Anda di halaman 1dari 65

Rabu

11 September 2013
Kuliah I
Sifat-sifat kayu
Sifat-sifat kayu ada 3, diantaranya:
1. Sifat physic
2. Sifat hygroscopis
3. Sifat mekanis

perlu diperhatikan dalam perancangan konstruksi kayu

Untung dan rugi struktur kayu:


1. Keuntungan
Kekuatan tinggi, berat ringan
Daya tahan tinggi terhadap kimia dan listrik
Mudah dikerjakan dan relatif murah
Mudah diganti dan dilipat dalam waktu singkat
2. Kerugian
Tidak homogen
1
I = 12 bh3
h
b

Cacat-cacat pada kayu, mata kayu


Sudut serut

Tak awet dalam kondisi-kondisi tertentu (rayap)


Memuai dan menyusut dengan cepat tergantung dari kelembaban udara
Untuk pembebanan lama, kayu mempunyai = zakking, lendutan yang besar
=?

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

Mudah terbakar

PKKI tahun 1961


1. Kelas kayu I, II, III, IV
Lampiran I, hal. 35-57
2. Mutu kayu
A, B (Tabel I dan II)
Kriteria Perencanaan
a. Ditentukan struktur dengan kayu jati kelas kuat II
Kadar lengas (kadar air) = 22,75%
b. Kita lihat PKKI 1961 termasuk mutu B dwengan sifat-sifat sebagai berikut:
PS 3 point, PKKI 61
1. Kadar lengas kering udara 30%

1
4

2. Mata kayu d1
d1

d2

5 cm

1
4

d2

5 cm

3. Takikan (lubang)
e1

1
10

b, jika b lebar balok

e1

1
10

h, jika h tinggi balok

4. Arah serat tan

1
7

5. Retak-retak
a. HR

1
3

b. Ht

1
4

ht

hr h

> hitungan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
= momen
= momen tahanan
Sambungan ada 3, yaitu:

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

1.
2.
3.
4.
5.

a. Dengan paku
b. Dengan baut
Tabel I dan II PKKI 1961 (Hal. 61)
c. Sambungan gigi
Tegangan lentur (lt = 130 kg/cm2)
Tegangan tekan sejajar (tk
= 110 kg/cm2)
Tegangan tarik sejajar (trk
= 110 kg/cm2)
Tegangan tekan tegak lurus (tk
= 30 kg/cm2)
2
Tegangan geser (
= 110 kg/cm )

Rabu
18 September 2013

Kuliah II
Kriteria Perencanaan Struktur Kayu

Soal I
Sebutkan sifat-sifat kayu dan rumusan mencari sifat-sifat tersebut!
Jawab:
1. Sifat Physis
2. Sifat Hygroskopis
3. Sifat Mekanis
Penjelasan:
1. Sifat Physis

1=

berat kering
d1
gr
=
volume kering a 1. b 1. c 1 cm3
Dilaboratorium

c1

c
b

b
a

b
oven (24 jam)

b1
a1

Ditimbang
Berat = d gr

Ditimbang
Berat = d1 gr

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

d
a .b . c

gr
3
cm

d1
a1. b 1. c 1

gr
3
cm
Kesimpulan :
1 <<< kecil arti kayu lemah
1

>>> besar arti kayu kuat

2. Sifat Hygroskopis
Kadar lengas (x)
Kandungan air dalam kayu
1,15 d d 1
.100
x=
d1
dimana:
x = Kadar lengas kayu (%)
d = Berat benda mula-mula (gr)
d1= Berat benda kering udara (gr)
3. Sifat Mekanis
Sifat potensi gaya-gaya yang ada pada kayu

Balok Kayu
2

Sejajar serat

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

Keterangan:
1. Axial = A atau L Longitudinal
2. Radial = serat R
3. Tangensial = menyinggung arah serat
Gaya-gaya :
A (L) ; R ; dan tan mempengaruhi harga modulus kenyal

. Kuat tarik ( tr); kuat desak (

ds lentur dan puntiran .

Soal II
Gambarkan

sket

hubungan

kuat

tarik

Kuat

tarik

( tr)

dan

modulus

dari kayu dan baja !


Jawab:
Kayu

Baja

2
kg
cm
h

putus

kg

Kuat tarik ( cm2

l
l
=
l
l

Keterangan;
L = panjang (m)
l = selisih panjang (m)
l
m
=
= m tanpasatuan
l

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

kenyal

Soal III
Sebutkan 4 kekuatan dari struktur kayu!
Jawab:
1. h > h kekuatan tarik > kekuatan tarik

2. h > ds kekuatan tarik > kekuatan desak

3. ds > ds kekuatan desak > kekuatan desak

4.

Geser

>

> Geser

*Kayu lebih tahan menahan gaya geser

daripada gaya geser

, sehingga kayu jarang

utuh akibat gaya geser.

Soal IV
Gambarkan diagram tegangan lentur kayu dari suatu penampang balok dengan beban merata!
Jawab:
A

q( m

Potongan A-A

A
h
m (+)
b
tk tk

Fb
h

Fungsi
kuadran

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

dimodifikasi
Fa

tr

b
A

tr

Keterangan gambar:
a. Balok dengan dimensi b x h
b. Diagram tegangan lentur fungsi kuadrat
c. Diagram tegangan lentur dimodifikasi untuk mudah dihitung
Gambar b
Luas Fb = luas Fa
2
3

1
ds . x= h ( hx )
2

2. 2. x = 3.

tr
( hx )
ds

4x = 3.n (h-x)
n=

tr
ds

( n+1 )2

x n2 +1
=
h
Gambar c
Analogi dengan b diperoleh
x n 2+1
=
h (n+ 1)2

Diagram Trapesium

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

tr
ds

n=

Soal V
Gambarkan hubungan grafik pembebanan jangka
yang dapat dinaikanuntuk pembebanan waktu singkat .

panjang

versus

kekuatan

kayu

Jawab:
-

Faktor pengali

Waktu pembebanan

*Catatan: Kayu dapat dinaikkan bila pembebanan jangka pendek


2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

5.5

Soal VI
Sebutkan faktor faktor pengali untuk angka angka tegangan pada kayu pada tabel 3 PPKI 61.
Jawab :
1. Faktor mutu
2. faktor keadaan
3. faktor sifat muatan

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

Tr
tk//=tr//=(kg/cm)
tk(kg/cm)
(kg/cm)

Kelas
kuat
1
150
130
40
20

Kelas
kuat
2
100
85
25
12

Kelas
kuat
3
75
60
15
8

Kelas
kuat
4
50
45
10
5

Kelas
kuat
5
-

Jadi,
130
110
30
15

Angka angka di tabel harus digandakan (dikalikan) dengan ketiga faktor tersebut.
1. Faktor mutu
Mutu a = 1
Mutu b = 0,75
2. Faktor keadaan
2/3 = terendam ai, tidak terlindung, kadar lengas tinggi
5/6 = kayu mengering dengan cepat, kadar lengas tinggi
3. Faktor sifat muatan
5/4 = bagian konstruksi dengan muatan tetap dan angin, bagian konstruksi dengan
muatan tetap dan tidak tetap.

