Disusun Oleh :
1. Aldo Taniel Sembiring
(NIM : 141111740)
2. Khefry
(NIM : 141110833)
3. Shandro Eka Wijaya(NIM : 141113244)
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam kami sampaian ke hadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang Network Traffic
Engineering, seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi,
maka kebutuhan terhadap suatu jaringan akan semakin meningkat, terutama untuk
menghubungkan jaringan satu dengan jaringan yang lain, dimana kedua tempat
jaringan tersebut letaknya saling berjauhan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah
jaringan yang sangat diperlukan dalam suatu harapan dapat menghubungkan
jaringan satu dengan jaringan yang lain dengan koneksi yang lebih cepat dan lebih
baik dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah Pengantar Jaringan Komputer. Dalam proses pendalaman materi
ini, tentunya kami medapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu
kami sangat berterima kasih kepada :
Pak Andrew Sagitta Jauhari S.Kom., M.T., FCNS, selaku dosen mata
Karena
keterbatasan
pengetahuan
maupun
pengalaman,
kami
sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bapak demi kesempurnaan
makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................ 3
Pendahuluan.......................................................................................... 5
Latar Belakang................................................................................. 5
Literatur............................................................................................ 6
ISI......................................................................................................... 10
Pengertian Network Traffic Engineering....................................10
Implementasi Traffic Engineering pada Jaringan MPLS...........10
Fungsi MPLS................................................................................... 12
Komponen MPLS............................................................................ 12
LSRs dan LERs............................................................................... 12
FEC................................................................................................ 13
Labels and Label Findings..............................................................13
LSP................................................................................................. 13
Label Spaces.................................................................................. 14
Label Merging................................................................................ 14
CR.................................................................................................. 14
Traffic Engineering.........................................................................14
Label Retention.............................................................................. 15
Label Control.................................................................................. 15
Signaling Mechanism.....................................................................15
Label Distribution Protocol.............................................................16
Arsitektur Jaringan MPLS.............................................................16
Distribusi Label.............................................................................. 17
Edge Label Switching Routers (ELSR)............................................18
Label Distribution Protocol.............................................................18
Performansi Jaringan....................................................................18
QoS (Quality of Service)...............................................................20
Routing............................................................................................ 21
OSPF (Open Shortest Path First )...............................................21
Keunggulan MPLS..........................................................................21
Kesimpulan........................................................................................... 23
Daftar Pustaka...................................................................................... 24
Pendahuluan
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, maka
kebutuhan untuk mengakses suatu jaringan akan semakin meningkat, terutama
untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, dimana
kedua jaringan atau lebih tersebut letaknya saling berjauhan, maka untuk
menghubungkan kedua jaringan atau lebih agar terjadi suatu koneksi yang lebih
cepat dan lebih baik dibutuhkan manajemen aliran data.
Teknologi Network Traffic Engineering pada implementasi jaringan
komunikasi data sangat diperlukan untuk mengatur aliran data pada jaringan
komunikasi data. Dengan traffic engineering, suatu paket dapat diarahkan jalurnya
sesuai dengan kebijakan yang dibuat. Implementasi teknologi Traffic Engineering
diharapkan dapat meningkatkan kualitas jaringan komunikasi data dalam
melakukan komunikasi data dalam melakukan pertukaran paket dan data seperti
audio, video, maupun teks. Namun implementasi traffic engineering pada jaringan
komunikasi data mengalami beberapa kendala diantaranya adalah besarnya biaya
implementasi, penuhnya lalu lintas suatu jalur dan lambatnya proses routing.
Untuk menangani masalah tersebut, maka IETF memperkenalkan
teknologi jaringan berbasis Multi Protocol Label Swithching (MPLS). MPLS
adalah suatu teknologi penyampaian paket pada jaringan utama dengan kecepatan
tinggi yang menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuitswitch dan packet switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari
keduanya.
Literatur
Menurut Ravi Gamesh, et al(2006,p l), Traffic Engineering adalah sebuah
proses dikontrolnya aliran trafik yang melewati jaringan agar kinerja penggunaan
resource dan jaringan menjadi optimal. Didalamnya terdapat berupa pemindahan
jalur data sehingga jalur data dari link yang sedang digunakan dipindahkan ke link
yang sedang tidak digunakan. Traffic Engineering dapat diimplementasikan
dengan cara semudah tweaking IP metriks dalam interface atau sesuatu yang
serumit menjalankan sebuah ATM PVC full-mesh dan mengoptimalisasi jalur
PVC berdasarkan permintaan jalur yang melewatinya.
Menurut Osbone, et al(p27), IP Traffic Engineering berfungsi mengontrol
jalur IP pada jaringan. Namun tidak dapat mengontrol jalur dari mana trafik itu
datang, tetapi hanya bisa mengontrol ke mana tujuan trafik itu.
Menurut Wastuwibowo(2003,p9), Traffic Engineering adalah proses
pemilihan jalur data untuk menyeimbangkan beban lalu lintas pada berbagai jalur
dan titik dalam jaringan. Tujuan akhirnya adalah untuk mengoperasikan jaringan
yang handal dan efisien sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan
permomansi lalu lintas data.
Penelitian tentang analisa penerapan traffic engineering pada jaringan non
MPLS danMPLS terutama pada operator Internet Service Provider (ISP), yang
dilakukan oleh Mohamed Hasan Omar (2008) . Setelah menganalisa secara
komparatif throughput paket-paket protokol UDP dan TCP dari lapis transport
terhadap jaringan non MPLS danMPLS, hasilnya menunjukkan bagaimana
jaringan MPLS yang menerapkan traffic engineering mampu meningkatkan
kinerja jaringan backbone dan skalabilitas jaringan internet pada lingkungan
beban trafik yang tinggi untuk beberapa macam aplikasi yang berbeda. Ternyata
penerapan traffic engineering adalah merupakan keunggulan jaringan MPLS
terhadap jaringan berbasis IP (non MPLS), karena proses routing menjadi lebih
cepat dengan melakukan pendefinisian jalur khusus (router LSP) untuk
pengiriman paket data. Router LSP pada jaringan MPLS dapat digunakan dan
dimanfaatkan sebagai jalur routing, sehingga utilisasi sumber-sumber jaringan
lebih optimal dan pada gilirannya meningkatkan kinerja jaringan.
adalah untuk memenuhi kualitas jaminan QoS suatu layanan traffic data dan
meningkatkan utilisasi sumber-sumber jaringan yang disediakan. MPLS dan
constraint-based routing dapat digunakan bersama untuk mengatur jalur router
yang dilewati traffic agar terhindar dari kongesti.
Dalam rangka optimalisasi penggunaan sumber-sumber transmisi, Md.
Arifur Rahman,Ahmedul Haque Kabir, K. A. M. Lutfullah, M. Zahedul Hassan,
M.R. Amin, East West University Mohakhali, Dhaka (2008) melakukan
pengukuran traffic aliran data pada jaringan berbasis IP maupun jaringan MPLS,
dimana hasilnya menunjukan bahwa delay maupun paket loss jaringan MPLS
lebih baik dibandingkan dengan jaringan IP. Dengan membuat simulasi jaringan
yang komprehensip, protokol pesinyalan MPLS: Constrainedbased Label
Distribution Protocol (CR-LDP), Resource Reservation Protocol (RSVP) dan
Traffic Extension RSVP (RSVP-TE) dapat digunakan untuk menjamin kualitas
layanan QoS dan analisa kinerja jaringan, baik jaringan IP maupun jaringan
MPLS. Selain itu dalam penelitiannya mereka menyimpulkan bahwa MPLS
mampu menghindari kongesti dengan cara merekayasa traffic tunnel sehingga
dapat memanfaatkan bandwidth yang disediakan dengan lebih effisien. Penelitian
mereka membuktikan bahwa mekanisme rekayasa traffic mampu memperbaiki
kinerja jaringan.
Reza Aditya Permadi, Yoanes Bandung, dan Armein Z.R. Langi (2009)
dalam penelitiannya telah melakukan pengujian model jaringan best -effort,
diffserv, MPLS, dan diffserv over MPLS. Pada umumnya jaringan yang
mempunyai kapasitas terbatas, perlu dilakukan diferensiasi trafik sehingga
jaringan tetap dapat menjamin QoS untuk karakteristik trafik berbeda yang
mengalir di dalamnya. Kecenderungan trafik yang tidak merata pada jaringan
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan trafik ketika satu jalur
mengalami pembebanan trafik yang berlebihan. Penelitian mereka bertujuan untuk
mengimplementasikan metoda Differentiated Services yang digabungkan dengan
mekanisme Traffic Engineering melalui Multi protocol Label Switching (MPLS).
Sistem dibangun dengan menggunakan sistem operasi Linux yang dilengkapi
dengan modul MPLS dan Diffserv. Hasil pengujiannya menunjukkan jaringan
Diffserv mampu memberikan jaminan kualitas layanan untuk trafik kelas EF dan
ISI
Pengertian Network Traffic Engineering
Network Traffic Engineering adalah pemilihan aliran data yang melewati
jaringan agar kinerja penggunaan sumber dan jaringan menjadi optimal. Traffic
Engineering meliputi penerapan teknologi dan prinsip ilmiah untuk pengukuran,
karakterisasi, pemodelan, dan mengontrol lalu lintas di internet.
Traffic Engineering sering juga disebut dengan MPLS-TE (Multiprotocol
Label Switching-Traffic Engineering). MPLS adalah teknologi penyampaian
paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya menggabungkan
beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched
yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya. Sebelumnya, paketpaket diteruskan dengan protokol routing seperti OSPF, IS-IS, BGP, atau EGP
Protokol routing berada
dalam
sistem
OSI,
jaringan
MPLS,
memaximalkan
network
reliability
dan
label
yang
teknologi switching
dilekatkan
layer-2
pada
dengan
paket
IP. MPLS
teknologi
routing
menggabungkan
layer-3.
MPLS
Task
Force(IETF)
MPLS
sebagai
teknologi
dasar label
performansi
jaringan.
Skalabilitas
MPLS
untuk
network
layer menyediakan fleksibilitas yang lebih baik dalam layanan pengiriman paket
data.
MPLS juga memungkinkan untuk menjadi metode baru yang dapat
ditambahkan
dalam
teknik
forwarding jaringan
tanpa
mengubah
mana perangkat untuk memilih, menerima, dan mengirim paket IP antar jaringan
ini disebut router.
Lalu IP melakukan pemilihan routing pada setiap paket. Tidak ada
pertukaran informasi control (handsake) untuk membentuk hubungan dari ujung
ke ujung sebelum transmisi data. Karenanya, IP disebut protokol dengan koneksi
connectionless.
Dalam
tidak
terdapat
mekanisme
Fungsi MPLS
1. Menghubungkan protokol satu dengan lainnya dengan Resource
Reservation
2. Protocol (RSVP) dan membuka Shortest Path First (OSPF).
3. Menetapkan mekanisme untuk mengatur arus traffic berbagai jalur, seperti
arus antar perangkat keras yang berbeda, mesin, atau untuk arus pada
aplikasi yang berbeda.
4. Digunakan untuk memetakan IP secara sederhana.
5. Mendukung IP, ATM dan Frame-Relay Layer-2 protokol.
Komponen MPLS
Di dalam MPLS, transmisi data terjadi pada LSPS. LSPS adalah suatu
urutan label pada masing-masing ranting jaringan sepanjang alur dari sumber
sampai ke tujuan. Kecepatan tinggi menswitch data dimungkinkan oleh perangkat
keras ke paket tombol secara cepat antar mata rantai jaringan.
Ingress LSR
Engress LSR
Ingress LSR berfunsi mengatur trafik saat paket memasuki jarinfan MPLS
sedangkan Engress LSR berfungsi untuk mengatur trafik saat paket meninggalkan
jaringan MPLS menuju ke LER.
LER adalah suatu alat yang beroperasi di jaringan akses dan MPLS. LERs
mendukung berbagai port yang dihubungkan ke network(seperti penyiaran ulang,
ATM dan Ethernet).
FEC
Forward Equivalence Class (FEC) merupakan representasi dari beberapa
paket data yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan resource yang sama di
dalam proses pertukaran data. Sebagai lawan IP konvensional dalam MPLS, tugas
dari FEC dilakukan hanya sekali ketika paket masuk jaringan itu. FECs
didasarkan pada kebutuhan jasa atau pelayanan yang ditentukan ke dalam satuan
paket. Masing-Masing LSR membangun suatu tempat untuk menetapkan suatu
Label Information Base (LIB) apakah terdiri atas FEC.
Labels and Label Findings
Yaitu Suatu label dalam format yang paling sederhana berguna untuk
mengidentifikasikah alur suatu paket. Label ini memberikan batasan-batasan
sebagai berikut;
LSP
Dalam suatu daerah MPLS, suatu alur disediakan paket yang ditentukan
untuk bepergian didasarkan pada suatu FEC. Label Switching Router (LSP)
disediakan sebelum transmisi data. MPLS menyediakan dua pilihan berikut untuk
menyediakan suatu LSP, yaitu :
Label Spaces
Label yang digunakan oleh suatu LSR untuk FEC-Label binding
digolongkan sebagai berikut:
per platform, Label-label dialokasikan dari suatu common pool. Tidak ada
dua label yang didistribusikan ke antarruang yang berbeda yang
Label Merging
Arus traffic yang dating dari alat penghubung berbeda dapat digabungkan
bersama-sama dan yang diswitch menggunakan suatu label umum jika mereka
sedang melintasi jaringan ke arah tujuan akhir sama. Ini dikenal sebagai stream
merging.
CR
Counstrain
based
Routing
mempertimbangkan
parameter
seperti
bandwidth, delay, hop count, QoS, dll. CR dapat digunakan bersama dengan
MPLS untuk menyediakan LSPS. IETF telah menggambarkan suatu komponen
CR-LDP untuk memudahkan CR.
Traffic Engineering
Teknik traffic sebagai proses yang meningkatkan keseluruhan pemanfaatan
jaringan dengan mencoba untuk menciptakan suatu kesamaan atau membedakan
distribusi traffic sepanjang seluruh jaringan itu. Suatu hasil penting untuk proses
ini adalah penghindaran dari kebuntuan pada setiap alur.
Label Retention
MPLS menggambarkan label bindings diterima dari LSRS bukanlah
loncatan berikutnya untuk FEC yang ditentukan. Dua gaya digambarkan :
conservative, bindings antar suatu label dan suatu FEC yang yang diterima
dari LSRS bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang dibuang. Gaya
ini memerlukan suatu LSR untuk memelihara lebih sedikit label. Ini
Label Control
MPLS menggambarkan gaya untuk mendistribusikan label ke LSRs yang
berdekatan.
Signaling Mechanism
Label request, menggunakan mekanisme ini, suatu LSR meminta suatu
label dari nya ke downstream neighbor sehingga dapat mengikat FEC yang
spesifik. Mekanisme ini dapat digunakan selama rantai LSRs yang atas sampai ke
luar LER. Label mapping, respon ke table request , suatu ke downstream LSR
akan mengirimkan suatu label kepada ke pemrakarsa upstream yang
menggunakan label yang memetakan mekanisme.
jaringan.
session messages, menetapkan, menjaga dan mengakhiri sesi antar LDP.
advertisement messages-membuat, mengubah dan menghapus label yang
jaringan
dapat
dioperasikan
dengan
efektif
dan
efisien
pertama dan terakhir disebut ingress dan egress. Setiap LSP dikaitkan dengan
sebuah forwarding equivalence class (FEC) diidentifikasikan pemasangan label,
yang merupakan kumpulan paket yang menerima perlakukan forwarding yang
sama di sebuah LSR.
LSP dibentuk melalui suatu protokol persinyalan yang menentukan
forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap
untuk mempercepat proses forwarding. Router dalam melakukan pengambilan
keputusan ditentukan oleh semua sumber informasi yang dapat dikerjakan oleh
sebuah label switching dengan melihat nilai suatu label yang panjangnya tertentu.
Tabel ini biasa disebut Label Forwarding Information Base (LFIB). Sebuah label
akan digunakan sebagai sebuah indeks suatu node dan akan digunakan untuk
memutuskan tujuan selanjutnya, dengan pergantian label di dalam node tersebut.
Label lama digantikan oleh label baru, dan paket akan dikirimkan ke tujuan
selanjutnya. Karenanya sebuah label switching akan membuat pekerjaan router
dan switch menjadi lebih mudah dalam menentukan pengiriman suatu paket.
