Anda di halaman 1dari 5

HIPNOTERAPI MENGURANGI NYERI PASCA PEMBEDAHAN

PADA ANAK USIA SEKOLAH

Imelda Yanti1, Yeni Rustina2, Kuntarti3


1
Keperawatan Anak, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta
2
Departemen Keperawatan Anak, Fakultas Ilmu Keperawatan universitas Indonesia

Abstrak
Anak mempunyai keterbatasan dalam mengekspresikan nyeri pasca pembedahan yang
dialaminya, sehingga pengelolaan nyeri pada anak kurang mendapat perhatian. Hipnoterapi
telah dikembangkan menjadi terapi komplementer dan alternatif yang dapat mengurangi
nyeri dengan memberdayakan alam bawah sadar. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap perubahan skor nyeri pasca pembedahan pada
anak usia sekolah, menggunakan desain quasy eksperimen dengan rancangan one group
pretest-postest. Penelitian ini dilakukan pada 14 anak usia sekolah yang telah menjalani
pembedahan yang dipilih dengan consecutive sampling, menggunakan uji statistik paired t
test. Hasil penelitian menunjukkan hipnoterapi menurunkan skor nyeri sebesar 5,071
(p<0,001, t=25,992, CI 95% 4,650-5,493). Hipnoterapi dapat direkomendasikan menjadi
intervensi nonfarmakologi dalam menurunkan intensitas nyeri.

Kata kunci : hipnoterapi, nyeri, pasca pembedahan, anak usia sekolah

Abstract
Children have limitation in expressing pain sensation, so pediatric pain management
gets less attention. Hypnotherapy was developed to be a complementary and alternative
therapy for reducing pain by empowering the subconscious. The purpose of this study was to
determine effect of hypnotherapy to the changes of operative pain score in school-aged
children with quasy experiment design with one group pretest-posttest design. Sample size of
14 post operative school-aged children were selected by consecuyive sampling technique. The
results of paired t test analysis, hypnotherapy significantly decreased pain by 5,071
(p<0,001,t=25,992, CI 95%=4,650-5,493). Thus, hypnotherapy can be recommended as a
non pharmacological intervention to reduce pain.