Rabu
25 September 2013

Kuliah III
Sambungan dan Alat-alat Penyambung
Soal VII
Tunjukkan rumus besarnya kekuatan tegangan tengan pada kayu yang berhubungan jika
diketahui g=berat jenis kayu kering (PPKI 61) !
Jawab :
1. regangan lt

= 170.g (kg/cm)

2. regangan tk//

= 150.g (kg/cm)

3. regangan tk

= 40.g (kg/cm)

4. tegangan //

= 20.g (kg/cm)

Soal VIII

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

Sebutkan prinsip prinsip tegangan kayu !


Jawab :
Kayu tidak hanya mengandalkan angka keamanan n
n=14
rumus
P patah
P izin =
n
P patah =n . P izin
N = angka keamanan = 2 4

Soal IX
Gambarlah sket grafik kekuatan dari masing masing sambungan yaitu hubungan Ppatah dengan
Pizin sambungan dengan material
1. perekat
2. pasak
3. kayu
4. baut
Jawab:
Ppatah = n . Pizin
Y = m . x tahun . effesiensi
M = angka miring
Misal = y = 2 x
1.

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

10

perekat
1,5

2.

-----------------------------

Pp=
2,75
1,5
Paku
3.

Pp =
2,75
Pasak

4.
Pp=
4, 75

Baut
Catatan :
1. perekat = - paling kaku
- paling tinggi daya pikulnya

2. Paku = - tegangan sekunder lebih rendah


- 50 %

- tidak ada perlemahan


- 100 %
3. pasak = - tegangan sekunder lebih rendah 4. Baut = - tidak kaku

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

11

- 60 %

- kekuatan dipengaruhi pergeseran


- 30 %

Soal X
Suatu sambungan baut, gambarlah sket nya tampang samping dan tampak depan berikut
rumusannya !
Jawab :
P

d
P

Tampak depan

tampak samping

Keterangan gambar :

1. Sambungan baut dengan mur


P

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

12

b1

b3

P b1

Pelat ikatan

min = 3 d
Max = 5 mm

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

13

penampang baut dengan diameter d = cm

Soal XI
Tulis persyaratan untuk sambungan baut!
1. Baja baut harus material baja st. 37 atau besi yang setara dengan st. 37!
2. Lubang baut secukupnya dengan kelonggaran < 1,3 mm
3
3. = d = diameter baut 10 mm 8

()

4. Harus diikuti pelat ikatan dengan tebal

min

= 3d max ;

max

= 5 mm

Soal XII
Ada 3 golongan sambungan baut sesuai harga
Dengan b = lebar kayu
= diameter baut
a. Golongan I

tampang 1

b
d

tampang 2

= 4,8
P = 50 d . b1 (1-0,6 sin )
P = 240 . d2 (1-0,35 sin )

Tampang satu

Tampang dua

= 3,8

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

14

P = 125 d . b3 (1-0,6 sin )


P = 250 d . b (1-0,6 sin )
1

P = 480 . d2 (1-0,35 sin )


*Ket. Rumus:
P = kekuatan sambungan (kg)
= sudut antara arah gaya dan arah serut = 90

sin

=1

b1 = tebal kayu tepi (cm)


b3 = tebal kayu tengah (cm)
d = = diameter baut (cm)
b. Golongan II
Tampang satu = 5,4
P = 40 d . b1 (1-0,6 sin )
P = 215 d2 (1-0,3 sin )
= 4,3

Tampan dua

P = 100 d . b3 (1-0,6 sin )


P = 200 d . b (1-0,6 sin )
1

P = 430 . d2 (1-0,35 sin )

Soal XIII
Suatu sambungan kayu berukuran

8
12

4
dengan plat sambungan dipakai kayu 2 x 12

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

15

Menerima gaya P = 800 kg = 8 ton kontruksi terlindung pembebanan tetap kelas kuat II.
Pertanyaan:
1. Hitung jumlah baut yang dibutuhkan jika baut = d =

3
4

=1,875 cm

Jawab:

Kelas kuat II langsung pilih sambungan golongan I, pilih rumus sambungan


golongan II. Pilih rumus sambungan tampang II dari golongan II.
P = 100 d . b (1-0,6 sin )1
3

= 100 . 1,875 . 8 . (1)


= 1500 kg yang dipakai

P = 200 d . b1 (1-0,6 sin )


= 200 . 1,875 . 4 . (1)
= 1500 kg

P = 430 . d2 (1-0,35 sin )


= 430 . 1,8752 (1)
= 1511,7 kg

Untuk menghitung jumlah baut dipakai, maka Pterkecil (supaya aman)


Jumlah baut = n n =

800
1500

Pluas
P baut

(pilih yang paling kecil)

= 5,33 6 buah baut (dibulatkan keatas)

2. Sket gambar penempatan baut sesuai peraturan yang berlaku (tampak depan dan
tampak samping)
Jawab:

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

16

Rabu
02 Oktober 2013

Kuliah IV

Sambungan dengan baut

Soal XIV
Sambungan batang kayu kelas II (sambungan dengan tampang II) dengan ukuran

Disambung buah baut dengan garistengah d =

3 } over {4}

( 1620 )

= 1,91 cm, batang

terlindung dari permanen.


Pertanyaan:
a. Berapa gaya yang ditahan oleh sambungan tersebut?
S = ..??
b. Gambarkanlah sambungan tersebut tampak atas dan tampak samping sehingga jelas jarakjarak bautnya!

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

17

Penyelesaian:
Dipakai
P1 = 100 . d . b3

rumus yang ada sambungan tampang II

100 . 1,91 . 16
P1=3060 Kg
P2

= 200 . d . b1

200 . 1,91 . 8
P2=3060 Kg
P3

= 430 . d3

430 . (1,91)2
P3=1570 Kg
Ket; b3 = lebar kayu (Cm)
b2 = lebar kayu klem (Cm)
d = = diameter baut (cm)
p = gaya yang dapat ditahan oleh sambungan

Dari 3 P yang didapat, dipilih yang terkecil untuk angka keamanan. P = 1570 Kg.
(@ tiap baut ) sehingga harga gaya S S = 4 P
= 4 . (1570) = 6280 Kg = 6,28 ton
4 adalah jumlah baut, n = 4 buah
Ket: (catatan)
*Perhitungan di 1 sisi saja yaitu 4 baut

*Terapan atau digambarnya adalah 2sisi 2 x 4 = 8 baut.


2. Perhitungan jarak baut

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

18

a1 =7. d
= 7 ( 1,91) = 14 cm
a1 15 cm ( mempermudah pelaksanaan)
ket: a1 = jarak antara baut (cm)
a2 = jarak baut dengan sisi kayu(cm)

3. Sket ganbar sambungan tampak atas

Catatan: hitung jumlah baut 4

3
4

dipasang 8

3
4

1 inchi = 1 = 2,54 cm
1

2 = 1,27 cm
3
4

= 1,91 cm

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

19

Soal XV
Sebuah batang kayu tarik berukuran

( 1620 )

cm, menahan gaya sebesar S= 8000 kg =8 ton.

Batang ini untuk konstruksi yang terlindung beban permanen. Dipakai alat penyambung baut
dengan d =

3
4

= 1,19 cm.

Pertanyaan:
1. Jumlah baut yang diperlukan
2. Sket gambar sambungan tampak atas dan samping sehingga dapat dilihat jarak-jarak
bautnya.
Jawab:

1. Menghitung kekuatan C tiap baut P


P = 100 d b
= 100.(1,91).16
= 3060 kg
P = 200 d b
= 200.(1,91).8
= 3060 kg
P = 430 d
= 430.(1,91)
= 1570 kg

STRUKTUR KAYU |BUNGA BRIGITa - 1153050011

20

Ambil dari 3 portal yang terkecil P = 1570 kg

Jumlah baut n

s=n. p

n=

s
p

n=

8000
1570

n=5,09 6 buah
Kemanan
Jumlah genap penempatan baut lebih mudah dan teratur
2. Perhitungan jarak

a1=7. d =7. ( 1,19 )=14 cm 15 cm


a2=6.d =6. (1,19 )=12 cm 15 cm

Tampak samping

Keterangan: dari perhitungan 6


Dipasang 12

3
4

3
4

Rabu
09 Oktober 2013

Kuliah V

Sambungan dengan Paku

Soal XVI
Diketahui pada sebuah titik bubul suatu kuda kuda kayu bertemu batang V,D,H

v =1

4
14
d=1

ukuran ukuran kayu:

4
14

diagonal

h=2

3
14

d=1

4
14

4
v
=1
vertical
14

horizontal

h=2

3
14

Bahan permanen kayu yang dipakai dammar (kelas kuat III,

0,6

t
3
m

kd =150

kg
2
cm

Pertanyaan:
a) Berapa besar gaya batang V dan

H2 ?

b) Rencanakan sambungan bubul tersebut dengan sambungan paku


c) Gambar dengan sket sa,bungan tersebut lengkap dengan ukuran ukuran dan jaraknya
Jawab:

v =1

4
14
d=1

4
14

h=2

3
14

d=0,9 ton
H 1=3 ton
H 2=H 1=3 ton
=45

a)

v =d sin
v =0,9 sin 45

v =0,6364 ton=636,4 kg

b) Rencana sambungan
Sambungan antara V dan H

Bj=0,6

kd =150

kg
2
cm

b=3 cm=30 mm

Baca table PKKI hal 26


Beban yang diperkenankan tiap paku
(tampang satu)
Pilih paku 3 BWG 10

Dari PKKI hal 26 diperoleh:


1) No.3
2) Tebal kayu (b) = 30mm
3)

paku=d=

1
1
l= ( panjang paku )
10 10

4)

b
kelangsingan = =8,8
l

5)

l
=2,5
b
panjang paku=2,5 lebar paku
l=2,5 b

6) Kekuatan tiap paku (tampang satu)

p=60 kg

Bj=0,6
kd =150

kg
cm2

tampang dua P=2 . 60=120

( v ) 1

4
14

kg
tiap paku

( h ) 2

3
14

Sambungan tampang dua

p=2 .60=120 kg ( kekuatantiap paku )


Jumlah paku (n)

s 636,4
n= =
=5,33 dipakai 6 paku
p 120

Sambungan antara D dan H


1. Digunakan jenis paku 3 BWG 10 : PK = 60 kg
2. Tampang dua : P = 2 x 60 = 120 kg
Jumlah paku = n

s
p

900
120

= 7.5 = dipakai 8 paku

Ket. Dengan S = 0.9 ton = 900 kg

c. Sket gambar sambungan


14

14

5
5
5
5

Tampak atas

Soal XVII
Suatu konstruksi kuda-kuda pada titik detil C direncanakan sambungan dengan alat sambung
paku.

V=1

D = 1

1
2

V = 0,4 t

D=

4
12
= 0,5 t

= 0,5 t

45
C

4
12

H=2

4
14

45
H=

4
14
H=2t

Beban permanen.
Kayu yang dipakai Kruing.
Kelas kuat III, BJ = 0,5

kd

= 125

t
m3 .

kg
cm2 .

Pertanyaan : A. Rencanakan dengan sambungan paku pada buhul C!


B. Sket gambarnya!
Jawab:
Beban permanen.

H=2t

Kayu yang dipakai Kruing.


Kelas kuat III, BJ = 0,5

kd

= 125

t
m3 .

kg
cm2 .

Karena sambungan dengan paku lihat PKKI 61 halaman 26


Beban yang diperkenankan @paku
1) Tebal kayu b = 4 cm = 40 mm
2) No. 5
b
3) Kelangsingan = d = 9,5
4) Pilih paku 4 BWG 8 dst.
t
Diperoleh BJ = 0,5 m3

p = 77 kg tiap paku

A. 1. Rencana sambungan H & V.


Kita rencanakan satu sisi saja, missal kanan.
Sisi kiri simetris sehingga jumlah paku semua sama.
V=1

4
12

V = 0,4 t

4
H = 2 14
H=2t

Ptiap = 77 kg
Tampang dua
P = 2 77 = 154 kg
s
p

Jumlah paku n =

400
154

= 2,59 4 paku

S = 0,4 t = 400 kg

A. 2. Sambungan H & O
D=1

4
12

D = 0,5 t

45

H=2

4
14

H=2t

Ptiap = 77 kg
Tampang dua : P = 2 77 = 154 kg
Jumlah paku n =

s
p

500
154

= 3,25 4 paku dan S = 0,5 t = 500 kg

B. Sket gambar:
12
4

4
12

4
12

4
12

4
12
4

4
4

5
5

Rabu
16 Oktober 2013

Kuliah VI

BALOK BERSUSUN

Soal XVIII
Apa sebab dibentuk balok bersusun?
Jawab:
Kayu

4
12

dipakai balok jembatan dengan bentang 5 m.

Melengkungkah? Kuatkah?

Kayu

4
12

12

5m

4
Kayu

4
12

tidak kuat, akan melengkung karena berat sendiri.

Maka, dibuat BALOK BERSUSUN.

4
12

20

4
4

12

20

Ukuran balok dipasaran yang cukup besar terbatas.


Sehingga sebagai jalan keluar untuk mencukupi kekuatan yang didukung dengan dimensi kayu
yang ada maka dibuat BALOK BERSUSUN atau BALOK TERSUSUN.

Soal XIX
Fungsi-fungsi apa yang diperhatikan!
Untuk BALOK BERSUSUN.
Jawab:
Momen tahanan, Wx =

Momen inersia, Ix =

1 2
bh
6
1
b h3
12

Fungsi yang domain dalam suatu balok-balok adalah unsure h (ketinggian).


Ken h3 dan h2.
Oleh karena itu, balok-balok disusun dalam arah tingginya.
Caranya:

Memberikan bentuk gigi pada bidang balok yang saling berhubungan.


Meneempatkan pasak kayu di antara kedua balok.
Menempatkan pelat kokot di antara kedua balok.
Disusun dengan paku.

Soal XX
Sebutkan dan sket gambar balok bersusun dengan paku!
Jawab:
Ada 2 golongan balok bersusun dengan paku:
1. Tipe sederhana, dimana terdiri dari 1 papan (plywood).
2. Brettwandtragger, dimana badan terdiri dari papan-papan yang miring.
Cara hitung kedua tipe tersebut tidak sama.
AD 2

AD 1

= faktor reduksi
untuk W & I

Soal XXI
Sebuah balok bersusun dengan penampang seperti pada gambar. Diletakkan di atas 2 tumpuan
dengan bentang = 4 m. jika balok tersebut terlindungi dan kayu yang dipakai bermutu A dari
kelas I.
q

4m

PPKI61

18

26

\\

= 12

kg
cm2

dsk

= 140

kg
cm2

E = 10

kg
2
cm

lt = 100

18

Q kg/m1
Pertanyaan:
1. q yang bisa dipukul oleh balok tersusun
4m
2. Jumlah paku yang dipakai merencanakan sambungan paku yang lengkap
Jawab:
1.
4
18

26

kg
cm2

Y=13
4
5

18

In = In luas In dalam
1
= 12 . 18. 263 -

1
12

. 8. 183

= 26364 3888
= 22476 cm4
Ir = 0,8 In
= 0,8 . 22476
Ir = 17980,8 cm4
Ir
y

Wr =

17980,8
13

Wr = 1383,138 cm3
1
M = 8 qL2
1
8

. q . 42

M = 2 q kgm = 200 q kg cm

M
W

200q

= 100 . 1383,138
1383,138
=
= 691,5 692
200

fmax =

5
384

.W

qL

E In

f=

1
300

kg
m1

5
q m4
400

384 105 22476 300

Dipakai q1 = 692
kg
m1

q = 899
Dmax

Dmax

kg
m1

1
2

qL

1
2

. 692 . 4

dipakai q = 692
( factor keamanan)

= 1384 kg

Smax

Jarak luasan x kayu ke titik (garis) beratnya ;


Smax = 4.18(9+2) + (5.9.4,5). 2 = 1197 cm3
D max S max
I n . b .2

Tmax =

1384,1197
22476 (5,2)

=
11

4,5

Tmax = 7,371

Tmax

12

kg
cm2
kg
cm2

( aman )

2) Paku yang dipakai menurut PPKI, yaitu:

Panjang minimal 2,5b = 2,5.4 = 10cm = 4


Tebal lazim BWG 8 = d = 4,19mm
Karena tebal b = 4cm > (7d = 7.0,419 = 2,9cm)

PPKI halaman 24, maka rumus yang dipa/k/a/i/ yaitu:


/s = 3,5.d2.

kg
m1

dsk

7d < b

s = 3,5.0,4192.140
s = 86kg

Perhitungan jumlah paku:


T=

D . Ss
dengan
It

It

I n=22476

T=

D . Ss
It

T=

1384.792
kg
=48.769
22476
cm

ss

= 18.4.11 = 792cm3

*besar gaya L : L

1
l
= T.( 2
1
= 48.769.( 2 .400)

L
n = jumlah paku =

L
S

= 9754kg
=

99754
86

= 114buah

dengan s = kekuatan tiap paku s = 86kg


balok dibagi dalam 10 bagian yang sama

Rabu
23 Oktober 2013
Kuliah VII
Sambungan dengan pasak

Soal XXII
Apa itu sambungan pasak, jelaskan syarat-syaratnya dan sket gambarnya !
a) Pasak : - Salah satu alat sambung kayu
- Dimasukkan kedalam takikan-takikan dalam kayu yang akan disambung dan
Penyambungnya
- Yang dibebani dengan tekanan dan geseran
- Pasak kayu dibuat dari kayu yang keras ( daftar IV PKKI ) besi atau baja
- Pasak harus lebih tinggi kelasnya dari kayu yang disambung
b) Ukuran-ukuran pasak dari kayu

b
2t

c) Cara diatas sket gambar memuat PKKI :


- Penyusutan batang kayu asli sampai kecil.
- Tetapi // kecil.
d) Cara yang lain dengan paksa dipasang () dengan serat dari kayu yang disambung
- tegak lurus besar
e) Tegangan yang diizinkan (PKKI daftar II)

- // = 15 kg/cm2
f) Faktor-faktor pengali:
- Kekuatan pasak harus dikalikan

2
3

selalu terendam air tidak terlindung kadar lengas

5
6

konstruksi terlindung dapat mongering dengan

terlalu tinggi
- Kekuatan pasak harus dikalikan
cepat
- Kekuatan pasak naikkan 25% dengan muatan tetap & tak tetap (angin sementara)
g) Kekuatan izin satu sambungan pasak S
S1 = u . b .

