Struktur Kayu (Tugas Besar)
Struktur Kayu (Tugas Besar)
11 September 2013
Kuliah I
Sifat-sifat kayu
Sifat-sifat kayu ada 3, diantaranya:
1. Sifat physic
2. Sifat hygroscopis
3. Sifat mekanis
Mudah terbakar
1
4
2. Mata kayu d1
d1
d2
5 cm
1
4
d2
5 cm
3. Takikan (lubang)
e1
1
10
e1
1
10
1
7
5. Retak-retak
a. HR
1
3
b. Ht
1
4
ht
hr h
> hitungan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
= momen
= momen tahanan
Sambungan ada 3, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
a. Dengan paku
b. Dengan baut
Tabel I dan II PKKI 1961 (Hal. 61)
c. Sambungan gigi
Tegangan lentur (lt = 130 kg/cm2)
Tegangan tekan sejajar (tk
= 110 kg/cm2)
Tegangan tarik sejajar (trk
= 110 kg/cm2)
Tegangan tekan tegak lurus (tk
= 30 kg/cm2)
2
Tegangan geser (
= 110 kg/cm )
Rabu
18 September 2013
Kuliah II
Kriteria Perencanaan Struktur Kayu
Soal I
Sebutkan sifat-sifat kayu dan rumusan mencari sifat-sifat tersebut!
Jawab:
1. Sifat Physis
2. Sifat Hygroskopis
3. Sifat Mekanis
Penjelasan:
1. Sifat Physis
1=
berat kering
d1
gr
=
volume kering a 1. b 1. c 1 cm3
Dilaboratorium
c1
c
b
b
a
b
oven (24 jam)
b1
a1
Ditimbang
Berat = d gr
Ditimbang
Berat = d1 gr
d
a .b . c
gr
3
cm
d1
a1. b 1. c 1
gr
3
cm
Kesimpulan :
1 <<< kecil arti kayu lemah
1
2. Sifat Hygroskopis
Kadar lengas (x)
Kandungan air dalam kayu
1,15 d d 1
.100
x=
d1
dimana:
x = Kadar lengas kayu (%)
d = Berat benda mula-mula (gr)
d1= Berat benda kering udara (gr)
3. Sifat Mekanis
Sifat potensi gaya-gaya yang ada pada kayu
Balok Kayu
2
Sejajar serat
Keterangan:
1. Axial = A atau L Longitudinal
2. Radial = serat R
3. Tangensial = menyinggung arah serat
Gaya-gaya :
A (L) ; R ; dan tan mempengaruhi harga modulus kenyal
Soal II
Gambarkan
sket
hubungan
kuat
tarik
Kuat
tarik
( tr)
dan
modulus
Baja
2
kg
cm
h
putus
kg
l
l
=
l
l
Keterangan;
L = panjang (m)
l = selisih panjang (m)
l
m
=
= m tanpasatuan
l
kenyal
Soal III
Sebutkan 4 kekuatan dari struktur kayu!
Jawab:
1. h > h kekuatan tarik > kekuatan tarik
4.
Geser
>
> Geser
Soal IV
Gambarkan diagram tegangan lentur kayu dari suatu penampang balok dengan beban merata!
Jawab:
A
q( m
Potongan A-A
A
h
m (+)
b
tk tk
Fb
h
Fungsi
kuadran
dimodifikasi
Fa
tr
b
A
tr
Keterangan gambar:
a. Balok dengan dimensi b x h
b. Diagram tegangan lentur fungsi kuadrat
c. Diagram tegangan lentur dimodifikasi untuk mudah dihitung
Gambar b
Luas Fb = luas Fa
2
3
1
ds . x= h ( hx )
2
2. 2. x = 3.
tr
( hx )
ds
4x = 3.n (h-x)
n=
tr
ds
( n+1 )2
x n2 +1
=
h
Gambar c
Analogi dengan b diperoleh
x n 2+1
=
h (n+ 1)2
Diagram Trapesium
tr
ds
n=
Soal V
Gambarkan hubungan grafik pembebanan jangka
yang dapat dinaikanuntuk pembebanan waktu singkat .
panjang
versus
kekuatan
kayu
Jawab:
-
Faktor pengali
Waktu pembebanan
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
Soal VI
Sebutkan faktor faktor pengali untuk angka angka tegangan pada kayu pada tabel 3 PPKI 61.
Jawab :
1. Faktor mutu
2. faktor keadaan
3. faktor sifat muatan
Tr
tk//=tr//=(kg/cm)
tk(kg/cm)
(kg/cm)
Kelas
kuat
1
150
130
40
20
Kelas
kuat
2
100
85
25
12
Kelas
kuat
3
75
60
15
8
Kelas
kuat
4
50
45
10
5
Kelas
kuat
5
-
Jadi,
130
110
30
15
Angka angka di tabel harus digandakan (dikalikan) dengan ketiga faktor tersebut.
1. Faktor mutu
Mutu a = 1
Mutu b = 0,75
2. Faktor keadaan
2/3 = terendam ai, tidak terlindung, kadar lengas tinggi
5/6 = kayu mengering dengan cepat, kadar lengas tinggi
3. Faktor sifat muatan
5/4 = bagian konstruksi dengan muatan tetap dan angin, bagian konstruksi dengan
muatan tetap dan tidak tetap.
Rabu
25 September 2013
Kuliah III
Sambungan dan Alat-alat Penyambung
Soal VII
Tunjukkan rumus besarnya kekuatan tegangan tengan pada kayu yang berhubungan jika
diketahui g=berat jenis kayu kering (PPKI 61) !
Jawab :
1. regangan lt
= 170.g (kg/cm)
2. regangan tk//
= 150.g (kg/cm)
3. regangan tk
= 40.g (kg/cm)
4. tegangan //
= 20.g (kg/cm)
Soal VIII
Soal IX
Gambarlah sket grafik kekuatan dari masing masing sambungan yaitu hubungan Ppatah dengan
Pizin sambungan dengan material
1. perekat
2. pasak
3. kayu
4. baut
Jawab:
Ppatah = n . Pizin
Y = m . x tahun . effesiensi
M = angka miring
Misal = y = 2 x
1.
10
perekat
1,5
2.
-----------------------------
Pp=
2,75
1,5
Paku
3.
Pp =
2,75
Pasak
4.
Pp=
4, 75
Baut
Catatan :
1. perekat = - paling kaku
- paling tinggi daya pikulnya
11
- 60 %
Soal X
Suatu sambungan baut, gambarlah sket nya tampang samping dan tampak depan berikut
rumusannya !
Jawab :
P
d
P
Tampak depan
tampak samping
Keterangan gambar :
12
b1
b3
P b1
Pelat ikatan
min = 3 d
Max = 5 mm
13
Soal XI
Tulis persyaratan untuk sambungan baut!
1. Baja baut harus material baja st. 37 atau besi yang setara dengan st. 37!
2. Lubang baut secukupnya dengan kelonggaran < 1,3 mm
3
3. = d = diameter baut 10 mm 8
()
min
= 3d max ;
max
= 5 mm
Soal XII
Ada 3 golongan sambungan baut sesuai harga
Dengan b = lebar kayu
= diameter baut
a. Golongan I
tampang 1
b
d
tampang 2
= 4,8
P = 50 d . b1 (1-0,6 sin )
P = 240 . d2 (1-0,35 sin )
Tampang satu
Tampang dua
= 3,8
14
sin
=1
Tampan dua
Soal XIII
Suatu sambungan kayu berukuran
8
12
4
dengan plat sambungan dipakai kayu 2 x 12
15
Menerima gaya P = 800 kg = 8 ton kontruksi terlindung pembebanan tetap kelas kuat II.
Pertanyaan:
1. Hitung jumlah baut yang dibutuhkan jika baut = d =
3
4
=1,875 cm
Jawab:
800
1500
Pluas
P baut
2. Sket gambar penempatan baut sesuai peraturan yang berlaku (tampak depan dan
tampak samping)
Jawab:
16
Rabu
02 Oktober 2013
Kuliah IV
Soal XIV
Sambungan batang kayu kelas II (sambungan dengan tampang II) dengan ukuran
3 } over {4}
( 1620 )
17
Penyelesaian:
Dipakai
P1 = 100 . d . b3
100 . 1,91 . 16
P1=3060 Kg
P2
= 200 . d . b1
200 . 1,91 . 8
P2=3060 Kg
P3
= 430 . d3
430 . (1,91)2
P3=1570 Kg
Ket; b3 = lebar kayu (Cm)
b2 = lebar kayu klem (Cm)
d = = diameter baut (cm)
p = gaya yang dapat ditahan oleh sambungan
Dari 3 P yang didapat, dipilih yang terkecil untuk angka keamanan. P = 1570 Kg.
(@ tiap baut ) sehingga harga gaya S S = 4 P
= 4 . (1570) = 6280 Kg = 6,28 ton
4 adalah jumlah baut, n = 4 buah
Ket: (catatan)
*Perhitungan di 1 sisi saja yaitu 4 baut
18
a1 =7. d
= 7 ( 1,91) = 14 cm
a1 15 cm ( mempermudah pelaksanaan)
ket: a1 = jarak antara baut (cm)
a2 = jarak baut dengan sisi kayu(cm)
3
4
dipasang 8
3
4
1 inchi = 1 = 2,54 cm
1
2 = 1,27 cm
3
4
= 1,91 cm
19
Soal XV
Sebuah batang kayu tarik berukuran
( 1620 )
Batang ini untuk konstruksi yang terlindung beban permanen. Dipakai alat penyambung baut
dengan d =
3
4
= 1,19 cm.
Pertanyaan:
1. Jumlah baut yang diperlukan
2. Sket gambar sambungan tampak atas dan samping sehingga dapat dilihat jarak-jarak
bautnya.
Jawab:
20
Jumlah baut n
s=n. p
n=
s
p
n=
8000
1570
n=5,09 6 buah
Kemanan
Jumlah genap penempatan baut lebih mudah dan teratur
2. Perhitungan jarak
Tampak samping
3
4
3
4
Rabu
09 Oktober 2013
Kuliah V
Soal XVI
Diketahui pada sebuah titik bubul suatu kuda kuda kayu bertemu batang V,D,H
v =1
4
14
d=1
4
14
diagonal
h=2
3
14
d=1
4
14
4
v
=1
vertical
14
horizontal
h=2
3
14
0,6
t
3
m
kd =150
kg
2
cm
Pertanyaan:
a) Berapa besar gaya batang V dan
H2 ?
v =1
4
14
d=1
4
14
h=2
3
14
d=0,9 ton
H 1=3 ton
H 2=H 1=3 ton
=45
a)
v =d sin
v =0,9 sin 45
v =0,6364 ton=636,4 kg
b) Rencana sambungan
Sambungan antara V dan H
Bj=0,6
kd =150
kg
2
cm
b=3 cm=30 mm
paku=d=
1
1
l= ( panjang paku )
10 10
4)
b
kelangsingan = =8,8
l
5)
l
=2,5
b
panjang paku=2,5 lebar paku
l=2,5 b
p=60 kg
Bj=0,6
kd =150
kg
cm2
( v ) 1
4
14
kg
tiap paku
( h ) 2
3
14
s 636,4
n= =
=5,33 dipakai 6 paku
p 120
s
p
900
120
14
5
5
5
5
Tampak atas
Soal XVII
Suatu konstruksi kuda-kuda pada titik detil C direncanakan sambungan dengan alat sambung
paku.
V=1
D = 1
1
2
V = 0,4 t
D=
4
12
= 0,5 t
= 0,5 t
45
C
4
12
H=2
4
14
45
H=
4
14
H=2t
Beban permanen.
Kayu yang dipakai Kruing.
Kelas kuat III, BJ = 0,5
kd
= 125
t
m3 .
kg
cm2 .
H=2t
kd
= 125
t
m3 .
kg
cm2 .
p = 77 kg tiap paku
4
12
V = 0,4 t
4
H = 2 14
H=2t
Ptiap = 77 kg
Tampang dua
P = 2 77 = 154 kg
s
p
Jumlah paku n =
400
154
= 2,59 4 paku
S = 0,4 t = 400 kg
A. 2. Sambungan H & O
D=1
4
12
D = 0,5 t
45
H=2
4
14
H=2t
Ptiap = 77 kg
Tampang dua : P = 2 77 = 154 kg
Jumlah paku n =
s
p
500
154
B. Sket gambar:
12
4
4
12
4
12
4
12
4
12
4
4
4
5
5
Rabu
16 Oktober 2013
Kuliah VI
BALOK BERSUSUN
Soal XVIII
Apa sebab dibentuk balok bersusun?
Jawab:
Kayu
4
12
Melengkungkah? Kuatkah?
Kayu
4
12
12
5m
4
Kayu
4
12
4
12
20
4
4
12
20
Soal XIX
Fungsi-fungsi apa yang diperhatikan!
Untuk BALOK BERSUSUN.
Jawab:
Momen tahanan, Wx =
Momen inersia, Ix =
1 2
bh
6
1
b h3
12
Soal XX
Sebutkan dan sket gambar balok bersusun dengan paku!
