Anda di halaman 1dari 18

R. S. St.

Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MEMBANTU PASIEN BAB DAN BAK


No. Dokumen
20.02.07
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
1/1

Ditetapkan Direktur

PROSEDUR TETAP

Pengertian

10 November
Dr. Maria Christina, MARS
2015
Membantu pasien yang hendak Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil
(BAK) di atas tempat tidur

Tuajuan

Untuk mengurangi pergerakan pasien dan membantu pasien dalam memenuhi


kebutuhan eliminasi secara langsung dan untuk mengambil bahan pemeriksaan.

Kebijakan

Sebagai pedoman dalam tindakan dan tanggung jawab perawat, bidan dalam
prosedur. .
Memberikan pispot pada pasien wanitta
1. Pintu ditutup dan memberikan sampiran
2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan dan bagian badan yang terbuka
ditutup dengan kain penutup
3. Pasien dianjurkan menekuk lututnya dan mengangkat bokong (jika perlu
dibantu petugas) lalu pispot dipasang sampai tepat dibawah bokong pasien.
4. Tunggu pasien sampai BAB/BAK, bila pasien tidak besedia ditunggu,
tinggalkan pasien dan anjurkan untuk memanggil perawat bila sudah
selesai atau bunyikan bel.
5. Bila sudah selesai BAB/Bak dengan memakai sarung tangan bersihkan
daerah anus atau daerah genitalia dengan air sampai bersih dan keringkan.
6. Setelah selesai pasien dirapikan,peralatan dibersihkan dan dikembalikan
ketempat semula.
7. Bila diperluka untuk pemeriksaan, tampung pada lebel yang elah diberi
lebel dan kirim kebagian laboratorium beserta dengan formulir permintaan.
8. Cucu tangan dan catat jumlah, warna/konsistensi faeces pada catatan
perawatan
9. Catat bila ditemukan kelainanurine (warna/jumlah) dan lengkapi prosedur
pada catatan perawatan atau bila ada kelainan pada faeces.
Memberikan urinal pada pasien pria:
Pada pasien pria protap membantu BAB sama dengan memberikan pispot pada
pasien wanita, kecuali membantu BAK dengan urunal pada pasien, masukkan
alat kemaluan kedalam urinal, dengan menggunakan sarung tanagan atau
tissue.

Prosedur

Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap


2. ICU
3. UGD

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MEMASANG KATETER
No. Dokumen
00.00.28
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
1/4

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Pengertian
Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
Memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih
a. Memonitor fungsi
saluran perkemihan, mencegah atau
mengurangi ketegangan/distensi kandung kemih
b. Memelihara aliran atau drainase dari kandung kemih secara
terus menerus
c. Mengambil bahan urine yang steril
d. Irigasi kandung kemih dengan cairan atau obat
e. Memelihara keutuhan sistem perkemihan
f. Mengukur jumlah residu urine yang ada dalam kandung kemih
g. Mengukur fungsi kandung kemih secara akurat
h. Monitor output pasien
Dilakukan oleh perawat.
Persiapan alat
1.
Set kateter yang berisi
a.
1 doek berlubang
b.
1 piala ginjal
c.
5 kapas
d.
1 pasang sarung tanga steril
e.
1 kom kecil
f.
1 pinset anatomis
1. Kateter
Ukuran kateter : dewasa: 14-22 F, pria: 18-20 F, wanita : 14-16 F,
Untuk anak anak: 8 10 F. (1F: 0,33 mm)
2. Piala ginjal
3. Korentang steril
4. Urine bag
5. Xylocain jelly
6. Aquades
7. Syringe/spuit steril 10 atau 20 cc
8. perlak
9. plester
10. larutan anti septik (mis: Bethadin 2 %)
11. Kapas bulat +alkohol 70 %
12. Gantungan urine bag
13. Kom berisi air hangat +sabun+ washlap

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MEMASANG KATETER
No. Dokumen
00.00.28
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
2/4

