Anda di halaman 1dari 11

STEP 7

1. Apa saja Tujuan dan manfaat SIK?


i. Berdasarkan fungsi pengolahan
1. Mengolah transaksi : mengolah data yg diperoleh dr
catatan transaksi. Ex : data pemesanan, pengiriman
barang pesanan, dll
2. Memelihara file historis : memuat kumpulan data
transaksi yg terjadi salam jangka waktu tertentu
3. Menghasilkan keluaran : menghasilkan informasi
penting yg dibutuhkan
4. Interaksi user pengolah : memungkinkan user untuk
berinteraksi dgn program aplikasi pengolahan data
ii. Berdasarkan fungsi keluaran
1. Menghasilkan dokumen transaksi : menghasilakn
berbagai bukti proses transaksi
2. Laporan terjadwal atau rutin
3. Jawaban atas laporan terjadwal
4. Laporan tidak terjadwal
iii. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan informasi
kesehatan
iv. Tersedianya sist database dan aplikasi informasi kesehatan
yg berbasis teknologi informasi
v. Tersedianya pengelola data dan penyaji infokesehatan yg
akurat, tepat, dan terpecaya shg dpt menunjang pengambilan
keputusan oleh pimpinan dlm bidang terkait
2. Apa saja Rung lingkup SIK?
Berdasarkan Komponen Fisik
Berdasarkan komponen fisik penyusunnya, Sistem Infomasi Manajemen dapat terdiri
atas komponen berikut:
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras dalam Sistem Informasi Manajemen meliputi piranti-piranti
yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran
(input/output device), memory, modem, pengolah (processoI), dan peripheral lain
2. Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak dalam Sistem Informasi Manajemen adalah berupa programprogram komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/OS), bahasa
pemrograman (Programming Language), dan program-program aplikasi (Aplication)
3. Berkas (file)
Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara tertentu

sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat membentuk suatu
berkas
4. Prosedur (procedure)
Prosedur meliputi prosedur pengoperasian untuk Sistem Informasi Manajemen,
manual, dan dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubungan
dengan sistem infarmasi dan lainnya.
5. Manusia (brainware)
Manusia yang terlibat dalam suatu Sistem Infomasi Manajemen meliputi
operator, programmer, system analyst, manajer sistem informasi, manajer pada
tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat
strategis, teknisi, serta individu lain yang tedibat di dalamnya.
Berdasarkan Fungsi Pengolahan
Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas utama melakukan
transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti Sistern Infomasi Manajernen
bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan menghasilkan
keluaran berupa informasi.
Berdasarkan fungsi pengolahan, Sistem Infomasi Manajemen dapat terdiri atas
fungsi berikut:
1. Mengolah transaksi
Salah satu fungsi Sistem Infomasi Manajemen adalah mengolah data yang
diperoleh dari catatan-catatan proses transaksi. Hal ini berarti bahwa Sistem
Infomasi Manajemen akan mengolah transaksi yang terjadi dalam sistem.
Contoh data transaksi yang diolah oleh Sistem Infomasi Manajemen adalah
pemesanan, pengirimqan barang pesanan, pembayaran, penjualan, pembelian,
return barang yang dikirim, dan transaksi lainnya.
2. Memelihara file historis
File historis memuat kurnpulan data transaksi yang telah terjadi dalam jangka
waktu tertentu pada ma.sa lampau. File historis perlu dipelihara untuk
memenuhi kebutuhan informasi di masa mendatang. Umurnnya file historis
diperlukan untuk proses peramalan(forecasting} dan perencanaan (planning)
berbagai kegiatan yang akan dilakukan. Pemeliharaan file historis memerlukan
suatu mekanisme tersistem yang mampu menjaga data yang tersimpan agar
dapat diakses , dengan mudah dan cepat pada setiap saat diperlukan.
3. Menghasilkan keluaran
Unit pengolah dalam Sistem Infomasi Manajemen akan menghasiIkan
informasi-informasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem
dapat ditampilkan di layar monitor komputer (softcopy) maupun tercetak di atas
kertas (hardcopy) atau media yang lain. Keluaran tersebut dapat berupa
dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang dihasilkan, baik secara
rutin maupun adhoc.
4. Interaksi user-pengolah
Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi pengolahan dalam Sistem
Infomasi Manajemen yang berupa media yang memungkinkan user untuk
berinteraksi dengan program aplikasi pengolahan data. lnteraksi user
-pengolah umumnya berupa tampilan dialog di monitor komputer. User dapat
menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya untuk
mengoperasikan sistem.
Berdasarkan Fungsi Keluaran

