerintah.
Karena masih diperlukannya pengembangan, maka masih diperlukan fokus perhatian
akan e-Learning ini. Khusus dari sisi regulasi, perlu diamati sudah seberapa jauh peranan
regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung terealisasinya dukungan
3
e-Learning dalam proses pendidikan di Tanah Air. Hingga saat ini Inedonesia sudah memiliki
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK
Mendiknas No. 107/U/2001 tentang PTJJ. Di mana secara lebih spesifik UU ini mengizinkan
penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ
dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Regulasi ini diperlukan untuk melindungi minat belajar masyarakat dari malpraktik
penyelenggaraan pendidikan. Selain itu juga menyiapkan rambu-rambu dalam pengembangan
e-Learning sepatutnya, dan tidak hanya untuk melindungi dari malpraktik tapi juga untuk
mengantisipasi tantangan masa depan e-Learning. Undang-undang yang mengakomodasi eLearning itu di antaranya UU nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan. Namun demikian
tidak menutup kemungkinan pengaturan pemerintah lebih lanjut untuk mandapatkan jaminan
kualitas dalam e-Learning, termasuk di dalamnya sistem akreditasi dan asesmen yang efektif.
Sementara pemerintah akan mengeluarkan kebijakan mengenai e-Learning untuk memenuhi
target 26 juta tenaga ahli di bidang TI tahun ini. Untuk sementara ketersediaannya diprediksi
baru sekitar 10 juta orang. Pemerintah juga mencatat dari sisi kesiapan infrastruktur TI seperti
komputer, posisi Indonesia masih sangat rendah, yaitu di peringkat 59 dari sejumlah 64
negara yang tercatat dalam Economist Intelligence. Kebijakan e-Learning tersebut akan
terangkum dalam Cetak Biru Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Tatanan
Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah
Mengambil pelajaran dari negara lain seperti Taiwan, lembaga-lembaga tinggi negara
mereka telah memberikan dukungan yang cukup besar dalam e-Learning. Hal tersebut
dibuktikan dengan keberadaan The Office of e-Learning National Project dan Association of
E-Learning. Salah satu permasalahan yang dihadapi institusi akademis di negara berkembang,
khususnya negara yang memiliki jumlah populasi yang besar, area geografis yang luas, juga
multietnis adalah ketidakseimbangan dalam menangani kegiatan akademik. Konsekuensi
logisnya adalah ketidakseimbangan kualitas akademik dan selanjutnya akan mempengaruhi
4
daya saing bangsa di era global.
Urgensi penerapan e-learning di Indonesia juga terkait dengan keterbatasan akses
pendidikan berkualitas dari sisi jumlah institusi pendidikan dan jumlah siswa, kecenderungan
makin meningkatnya pengguna internet, kendala geografis, juga aspek long-life learning
opportunity.
Tujuan umum pembelajaran jarak jauh menggunakan e-Learning di Indonesia adalah agar
tersedia akses belajar dan perbaikan kesamaan kesempatan belajar pada semua pembelajar.
Selain itu juga untuk memperkuat dan memperdalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan,
memperluas cakrawala dan memperkaya keberagaman subjek pengetahuan, dan memperbaiki
efektivitas proses belajar.
Dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar
studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka d Amerika, Alavi dan
Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu :
a. Memperbaiki competitive positioning
b. Meningkatkan brand image
c. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
d. Meningkatkan kepuasan siswa
e. Meningkatkan pendapatan
4
f.
g.
h.
i.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Teknologi digunakan untuk mengatasi masalah, kendala, atau ketidakmampuan kita
pada sesuatu. Sebagai contoh, ketika orang memiliki masalah dengan matanya, kita
menggunakan teknologi yang berhubungan dengan optic untuk membuat kacamata.
Demikian pula teknologi informasi sebenarnya dapat digunakan untuk memecahkan masalah
kita. Contoh lain, informasi melalui internet merupakan jendela dunia yang memberikan
segala informasi yang ada di seluruh dunia. Satu klik pada mouse, kita dapat mengetahui
berbagai informasi di penjuru dunia. Dengan informasi tersebut, kita dapat mengupdate
pengetahuan kita. Dapat mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi dan yang
seharusnya terjadi. Dengan kemampuan pemikiran kita, bisa jadi kita menciptakan suatu
pembaharuan atau inovasi kearah keadaan yang lebih baik. Terutama pada era globalisasi ini,
persaingan tidak mungkin dapat dihindari. Kita harus menjadi seseorang yang peka terhadap
teknologi, karena teknologi memberikan kita pembaharuan dan kemudahan.
antara lain: Library, Online Journal, Online Courses. Di Indonesia, masalah kelangkaan
sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain.
Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan seorang siswa
berkomunikasi dengan pakar di tempat lain untuk mendiskusikan suatu masalah. Saat ini hal
ini dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun
dengnan menggunakan mekanisme file sharring. Mahasiswa di manapun di Indonesia dapat
mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan
geografis bukan menjadi masalah lagi. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang
terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan mudah, efisien, dan lebih murah.
Sharring information juga dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang.
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersamasama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran seiring perkembangan
jaman pertukaran informasi semakin cepat dan instant, sehingga penggunaan system
tradisional dalam mengajar yang mengandalkan tatap muka antar guru dan murid akan
menghasilkan pendidikan yang sangat lambat dan tidak seiring perkembangan jaman.
Sistem tradasional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media
komunikasi multi media. Karena sifat internet yang dapat dihubungkan setiap saat, artinya
siswa dapat memanfaatkan program-prgram pendidikan yang disediakan di jaringan Internet
kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka, sehingga kendala ruang dan waktu yang
mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapa teratasi.
a) Kedudukan IT bagi Pendidikan
Sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan
dan memulai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai basis
pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini menjadi penting, mengingat penggunaan IT
merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu
pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks
yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggararan pendidikan, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus mampu
memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada para
peserta didik.
Program pembangunan pendidikan yang terpadu dan terarah yang berbasis teknologi
paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturant effect terhadap hampir semua
sisi pembangunan pendidikan. Sehingga IT berfungsi untuk memperkecil kesenjangan
penguasan teknologi mutakhir khususunya dalam dunia pendidikan. Pembangunan
pendidikan berbasis IT setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong
komunitas pendidikan ( termasuk guru ) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam
maksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik
memanfaatkan setiap potensi yang ada dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak
terbatas.
Adapun kedudukan IT dalam pendidikan yang lain adalah :
a. Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang,
jarak dan waktu.
b. Sharing Informatioan , sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan
mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan
c. Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.
Majalah PC,2007,Gramedia
Diarsipkan oleh PLS UM untuk Imadiklus.com
(1) Saluran informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
(2) Aktivitas manusia menjadi lebih lancar dan terpenuhi.
(3) Kegiatan pembelajaran akan lebih efektif efisien dan menyenangkan karena adanya
teknologi yang membantu.
(4) Internet mempermudah para pelajar untuk memperoleh bahan untuk tugas.
b). Dampak Negatif
(1) Banyaknya informasi yang kita terima sering membuat kita kesulitan dalam memilih
prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut.
(2) Teknologii internet yang bisa disalahgunakan untuk mengakses situs porno.
(3) facebook menyebabkan malas.
(4) Makin banyak informasi yang kita tampilkan dan share di internet dengan atau tanpa
kita sadari yang membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang. (contohnya : Facebook, Friendster, Twitter, dan lain-lain.
dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang
terbatas (lihat juga Lie, 2004). Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan
digital antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis
maupun tingkat ekonomi.
Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan program untuk
meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia pendidikan.
Program yang difasilitasi oleh Sekolah 2000 (www.sekolah2000.or.id) dengan membagikan
komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh menarik. Tentu saja program
seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan telepon.
Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu masuk lain yang perlu
dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi TI, yang pada akhirnya
diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness). Tanpaawareness, pemanfaatan TI tidak
optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalam
kaitan ini, program untuk peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan
berkelanjutan lewat berbagai media dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh
Sekolah 2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
Kualitas tenaga pengajar yang tersedia kurang memadai, karena keterbatasan tempat
pendidikan dan pelatihan yang baik untuk bidang TI. 8
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi, perkembangan iptek mempunyai berbagai manfaat bagi manusia dizaman
globalisasi ini yang dituntut untuk serba cepat. Perkembangan iptek dapat digunakan untuk
apa saja dan tidak hanya hal-hal negatif saja yang terlihat namun juga banyak hal positif
yang diperoleh dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan
wahana pembelajaran dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien.
Dilihat dari sudut pandang Pendidikan Luar sekolah. Untuk mencegah atau
mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, Pemerintah di suatu negara harus membuat
peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh
pengguna teknologi. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan pengertian dan himbauan
kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan setiap tingkah laku anak dan mengawasi
seluruh kegiatan belajar anak, khususnya bagi yang menggunakan internet agar tidak
membuka situs-situs porno atau hal-hal yang negative yang bersifat provokatif.
DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan
Idayu Judul : Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem PendidikanAlamat
Ir. Budi Rahardjo, M.Sc, Ph.D.Memahami Teknologi Informasi.PT Elex Media
Komputindo.Gramedia,Jakarta.2002
Miarso, Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta 2.
http://www.informatika.lipi.go.id/ 4. http://binusmaya.binus.ac.id/ 5.
http://library.binus.ac.id/ 6. http://www.oke.or.id/
Priyanto, P. (2008) Implikasi IT di Dunia Pendidikan. [Online]. Tersedia :
priyanto1.files.wordpress.com/2008/07/implikasi-it-di-duniapendidikan.pdf [26 Juli 2008]