SUPLEMEN
>4
Lo Kheng Hong,
Warren Buffett
Indonesia
>16
Michael Steven
Perkuat Investor
Domestik
>17
Saatnya Melirik
Saham Astra
>24
Warren Buffett
Kesabaran
Adalah Aset
PENGANTAR
Redaktur Pelaksana:
Hari Gunarto, Sri Rejeki Listyorini,
Asisten Redaktur Pelaksana:
Edy Purnomo, Abdul Aziz
Redaktur:
Alex Dungkal, Abdul Muslim, Edo Rusyanto, Ester Nuky
URS, Euis Rita Hartati, Efendi, Fransiscus Rio Winto, Iwan
Subarkah, Jauhari Mahardhika,
M. Ali, Nurjoni, Nasori, Nurdian Akhmad, Rizagana, Totok
Subagyo, Wiyono, Yasinto Sembiring,
U.Heri Gagarin (Foto),
Asisten Redaktur:
Bani Saksono, Eko S Hilman (Foto), Ely Rahmawaty, Eva
Fitriani, Heriyono, Harso Kurniawan, Imam Suhartadi,
Mardiana Makmun, Julius Jera Rema,
Ovi Oktaviani, Pamudji Slamet, Parluhutan Situmorang,
Tri Murti, Tommy Pardede,
Tri Listyarini, Thomas E. Harefa.
Staf Redaksi:
Aris Cahyadi, Damiana Simanjuntak, Dihar Dakir, Eko
Adityo Nugroho, Elizabeth Gloria, Happy Amanda
Amalia,Grace Dwitiya, Imam Muzakir, Indah Handayani,
Kunradus Aliandu, Novy Lumanauw, Wahyu Sudoyo,
Yurika Indah Prasetianti.
Wartawan Foto:
David Gita Roza, Tino Oktaviano,
Riset Foto: Arief Hidayat.
Surabaya: Imam Ghozali, Amrozi Amenan,
Sekretariat Redaksi: Chandra Wijayanti (Kepala),
Litbang: Eriansa Sogani (Kepala Litbang),
Alam Surawijaya.
Produksi: Gianto (Kepala), Slamet Riyadi (Wakil),
Emral Firdiansyah, Heru Sunaryo, Herry Yuwono,
Mochamad Shiddiq, Nurrachman, Irwan, Soemadi,
Sukadi, Suherman.
Korektor Bahasa:
Arif S, David Sander Marbun, Irfan Saputra.
Desain Grafis: Bimo Ario Tejo, Rochadi Kusmabrata,
Ilustrator: Wisnu Prayitno,
Karikatur: Agoeng Soetriartono.
GLOBE MEDIA GROUP:
General Affairs & Finance Director:
Lukman Djaja,
Circulation & Distribution Director:
Ponti Pandean,
Marketing and Communications Director:
Sari Kusumaningrum.
Group Editorial Board:
James Riady, Theo L Sambuaga, Tanri Abeng,
Markus Parmadi,
Senior Advisor: Samuel Tahir.
Iklan: M Nadjib Usman (General Manager), Inne
Kuntjaraningrum (Manajer Iklan), Enny Wulandari,
Sontry Stephanus, Kurniawan Aryanto, Reyhan Korompis,
Herry Suhaery, Indra Surya Ibrahim, Noormaya Hapsari,
Promosi: Enot Indanoto (Kepala Divisi),
Sirkulasi: Ikhsan Zuyadi (General Manajer), Ayi
Junaedi, Bowo Sulaksono, Andi Yuniarto, Sulastri
(Surabaya), Layanan Pelanggan: Reniawati,
Alamat Redaksi dan Iklan:
Hotel Aryaduta Suite Sudirman Tower A lantai 1
dan 2, Jl Garnisun Dalam No 8 Karet Semanggi
Jakarta 12930
Redaksi: Telp. (021) 5790 1350, Fax. (021) 5799 1834,
Iklan: Telp. (021) 57991836 - 37, Fax. (021) 57950055,
Email Iklan: iklan.investordaily@investor.co.id,
Alamat Sirkulasi: Jl. Padang No. 19-21, Manggarai,
Jakarta 12970, Telp. (021) 828 0000, 829 1575 Fax. (021)
831 0972 Surabaya: Jl. Taman Apsari No. 15-17
Kompleks PWI Surabaya
Telp. (031) 5479837 Fax. (031) 5479837,
Tarif Iklan: Display BW Rp 30.000/mmk, FC Rp 40.000/
mmk, Prospektus, Lap. Keuangan, RUPS/RUPO dsb BW
Rp 16.000/mmk, FC Rp 26.000/mmk, Harga belum
termasuk ppn 10%. No Rekening: BCA Cab. Kuningan
Jakarta AC. 217.30.90111, CIMB Niaga Cab. Gatot
Subroto Jakarta AC. 226.0100364007 (Rek. Iklan), CIMB
Niaga: 226.0100448005 (Rek. Sirkulasi)
Percetakan:
IMWP. Isi di luar tanggung jawab percetakan.
