Anda di halaman 1dari 4

Nama

Ratnawaty

No. Absen

07

NIM

041514253014

Program Studi

Magister Akuntansi Star BPKP Universitas Airlangga

Mata Kuliah

Sistem Akuntansi Pemerintahan

Ujian Tengah Semester (UTS)


1.

Buatlah Matrik Pengendalian untuk salahsatu subsistem yang ada di instansi

2.

pemerintahan. Berikan saran atas kelemahan-kelemahan sistemik yang ditemukan.


Buat makalah berisi uraian tentang peluang dan tantangan penerapan akuntansi akrual.

Jawaban :
1.

Subsistem yang dipilih :


Pembelian ATK melalui Pengadaan Langsung Pada Kantor Pertanahan Kab Trenggalek
Dalam menunjang kegiatan

operasional,

Kantor Pertanahan Kabupaten

Trenggalek melakukan pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) senilai secara berkala yaitu
setiap 3 (tiga) bulan sekali atau disesuaikan dengan fluktuasi dan frekuensi kegiatan yang
membutuhkan ATK. Penulis memfokuskan pada Pembelian ATK dengan metode
pengadaan langsung karena metode itu yang paling sering digunakan kantor Pertanahan
Kabupaten Trenggalek dalam memenuhi kebutuhannya terhadap Alat Tulis Kantor.
Pembelian

ATK dilakukan dengan mekanisme Pengadaan Langsung sesuai dengan

Peraturan :
a. Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
b. Perpres Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Perpres 54/2010
c. Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Perpres 54/2010
d. Perpres Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Perpres 54/2010
e. Perpres Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Perpres 54/2010

Hal-Hal Penting Terkait Pengadaan Langsung berdasarkan Peraturan Perundangan :

Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia


Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung.

Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan.


Tahapan Pengadaan Langsung :
a. RUP (Rencana Umum Pengadaan) di umumkan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Trenggalek di website Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Portal Pengadaan
Nsional melalui LPSE
b. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek menyerahkan RUP dan KAK
kepada PPK
c. PPK Menyusun HPS (untuk tanda bukti perjanjian berupa nota pembelian tidak
disusun HPS)
d. Selanjutnya HPS, spesifikasi teknis/barang, gambar dan rancangan SPK disampaikan
ke Pejabat Pengadaan
e. Pejabat Pengadaan melakukan Prose Pengadaan Langsung sesuai dengan SDP
(Standar Dokumen Pengadaan)
f. Untuk pengadaan langsung barang atau ATK yang menggunakan bukti pembelian dan
kuitansi (yang nilainya sampai dengan Rp. 50.000.000,-), Pejabat Pengadaan dapat
memerintahkan stafnya untuk melakukan proses pengadaan langsung barang yang
harganya sudah pasti dan tidak bisa dinego sekurang-kurangnya meliputi :
1). Memesan Barang sesuai dengan kebutuhan atau mendatangi langsung ke
penyedia barang
2). Melakukan transaksi pembelian
3). Menerima Barang
4). Melakukan Pembayaran secara Tunai (LS)
5). Menerima Bukti Pembelian atau Kuitansi
6). Melaporkan kepada Pejabat Pengadaan
g. Jika harga barang belum pasti, proses pengadaan langsung harus dilakukan sendiri
oleh pejabat pengadaan (pasal 16 ayat 3 Perpres 70/2012)
h. Pengadaan langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar, bukan
harga ketetapan gubernur/bupati. Namun, pada praktiknya Kantor Pertanahan
Kabupaten Trenggalek melakukan negosiasi harga barang dengan berpedoman pada
Buku Pedoman Harga Barang Milik Pemda.

Di Bawah ini adalah Flowchart Pembelian ATK di Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek.
Dari Flowchart, akan kita analisis di mana letak kegiatan-kegiatan pengendalian yang
dilakukan untuk menemukan kelemahan yang ada pada subsitem tersebut dalam sebuah alat
bantu bernama Matrik Pengendalian.

Ada 4 (empat) pihak yang terlibat dalam subsistem Pembelian ATK, antara lain :
1. Bagian Gudang melibatkan bagian penyimpanan ATK yang belum digunakan yaitu
unit-unit teknis yang membutuhkan ATK, yaitu Seksi I, Seksi II, Seksi III, Seksi IV,
Seksi V dan Sub Bagian Tata Usaha. Masing-masing unit ini memiliki gudang ATK
sendiri-sendiri. Unit-Unit Teknis ini adalah pihak yang membutuhkan atau pihak yang
menggunakan ATK (Konsumen ATK)
2. Bagian Pembelian melibatkan Pejabat Pengadaan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
PPSPM, Bendahara Pengeluaran, KPPN Kediri
3. Supplier (pemasok) adalah penyedia barang / penyedia ATK
4. Bagian Penerimaan adalah Pejabat Penerima Hasil Pengadaan Barang/Jasa (PPHP)
KESIMPULAN
Umumnya jika pekerjaan telah selesai dikerjakan maka Penyedia meminta PPK untuk
menerima pekerjaan yang telah dilakukannya. Sebelum menerima pekerjaan yang
dilakukannya maka PPK meminta kepada PPHP melakukan pemeriksaan atas hasil
pekerjaan yang telah dilakukan Penyedia. Hasil pemeriksaan yang dilakukan PPHP
akan dibuat dalam Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan. Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan ini bukan merupakan serah terima fisik pekerjaan, tetapi

hanya bersifat administrasi. Selanjutnya berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan tersebut maka PPK dapat melakukan serah terima fisik pekerjaan yang
dibuat dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan atau Berita Acara Serah Terima
Barang. Jadi Ada 2 Jenis BAST, yaitu :
1. BAST Hasil Pekerjaan yang ditandatangani PPHP dan Penyedia Barang
2. BAST Barang / BAST Pekerjaan yang ditandatangani PPK dan Penyedia Barang

Anda mungkin juga menyukai