4A - 2 Alat Tangkap PDF
4A - 2 Alat Tangkap PDF
Jermal
Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi
permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti
beronang biasanya bergerak mengikuti arus pasang surut. Pada saat pasang, ikan akan bergerak ke
arah pantai, mencari makan di sekitar padang lamun. Pada saat air surut, ikan mencari jalan menuju
ke wilayah yang lebih dalam. Migrasi balik ini dihadang sedemikian rupa sehingga gerombolan ikan
terjerat pada ujung jaring jermal.
Gambar 4.6 Alat perangkap jenis jermal, ujung perangkap dibuat dari jaring yang bisa diangkat
sewaktu-waktu. Pada ujung perangkap bisa dilengkapi dengan rumah tinggal
sementara.
68
Gambar 4.7 Jenis Bagan Perahu (Mobile Lift-Net) dan Bagan Tancap (Set Lift-Net). Sisa bahan yang
tersisa dari Bagan Tancap bisa berbahaya bagi perahu yang melintas di atasnya (foto
oleh Andreas Muljadi).
Bagan ialah salah satu jenis alat jaring angkat yang paling dikenal di Indonesia. Hampir semua
Bagan dilengkapi dengan lampu untuk menarik gerombolan ikan berkumpul di atas jaring Bagan.
Oleh karena itu Bagan disebut juga perikanan lampu dan dioperasikan pada saat malam hari.
Pemasangan Bagan bisa dilakukan secara permanen di dekat pantai (Fixed Lift net) maupun secara
berpindah (mobile Lift net) yang di Indonesia dikenal dengan sebutan Bagan Perahu. Operasi
penangkapan dengan Bagan lebih banyak dilakukan pada saat bulan mati atau sebelum munculnya
bulan. Pada saat terang bulan, sinar lampu tidak bisa mengumpulkan ikan secara maksimal. Target
utama dari Bagan ialah ikan teri dan ikan-ikan permukaan (pelagis kecil) lainnya yang tertarik pada
lampu.
Bagan Tancap ialah bentuk Jaring Angkat yang cara pemasangannya dilakukan secara menetap
pada suatu tempat dekat pantai atau tempat lainnya pada perairan yang dangkal. Konstruksi tiang
pancang Bagan paling banyak dibuat dengan menggunakan bambu. Di bagian atas sering dibuat atap
rumah untuk nelayan tinggal sementara. Sering kali nelayan juga membuat tempat menjemur ikan
hasil tangkapan dan tempat memasak. Operasi Bagan Tancap biasanya dilakukan selama beberapa
hari. Setiap operasi, nelayan membawa perbekalan makan dan garam untuk pembuatan ikan asin.
Umur Bagan Tancap biasanya sesuai dengan kekuatan umur bambu di dalam air. Setelah rusak,
bahan-bahan yang tersisa sering ditinggalkan oleh pemiliknya sehingga bisa mengganggu alur
pelayaran nelayan. Pemerintah beberapa wilayah di Kalimantan Timur merasakan masalah
pelayaran yang mulai terganggu karena penempatan Bagan Tancap yang tidak beraturan. Hal ini bisa
mengganggu alur pelayaran dan menyebabkan kecelakaan di laut. Pemerintah, oleh karena itu,
mulai mengatur penempatan bagan pada zona tetentu saja agar tidak mengganggu.
69
70
Gambar 4.8 Jaring Insang atau Gill Net termasuk kategori alat yang selektif, namun sulit pada saat
melepaskan ikan dari jaring (Foto: diambil dari nelayan Wakatobi dan Manokwari).
71
Gambar 4.9 Prototipe jaring Pukat Cincin (Purse seine). Kunci keberhasilan operasi ditentukan oleh
kecepatan untuk menarik tali kolor bagian bawah sehingga jaring membentuk kantong
(Foto: nelayan Wakatobi dan Brunae, oleh Purwanto dan Peter J. Mous).
Bentuk paling tradisional dari Pukat Kantong di Indonesia adalah Pukat Pantai (Beach Seine)
dan Pukat Perahu (Boat Seine). Pukat Pantai di berbagai daerah disebut juga dengan istilah Jaring
Tarik. Operasi Pukat Pantai dimulai dengan mengikat salah satu ujung tali sayap di pantai.
Selanjutnya tali di ulur ke arah tengah laut dengan menggunakan jukung. Setelah tali sayap habis
(sekitar 400 m), tali dihubungkan dengan ujung sayap dan dilanjutkan dengan melepaskan jaring.
Ujung sayap kedua diikatkan dengan tali utama kedua dan dibawa ke arah pantai dengan bantuan
jukung. Dari pantai, kedua ujung tali ditarik dengan menggunakan tenaga manusia. Alat ini
ditemukan pada hampir seluruh wilayah di Indonesia, terutama pada lokasi dimana kurang
memungkinkan untuk menggunakan teknologi yang lebih tinggi.
Jenis Pukat Kantong yang sederhana lainnya adalah Pukat Perahu. Konstruksi alat ini sama
dengan Jaring Tarik, hanya penarikan jaring dilakukan dari atas perahu, namun masih menggunakan
tenaga manusia. Sedangkan pada Dogol, penarikan jaring umumnya dilakukan dengan menggunakan
alat bantu Gardan.
Gambar 4.10 Pukat Pantai (Beach Seine) atau jaring tarik, dioperasikan dari pantai; Pukat Kantong
(kanan atas) dioperasikan dengan menggunakan perahu kecil (Foto: operasi jaring tarik
di Prigi, Trenggalek Jawa Timur)
73
Pukat Harimau (Trawl) adalah jaring yang berbentuk kantong, dioperasikan secara aktif, dihela
oleh satu atau dua kapal dalam jangka waktu tertentu. Ukuran mata jaring pada ujung kantong (codend) lebih kecil dibandingkan mata jaring pada bagian sayap depan. Pukat Harimau bisa dioperasikan
di dasar perairan (Bottom Trawl), wilayah kolom air (Mid-Water Trawl) maupun permukaan (surfacewater Trawl). Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur pemberat pada mulut jaring bagian bawah dan
pelampung pada mulut jaring bagian atas. Pengaturan pemberat dan pelampung pada mulut jaring
juga berfungsi untuk mengatur pembukaan mulut jaring secara vertikal.
Pembukaan mulut jaring secara horizontal dilakukan dengan menggunakan Otter Board pada
kedua sisi tali ris. Ketika jaring ditarik, arus air yang berlawanan dengan otter board akan mendorong
otter board melebar secara maksimum ke arah samping.
Jika ukuran jaring terlalu besar, dia bisa ditarik dengan menggunakan dua kapal secara
bersamaan. Metode operasi ini relatif jarang dilakukan karena kurang praktis di lapangan.
Membukanya mulut jaring Trawl secara melebar juga bisa dilakukan dengan meletakkan beam, plat
besi, pada mulut jaring bagian atas. Pembukaan melebar mulut jaring tergantung dari panjangnya
ukuran beam. Mulut jaring bagian bawah berada di belakang beam. Pada mulut jaring bagian bawah
dipasang rantai pengejut, sejenis pemberat untuk menggaruk dasar. Dengan cara ini, udang atau
ikan dasar akan merespon ke atas dan terperangkap masuk ke bagian kantong atau cod-end.
Jika tenaga kapal penarik cukup besar dan ukuran jaring Trawl ralatif kecil, maka kapal bisa
memasang rigger, penarik ganda, masing-masing pada bagian sisi lambung kapal. Alat Trawl jenis ini
disebut double-rig Trawl. Satu kapal juga bisa menarik dua Trawl sekaligus dengan cara yang
berbeda. Cara operasi seperti ini disebut otter twin Trawl, dan membutuhkan hanya satu rigger.
Pukat Harimau secara dominan ditujukan untuk menangkap ikan-ikan dasar, terutama udang
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Operasi alat ini dilakukan pada habitat dasar yang tidak
keras, seperti pasir atau lumpur. Penggunaan alat ini pada dasar yang keras seperti karang, akan
menyebabkan kerusakan pada jaring. Di Indonesia jenis alat tangkap ini banyak beroperasi di
wilayah Sumatera bagian timur, Kalimantan, Laut Jawa dan Papua bagian Barat.
74