DIREKTUR UTAMA
KLIRING PENJAMINAN
EFEK INDONESIA
(KPEI) HOESEN
KETUA
UMUM
ASOSIASI
EMITEN
INDONESIA
(AEI)
AIRLANGGA
HARTARTO
KETUA BADAN
PENGAWAS
PASAR
MODAL DAN
LEMBAGA
KEUANGAN
(BAPEPAM-LK)
NURHAIDA
DIREKTUR UTAMA
KUSTODIAN SENTRAL EFEK
INDONESIA (KSEI)
ANANTA WIYOGO
Investor Daily/UTHAN
rogram
pendidikan
investasi saham
melalui kompetisi
online trading
saham merupakan
hal yang positif untuk
pengembangan minat
investasi. Namun
hendaknya setiap
kompetisi, terutama
terkait online trading
yang cenderung berpacu dengan waktu harus
diberi penjelasan rinci terkait metode dan
tekniknya. Kompetisi ini harus dibuat disclaimernya. Hendaknya, tidak hanya fokus untuk
mencetak jawara investor saja, tapi juga dibuat
edukasi bagi investor, terutama investor pemula
akan risiko dan peluang dari suatu investasi dan
transaksi. n
Investor Daily/DAVID
4
Investor Daily/EKO S HILMAN
SUPER INVESTOR
Lo Kheng Hong,
Warren Buffett Indonesia
Karena kepiawaiannya mereguk keuntungan berlipat ganda dari pasar
saham, ia dijuluki sebagai Warren Buffett Indonesia. Lo Kheng Hong,
demikian nama pria berusia 52 tahun itu, tak hanya lihai memilih sahamsaham yang mampu menghasilkan gain besar. Ia juga mahir memosisikan
diri di lantai bursa, baik saat pasar bearish maupun bullish.
n Lo Kheng Hong
nvestor di pasar saham kebanyakan ikut-ikutan
dan tidak mengerti saham apa yang dibeli. Kebanyakan orang panik karena mereka tidak tahu apa
yang mereka beli. Semakin cepat panik seorang
investor, semakin menunjukkan bahwa ia tidak
tahu apa-apa, kata Lo Kheng Hong kepada wartawan Investor Daily Nurfiyasari dan Abdul Aziz
serta pewarta foto Eko S Hilman di Jakarta, baru-baru ini.
Seperti Warren Buffett, sang maestro saham di Wall Street
yang menjadi idolanya, ayah dua anak berpembawaan
kalem dan rendah hati ini juga tergolong tipe investor jangka
panjang yang hanya sesekali saja menjadi trader.
Ia bahkan bukan tipe investor yang setiap saat memelototi
layar komputer atau melengkapi diri dengan handphone canggih untuk melihat pergerakan harga saham. Kalau trading,
dapatnya receh dan bisa bikin stres. Kalau pegang saham dalam
jangka panjang, dapat uangnya besar, ujar Lo Kheng Hong.
Kematangan, kecerdasan, ketenangan, dan kesabaran
telah menjadikan Lo Kheng Hong sebagai pemain saham
sejati. Berkat itu pula ia berhasil lolos dari krisis moneter
1997-1998, bahkan kemudian menangguk keuntungan
hingga 150.000%.
Waktu krisis 2008, saya sempat jatuh. Malah sewaktu
krisis 1997-1998, saya sempat jatuh hingga uang saya tinggal 15%. Tapi uang itu saya tukar ke saham. Akhirnya uang
saya meningkat 150.000% sampai saat ini, tuturnya.
Yang unik, aset kekayaan Lo Kheng Hong hampir seluruhnya dalam bentuk saham sejumlah emiten di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Ia sama sekali tidak tergoda untuk mendiversifikasi investasinya ke instrumen lain, seperti emas, properti, atau kendaraan. Bahkan, mantan kepala cabang Bank
Ekonomi ini sama sekali tak tertarik untuk mendirikan perusahaan, termasuk perusahaan sekuritas.
Saya hanya punya 15% dana cash untuk jaga-jaga supaya kalau terjadi krisis saya masih punya uang untuk membeli saham. Saya tidak bekerja, tidak punya perusahaan,
tidak punya pelanggan seorang pun, tidak punya karyawan seorang pun, dan tak punya bos. Hanya punya seorang sopir dan dua pembantu, papar Lo Kheng Hong yang
sudah 22 tahun bermain saham dan asetnya disebutsebut bernilai triliunan rupiah.
Apa saja tips Lo Kheng Hong hingga ia mampu mengeduk
keuntungan besar dari pasar saham? Bagaimana harus bersikap saat pasar mengalami bullish, bearish, atau crash? Berikut petikan lengkap wawancara dengan pria yang mengaku
berasal dari keluarga tak mampu dan kelak berniat menyumbangkan kekayaannya kepada fakir miskin tersebut.
Berkat kematangan,
kecerdasan, ketenangan, dan
kesabarannya, Lo Kheng Hong
lolos dari krisis. Bahkan, dia
kemudian menangguk
keuntungan hingga 150.000%.
Kriteria pertumbuhan, konkretnya seperti apa?
Ada empat tipe perusahaan. Pertama, yang rugi terus,
yang kadang untung dan kadang merugi, kemudianyang
untung besar terus, tapi stagnan. Ada juga yang growing
secara berkala, misalnya dari Rp 2 triliun, Rp 5 triliun, dan
seterusnya. Ini yang saya cari. Lihat kinerjanya lima tahun
ke belakang. Biasanya kalau lima tahun ke belakang tumbuh, ke depannya mengalami hal sama. Kalau sudah lima
tahun berturut-turut growing, tandanya itu super company.
Setelah melihat fundamental emiten, apa lagi?
Harga. Saya lihat dari price to earning ratio (PER)-nya. Jangan bilang saham A karena harganya Rp 250 dibilang murah, dan saham B yang harganya Rp 70.000 dibilang mahal. Maksudnya, saham yang harganya Rp 70.000 bisa lebih
murah dibanding saham yang harganya Rp 250. Kita lihat kemampuan emitennya dalam membukukan keuntungan.
