Anda di halaman 1dari 39

BUKU MANUAL 2

Perencanaan Kebutuhan SDM


Kesehatan Berdasarkan Standar
Ketenagaan Minimal

Disusun oleh:
Tim Pusrengun SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan RI

Kerja sama antara


Pusrengun SDM Kesehatan-Badan PPSDM Kesehatan
Kemenkes RI dan AIPHSS-AusAID Jakarta
Australia Indonesia
Partnership
Kementerian

BukuHealth
Manual 1Systems
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar ABKKesehatan
Kesehatan
Republik
for
Indonesia
Strengthening (AIPHSS)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LANGKAH - LANGKAH
1. LANGKAH 1 PENETAPAN STANDAR KETENAGAAN FASYANKES (STANDAR

i
ii
iii
2

KETENAGAAN MINIMAL PUSKESMAS DAN STANDAR


2.

LANGKAH 2

KETENAGAAN MINIMAL RSU


PERHITUNGAN RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

FASYANKES (PUSKESMAS, RSU, DAN RS KHUSUS)


LAMPIRAN - LAMPIRAN

9
16

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan


Minimal

DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4

Standar Ketenagaan Puskesmas


Standar Ketenagaan Rumah Sakit Umum (RSU)
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Mata Kelas A, B, C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Rehabilitasi Medik

3
4
5
6

Tabel 5
Tabel 6

Kelas A, B, C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Jiwa Kelas A, B, C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Bedah Kelas A, B,

7
8

Tabel 7

C
Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Kulit dan Kelamin

Tabel 8

Kelas A, B, C
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas

22

Kawasan Perkotaan M di Kabupaten / Kota X Tahun


Tabel 9

2014
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas

23

Kawasan Pedesaan N di Kabupaten / Kota X Tahun


Tabel 10

2014
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas

24

Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil O di Kabupaten /


Tabel 11

Kota X Tahun 2014


Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK RSU P (missal

25

Tabel 12

Kelas C) Kabupaten / Kota X Tahun 2014


Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK RS Khusus

26

(missal RS Bedah Q Kelas C) Kabupaten / Kota X Tahun


2014

DAFTAR LAMPIRAN
A. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS
1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK Puskesmas
Kawasan Perkotaan / Pedesaan / Terpencil dan Sangat Terpencil di
Kabupaten /Kota X

29

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan


Minimal

ii

2. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan minimal SDMK Puskesmas se


Provinsi

30

3. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan minimal SDMK Puskesmas se


Indonesia
B. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU
1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU Kabupaten /
Kota

31

2. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU se Provinsi


3. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU se Indonesia
C. RENCANA KEBUTUHAN MINIMALSDMK RS KHUSUS
1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK Kabupaten /
Kota

33
33

2. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK se Provinsi


3. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK se Indonesia

37
38

32

35

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan


Minimal

iii

BUKU MANUAL 2
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan
Metode Standar Ketenagaan Minimal
Pada dasarnya metode Standar Ketenagaan Minimal merupakan hasil
pengembangan dari metode Analisis Beban Kerja (ABK) yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan SDMK di berbagai Fasyankes seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik, dan fasyankes lainnya. Fasyankes dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas (misalnya Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D) dan tipe-tipe fasyankes
(misalnya Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskmesmas Kawasan Pedesaan, dan
Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil)
A. TUJUAN
Standar Ketenagaan Minimal bertujuan:
Menyusun rencana kebutuhan minimal SDM Kesehatan di Fasyankes khususnya
Rumah Sakit dan Puskesmas.
B. MANFAAT
Metode tersebut bermanfaat untuk merencanakan kebutuhan SDMK baik tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan secara cepat, karena sudah tersedia
standar ketenagaan minimal sesuai dengan kelas atau tipe fasyankes
bersangkutan.
C. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN
1. Metode Standar Ketenagaan Minimal dapat digunakan menyusun
perencanaan kebutuhan SDMK bagi Fasyankes di wilayah pemerintah daerah
daerah provinsi dan kabupaten/kota (Rumah Sakit dan Puskesmas) sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan (sumber: Permenkes No. 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan Permenkes No.75 Tahun
2014 tentang Puskesmas)
2. Metode Standar Ketenagaan Minimal tepat digunakan untuk pendirian
fasyankes baru sebagai persyaratan izin pendirian. Metode tersebut juga
dapat digunakan untuk perencanaan SDMK pada fasyankes dengan kriteria
khusus seperti fasyankes terpencil, sangat terpencil, dan fasyankes yang tidak
diminati.
3. Metode Standar Ketenagaan Minimal dapat digunakan untuk dasar penetapan
akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit khusus pada standar komponen SDM
Kesehatan (Jenis SDMK dan Jumlahnya per jenis SDMK)
4. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK dapat digunakan untuk
melaksanakan redistribusi di dalam rumah sakit yang bersangkutan atau
redistribusi antar rumah sakit.
5. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDM kesehatan dapat diusulkan untuk
alokasi formasi ke Kementerian PAN-RB Jakarta melalui BKD kabupaten/kota
atau BKD provinsi atau langsung ke Kemen PAN-RB sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

D. JENIS DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN OLEH FASYANKES


UNTUK PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
1. Informasi Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
yakni Kelompok dan Jenis Tenaga Kesehatan.
2. Informasi Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit (tercantum Standar Kebutuhan Minimal Tenaga Kesehatan
untuk Rumah Sakit menurut Klas A, B, C, dan D) .
3. Informasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
4. Data jenis, jumlah, dan kualifikasi SDMK sebagai data kondisi saat ini atau
tahun terakhir untuk dibandingkan dengan Standar Kebutuhan Minimal
(sumber data: Sekretariat rumah sakit atau sekretariat Dinkes
Kabupaten/kota).
E. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMK FASYANKES
1. Langkah-01
Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Fasyankes (Standar Ketenagaan
Puskesmas dan Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit)
a. Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas
Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

menurut

SDMK Puskesmas terdiri dari Tenaga Kesehatan (Nakes) dan tenaga


non kesehatan. Jenis dan jumlah Nakes dan tenaga non kesehatan
dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan
jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan
persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
Jenis sdmk paling sedikit terdiri atas:
1) dokter atau dokter layanan primer;
2) dokter gigi;
3) perawat;
4) bidan;
5) tenaga kesehatan masyarakat;
6) tenaga kesehatan lingkungan;
7) ahli teknologi laboratorium medik;
8) tenaga gizi; dan
9) tenaga kefarmasian.

