Anda di halaman 1dari 16

FISIKA DASAR

Termodinamika
OLEH

CHAIRUL ISA
201310410311064
FARMASI B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat dan nikmat yang diberikan Allah SWT, karena atas izin dan
kuasa-Nyalah sehingga Tugas Fisika Dasar mengenai Termodinamika dapat terselesaikan.
Tugas ini merupakan tugas individu yang diberikan kepada Jurusan Farmasi kelas B.
Dalam tugas ini membahas mengenai proses-proses dalam termodinamika, Hukum-hukum
dalam termodinamikan, dan efisiensi mesin.
Tugas ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Sehingganya kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan, untuk kesempurnaan tugas selanjutnya. Semoga bermanfaat
bagi semua pihak.
Malang ,agustus 2013
Penyusun

PEMBAHASAN

Definisi Termodinamika
Konsep dasar dalam termodinamika
Sistem termodinamika
Keadaan termodinamika
Usaha san proses dalam termodinamika
Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Efisiensi (Daya Guna) Mesin

Definisi termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di
mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada

sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau

pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan


kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena
alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super

pelan".

Proses

termodinamika

bergantung-waktu

dipelajari

dalam

termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu,
telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan
termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukumhukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang
tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein
tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang
termodinamika benda hitam.

Konsep dasar dalam termodinamika


Pengabstrakkan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia
menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem
yang

tidak

termasuk

dalam

pertimbangan

digolongkan

sebagai

lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin


terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih
besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas
yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari prinsip-prinsip
dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara
kuantitas misalnya, koefisien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis,
transformasi panas dan koefisien elektrik, terutama sifat-sifat yang
dipengaruhi temperatur.

Sistem termodinamika
Sistem

termodinamika

adalah

bagian

dari

jagat

raya

yang

diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan


sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem

termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan


perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja


dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah
terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi


tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau
adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas
tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah
suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya
biasanya dipertimbangkanh sebagai sifat pembatasnya:
o pembatas

adiabatik:

tidak

memperbolehkan

pertukaran

panas.
o pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan


benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan
pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh
dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya

dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun


hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem
terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar
dari sistem.

Keadaan termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang
ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem
dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana
sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari
sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan
properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah

properti

minimal

yang

harus

dispesifikasikan

untuk

menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase


Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih
besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang
berlainan

dimungkinkan.

Persamaan

keadaan

adalah

contoh

dari

hubungan tersebut.

Usaha san proses dalam termodinamika

Proses isobarik

Diagram proses isobarik. Daerah berwarna kuning sama


dengan usaha yang dilakukan.

Proses isobarik adalah perubahan keadaan gas pada tekanan


tetap.

Persamaan keadaan isobarik:


Usaha yang dilakukan pada keadaan isobarik:

Proses isokhorik

Digram proses isokhorik. Grafiknya berupa garis lurus vertikal


karena volumenya tidak berubah. Tidak ada usaha yang dilakukan
pada proses isokhorik.

W=0
Proses isokhorik adalah perubahan keadaan gas pada volume
tetap.
Persamaan keadaan isokhorik:

Proses isotermis/isotermik

Proses

isotermik.

Daerah

berwarna

biru

menunjukkan

besarnya usaha yang dilakukan gas.


Proses isotermik adalah perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
Persamaan keadaan isotermik:
Usaha yang dilakukan pada keadaan isotermik:

Dari persamaan gas ideal

Rumus umum usaha yang dilakukan gas:

maka:
karena

Ingat integral ini!

bernilai tetap, maka:

maka persamaan di atas menjadi

maka menjadi:

Proses adiabatik

Proses adiabatik. Warna biru muda menunjukkan besarnya


usaha yang dilakukan.
Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak
ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem.
Persamaan keadaan adiabatik:
Tetapan Laplace:

karena , maka persamaan diatas dapat


juga

ditulis:

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik:

Hukum-hukum Dasar Termodinamika


Terdapat

empat

Hukum

Dasar

yang

berlaku

di

dalam

sistem

termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika


Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan
setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling
setimbang satu dengan lainnya.
Perubahan energi dalam:
Keterangan:

: Perubahan energi dalam (Joule)

U2

:cEnergi dalam pada keadaan akhir (Joule)

U1

:cEnergi dalam pada keadaan awal (Joule)

Usaha yang dilakukan oleh gas pada tekanan tetap:

Keterangan:

: Besarnya tekanan (atm)

: Perubahan volume (liter)

Rumus umum usaha yang dilakukan gas :


Penghitungan energi dalam:

Gas monoatomic :

Gas diatomic

Hukum Pertama Termodinamika


Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan

perubahan

energi

dalam

dari

suatu

sistem

termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor


yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap
sistem.
Hukum Pertama Termodinamika berbunyi: Jumlah kalor yang
diberikan

suatu

sistem

sama

dengan

besarnya

usaha

yang

dilakukan system tersebut dan perubahan energy dalam system.


Dengan kata lain Hukum Peratama Termodinmika menyatakan
bahwa energi bersifat lestari, artinya tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, melainkan diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain.

U = Q - W

atau

Q = U+

Dalam hal ini,


Q

= Kalor yang diserap/dilepas system (J)

= Perubahan energy dalam (J)

= Usaha luar/kerja (J)

Perjanjian:
o Jika sistem melakukan kerja/usaha
Nilai W bertanda positif
o Jika sistem menerima kerja/usaha
Nilai W bertanda negatif
o Jika sistem melepas kalor
Nilai Q bertanda negatif
o Jika sistem menerima kalor
Nilai Q bertanda positif
Perubahan energi dalam
Perubahan energy dalam U tidak tergantung pada proses
bagaimana keadaan sistem berubah, tetapi hanya tergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir. Untuk gas monoatomik berlaku
hubungan sebagai berikut:
3
3
U = ( . PV ) = (P .V P .V )
2
2
1
1
2
2

3
3
U = n . R . ( T )= n . R . (T T )
2
1
2
2

Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor gas adalah banyak energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu gas sebesar 10C, untuk volume tetap disebut Cv,
dan untuk tekanan tetap disebut Cp.
Pada gas Monoatomik
3
3
C v= n . R= N . k
2
2
Pada gas Diatomik
o Pada suhu rendah (300 K)
3
3
C v= n . R= N . k
2
2

o Pada suhu rendah (500 K)


5
5
C v= n . R= N . k
2
2
o Pada suhu rendah (1000 K)
7
7
C v= n . R= N . k
2
2
Besar Cp ditentukan dengan rumus:

Cp = C v + n R
Perbandingan Cp dengan Cv disebut tetapan Lalpace (),
Cp
sehingga : = C v

Hukum kedua Termodinamika


Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum
ini

menyatakan

termodinamika

bahwa

terisolasi

total

entropi

cenderung

dari

untuk

suatu

sistem

meningkat

seiring

dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.


Hukum

kedua

termodinamika

merupakan

kseimpulan

dari

pengamatan-pengamatan sebagi berikut:


Menurut Kelvin dan Planck
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu
siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor
itu seluruhnya menjadi usaha
Menurut Clausius
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu
siklus, mengambil kalor dari reservoir suhu rendah dan
memberikan pada reservoir suhu tinggi, tanpa memerlukan
usaha dari luar. Ukuran banyaknya energy atau kalor yang
tidak dapat diubah menjadi usaha disebut Entropi.
Hukum Kedua Termodinamika: Pernyataan Aliran Kalor

Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke


benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya.
Hukum Kedua Termodinamika Dinyatakan dalam Entropi
Total entropi jagad raya tidak berubah ketika proses reversible
terjadi (Sjagad

raya

=0) dan bertambah ketika proses ireversibel

terjadi (Sjagad raya>0).


Hukum Kedua Termodinamika tentang Mesin Kalor
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan
mengubah seluruhnya menjadi usaha luar. Dengan kata lain,
Hukum II Termodinamika menyimpulkan bahwa tidak ada
mesin yang efisiensinya 100%.

Hukum ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Rangkuman Proses-Proses Termodinamika untuk


Gas Ideal Monoatomik
Proses

Tetap

Usaha

Energi

(W)

Dalam (U)

Kalor (Q)

p.V

3
n. R. T
2

W + U

3
n. R. T
2

Tekanan (p)
Isobar

Volume (V)

Isovolum/Isokh
orik

n.R.T In
Suhu (T)

Isotermal

V2
V1
-

Tidak ada

Adiabatik

3
3
n . R. T
n. R. T
2
2

pertukaran kalor

Efisiensi (Daya Guna) Mesin

Usaha pada mesin W = Q1 - Q2


Efisiensi mesin kalor/Carnot
=

Q2
T2
W
= 1
. 100 = 1
.100
Q1
Q1
T1

Ab = pemuaian isotermal
Bc = pemuaian adiabatik
Cd = pemanpatan isotermal

Da = pemanpatan adiabatik

Dengan,

Q2 T 2
=
Q1 T 1

Keterangan
W = usaha
Q1 = kalor yang diserap dari reservoir suhu tinggi (T1)
Q2 = kalor yang dilepas dari reservoir suhu rendah (T2)
Koefisien Performasi (Kp) Mesin Pendingin
W=

Q2
Q2
T2
=
=
Semakin tinggi nilai Kp, semakin baik
W Q 1Q2 T 1T 2

mesin pendingin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai