Laporan Kasus Hernia
Laporan Kasus Hernia
Disusun oleh :
Juan Setiaji
030.05.286
Pembimbing :
Dr. Deddy Subandrio, Sp.B
I.
II.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. K
Umur
: 69 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk RS
: 23 Oktober 2011
: 055917
Keluhan Utama
Terdapat benjolan yang pada perut kanan bawah yang hilang timbul sejak kurang
lebih 15 tahun yang lalu.
III.
Anamnesa Lengkap
Telah dilakukan Autoanamnesa pada tanggal 23 Oktober 2011 jam 08.30
A Riwayat penyakit sekarang
Pasien perempuan datang ke IGD RSAL Dr. Mintohardjo karena terdapat benjolan
pada perut kanan bawah sejak 15 tahun yang lalu. Benjolan dirasakan semakin
membesar dan timbul saat berdiri, kemudian hilang saat beristirahat. Pasien mengaku
benjolan tidak nyeri dan dapat dimasukkan secara manual menggunakan jari.
Benjolan berbentuk bulat dan tidak nyeri jika ditekan. Pasien merasakan keluhan
sejak 3 hari yang lalu, keluhan yang dirasakan berupa nyeri pada perut kanan bawah,
susah buang air besar, buang air kecil yang sedikit. Seringkali pasien merasa mual
namun tidak ada muntah. Pasien tidak mengeluh demam, nafsu makan pasien juga
baik, pasien tidak memiliki riwayat penyakit batuk yang lama ataupun buang air besar
yang keras.
B Riwayat penyakit dahulu
Penyakit diabetes melitus : disangkal
Penyakit asma
: disangkal
Penyakit alergi
: disangkal
Pasien tidak pernah operasi sebelumnya
C Riwayat penyakit keluarga
Pasien menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, dan penyakit jantung.
D Riwayat pribadi dan sosial ekonomi
Pasien adalah seorang wanita dengan status gizi cukup, tidak merokok dan tidak ada
riwayat menggunakan obat-obatan terlarang. Pasien mempunyai status ekonomi
menengah dan telah menikah.
IV.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Status emosi
Umur menurut tafsiran
Tinggi badan
Berat badan
Status gizi
Bentuk badan
Cara berbaring dan mobilitas
Warna
Kulit
: Sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik, tidak terdapat
Lesi
Rambut
Turgor
Keringat
Kepala
Normocephali
Distribusi rambut merata dan berwarna hitam
Tidak tampak adanya deformitas
Mata
Telinga
Daun telinga
Tofi
Liang telinga
Membrana timpani
Nyeri tekan mastoid
Serumen
Sekret
: Normal
: Tidak ditemukan
: Lapang
: Intak
: Tidak nyeri tekan
: Tidak ada
: Tidak ada
Hidung
Bagian luar
Septum
Mukosa hidung
Cavum nasi
Bibir
Gigi geligi
Palatum
Lidah
Tonsil
Faring
JVP
Kelenjar tiroid
Trakea
: (5+2) cm H20
: Tidak teraba membesar
: Letak di tengah
Leher
Leher
Axilla
Inguinal
Thorax
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Punggung
Ekstremitas
V.
Ekstremitas atas
o Regio kanan : Akral hangat, tidak terdapat oedem
o Regio kiri
: Pada status lokalis
Ekstremitas bawah
o Regio kanan : Akral hangat, tidak terdapat oedem
o Regio kiri
: Akral hangat, tidak terdapat oedem, terdapat luka lecet
Status Lokalis
Regio inguinal dextra
Inspeksi
Tanpa mengedan atau batuk tampak massa dengan ukuran sebesar 8x5x3 cm di
daerah inguinal dextra, berbentuk bulat, warnanya seperti kulit di sekitarnya, dan
tidak terdapat tanda-tanda radang
Palpasi
Teraba massa di regio inguinal dextra, permukaan rata, nyeri tekan, massa teraba
kenyal dan tidak bisa dimasukkan kembali ke dalam cavum abdominalis. Finger
tip test dilakukan dan teraba di medial jari.
Auskultasi
Tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
VI.