Keywords: hypnotherapy; pain; post operative; school-age children

Koresponden: Imelda Yanti, Keperawatan Anak, RSUP Fatmawati, Jakarta


Email: yanti.imelda@rocketmail.com

Fatmawati Hospital Journal


PENDAHULUAN menghasilkan perubahan baik pada alam
Anak yang mengalami pembedahan akan sadar maupun alam bawah sadar pasien.
terus menerus mengalami nyeri, dengan Dengan demikian hipnoterapi
skala nyeri sedang sampai berat.1 Mereka memanfaatkan kondisi psikologis pasien
seringkali mendapatkan pengobatan nyeri untuk mengubah persepsi rasa sakit
di bawah standar, khususnya pasca termasuk nyeri menjadi perasaan yang
pembedahan, karena anak dianggap tidak lebih nyaman.5
bisa merasakan nyeri, dan tidak dapat
mentoleransi nyeri dengan lebih baik Hipnosis telah terbukti dapat menurunkan
dibandingkan pada orang dewasa. nyeri pada anak dan remaja yang
Sesungguhnya anak dapat menunjukkan menderita kanker, pada anak yang akan
perilaku nyeri dan memiliki toleransi diberikan tindakan invasif, dan pada pasien
terhadap nyeri sejalan dengan pertambahan dewasa pascabedah. Oleh sebab itu peneliti
usia.2 Untuk itu, diperlukan ketelitian ingin mengetahui apakah dengan diberikan
perawat dalam melakukan pengkajian hipnoterapi pada anak usia sekolah dapat
nyeri. mengurangi nyeri akibat pembedahan,
sehingga dapat mengurangi penggunaan
Berdasarkan pengamatan pasien anak analgetik melebihi yang diprogramkan
pasca pembedahan yang dirawat di rumah secara rutin.
sakit akan diberikan analgetik secara
otomatis berdasarkan program medis
sesuai interval yang disarankan. Tidak METODE
jarang anak merasakan nyeri setelah Penelitian ini adalah quasy eksperiment
beberapa jam pemberian analgetik, dengan desain one group pretest-posttest
sebelum masa pemberian analgetik atau desain pre and posttest without
berikutnya. Pada kondisi tersebut anak control untuk menguji intervensi
akan mendapatkan analgetik tambahan hipnoterapi pada sekelompok anak usia
selain yang diberikan secara rutin, sekolah pascabedah tanpa kelompok
kemudian dilakukan observasi selama dua pembanding.
jam, bila masih nyeri tentunya akan
mendapatkan tambahan anagetik sampai Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
akhirnya dikonsulkan kepada tim 14 orang, dengan kriteria inklusi pasca
manajemen nyeri yang mayoritas juga pembedahan hari pertama, anak dan orang
menggunakan terapi farmakologi.3 tua menyatakan kesediaan menjadi
responden. Sementara kriteria eksklusi
Peran perawat dalam melakukan pada penelitian ini adalah anak yang
pengkajian nyeri yang tepat merupakan mengalami gangguan dalam
langkah awal dalam manajemen nyeri yang berkomunikasi, anak yang telah
sangat penting, karena dengan pengkajian mendapatkan analgetik, dan anak pasca
yang tepat, maka anak akan mendapatkan pembedahan yang mengalami distres
terapi yang adekuat dan terbebas dari rasa pernafasan dan kegawatan lainnya.
nyeri. Bebasnya seorang anak terhadap
nyeri merupakan hak anak dan kebutuhan
yang paling mendasar, karena nyeri HASIL
merupakan sumber stress bagi anak dan Total responden penelitian ini sebanyak 14
menimbulkan trauma.4 pasien anak pasca pembedahan. Hasil
Penelitian ini menunjukkan rerata usia
Hipnoterapi merupakan suatu intervensi anak yang menjadi responden dalam
psikologis. Hipnoterapi mengkondisikan penelitian ini adalah 9,29 (2,46) tahun.
seseorang untuk relaksasi sehingga lebih Usia anak minimal 6 tahun dan maksimal
mudah menerima saran dari therapist. 12 tahun, berdasarkan estimasi interval
Hipnoterapi sengaja memanfaatkan kondisi diyakini bahwa 95% rerata usia anak
trance atau kondisi berkhayal untuk berada diantara 7,86 sampai 10,71 tahun.
Fatmawati Hospital Journal
Karakteristik responden berdasarkan jenis Skor nyeri pada jenis kelamin laki-laki
kelamin didapatkan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, tetapi
lebih banyak dengan presentase sebesar 8 setelah diberikan hipnoterapi terdapat
orang (57,1 %), sementara perempuan perubahan skor nyeri yang lebih besar
sebanyak 6 orang (42,9%). yaitu berkurang hingga rerata 5,12. Skor
nyeri pada rerata usia lebih besar dari 9,29
Tabel 1.
tahun sama pada usia kurang dari 9,29
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di
RSUP Fatmawati (n=14) tahun. Tetapi setelah diberikan hipnoterapi
Variabel Rerata Sd Min- CI terdapat perubahan nyeri yang lebih besar
maks 95% pada usia anak yang berusia kurang dari
Usia 9,29 2,46 6-12 7,86- 9,29 tahun.
anak 10,71
Pada uji normalitas dengan menggunakan
skewness, didapatkan bahwa data
Hasil penelitian skor nyeri pascabedah berdistribusi normal, yaitu berada antara -2
responden sebelum dan sesudah diberikan sampai dengan 2. Uji statisik yang
intervensi hipnoterapi ditunjukkan dalam digunakan adalah paired t test.
table berikut: Tabel 4.
Perbedaan Rerata Skor Nyeri Pascabedah
Tabel 2.
Sebelum dan Sesudah Hipnoterapi di RSUP
Rerata Skor Nyeri Sebelum dan Sesudah
Fatmawati, Juli 2013 (n=14)
Hipnoterapi (n=14)
Skor Mean Media SD Min 95% CI
95% CI
nyeri n - lower-
Mean SD SE Up low T p
mak upper
differe per er
s
nces
Sebelu 6,36 6,50 0,745 5-7 5,93-6,79
Skor
m
nyeri
Sesuda 1,29 1,00 0,825 0-3 0,81-1,76
sebelu 5,071 0,7 0,1 4,6 5,4 25,9 0,00
h
m-i 30 95 50 93 92 0*
sesud
ah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rerata interv
skor nyeri sebelum hipnoterapi adalah 6,36 ensi
(0,745). Diyakini bahwa rerata skor nyeri *bermakna pada =0,05
sebelum diberikan hipnoterapi berada pada
Hasil analisis pada tabel 4 menunjukkan
5,93-6,79 dengan derajat kepercayaan
terjadi penurunan skor nyeri pascabedah
95%. Sementara rerata skor nyeri sesudah
sebesar 5,07 (0,730) setelah dilakukan
hipnoterapi adalah 1,29 (0,825). Diyakini
hipnoterapi. Analisis lebih lanjut
bahwa rerata skor nyeri sesudah diberikan
didapatkan ada perbedaan skor nyeri
hipnoterapi berada pada 0,81-1,76 dengan
sebelum dan sesudah hipnoterapi
derajat kepercayaan sebesar 95%.
(p<0,001). Dengan demikian ada pengaruh
hipnoterapi terhadap perubahan skor nyeri
Tabel 3. pascabedah
Gambaran Skor Nyeri Sebelum dan Sesudah
Hipnoterapi Berdasarkan Karakteristik di
RSUP Fatmawati (n=14)
Karakteristik Skor Nyeri : Mean (SD) Perubahan
PEMBAHASAN/DISKUSI
skor nyeri Pada penelitian ini didapatkan bahwa
Sebelum Sesudah penggunaan hipnoterapi dapat menurunkan
Jenis kelamin skor nyeri sebesar 5,07 (p<0,001) pada
Laki-laki 6,37 (0,77) 1,25 (0,7) -5,12(0,64)
perempuan 6,33 (1,54) 1,33 (1,03) -5 (1,5 ) anak usia sekolah yang menjalani
pembedahan, dengan skor nyeri sebelum
Usia 6,25 (1,52) 1,5 (0,69 ) -4,75 (1,46)
>9,29 tahun 6,25 (0,53) 1 ( 0,75) -6,25 (0,48 )
intervensi sebesar 6,32 (SD: 0,745), dan
<9,29 tahun sesudah intervensi sebesar 1,29 (SD:
0,825), hal ini senada dengan penelitian
Fatmawati Hospital Journal
yang dilakukan Hastuti (2009) yang Hipnoterapi akan mempengaruhi kerja otak
menunjukkan bahwa hipnoterapi dapat baik aspek kognitif maupun emosi yang
menurunkan skor nyeri sebesar 3,56.6 menghasilkan relaksasi dan persepsi
positif. Hipnoterapi yang dilakukan dengan
Hipnoterapi merupakan suatu bentuk terapi memanfaatkan kondisi psikologis pasien
non farmakologi yang saat ini untuk mengubah persepsi rasa sakit
dikembangkan menjadi terapi termasuk nyeri menjadi perasaan yang
komplementer dan alternatif yang dapat lebih nyaman.5
mengobati nyeri dengan memberdayakan
alam bawah sadar. Hipnoterapi Lama efek dari hipnoterapi ini dapat
menstimulasi otak untuk melepaskan bertahan sampai 8 jam.6 Hasil penelitian
neurotransmitter, zat kimia yang terdapat ini juga menunjukkan bahwa efek dari
di otak, yaitu endorphin yang berfungsi hipnoterapi dapat bertahan hingga 6-8 jam,
untuk meningkatkan mood sehingga dapat sehingga dapat memberikan jarak interval
merubah penerimaan individu terhadap yang sesuai dengan rasional interval
sakit atau gejala fisik lainnya.7 analgetik yang diberikan pada umumnya.

