Disusun oleh:
Tim Pusrengun SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan RI
BukuHealth
Manual 1Systems
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar ABKKesehatan
Kesehatan
Republik
for
Indonesia
Strengthening (AIPHSS)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LANGKAH - LANGKAH
1. LANGKAH 1 PENETAPAN STANDAR KETENAGAAN FASYANKES (STANDAR
i
ii
iii
2
LANGKAH 2
9
16
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
3
4
5
6
Tabel 5
Tabel 6
Kelas A, B, C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Jiwa Kelas A, B, C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Bedah Kelas A, B,
7
8
Tabel 7
C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Kulit dan Kelamin
Tabel 8
Kelas A, B, C
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas
22
2014
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas
23
2014
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas
24
25
Tabel 12
26
DAFTAR LAMPIRAN
A. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS
1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK Puskesmas
Kawasan Perkotaan / Pedesaan / Terpencil dan Sangat Terpencil di
Kabupaten /Kota X
29
ii
30
31
33
33
37
38
32
35
iii
BUKU MANUAL 2
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan
Metode Standar Ketenagaan Minimal
Pada dasarnya metode Standar Ketenagaan Minimal merupakan hasil
pengembangan dari metode Analisis Beban Kerja (ABK) yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan SDMK di berbagai Fasyankes seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik, dan fasyankes lainnya. Fasyankes dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas (misalnya Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D) dan tipe-tipe fasyankes
(misalnya Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskmesmas Kawasan Pedesaan, dan
Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil)
A. TUJUAN
Standar Ketenagaan Minimal bertujuan:
Menyusun rencana kebutuhan minimal SDM Kesehatan di Fasyankes khususnya
Rumah Sakit dan Puskesmas.
B. MANFAAT
Metode tersebut bermanfaat untuk merencanakan kebutuhan SDMK baik tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan secara cepat, karena sudah tersedia
standar ketenagaan minimal sesuai dengan kelas atau tipe fasyankes
bersangkutan.
C. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN
1. Metode Standar Ketenagaan Minimal dapat digunakan menyusun
perencanaan kebutuhan SDMK bagi Fasyankes di wilayah pemerintah daerah
daerah provinsi dan kabupaten/kota (Rumah Sakit dan Puskesmas) sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan (sumber: Permenkes No. 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan Permenkes No.75 Tahun
2014 tentang Puskesmas)
2. Metode Standar Ketenagaan Minimal tepat digunakan untuk pendirian
fasyankes baru sebagai persyaratan izin pendirian. Metode tersebut juga
dapat digunakan untuk perencanaan SDMK pada fasyankes dengan kriteria
khusus seperti fasyankes terpencil, sangat terpencil, dan fasyankes yang tidak
diminati.
3. Metode Standar Ketenagaan Minimal dapat digunakan untuk dasar penetapan
akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit khusus pada standar komponen SDM
Kesehatan (Jenis SDMK dan Jumlahnya per jenis SDMK)
4. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK dapat digunakan untuk
melaksanakan redistribusi di dalam rumah sakit yang bersangkutan atau
redistribusi antar rumah sakit.
5. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDM kesehatan dapat diusulkan untuk
alokasi formasi ke Kementerian PAN-RB Jakarta melalui BKD kabupaten/kota
atau BKD provinsi atau langsung ke Kemen PAN-RB sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
menurut
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jenis Tenaga
Jumlah
Puskesmas
Kawasan Perkotaan
Puskesmas
Kawasan
Pedesaan
Puskesmas
kawasan
Terpencil
dan Sangat
Terpencil
Non RI
RI
Non RI
RI
Non RI
RI
1
5
4
2
1
8
7
2
1
5
4
1
1
8
7
1
1
5
4
1
1
8
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
22
2
2
3
2
31
1
1
2
1
19
2
1
2
1
27
1
1
2
1
19
2
1
2
1
27
Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
1) merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
2) belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
b. Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit (Permenkes No. 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit)
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit
dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah Sakit
Khusus (RSK).