Pemeriksaan tambahan
Laboratorium
Hematologi
o Hb
o Ht
: 12,6 g/dl
: 32 %
VII.
o Trombosit
o Leukosit
o Eritrosit
o Bleeding time
o Clotting time
o GDS
Kimia darah
o SGOT
o SGPT
o Asam urat
o Ureum
o Kreatinin
: 393.000 /dl
: 9500 /ul
: 4,62 juta
: 3 menit
: 12 menit
: 116
: 16
: 13
: 10,1
: 40
: 0,9
Diagnosa Kerja
Hernia Inguinalis Medialis Dextra Inkarserata
Penatalaksanaan
A Operatif : Herniotomi dan Hernioplasti
Pasien telentang dalam spinal anastesi
Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis
Pasang duk steril pada daerah operasi
Cuci dengan alkohol
Insisi sepanjang 5 cm, 2 jari di atas ligamentum inguinale dextra
Menembus kutis, subkutis, fascia camperi dan scarpae
Explorasi m. abdmonis externus
Dilakukan herniotomi
Herniorapi dengan basiniplasty
Tutup lapangan operasi
Operasi selesai
B Pengobatan umum
Ceftriaxon 2x1 gr
Asam mefenamat 3x500 mg
Neurodex 2x1
Neurobion 1x1 ampul
C Instruksi post operasi
X.
Prognosis
Ad vitam
: ad bonam
Ad sanatioanm
: ad bonam
Ad fungsionam
: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu
penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh
dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia
Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis lateralis. Hernia
inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak
langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia
oblique yang artinya Kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia
ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah lateral Vasa
epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun
ada yang didapat.
Perbedaan HIL dan HIM.
Tipe
Deskripsi
Hubungan
dg vasa
epigastrica
inferior
Dibungkus oleh
fascia
spermatica
interna
Onset biasanya
pada waktu
Hernia
ingunalis
lateralis
Penojolan
melewati
cincin
inguinal
dan
biasanya
merupakan
kegagalan
penutupan cincin
ingunalis interna
pada
waktu
embrio
setelah
penurunan testis
Lateral
Ya
Congenital
Dan bisa pada
waktu dewasa.
Hernia
ingunalis
medialis
Keluarnya
langsung
menembus
Medial
Tidak
Dewasa
fascia
dinding abdomen
b. Irreponible
Nyeri (-)
Ascites
2.
3.
Tersedianya kantong.
Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang publis., Lakunare
(Gimbernat) Merupakan paling bawah dari ligamentum inguinale dan dibentuk dari serabut
tendon obliqus eksternus yang berasal dari daerah Sias. Ligamentum ini membentuk sudut
kurang dari 45 derajat sebelum melekat pada ligamentum pektineal. Ligamentum ini
membentuk pinggir medial kanalis femoralis.
5. Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita.
6. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus obliqus internus, falx
inguinalis (Henle) dan konjoin tendon.
7. Fasia transversalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan ligamentum pectinea
(Cooper), iliopubic tract, falx inguinalis dan fasia transversalis.
8. Preperitoneal connective tissue dengan lemak.
9. Peritoneum
10. Superfisial dan deep inguinal ring.
Bagian bagian dari hernia
Pintu hernia adalah lapisan l;paisan dinding perut dan panggul. Hernia dinamai
berdasarkan dari pintunya
Kantung hernia adalah peritoneum parietalis, bagiannya adalah kolum, korpus dan
basis
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4
cm dan terletak 2-4 cm di atas ligamentum inguinale.
Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini merupakan
defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf U dan V dan terletak di bagian
lateral dan superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus transversus
abdominis, iliopublik tract dan interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh darah
epigastrik inferior di bagian medial. External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada
aponeurosis muskulus obliqus eksternus, berbentuk U dangan ujung terbuka ke arah inferior
dan medial.
Isi kanalis inguinalis pria :
a. Duktus deferens
b. 3 arteri yaitu :
HERNIA INKASERATA
Isi hernia terjepit oleh cincin
Isi kantong tidak dapat kembali abdomen timbul gangguan pasase (menyumbat)
Obstruksi usus (+) karena ada penjepitan
HERNIA STRANGULATA
Penjepitan menyebabkan gangguan vaskularisasi, terjadi udem bendungan nekrosis
Obstruksi usus (+)
Nekrose/ gangren (+)
Kanalis Inguinalis
Kraniolateral : anulus inguinalis internus
Medial bawah : anulus inguinalis ext (bag terbuka dari m.obliq ext)
Dasar : ligamentum inguinale
Atap : aponeurosis obliq ext
Isi : = spermatic cord dan = ligamentum rotundum
Kanalis Femoralis
Sebelah medial dari v.femoralis
Batas kranioventral : ligamentum inguinale
Batas kaudo-dorsal/ pinggir os pubis yang terdiri dari lig.cooper (lig.iliopektinale)
Batas lateral : sarung v.femoralis
Medial : lig.lacunare Gimbernati
HERNIA FEMORALIS
Insidens : tua 4 kali lebih besar dari laki-laki
Bila tekanan intra abdominal tinggi hernia akan muncul
Bila berbaring akan hilang
Pasien sering datang dengan strangulata
Pemeriksaan fisik
o
Penyebab
o
Multipara
Obesitas
Diagnosis Diferensial
o
Limfadenitis
Lipoma
Abses dingin (cold abscess) = abses yang terkumpul akibat abses di tempat lain (contoh
karena TBC)
Therapy
o
Herniotomi
MACAM-MACAM HERNIA
1. Hernia Richter
Pada Hernia femoralis atau hernia obturatoria
Sebagian dinding usus strangulasi (biasanya pada ante mesenterial)
Pasase bisa terganggu, bisa juga tidak terganggu
Jarang
Biasa ditemukan saat operasi
2. Hernia Interna
Tonjolan (bukan kantong), melalui lubang dlm perut (Foramen Winslowi)
Contohnya pada hernia diaphragmatica
3. Hernia Insipiens
Termasuk hernia inguinalis lateralis yang hanya masuk pada canalis inguinalis saja tapi isi
tidak keluar (melalui anulus inguinalis ext)
5. Hernia Spieghel
Lokus minor resist : lateral m.recti abdominis dg linea semisirkularis
Merupakan hernia interstitiel/ hernia interparietalis
Jarang
Usia 40 70 tahun
Klinis : benjolan di atas titik McBurney kanan-kiri
Kantong hernia masuk celah dinding perut
Isi hernia terdiri dari usus, omentum, ovarium
Diagnosis penunjang dengan USG
Jarang mengalami inkarserasi
Therapy : herniotomi dan hernioplastik
Jahit m.transversus abdominis dan m.internus abdominis
6. Hernia Littre
Sangat jarang
Isi = mengandung diverticulum Meckeli
Hernia sebagian usus ~ hernia Richter
7. Hernia Obturatoria
Melalui canalis obturatorius
Batas kranial/ lateral = Sulcus obturatorium os pubis
8.Hernia Labialis
Biasa pada anak kecil merupakan hernia inguinalis lateralis masuk ke labium mayus
Pd pem fisik benjolan labium mayus, benjolan saat berdiri, saat tiduran hilang benjolannya
DD/ : hernia femoralis, kista dari canalis nuck
9.Hernia Bilateral
Kanan kiri ada
Pada hernia inguinalis
Biasa pada anak (incidens 1-2%)
Paling banyak terjadi di sebelah kanan (60%), kiri (20-25%) dan sisanya terjadi pada keduanya
Pada anak biasanya dilakukan operasi sekaligus kiri dan kanan
Pada dewasa juga operasi sekaligus kecuali ada kontraindikasi
10.
Hernia Perinealis
Di daerah perineum (tonjolannya)
Biasa pada wanita multipara dan wanita yang pernah operasi daerah perineum
Laki-laki post op perineum juga bisa terkena (contoh prostatectomy) atau operasi reseksi
daerah rectum melalui perineal
Bisa terjadi pada semua dasar panggul
USG (Diagnosis)
Pengobatan hernia adalah operasi. Operasi elektif dilakukan untuk mengurangi gejala dan
mencegah komplikasi seperti inkaserasi dan strangulasi. Pengobatan non operatif
direkomendasikan hanya pada hernia yang asimptomatik. Prinsip utama operasi hernia adalah
herniotomy : membuka dan memotong kantong hernia, herniorraphy : memperbaiki dinding
posterior abdomen kanalis inguinalis.
Herniotomy
Insisi 1-2 cm di atas ligamentum inguinale dan aponeurosis obligus eksterna dibuka sepanjang
canalis inguinalis eksterna. Kantong hernia dipisahkan dari musculus cremaster secara hati-hati
sampai ke kanalis inguinalis internus, kantong hernia dibuka, lihat isinya dan kembalikan ke
kavum abdomen kemudian kantong hernia dipotong. Pada anak-anak cukup hanya melakukan
herniotomy dan tidak memerlukan herniorrhaphy.
Herniorrhaphy
Dinding posterior di perkuat dengan menggunakan jahitan atau non-absorbable mesh dengan
tehnik yang berbeda-beda. Meskipun tehnik operasi dapat bermacam-macam tehnik bassini dan
shouldice paling banyak digunakan. Tehnik operasi Liechtenstein dengan menggunakan mesh
diatas defek mempunyai angka rekurensi yang rendah.