Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SEMINAR DAN DISKUSI

KESELAMATAN ANAK INDONESIA DI DUNIA MAYA

A.

Pendahuluan
Internet sudah menjadi bagian dari kehidupan kehidupan anak-anak usia sekolah,
khususnya di kota besar.Mereka inilah yang dikenal sebagai generasi digital
native, generasi yang sejak lahir sudah terbiasa menggunakan perangkat digital
seperti telepon genggam, komputer, dan lain-lain. Akses internet pun sekarang
dapat dengan mudah didapatkan, baik melalui komputer di rumah atau sekolah
maupun dengan perangkat gadget mobile yang dengan mudah dibawa kemana
saja.
Akan tetapi, generasi digital native ini juga merupakan generasi yang rentan
keselamatannya di dunia maya. Media Tempo, belum lama berselang melakukan
investigasi kecil di ranah maya. Dalam 7 (tujuh) jam menggunakan identitas
samaran, mengaku bernama Lisa, anak perempuan berusia 14 tahun, Tempo
berhasil menarik setidaknya 75 diduga predator online yang menawarkan
berbagai aktifitas seksual. Sejumlah aktifitas seksual kepada tersebut semisal
chat esek-esek, video chat porno, atau bahkan ada yang terang-terangan
mengajak untuk bertemu muka1.
Predator online, atau juga dikenal sebagai pelaku pedofil di Internet, sudah
menjadi ancaman yang cukup nyata di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh organisasi hak anak yang berbasis di Belanda, Terres des Homes,
di Indonesia saja pada 2013 ini sudah berhasil diketahui sejumlah predator online
yang bermukim dan mencari mangsa di Indonesia 2.
Menurut Terres des Homes, setidaknya ada 4 (empat) penyebab terjadinya kasus
pedofilia online, yaitu: rendahnya pengawasan orangtua yang kemungkinan
karena merasa gagap akan teknologi (gaptek), ada problem dalam keluarga,
status ekonomi dan pengaruh dari teman atau lingkungan sekitar. Dan hampir

1http://en.tempo.co/read/news/2013/11/26/055532661/The-Internet-A-Haven-for-Pedophiles
2http://www.thejakartaglobe.com/news/child-sex-predators-increasingly-turn-to-social-media-new-research-finds/
Seminar dan Diskusi: Keselamatan Anak di Dunia Maya1

setiap anak yang menjadi korban pelecehan seksual di Internet, berkenalan


dengan pelakunya via media sosial3.
Media sosial, seperti Facebook, adalah menjadi tempat yang subur bagi anak
untuk secara sadar ataupun tidak, lantas mengumbar privasinya 4. Meskipun
Facebook telah menetapkan aturan bahwa penggunanya wajib berusia minimal
13 (tiga belas) tahun5, namun tetap saja hal tersebut mudah untuk dilanggar 6.
Berikut ini hanyalah sebagian kecil kasus di Indonesia yang berkaitan dengan
keselamatan anak di internet pada tahun 2013, yang sempat menjadi perhatian
media massa:
-

Januari 2013, seorang siswi SMK di Makale Tana Toraja, dibawa kabur
oleh teman pria yang dikenalnya via Facebook 7.
Maret 2013, seorang siswi SMK di Jakarta Timur diculik oleh temannya di
Facebook8.
April 2013, seorang siswi MAN di Purworejo, diculik, disekap dan diperkosa
oleh pelaku yang baru dikenalnya via Facebook 9.
Oktober 2013, seorang siswi SMP di Makassar diculik dan disetubuhi oleh
seseorang yang dikenalnya di Facebook10.

Kasus-kasus serupa ini berulang terus dari tahun ke tahun!


Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bersama semua pihak agar kasus
serupa tidak terus berulang di masa yang akan datang. Kepedulian dan
kerjasama dari semua pihak, khususnya orang tua dan sekolah, menjadi salah
satu kunci untuk dapat menjaga keselamatan anak di internet.

3http://www.thejakartaglobe.com/news/child-sex-predators-increasingly-turn-to-social-media-new-research-finds/
4http://donnybu.com/2012/10/09/kita-mengabaikan-keselamatan-anak-di-internet/
5https://www.facebook.com/help/157793540954833
6http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/05/18/mengintip-facebook-anak-sd-457873.html
7http://daerah.sindonews.com/read/2013/01/30/25/712420/ayah-pergoki-anaknya-dibawa-kabur-teman-facebook
8http://metro.sindonews.com/read/2013/03/13/31/726834/siswi-kelas-1-smk-di-jaktim-diculik-teman-facebook
9http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/26/5/141390/Kenalan-di-Facebook-Gadis-16-Tahun-Diculik
10http://news.okezone.com/read/2013/10/30/340/889407/kenalan-di-facebook-siswi-smp-diculik-disetubuhi
Seminar dan Diskusi: Keselamatan Anak di Dunia Maya2

B.

Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Seminar dan Diskusi Keselamatan Anak Indonesia di Dunia Maya
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman dan pembaharuan informasi terkini kepada peserta

tentang kasus dan tantangan keselamatan anak di Internet kepada orang tua
dan guru

Perkembangan dan dampak TIK

Perkembangan UU TIK di Indonesia

Menggunakan TIK untuk menerima dan Mengirim informasi dengan bijak

Film
2. Mendiskusikan langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua dan guru
untuk menjaga keselamatan anak di internet.
3. Melakukan kolaborasi untuk menyebarkan dan meningkatkan kepedulian
(awerness) kepada semua pihak yang berkepentingan dengan keselamatan
anak dan internet
C.

Sasaran
1. Mengisi Kesenjangan TIK di kota Jayapura
2. Membangun Awernes (ortu dan guru) terhadap perkembangan TIK dan

dampak nya terhadap anak/murid


3. Mengembangkan kapasitas SDM dalam penggunaan TIK
D.

Peserta Kegiatan
Seminar dan Diskusi Keselamatan Anak Indonesia di Dunia Maya ini ditujukan
bagi Orang Tua

dan Pihak Sekolah (Guru, Kepala Sekolah, Pembina

Kegiatan dan lain-lain).

E.

Narasumber Kegiatan
Yang akan menjadi narasumber dari kegiatan ini adalah :
1. Sinyo Timisela dari ketua RTIK kota jayapura
2. Biro Hukum dan Legal RTIK Kota Jayapura
3. Biro Humas RTIK Provinsi Papua

Dan untuk kehadiran narasumber tersebut pihak sekolah tidak dipungut biaya.

Seminar dan Diskusi: Keselamatan Anak di Dunia Maya3

F.

Kewajiban Pihak Sekolah


Untuk melaksanakan kegiatan ini maka diharapkan pihak sekolah dapat

menyediakan:
1. Ruangan
2. Peserta Kegiatan (Orang tua murid dan guru)
3. Sound System yang memadai
4. LCD Projector
5. Konsumsi peserta (jika diperlukan)
G.

Jadwal Acara
Untuk jadwal kegiatan, diusulkan sebagai berikut:
-

Pembukaan oleh Kepala Sekolah


Paparan materi Keselamatan Anak di Dunia Maya oleh Narasumber
Diskusi dengan peserta
Rencana Tindak Lanjut dan Penutup

Diperkirakan acara sosialisasi ini memakan waktu sekitar 2-3 jam. Susunan acara
dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dari pihak sekolah

H.

Penutup
Langkah nyata harus segera diambil demi menjaga keselamatan anak-anak
Indonesia, anak-anak kita. Kegiatan ini hanyalah langkah awal dari rangkaian
tindakan yang perlu segera dilakukan untuk dapat menjadikan dunia maya
sebagai dunia yang ramah anak dan media belajar yang menyenangkan bagi
buah hati kita. Besar harapan kami kegiatan ini dapat dilaksanakan di sekolah
Bapak/Ibu sebagai sebuah institusi yang memiliki peran penting dalam pendidikan
dan tumbuh kembang anak.

Seminar dan Diskusi: Keselamatan Anak di Dunia Maya4

Anda mungkin juga menyukai