Berapa PER yang ideal saat membeli suatu saham?
Saya pikir, yang reasonable untuk dibeli yaitu yang PERnya di bawah lima kali, itu sangat menarik dan potensial.
Tapi biasanya perusahaan yang sudah baik dan manajemennya bagus, PER-nya sudah di atas 10 kali.
Kapan saat paling tepat masuk pasar?
Yang paling bagus membeli saham adalah saat sedang
krisis seperti di Yunani, Eropa, dan AS. Ada pepatah lama
yang tidak perlu dilupakan, buy on weakness. Dan, harus
be greedy when others are fearful dan sebaliknya, be fearful when others greedy.
Bukankah sulit menerapkan filosofi tersebut?
Saya banyak baca buku tentang Warren Buffett. Saya be-
SMART
SMART INVESTING
INVESTING
Oleh Listyorini
Ngobrol tentang
saham, obligasi, reksa
dana, emas, dan
instrumen investasi
lainnya kini sudah
menjadi fenomena
umum masyarakat
Indonesia yang hidup
di kota-kota besar.
Mereka telah
melewati era
masyarakat
menabung (saving
society) dan kini
memasuki era
investasi (investment
society) karena
menginginkan
asetnya memberi hasil
lebih banyak.
Fenomena
Online
Trading
Potensi perkembangan investment society di
Indonesia cukup besar
seiring meningkatnya
pendapatan per kapita.
Berdasarkan data LPS
per Juli 2011, jumlah
simpanan di atas Rp 100
juta mencapai Rp 2.074,05 triliun atau 83,16%
dari total jumlah simpanan sebesar Rp 2.494,71
triliun dengan jumlah rekening sekitar 2.395.119.
Maraknya sekuritas menawarkan online trading juga membantu masyarakat dalam berinvestasi di pasar saham. Per Agustus 2011, jumlah subrekening yang tercatat di PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai
347.702 atau naik 8,14% dibanding posisi Desember 2010.
Pada awalnya, sistem perdagangan yang
digunakan oleh BEI memang dilakukan secara
manual. Namun, seiring berkembangnya teknologi, sistem perdagangan manual tersebut diganti dengan sistem JATS (Jakarta Automatic
Trading System) yang secara otomatis mematch-kan antara harga jual dan beli saham.
Dalam perkembangannya, pasar modal Indonesia memperkenalkan sistem remote trading.
Sistem ini adalah sistem perdagangan jarak jauh
yang dilakukan dari kantor Anggota Bursa, di
mana setiap order langsung dikirim ke sistem
perdagangan di BEI, tanpa perlu memasukkan
order melalui lantai bursa.
Penerapan remote trading ini sangat memengaruhi efisiensi dalam pasar modal. Sistem ini
juga turut membangkitkan kembali pasar modal
pascakrisis moneter 1998, yang tercermin pada
peningkatan kapitalisasi pasar dan jumlah emiten yang tercatat (listing) di bursa setiap tahunnya.
Sistem remote trading kemudian berkembang
lagi ke sistem online trading. Dalam sistem online
trading, peran broker tidak diperlukan karena investor dapat langsung melakukan perdagangan
sendiri. Namun, investor tetap harus menjadi
nasabah dari anggota bursa yang menyediakan
fasilitas online trading. Keunggulan sistem ini salah
satunya adalah prosesnya lebih cepat.
Masyarakat yang berminat trading melalui
online harus mendaftarkan diri menjadi nasabah
perusahaan sekuritas yang menyediakan
fasilitas online trading. Pada tahap itu, investor
diwajibkan menyetor modal minium yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan sekuritas untuk mendapatkan rekening. Setelah
mendapat rekening, nasabah akan diberi software untuk transaksi saham secara online.
Investor juga dapat menginstalasi software
tersebut pada komputer atau smartphone seperti
BlackBerry. Setelah terinstalasi dan terhubung
dengan jaringan internet, investor dapat melakukan perdagangan saham secara langsung (real
time) pada jam-jam perdagangan. Selain software, ada juga sekuritas yang menyediakan
sistem perdagangan melalui website perusahaan
sekuritas secara langsung.
Saat ini, terdapat puluhan Anggota Bursa
(perusahaan sekuritas) yang menyediakan
layanan online stock trading dari sekitar 127
anggota bursa yang ada.
Gaya Hidup
Yang menarik, investasi di pasar saham kini
telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat metropolitan. Berinvestasi di pasar saham
SMART INVESTING
Buffett merupakan kebalikan dari perilaku trader saham pada umumnya. Buffett membeli
saham perusahaan untuk jangka waktu puluhan tahun, bukan dalam hitungan hari,
minggu, atau bulan. Sebaliknya, para trader
sering mengambil posisi jangka pendek dan
bertindak cepat untuk meraih keuntungan.
Meski demikian, para trader sebenarnya bisa
menerapkan kombinasi beberapa jenis strategi
investasi ala Buffet dan Darvas Trading System
yang diperkenalkan Nicolas Darvas, seorang
trader sukses di dunia. Para trader bisa belajar
delapan prinsip dari kedua jagoan investasi itu.
1. Jadilah Diri Sendiri dengan Benar
Warren Buffett hidup dalam kesederhanaan. Dia tidak menghabiskan uangnya untuk bermewah-mewah. Dia sering menghabiskan malamnya hanya untuk bermain
bridge dan membaca. Dia menyukai kehidupan yang tenang dan mengembangkan bisnisnya sesuai kegemarannya.
Motivasi terbesar bagi trader adalah kebebasan, tidak perlu terlalu berambisi memiliki
banyak uang. Perilaku trader yang ingin hidup
mewah seperti orang lain merupakan awal
dari bencana.
2. Pisahkan Diri dari Hiruk-pikuk Bursa Saham
Nicolas Darvas sukses sebagai trader karena
berusaha menghindari hiruk-pikuk pemberitaan
dan aneka pendapat yang berasal dari Wall
Street. Darvas memilih untuk menghabiskan
waktunya di Paris, sedangkan Buffett mendirikan toko di pusat Amerika Serikat. Intinya, investor atau trader lebih baik hidup tenang agar
bisa membuat keputusan yang jauh lebih baik.
3. Temukan Gairah Hidup Anda
Ketika ditanya tentang kunci sukses dalam
hidup, Warren Buffett sering menyarankan
mahasiswa untuk menemukan apa yang mereka sukai dan kemudian menemukan cara
untuk menghasilkan uang. Buffet benar-benar mencintai apa yang dia lakukan.
Trader sukses merasakan hal yang sama
tentang jalan hidup yang mereka pilih. Mereka mencintai grafik dan menganalisisnya.
Mereka membaca tentang industri-industri
baru yang berkembang. Mereka mencintai
kapitalisme dan kesempatan luar biasa yang
ditawarkan oleh pasar saham untuk siapapun. Mereka menyukai permainan yang
diperdagangkan. Untuk berhasil sebagai trader, Anda harus memiliki gairah yang benar.
4. Tunggu Peluang Sempurna
Warren Buffet sering mengutip pemain bisbol
legendaris Ted Williams. Untuk menjadi pemukul
yang baik, Anda harus mendapatkan bola yang
baik. Artinya, Anda tidak harus berayun-ayun di
setiap lapangan. Sebaliknya, Anda harus bersabar dan menunggu peluang yang sempurna.
SMART INVESTING
Investor Daily/EKO S HILMAN
Sementara itu, dalam bertransaksi di pasar, investor harus memiliki mental. Artinya, investor harus mengenali diri sendiri, apakah
termasuk orang yang senang risiko atau konservatif. Pengenalan
ini sangat penting dalam menentukan pola investasi saham. Mental investor harus matching dengan strategi investasi guna mengurangi potensi kerugian.
Menurut Education & Training
Manager PT Kresna Graha SekuInvestor Daily/DAVID GITA ROSA
10
SMART INVESTING
ika dibandingkan dengan negara-negara di Asia, jumlah pemodal domestik Indonesia merupakan yang terendah. Singapura diperkirakan memiliki investor sekitar
1,3 juta atau setara dengan 30% dari jumlah
penduduk, Malaysia sudah mencapai 3 juta
lebih atau sekitar 15% dari jumlah penduduknya. Jepang memiliki investor sekitar 20%
dari jumlah penduduk Negeri Sakura tersebut.
Bagaimana dengan jumlah investor pasar
modal di Tanah Air? Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hanya tercatat 347 ribu subrekening efek. Dari jumlah
tersebut, kemungkinan beberapa dikategorikan
sebagai rekening kosong (dormant account).
Sedangkan kepemilikan efek masih didominasi
investor asing senilai Rp 1.271 triliun dan investor lokal berkisar Rp 963,74 triliun.
Tentang minimnya jumlah pemodal lokal,
Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartarto dalam beberapa kesempatan mengatakan, upaya menggerakkan indeks BEI sangat tergantung terhadap kondisi perekonomian global. Ketika kondisi
perekonomian global terguncang, pasar saham Indonesia otomatis terkena getahnya,
seperti pengalaman tahun lalu. Indeks BEI
tahun 2008 anjlok dari level tertinggi 2.830,26
ke level terendah 1.111,39. Padahal, hampir
seluruh ekonom mempercayai dampak krisis keuangan global tidak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian domestik.
Mengurangi dominasi investor asing di pasar
modal dengan memperketat aliran dana hedge
fund asing juga bukanlah langkah yang bijak,
karena hal ini justru memperlemah posisi Indonesia di kancah perekonomian global. Apalagi
pemerintah berencana melibatkan Indonesia
tergabung dalam pembentukan bursa bersama
Asean, langkah pengurangan dominasi investor asing sesuatu hal yang tidak mungkin diterapkan. Peningkatan penetrasi pemodal lokal
merupakan kunci utama pengembangan pasar
modal ke depan.
Meskipun potensi keuntungan yang diperoleh pemodal melalui investasi di pasar modal
cukup tinggi, aliran dana ke pasar modal tetap
saja rendah. Pemodal justru lebih tertarik menyimpan dananya di bank. Dana pihak ketiga
perbankan hingga Juli 2011 meningkat 18,3%
menjadi Rp 2.464 triliun dibandingkan Juli
2010. Minimnya pengetahuan serta sosialisasi tentang pasar modal membuat para pemodal
kurang berminat berinvestasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) per Februari 2011, jumlah penduduk
yang bekerja atau berpenghasilan mencapai
119,4 juta dari total penduduk saat ini mencapai 234 juta jiwa. Riset Standard Chartered
Bank juga menyebutkan jumlah orang mapan
atau berpenghasilan Rp 240-500 juta per
tahun mencapai 4 juta orang. Angka penduduk kaya Indonesia menempati urutan ketiga
negara di Asia (kecuali Jepang), setelah
Tiongkok dan India. Jumlah penduduk mapan
Tiongkok mencapai 23,3 juta orang dan India
5,2 juta orang.
Sedangkan kontribusi pasar modal terhadap produk domestik bruto (PDB) baru
berkisar 35% dari rata-rata dunia sebesar
40%. Angka ini tergolong rendah dibandingkan dengan rata-rata negara di dunia sekitar 40%. Bahkan, sejumlah negara mencatatkan kontribusi pasar modal terhadap PDB
sudah bertengger di atas 50%.
Tambah Pemodal
Guna mendongkrak pemodal lokal, Ketua
Assosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramlan mengharapkan BEI untuk mempergencar sosialisasi tentang pasar modal
kepada masyarakat. Otoritas bursa juga diminta terlibat dalam edukasi investor. Melalui edukasi dan sosialisasi diharapkan penambahan investor lokal. Jika porsi kepemilikan portofolio pasar modal nasional dikuasai pemodal domestik, pasar modal Indonesia akan lebih stabil, karena tidak tergantung
dengan investor asing, jelas dia.
Pandangan senada diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
Airlangga Hartarto. Menurut dia, orientasi pasar modal bukan hanya kenaikan IHSG. Penambahan jumlah investor lokal salah satu
11
12
SMART INVESTING
SMART INVESTING
13
Umumnya, koreksi wajar harga saham sekitar 57%. Jika melampaui batas toleransi tersebut,
investor disarankan diam sambil menunggu (wait
and see) waktu yang tepat untuk beli saham.
Dengan begitu, potensi kerugian bisa dikurangi
atau bahkan untung bila harga saham kembali
naik (rebound).
adi, ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 8,88% seperti
beberapa waktu lalu, investor lebih baik
wait and see, kata Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI)
Haryajid Ramelan kepada Investor Daily
di Jakarta, belum lama ini.
Haryajid menyarankan kepada investor tetap berpegang pada aspek fundamental. Investor tak perlu melakukan aksi ekstrem dalam menghadapi pasar yang
sedang bergejolak. Wait and see merupakan pilihan
ideal untuk bisa menentukan langkah selanjutnya.
Koreksi tajam justru membuka peluang untuk
membeli saham dengan harga rendah (buy on weakness), meski batas bawah sebenarnya sulit diukur,
tutur Haryajid.
Untuk mendukung strategi tersebut, menurut dia,
investor harus memiliki dana segar yang cukup. Pembelian saham juga harus selektif dan bertahap. Masuknya jangan terlalu banyak, sekitar 20-30% dari total dana, ujar Haryajid.
Selain itu, investor perlu mencermati fluktuasi nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS dan kondisi pasar global. Hal ini penting untuk mengetahui saham-saham
yang rawan terkoreksi seperti saat ini.
Masalah rupiah dan pasar global terutama ketidakpastian krisis utang di Eropa menjadi sentimen negatif
bagi saham-saham perbankan dan saham-saham
emiten yang berorientasi ekspor, kata Haryajid.
Meski demikian, investor, khususnya dalam negeri,
tidak dianjurkan ikut-ikutan jual saham secara masif
seperti investor asing. Selama fundamental ekonomi
Indonesia masih kuat, investor lokal harus percaya diri.
Kepercayaan diri tersebut justru menjadi benteng
terakhir yang dapat menghalau crash market. Ini kan
ekonomi kita, kenapa kita tidak percaya diri dengan
ekonomi kita, tak perlu ikut-ikutan asing, kata dia.
Saat ini, investor asing masih menguasai dua per
tiga portofolio di bursa saham. Jika asing jual saham,
sangat wajar IHSG terkoreksi. Namun, kondisi tersebut
bisa diredam, jika investor lokal mampu memanfaatkan
peluang untuk beli saham di harga rendah.
Untuk itu, Haryajid menekankan kembali mengenai
pentingnya peningkatan basis investor lokal, terutama
ritel. Peningkatan jumlah investor bisa dilakukan dengan
sosialisasi dan edukasi secara atraktif. Dengan demikian,
banyak masyarakat yang melek investasi di pasar modal.
Namun, dia mengakui, investor ritel umumnya menyukai trading (transaksi harian). Jika ingin sukses, investor tetap harus fokus pada fundamental. Sentimen
lokal dan regional berupa data-data ekonomi atau
kebijakan ekonomi juga perlu mendapat perhatian besar.
Sementara itu, mengenai rumor pasar, investor tidak
ada salahnya ikut mencermati selama informasinya
mendekati kebenaran. Rumor memang dibutuhkan
untuk fluktuasi harga saham. Tapi, harus ada balancing
dengan analisis fundamental dan teknikal, ujar Haryajid.
Hal serupa juga dikatakan oleh Education & Training Manager PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Jimmy
Dimas Wahyu. Menurut dia, kondisi pasar yang sedang anjlok ibarat mal sedang diskon barang.
Jika mal kasih diskon, masyarakat beramai-ramai beli
barang yang sifatnya justru konsumtif. Kalau saham
merupakan produk investasi, produktif, jadi juga harus
dibeli saat pasar down, kata Jimmy.
Meski demikian, kata dia, pembelian harus dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi penurunan lebih dalam. Jangan masuk
100% dari dana yang ada. Mungkin
5%, kalau turun lagi bisa 10% dan
seterusnya, tutur dia.
Aksi average down tersebut untuk mendapatkan harga yang optimal. Dalam membeli saham juga
perlu dipertimbangkan analisis fundamental dan teknikal.
Keberhasilan berinvestasi juga
tak terlepas dari perilaku investor
14
REGULASI
LINDUNGI PEMODAL DARI FRAUD
tata rapi, regulasi yang sudah siap, enforcement melalui pembinaaan, pengawasan,
dan pelaksanaan.
Peraturan Perlindungan Investor
1. Pasal 37 Undang-Undang Nomor 8/1995
Tentang Pasar Modal menyebutkan adanya pemisahan harta kekayaan nasabah
dengan perusahaan efek. Perusahaan
efek yang menerima efek dari nasabahnya wajib menyimpan efek tersebut dalam
rekening terpisah dari rekening perusahaan efek.
2. Peraturan Bapepam-LK Nomor III.B.7
Tentang Dana Jaminan. Peraturan ini menyebutkan, bentuk riil perlindungan pemodal dalam pasar modal. Di antaranya,
dana jaminan adalah kumpulan dana dan
atau efek yang diadministrasikan dan dikelola oleh lembaga kliring dan penjaminan. Efek ini bisa digunakan untuk
membiayai penjaminan penyelesaian
transaksi bursa oleh lembaga kliring.
3. Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Intern dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan
Efek. Peraturan ini mengharuskan pembukuan secara benar seluruh dana dan
efek nasabah.
4. Peraturan Bapepam-LK Nomor VI.A.3
tentang Rekening Efek pada Kustodian.
Peraturan ini meliputi kepastian perlindungan terhadap harta nasabah. Perlindungan dengan cara mengasuransikan
efek nasabahnya untuk menghindari kerugian akibat pailit perusahaan efek.
5. Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi
Efek oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah
dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek. Peraturan ini mengatur tata cara
transaksi marjin dan short selling. Peraturan
ini menyebutkan, perusahaan efek yang
memberikan fasilitas pembiayaan transaksi
margin atau short selling harus memiliki nilai
MKBD minimal Rp 5 miliar. Sedangkan investor yang bisa memiliki fasilitas
pembiayaan transaksi margin atau short
selling wajib mempunyai kekayaan bersih
lebih dari Rp 1 miliar dan pendapatan
tahunan lebih dari Rp 200 juta.
6. Peraturan V.D.6 juga menyebutkan berbagai kriteria efek untuk transaksi margin dan short selling. Efek yang bisa ditransaksikan harus memiliki nilai rata-rata
transaksi harian minimal Rp 1 miliar dan
dimiliki lebih dari 4.000 pihak dalam kurung waktu enam bulan.
7. Peraturan No.XI.C.1 tentang Transaksi
Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Da-
lampauinya batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa. Mekanisme auto rejection secara otomatis merupakan salah
bentuk perlindungan terhadap investor
yang diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini kisaran fluktuasi harga
saham yang terkena auto rejection mulai
dari 20-30%. Batasan auto rejection untuk
saham seharga mulai dari Rp 50-200 per
unit mencapai 35%. Batas auto rejection
saham mulai dari Rp 200 hingga Rp 5.000
per unit mencapai 25 %. Sedangkan auto
rejection saham di atas Rp 5.000
maksimal 20%.
15
SUPER INVESTOR
Billy Budiman,
mahasiswa berusia
19 tahun, mampu
mencetak untung (gain)
sekitar 4.000% di bursa
saham. Saat ini, Billy
kuliah di Universitas
Multimedia Nusantara
(UMN) jurusan
manajemen. Billy juga
bekerja di PT Batavia
Prosperindo Sekuritas.
Hadapi Bearish
Bagaimana berinvestasi saat pasar bearish
(tren turun)? Billy selalu memegang teguh
filosofi Its better to lose momentum than lose
a money (lebih baik hilang kesempatan
daripada uang).
Saat tren pasar turun seperti saat ini dan
tidak yakin rebound, maka lebih baik pemodal
menunggu sampai indeks saham kira-kira
mendekati level bawah. Artinya, tidak perlu
menyesal bila indeks kemudian naik, semen-
n Billy Budiman
YASIN
16
TOKOH
MICHAEL STEVEN, DIREKTUR UTAMA PT KRESNA GRAHA SEKURINDO TBK
Michael Steven
Apakah kompetisi online trading Semua Bisa Jadi Investor juga tujuannya
ke sana?
Betul. Itu yang paling penting. Ini bukan
sekadar kompetisi online trading. Ini salah
satu upaya mengedukasi dan menyosialisasikan pasar modal kepada masyarakat
luas.
Yang Anda harapkan dari program ini?
Yang utama tentu mengenalkan kepada
masyarakat tentang pasar modal. Dari situ,
masyarakat akan sadar tentang pentingnya
berinvestasi di pasar modal, salah satunya
untuk meningkatkan dan memperbaiki kelangsungan finansial mereka. Sasaran lainnya adalah meningkatkan jumlah investor
lokal di pasar modal domestik yang saat ini
masih sangat sedikit.
Mengapa jumlah investor lokal harus
terus ditingkatkan?
Jumlah investor lokal turut menentukan
kekuatan sebuah pasar modal. Semakin
banyak jumlah investor lokalnya, akan
semakin tahan pasar modal menghadapi
guncangan, terutama yang dipicu faktor
eksternal.
Apa bedanya investor lokal dengan investor asing?
Investor asing selalu berupaya masuk
pada harga terendah. Mereka keluar ketika
sudah untung besar. Sebaliknya, investor lokal justru sulit memosisikan dirinya untuk
masuk pada harga terendah. Begitu pula saat keluar, investor lokal sulit memposisikan
diri untuk keluar pada harga tertinggi. Investor lokal sering ketinggalan. Mereka baru
masuk atau keluar setelah investor asing.
Karena terlambat, untung yang diperolehnya
menjadi kecil, bahkan sering rugi.
Hal ini terlihat pada grafik yang menunjukkan kapan investor asing masuk. Titik
awal investasi asing lebih bawah dari investor lokal. Ketika grafik saham naik, asing melakukan sell, delta yang terbentuk adalah
segitiga siku-siku, selalu lebih kecil dari pergerakan gain investor lokal. Soalnya, begitu
asing jual, lokal tidak percaya diri dan ikut
jual. Mereka takut harga makin turun, dalihnya cut loss. Padahal, kalau lokal meng-
ANALISIS FUNDAMENTAL
17
Genjot Non-otomotif
Sementara itu, Presiden Direktur Astra
Prijono Sugiarto menyatakan, Astra terus
berupaya memperbesar kontribusi bisnis
non-otomotif. Namun, bukan berarti Astra
akan meninggalkan bisnis yang sudah
melambungkan namanya itu.
Potensi pasar otomotif masih cukup
besar. Dengan penduduk 240 juta orang,
seharusnya pasar mobil kita mencapai 3
juta unit. Namun, tahun ini penjualan mobil
baru mencapai 850 ribu unit, papar dia.
Dari tahun ke tahun, dia menyatakan,
kontribusi bisnis otomotif terus menurun.
Jika pada 2011, porsi otomotif terhadap
pendapatan mencapai 85%, saat ini
porsinya hanya 15%. Kami akan mengopi
metode bisnis otomotif untuk mengembangkan bisnis lain, kata dia.
Belum lama ini, Astra melalui anak
usahanya, PT Astratel Nusantara (Astratel), mengakuisisi 95% saham PT Marga
Hanurata Intrinsic (MHI) dari PT Natpac
Graha Arthamas (Natpac). Nilai transaksinya mencapai Rp 750 miliar.
TIPS ASII
Sarina Lesmina (CLSA)
Rekomendasi : buy
Target harga : Rp 75.000
Teddy Oetomo (Credit Suisse)
Rekomendasi : netral
Target harga : Rp 79.200
18
ANALISIS FUNDAMENTAL
defrizal
ANALISIS FUNDAMENTAL
19
20
ANALISIS FUNDAMENTAL
20
ANALISIS FUNDAMENTAL
21
enurunan pencadangan
menjadi faktor utama
pemicu kenaikan laba
emiten berkode saham
BBNI itu. Sebab, pendapatan bunga bersih (NII) hanya naik 3,3%
menjadi Rp 6 triliun. Pada periode
itu, beban pembentukan pencadangan aktiva produktif (PPAP) turun
25% menjadi Rp1,61 triliun. Alhasil,
dana pencadangan sebesar Rp
520 miliar mendongkrak separuh
kenaikan laba BNI.
Memasuki paruh kedua, BNI berniat menggenjot pendapatan bunga
untuk memompa laba bersih. Jika
rencana ini bisa direalisasikan, tentunya bakal berdampak positif
terhadap harga sahamnya.
Analis Kim Eng Securities Rahmi
Marina menyatakan, kinerja BNI
sampai Juni 2011 sudah sejalan
dengan proyeksinya. Pertumbuhan
kredit mencapai 21% menjadi Rp
152,9 triliun, melampaui target
yang dipasang manajemen sebesar 17-20%.
Walau begitu, manajemen memilih bersikap konservatif dengan
tidak mengubah target pertumbuhan kredit, ujar Rahmi dalam riset
yang dipublikasikan belum lama ini.
Dia mencatat, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hanya meningkat 3% menjadi Rp 200,1 triliun.
Ini membuat rasio kredit terhadap
simpanan (LDR) naik menjadi
76,4%, mendekati batas minimum
yang diterapkan Bank Indonesia.
Ke depannya, BNI akan fokus
membiayai proyek ekspansi swasta
yang berbiaya rendah.
Melihat kinerja semester pertama, Rahmi menyatakan, Kim Eng
kemungkinan bakal mengerek target pertumbuhan kredit dari saat ini
18%. BNI kemungkinan juga bisa
menagih sisa kredit sebesar 56%
dari total Rp 2 triliun pada paruh
kedua.
Pacu Kredit
Sementara itu, Direktur Utama
BNI Gatot M Soewondo menyatakan, pendapatan bunga bakal lebih
digenjot pada triwulan III-IV dan
mesin-mesin revenue bakal berjalan lebih cepat. Perseroan berharap sustainable profit growth
yang didapatkan, bukan sekadar
perubahan biaya-biaya dan PPAP,
jelas Gatot.
Sepanjang tahun ini, menurut
Gatot, BNI tetap menargetkan pertumbuhan kredit 17-20%. Tahun ini,
perseroan masih fokus pada transformasi internal, sehingga pertumbuhan kredit di bawah industri.
Beberapa Tantangan
Di sisi lain, analis Deutsche Bank
Raymond Kosasih dan Arinta Harsono menyatakan, ada beberapa
tantangan yang bakal dihadapi BRI.
Pertama, rasio biaya terhadap laba.
Setiap 1% kenaikan biaya akan
memangkas laba sebesar 5%.
Kedua, rendahnya pertumbuhan
kredit. Dalam pandangan dia, pertumbuhan kredit merupakan motor
utama profitabilitas BNI. Jika target
per tumbuhan kredit tidak bisa
dicapai, tentunya akan berdampak
pada laba bersih.
tabel
22
ANALISIS FUNDAMENTAL
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF)
sukses membukukan
peningkatan laba bersih
pada semester pertama
2011 di tengah
lonjakan harga bahan
baku. Pendapatan
konsolidasi meningkat
20,5% menjadi Rp
21,84 triliun,
sedangkan laba bersih
naik 12% menjadi
Rp 1,58 triliun.
tino
DATA FINANSIAL
Year To Date sampai dengan 28 September 2011
DEWA ...........
ENRG ............
ELTY ..............
STAR-W .........
BORN ............
BNBR ............
ADRO ............
KIJA ..............
BUMI ............
PGAS ............
BBRI ..............
LPKR .............
BBKP .............
BMRI .............
PNIN .............
UNSP ............
LPCK .............
TRAM ............
BKSL .............
ASRI ..............
Emiten
TOP NILAI
No Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
ASII ...............
BMRI .............
BBRI ..............
BUMI ............
PGAS ............
TLKM ............
ADRO ............
BBNI .............
BBCA ............
UNTR ............
INDF .............
ITMG .............
ENRG ............
CPIN .............
SMGR ...........
HRUM ...........
INTP ..............
GGRM ...........
BORN ............
LPKR .............
Emiten
PGAS ............
BBRI ..............
BUMI ............
ASII ...............
BMRI .............
ENRG ............
CPIN .............
ADRO ............
TMPI .............
MNCN ...........
BORN ............
INDF .............
KIJA ..............
LPCK .............
ELTY ..............
KRAS .............
BHIT ..............
UNTR ............
BBCA ............
DEWA ...........
Volume (Lot)
TOP FREKUENSI
No Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Volume (Lot)
Emiten
Volume (Lot)
Nilai (Rp)
Frekuensi
Nilai (Rp)
Frekuensi
Nilai (Rp)
Frekuensi
23
24
Warren Edward Buffett, pria kelahiran 30 Agustus 1930 ini tenar ke seluruh
dunia, khususnya para pelaku di pasar finansial, sebagai investor legendaris.
Banyak ucapannya yang menjadi mantra dalam berinvestasi.
BLOOMBERG
GAYA BERINVESTASI
Gaya berinvestasi Warren Buffett adalah gabungan dari disiplin, kesabaran, dan nilai
yang konsisten di atas pasar selama berdekade-dekade.
Buffett menetapkan kriteria perusahaan yang bagus sebagai berikut:
Tingkat pengembalian modalnya bagus dan tanpa banyak utang.
Bisnisnya mudah dipahami.
Melihat laba dalam cash flow.
Bisnisnya kuat, sehingga bebas untuk menetapkan harga.
Tidak memilih yang jenius untuk menjalankan roda usaha.
Laba usahanya dapat diprediksi.
Orientasi manajemennya kepada pemilik usaha.
liki temperamen yang cenderung lebih feminin. LouAnn Lofton menjelaskan ini dalam
bukunya, Warren Buffett Invest Like A Girl.
Buffett sendiri pernah berkata bahwa temperamen lebih penting untuk sukses berinvestasi dibandingkan intelektualitas.
Strategi Investasi
Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan jika pasar saham anjlok dan nilai portofolio kita susut 10% hanya dalam sepekan? Bagaimana
pula jika satu saham begitu menjanjikan saat
membelinya bulan lalu?
Perusahaannya menjual barang kebutuhan
semua orang. Kondisi keuangannya sangat
bagus dan memiliki rekam jejak pertumbuhan yang konsisten. Namun tiba-tiba ekspektasi raihan laba gagal terpenuhi dan harga
sahamnya anjlok 15% dalam sehari.
Apa yang akan dilakukan investor? Apakah menjualnya dan mengutuk diri sendiri
karena membelinya bulan lalu? Apakah akan
duduk rapat-rapat dan tidak melakukan apa
Jangka Panjang
Strategi itu yang membuat dia berhasil
mengubah investasi US$ 100 ribu pada 40
tahun lalu menjadi perusahaan dengan pendapatan US$ 136,18 miliar, laba bersih US$
12,97 miliar, dan total aset US$ 327,23 miliar pada 2010.
Harga adalah apa yang kita bayar, tapi
nilai adalah apa yang kita dapat. Jauh lebih
baik membeli perusahaan luar biasa pada
harga biasa-biasa saja ketimbang perusahaan biasa-biasa saja pada harga luar biasa, kata dia.
Tapi tetap saja kesuksesan Buffett itu unik.
Sebab, value investing itu sangat sulit. Titik
awal untuk mengidentifikasi perusahaan seperti itu nyaris mustahil bagi kebanyakan investor. Sebab, secara psikologis sungguh
menyakitkan untuk membeli saham yang
tidak dilirik orang lain. Bahkan lebih sulit lagi
membeli untuk memertahankannya.
Saya tidak pernah berusaha menghasilkan uang dari pasar saham. Saya membeli
dengan asumsi pasar besok akan tutup dan
tidak buka lagi sampai lima tahun ke depan,
ujar dia.
Beli lah hanya saham yang anda betul-betul
senang memegangnya jika pasar tutup sampai 10 tahun. Periode kepemilikan favorit kami
adalah selamanya, tambah Buffett.
Ia memberi saran bahwa saat terbaik untuk
membeli saham adalah pada hari (day) manakala tidak ada mengapa (y) di dalamnya.
Investor hari ini tidak mendapatkan untung dari pertumbuhan kemarin. Aturan
pertama adalah jangan penah merugi. Aturan kedua adalah jangan pernah lupa dengan aturan pertama, tandas Buffett.
(berbagai sumber)