Kep. Gub. DIY No. 153 Tahun 2002 PDF
Kep. Gub. DIY No. 153 Tahun 2002 PDF
Mengingat
Menetapkan
(1)
(2)
Baku Mutu Ambien terdiri dari Baku Mutu Ambien Primer yang
diperuntukkan untuk melindungi manusia dan Baku Mutu Udara
Ambien Sekunder yang diperuntukkan untuk melindungi hewan,
tumbuh-tumbuhan jarak pandang dan kenyamanan serta benda
cagar budaya.
Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ditetapkan sebagai Batas Maksimum Mutu Udara
Ambien untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang
BAB IV
METODE ANALISIS DAN PERALATAN
Pasal 4
Metode analisis dan peralatan untuk setiap parameter Mutu Udara
Ambien adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
BAB V
PENUTUP
Pasal 5
Baku Mutu Udara Ambien Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 Keputusan ini dapat ditinjau kembali dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun.
Pasal 6
Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu
Lingkungan Daerah untuk wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dinyatakan tidak berlaku, sepanjang berkaitan dengan Baku Mutu Udara
Ambien.
Pasal 7
Hjal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaan akan diatur kemudian oleh Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Pasal 8
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi
Istimewa Yogyakarta.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
: Yogyakarta
: 28 Oktober 2002
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
Pada Tanggal 28 Oktober 2002
SEKRETARIS DAERAH
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BAMBANG PRIYOHADI
NIP. 110021674
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2003 NOMOR 34 SERI : E
LAMPIRAN
KEPUTUSAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR
: 153 TAHUN 2002
TANGGAL
: 28 OKTOBER 2002
BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(ppm)
(g/m3)
1 jam
3 jam
24 jam
1 tahun
1 jam
8 jam
1 jam
24 jam
1 tahun
0,340
---0,140
0,030
35
9
0,212
0,080
0,053
900
---365
60
30.000
10.000
400
150
100
1 jam
24 jam
1 tahun
3 jam
0,120
0,080
0,026
----
24 jam
1 tahun
PM2,5
24 jam
1 tahun
Pb
24 jam
3 bulan
1 tahun
24 jam
1 tahun
No.
Parameter
SO 2
CO
NO 2
(Sulfur dioksida)
O3
(ozon)
KOV=VOC=HC total
PM10
7
8
diameter
(Partikulat
diameter
<2,5 mikron)
(Timbal/Timah Hitam)
TSP
10
Debu Jatuh
11
BMUA Primer *)
Waktu
Pengukuran
(Total
Partikel
tersuspensi / debu)
a.
b.
Pemukiman
Kawasan Industri
Klorin
*)
**)
BMUA Sekunder
**)
(ppm
(g/m3)
)
0,500
1.300
0,053
100
235
157
50
160
0,120
0,080
235
157
-------
150
50
-------
-------
65
15
-------
2
1,500
1
230
90
30 hari
30 hari
----
10 ton/km2
20 ton/km2
1 jam
3.130
metode
Analisis
Pembentukan
kompleks
dengan
pararosanilin
Spektrometri
Pembentukan
kompleks dgn
pereaksi
Saltzman
Chemiluminesc
ence
Peralatan
Spektrofotometer
UV-Vis
NDIR
Spektrofotometer
Spektrofotometer
UV-Vis
Spektrofotometer
UV
Kromatografi
Kromatrografi gas
150
50
Gravimetri
PM10 meter
65
15
Gravimetri
PM2,5 meter
Spektrometri
Spektrofotometer
Serapan Air
230
90
Gravimetri
High Volume
Sampler
10 ton/km2
10 ton/km2
Gravimetri
Penampungan
pada filter bebas
abu
Pembentukan
kompleks dgn
oortho-toluidin
Spektrofotometer
UV-Vis
1.500
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X