Jenis SDMK
18
4
24
15
12
3
12
10
2
8
4
1
4
36
4
8
2
1
5
10
5
10
1
2
1
2
4
4
8
1
Dises
uaikan
1
1
1
Disesu
aikan
1
4
8
4
8
1
2
1
2
1
Dises
uaikan
1
Dises
uaikan
= TT
Dises
uaikan
dirang
kap
dirang
kap
3TT/2
Prwt
Dises
uaikan
dirang
kap
dirang
kap
3TT/2
Prwt
Dises
uaikan
Tenaga Medis
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
III.
Tenaga keperawatan
Disesu
aikan
= TT
IV.
disesu
aikan
1
2
Dari tabel diatas disebutkan bahwa masih ada jenis tenaga kesehatan
yang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan jenis kebutuhan
pelayanan dan beban kerja yang ada. Demikian juga tenaga non
kesehatan lain ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelayanan dan
beban kerjanya.
2) Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit Khusus (RSK)
Rumah Sakit Khusus
Menurut Pasal 59 dalam Permenkes No.56 Tahun 2014, meliputi:
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
NO
JENIS KETENAGAAN
A.
Medis
Dokter Spesialis Obstetri
Ginekologi
Dokter Subspes Fetomaternal
Dokter Subspes .Obbsgin Sosial
Dokter Subspes . Onkologi
Ginekologi
Dokter Subspes Uroginekologi konst
Dokter Subspes.Kesehatan
Reproduksi
KELAS A
Total
Tenaga
Tetap
4
1
1
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
2
Subspes
pilihan
min.1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
50
25
50
25
12
Kefarmasian
Apoteker
D3 Farmasi/ Asisten Apoteker
1
1
1
1
1
1
IV.
1
2
Laboratorium
S1 Analis Kesehatan
D3 Analis Kesehatan
1
1
1
1
V.
1
2
3
4
Gizi
S1 Gizi Klinik / dietisien
D4 Gizi Klinik / dietisien
D3 Gizi Klinik / dietisien
D1 Gizi Klinik / dietisien
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
VI.
1
Rekam Medis
S1 Rekam Medis
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
II.
1
2
3
4
5
6
III.
S2 Rekam Medis
ii.
N
o
JENIS KETENAGAAN
A.
1
MEDIS
Dokter Spesialis Mata :
5
2
3
1
1
0
A.Refraksi
Spesiali
Spesiali
B.Infeksi dan Imunologi
s
s
mata
ditamb
ditamb
C.Glaukoma
ah 1
ah 1
D.
Bedah Katarak
sub
sub
E.Medical retina
spesiali
spesiali
F. Oftalmologi Komunitas
s
s
A.Refraksi dan Lensa Kontak
9
4
4
2
1
0
B.Infeksi dan Imunologi
Spesiali
Spesiali
mata
s
s
C.Glaukoma
ditamb
ditamb
D.
Bedah katarak
ah 3
ah 3
E. Medical dan simple
sub
sub
surgical retina
spesiali
spesiali
F. Oftalmologi Komunitas
s
s
G.
Pedriatrik
Oftalmologi
H.Bedah Plastik dan
Rekronstruksi
I. Onkologi Mata
Dokter sub Spesialis Mata :
11 sub
5
5 sub
2
0
0
A.Refraksi dan Lensa Kontak spesiali
spesiali
B.Infeksi dan Imunologi
s
s
mata
C.Lensa dan Bedah refraktif
D.
Glaukoma
E. Vitreo Retina
F. Strabismus
G.
Neuro Oftalmologi
H.Plastic rekontruksi
I. Orbita Onkologi
J. Pedriatrik Oftalmologi
K.Oftalmologi Komunitas
Dokter Spesialis Anestesi
1
1
KEPERAWATAN
Keperawatan ruang rawat
1/1 TT
1/1 TT
1/1 TT
inap
Keperawatan ruang operasi
3 / OK
3 / OK
3 / OK
Keperawatan ruang rawat
jalan
TENAGA KESEHATAN
LAIN
Apoteker
2
1
1
SMF/SAA
6
2
2
Ahli Madya Kesehatan
1
1
1
Lingkungan
Ahli Madya Rekam Medis
2
1
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
11
B.
1
2
3
C.
1
2
3
4
Kelas A
Total
Tenaga
tetap
Kelas B
Total
Tenaga
tetap
Kelas C
Total
Tenaga
tetap
10
5
6
D.
1
2
2
1
1
1
-
3
1
2
1
1
1
1
1
1
iii.
iv.
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
NO
JENIS KETENAGAAN
I.
1
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
1
1
1
1
2
l
m
n
1
1
1
Dokter gigi
10
Dokter Umum
Total
4
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
1
1
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
1
1
1
1
1
1
1
1
11
II.
1
Keperawatan
Perawat gigi
10
III.
1
Kefarmasian
Asisten apoteker
IV.
1
2
Keteknisian Medis
Radiografer
Teknisi Gigi
1
3
V.
1
Laboratorium
D3 Analis Kesehatan
VI.
1
2
Rekam Medis
D3 Rekam Medis
Tenaga Terlatih
VII.
1
2
v.
1
2
1
1
1
1
3
8
2
5
1
3
NO
1
JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis
a. Penyakit dalam
b. Anak
c. Ginekologi
d. Bedah onkologi
e. Bedah urologi
f. Mata
g. THT
h. Kulit kelamin
i. Neurologi/saraf
j. Anastesi
k. Radiologi
l. Patologi Anatomi
m. Patologi klinik
n. Gizi medik
o. Rehabilitasi medik
p. Umum
g. Gigi
Total
Kelas A
Tenaga
Tetap
5
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
3
1
Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
Kelas C
Total
Tenaga
Tetap
12
Tenaga Keperawatan
vi.
1:1 TT
1:1 TT
2:3 TT
NO
1
1
2
3
4
5
6
7
JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis
Spesialis Jantung
Sub Spesialis Jantung Klinik
Aritmia
Rehabilitasi Jantung
Vaskular
Bedah Thorak
Saraf
Penyakit Dalam
Paru
Obgyn
PK
Radiologi
Anestesi
Rehabilitasi Medik
PA
Kelas A
Total
Tenaga
Tetap
5
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
3
2
2
Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
Kelas C
Total
Tenaga
Tetap
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
Tenaga Keperawatan :
1:1 TT
1:1 TT
1:1 TT
3
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
JENIS TENAGA
Kelas A
Total Tenag
a
Tetap
Kelas B
Total Tenag
a
Tetap
Kelas C
Total Tenag
a
Tetap
MEDIS
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Dokter Subspesialis Kedokteran
Jiwa
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Anestesi
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Rehab Medis
Dokter Umum
5
1
2
1
2
-
1
-
1
-
1
-
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
3
Dokter Gigi
KEPERAWATAN
Keperawatan ruang rawat inap
Keperawatan ruang rawat intensif
Keperawatan ruang gawat darurat
Keperawatan ruang rawat jalan
1/1 TT
1/1 TT
3 / shift
4 / 100 pasien
1/1 TT
1/1 TT
2 / shift
4 / 100 pasien
1/1 TT
1/1 TT
2 / shift
4 / 100 pasien
14
III.
TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan/Manajemen
Sarjana Ekonomi / Akuntansi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 Umum / SLTA / STM
1
2
3
4
5
6
3
2
1
1
3
30
2
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
5
viii.
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
2
1
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
1
1
NO
JENIS KETENAGAAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1
1
1
2
2
1
1
1
1
15
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
ix.
3
2
10
4
8
1
3
1
2
1
6
20
1
4
1
1
6
2
4
1
2
1
1
1
1
3
1
3
3
10
1
1
2
8
1
1
1
Tabel 10
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A, B, dan C
NO
JENIS KETENAGAAN
I.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
MEDIS
Dokter Spesialis Paru
Dokter Sub Spesialis Paru
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Radioterapi
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Jantung
Dokter Spesialis Patologi Anatomi
Dokter Spesialis Bedah Thoraks
Dokter Spesialis Anastesi
Dokter Spesialis Rehap Medis
Dokter Umum
II.
1
KEPERAWATAN
Keperawatan Ruang Rawat Inap
Keperawatan Ruang Rawat Intensif
Keperawatan Ruang Gawat Darurat
(per shiff)
KELAS A
Total
Tenaga
Tetap
23
3
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
12
1
2
1
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
4
1
1/1 tt
1/1 tt
1/1 tt
1/1 tt
1/1 tt
1/1 tt
1/1 pasien
1/1 pasien
1/2 pasien
1
1
1
1
1
1
16
4/100 pasien
4/100 pasien
4/100 pasien
III.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
32
1
1
5
3
4
2
1
1
3
8
3
20
1
1
3
2
2
1
1
1
2
5
1
11
1
IV.
1
2
3
4
5
6
TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan / Manegement
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 / SLTA/ STM
38
1
2
1
1
3
30
15
1
1
1
1
1
10
x.
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
5
Tabel 11
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus THT Kelas A, B, dan C
KELAS A
Total
Tenaga
Tetap
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
NO
JENIS KETENAGAAN
A.
Tenaga Medis
Dokter Spesialis :
THT
4
2
2
1
1
Bedah
2
1
1
Saraf
1
1
Bedah THT KL
2
1
1
Bedah Plastik
1
Bedah Mulut
2
1
1
Bedah Saraf
1
Penyakit Dalam
3
1
2
1
1
Jantung
1
Radiologi
2
1
1
Patologi Klinik
2
1
1
1
Patologi Anatomi
1
1
1
Mikrobiologi
1
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
17
14
Rehabilitasi Medik
Tenaga Keperawatan:
C
1
2
3
4
5
1:1 TT
1:1 TT
2:3 TT
3
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JENIS TENAGA
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
2
1
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Ortpedi
2
1
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
1
0
0
Dokter Sub Spesialis Bedah Urologi
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
2
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Digestif
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio Toraks
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Onkologi
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Vaskuler
1
Dokter Spesialis Anestesi
3
2
1
Konsultan Inensive Care
2
1
Dokter Umum
5
3
1
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2
1
1
Dokter Spesialis Anak
1
Dokter Spesialis Obgyn
2
1
1
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
1
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
2
1
1
Dokter Spesialis Patologi Klinik
1
1
1
Dokter Spesialis Patologi Anantomi
1
1
Dokter Spesialis Radiologi
1
1
1
Dokter Spesialis Gizi
1
1
Tenaga Keperawatan
1:1 TT
1:1 TT
1:1 TT
- Sarjana Keperawatan
+
+
+
- D3 Keperawatan
+
+
+
- Ahli madya fisioterapis
+
+
+
- Ahli madya terapis Okupasi
+
+
+
- Teknisi ortotik prostetik
+
+
+
TENAGA KESEHATAN LAIN
Apoteker
+
+
+
Ahli madya penata rongent
+
+
+
Ahli madya penata anestesi
+
+
+
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
18
d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e
f
g
xii.
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
NO
JENIS KETENAGAAN
A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Medis
Dokter Spesialis Jiwa
Dokter Spesialis Syaraf
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Dokter Spesialis Paru
Dokter Spesialis Anastesi
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Rehab Medis
Dokter Umum
Dokter Gigi
B.
1
2
Keperawatan
Keperawatan Ruang Rawat Inap
Keperawatan Ruang Rawat Intensif
Keperawatan Ruang Gawat Darurat
(per shiff)
Perawatan Ruang Rawat Jalan
Tambahan
3
4
C.
1
2
3
Total
KELAS A
Tenaga
Tetap
5
1
2
1
1
1
1
1
1
10
2
KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
2
1
1
KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
1
5
1
7
1
1/2 tt
1/1 tt
1/2 tt
1/1 tt
1/3 tt
1/1 tt
3/ shiff
2/ shiff
2/ shiff
4/100
4/100
4/100
1
1
5
19
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pekerja sosial
SKM
Akademi Farmasi
Akademi Teknologi Elektromedis
Akademi Penata Rotgen
Akademi Gizi
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
Ahli Madya Rekam Medis
Fisioterapis
Akademi Analis Kesehatan (AAK)
Perawat Anastesi
5
3
8
3
4
3
1
3
2
8
3
D.
1
2
3
4
5
6
TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan / Manegement
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 / SLTA/ STM
2
2
1
1
3
30
xiii.
3
2
6
2
2
2
2
1
3
1
1
1
1
1
1
3
1
2
1
5
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
5
NO
1
JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis :
Penyakit dalam
Bedah Vaskuler
Psikiater
Paru-paru
Mata
Saraf
Anak
Rehab Medik
Radiologi
PK
Kelas A
Total
Tenaga
Tetap
5
1
1
1
1
1
2
1
1
1
Tenaga Keperawatan :
1:1 TT
Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2
3
1
1
1
Kelas C
Total
Tenaga
Tetap
1
1
1
1
1
1
1
1:1 TT
2:3 TT
3
2
2
1
2
1
1
1
SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
1
1
1
1
20
Laboratorium
Sterilisasi
Rekam Medik
1
1
1
2. Langkah-02
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Fasyankes (Puskesmas,
Rumah Sakit Umum, dan Rumah Sakit Khusus)
a. Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas
1) Puskesmas Kawasan Perkotaan
Contoh:
Tabel 8
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Perkotaan M
di Kabupaten X Tahun 2014
Puskesmas Perkotaan M
(Non Rawat Inap)
Puskesmas Perkotaan N
(Rawat Inap)
No.
Jenis SDMK
Jml.
SDMK
saat ini
Standar
SDMK
Kesenja
ngan
Jml.
SDMK
Standar
SDMK
Kesenja
ngan
(1)
1
(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah
(3)
1
(4)
1
(5)
0
(6)
1
(7)
2
(8)
1
5
3
0
1
5
4
2
0
0
-1
-2
1
6
5
1
1
8
7
2
0
-2
-2
-1
1
0
1
1
0
-1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
4
17
1
1
3
2
22
0
-1
-2
+2
-5
1
1
2
5
23
2
2
3
2
31
-1
-1
-1
+3
-7
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-1
21
5) Masing-masing jenis SDMK pada kolom (5) dan (8), hasilnya dapat Plus (+)
berarti kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
sesuai antara jumlah SDMK saat ini dengan standar Jumlah SDMK
(Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas).
2)
Contoh :
Tabel 9
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Pedesaan N
di Kabupaten X Tahun 2014
No.
Jenis SDMK
(1)
1
(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Puskesmas Kawasan
Pedesaan N
(Rawat Inap)
Jml.
Standar Kesenja
SDMK
SDMK
ngan
(6)
1
(7)
2
(8)
-1
0
3
2
0
1
5
4
1
-1
-2
-2
-1
0
4
4
1
1
8
7
1
-1
-4
-3
0
1
0
1
1
0
-1
1
0
1
1
0
-1
1
0
1
3
12
1
1
2
1
19
0
-1
-1
+2
-7
0
1
2
3
17
2
1
2
1
27
-2
0
0
+2
-10
22
3)
Contoh :
Tabel 10
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil O
di Kabupaten X Tahun 2014
No.
Jenis SDMK
(1)
1
(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
(6)
0
(7)
2
(8)
-1
0
3
2
0
1
5
4
1
-1
-2
-2
-1
0
5
2
0
1
8
7
1
-1
-3
-5
-1
1
0
1
1
0
-1
1
0
1
1
0
-1
0
0
1
3
10
1
1
2
1
19
-1
-1
-1
+2
-9
0
0
2
3
13
2
1
2
1
27
-2
-1
0
+2
-14
23
8
2
1
0
-1
0
-7
-5
-
-1
1
1
6
3
6
1
2
4
4
8
1
Disesuaikan
dirangkap
dirangkap
3TT/2Prwt
Disesuaikan
0
-1
+2
-1
-2
0
1
0
dirangkap
dirangkap
3TT/1Prwt
12
Kesen
jangan
SDMK
(5)
2
8
5
0
0
-
24
4) Kolom (5) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK, hasilnya dapat Plus (+) berarti
kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
Jumlah SDMK yang ada saat ini sesuai dengan Standar Jumlah SDMK
(Permenkes No.56 tahun 2013 tentang Klasifikasi dan Izin Rumah Sakit).
Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung rencana kebutuhan SDMK untuk
Rumah SakitUmum lainnya Kelas A, B, dan D.
c. Rencana Kebutuhan SDMK Rumah Sakit Khusus
Contoh :
Tabel 12
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Rumah Sakit Khusus (Rumah Sakit Bedah) Q (misal kelas C)
Kabupaten/kota X Tahun 2014
No
(1)
1
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
3
a
b
c
d
Jenis SDMK
Jumlah SDMK
RS Bedah Q
saat ini
Standar SDMK
RS Bedah Q
Kesenjang
an Jumlah
SDMK
(2)
(3)
(4)
(5)
Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
1
1
0
Dokter Sub Spesialis Bedah
1
1
0
Ortpedi
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
0
0
0
Dokter Sub Spesialis Bedah
Urologi
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
Dokter Sub Spesialis Bedah
Digestif
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio
Toraks
Dokter Sub Spesialis Bedah
Onkologi
Dokter Sub Spesialis Bedah
Vaskuler
Dokter Spesialis Anestesi
1
1
0
Konsultan Inensive Care
Dokter Umum
3
1
0
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1
1
0
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Obgyn
0
1
-1
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
Dokter Spesialis Rehabilitasi
1
1
0
Medik
Dokter Spesialis Patologi Klinik
0
1
-1
Dokter Spesialis Patologi
Anantomi
Dokter Spesialis Radiologi
0
1
-1
Dokter Spesialis Gizi
Tenaga Keperawatan
1:1 TT
1:1 TT
- Sarjana Keperawatan
+
+
0
- D3 Keperawatan
+
+
0
- Ahli madya fisioterapis
+
+
0
- Ahli madya terapis Okupasi
+
+
0
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
25
e
4
a
b
c
d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e
f
g
+
+
+
+
+
+
+
+
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
0
0
0
0
0
+
+
+
+
0
0
26
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
FORMAT HASIL ABK KESEHATAN
A. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS
1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN
PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL DI KABUPATEN /
KOTA X
2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS SE PROVINSI
3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS SE
INDONESIA
27
No Jenis SDMK
(Non Rawat Inap)
Jml.
Standar Kesenjangan
SDMK
SDMK
saat ini
(1)
(2)
(4)
(5)
(3)
1
Dokter / dokter
layanan primer
2
Dokter gigi
3
Perawat
4
Bidan
5
Tenaga
Kesmas
6
Tenaga kesling
7
Ahli teknologi
Lab. medik
8
Tenaga gizi
9
Tenaga
kefarmasian
10 Tenaga
Adminintrasi
11 Pekarya
12
13 dst
TOTAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Puskesmas Kawasan
(6)
(7)
(8)
28
2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT
TERPENCIL DI PROVINSI Y
PROVINSI : ..
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
KABUPATEN
(2)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
dst
TOTAL (PROVINSI )
Dokter gigi
Jml. SDMK
Standar
saat ini
SDMK
(6)
(7)
Kesenjangan
Jml. SDMK
saat ini
(8)
(9)
Perawat
Standar
SDMK
(10)
dst
Kesenjangan
(11)
(12)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal
29
30
3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT
TERPENCIL SE INDONESIA
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
PROVINSI
(2)
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
dst
TOTAL (INDONESIA)
Dokter gigi
Jml. SDMK
Standar
saat ini
SDMK
(6)
(7)
Kesenjangan
Jml. SDMK
saat ini
(8)
(9)
Perawat
Standar
SDMK
dst
Kesenjangan
(10)
(11)
KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal
30
31
(12)
No
(1)
I.
