Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN BRONCHITIS

PENGERTIAN :
Adalah merupakan penyakit infeksi pada bronchus dan
kadang juga mengenai trakhea.
ETIOLOGI:
Virus merupakan penyebab terseringsebagai contoh
:Rhinovirus,Respiratory Sincytial Virus (RSV), Virus inflensa
dan adenovirus dan lain-lain . Bronchitis acut selalu terdapat
pada anak yang mengalami morbili,pertusis.
Paktor predisposisi :
Alergi,cuaca,polusi udara dan infeksi saluran nafas atas .
ASUHAN KEPERAWATAN :
Pengkajian :
= RESPIRATORY :
- Tachipnue
- Retraksi
- Nasal flaring
- Dispnea
- Pernapasan dangkal
- Peningkatan bunyi pernapasan
- Krakles
- Wheezing
- Ekspirasi yang panjang
- Batuk
= CARDIOVASKULER:
- Thachicardi
= NEUROLOGIC
- Irritabilitas
- Gangguan tidur
= GASTROINTESTINAL
- Kesulitan untuk makan
= INTEGUMEN
- Peningkatan suhu tubuh
- Cyanosis
= PSIKOSOSIAL
- Ansietas

DIAGNOSA KEPERAWATAN
I.

Gangguan pertukaran gas b/d edema bronchiolar dan


meningkatan produksi mucus.
Kriteria evaluasi : Anak akan menunjukkan perbaikan
pertukaran gas ditandai dengan :
kemudahan dalam respirasi, kulit
kemerahan.
INTERVENSI

1. Sediakan high-humudity/lingkungan dengan kelembaban yang


tinggi, letakkan anak pada tenda berkabut atau menggunakan
alat pedingin /pelembab.
R/ : Kabut dingin/croupette dapat membantu pengenceran
sekret dan penurunan edema pada bronchiolar.
2. Atur pemberian oksigen dengan masker, nasal kanula, k/p
sesuai order.
R/ : Oksigen membantu mengurangi kelelahan akibat stress
pernapasan dan hipoxia.
3. Posisikan anak dengan kepala/dada elevasi dan leher ekstensi.
R/ : Untuk mempertahankan kebebasan jalan napas dan
mempermudah respirasi dengan penurunan tekanan pada
diagfragma.
4. Berikan fisiotherapi dada setiap 4 jam sesuai order.
R/ : Membantu menghilangkan dan mengeluarkan mucus yang
dapat membloking saluran pernafasan.
5. Atur pemberian bronchodilatator sesuai order
R/ : Bronchodilatator efektif dalam perawatan edema
bronchiolar.
6. Suction jika perlu untuk mengeluarkan sekret.
R/ : Mengeluarkan sekret membantu membersihkan
bronchiole, memperbaiki pertukaran.gas.
7. Atur pemberian agen antivilar sesuai order.
R/ : Agen antiviral seperti
respigam diberikan untuk
pengobatan RSV, virasole juga sering digunakan
meskipun kefektifannya masih dipetanyakan.
8. Anjurkan istirahat yang adekuat dengan menurunkan
kebisingan dan cahaya, sediakan lingkungan yang hangat dan
nyaman.
R/ : Istirahat yang dekuat menurunkan distress pernafasan
akibat bronchiolitis.

9. Kaji RR dan irama pernafasan, auskultasi bunyi nafas.


R/ : Pengkajian yang teliti dapat memantau keadekuatan fungsi
pernafasan.
10.Monitor nadi perifer, deteksi adanya tachikardi (berdasarkan
pada usia anak).
R/ : Tachikardi dihasilkan karena adanya hipoxia atau efek dari
penggunaan bronchodilatator.
II.