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Prosedur

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
14. Kantong plastik
15. Handuk bawah
16. Sarung tangan bersih
B. Persiapan pasien dan lingkungan
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
2. Siapkan lingkungan privacy pasien dengan menutup tabir tempat tidur, k/p
tutup pintu dan jendela dan mempersilakan tamu dan keluarga keluar
ruangan
3. Atur ketinggian tempat tidur sejajar dengan daerah kerja perawat
C. Pelaksanaan
1.
Perawat mencuci tangan
2.
Pakai sarung tangan
3.
Membuka pakaian bawah pasien dan tutup dengan handuk bawah
atau selimut
4.
Pasang perlak dibawah bokong pasien
5.
Atur posisi pasien
Wanita:
Dorsal rekumbent, Alternatif posisi sims (pada pasien tua atau pada
pasien yang mengalami kontraktur berat dengan kaki bagian atas plexi)
Pria;
Supine
6.
Berikan perawatan perineum dengan air hangat + sabun +
washlap dan keringkan dengan handuk bawah
7. Buka sarung tangan dan cuci tangan
8. Kalau prerlu beri lampu penerangan yang difokuskan pada daerah
perineal
9.
letakkan set kateter di dekat pasien (kalau mungkin diantara
kedua tungkai bawah pasien dengan jarak 45 cm dari perineum.)
10.
Buka set kateter steril dengan hati-hati (perhatikan prinsip steril)
dan susun alat-alat tersebut dengan menggunakan korentang steril serta
letakkan piala ginjal didekat pasien
11.
buka kemasan kateter (foley atau logam), spuit, zylokain jelly dan
letakkan di dalam set kateter

R. S. St. Elisabeth

Jl. H. Misbah No.7


Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MEMASANG KATETER
No. Dokumen
00.00.28
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
3/4

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Prosedur

12.

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
Pada saat kateter dimasukkan anjurkan pasien untuk tarik nafas

dalam.
Untuk kateter sementara:
Bila urine sudah keluar tampung urine dakam pasusurungan, sambil
tangan yang lain agak menekan diatas pubis. Biarkan urine keluar sampai
habis
13.
Untuk kateter tetap : masukkan lagi kateter 2,5 5 cm jangan
dipaksa bila ada tahanan
14.
Pertahankan posisi kateter di depan meatus uretra
15.
untuk kateter sementara (single use ) lepaskan kateter dengan
pelan-pelan bila urine sudah keluar semua
16.
Untuk kateter menetap : sambungkann ujung kateter dengan
selang urine bag. Kembangkan balon dengan caiaran steril yang sudah
dipersiapkan dan mengunakan spuit, jangan melebihi ukuran balon. Cek
letak balon dengan menarik kateter perlahan-lahan.
17.
Tempatkan urine bag pada lokasi yang aman, bebas dan lebih
rendah dari kateter
18.
Fiksasi kateter pada bagian luar dengan menggunakan plester:
Wanita :
Pada paha bagian dalam, jangan terlalu kencang/tegang
Pria.:
Pada abdomen bagian bawah atau pada puncak paha dengan posisi penis
mengarah ke abdomen
19.
Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pada
vesika urinaria
20.
Lepaskan sarung tangan, bereskan alat alat dan lingkungan dan
letakkan kembali pada tempatnya. Buang yang tidak diperlukan lagi
21.
Berikan posisi yang nyaman pada pasien
22.
Anjurkan pasien untuk berbaring miring ke arah urine bag atau
kateter berada.
23.
Perawat mencuci tangan
D. Evaluasi
1.
Tanda tanda vital sesudah pemasangan dan kesadaran pasien
2.
Palpasi kandung kemih dan tanyakan rasa tidak nyaman yang
timbul
3.
Posisi kateter, drainage urine bag
4.
observasi karakteristik dan jumlah urine yang keluar

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MEMASANG KATETER
No. Dokumen
00.00.28
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
4/4

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Prosedur

Unit terkait

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
E. Dokumentasi
1.
Prosedur pelaksaaan, kondisi perineum dan meatus uretra.
2. Waktu pemasangan, konsistensi, warna, bau dan jumlah urine.
3. Reaksi klien pada saat pemasangan kateter.
4. Tipe, ukuran kateter, jumlah cairan yang dipakai untuk membuat balon.
Sikap perawat
1.
Ramah dan sopan
2. Bekereja dengan teliti dan hati hati serta cekatan
1. Unit rawat jalan
2. Unit rawat inap

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

MERAWAT KATETER
No. Dokumen
00.00.29
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
1/2

Ditetapkan Direktur

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
Pengertian
Membersihkan daerah meatus uretra pada pasien yang menggunakan kateter,
untuk mencegah infeksi saluran perkemihan
Tujuan
Mengurangi terjadinya infeksi pada saluran perkemihan
2. Mengkaji pengaliran/drainage atau adanya encrustasi pada daerah genitalia
Kebijakan
Dilakukan oleh perawat.
Prosedur III.Persiapan alat
i. Kom berisi air hangat + sabun + washlap + handuk bawah
ii. Kapas lidi steril
iii. Cairan anti septik ( mis: bethadine 2 %)
iv. Kom + kaps + pinset steril
v. Sarung tangan steril dan bersih
vi.
Perlak atau karet pengalas
vii. Piala ginjal dan kantong plastik
viii. Kantong steril
ix. Salep antibiotika ( bila ada instruksi )
IV.Persiapan pasien dan lingkungan
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
Siapkan lingkungan pripacy pasien dengan menutup tabir tempat tidur,
k/p tutup pintu dan jendela
Atur ketinggian tempat tidur sejajar dengan daerah kerja perawat
V. Langkah-langkah
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Kosongkan urine bag dan ukur jumlah urine yang keluar
4. Membuka pakaian bawah pasien dan tutup dengan handuk bawah atau
selimut
5. Pasang perlak di bagian bawah bokong pasien
6. Berikan pasien posisi
Wanita : Dorsal rekumbent, alternatif sims (pada pasien tua
atau
mengalami kontraktur berat dengan kaki bagian atas fleksi)
Pria : Supine
7. Bersihkan
daerah
perineum
dengan
menggunakan
air
hangat+sabun+washlap dan keringkan dengan handuk bawah (bila
pasien mampu, lakukan secara mandiri). Kaji daerah meatus uretra dan
jaringan sekitar perineum(perih, radang , pembengkakan dan discharge)

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Prosedur

MERAWAT KATETER
No. Dokumen
00.00.29

No. Revisi
03

Halaman
2/2

Tanggal Terbit

Ditetapkan Direktur

Desember,
2014

Dr. Maria Christina.MARS

Langkah-langkah
8. Buka sarung tangan dan cuci tangan
9. Siapkan kom + kapas + pinset steril dan masukkan cairan anti
septik ( mis: bethadine 2 % ) gunakan prinsip surgical anti septik
10. Pakai sarung tangan steril
11. Dengan tangan yang tidak dominan buka labia mayora dan minora
atau mmenarik preputium, sehingga spincter meatus uretra tampak
terlihat
12. Bersihkan daerah meatus uretra dengan cairan antiseptic dan pinset
13. Bersihkan ujung kateter dekat meatus uretra sepanjang 10 cm
dengan cairan anti septik dengan arah melingkar keluar.
14. Berikan anti septic ( mis: bethadine 10 % atau salap anti biotika )
pada meatus uretra dan ujung kateter sepanjang 2,5 cm ganti
plester yang ada pada kateter dan bersihkan bekas bekas plester
pada kulit plester
15. Bila perlu ganti urine bag dengan menggunakan prinsip-prinsip
anti septic
16. Periksa kembali aliran urine dalam selang untuk meyakinkan:
selang tidak boleh tertekuk atau mengulung dan selang tidak boleh
macet, kaku dan aman tergantung di tempat tidur
17. Buka sarung tangan, bereskan alat-alat dan buang yang tidak
diperlukan
18. Berikan lingkungan yang aman dan beri posisi yang
menyenangkan
19. Perawat mencuci tangan
20. Kaji keluhan rasa tidak nyaman pada pasien, dan adannya tandatanda peradangan, iritasi pada daerah meatus, dan karakteristik ,
jumlah, warna urine yang keluar. Dan catat dalam catatan
keperawatan.
IV. Sikap perawat
1. Sopan dan ramah
2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

Unit terkait

1. Unit rawat inap


2. ICU/ICCU/PICU

R. S. St. Elisabeth
R. S St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MELEPAS KATETER
No. Dokumen
00.00.30

Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halaman
1/2

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
Melepaskan kateter tetap pada pasien setelah tujuan dari pemasangan kateter
tercapai, atau berdasarkan pesanan dokter.
1. Mengambalikan fungsi eliminasi urine secara normal
2. Meningkatkan fungsi kandung kemih yang normal
3. Mencegah terjadinya trauma pada uretra
Dilakukan oleh perawat.
Persiapan alat
Spuit 10 cc
b. Piala ginjal dan plastik
c. Kertas tissue
d. Sarung tangan bersih
e. Perlak/ pengalas
f. Kom berisi air hangat + sabun + washlap + handuk bawah
2. Persiapan pasien dan lingkungan
a.
Menjelaskan prosedur yang
akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
b.
Siapkan lingkungan pripacy
pasien dengan menutup tabir tempat tidur, k/p tutup pintu dan jendela
c.
Atur ketunggian tempat
tidur sejajar dengan daerah kerja perawat
3. Langkah-langkah
a. Perawat mencuci tangan
b. Pakai sarung tangan
c. Kosongkan urine bag dan ukur jumlah urine yang ada
d. membuka pakaian bawah pasien dan tutup dengan handuk bawaha atau
selimut
e. Pasang perlak dibagian bawah bokong pasien
f. Berikan pasien untuk posisi:
g. Wanita: Dorsal rekumbent, alternatif sims (pada pasien tua atau
h. mengalami kontraktur berat dengan kaki bagian atas fleksi)
i. Pria : Supine
j. Bersihkan sekitar perineum dengan menggunakan kertas toilet
k. Kaji daerah meatus uretra dan jaringan sekitar perineum (perig, radang,
pembengkakan dan discharge)
l. Lepaskan plester pada kulit pasien dan bersihkan bekas bekas plester

m. Aspirasi isi balon dengan menggunakan spuit sampai habis (ujung


selang kateter sampai kempis)

R. S. St. Elisabeth
Jl. H. Misbah No.7
Medan
Telp.(061)4144737,
4512455, 4522074
Fax: (061)4143168
e-mail : rsemdn@yahoo.co.id

MELEPAS KATETER
No. Dokumen
00.00.30
Tanggal Terbit

No. Revisi
03

Halama
n
2/2

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Prosedur

Unit
terkait

Desember, 2014
Dr. Maria Christina.MARS
n. Tarik kateter secara pelan pelan dengan gerakan memutar
o. Masukkan bekas kateter kedalam plastik
p. Berikan perawatan perineum dengan menggunakan air hangat +
sabun + waahlap dan keringkan dengan handuk bawah (bila pasien
mampu lakukan secara mandiri)
q. Bereskan alat-alat dan buang yang tidak perlu
r. Buka sarung tangan dan perawat mencuci tangan
s. Dokumentasikan prosedur yang sudah dilakukan dan perasaan pasien
yang timbul saat kateter dicabut, kondisi kulit akibat plester yang
menempel, kemampuan pasien untuk bereliminasi urine secara
spontan.
4. Sikap perawat
Sopan dan ramah
Bekerja dengan teliti dan hati hati
1. Unit rawat inap
2. ICU/ICCU/PICU

Anda mungkin juga menyukai