// dari pasak

S2 = b. t . // dari kayu yang disambung

Mencari dimensi pasak


Luas pasak = Fpasak =

S
desak / kayu pasak

(cm)2

F = t. b
F
t = b (cm)
Dicari t 1,5 cm
U > 5t
U > 10 cm
U < 15 cm
h) Kontrol tegangan
1. geser dalam pasak =

P
n. u . b

// Pasak

2. desak pada batang =

P
n. b . t

dsk btg //

i) Jarak penempatan pasak

P
geser dalam pasak

F =

F
b

jarak =

(cm)2

(cm)

Soal XXIII
Suatu rangka balok jembatan kayu kruing

12
16 ; menerima gaya tarik P = 8000 kg // pasak =

15 kg/cm2
Pembebanan tetap :
Seperti gambar

Pertanyaan
1) Hitung sambungan pasak dengan ukuran
2t = 3cm
U = 12 cm
B = 12 cm
U = 12

Penyelesaian:
=1 ;

=1

1. Kelas kuat II tk // = 85 kg/cm2


S1 = u . b . // 12.12.15 = 2160 kg/cm2
S2 = 12.3 (1/2) tk //
= 12.3 (1/2) . 85
3060
S2 =
=1530 kg/cm2
2

Jumlah pasak

2.

n=

P
Sbesar

n=

8000
2160

3,7 6 buah pasak = 3 pasang

Katrol tegangan
P
a) geser dalam pasak = n. u . b
P
n. b . t

b) dsk pada batang =

8000
6.2 .12

= 9,3 kg/cm2 < 1

8000
3
6.2 .( )
2

dsk pada batang = 74,1 kg/cm2 < 85 (oke)


c) Jarak penempatan pasak
F =

jarak =

P
geser pasak

8000
2
9,3 = 860,215 cm (jumlah luas)

Jumlah luas
U

860,25
12

= 71,6846 cm

jarak
Jarak pasak a =

( 12 n+ 1)

a = 17,9 cm = 18 cm

P
1
b .a ( n+1)
2

8000
1
12.18 ( .6+ 1)
2

= 9,26 kg/cm2 < 15 (oke)

Rabu
20 November 2013

Kuliah VIII

AWAL UAS
SAMBUNGAN DENGAN PASAK

Soal XXIV
Suatu batang kayu

kayu 2x

12
16

12
16

menerima gaya tarikan sebesar P=6000 kg akan disambung dengan

dengan alat sambung pasak dari kayu kosambi sedang, kayu asli adalah kayu jati.

P=6000 kg

P=6000 kg

Pertanyaan:
Hitung dan rancang sambungan tersebut!
Jawab:
Kayu kelas kuat I (jati) sehingga dsk = 130 kg/cm2
Pasak kayu kosambi kelas kuat I = 20 kg/cm2
Apasak = Fpasak =

P
desak

6000
130

= 45,15 cm2

Dimensi pasak dengan syarat:

10

2t=3cm

B=12 cm

u = 5t

U=10cm
1. Kekuatan uji satu sambungan pasak S
S = u.b. dari pasak
1

S2 = b.t.

tk

2. Dimensi pasak
Apasak = Fpasak =

atau

dari kayu yang disambung

S
desak pasak

cm2

F = t.b
F
t = b
Dicari t 1,5 cm
Dipakai n pasak
t
1,5 cm
T= n
F = t.b = 46,15 cm
F
b

t =

46,15
12

= 3,16 cm

Dipakai 4 pasak (2 pasang)


t=

3,84
4

= 0,96 1,5 cm

Analisa Gaya-Gaya
1

geser dalam pasak =


dsk

pada batang =

P
n. u . b

P
1
n. b ( t )
2

6000
4.10 .12

12,5 kg/cm 85 OK!

6000
3
n 4.12( )
2

= 83,33 kg/cm2 430 OK!

P
1
geser psk . b( n+1)
2

Jarak pasak =

13,33 15 cm
P
// = b .n . jarak

Gambar

6000
12.4 .15

6000
12,5 (12)(3)

= 8,3 kg/cm2

15 u

15

6000
1
12,5 (12)( 4+1)
2

15 u

15

15

15

Soal XXV
Seperti Soal I

12
16

P=6000 kg

P=6000 kg
2t=3cm

pasak ini diganti dengan pasak silinder

Diketahui:
P = 6000 kg

b = 12
n=10


dsk

= 20 kg/cm2

= 40 kg/cm2

Pertanyaan:
Hitung dan analisis sambungan dengan pasak silindrik tersebut!

Jawab:
P
desak

F=

6000
40

= 150 cm2

Jumlah takikan
t =

F
b

150
12

= 12,5 cm2

Dipakai 3pasang pasak n = 6 buah

d=

t
1
2

12,5
1
.6
2

= 4,17 5 cm

Tegangan-tegangan yang ada pada sambungan, diantaranya:

1. Tegangan desak pada pasak yang timbul


6000
P
desak =
1
1
n. . d . b = 6.
. ( 5 ) .12
2
2

()

= 16,7 kg/cm2 20 OK!

2. Tegangan geser pada pasak yang timbul


6000
P
geser = n.. d . b = 6 . ( 5 ) .12 = 16,7 kg/cm2 20 OK!
3. Jarak pasak

F =

P
geser pasak

jarak =

Jarak a =

6000
16,7

= 359,28 cm2

F
12 = 29,94 cm

( 12 ) n+1
Jarak

( 12 )6 +1

29,94
4

29,94

= 7,5 10 cm

P
4. yang timbul

timbul =

1
a n+1 .b
2

6000
10 ( 4 ) (12)

= 12,5 kg/cm2

20 kg/cm2 OK!

Rabu
18 Desember 2013
Kuliah IX

ELEMEN-ELEMEN KONSTRUKSI
A. Batang Tarik
Dalam mendimensi suatu batang tarik, perlu diperhatikan jenis alat sambung yang akan
dipakai karena akan mempengaruhi dimensi batang tersebut dan menimbulokan kelemahankelemahan; diantaranya:
1. Untuk sambungan paku perlemahan 10 15 %
2. Untuk sambungan baut dan gigi perlemahan 20 - 25 %

3. Untuk sambungan kokot atau cincin belah perlemahan 20 %


4. Untuk sambungan pasak kayu perlemahan 30 %
5. Untuk sambungan dengan perekat perlemahan 0 %
Jika suatu konstruksi telah kita ketahui besarnya gaya batang, maka kita dapat menghitung
dimensi batang tersebut, dan biasanya untuk lebar batang (b) kita taksir terlebih dahulu.
=

P
F

F=bh
h=

P
b

Keterangan rumus: F = luas tampang


b = lebar batang
h = tinggi batang
= tr // kayu Daftar // PKKI
Akibat adanya perlemahan oleh jenis alat sambung yang dipakai, maka luas tampang
ditambah % perlemahan kali luas tampang perhitungan.
F = F + 25 % F = 1.25 F
F = 1.25 h b
h = 1.25 h
Akibat alat sambung yang menimbulkan lubang pada tampang kayu, timbul konstruksi
tegangan, gambar 72.
max = 2.5 a 3 rt
rt = tegangan bila tidak ada lubang
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa perlemahan akibat berkurangnya luas tampang
lebih kecil daripada perlemahan akibat lubang.
P
tarik =

F netto

Batang tarik ini dapat dibuat tunggal atau ganda. Untuk batang ganda yang panjang perlu
diberi kelas ditengahnya. Dari sudut kekuatannya batang tunggal atau rangkap tidak ada
pengaruhnya, yang penting adalah luas tampang dari batang tersebut.
Contoh:
Sebuah batang kayu kelas kuat II, menderita gaya tarik sebesar 7500 kg, sambungan yang
akan dipakai adalah baut. Tentukan dimensi batang tersebut!
Penyelesaian.
Kelas Kuat II, tr // = 85 kg/cm2
Dipakai b = 10 cm
P
P
= F = bh
h=

7500
85 x 10

= 8.8 cm

Perlemahan oleh baut 25%


h = 1.25 x 8.8 = 11 cm 12 cm
B. BATANG TEKAN
Perhitungan batang tekan dibedakan menjadi:
1. Batang tekan tunggal
Perhitungannya lebih banyak daripada batang tarik, karena adanya bahaya lekuk. Jarang
sekali terjadi bahwa batang tertekan tanpa bahaya tekuk. Dengan demikian, umumnya
angka kelangsingan d > 10.
a. Bila tk < E dipakai rumus Euler.
Keteguhan batang banyak tergantung pada angka kenyal E, panjang batang. Untuk
tegangan tekan ( tk) < tegangan preporsional ( E).
2 E Imin .
2

Plk =

i=

I
F

I = i2 F
2

Plk =

Ei F
2

lk =

Plk
F

Ei
lk 2

E
2
lk
2
i

2 E
lk 2
( )
i

2 E
2

Keterangan rumus:
E = Angka kenyal
I = Momen inersia
l = panjang batang
k = panjang lekuk
F = luas tampang
i = Jari-jari inersia
= Angka kelangsingan
n = Angka keamanan
Berbeda dengan batang tarik, pada batang tertekan luas tampang tidak dipengaruhi
perlemahan.
b. Bila tk > E
Rumus L Euler tidak berlaku, yang dipakai adalah rumus Termayer yang didasarkan
hasil percobaan untuk harga-harga l < 100.
Rumus: lk = tk (l al + bl2)
Untuk kayu rumus diatas dibuat liner dengan b = 0, a = 0.00662
lk = tk (1 0.00662 t)
Bila = 0 maka lk = tk
Dalam merencanakan batang tekan sebelumnya belum tahu besarnya lk ini karena
merupakan fungsi dari < 100, bila ternyata < 100 dipakai rumus Termayer.
2 E Imin .
Euler: Plk =
n l ltk
Imin. =

n Ptk l 2 tk
2 E

Keterangan rumus: Ptk = ton


llk = meter
n = angka keamanan = 5
I = cm4

Balok persegi Imin. =

1 3
b h
12

Balok bundar Imin. =

d
64

Untuk menghindarkan bahaya lekuk maka gaya P harus dikalikan dengan factor
lekuk W yang merupakan fungsi dari:
=

PW
F bruto

< tk //

Pada perencanaan batang desak dipakai rumus Euler atau Termeyer.


=

i min. =

ltk
lmin .

I min .
F bruto

Keterangan rumus: imin = jari-jari lembam


Besarnya ltk adalah tergantung dari macam perletakkan daripada ujung-ujung batang
tersebut.
1. Sendi-sendi ltk = 1
2. Jepit-bebas ltk = 2
3. Jepit-sendi ltk = l

4. Jepit-jepit ltk = l
Untuk perhitungan pada konstruksi rangka batang dipakai perletakkan sendi-sendi
sehingga ltk = l.
Untuk menghitung pertama-tama kita pakai rumus dari Euler.
1. Untuk kayu kelas kuat I, E = 125000 kg/cm2 dan 2 = 10
5 x 1000 x 10000
Imin. =
Ptk l2tk = 40 Ptk ltk2
10 x 125000
2. Untuk kayu kelas kuat II, E = 100000 kg/cm2
Imin. = 50 Ptk l2tk
3. Untuk kayu kelas kuat III, E = 80000 kg/cm2

Imin. = 60 Ptk l2tk


4. Untuk kayu kelas kuat IV, E = 60000 kg/cm2
Imin. = 84 Ptk l2tk
Untuk balok persegi panjang: Imin. = b2 h
Untuk balok bundar

: Imin. = 1/64 d4

Dengan menaksir terlebih dahulu b = a cm, maka besaran h dapat dicari untuk kayu kelas
kuat II.
Imin. = 50 Ptk l2tk = 1/12 b3 h
600 Ptk l 2 tk
b3

h=

, h = . tan

Imin. = 1/12 b3 h
Imin. =

1/12 b 3 h
bh

= 0.289 b

Fbruto = b h, berbeda dengan batang tarik, pada batang desak perlemahan akibat jenis
alat sambung yang dipakai bisa diabaikan.
i mmn =

Imin .
bh

ltk
lmin .

Pada daftar III, PPKI untuk masing-masing harga akan kita dapatkan besaran:
= tan
= tan
Kontrol tegangan:
timbul =

P
bh

< tk //

timbul = tegangan yang terjadi


P = gaya yang terjadi pada batang

= factor tekuk dari daftar III PKKI


tk // = tegangan izin dari daftar II PKKI
dan k
Faktor Tekuk dan Tegangan Tekuk yang diperkenankan untuk batang tekan.

Faktor Tekuk

1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

2
1.00
1.01
1.01
1.02
1.03
1.03
1.04
1.05
1.06
1.06
1.07
1.08
1.09
1.09
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27

Tegangan tekuk yang diperkenankan kayu dengan kelas


kuat:
2
2
I (kg/cm )
II (kg/cm ) III (kg/cm2) IV (kg/cm2)
3
4
5
6
130
85
60
45
129
84
60
45
128
83
59
45
127
83
59
44
126
83
58
44
126
82
58
44
125
82
58
43
124
81
57
43
123
80
57
43
122
80
57
43
121
79
56
42
120
79
56
42
119
78
55
41
119
78
55
41
118
77
55
41
117
77
54
41
116
76
54
40
115
75
53
40
114
75
53
40
113
74
52
39
113
74
52
39
112
73
52
39
111
73
51
38
110
72
51
38
109
71
50
38
108
71
50
38
107
70
50
37
107
70
49
37
106
69
49
37
105
69
48
36
104
68
48
36
103
67
48
36
102
67
47
35

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77

1.28
1.29
1.30
1.32
1.33
1.34
1.35
1.36
1.38
1.39
1.40
1.42
1.43
1.44
1.46
1.47
1.49
1.50
1.52
1.53
1.55
1.56
1.58
1.60
1.61
1.63
1.65
1.67
1.69
1.70
1.72
1.74
1.76
1.79
1.81
1.83
1.85
1.87
1.90
1.92
1.95
1.97
2.00
2.03
2.05

102
101
100
99
98
97
96
95
94
94
93
92
91
90
89
88
87
86
85
85
84
83
82
81
81
80
79
78
77
77
76
75
74
73
72
71
70
70
69
68
67
66
65
64
63

66
66
65
64
64
63
63
62
62
61
61
60
59
59
58
58
57
57
56
56
55
55
54
53
53
52
52
51
50
50
49
49
48
48
47
46
46
45
45
44
44
43
43
42
42

47
47
46
46
45
45
44
44
44
43
43
42
42
42
41
41
40
40
39
39
39
38
38
38
37
37
36
36
36
35
35
35
34
34
33
33
32
32
32
31
31
30
30
30
29

35
35
35
34
34
34
33
33
33
32
32
32
31
31
31
31
30
30
30
29
29
29
28
28
28
28
27
27
27
26
26
26
26
25
25
25
24
24
24
23
23
23
23
22
22

78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122

2.08
2.11
2.14
2.17
2.21
2.24
2.27
2.31
2.34
2.38
2.42
2.46
2.50
2.54
2.58
2.63
2.68
2.75
2.78
2.83
2.88
2.94
3.00
3.07
3.14
3.21
3.28
3.35
3.43
3.50
3.57
3.65
3.73
3.81
3.89
3.97
4.05
4.13
4.21
4.29
4.38
4.46
4.55
4.64
4.75

63
62
61
60
59
58
57
56
56
55
54
53
52
51
50
49
49
48
47
46
45
44
43
42
41
41
40
39
38
37
36
36
35
34
33
33
32
32
31
30
30
29
29
28
28

41
40
40
39
39
38
37
37
36
36
35
35
34
33
33
32
32
31
31
30
30
29
28
28
27
26
26
25
25
24
24
23
23
22
22
21
21
21
20
20
19
19
19
18
18

29
28
28
28
27
27
26
26
26
25
25
24
24
24
23
22
22
22
22
21
21
20
20
20
19
19
18
18
18
17
17
16
16
16
15
15
15
15
14
14
14
13
13
13
12

22
21
21
21
20
20
20
20
19
19
19
18
18
18
17
17
17
17
16
16
16
15
15
15
14
14
14
13
13
13
13
12
12
12
12
11
11
11
11
11
10
10
10
10
10

123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150

4.82
4.91
5.00
5.09
5.19
5.28
5.38
5.48
5.57
5.67
5.77
5.88
5.98
6.08
6.19
6.29
6.40
6.51
6.62
6.73
6.84
6.95
7.07
7.18
7.30
7.41
7.53
7.65

27
27
26
26
25
25
24
24
23
23
23
22
22
21
21
21
20
20
20
19
19
19
18
18
18
18
17
17

18
17
17
17
16
16
16
16
15
15
15
15
14
14
14
14
13
13
13
13
12
12
12
12
12
11
11
11

12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
10
10
10
10
10
10
9
9
9
9
9
9
9
8
8
8
8
8

9
9
9
9
9
9
8
8
8
8
8
8
8
7
7
7
7
7
7
7
7
6
6
6
6
6
6
5

Contoh:
Sebuah batang dari kosntruksi rangka, menderita gaya tekan sebesar 6000 kg. Panjang batang 2,50 m.
Kayu kelas kuat II. Hitunglah dimensi balok tersebut !
PENYELESAIAN
Kayu kelas kuat II, desakII =85 kg/cm2
Dicoba pakai : b = 12 cm
I min

= 1/12 b3 h = 50 Ptk l2tk


= 1/12 123 h = 50 6000 2,502
H = 13,02 = 14 cm

Dimensi yang dipakai adalah 12/14


I min = 1/12 123 14
= 2016 cm4

I min

I min
F

2016
12 14

= 3,462 cm

Dipakai yang kecil , i minimum = 3,462 cm

l tk
i min

250
3,462

= 72,21

= 72

Dari tabel III PKKI

= 72
= 1,92

timbul =

P
bh

6000 1,92
= 68,57 kg / cm2< 85 kg / cm2
12 14

2. Batang Ganda
tekan

2 E Imin
n F ltekan 2

Unsur pokok pada batang desak adalah Ix, untuk memperbesar harga Ix ini, kita bisa merangkai
batang desak tersebut menjadi ganda, sehingga Ix akan bertambah.

Yang banyak digunakan adalah macam dan

Untuk :
Ix

= 2 1/12 b h3

=2bh

ix

1
b h 3
12
2 b h

= 0,289 h

Momen lembam gabungan : Iy


Iy

= (It + 3Ig)

Besarnya It untuk macam macam batang ganda adalah sebagai berikut :


1. Macam gamabar
It
= I terhadap sumbu y
Untuk >, dipakai = 2
= 1/12 h ( + + )3 1/12 h 3

It

2. Macam gambar
It
= 1/12h(2+3)3 1/12h(2+)3 + 1/12hb3
3. Macam gambar
It
= 1/12h(3+4)3 1/12h(3+2)3 + 1/12h(+2)3- 1/12h3
Besarnya Ig adalah sebagai berikut :
Ig

= 1/12 b3 h

=nb

iy

= banyaknya kayu

Iy
nF

Iy
n b h

Nilai ix dan iy kita ambil yang kecil


Jika harga 2, maka diambil =2

ltekan
i minimum

= ... (diambil dari tabel III pada PKKI)

P
n b h

tekan (dari daftar II PKKI)

PK

PK

Untuk batang yang panjang harus dipakai kelas perangkai. Seperti pada gambar batang tekan menjadi
melengkung karena gaya PK di S gaya PK diurai menjadi gaya N dan D. Kelas perangkai bertugas
menahan gaya D itu. Sedangkan di tengah-tengah (T), gaya D = 0, oleh sebab itu tidak perlu kelas
perangkai.
Tiap perangkai harus dihubungkan dengan baut.
Untuk h 18 cm

= dipakai 2 baut

Untuk h 18 cm

= dipakai 4 baut

Panjang lekuk diambil jarak antara kelas perangkai. Baut tersbut menahan gaya tarik, gambar

Panjang tekuk gambar


PK

PK

PK

PK

3. Menyambung batang tekan


Untuk menyambung batang tekan tidak ada kesulitan.
Jenis-jenis sambungan, gambar

2h

(a)

(b)

1. Sambungan dengan bibir lurus (gambar a)


2. Sambungan dengan bibir miring (gambar b)
Untuk kedua sambungan ini, dalam pelaksanaan sukar membuat bidang pertemuan yang tepat,
sehingga bidang tekanan yang bekerja hanya sebagian saja.