Resiko kekurangan volume cairan b/d peningkatan


kehilangan cairan melalui ekshalasi dan penurunan intake
cairan.
Kriteria evaluasi : Anak dapat mempertahankan keseimbangan
cairan yang ditandai dengan urine output 1
2 ml/kg/jam, turgor kulit baik.
1. Atur pemberian cairan/intravena sesuai order
R/ : Cairan/intravena diberikan untuk mempertahankan hidrasi
sampai masa krisis terlewati.
2. Perhatikan apakah anak memperoleh cairan yang adekuat.
R/ : Untuk mengembalikan balance cairan, menurunkan
kehilangan cairan melalui ekshalasi.
3. Monitor intake dan output cairan
R/ : Untuk mempertahankan hidrasi yang adekuat, jika terjadi
penurunan urine output, anak mungkin akan
membutuhkan cairan tambahan.
4. Kaji tanda-tanda dehidrasi : kehilangan BB, pusat, penurunan
turgor kulit, membran mukosa kering, oliguri dan nadi.
R/ : Menandakan anak tidak memperoleh cairan yang cukup.
5. Tingkatkan masukan cairan/oral jika fase akut telah lewat.
R/ : Membantu mengencerkan sekret.

III.

Hipertermi b/d Infeksi


Kriteria Evaluasi : Anak dapat mempertahankan suhu tubuh
yang normal kurang dari 1000F (37,8oC).
1. Pertahankan lingkungan yang sejuk dengan menggunakan
piyama yang hangat, selimut dan pertahankan suhu
kamar/ruangan antara 720 750C (220C 240C)
R/ : Lingkungan yang sejuk membantu mengurangi panas
tubuh dibandingkan dengan cara vadiasi.

2. Atur pemberian antipiretik sesuai order.


R/ : Antipiretik seperti acetaminophen efektif untuk menurunkan panas.
3. Monitor temperatur seperti 1- 2 jam selama terjadinya
hipertermi
R/ : Peningkatan suhu tubuh yang tiba-tiba merupakan aspek
meluasnya infeksi.
4. Atur pemberian antimikrobial jika perlu.
R/ : Untuk mengobati causativ organisinc. Antibiotik biasanya
tidak dianjurkan pada RSU.
5. Berikan mandi hangat menggunakan spoon mandi (370C).
R/ : Spoon mandi dan air hangat (suam-suam kuku) efektif
untuk mengurangi panas tubuh dengan cara konduksi.
IV.

Isolasi Sosial b/d Penyebab isolasi/proses perawatan .


Kriteria Evaluasi : Anak akan mempertahankan kontak sosial
selama
diisolasi
karena
kondisi
pernapasannya.
1. Dijelaskan pada anak dan orangtua tentang tujuan dan isolasi
alami: termasuk detail mengenai lingkungan yang tidak
familiar, penggunaan masker dan gaun/baju praktik.
R/ : Penjelasan dibutuhkan untuk mencegah ketakutan pada
anak.
2. Perkenalkan diri saat anda masuk ke ruangan anak
R/: Orangtua dan anak akan sulit mengenali staff/personil
karena pakaian yang dikenakan (masker/gaun).
3. Ajarkan pada anak/orang tua cara menggunakan call sistem.
R/ : Call sistem dibutuhkan dalam komunikasi khususnya
dalam meminta bantuan .
4. Kaji kondisi anak minimal setiap jam
R/ : Anak membutuhkan monitoring yang baik untuk mendeteksi setiap perubahan yang terjadi selama isolasi.
5. Sediakan mainan/distrasi aktivitas, buku, TV dan musik. Jika
anak memakai oksigen, hindari mainan yang dapat
menghasilkan listrik.
R/ : Untuk menstimulasi, menghindari kebosanan selama
isolasi, mainan elektrik dapat menyebabkan percikan api.
6. Dorong orangtua untuk tetap bersama anak, dan terlibat dalam
proses perawatan
R/ : Orangtua merupakan sumber utama dari sosialisasi untuk
anak selama isolasi.

V.

Kelelahan b/d distress pernapasan.


Kriteria Evaluasi : Akan dapat beristirahat minimal 1 jam pada
pagi hari dan siang hari.
1. Untuk mengurangi keletihan pada anak, atur waktu istirahat
setiap 2 jam pada pagi hari dan siang hari.
R/ : Anak membutuhkan istirahat yang cukup untuk mencegah
keletihan akibat peningkatan dari distress pernapasan.
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
R/ : Keinginan dan tindakan atau aktivitas yang tidak duperlukan dapat membuat anak lelah, meningkatkan distress
pernapasan.

VI.

Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d


meningkatan kebutuhan metabolisme .
Kriteria Evaluasi : Anak akan menunjukkan adanya perbaikan
nutrisi/intake adekuat ditandai dengan porsi makan dihabiskan
minimal 80%.
1. Sajikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering, sajikan
makanan kesukaannya.
R/ : Makanan dalam porsi kecil dan sering, memberikan
kesempatan untuk diabsorbsi, menggunakan sedikit
energi dan pernafasan. Anak akan lebih berselera jika
disajikan makanan kesukaannya.
2. Sajikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
R/ : Makanan tinggi kalori tinggi protein sangat dibutuhkan
selama proses penyembuhan akibat danya meningkatkan
kebutuhan metabolisme.

VII.

Ansietas b/d kurangnya pengetahuan tentang kondisi


Kriteria Evaluasi : anak dan orang tua akan menunjukkan menurunkan ansietas
1. Kaji orangtua/anak tentang kondisi dan perawatan.
R/ : Sebagai dasar dalam intervensi selanjutnya. Khususnya
dalam memberikan HE.
2. Dorong orangtua agar tetap bersama anaknya.
R/ : Sebagai sumber support bagi anak. Menurunkan ansietas
baik anak/orangtua.

3. Jelaskan semua prosedur dalam bahasa yang dapat dipahami.


R/ : Penjelasan sebelum dilakukannya prosedur/tindakan/
hospitalisasi akan menurunkan ansietas karena kesalahan
informasi atau kurangnya pengetahuan.
4. Beri dukungan emosional kepada orangtua selama
hospitalisasi.
R/ : Proses hospitalisasi merupakan suatu krisis situasional,
mendengarkan keluhan orangtua/ungkapan perasaannya
akan membantu mereka dalam mengatasi masa krisis.
VIII.

Kurang Pengetahuan b/d Home Care


Kriteria Evaluasi : Orangtua akan memahami tentang instruksi
home care.
1. Ajarkan pada orangtua/anak, kapan waktu minum obat,
tentang dosis dan reaksinya.
R/ : Pemahaman tentang medikasi penting untuk mempertahankan pengobatan, membantu orangtua agar anak
lebih kooperatif selama perawatan/pengobatan dengan
mengetahui efek sampingnya/reaksi yang tidak
diharapkan orangtua dapat meminta bantuan yang
diperlukan
2. Jelaskan tentang tanda dan gejala dari distress pernafasan :
demama, dispnea, tachipnea, perubahan warna sputum dan
wheezine.
R/ : Meningkatkan pengetahuan orangtua agar dapat mencari
bantuan medikal dan perhatian jika dibutuhkan.
3. Jelaskan pentingnya istirahat yang adekuat bagi anak.
R/ : Setelah infeksi, anak membutuhkan istirahat yang cukup
untuk mencegah cedera, masa penyembuhan dan
mencegah timbulnya infeksi kembali.
4. Jelaskan tentang pentingnya intake nutrisi yang adekuat,
hidrasi, meningkatkan kebutuhan cairan dan diet tinggi kalori.
R/ : Cairan membantu pengenceran sekret, diet tinggi kalori
mengganti kalori yang hilang dan untuk meningkatkan
immunitas dalam melawan penyakit.
5. Jelaskan
pentingnya
mempertahankan/menyediakan
lingkungan yang lembab dengan kabut dingin.
R/ : Udara yang lembab dapat menurunkan produksi sekresi.
Udara yang sejuk dan lembab lebih aman daripada air
hangat untuk evaporasi, yang dapat menyebabkan luka
bakar.

Anda mungkin juga menyukai