Berdasarkan fungsi keluaran, Sistem Infomasi Manajemen dapat


menghasilkan keluaran berikut:
1. Dokumen transaksi
Dokurnen transaksi merupakan keluaran yang dihasilkan sebagai bukti
proses transaksi. Contoh dokumen transaksi adalall faktur pemesana, nota
penjualan, nota pembelian, kuitansi pembayaran, bukti pengiriman barang,
dan lainnya.
2. Laporan terjadwal/ rutin
Sistem Infomasi Manajemen harus mampu menghasilkan berbagai laporan
terjadwal/rutin. Laporan terjadwal/rutin dapat dicetak secara periodik pada
setiap akhir hari, minggu, bulan, tahun atau lainnya. Laporan rutin dapat
berupa daftar rincian transaksi atau rekapitulasi transaksi yang telah terjadi.
3. Jawaban atas pertanyaan terjadwal
Selain menyajikan inforrnasi berupa laporan, Sistem Infomasi Manajemen
juga harus mampu memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan terjadwal
yang diperlukan oleh para manajer. Jawaban atas pertanyaan terjadwal bisa
jadi berupa informasi singkat yang ditarnpilkan di monitor komputer dan
tidak harus dicetak. Contoh informasi yang diperlukan adalah kondisi status
barang tertentu di gudang pada setiap akhir hari.
4. Laporan tidak terjadwal (adhoc)
Sebagian informasi berupa laporan, seringkali perlu disajikan pada waktu yang
tidak tertentu. Sewaktu-waktu manajer memerlukan laporan, maka Sistem
Informasi Manajemen harus mampu memenuhinya secara cepat. Sebagai contoh,
laporan pembelian barang perlu segera dicetak pada saat ada inspeksi pimpinan.
5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc)
Para manajer seringkali memerlukan informasi singkat yang hams disajikan
sewaktu-waktu. Hal ini merupakan salah satu fungsi Sistem Informasi Manajemen
yang harus mampu memenuhinya secara cepat.
6. Dialog user-machine
Dialog user-machine merupakan media yang memungkinkan user untuk
berinteraksi denganperalatan yang digunakan dalam sistem. Interaksi user
-pengolah umumnya berupa tampilan pesan di monitor komputer yang
menunjukkan pesan peringatan atau progress yang sedang dilaksanakan oleh
program aplikasi komputer. Contoh dialog user-machine adalah berupa pesan
bahwa printer belum siap digunakan untuk mencetak, kehabisan kertas, kehabisan
tinta, dan pesan peringatan lainnnya.
Sistem Informasi Manajemen, Edhy sutanta
3. Unsur unsur SIK

Data yg dibutuhkan
Kapan data dibutuhkan.
Siapa yang membutuhkan.
Dimana data dibutuhkan.
Dalam bentuk apa data dibutuhkan.
Prioritas yg diberikan dari bermacam data
Prosedur / mekanisme yg digunakan untuk memproses data.
Bagaimana pengaturan umpan balik.
Mekanisme evaluasi yang digunakan.

o Sistem Informasi Manajemen, Edhy sutanta

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123424-S-5555 Gambaran%20pelaksanaanLiteratur.pdf
4. Fungsi SIK
5. Macam macam informasi dan indikator kesehatan
Informasi merupakan hasil pengolahan data shg menjadi bentuk yg penting bagi
penerimanya dan mempunyai kegunaan sbg dasar dlm pengambilan keputusan yg
dpt dirasakan akibatnya sec langsung saat itu juga/ secara tidak langsung pada saat
mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yg akan diolah
dan unit pengolah. Contoh informasi adalah daftar pegawai berdasarkan
departemen, daftar pegawai berdasarkan golongan, rekapitulasi transaksi pembelian pd akhir bulan, rekapitulasi transaksi penjualan pada akhir bulan, dll.
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, EDDY SUMANTHA, S.T)
6. Kriteria SIK
7. Apa saja hambatan pengembangan Simkes
a. kegiatan pencatatan dan pelaporan data dilapangan yg tdk terlalu
jelas manfaatnya.
b. Data pelaporan yg tidak lengkap, terlambat, tdk dpt dipercaya.
c. Kurangnya sumber daya utk mengelola data informasi
(PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN, BUDIORO B)

8. Bagaimana kedudukan SIK dalam SKN


9. Apa saja macam macam data kesehatan
o Data umum dan lingkungan, baik fisik, biologik, perilaku,
kependudukan, sosial budaya dll
o Data kegiatan dan cakupan yang dicapai upaya pelayanan
kesehatan, baik yang berbentuk peran serta (gotong royong)
masyarakat, pelayanan dasar (primary health care), pelayan
tingkat rujukan (secondary dan tertiary health care) yang
mencangkup bidang kedokteran (klinis medis) maupun kesehatan
masyarakat
o Data status atau derajat kesehatan yang mencangkup
indikator2 utama kesehatan, keluarga berencana dan
kependudukan yang memuat angka2 tentang kematian, penyakit,
status gizi, kesuburan, dan pertumbuhan jumlah penduduk,
lingkungan, perilaku kesehatan, manajemen pelayanan dan
sumber daya kesehatan dll.
(pengantar administrasi kesehatan masyarakat, budioro b.)

berdasarkan jenis :
1. data umum
Dikumpulkan untuk menganalisa situasi daerah binaan dan
menghitung besarnya jumlah penduduk sasaran. Data umum
yang dikumpulkan meliputi :
jumlah penduduk menurut desa dan kelompok umur
jumlah kesakitan, kematian dan kelahiran
jumlah desa atau dusun, luas wilayah dan peta wilayah
Data umum, kecuali data kesakitan dapat diperoleh dari petugas
statistik, catatan potensi desa, atau dapat dikumpulkan oleh
staf puskesmas bersama-sama dengan kader yang telah terlatih.
Data kesakitan dapat dianalisis dari catatan dan laporan
Puskesmas atau Dinas Kesehatan Dati Tingkat II
2. data penduduk sasaran
penduduk sasaran disesuaikan dengan program yang akan dibina.
Misalnya sasaran penduduk untuk pelayanan kesehatan terpadu
(Posyandu) adalah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur,
bayi dan anak bawah umur lima tahun (balita). Penduduk sasaran

ini didistribusikan menurut wilayah binaan puskesmas (per


desa/kelurahan atau dusun)
jumlah penduduk sasaran posyandu perlu diketahui untuk
menyusun sebelum petugas ke lapangan. Jumlah penduduk
sasaran ini diperoleh dari statistik desa, pencatatan staf
puskesmas atau kader dan petugas lapangan keluarga berencana
(PLKB). Apabila data tersebut tidak diperoleh secara riil (sesuai
dengan jumlah kenyataannya di lapangan), dapat dipakai jumlah
perkiraan (estimasi) yang disesuaikan dengan hasil perhitungan
sensus penduduk atau petunjuk dari Kanwil Depkes setempat.
3. data sumber daya
Sumber daya yang dimanfaatkan dalam program kesehatan dapat
berasal dari masyarakat ataupun sarana kesehatan. Sumber daya
yang dibutuhkan dapat berupa :
sarana
tenaga
dana
Catatan mengenai sumber daya dapat diperoleh dari buku atau
arsip yang dibuat oleh Puskesmas.

Bersamaan dengan data

penduduk sasaran, data sumber daya digunakan perencanaan dan


menghitung efektivitas serta efisiensi kegiatan yang dilakukan
4. data cakupan
data cakupan program adalah jumlah penduduk sasaran yang
mendapat pelayanan di suatu daerah binaan. Pada program
pelayanan terpadu, cakupan dihitung sesuai dengan kegiatan
program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan P2D.
Perhitungan

data

cakupan

ini

digunakan

untuk

menilai

keberhasilan program (output) yang telah dilaksanakan di


daerah binaan dan di seluruh wilayah kerja Puskesmas pada
umumnya.

berdasarkan sumber :
1. data internal : data tentang keadaan institusi yang diperoleh
atau bersumber di dalam instansi itu sendiri

Contoh : data pelayanan KB di Puskesmas A didapatkan atau


bersumber dari sistem pencatatan yang ada di Puskesmas
tersebut.
2. data eksternal : data yang berasal atau bersumber dari luar
institusi yang bersangkutan
Contoh : jumlah bayi sebagai penduduk sasaran imunisasi
diperoleh atau bersumber dari pencatatan atau statistik
kelahiran di desa

berdasarkan cara mengumpulkan :


1. data primer : data yang dikumpulkan oleh organisasi pengguna
data itu sendiri. Pengumpulannya dapat dikerjakan melalui
pencatatan hasil kegiatan program harian menggunakan formulir
pencatatan pelaporan, atau alat ukur lainnya melalui survei
khusus
2. data sekunder : data yang diperoleh dari pencatatan pelaporan
atau dikumpulkan bukan oleh unit pemakai data itu sendiri.
Sumber data sekunder di Puskesmas berasal dari petugas
statistik desa untuk data umum, Kantor Kecamatan dan Kantor
Kepala Desa/Dusun untuk data penduduk sasaran dan data
sumber daya dan PLKB untuk jumlah PUS.

berdasarkan sifat :
1. data kwantitatif berhubungan dengan jumlah
2. data kwalitatif berhubungan dengan mutu
Muninjaya, A.A. Gde. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC

Sistem informasi kesehatan butuh apa saja??


10. Bagimana Cara pengumpulan data
a) melalui pengamatan sendiri secara langsung
Dalam hal ini pengamat sendiri yang mengumpulkan data. Ia
mempelajari catatan-catatan yang telah ada. Karena ia mengetahui
data-data apa yang harus dikumpulkan, dari mana data-data
tersebut harus dikumpulkan, maka ia dapat mencari dan menemukan
informasi yang diperlukannya.
b) melalui wawancara
Apabila wawancara ini meliputi daerah yang sangat luas, mustahil
bagi pengamat untuk melaksanakanya sendiri. Oleh karena itu, ia

harus mewakilkan kepada orang-orang

lain untuk mengadakan

wawancara dengan orang-orang yang mungkin mempunyai informasi


yang diperlukan.Dengan cara demikian,pengamat dapat melakukan
pengamatan dalam daerah yang luas.Metode ini merupakan semacam
pengamatan pribadi yang dilakukan secara tidak langsung.Dalam hal
ini,ketelitian penyelidikan akan bergantung pada orang-orang yang
diwawancarainya,apakah mereka mempunyai kepentingan atau tidak
dengan hasil pengamatan.Misalnya dalam penyelenggaraan sensus
atau penghitungan cacah jiwa,orang-orang langsung atau tidak
langsung mempunyai kepentingan dengan hasil sensus mereka
memberikan jawaban yang benar.
c) melalui perkiraan koresponden (pembawa berita)
dalam hal ini para koresponden diminta untuk memberikan informasi
yang

diperlukan

kepada

pengamat.Ada

kemungkinan

bahwa

koresponden berat sebelah.


Karena para koresponden,baik langsung maupun tidak langsung, tidak
mempunyai kepentingan dalam penyelidikan,ada kemungkinan bahwa
mereka tidak mempedulikan apakah informasi yang diperoleh
mereka atau tidakAngka-angka yang mereka berikan mungkin hanya
merupakan

perkiraan-perkiraan.Dengan

demikian

data

yang

dihasilkan dengan cara seperti itu umumnya kurang teliti.


d) melalui daftar pertanyataan
dalam hal ini daftar pertanyaan disampaikan kepada orang-orang
yang mungkin memilki fakta-fakta dan atau angka-angka,yang
dijadikan sumber peyelidikan.Metode pegumpulan data melalui
daftar pertanyaan ini dapat juga meliputi daerah pengamatan yang
luas dibanding dengan metode melalui pengamatan sendiri secara
langsung.
a. sensus atau pencacahan lengkap dari populasi.
b. registrasi atau pendaftaran, yang dicatat per kejadian,
terutama untuk peristiwa daur hidup (vital events) seperti
kelahiran, kematian, pernikahan, penceraian dll, sedangkan yang
menyangkut cakupan dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan
akan dicatat dan dilaporkan dalam apa yang disebut statistik
pelayanan kesehatan (health service statistics), yang contohnya

dilapangan, misalnya SP2TP atau SP3 di Puskesmas dan SP2RS di


Rumah Sakit
c. studi khusus (special study) yang contohnya antara lain adalah
studi kepustakaan, studi kasus, survei sampel, survei cepat
(rapid survey) dll
Budioro. 1997. Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat . Semarang: Undip
PENGOLAHAN DATA

Metode manual
Dalam metode ini semua operasi pengolahan data dilakukan
dengan

tangan

dan

menggunakan

alatbantu

manual

yang

sederhana, misalnya pensil, penggaris, kertas kerja, dll

Metode elektromekanik
Dalam metode ini operasi pengolahan data dikerjakan secara
manual dibantu dengan mesin2 elektronik sederhana. Sebagai
contoh adl seorang karyawan yang bekerja dengan menggunakan
mesin catat kolom.

Metode system warkat


Operasi pengolahan data dilakukan dengan system warkat.
Prinsip system warkat : Data2 mengenai suatu obyek dicatat
dalam suatu kartu dengan sandi lubang. Sejumlah kartu yang
berisi data2 tentang obyek yang sama digabung bersama untuk
membentuk suatu berkas/file. Metode ini banyak digunakan pada
masa awal ditemukannya sistem komputer pada tahun 1950-an
dan sudah tidak dipakai saat ini.

Metode elektronik computer


Seluruh operasi pengolahan data dilakukan menggunakan alat
Bantu elektronik yang disebut computer.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen edisi pertama .


Yogyakarta: Graha Ilmu
Hasil

pengolahan

data

sehingga

manjadi

bentuk

yang

penting

bagi

penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan


keputusan yang dapat dirasakan akbatnya secara langsung saat itu juga atau
secara tidak langsung pada saat mendatang.
(sistem informasi manajemen, Edhy sutanta)

Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana


ditunjukkan dengan gambar sbb:
input

Unit pengolah

Output

Unit penyimpanan

Input adalah data yang akan di olah oleh unit pengolah dan output adalah
informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan tersebut.
Suatu unit penyimpanan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolahan,
maupun informasi.
(sistem informasi manajemen, Edhy sutanta)
11. Bagaimana Isi PP no 46/2014
12. Bagaiman kedudukan rekam medik dalam simkes

Menurut aspek Administrasi


o Sebagai dasar pemeliharaandan pengobatan pasien rekam medis
dapat dipakai sebagai sumber informasi medis, alat komunikasi
medis antar tenaga ataupun paramedik, alat komunikasi medis antar
rumah sakit.

Menurut aspek hukum


o Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum, sebagai bukti
tertulis untuk melindungi kepentingan pasien, dokter dan rumah
sakit.

Menurut aspek keuangan


o Sebagai dasar perhitungan biaya layanan kesehatan sekaligus dasar
analisa biaya pelayanan kesehatan

Menurut aspek resit dan edukasi


o Sebagai bahan penelitian kesehatan dan pendidikan

Menurut aspek dokumentasi

o Bahan2 yang berasal dari catatan rekam medis dapat dipakai


sebagai

bahan

pertimbangan

untuk

pengambilan

keputusan

manajemen
Dr. Boy S. Sabarguna, 2004, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
aspek administrasi RM penting ditinjau dari nilai administrasinya karena isinya menyangkut
kewenangan dan tanggung jawab tenaga medis dan paramedis untuk mencapai tujuan
perawatan pasien. Dalam hal ini RM merupakan sumber informasi pasien yang datang
berobat/dirawat. Aspek medis RM merupakan dasar untuk perencanaan
pengobatan/perawatan pasien, termasuk untuk alat komunikasi antar dokter dan antara dokter
dengan petugas kesehatan lainya dan untuk evaluasi kualitas pelayanan. Selain itu, RM juga
erat kaitanya dengan aspek hukum seandainya ada tuntutan terhadap pelayanan yang diterima
oleh pasien. Dari aspek keuangan, RM penting untuk menetapkan besarnya biaya yang harus
dibayar oleh pasien atau pihak-pihak lain yang menanggungnya. Data RM juga dapat
dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan, penelitian dan sebagai dasar untuk menyusun laporan
rutin RS

Anda mungkin juga menyukai