MPLS ini akan memperlakukan switch-switch sebagai suatu peer-peer, dan
mengontrol feature yang secara normal hanya dapat berjalan di jaringan ATM.
Dalam jaringan MPLS sekali suatu paket telah dibubuhi label, maka tidak perlu
lagi terdapat analisa header yang dilakukan oleh router, karena semua pengiriman
paket telah dikendalikan oleh label yang ditambahkan tersebut.
Distribusi Label
Untuk menyusun LSP, label-switching table di setiap LSR harus
dilengkapi dengan pemetaan dari setiap label masukan ke setiap label keluaran.
Proses melengkapi tabel ini dilakukan dengan protokol distribusi label hampir
serupa dengan protokol persinyalan di ATM, sehingga sering juga disebut
protokol persinyalan MPLS.
Performansi Jaringan
Aplikasi yang beraneka ragam mensyaratkan performansi yang berbedabeda pula. Misalnya, pengiriman data sangat peka pada distorsi tetapi kurang peka
pada tundaan; sebaliknya komunikasi suara sangat peka pada tundaan tetapi
kurang peka pada distorsi. Performansi jaringan merujuk ke tingkat kecepatan dan
keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalamsuatu sistem
komunikasi (Alwayn, 2002). Performansi merupakan kumpulan berbagai besaran
teknis (Stalling, 1991). Beberapa parameter yang dijadikan referensi umum untuk
dapat melihat performansi jaringan, yang terpenting adalah:
Jitter Merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu
atau interval antar kedatangan paket di penerima. Jitter maksimum yang
direkomendasi oleh ITU adalah 75 ms.
Delay
1. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber
(pengirim) ke tujuan (penerima).
2. Delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi
suara adalah 150 ms, dan yang masih bisa diterima pengguna
adalah 250 ms.
Paket Loss Kehilangan paket ketika terjadi peak load dan congestion
(kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani)
dalam batas waktu tertentu. Paket loss maksimum yang direkomendasi
oleh ITU adalah 1 %.
Routing
Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data
melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati
data. Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut sebagai Router.
Router
merupakan
komputer
jaringan
yang
bertugas
atau
difungsikan
Keunggulan MPLS
Karena bisa dibangun di atas jaringan Internet, jaringan ini sangat menarik
bagi banyak penyedia jasa Internet (Internet service provider/ISP). Mereka dapat
menawarkan banyak pilihan dalam membangun struktur jaringan dan aplikasi
layanan.
Keunggulan MPLS karena ditempatkan di jaringan inti penyedia jasa.
Dari sini QoS, penataan lalu lintas dan penggunaan bandwidth dapat dikendalikan
sepenuhnya. arsitektur MPLS menggunakan label untuk membedakan klien yang
satu dengan klien yang lainnya. Di atas jaringan yang sama, titik yang memiliki
label yang sama terhubung dan menjadi satu VPN, sehingga tidak perlu lagi
menciptakan lorong antartitik.
MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik, tidak kalah dari
keamanan pada jaringan frame relay maupun ATM. Bagi pelanggan yang sangat
mengutamakan keamanan, di perbankan misalnya, tingkat keamanan MPLS ini
malah masih dapat ditingkatkan lagi
Dilihat dari sisi penyedia jasa, MPLS merupakan solusi yang baik karena
fleksibel dan skalabel. Fleksibel karena seluruh pelanggan dapat menggunakan
perangkat dan konfigurasi perangkat lunak yang sejenis untuk bermacam-macam
jenis layanan premium seperti VoIP, Internet, Intranet, extranet, dan VPN-dial.
Semua layanan dapat diaktifkan hanya dengan perubahan parameter di konfigurasi
perangkat lunaknya.
Kesimpulan
Pengimplementasian
Network
Traffic
Engineering
pada
jaringan
Daftar Pustaka
1. Awduche, D. (1999). MPLS and Traffic Engineering in IP Networks.IEEE
Communications Magazine.
2. Awduche, E., & et.all. (1999). Requirements for Traffic Engineering over
MPLS. RFC-2702. Internet Society.
3. Beberapa RFC dari MPLS Charter IETF (Link :
http://www.ietf.org/html.charters/mpls-charter.html)