Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
PERCOBAAN 1
MEMBACA RESEP DOKTER

DISUSUN OLEH
Nama

: 1. Nilma Rosalini

(PO.71.39.0.14.020)

2. Nurul Hidayati Afriwany (PO.71.39.0.14.022)


3. Pipit Parwati

(PO.71.39.0.14.024)

4. Radella Trissia

(PO.71.39.0.14.026)

Tanggal Praktikum : Selasa, 23 Maret 2016


Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong., Apt, M.Kes

LABORATORIUM FARMAKOLOGI
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN AKHIR
PERCOBAAN 1
MEMBACA RESEP DOKTER
SELASA, 23 MARET 2016
Nama

: 1. Nilma Rosalini

(PO.71.39.0.14.020)

2. Nurul Hidayati Afriwany (PO.71.39.0.14.022)


3. Pipit Parwati

(PO.71.39.0.14.024)

4. Radella Trissia

(PO.71.39.0.14.026)

Kelas

: Reguler II A

Kelompok

: Genap

Sub Kelompok : III (tiga)

I.Tujuan Percobaan
Agar mahasiwa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar,
mengenal beberapa macam obatdengan nama dagang (brand name) dan mengetahui
indikasinya. Mahasiswa dapat melakukan kajian peresepan berdasarkan indicator
WHO pada fasilitas pelayanan dasar.
II.

Teori
Dokter atau dokter gigi sesuai dengan kewenangan dan kompetisinya dapat

memberi resep kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan pengobatan. Resep yang
ditulis oleh dokter biasanya menggunakan tulisan yang khas, sehingga untuk dapat
membacanya diperlukan ketelitian. Selain itu juga sebagian besar menggunakanalat
dengan nama dagang. Pada saat ini penulisan resep juga telah mulai dilakukan secara
elektronik. Di lain pihak WHO telah menetapkan indicator peresepan di fasilitas
kesehatan. Antara lain yaitu : jumlah item obat tiap lembar resep, persentase

antibiotic, persentase obat generic, persentase obat injeksi dan persentase obat
berdasarkan formularium nasional.
-

Unsur-unsur Resep
Identitas Dokter Nama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah

dokter penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta jam
praktek. Biasanya sudah tercetak dalam blanko resep.
-

Superscriptio
Harus ada Superscriptio atau Tanda R/ di resepnya. Tanda R/ atau Recipe yang

artinya Ambilah atau Harap diambil.


-

Inscriptio
Bagian inti resep, berisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan

danditulis dengan jelas. Pada huruf R/ yang pertama, Tertulis Amoxan mg 250
Artinya obat bernama Amoxan Kapsul 250mg.
-

Subscriptio
Bagian yang mencantumkan bentuk sediaan obat (BSO) dan jumlahnya. Cara

penulisan (dengan singkatan bahasa latin) tergantung dari macam formula resep yang
digunakan. Pada resep pertama tertulis : no. x. Artinya : Obat Amoxan 250mg yang
berbentuk kapsul Sebanyak 10 kapsul.
-

Signatura
Artinya merupakan Aturan Pakai pada resep pertama tertulis S. 3 dd I caps,

artinya Pakailah Amoxan 250mg itu, 3 kali sehari 1 kapsul sekali minumnya.
-

R/ pertama
Di bagian R/ yang pertama terlihat ada beberapa obat dalam satu R/. Bahwa

Obat pada resep diatas obat yang akan diracik. Obat yang terdapat didalam R/ yang
pertama terdiri dari : biothicol, sanmol,rhinofed dan becombion syrup. Jumlah
Miligram (mg) atau mililiter (ml) disamping obat, adalah jumlah obat yang
dibutuhkan. Dan disertai dengan obat bermerk dagang (brand name). Diresep R/
pertama (no.1), ada perintah cara pembuatan dengan kata-kata seperti ini : da syrup

simplek ad 75. Ini adalah singkatan dalam Bahasa Latin yang berarti buatlah syrup
simplex sampai volume 75 ml.
-

R/ kedua
Pada resep kedua didalmnya terdapat 4 R yang seluruhnya merupakan nama

obat generik dengan bentuk sediaan syrup, drop dan tablet


Setelah pembahasan semua jumlah obat, tidak kalah pentingnya, bahwa Nama Pasien,
Umur dan Alamat. Jangan terima resep, bila nama pasien Anda tidak jelas atau
lengkap (Bagi Petugas Apotek).
III.
IV.