Tenaga Medis
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
III.
IV.
Jumlah SDMK
saat ini
(3)
JENIS SDMK
(2)
Standar
Juml. SDMK
(4)
Kesenjangan
SDMK
(5)
KETERANGAN:
(1) Isi dengan nomor urut
(2) Isi jenis SDMK
(3) Isi data jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan kelas RSU)
(4) Isi Standar SDMK RSU (sesuai dengan kelas RSU) dan Isi kesenjangan SDMK RSU yakni (3) (4)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal
31
32
Kabupaten / Kota
(1)
1 A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
(2)
Dr.umum
I
II
III
(3)
(4)
(5)
Drg Umum
I
II
III
(6)
(7)
(8)
Dr.Spec .
I
II
III
(9)
(10)
(11)
dst
dst..
(12)
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
dst
PROVINSI ..
KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
32
33
PROVINSI
(1)
1 AA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
(2)
I
(3)
Dr.umum
II
III
(4)
(5)
I
(6)
Drg Umum
II
III
(7)
(8)
I
(9)
Dr.Spec .
II
III
(10)
(11)
dst
dst..
(12)
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
dst
TOTAL (INDONESIA)
KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
34
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
33
Jenis SDMK
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
a
b
Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
Dokter Sub Spesialis Bedah
Ortpedi
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
Dokter Sub Spesialis Bedah
Urologi
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
Dokter Sub Spesialis Bedah
Digestif
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio
Toraks
Dokter Sub Spesialis Bedah
Onkologi
Dokter Sub Spesialis Bedah
Vaskuler
Dokter Spesialis Anestesi
Konsultan Inensive Care
Dokter Umum
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Obgyn
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
Dokter Spesialis Rehabilitasi
Medik
Dokter Spesialis Patologi Klinik
No
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
2
a
b
c
d
e
f
35
34
g
h
i
3
a
b
c
d
e
4
a
b
c
d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e
Tenaga Keperawatan
- Sarjana Keperawatan
- D3 Keperawatan
- Ahli madya fisioterapis
- Ahli madya terapis Okupasi
- Teknisi ortotik prostetik
TENAGA KESEHATAN LAIN
Apoteker
Ahli madya penata rongent
Ahli madya penata anestesi
Ahli madya laboratotium / analis
medis
Ahli madya gizi
Asisten apoteker
Ahli madya rekam medis
Ahli madya kesehatan lingkungan
Ahli madya elektro medik
TENAGA PENUNJANG
ADMINISTRASI
Magister Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
35
f Akademi Komputer
g Tenaga administrasi lainnya
KETERANGAN:
(1) Isi dengan nomor urut
(2) Isi jenis SDMK
(3) Isi data jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan kelas RSK)
(4) Isi Standar SDMK RSK (sesuai dengan kelas RSK)
(5) Isi kesenjangan SDMK RSK yakni (3) (4)
I = Jumlah SDMK saat ini
II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSK)
III = Kesenjangan SDMK
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal
2.
No
Kabupaten / Kota
(1)
1 A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
(2)
I
(3)
Dr.umum
II
III
(4)
(5)
I
(6)
Drg Umum
II
III
(7)
(8)
I
(9)
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
dst
PROVINSI ..
KETERANGAN :
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal
36
Dr.Spec .
II
III
(10)
(11)
dst
dst..
(12)
36
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3.
37
No
PROVINSI
(1)
1 AA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
(2)
Dr.umum
I
II
III
(3)
(4)
(5)
Drg Umum
I
II
III
(6)
(7)
(8)
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
dst
TOTAL (INDONESIA)
KETERANGAN :
37
Dr.Spec .
I
II
III
(9)
(10)
(11)
dst
dst..
(12)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
38
38