Jawab:
Ada 2 golongan balok bersusun dengan paku:
1. Tipe sederhana, dimana terdiri dari 1 papan (plywood).
2. Brettwandtragger, dimana badan terdiri dari papan-papan yang miring.
Cara hitung kedua tipe tersebut tidak sama.
AD 2
AD 1
= faktor reduksi
untuk W & I
Soal XXI
Sebuah balok bersusun dengan penampang seperti pada gambar. Diletakkan di atas 2 tumpuan
dengan bentang = 4 m. jika balok tersebut terlindungi dan kayu yang dipakai bermutu A dari
kelas I.
q
4m
PPKI61
18
26
\\
= 12
kg
cm2
dsk
= 140
kg
cm2
E = 10
kg
2
cm
lt = 100
18
Q kg/m1
Pertanyaan:
1. q yang bisa dipukul oleh balok tersusun
4m
2. Jumlah paku yang dipakai merencanakan sambungan paku yang lengkap
Jawab:
1.
4
18
26
kg
cm2
Y=13
4
5
18
In = In luas In dalam
1
= 12 . 18. 263 -
1
12
. 8. 183
= 26364 3888
= 22476 cm4
Ir = 0,8 In
= 0,8 . 22476
Ir = 17980,8 cm4
Ir
y
Wr =
17980,8
13
Wr = 1383,138 cm3
1
M = 8 qL2
1
8
. q . 42
M = 2 q kgm = 200 q kg cm
M
W
200q
= 100 . 1383,138
1383,138
=
= 691,5 692
200
fmax =
5
384
.W
qL
E In
f=
1
300
kg
m1
5
q m4
400
Dipakai q1 = 692
kg
m1
q = 899
Dmax
Dmax
kg
m1
1
2
qL
1
2
. 692 . 4
dipakai q = 692
( factor keamanan)
= 1384 kg
Smax
Tmax =
1384,1197
22476 (5,2)
=
11
4,5
Tmax = 7,371
Tmax
12
kg
cm2
kg
cm2
( aman )
kg
m1
dsk
7d < b
s = 3,5.0,4192.140
s = 86kg
D . Ss
dengan
It
It
I n=22476
T=
D . Ss
It
T=
1384.792
kg
=48.769
22476
cm
ss
= 18.4.11 = 792cm3
*besar gaya L : L
1
l
= T.( 2
1
= 48.769.( 2 .400)
L
n = jumlah paku =
L
S
= 9754kg
=
99754
86
= 114buah
Rabu
23 Oktober 2013
Kuliah VII
Sambungan dengan pasak
Soal XXII
Apa itu sambungan pasak, jelaskan syarat-syaratnya dan sket gambarnya !
a) Pasak : - Salah satu alat sambung kayu
- Dimasukkan kedalam takikan-takikan dalam kayu yang akan disambung dan
Penyambungnya
- Yang dibebani dengan tekanan dan geseran
- Pasak kayu dibuat dari kayu yang keras ( daftar IV PKKI ) besi atau baja
- Pasak harus lebih tinggi kelasnya dari kayu yang disambung
b) Ukuran-ukuran pasak dari kayu
b
2t
- // = 15 kg/cm2
f) Faktor-faktor pengali:
- Kekuatan pasak harus dikalikan
2
3
5
6
terlalu tinggi
- Kekuatan pasak harus dikalikan
cepat
- Kekuatan pasak naikkan 25% dengan muatan tetap & tak tetap (angin sementara)
g) Kekuatan izin satu sambungan pasak S
S1 = u . b .
// dari pasak
S
desak / kayu pasak
(cm)2
F = t. b
F
t = b (cm)
Dicari t 1,5 cm
U > 5t
U > 10 cm
U < 15 cm
h) Kontrol tegangan
1. geser dalam pasak =
P
n. u . b
// Pasak
P
n. b . t
dsk btg //
P
geser dalam pasak
F =
F
b
jarak =
(cm)2
(cm)
Soal XXIII
Suatu rangka balok jembatan kayu kruing
12
16 ; menerima gaya tarik P = 8000 kg // pasak =
15 kg/cm2
Pembebanan tetap :
Seperti gambar
Pertanyaan
1) Hitung sambungan pasak dengan ukuran
2t = 3cm
U = 12 cm
B = 12 cm
U = 12
Penyelesaian:
=1 ;
=1
Jumlah pasak
2.
n=
P
Sbesar
n=
8000
2160
Katrol tegangan
P
a) geser dalam pasak = n. u . b
P
n. b . t
8000
6.2 .12
8000
3
6.2 .( )
2
jarak =
P
geser pasak
8000
2
9,3 = 860,215 cm (jumlah luas)
Jumlah luas
U
860,25
12
= 71,6846 cm
jarak
Jarak pasak a =
( 12 n+ 1)
a = 17,9 cm = 18 cm
P
1
b .a ( n+1)
2
8000
1
12.18 ( .6+ 1)
2
Rabu
20 November 2013
Kuliah VIII
AWAL UAS
SAMBUNGAN DENGAN PASAK
Soal XXIV
Suatu batang kayu
kayu 2x
12
16
12
16
dengan alat sambung pasak dari kayu kosambi sedang, kayu asli adalah kayu jati.
P=6000 kg
P=6000 kg
Pertanyaan:
Hitung dan rancang sambungan tersebut!
Jawab:
Kayu kelas kuat I (jati) sehingga dsk = 130 kg/cm2
Pasak kayu kosambi kelas kuat I = 20 kg/cm2
Apasak = Fpasak =
P
desak
6000
130
= 45,15 cm2
10
2t=3cm
B=12 cm
u = 5t
U=10cm
1. Kekuatan uji satu sambungan pasak S
S = u.b. dari pasak
1
S2 = b.t.
tk
2. Dimensi pasak
Apasak = Fpasak =
atau
S
desak pasak
cm2
F = t.b
F
t = b
Dicari t 1,5 cm
Dipakai n pasak
t
1,5 cm
T= n
F = t.b = 46,15 cm
F
b
t =
46,15
12
= 3,16 cm
3,84
4
= 0,96 1,5 cm
Analisa Gaya-Gaya
1
pada batang =
P
n. u . b
P
1
n. b ( t )
2
6000
4.10 .12
6000
3
n 4.12( )
2
P
1
geser psk . b( n+1)
2
Jarak pasak =
13,33 15 cm
P
// = b .n . jarak
Gambar
6000
12.4 .15
6000
12,5 (12)(3)
= 8,3 kg/cm2
15 u
15
6000
1
12,5 (12)( 4+1)
2
15 u
15
15
15
Soal XXV
Seperti Soal I
12
16
P=6000 kg
P=6000 kg
2t=3cm
Diketahui:
P = 6000 kg
b = 12
n=10
dsk
= 20 kg/cm2
= 40 kg/cm2
Pertanyaan:
Hitung dan analisis sambungan dengan pasak silindrik tersebut!
Jawab:
P
desak
F=
6000
40
= 150 cm2
Jumlah takikan
t =
F
b
150
12
= 12,5 cm2
d=
t
1
2
12,5
1
.6
2
= 4,17 5 cm
()
F =
P
geser pasak
jarak =
Jarak a =
6000
16,7
= 359,28 cm2
F
12 = 29,94 cm
( 12 ) n+1
Jarak
( 12 )6 +1
29,94
4
29,94
= 7,5 10 cm
P
4. yang timbul
timbul =
1
a n+1 .b
2
6000
10 ( 4 ) (12)
= 12,5 kg/cm2
20 kg/cm2 OK!
Rabu
18 Desember 2013
Kuliah IX
ELEMEN-ELEMEN KONSTRUKSI
A. Batang Tarik
Dalam mendimensi suatu batang tarik, perlu diperhatikan jenis alat sambung yang akan
dipakai karena akan mempengaruhi dimensi batang tersebut dan menimbulokan kelemahankelemahan; diantaranya:
1. Untuk sambungan paku perlemahan 10 15 %
2. Untuk sambungan baut dan gigi perlemahan 20 - 25 %
P
F
F=bh
h=
P
b
F netto
Batang tarik ini dapat dibuat tunggal atau ganda. Untuk batang ganda yang panjang perlu
diberi kelas ditengahnya. Dari sudut kekuatannya batang tunggal atau rangkap tidak ada
pengaruhnya, yang penting adalah luas tampang dari batang tersebut.
Contoh:
Sebuah batang kayu kelas kuat II, menderita gaya tarik sebesar 7500 kg, sambungan yang
akan dipakai adalah baut. Tentukan dimensi batang tersebut!
Penyelesaian.
Kelas Kuat II, tr // = 85 kg/cm2
Dipakai b = 10 cm
P
P
= F = bh
h=
7500
85 x 10
= 8.8 cm
Plk =
i=
I
F
I = i2 F
2
Plk =
Ei F
2
lk =
Plk
F
Ei
lk 2
E
2
lk
2
i
2 E
lk 2
( )
i
2 E
2
Keterangan rumus:
E = Angka kenyal
I = Momen inersia
l = panjang batang
k = panjang lekuk
F = luas tampang
i = Jari-jari inersia
= Angka kelangsingan
n = Angka keamanan
Berbeda dengan batang tarik, pada batang tertekan luas tampang tidak dipengaruhi
perlemahan.
b. Bila tk > E
Rumus L Euler tidak berlaku, yang dipakai adalah rumus Termayer yang didasarkan
hasil percobaan untuk harga-harga l < 100.
Rumus: lk = tk (l al + bl2)
Untuk kayu rumus diatas dibuat liner dengan b = 0, a = 0.00662
lk = tk (1 0.00662 t)
Bila = 0 maka lk = tk
Dalam merencanakan batang tekan sebelumnya belum tahu besarnya lk ini karena
merupakan fungsi dari < 100, bila ternyata < 100 dipakai rumus Termayer.
2 E Imin .
Euler: Plk =
n l ltk
Imin. =
n Ptk l 2 tk
2 E
1 3
b h
12
d
64
Untuk menghindarkan bahaya lekuk maka gaya P harus dikalikan dengan factor
lekuk W yang merupakan fungsi dari:
=
PW
F bruto
< tk //
i min. =
ltk
lmin .
I min .
F bruto
4. Jepit-jepit ltk = l
Untuk perhitungan pada konstruksi rangka batang dipakai perletakkan sendi-sendi
sehingga ltk = l.
Untuk menghitung pertama-tama kita pakai rumus dari Euler.
1. Untuk kayu kelas kuat I, E = 125000 kg/cm2 dan 2 = 10
5 x 1000 x 10000
Imin. =
Ptk l2tk = 40 Ptk ltk2
10 x 125000
2. Untuk kayu kelas kuat II, E = 100000 kg/cm2
Imin. = 50 Ptk l2tk
3. Untuk kayu kelas kuat III, E = 80000 kg/cm2
: Imin. = 1/64 d4
Dengan menaksir terlebih dahulu b = a cm, maka besaran h dapat dicari untuk kayu kelas
kuat II.
Imin. = 50 Ptk l2tk = 1/12 b3 h
600 Ptk l 2 tk
b3
h=
, h = . tan
Imin. = 1/12 b3 h
Imin. =
1/12 b 3 h
bh
= 0.289 b
Fbruto = b h, berbeda dengan batang tarik, pada batang desak perlemahan akibat jenis
alat sambung yang dipakai bisa diabaikan.
i mmn =
Imin .
bh
ltk
lmin .
Pada daftar III, PPKI untuk masing-masing harga akan kita dapatkan besaran:
= tan
= tan
Kontrol tegangan:
timbul =
P
bh
< tk //
Faktor Tekuk
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
2
1.00
1.01
1.01
1.02
1.03
1.03
1.04
1.05
1.06
1.06
1.07
1.08
1.09
1.09
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
1.28
1.29
1.30
1.32
1.33
1.34
1.35
1.36
1.38
1.39
1.40
1.42
1.43
1.44
1.46
1.47
1.49
1.50
1.52
1.53
1.55
1.56
1.58
1.60
1.61
1.63
1.65
1.67
1.69
1.70
1.72
1.74
1.76
1.79
1.81
1.83
1.85
1.87
1.90
1.92
1.95
1.97
2.00
2.03
2.05
102
101
100
99
98
97
96
95
94
94
93
92
91
90
89
88
87
86
85
85
84
83
82
81
81
80
79
78
77
77
76
75
74
73
72
71
70
70
69
68
67
66
65
64
63
66
66
65
64
64
63
63
62
62
61
61
60
59
59
58
58
57
57
56
56
55
55
54
53
53
52
52
51
50
50
49
49
48
48
47
46
46
45
45
44
44
43
43
42
42
47
47
46
46
45
45
44
44
44
43
43
42
42
42
41
41
40
40
39
39
39
38
38
38
37
37
36
36
36
35
35
35
34
34
33
33
32
32
32
31
31
30
30
30
29
35
35
35
34
34
34
33
33
33
32
32
32
31
31
31
31
30
30
30
29
29
29
28
28
28
28
27
27
27
26
26
26
26
25
25
25
24
24
24
23
23
23
23
22
22
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
2.08
2.11
2.14
2.17
2.21
2.24
2.27
2.31
2.34
2.38
2.42
2.46
2.50
2.54
2.58
2.63
2.68
2.75
2.78
2.83
2.88
2.94
3.00
3.07
3.14
3.21
3.28
3.35
3.43
3.50
3.57
3.65
3.73
3.81
3.89
3.97
4.05
4.13
4.21
4.29
4.38
4.46
4.55
4.64
4.75
63
62
61
60
59
58
57
56
56
55
54
53
52
51
50
49
49
48
47
46
45
44
43
42
41
41
40
39
38
37
36
36
35
34
33
33
32
32
31
30
30
29
29
28
28
41
40
40
39
39
38
37
37
36
36
35
35
34
33
33
32
32
31
31
30
30
29
28
28
27
26
26
25
25
24
24
23
23
22
22
21
21
21
20
20
19
19
19
18
18
29
28
28
28
27
27
26
26
26
25
25
24
24
24
23
22
22
22
22
21
21
20
20
20
19
19
18
18
18
17
17
16
16
16
15
15
15
15
14
14
14
13
13
13
12
22
21
21
21
20
20
20
20
19
19
19
18
18
18
17
17
17
17
16
16
16
15
15
15
14
14
14
13
13
13
13
12
12
12
12
11
11
11
11
11
10
10
10
10
10
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
4.82
4.91
5.00
5.09
5.19
5.28
5.38
5.48
5.57
5.67
5.77
5.88
5.98
6.08
6.19
6.29
6.40
6.51
6.62
6.73
6.84
6.95
7.07
7.18
7.30
7.41
7.53
7.65
27
27
26
26
25
25
24
24
23
23
23
22
22
21
21
21
20
20
20
19
19
19
18
18
18
18
17
17
18
17
17
17
16
16
16
16
15
15
15
15
14
14
14
14
13
13
13
13
12
12
12
12
12
11
11
11
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
10
10
10
10
10
10
9
9
9
9
9
9
9
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
8
8
8
8
8
8
8
7
7
7
7
7
7
7
7
6
6
6
6
6
6
5
Contoh:
Sebuah batang dari kosntruksi rangka, menderita gaya tekan sebesar 6000 kg. Panjang batang 2,50 m.
Kayu kelas kuat II. Hitunglah dimensi balok tersebut !
PENYELESAIAN
Kayu kelas kuat II, desakII =85 kg/cm2
Dicoba pakai : b = 12 cm
I min
I min
I min
F
2016
12 14
= 3,462 cm
l tk
i min
250
3,462
= 72,21
= 72
= 72
= 1,92
timbul =
P
bh
6000 1,92
= 68,57 kg / cm2< 85 kg / cm2
12 14
2. Batang Ganda
tekan
2 E Imin
n F ltekan 2
Unsur pokok pada batang desak adalah Ix, untuk memperbesar harga Ix ini, kita bisa merangkai
batang desak tersebut menjadi ganda, sehingga Ix akan bertambah.
Untuk :
Ix
= 2 1/12 b h3
=2bh
ix
1
b h 3
12
2 b h
= 0,289 h
= (It + 3Ig)
It
2. Macam gambar
It
= 1/12h(2+3)3 1/12h(2+)3 + 1/12hb3
3. Macam gambar
It
= 1/12h(3+4)3 1/12h(3+2)3 + 1/12h(+2)3- 1/12h3
Besarnya Ig adalah sebagai berikut :
Ig
= 1/12 b3 h
=nb
iy
= banyaknya kayu
Iy
nF
Iy
n b h
ltekan
i minimum
P
n b h
PK
PK
Untuk batang yang panjang harus dipakai kelas perangkai. Seperti pada gambar batang tekan menjadi
melengkung karena gaya PK di S gaya PK diurai menjadi gaya N dan D. Kelas perangkai bertugas
menahan gaya D itu. Sedangkan di tengah-tengah (T), gaya D = 0, oleh sebab itu tidak perlu kelas
perangkai.
Tiap perangkai harus dihubungkan dengan baut.
Untuk h 18 cm
= dipakai 2 baut
Untuk h 18 cm
= dipakai 4 baut
Panjang lekuk diambil jarak antara kelas perangkai. Baut tersbut menahan gaya tarik, gambar
PK
PK
PK
2h
(a)
(b)
(a) (b)
Gambar
3. Sambungan ditempel saja, ini digunakan untuk gaya yang benar benar bekerja sentris (gambar
a)
4. Sambungan dengan pena, sama dengan nomor 3, hanya untuk mencegah gerakan ke sampng
diberi pena (gambar b)
Dalam keadaan sesungguhnya penerusan gaya tekan tidak selalu sentris, yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kayu tidak homogen, pelaksanaan yang kurang baik dan sebagainya.
Untuk menangkap momen yang tidak terduga ini, perlu diberi pelat penymbung dengan baut pengikat 2
buah. Untuk penampang empat persegi panjang, pelat dipasang setangkup pada sisi yang panjang.
Jika penampang bujur sangkar diletakkan di empat sisi, sambungan ditempatkan sedekat mungkin dengan
titik buhul, untk menghindari renggangan kayu yang menyebabkan gaya tarik. Untuk batang ganda pelat
penyambung diletakkan di tepi di tengah.
Contoh:
1. Sebuah rangka batang dari kayu kamfer menerima gaya desak sebesar 2100 kg. Panjang batang
2,8 m . Hitung dimensi batang, jarak penempatn masing-masing batang 8 cm.
PENYELESAIAN:
Kayu kelas kuat II, desak = 85 kg / cm2
a
= 8 cm
lk = 2,8 m
Ditaksir :
b
= 4 cm
= 10 cm (gambar )
ix = 0,289 h = 0,289 10
iy = (It + 3Ig)
h = 10 cm
b=4
b=4
a=8
Gambar
It
Ig
Iy
iy
1066,7
2 4 10
= 3,65 cm
280
2,89
= 2,83
= 96,88 = 97
2100 2,83
2 4 10
2. Sebuah kolom dari suatu bangunan menderita gaya desak sebesar 25.000 kg. Dipakai kayu jati
dengan batang rangkap tiga, panjang kolom 3 m. Kolom dianggap sebagai sendi-sendi.
Hitunglah dimensi kolom tersebut!
PENYELESAIAN:
Kayu jati, kelas kuat I , desak = 430 kg / cm2
Dicoba pakai:
b
= 6 cm
= 4 cm
= 300/5,77 = 52
w=1,53
des = 25000 .1,53/3.6.20 =106,25 kg/cm2 < 130 kg/cm2
Untuk balok yang di pergunakan pada konstruksi terlindung f max <= 1/300 L.
Untuk balok yang dipergunakan pada konstruksi yang tidak terlindung : f max <= 1/400 l
Uuntuk balok pada konstruksi kuda kuda ,seperti gording , kaso f max <= 1/200 l
Untuk kkronstruksi rangka batang yang terlindung f max <= 1/500 l
Untuk konstruksi rangka batang yang tidak terlindung fmax <=1/700 l
F=lendutan
L=jarak bentang
Untuk balok yang menahan muatan terbagi rata penuh ,penurunan ditengah-tengah f =
5/384
3.
Di dalam perhitungan lendutan, besarnya momen lembam I,harus diambil harga2 dari pasal
mengenai balok tersusun dengan pasak, dan sebagainya.
4.
Di dalam perhitungan lendutan untuk jembatan muatan2 bergerak tidak perlu digandakan
dengan angka kejut.
lentur=M/w <=.lt
ini adalah rumus yang praktis yang sebenarnya merupakan pendekatan dari
kenyataan .
dalam kenyataan deformasi serat-serat
4.Form factor
Kita tahu bahwa kayu sejaar serat mempunyai kekuatan tarikyang lebih besar dari
tekan.Tetapiternyata bahwa bukan kekuatan tekan yang menentukkan kekuatan lentur.
Kekuatan lentur menjadi lebih tinggi disebabkan karena serat-serat tidak ditekan sama..seratserat didekat garis netral mendukung seratserat ujung ,dengan demikian memperlihatkan
kekuatan tekan yang lebih besar. Balok-balok yang tingginya diperbesarrr.menunjutkan kekuatan
lentur menurunn.reduksi kekuatan lentur itu di perhitungkan dengansuatu form facktor dalam
rumus lentur sebagai berikut,gambar 83
(a)
(b)
Balok balok dengan tinggi sampai 12 inch, form factor F sebagai berikut:
F = 1-0,07 ( h/ 21
H = tinggi balok dalam inch
Balok-balok terlentur yang dibebani tegak lurus sumbu balok,perlu diperiksa tegangan
gesernya sebagai berikut:
=
DS
bI
//
D
bh
teraebut sudah dapat dipastikan bahwa tertekuknya ke suatu arah terhalangi ,maka kita
boleh tidak menggunakan imin.