Proses hipnoterapi merupakan proses Kolcaba (2003) menyatakan bahwa


untuk merubah kondisi stadium normal ke kebutuhan rasa nyaman dalam konteks
kondisi stadium hipnosis yaitu kondisi pengalaman secara fisik, dapat diperoleh
ketika seseorang lebih sugestif, sehingga dengan terbebasnya individu dari rasa
dapat menerima saran-saran yang dapat nyeri dengan melakukan intervensi.9,10
berubah menjadi nilai baru. Hipnoterapi Hipnoterapi dapat menjadi pilihan utama
memfasilitasi individu untuk melakukan dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman
relaksasi progresif, ketika individu berada tersebut, karena baik pada tahapan ease,
pada kondisi relaksasi, maka kebutuhan relief, maupun transcendence teknik
tubuh akan oksigen menjadi berkurang. hipnoterapi dapat memfasilitasi dalam
Pada tahapan deepening, responden mendapatkan, meningkatkan serta
difasilitasi untuk memasuki kondisi mempertahankan rasa nyaman melalui
relaksasi yang lebih dalam dari anchor yang dapat dilakukan terus
sebelumnya. Respon relaksasi setelah menerus sepanjang hidup individu.
diberikan hipnoterapi terjadi karena
penurunan akan kebutuhan oksigen oleh Kebutuhan akan rasa nyaman secara fisik
tubuh, kemudian otot-otot tubuh yang menurut Kolcaba (2003) dapat diperoleh
rileks tersebut menimbulkan perasaan dengan terbebasnya individu dari rasa
tenang dan nyaman.7 nyeri dengan melakukan intervensi.9,10
Anak yang mengalami nyeri pasca
Pada saat rileks aliran darah akan lancar, pembedahan membutuhkan intervensi
neurotransmitter penenang akan dilepaskan segera dalam upaya menurunkan atau
dan sistem saraf bekerja dengan baik. Pada menghilangkan rasa nyerinya. Intervensi
saat kondisi relaksasi tercapai, maka secara yang diberikan dapat berupa farmakologi
alamiah gerbang pikiran bawah sadar akan maupun non farmakologi. Selain teknik
terbuka sehingga mudah menerima sugesti relaksasi nafas dalam dan distraksi,
terapi yang diberikan.8 Pada kondisi hipnoterapi dapat menjadi pilihan terapi
tersebut gerbang nyeri yang disebut non farmakologi yang diberikan pada anak
substansia gelatinosa pada kornu dorsalis yang dilakukan pembedahan. Hipnoterapi
medulla spinalis tertutup, kemudian merupakan suatu intervensi yang dapat
impuls nyeri yang ditransmisikan ke otak membantu anak menghilangkan nyeri
berkurang sehingga persepsi nyeri menjadi akibat prosedur medik.11
berkurang atau hilang.

Fatmawati Hospital Journal


KESIMPULAN ruang bedah RSU Muntilan.
Penggunaan hipnoterapi terbukti efektif Diperoleh dari
menurunkun skor nyeri pada anak usia http://jurnal.unismus.ac.id/index.php/p
sekolah yang mengalami pembedahan. sn?2012010/article/view/344/380pada
Februari 2013.
7. Rankin- Box, D., & Williamson, E.M.
DAFTAR PUSTAKA (2006). Complementary medicine: A
1. Twycross, A., & Finley, G. A. (2013). guide for pharmacists. London:
Children and parents perception of Churchill Livingstone.
postoperative pain management: A 8. Potter, P.A., & Perry A.G. (2005).
mixed methods study. Diperoleh dari Buku ajar fundamental keperawatan:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ Konsep, proses dan praktik. Edisi 4.
23651327 pada Maret 2012 Vol 1. (Yasmin Asih, dkk,
2. Hockenberry, M., & Wilson, D. penerjemah). Jakarta: EGC.
(2009). Wongs essential of pediatric 9. Kolcaba, K. (2003). Comfort theory
nursing. 8th edition. St Louis: Mosby and practice: A vision for holistic
Elsevier. health care and research. New York:
3. RSUP Fatmawati. (2012). Buku saku Springer Publishing Company.
panduan JCI. RSUP Fatmawati go to 10. Kolcaba, K., & DiMarco, M. (2005).
JCI 2013. Jakarta: Author. Comfort theory and its application to
4. Rogovix, A.L., & Goldman, R.D. pediatric nursing. A Pediatric Nursing,
(2007). Hypnosis for treatment of pain 31 (3), 187-94.
in children. J. Canadian Family 11. Wiroorpanich, W. (2006)., Hypnosis
Physician, 53 (5), 823-825. in children undergoing painful medical
5. Cawthorn, A., & Mackereth, P. A. procedures. Songkla Medicine
(2010). Integrative hypnotherapy. Journal, 24 (2), 133-140. Diperoleh
Complementary approaches in clinical dari www. Medinfo.psu.ac.th/ smj2/
case. London : Churchill Livingstone smj 24_2/pdf24-2/08vantanne.pdf
6. Hastuti, N. P. (2011). Pengaruh pada Maret 2013.
hipnoterapi terhadap perubahan skala
nyeri pasien fraktur ektremitas di

Fatmawati Hospital Journal

Anda mungkin juga menyukai