(a) (b)
Gambar
3. Sambungan ditempel saja, ini digunakan untuk gaya yang benar benar bekerja sentris (gambar
a)

4. Sambungan dengan pena, sama dengan nomor 3, hanya untuk mencegah gerakan ke sampng
diberi pena (gambar b)
Dalam keadaan sesungguhnya penerusan gaya tekan tidak selalu sentris, yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kayu tidak homogen, pelaksanaan yang kurang baik dan sebagainya.
Untuk menangkap momen yang tidak terduga ini, perlu diberi pelat penymbung dengan baut pengikat 2
buah. Untuk penampang empat persegi panjang, pelat dipasang setangkup pada sisi yang panjang.
Jika penampang bujur sangkar diletakkan di empat sisi, sambungan ditempatkan sedekat mungkin dengan
titik buhul, untk menghindari renggangan kayu yang menyebabkan gaya tarik. Untuk batang ganda pelat
penyambung diletakkan di tepi di tengah.
Contoh:
1. Sebuah rangka batang dari kayu kamfer menerima gaya desak sebesar 2100 kg. Panjang batang
2,8 m . Hitung dimensi batang, jarak penempatn masing-masing batang 8 cm.
PENYELESAIAN:
Kayu kelas kuat II, desak = 85 kg / cm2
a

= 8 cm

lk = 2,8 m
Ditaksir :
b

= 4 cm

= 10 cm (gambar )

ix = 0,289 h = 0,289 10
iy = (It + 3Ig)

h = 10 cm

b=4

b=4
a=8
Gambar

It

= 1/12 10 163 1/12 10 83 = 2986,7 cm4

Ig

= 1/12 10 (4 2)3 = 426,7 cm4

Iy

= (2986,7 + 3 426,7) = 1066,7 cm4

iy

1066,7
2 4 10

= 3,65 cm

Dipakai ix = 2,89 cm karena ix < iy

280
2,89

= 2,83

= 96,88 = 97

2100 2,83
2 4 10

= 74,2875 kg / cm2< 85 kg / cm2

2. Sebuah kolom dari suatu bangunan menderita gaya desak sebesar 25.000 kg. Dipakai kayu jati
dengan batang rangkap tiga, panjang kolom 3 m. Kolom dianggap sebagai sendi-sendi.
Hitunglah dimensi kolom tersebut!
PENYELESAIAN:
Kayu jati, kelas kuat I , desak = 430 kg / cm2
Dicoba pakai:
b

= 6 cm

= 4 cm

ix = 0,289 20 = 5,78 cm.

iy = 1/2.20(8+18)3 + 1/12.20(8+6)3 + 1/12.20.63 = 18826,7 cm4


Ig = 1/12 .20.183 =97204
Iy = (18.826,7 + 3.9720) = 11.996,675 cm4
iy =

11.996,675 /3.6 .20 = 5,77 cm <ix = 5,78 cm

= 300/5,77 = 52
w=1,53
des = 25000 .1,53/3.6.20 =106,25 kg/cm2 < 130 kg/cm2

Berat sendiri dan muatan tetap dibatasi sebagai berikut:


-

Untuk balok yang di pergunakan pada konstruksi terlindung f max <= 1/300 L.
Untuk balok yang dipergunakan pada konstruksi yang tidak terlindung : f max <= 1/400 l
Uuntuk balok pada konstruksi kuda kuda ,seperti gording , kaso f max <= 1/200 l
Untuk kkronstruksi rangka batang yang terlindung f max <= 1/500 l
Untuk konstruksi rangka batang yang tidak terlindung fmax <=1/700 l
F=lendutan
L=jarak bentang
Untuk balok yang menahan muatan terbagi rata penuh ,penurunan ditengah-tengah f =
5/384

3.

Di dalam perhitungan lendutan, besarnya momen lembam I,harus diambil harga2 dari pasal
mengenai balok tersusun dengan pasak, dan sebagainya.

4.

Di dalam perhitungan lendutan untuk jembatan muatan2 bergerak tidak perlu digandakan
dengan angka kejut.
lentur=M/w <=.lt
ini adalah rumus yang praktis yang sebenarnya merupakan pendekatan dari
kenyataan .
dalam kenyataan deformasi serat-serat

4.Form factor
Kita tahu bahwa kayu sejaar serat mempunyai kekuatan tarikyang lebih besar dari
tekan.Tetapiternyata bahwa bukan kekuatan tekan yang menentukkan kekuatan lentur.
Kekuatan lentur menjadi lebih tinggi disebabkan karena serat-serat tidak ditekan sama..seratserat didekat garis netral mendukung seratserat ujung ,dengan demikian memperlihatkan
kekuatan tekan yang lebih besar. Balok-balok yang tingginya diperbesarrr.menunjutkan kekuatan
lentur menurunn.reduksi kekuatan lentur itu di perhitungkan dengansuatu form facktor dalam
rumus lentur sebagai berikut,gambar 83

(a)

(b)

Balok balok dengan tinggi sampai 12 inch, form factor F sebagai berikut:

F = 1-0,07 ( h/ 21
H = tinggi balok dalam inch

Balok-balok terlentur yang dibebani tegak lurus sumbu balok,perlu diperiksa tegangan
gesernya sebagai berikut:
=

DS
bI

//

Diagram geser parabolis maximum: max = 3/2

D
bh

Diagram geser yang sebenar-benarnya max tereduksi.


5. Balok menahan momen dan gaya normal tarik.
Pada bagian bagian konstruksi sering kali terjadi teganan normal (tekanan atau tarikan)
dan tegangan lentur timbul bersama-sama.
Jumlah tegangan yang timbul tidak boleh melampaui tegangan yang diijinkan
total = P/f netto + M/w <= tr
tot = tegangan total timbul pada bagian tersebut
p = gaya tarik yang timbul pada bagian tersebut
M = momen yang timbul pada bagian yang timbul
6. Balok menahan momen dan gaya normal tekan
Perhitungan sama dengan batang yang dibebani momen dan tarikan.berhubung degan
adanya bahan lekuk, lebih baik digunakan factor lekuk w,sehingga di perhitungkan
didasarkan pada tk.
tot = P.w/Fbruto + m/w <= t r
Dalam perhitungan untuk menetukan factor w, menurut peraturan harus menggunakan i
dengan tidak mengikat arah melenturnya balok akibat momen.tetapi jika dalmkonstruksi

teraebut sudah dapat dipastikan bahwa tertekuknya ke suatu arah terhalangi ,maka kita
boleh tidak menggunakan imin.

Anda mungkin juga menyukai