Anda di halaman 1dari 4

3.

Combustion Chamber
Udara bertekanan dari kompresor akan masuk menuju ruang bakar yang biasa disebut
combustion chamber atau combustor. Di dalam combustor, oksigen dalam udara akan
bereaksi dengan bahan bakar sehingga menghasilkan panas. Panas tersebut diserap
oleh komponen udara sisa seperti nitrogen sehingga udara hasil pembakaran
mengalami semacam pemuaian secara cepat.

Combustor Pada Gas Turbin


(Sumber)
Combustor turbin gas tersusun atas beberapa komponen yang penting untuk diketahui,
berikut adalah komponen-komponen tersebut:
o Casing. Casing ruang bakar pada turbin gas berfungsi utama sebagai dinding
yang membatasi proses bertekanan tinggi yang ada di dalam ruang bakar,
dengan udara yang bertekanan atmosfer. Casing ini tidak terlalu terekspos
dengan temperatur tinggi karena di sisi dalamnya merupakan tempat udara
mengalir sebelum masuk ke dalam ruang bakar yang sebenarnya.

Skema Bagian-bagian Combustor


(Sumber)

o Difuser. Difuser ini dilewati oleh udara kompresi sesaat sebelum masuk ke
ruang bakar. Tujuan dari adanya difuser ini adalah untuk menurunkan
kecepatan aliran udara, dan meningkatkan lagi tekanan kerja. Sehingga
nantinya proses pembakaran terjadi dengan kecepatan yang optimal.
o Dome/Swirler. Swirler menjadi tempat masuknya udara primer ke dalam
ruang bakar. Komponen ini didesain khusus sehingga dapat menciptakan
aliran turbulen pada saat udara primer masuk ke dalam dome.
o Injektor Bahan Bakar. Injektor menjadi tempat masuknya bahan bakar ke
dalam ruang bakar. Bersama-sama dengan swirler, injektor bertugas
menciptakan kondisi sehingga terjadi pencampuran yang tepat antara udara
dengan bahan bakar.

Bagian-bagian Combustor
(Sumber)
o Ignitor. Komponen ini sama seperti busi pada mesin mobil atau sepeda motor.
Ia berfungsi sebagai pemantik api sehingga proses pembakaran dapat terjadi.
Ignitor ini menggunakan arus listrik untuk menciptakan percikan api. Dan
biasanya hanya digunakan pada proses awal penyalaan turbin gas, jika api di
dalam ruang bakar sudah menyala, maka ignitor akan otomatis mati.
o Liner. Liner inilah yang menjadi dinding sebenarnya dari proses pembakaran.
Pada dinding liner ini terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk mengatur
masuknya udara sekunder dan tersier ke dalam ruang bakar.
Udara terkompresi yang masuk ke combustor terbagi menjadi empat bagian, udara
primer (primary air), udara sekunder (secondary air), udara tersier, dan udara
pendingin. Udara primer masuk melalui swirler, menciptakan aliran turbulen sehingga
pencampuran udara dengan bahan bakar menjadi optimal. Pada proses ini udara
primer juga berfungsi untuk mengevaporasi bahan bakar, karena selain udara primer
ini bertekanan, ia juga memiliki temperatur yang tinggi karena proses kompresi
sebelumnya.

Skema Proses Pembakaran di Dalam Combustor


(Sumber)
Campuran udara dan bahan bakar kemudian terbakar dan menuju ke zona
pembakaran. Di zona pembakaran ini udara sekunder masuk ke dalam liner dan
jumlah oksigen yang masuk menyempurnakan proses pembakaran. Secara ideal,
udara sekunder ini bertugas mengirim oksigen ke ruang bakar untuk bereaksi dengan
bahan bakar, sehingga tidak ada bahan bakar sedikitpun yang belum terbakar pada
saat udara panas keluar dari combustion chamber.
Udara tersier, atau juga biasa disebut dengan delution air, masuk ke dalam ruang
bakar pada sisi akhir ruang tersebut. Udara ini berfungsi untuk menyerap secara lebih
merata keseluruhan energi panas yang telah dibangkitkan oleh proses pembakaran.
Penyerapan energi panas yang merata ini akan diikuti dengan ekspansi volume udara
(sebut juga pemuaian cepat) yang lebih merata. Sehingga udara panas yang keluar
dari combustion chamber memiliki temperatur, atau sebut saja energi panas, yang
merata pada semua bagian.

Multiple Combustion Chamber


(Sumber)
Udara pendingin adalah bagian terakhir udara terkompresi yang masuk ke dalam
ruang bakar. Udara ini masuk melalui lubang-lubang kecil liner, dan membentuk
lapisan film tipis untuk mendinginkan plat liner. Sehingga panas yang dihasilkan
proses pembakaran lebih optimal diserap oleh udara terkompresi, dan tidak terserap
justru komponen-komponen combustor.

Anda mungkin juga menyukai