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas berdasarkan


Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, sebagai berikut:
Tabel 1
Standar Ketenagaan Puskesmas

No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Jenis Tenaga

Dokter atau dokter


layanan primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Lab.
medik
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya

Jumlah

Puskesmas
Kawasan Perkotaan

Puskesmas
Kawasan
Pedesaan

Puskesmas
kawasan
Terpencil
dan Sangat
Terpencil

Non RI

RI

Non RI

RI

Non RI

RI

1
5
4
2

1
8
7
2

1
5
4
1

1
8
7
1

1
5
4
1

1
8
7
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1
3
2
22

2
2
3
2
31

1
1
2
1
19

2
1
2
1
27

1
1
2
1
19

2
1
2
1
27

Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
1) merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
2) belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
b. Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit (Permenkes No. 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit)
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit
dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah Sakit
Khusus (RSK).

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

Salah satu dasar penetapan klasifikasi Rumah Sakit Umum tersebut


adalah tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan menurut jenis,
jumlah dan kualifikasi, sebagai berikut.
1)
Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sskit Umum (RSU)
Tabel 2
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Umum kelas A, B, C, dan D
No
I.

Jenis SDMK

18
4
24
15

12
3
12
10

2
8

4
1
4

36
4

8
2

1
5
10
5
10
1
2

1
2
4
4
8
1
Dises
uaikan

1
1

1
Disesu
aikan

1
4
8
4
8
1
2
1
2
1
Dises
uaikan

1
Dises
uaikan
= TT
Dises
uaikan

dirang
kap
dirang
kap
3TT/2
Prwt
Dises
uaikan

dirang
kap
dirang
kap
3TT/2
Prwt
Dises
uaikan

Tenaga Medis
1
2
3
4
5
6
7

II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Dr.Umum (yanmedik dasar)


Drg.Umum (Yanmedik Gilut)
Dr.Spec (setiap jenis yan spes dasar)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec
penunjang)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec lain)
Dr.Sub Spec lain (setiap jenis yanmedik
subspec)
Drg.Spec gilut (setiap jenis yanmedik spec
gilut)
Tenaga Kefarmasian
Apoteker (Ka Instalasi)
Apoteker (Rwt jalan)
Teknis kefarmasian (Rwt jalan)
Apoteker (Rwt Inap)
Teknis kefarmasian (Rawat Inap)
Apoteker(IGD)
Teknis kefarmasian (IGD)
Apoteker (ICU)
Teknis kefarmasian (ICU)
Apoteker (Koord penerima + distribusi)
Teknis kefarmasian (penerima dan distribusi),
dihitung sesuai kebutuhan pelayanan dan beban
kerja

12

Apoteker (Koord prod)

13

Teknis kefarmasian (produksi), dihitung sesuai

III.

Tenaga keperawatan

Disesu
aikan
= TT

IV.

Nakes dan Non Nakes lain (dihitung sesuai


kebutuhan pelayanan dan beban kerja)

disesu
aikan

kebutuhan pelayanan dan beban kerja

1
2

Dari tabel diatas disebutkan bahwa masih ada jenis tenaga kesehatan
yang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan jenis kebutuhan
pelayanan dan beban kerja yang ada. Demikian juga tenaga non
kesehatan lain ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelayanan dan
beban kerjanya.
2) Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit Khusus (RSK)
Rumah Sakit Khusus
Menurut Pasal 59 dalam Permenkes No.56 Tahun 2014, meliputi:
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

RSK Ibu dan Anak;


RSK Mata;
RSK Otak;
RSK Gigi dan Mulut;
RSK Kanker;
RSK Jantung dan Pembuluh Darah;
RSK Jiwa;
RSK Infeksi;
RSK Paru;
RSK Telinga Hidung-Tenggorokan;
RSK Bedah;
RSK Ketergantungan Obat; dan
RSK Ginjal.

Adapun Standar Ketenagaan Minimal untuk Rumah Sakit Khusus


mengacu pada ketentuan yang berlaku yang masih menggunakan
Lampiran II Permenkes No.340 tahun 2010, dengan catatan bahwa
Permenkes No. 340 tahun 2010 telah dicabut sejak diberlakukan
Permenkes No. 56 tahun 2013 kecuali Lampiran II untuk Klasifikasi Rumah
Sakit Khusus, sebagai berikut.
i.

Rumah Sakit Khusus IBU dan ANAK


Tabel 3
Standar Ketenagaan Minimal
Rumah Sakit Ibu dan Aanak

NO

JENIS KETENAGAAN

A.

Medis
Dokter Spesialis Obstetri
Ginekologi
Dokter Subspes Fetomaternal
Dokter Subspes .Obbsgin Sosial
Dokter Subspes . Onkologi
Ginekologi
Dokter Subspes Uroginekologi konst
Dokter Subspes.Kesehatan
Reproduksi

Dokter Spesialis Anak


Dokter Subspes Alergi Imunologi

KELAS A
Total
Tenaga
Tetap

4
1
1

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap

2
Subspes
pilihan
min.1

1
1
1

Dokter Subspes Endokrinologi


Sub
Dokter Subspes Gastrohepathologi
spes
Dokter Subspes Nutrisi dan Metabolik
min.1
Dokter Subspes Hematologi dan
Onkologi
sesuai
Dokter Subspes Kardiologi
pelayanan
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

Dokter Subspes Nefrologi


Dokter Subspes Neurologi
Dokter Subspes Gawat Darurat
Dokter Subspes Pencitraan Anak
Dokter Subspes Infeksi Tropis
Dokter Subspes Perinatologi
Dokter Subspes Respirologi
Dokter Subspes Tumbuh Kembang
3

DOKTER SPESIALIS LAINNYA


a. Spesialis Bedah Anak
b. Spesialis Rehabilitasi Medik
c. Spesialis Mata
d. Spesialis THT
e. SpesialisKulit Kelamin
f. Spesialis Bedah Umum
g. Spesialis Penyakit Dalam
h. Spesialis Anastesi
i. Spesialis Radiologi
j. Spesialis Patologi Klinik
k. Spesialis Patologi Anatomi

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1

1
1
1
1
1

1
1
1
1

100

50

25

50

25

12

Kefarmasian
Apoteker
D3 Farmasi/ Asisten Apoteker

1
1

1
1

1
1

IV.
1
2

Laboratorium
S1 Analis Kesehatan
D3 Analis Kesehatan

1
1

1
1

V.
1
2
3
4

Gizi
S1 Gizi Klinik / dietisien
D4 Gizi Klinik / dietisien
D3 Gizi Klinik / dietisien
D1 Gizi Klinik / dietisien

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1

VI.
1

Rekam Medis
S1 Rekam Medis
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

II.
1
2
3
4
5
6
III.

Keperawatan dan Bidan


Keperawatan
S2 Keperawatan + PONEK
S1 Keperawatan + PONEK
D3 Keperawatan + PONEK
Bidan
D4 Kebidanan terlatih PONEK
D3 Kebidanan terlatih PONEK
D1 Kebidanan terlatih PONEK

S2 Rekam Medis

ii.

Rumah Sakit Khusus MATA


Tabel 4
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Mata Kelas A, B, dan C

N
o

JENIS KETENAGAAN

A.
1

MEDIS
Dokter Spesialis Mata :
5
2
3
1
1
0
A.Refraksi
Spesiali
Spesiali
B.Infeksi dan Imunologi
s
s
mata
ditamb
ditamb
C.Glaukoma
ah 1
ah 1
D.
Bedah Katarak
sub
sub
E.Medical retina
spesiali
spesiali
F. Oftalmologi Komunitas
s
s
A.Refraksi dan Lensa Kontak
9
4
4
2
1
0
B.Infeksi dan Imunologi
Spesiali
Spesiali
mata
s
s
C.Glaukoma
ditamb
ditamb
D.
Bedah katarak
ah 3
ah 3
E. Medical dan simple
sub
sub
surgical retina
spesiali
spesiali
F. Oftalmologi Komunitas
s
s
G.
Pedriatrik
Oftalmologi
H.Bedah Plastik dan
Rekronstruksi
I. Onkologi Mata
Dokter sub Spesialis Mata :
11 sub
5
5 sub
2
0
0
A.Refraksi dan Lensa Kontak spesiali
spesiali
B.Infeksi dan Imunologi
s
s
mata
C.Lensa dan Bedah refraktif
D.
Glaukoma
E. Vitreo Retina
F. Strabismus
G.
Neuro Oftalmologi
H.Plastic rekontruksi
I. Orbita Onkologi
J. Pedriatrik Oftalmologi
K.Oftalmologi Komunitas
Dokter Spesialis Anestesi
1
1
KEPERAWATAN
Keperawatan ruang rawat
1/1 TT
1/1 TT
1/1 TT
inap
Keperawatan ruang operasi
3 / OK
3 / OK
3 / OK
Keperawatan ruang rawat
jalan
TENAGA KESEHATAN
LAIN
Apoteker
2
1
1
SMF/SAA
6
2
2
Ahli Madya Kesehatan
1
1
1
Lingkungan
Ahli Madya Rekam Medis
2
1
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

11
B.
1
2
3
C.
1
2
3
4

Kelas A
Total

Tenaga
tetap

Kelas B
Total

Tenaga
tetap

Kelas C
Total

Tenaga
tetap

10

5
6
D.
1

Analis Ahli Kesehatan (AAK)


Perawat Anestesi
TENAGA PENUNJANG
S2
Perumahsakitan/Manajeme
n
2 Sarjana Ekonomi
3 Sarjana Hukum
4 Akademi Komputer
Catatan : *) Minimal on call

2
2

1
1

1
-

3
1
2

1
1
1

1
1
1

iii.

Rumah Sakit Khusus OTAK (belum ada Standar Ketenagaan


Minimal)

iv.

Rumah Sakit Khusus GIGI dan MULUT


Tabel 5
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kelas A, B, dan C
KELAS A
Tenaga
Tetap

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap

NO

JENIS KETENAGAAN

I.
1
a
b
c
d
e
f
g

TENAGA MEDIS KEDOKTERAN


GIGI
Dokter Gigi Spesialis
Bedah Mulut
Orthopedi
Konservasi
Prosthodonti
Pedodonsi
Periodonsi
Penyakit Mulut

h
i
j
k

Dokter Ahli Lainnya:


Kesehatan Gigi Masyarakat ( Dental
Public Healt)
Dental Material
Oral Biologi
Dental Radiologi

1
1
1
1

2
l
m
n

Dokter Spesialis lainnya


Anesthesi
Patologi klinik
Dokter dengan pelatihan PPGD

1
1
1

Dokter gigi

10

Dokter Umum

Total

4
3
2
2
2
2
2

2
1
1
1
1
1
1

2
3
2
1
1
1
1

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap

1
1
1

1
1
1

1
1

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

11

II.
1

Keperawatan
Perawat gigi

10

III.
1

Kefarmasian
Asisten apoteker

IV.
1
2

Keteknisian Medis
Radiografer
Teknisi Gigi

1
3

V.
1

Laboratorium
D3 Analis Kesehatan

VI.
1
2

Rekam Medis
D3 Rekam Medis
Tenaga Terlatih

VII.
1
2

Tenaga Non Kesehatan


Administrasi
Kebersihan

v.

1
2

1
1

1
1

3
8

2
5

1
3

Rumah Sakit Khusus KANKER


Tabel 6
Standar Ketenagaan Minimal
Rumah Sakit Khusus Kanker Kelas A, B, dan C

NO
1

JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis
a. Penyakit dalam
b. Anak
c. Ginekologi
d. Bedah onkologi
e. Bedah urologi
f. Mata
g. THT
h. Kulit kelamin
i. Neurologi/saraf
j. Anastesi
k. Radiologi
l. Patologi Anatomi
m. Patologi klinik
n. Gizi medik
o. Rehabilitasi medik
p. Umum
g. Gigi

Total

Kelas A
Tenaga
Tetap
5
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
3
1

Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
1
1

1
1
1
1

3
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
2
1

Kelas C
Total
Tenaga
Tetap

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

12

Tenaga Keperawatan

Tenaga Kesehatan Non Medik


a. Kefarmasian
b. Gizi
c. Keteknisian Medis
d. Kesehatan Masyarakat
e. Laboratorium
f. Kesehatan lainnya

vi.

1:1 TT

1:1 TT

2:3 TT

Rumah Sakit Khusus JANTUNG


Tabel 7
Standar Ketenagaan Minimal
Rumah Sakit Khusus Jantung Kelas A, B, dan C

NO
1

1
2
3
4
5
6
7

JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis
Spesialis Jantung
Sub Spesialis Jantung Klinik
Aritmia
Rehabilitasi Jantung
Vaskular
Bedah Thorak
Saraf
Penyakit Dalam
Paru
Obgyn
PK
Radiologi
Anestesi
Rehabilitasi Medik
PA

Kelas A
Total
Tenaga
Tetap
5
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
3
2
2

Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2

1
1
1
1
1
1
1

3
1
1
1

Kelas C
Total
Tenaga
Tetap

1
1
1
1
1
1
2
1
1

1
1
1
1

Tenaga Keperawatan :

1:1 TT

1:1 TT

1:1 TT

Tenaga Kesehatan Lain


Kefarmasian
Gizi
Keteknisian Medis
Kesehatan Masyarakat
Laboratorium
Sterilisasi
Rekam Medik

3
2
2
1
1
1
1

2
1
1
1
1

1
1
1
1
1

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

13

vii. Rumah Sakit Khusus JIWA


Tabel 8
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Jiwa Kelas A, B, dan C
N
o
A
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
B
.
1
2
3
4
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

JENIS TENAGA

Kelas A
Total Tenag
a
Tetap

Kelas B
Total Tenag
a
Tetap

Kelas C
Total Tenag
a
Tetap

MEDIS
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Dokter Subspesialis Kedokteran
Jiwa
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Anestesi
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Rehab Medis
Dokter Umum

5
1

2
1

2
-

1
-

1
-

1
-

1
1
1
1
1
1
1
5

1
1
1
1
3

Dokter Gigi

KEPERAWATAN
Keperawatan ruang rawat inap
Keperawatan ruang rawat intensif
Keperawatan ruang gawat darurat
Keperawatan ruang rawat jalan

1/1 TT
1/1 TT
3 / shift
4 / 100 pasien

1/1 TT
1/1 TT
2 / shift
4 / 100 pasien

1/1 TT
1/1 TT
2 / shift
4 / 100 pasien

TENAGA KESEHATAN LAIN


Apoteker
3
`2
1
1
Psikolog Klinis
2
1
1
1
Pekerja Sosial
3
2
1
1
SKM
2
1
0
0
SMF / SAA
5
3
2
2
Ahli Madya Gizi / SPAG
3
2
1
1
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
2
1
1
1
Ahli Madya Rekam Medis
3
2
1
1
Ahli Madya Fisioterapis
3
2
1
1
Ahli Madya Analis Kesehatan (AAK)
4
3
2
2
Perawat Anestesi
1
1
1
1
Ahli Madya Radiografer
2
1
1
1
Ahli Madya Elektromedis
2
1
1
1
Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
1
1
1
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

14

III.

TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan/Manajemen
Sarjana Ekonomi / Akuntansi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 Umum / SLTA / STM

1
2
3
4
5
6

3
2
1
1
3
30

2
1
1
1
1
10

1
1
1
1
1
5

1
1
1
1
1
5

Catatan : *) Minimal on call

viii.

Rumah Sakit Khusus PENYAKIT INFEKSI


Tabel 9
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Penyakit Infeksi Kelas A, B, dan C
KELAS A
Total
Tenaga
Tetap
4
2
6
3
1
3
1
1
1
1
2
1
2
1
4
2
4
2

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
2
1
2
1

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
1
1

NO

JENIS KETENAGAAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Dokter Spesialis Penyakit Dalam


Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Bedah
Dokter Spesialis Obgin
Dokter Spesialis Orthopedi
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis Bedah Saraf
Dokter Spesialis Mata
Dokter Spesialis THT
Dokter Spesialis Kulit Kelamin
Dokter Spesialis Paru

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Dokter Spesialis dg PPGD dan ATLS


5
2
3
1
2
Dokter dengan ATLS atau ACLS
2
2
1
Dokter
9
7
3
Dokter Gigi
4
2
1
Perawat
1:1 TT
1:1 TT
2:3 TT
Perawat dengan PPGD/BTLS
2
1
Spesialis Anastesi
2
1
Pearawat Anastesi
3
1
1
Perawat Icu
17
10
5
Perawat
6
Spesialis Patologi Klinik
2
1
Analis Kesehatan
8
5
3
Spesialis Radiologi
2
1
1
Radiografer
5
3
2
Petugas Kamar Gelap
2
1
1
Spesialis Gizi Klinik
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

1
1
1
2
2

1
1

1
1

15

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Pengatur Ahli Gizi (SPAG)


Apoteker
Asisten Apoteker
Sanitarian
ATEM
ST Elektro
Dokter Gigi
Spesialis Rehap Medik
Fisioterapis
Psikolog
Ahli Madya Rekam Medis
Tenaga terlatih Rekam Medik
S1 Komp
Ahli Madya Komp

ix.

Rumah Sakit Khusus PARU

3
2
10
4
8
1
3
1
2
1
6
20
1
4

1
1
6
2
4
1
2
1
1

1
1
3
1
3

3
10
1
1

2
8
1

1
1

Tabel 10
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A, B, dan C

NO

JENIS KETENAGAAN

I.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

MEDIS
Dokter Spesialis Paru
Dokter Sub Spesialis Paru
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Radioterapi
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Jantung
Dokter Spesialis Patologi Anatomi
Dokter Spesialis Bedah Thoraks
Dokter Spesialis Anastesi
Dokter Spesialis Rehap Medis
Dokter Umum

II.
1

KEPERAWATAN
Keperawatan Ruang Rawat Inap
Keperawatan Ruang Rawat Intensif
Keperawatan Ruang Gawat Darurat
(per shiff)

KELAS A
Total
Tenaga
Tetap
23
3
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
12
1
2
1

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap
4
1

1/1 tt
1/1 tt

1/1 tt
1/1 tt

1/1 tt
1/1 tt

1/1 pasien

1/1 pasien

1/2 pasien

1
1
1
1

1
1

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

16

Keperawatan Ruang Rawat Jalan

4/100 pasien

4/100 pasien

4/100 pasien

III.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

TENAGA KESEHATAN LAIN


Apoteker
SKM
SMF / SAA
AKZI /SPAG
ATRO / APRO
ATEM
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
Ahli Madya Rekam Medis
Fisioterapis
Analis Ahli Kesehatan (AAK)
Perawat Anastesi

32
1
1
5
3
4
2
1
1
3
8
3

20
1
1
3
2
2
1
1
1
2
5
1

11
1

IV.
1
2
3
4
5
6

TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan / Manegement
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 / SLTA/ STM

38
1
2
1
1
3
30

15
1
1
1
1
1
10

x.

Rumah Sakit Khusus THT

2
1
1
1
1
1
1
2

1
1
1
5

Tabel 11
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus THT Kelas A, B, dan C
KELAS A
Total
Tenaga
Tetap

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap

NO

JENIS KETENAGAAN

A.

Tenaga Medis
Dokter Spesialis :
THT
4
2
2
1
1
Bedah
2
1
1
Saraf
1
1
Bedah THT KL
2
1
1
Bedah Plastik
1
Bedah Mulut
2
1
1
Bedah Saraf
1
Penyakit Dalam
3
1
2
1
1
Jantung
1
Radiologi
2
1
1
Patologi Klinik
2
1
1
1
Patologi Anatomi
1
1
1
Mikrobiologi
1
1
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

17

14

Rehabilitasi Medik

Tenaga Keperawatan:

C
1
2
3
4
5

Tenaga Kesehatan Lainnya


Kefarmasian
Gizi
Keteknisian Medis
Kesehatan Masyarakat
Laboratorium

1:1 TT

1:1 TT

2:3 TT

3
2
2
1
1

2
1
1
1
1

1
1
1
1
1

xi. Rumah Sakit Khusus BEDAH


Tabel 12
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Bedah Kelas A, B, dan C
N
o
1
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
3
a
b
c
d
e
4
a
b
c

JENIS TENAGA

Kelas A

Kelas B

Kelas C

Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
2
1
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Ortpedi
2
1
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
1
0
0
Dokter Sub Spesialis Bedah Urologi
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
2
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Digestif
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio Toraks
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Onkologi
1
Dokter Sub Spesialis Bedah Vaskuler
1
Dokter Spesialis Anestesi
3
2
1
Konsultan Inensive Care
2
1
Dokter Umum
5
3
1
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2
1
1
Dokter Spesialis Anak
1
Dokter Spesialis Obgyn
2
1
1
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
1
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
2
1
1
Dokter Spesialis Patologi Klinik
1
1
1
Dokter Spesialis Patologi Anantomi
1
1
Dokter Spesialis Radiologi
1
1
1
Dokter Spesialis Gizi
1
1
Tenaga Keperawatan
1:1 TT
1:1 TT
1:1 TT
- Sarjana Keperawatan
+
+
+
- D3 Keperawatan
+
+
+
- Ahli madya fisioterapis
+
+
+
- Ahli madya terapis Okupasi
+
+
+
- Teknisi ortotik prostetik
+
+
+
TENAGA KESEHATAN LAIN
Apoteker
+
+
+
Ahli madya penata rongent
+
+
+
Ahli madya penata anestesi
+
+
+
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

18

d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e
f
g

xii.

Ahli madya laboratotium / analis medis


Ahli madya gizi
Asisten apoteker
Ahli madya rekam medis
Ahli madya kesehatan lingkungan
Ahli madya elektro medic
TENAGA PENUNJANG ADMINISTRASI
Magister Perumahsakitan / Manejemen
Sarjana Perumahsakitan / Manejemen
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
Tenaga administrasi lainnya

+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+

+
+
+

Rumah Sakit KETERGANTUNGAN OBAT


Tabel 13
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Ketergantungan Obat Kelas A, B, dan C

NO

JENIS KETENAGAAN

A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Medis
Dokter Spesialis Jiwa
Dokter Spesialis Syaraf
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Dokter Spesialis Paru
Dokter Spesialis Anastesi
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Dokter Spesialis Rehab Medis
Dokter Umum
Dokter Gigi

B.
1
2

Keperawatan
Keperawatan Ruang Rawat Inap
Keperawatan Ruang Rawat Intensif
Keperawatan Ruang Gawat Darurat
(per shiff)
Perawatan Ruang Rawat Jalan
Tambahan

3
4

C.
1
2
3

Total

KELAS A
Tenaga
Tetap
5
1
2
1
1
1
1
1
1
10
2

KELAS B
Total
Tenaga
Tetap
2
1

2
1
1

KELAS C
Total
Tenaga
Tetap

1
5
1

7
1

1/2 tt
1/1 tt

1/2 tt
1/1 tt

1/3 tt
1/1 tt

3/ shiff

2/ shiff

2/ shiff

4/100

4/100

4/100

TENAGA KESEHATAN LAIN


Apoteker
3
2
Psikologi klinis
3
2
Konselor Addict
20
10
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

1
1
5

19

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Pekerja sosial
SKM
Akademi Farmasi
Akademi Teknologi Elektromedis
Akademi Penata Rotgen
Akademi Gizi
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
Ahli Madya Rekam Medis
Fisioterapis
Akademi Analis Kesehatan (AAK)
Perawat Anastesi

5
3
8
3
4
3
1
3
2
8
3

D.
1
2
3
4
5
6

TENAGA PENUNJANG
S2 Perumahsakitan / Manegement
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
D3 / SLTA/ STM

2
2
1
1
3
30

xiii.

3
2
6
2
2
2

2
1
3
1
1
1
1
1
1
3

1
2
1
5
1

1
1
1
1
1
10

1
1
1
1
1
5

Rumah Sakit Khusus GINJAL


Tabel 14
Standar Ketenagaan Minimal SDMK
Rumah Sakit Khusus Ginjal Kelas A, B, dan C

NO
1

JENIS KETENAGAAN
Tenaga Medis :
Penyakit dalam
Bedah Vaskuler
Psikiater
Paru-paru
Mata
Saraf
Anak
Rehab Medik
Radiologi
PK

Kelas A
Total
Tenaga
Tetap
5
1
1
1
1
1
2
1
1
1

Tenaga Keperawatan :

1:1 TT

Tenaga Kesehatan Lain


Kefarmasian
Gizi
Keteknisian Medis
Kesehatan Masyarakat
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan

Kelas B
Total
Tenaga
Tetap
2

3
1
1
1

Kelas C
Total
Tenaga
Tetap

1
1
1
1
1

1
1

1:1 TT

2:3 TT

3
2
2
1
2
1
1
1
SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

1
1
1
1

20

Laboratorium
Sterilisasi
Rekam Medik

1
1
1

2. Langkah-02
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Fasyankes (Puskesmas,
Rumah Sakit Umum, dan Rumah Sakit Khusus)
a. Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas
1) Puskesmas Kawasan Perkotaan
Contoh:
Tabel 8
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Perkotaan M
di Kabupaten X Tahun 2014
Puskesmas Perkotaan M
(Non Rawat Inap)

Puskesmas Perkotaan N
(Rawat Inap)

No.

Jenis SDMK

Jml.
SDMK
saat ini

Standar
SDMK

Kesenja
ngan

Jml.
SDMK

Standar
SDMK

Kesenja
ngan

(1)
1

(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah

(3)
1

(4)
1

(5)
0

(6)
1

(7)
2

(8)

1
5
3
0

1
5
4
2

0
0
-1
-2

1
6
5
1

1
8
7
2

0
-2
-2
-1

1
0

1
1

0
-1

1
1

1
1

0
0

1
0
1
4
17

1
1
3
2
22

0
-1
-2
+2
-5

1
1
2
5
23

2
2
3
2
31

-1
-1
-1
+3
-7

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

-1

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Isi pada kolom (3) dan kolom (6) dengan data jumlah SDMK yang ada saat ini
sesuai jenis dan jumlahnya
2) Isi pada kolom (4) dengan data Standar SDMK Puskesmas Perkotaan
3) Isi pada kolom (5) = (3) (4) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Perkotaan Non Rawat Inap
4) Isi pada kolom (8) = (6) (7) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Perkotaan Rawat Inap
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

21

5) Masing-masing jenis SDMK pada kolom (5) dan (8), hasilnya dapat Plus (+)
berarti kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
sesuai antara jumlah SDMK saat ini dengan standar Jumlah SDMK
(Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas).
2)

Puskesmas Kawasan Pedesaan

Contoh :
Tabel 9
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Pedesaan N
di Kabupaten X Tahun 2014

No.

Jenis SDMK

(1)
1

(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Puskesmas Kawasan Pedesaan


N
(Non Rawat Inap)
Jml.
Standar
Kesenja
SDMK
SDMK
ngan
saat ini
(4)
(5)
(3)
1
0
1

Puskesmas Kawasan
Pedesaan N
(Rawat Inap)
Jml.
Standar Kesenja
SDMK
SDMK
ngan

(6)
1

(7)
2

(8)
-1

0
3
2
0

1
5
4
1

-1
-2
-2
-1

0
4
4
1

1
8
7
1

-1
-4
-3
0

1
0

1
1

0
-1

1
0

1
1

0
-1

1
0
1
3
12

1
1
2
1
19

0
-1
-1
+2
-7

0
1
2
3
17

2
1
2
1
27

-2
0
0
+2
-10

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Isi pada kolom (3) dan kolom (6) dengan data jumlah SDMK yang ada saat ini
sesuai jenis dan jumlahnya
2) Isi pada kolom (4) dengan data Standar SDMK Puskesmas Pedesaan
3) Isi pada kolom (5) = (3) (4) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Pedesaan Non Rawat Inap
4) Isi pada kolom (8) = (6) (7) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Pedesaan Rawat Inap
5) Masing-masing jenis SDMK pada kolom (5) dan (8), hasilnya dapat Plus (+)
berarti kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
sesuai antara jumlah SDMK saat ini dengan standar Jumlah SDMK
(Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

22

3)

Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil

Contoh :
Tabel 10
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil O
di Kabupaten X Tahun 2014

No.

Jenis SDMK

(1)
1

(2)
Dokter atau dokter layanan
primer
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga
Kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi Laboratorium
medic
Tenaga gizi
Tenaga kefarmasian
Tenaga Adminintrasi
Pekarya
Jumlah

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Puskesmas Kawasan Terpencil


dan Sangat Terpencil 0
(Non Rawat Inap)
Jml.
Standar
Kesenja
SDMK
SDMK
ngan
saat ini
(4)
(5)
(3)
1
-1
0

Puskesmas Kawasan Terpencil


dan Sangat Terpencil 0
(Rawat Inap)
Jml.
Standar Kesenja
SDMK
SDMK
ngan

(6)
0

(7)
2

(8)
-1

0
3
2
0

1
5
4
1

-1
-2
-2
-1

0
5
2
0

1
8
7
1

-1
-3
-5
-1

1
0

1
1

0
-1

1
0

1
1

0
-1

0
0
1
3
10

1
1
2
1
19

-1
-1
-1
+2
-9

0
0
2
3
13

2
1
2
1
27

-2
-1
0
+2
-14

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Isi pada kolom (3) dan kolom (6) dengan data jumlah SDMK yang ada saat ini
sesuai jenis dan jumlahnya
2) Isi pada kolom (4) dengan data Standar SDMK Puskesmas Kawasan
Perkotaan
3) Isi pada kolom (5) = (3) (4) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Non Rawat Inap
4) Isi pada kolom (8) = (6) (7) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di
Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Rawat Inap
5) Masing-masing jenis SDMK pada kolom (5) dan (8), hasilnya dapat Plus (+)
berarti kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
sesuai antara jumlah SDMK saat ini dengan standar Jumlah SDMK
(Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

23

b. Rencana Kebutuhan SDMK Rumah Sakit Umum


Contoh :
Tabel 11
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Rumah Sakit Umum P (misal kelas C)
Kabupaten/kota X
Jumlah
Standar
No
Jenis SDMK
SDMK
Juml.
saat ini
SDMK
(1)
(2)
(3)
(4)
I.
Tenaga Medis
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
III.
IV.

Dr.Umum (yanmedik dasar)


Drg.Umum (Yanmedik Gilut)
Dr.Spec (setiap jenis yan spes dasar)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec penunj)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec 2lain)
Dr.Sub Spec lain (setiap jenis yanmedik
subspec)
Drg.Spec gilut (setiap jenis yanmedik spec gilut)
Tenaga Kefarmasian
Apoteker (Ka Instalasi)
Apoteker (Rwt jalan)
Teknis kefarmasian (Rwt jalan)
Apoteker (Rwt Inap)
Teknis kefarmasian (Rawat Inap)
Apoteker(IGD)
Teknis kefarmasian (IGD)
Apoteker (ICU)
Teknis kefarmasian (ICU)
Apoteker (Koord penerima + distribusi)
Teknis kefarmasian (penerima dan distribusi)
Apoteker (Koord prod)
Teknis kefarmasian (produksi)
Tenaga keperawatan
Nakes dan Non Nakes lain

8
2
1
0

-1
0
-7
-5
-

-1

1
1
6
3
6

1
2
4
4
8
1
Disesuaikan
dirangkap
dirangkap
3TT/2Prwt
Disesuaikan

0
-1
+2
-1
-2
0

1
0
dirangkap
dirangkap
3TT/1Prwt
12

Kesen
jangan
SDMK
(5)

2
8
5

0
0
-

Keterangan: Disesuaikan artinya ditetapkan berdasar kebutuhan jenis pelayanan dan


beban kerjanya, sedangkan dirangkap berarti dilaksanakan oleh jenis
tenaga kesehatan yang ada, dan 3TT/1 Perawat adalah bahwa standar
ketenagaannya ditetapkan berdasarkan jumlah TT yang ada di Rumah
Sakit berdasarkan data terakhir.

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Isi pada kolom (3) dengan data jumlah SDMK RSU P Kelas C yang ada saat
ini sesuai jenisnya
2) Isi pada kolom (4) dengan data Standar SDMK RSU Kelas C
3) Isi pada kolom (5) = (3) (4) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di RSU
Kelas C
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

24

4) Kolom (5) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK, hasilnya dapat Plus (+) berarti
kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
Jumlah SDMK yang ada saat ini sesuai dengan Standar Jumlah SDMK
(Permenkes No.56 tahun 2013 tentang Klasifikasi dan Izin Rumah Sakit).
Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung rencana kebutuhan SDMK untuk
Rumah SakitUmum lainnya Kelas A, B, dan D.
c. Rencana Kebutuhan SDMK Rumah Sakit Khusus
Contoh :
Tabel 12
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK
Rumah Sakit Khusus (Rumah Sakit Bedah) Q (misal kelas C)
Kabupaten/kota X Tahun 2014
No
(1)
1
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
3
a
b
c
d

Jenis SDMK

Jumlah SDMK
RS Bedah Q
saat ini

Standar SDMK
RS Bedah Q

Kesenjang
an Jumlah
SDMK

(2)

(3)

(4)

(5)

Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
1
1
0
Dokter Sub Spesialis Bedah
1
1
0
Ortpedi
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
0
0
0
Dokter Sub Spesialis Bedah
Urologi
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
Dokter Sub Spesialis Bedah
Digestif
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio
Toraks
Dokter Sub Spesialis Bedah
Onkologi
Dokter Sub Spesialis Bedah
Vaskuler
Dokter Spesialis Anestesi
1
1
0
Konsultan Inensive Care
Dokter Umum
3
1
0
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1
1
0
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Obgyn
0
1
-1
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
Dokter Spesialis Rehabilitasi
1
1
0
Medik
Dokter Spesialis Patologi Klinik
0
1
-1
Dokter Spesialis Patologi
Anantomi
Dokter Spesialis Radiologi
0
1
-1
Dokter Spesialis Gizi
Tenaga Keperawatan
1:1 TT
1:1 TT
- Sarjana Keperawatan
+
+
0
- D3 Keperawatan
+
+
0
- Ahli madya fisioterapis
+
+
0
- Ahli madya terapis Okupasi
+
+
0
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

25

e
4
a
b
c
d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e
f
g

- Teknisi ortotik prostetik


TENAGA KESEHATAN LAIN
Apoteker
Ahli madya penata rongent
Ahli madya penata anestesi
Ahli madya laboratotium / analis
medis
Ahli madya gizi
Asisten apoteker
Ahli madya rekam medis
Ahli madya kesehatan lingkungan
Ahli madya elektro medik
TENAGA PENUNJANG
ADMINISTRASI
Magister Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi
Akademi Komputer
Tenaga administrasi lainnya

+
+
+
+

+
+
+
+

0
0
0
0

+
+
+
+
+

+
+
+
+
+

0
0
0
0
0

+
+

+
+

0
0

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Isi pada kolom (3) dengan data jumlah SDMK RSK (RS Bedah) Q Kelas C
yang ada saat ini sesuai jenisnya
2) Isi pada kolom (4) dengan data Standar SDMK RSK (RS Bedah) Kelas C
3) Isi pada kolom (5) = (3) (4) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK di RSK
Bedah Q Kelas C
4) Kolom (5) adalah Kesenjangan Jumlah SDMK, hasilnya dapat Plus (+) berarti
kelebihan SDMK atau Minus (-) berarti kekurangan atau Nol ( 0 ) berarti
Jumlah SDMK yang ada saat ini sesuai dengan Standar Jumlah SDMK
(Permenkes No.56 tahun 2013 tentang Klasifikasi dan Izin Rumah Sakit).
Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung rencana kebutuhan SDMK untuk
Rumah Sakit Khusus lainnya Kelas A, B, dan D.
Cara Perhitungan tersebut dapat diterapkan untuk menghitung rencana
kebutuhan RSU dan RSK UPT Daerah Kabupaten/Kota, UPT Darah Provinsi, dan
UPT Pusat di wilayah Kabupaten/kota, Provinsi, dan Pusat.

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

26

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
FORMAT HASIL ABK KESEHATAN
A. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS
1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN
PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL DI KABUPATEN /
KOTA X
2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS SE PROVINSI
3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS SE
INDONESIA

B. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RUMAH SAKIT UMUM


1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU KABUPATEN / KOTA
2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU SE PROVINSI
3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU SE INDONESIA

C. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RUMAH SAKIT KHUSUS


1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK KABUPATEN / KOTA
2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK SE PROVINSI
3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK SE INDONESIA

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

27

A. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS


1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN
PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL DI KABUPATEN / KOTA X
KABUPATEN / KOTA : ..
Puskesmas Kawasan

No Jenis SDMK
(Non Rawat Inap)
Jml.
Standar Kesenjangan
SDMK
SDMK
saat ini
(1)
(2)
(4)
(5)
(3)
1
Dokter / dokter
layanan primer
2
Dokter gigi
3
Perawat
4
Bidan
5
Tenaga
Kesmas
6
Tenaga kesling
7
Ahli teknologi
Lab. medik
8
Tenaga gizi
9
Tenaga
kefarmasian
10 Tenaga
Adminintrasi
11 Pekarya
12
13 dst
TOTAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Puskesmas Kawasan

(Non Rawat Inap)


Jml.
Standar Kesenjangan
SDMKsaat
SDMK
ini

(6)

(7)

(8)

Isi nomor urut


Isi Jenis SDMK Puskesmas
dan (6) Isi jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan tipe Puskesmas)
dan (7) Isi Standar SDMK (sesuai dengan tipe Puskesmas)
dan (8) Isi Kesenjangan SDMK yakni (3) (4)

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

28

2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT
TERPENCIL DI PROVINSI Y
PROVINSI : ..

No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KABUPATEN
(2)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
dst
TOTAL (PROVINSI )

Dokter / dokter layanan primer


Jml. SDMK
Standar
Kesensaat ini
SDMK
jangan
(4)
(5)
(3)

Dokter gigi
Jml. SDMK
Standar
saat ini
SDMK

(6)

(7)

Kesenjangan

Jml. SDMK
saat ini

(8)

(9)

Perawat
Standar
SDMK

(10)

dst
Kesenjangan

(11)

(12)

Isi nomor urut


Isi nama kabupaten / kota se provinsi
(6) dan ((9) isi jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan jenis SDMK)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK (sesuai dengan jenis SDMK)
(8) dan (11) Isi Kesenjangan SDMK antara jumlah SDM saat ini dengan Standar SDMK (sesuai dengan jenis SDMK)

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

29

30

3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN / PEDESAAN / TERPENCIL DAN SANGAT
TERPENCIL SE INDONESIA

No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

PROVINSI
(2)
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
dst
TOTAL (INDONESIA)

Dokter / dokter layanan primer


Jml. SDMK
Standar
Kesensaat ini
SDMK
jangan
(4)
(5)
(3)

Dokter gigi
Jml. SDMK
Standar
saat ini
SDMK

(6)

(7)

Kesenjangan

Jml. SDMK
saat ini

(8)

(9)

Perawat
Standar
SDMK

dst
Kesenjangan

(10)

(11)

KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Isi nomor urut


Isi nama kabupaten / kota se provinsi
(6) dan ((9) isi jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan jenis SDMK)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK (sesuai dengan jenis SDMK)
(8) dan (11) Isi Kesenjangan SDMK antara jumlah SDM saat ini dengan Standar SDMK (sesuai dengan jenis SDMK)

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

30

31

(12)

B. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RUMAH SAKIT UMUM


1. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU KABUPATEN / KOTA

No

(1)
I.
Tenaga Medis
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
III.
IV.

Jumlah SDMK
saat ini
(3)

JENIS SDMK

(2)

Standar
Juml. SDMK
(4)

Kesenjangan
SDMK
(5)

Dr.Umum (yanmedik dasar)


Drg.Umum (Yanmedik Gilut)
Dr.Spec (setiap jenis yan spes dasar)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec penunjang)
Dr.Sub Spec (setiap jenis yanmedik spec 2lain)
Dr.Sub Spec lain (setiap jenis yanmedik subspec)
Drg.Spec gilut (setiap jenis yanmedik spec gilut)
Tenaga Kefarmasian
Apoteker (Ka Instalasi)
Apoteker (Rwt jalan)
Teknis kefarmasian (Rwt jalan)
Apoteker (Rwt Inap)
Teknis kefarmasian (Rawat Inap)
Apoteker(IGD)
Teknis kefarmasian (IGD)
Apoteker (ICU)
Teknis kefarmasian (ICU)
Apoteker (Koord penerima + distribusi)
Teknis kefarmasian (penerima dan distribusi)
Apoteker (Koord prod)
Teknis kefarmasian (produksi)
Tenaga keperawatan
Nakes dan Non Nakes lain

KETERANGAN:
(1) Isi dengan nomor urut
(2) Isi jenis SDMK
(3) Isi data jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan kelas RSU)
(4) Isi Standar SDMK RSU (sesuai dengan kelas RSU) dan Isi kesenjangan SDMK RSU yakni (3) (4)
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

31

32

2. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU SE PROVINSI


No

Kabupaten / Kota

(1)
1 A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

(2)

Dr.umum
I
II
III
(3)
(4)
(5)

Drg Umum
I
II
III
(6)
(7)
(8)

Dr.Spec .
I
II
III
(9)
(10)
(11)

dst
dst..
(12)

B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
dst
PROVINSI ..

KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Isi dengan nomor urut


Isi nama Kabupaten / kota
(6) dan (9) Isi data jumlah SDMK saat ini RSU bersangkutan (Hasil Rekapitulasi masing-masing Kabupaten/kota)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK RSU (sesuai dengan kelas RSU)
(8) dan (11) Isi kesenjangan SDMK RSU yakni (3) (4); (6) (7) ; (9) (10)

I = Jumlah SDMK saat ini


II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSU)
III = Kesenjangan SDMK
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

32

33

3. REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU SE INDONESIA


No

PROVINSI

(1)
1 AA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

(2)

I
(3)

Dr.umum
II
III
(4)
(5)

I
(6)

Drg Umum
II
III
(7)
(8)

I
(9)

Dr.Spec .
II
III
(10)
(11)

dst
dst..
(12)

BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
dst

TOTAL (INDONESIA)
KETERANGAN :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Isi dengan nomor urut


Isi nama Kabupaten / kota
(6) dan (9) Isi data jumlah SDMK saat ini RSU bersangkutan (Hasil Rekapitulasi masing-masing Provinsi)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK RSU (sesuai dengan kelas RSU)
(8) dan (11) Isi kesenjangan SDMK RSU yakni (3) (4); (6) (7) ; (9) (10)

I = Jumlah SDMK saat ini


II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSU)
III = Kesenjangan SDMK

34
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

33

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan


Minimal

C. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RUMAH SAKIT KHUSUS


1.

REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK KABUPATEN / KOTA

Jenis SDMK

Jumlah SDMK RS Bedah


Q saat ini

Standar SDMK RS Bedah Q

Kesenjangan Jumlah SDMK

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1
a
b

Medis
Dokter spesialis Bedah Umum
Dokter Sub Spesialis Bedah
Ortpedi
Dokter Sub Spesialis Bedah Saraf
Dokter Sub Spesialis Bedah
Urologi
Dokter Sub Spesialis Bedah Plastik
Dokter Sub Spesialis Bedah Anak
Dokter Sub Spesialis Bedah
Digestif
Dokter Sub Spesialis Bedah Kardio
Toraks
Dokter Sub Spesialis Bedah
Onkologi
Dokter Sub Spesialis Bedah
Vaskuler
Dokter Spesialis Anestesi
Konsultan Inensive Care
Dokter Umum
Konsultan :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Obgyn
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
Dokter Spesialis Rehabilitasi
Medik
Dokter Spesialis Patologi Klinik

No

c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
2
a
b
c
d
e
f

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

35

34

g
h
i

Dokter Spesialis Patologi


Anantomi
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Gizi
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

3
a
b
c
d
e
4
a
b
c
d
e
f
g
h
i
5
a
b
c
d
e

Tenaga Keperawatan
- Sarjana Keperawatan
- D3 Keperawatan
- Ahli madya fisioterapis
- Ahli madya terapis Okupasi
- Teknisi ortotik prostetik
TENAGA KESEHATAN LAIN
Apoteker
Ahli madya penata rongent
Ahli madya penata anestesi
Ahli madya laboratotium / analis
medis
Ahli madya gizi
Asisten apoteker
Ahli madya rekam medis
Ahli madya kesehatan lingkungan
Ahli madya elektro medik
TENAGA PENUNJANG
ADMINISTRASI
Magister Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Perumahsakitan /
Manejemen
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Administrasi

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

35

f Akademi Komputer
g Tenaga administrasi lainnya
KETERANGAN:
(1) Isi dengan nomor urut
(2) Isi jenis SDMK
(3) Isi data jumlah SDMK saat ini (sesuai dengan kelas RSK)
(4) Isi Standar SDMK RSK (sesuai dengan kelas RSK)
(5) Isi kesenjangan SDMK RSK yakni (3) (4)
I = Jumlah SDMK saat ini
II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSK)
III = Kesenjangan SDMK
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

2.

REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK SE PROVINSI

No

Kabupaten / Kota

(1)
1 A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

(2)

I
(3)

Dr.umum
II
III
(4)
(5)

I
(6)

Drg Umum
II
III
(7)
(8)

I
(9)

B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
dst

PROVINSI ..
KETERANGAN :
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar
Ketenagaan Minimal

36

Dr.Spec .
II
III
(10)
(11)

dst
dst..
(12)

36

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Isi dengan nomor urut


Isi nama Kabupaten / kota
(6) dan (9) Isi data jumlah SDMK saat ini RSK bersangkutan (Hasil Rekapitulasi masing-masing Kabupaten/kota)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK RSK (sesuai dengan kelas RSK)
(8) dan (11) Isi kesenjangan SDMK RSK yakni (3) (4); (6) (7) ; (9) (10)

I = Jumlah SDMK saat ini


II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSK)
III = Kesenjangan SDMK
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

3.

37

REKAPITULASI RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSK SE INDONESIA

No

PROVINSI

(1)
1 AA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

(2)

Dr.umum
I
II
III
(3)
(4)
(5)

Drg Umum
I
II
III
(6)
(7)
(8)

BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
dst

TOTAL (INDONESIA)
KETERANGAN :

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

37

Dr.Spec .
I
II
III
(9)
(10)
(11)

dst
dst..
(12)

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Isi dengan nomor urut


Isi nama Provinsi
(6) dan (9) Isi data jumlah SDMK saat ini RSK bersangkutan (Hasil Rekapitulasi masing-masing Provinsi)
(7) dan 10 Isi Standar SDMK RSK (sesuai dengan kelas RSK)
(8) dan (11) Isi kesenjangan SDMK RSK yakni (3) (4); (6) (7) ; (9) (10)

I = Jumlah SDMK saat ini


II = Standar SDMK (sesuai dengan kelas RSK)
III = Kesenjangan SDMK
Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasar Standar Ketenagaan Minimal

Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar


Ketenagaan Minimal

38

38

Anda mungkin juga menyukai