Alat dan Bahan


Alat : Alat tulis (pena, mistar, pensil)
Bahan : Resep resep dokter, ISO, DOEN, MIMS
Prosedur Kerja
Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep dokter.

Masing-masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, dan


menuliskannya dalam kolom seperti yang tertulis di bawah ini:
1.
2.
3.
4.

Nama dokter dan alamat


Tanggal penulisan resep
Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan (kadar)
Perhatikan jika penulisan kadar obat dengan standar unit menggunakan istilah
system internasional
5. Angka nol harus ditempatkan atau dituliskan di depan point decimal
6. Melakukan kajian resep sesuai indicator WHO.
V.

Hasil dan Pengamatan


Resep I
APOTIK SEHAT BERSAMA
Telp. (0711)379307
No. 08. 01238

No

Resep
R/ Thiamfenikol syrup fls

No.I
Dokter :

Keterangan
Thiamfenikol (tiamfenikol)
Indikasi : infeksi yang disebabkan
salmonela Sp, influenza, lympo

S3ddCth1/2

granula,
R/ Thiampenicol syr fls No I

negative,

S3ddcth1/2
R/ paracetamol drop fls No.I

R/ Paracetamol drops fls No I


S3dd0,7cc
S3dd 0,7 cc
R/ citirizin

R / Cetirizine
1/4
Pulv dtd No IV
Pulv dtd no IV
S1ddP1
S1ddP1
R/ Ambroxol

gram

penyakit

bakteri

meningitis
Khasiat : Antimikroba
Paracetamol (paracetamol

100

mg/ml drops)
Indikasi : antipiretik dan analgesik
Khasiat : Analgesik non narkotik
Cetirizine
(Cetirizen
HCl

renitis,

alergi

thinitis

kronikparenial,

rhinitis

yang
alergi,

urtikaria idiopatik kronis


Khasiat : Antialergi dan obat untuk

Pulv dtd no XV

Pulv dtd No XV

anafilaksis
Ambroxol

Hidroklorida 30 mg/ tab)


Indikasi : gangguan

INHEALTH
S3ddP1
Nama Pasien

bakteri

10mg/tab)
Indikasi : pengobatan parenial

1/5

S3ddP1
R/ Ambroxol

psica,

: Khoirun Nisya

Ambroxol
saluran

pernapasan akut dan kronis disertai

sekresi bronki subnormal, terutama


Nomor Kartu Peserta : 1051012758093
dalam
eksaserbasi
bronchitis
Nama Institusi
: PT. JIMMULYA
kronik, bronchitis asmatik, asma
bronkial
Khasiat : Obat untuk saluran nafas
KAJIAN RESEP I

Kajian Resep menurut WHO :


1. Kajian Resep I
Jumlah item obat per lembar resep
R=4
2. Persentase obat generik yang diresepkan
%=

jumlah obat generik


total obat dalam resep

x 100% =

4
4

x 100% = 100%

3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan


jumlah obat antibiotik
1
% = total obat dalam resep x 100% = 4 x 100% = 25%
4. Persentase penulisan obat injeksi
jumlah obat injeksi
% = tota obat dalam resep x 100% =
5. Persentase obat yang diresepkan dari DOEN
jumlah obat esensial
2
% = total obat dalam resep x 100% = 4

0
4

x 100% = 0%

x 100% = 50%

Resep II
APOTIK SEHAT BERSAMA
Telp. (0711)379307
No. 08. 01238
1061013067209

23 14
8

PT.SATRIA RAKSA
R/ Spiromycin 225 mg
Pulv dtd XV
S3ddI
R/ Ambroxol tab 1/5
Rhinofed

50

Pulv dtd XX
S4ddI
Bila perlu
R / Salbutamol Exp fls
1 mg/ 5 ml
S3ddCTH 11/4

Pro

: Agra Nabila Rahayu

No Reg : 21/2 S

Kmr :

No

Resep
R/ Spiromycin 225 mg

Keterangan
Indikasi : Infeksi saluran nafas

Pulv dtd XV

seperti

S3ddI

bronchitis, pneumonia sinusitis dan

R/ Ambroxol tab 1/5

otitis media
Khasiat : Antimikroba/ antibakteri
Indikasi Ambroxol : Gangguan

Rhinofed

tonsillitis,

faringitis,

50

saluran nafas akut dan kronik

Pulv dtd XX

disertai sekresi bronki subnormal,

S4ddI

terutama

dalam

ekserbasi

Bila perlu

bronchitis

kronik,

bronchitis

asmatik, asma bronkial


Khasiat Ambroxol : Obat untuk

saluran nafas
Rhinofed ( Pseudrophedrine 30
mg)
Indikasi : Rhinitis alergi dan
rhinitis vasomata
Khasiat : Antiinfluenza
Indikasi : Kejang bronkus pada

R/ Salbutamol Exp fls


1 mg/ 5 ml

semua

S3ddCTH 11/4

emfisema
Khasiat : Obat untuk saluran nafas
KAJIAN RESEP II

Kajian Resep menurut WHO :


1. Kajian Resep II
Jumlah item obat per lembar resep
R=4

asma

bronchitis

dan

2. Persentase obat generik yang diresepkan


%=

jumlah obat generik


total obat dalam resep

x 100% =

2
4

x 100% = 50%

3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan


jumlah obat antibiotik
1
% = total obat dalam resep x 100% = 4 x 100% = 25%
4. Persentase penulisan obat injeksi
jumlah obat injeksi
% = tota obat dalam resep x 100% =
5. Persentase obat yang diresepkan dari DOEN
jumlah obat esensial
1
% = total obat dalam resep x 100% = 4
VI.

0
4

x 100% = 0%

x 100% = 25%

Pembahasan
Setelah membaca dan mengkaji resep yang diberikan dapat diduga jenis

penyakit yang diderita pasien dengan gejala yang ada berdasarkan jenis obat yang
diberikan , hasil pembahasan dapat dilihat sebagai berikut :
1) Resep I
Pasien atas nama Agra Nabila Rahayu diduga mengalami gangguan saluran
nafas kronik dan disertai sekresi bronki subnormal, terutama dalam
ekserbasi bronchitis kronik, bronkitis asmatik dan asma bronkial
2) Resep II
Pasien atas nama Khoirun Nisya diduga mengalami gangguan pada saluran
pernafasan (atsma) kronis yang disertai dengan infeksi saluran nafas seperti
VII.

tonsillitis, faringitis, bronchitis, pneumonia sinusitis dan otitis media


Kesimpulan
Dalam mengartikan suatu resep obat dibutuhkan ketelitian dan kemampua
ketika menerjemahkan tulisan dokter , karena jika terjadi kesalahan dalam
pemberian obat kepada pasien , hal ini akan merugikan dan membahayakan
pasien . Oleh karena itu , sebagai tenaga kefarmasian dituntut ketelitian dalam

mengambil keputusan dan jika ada keraguan dalam membaca suatu resep
hendaknya ditanyakan kepada dokter yang bersangkutan

,sehingga dapat

meminimalisir adanya kesalahan dalam membaca resep.


Palembang, 23 Maret 2016

Nilma Rosalini
(PO.71.39.0.14.020)

Nurul Hidayati Afriwany


(PO.71.39.0.14.022)

Pipit Parwati

Radella Trissa

(PO.71.39.0.14.024)

(PO.71.39.0.14.026)

Dosen Pembimbing :
1. Dr. Sonlimar Mangunsong., Apt, M.kes
2. Drs. H Benjamin M. Noer., Apt, MM
3. Mona Rahmi R, M.Farm, Apt
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai