Disusun oleh:
NAMA
: VENSA PAULIN MUSTAMU
NIM
: 0130540191
PROGRAM STUDI
: FARMASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a. Deskripsi
Hadiah Nobel merupakan hadiah yang diberikan setiap tahun untuk orangorang yang mempunyai prestasi luar biasa di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan
untuk pelopor perdamaian dunia dan kepada mereka yang telah memberikan
konstribusi besar terhadap kemajuan umat manusia seluruh dunia.
Dalam penghargaan ini, pemenang penghargaan nobel mendapat medali emas,
sertifikat, dan sejumlah besar uang. Hadiah Nobel adalah hadiah paling bergengsi di
dunia. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang dengan kontribusi luar biasa
dalam enam bidang, yaitu : fisika, kimia, sastra, fisiologi atau kedokteran, perdamaian
dan ekonomi.
Bidang Ekonomi ditambahkan dalam daftar penghargaan nobel pada tahun
1969 untuk pertama kalinya. Salah satu hadiah diberikan pada masing-masing bidang.
Jika ada lebih dari satu penerima penghargaan dalam satu bidang, hadiah uang dibagi
merata di antara semua pemenang.
Rata-rata usia pemenang hadiah Nobel adalah 59 tahun, kecuali di bidang
kimia dan fisika yang rata-ratanya berusia 57 tahun dan di bidang ilmu kedokteran
pada usia 55 tahun.
Pemenang Nobel Fisika 1915, Lawrance Bragg menerima hadiah itu ketika
berusia 25 tahun. Sedangkan pemenang Nobel Fisika tertua adalah Raymond Davis Jr.
yang berusia 88 tahun ketika menerima hadiah itu pada tahun 2002.
Dua orang pemenang Nobel untuk ekonomi berusia lebih tua lagi, yakni
Leonid Hurwicz dan Lloyd Shapley yang masing-masing berusia 90 dan 89 tahun.
b. Sejarah
Apakah Anda tahu bagaimana sejarah penghargaan Nobel dimulai? Nobel
prize pertama kali diberikan berdasarkan wasiat seorang Ilmuwan, kimiawan,
insinyur, penemu dan industrialis yang berasal dari swedia yang bernama Alfred
Bernhard Nobel. Ia lahir di Stockholm pada tanggal 21 Oktober 1833 dan meninggal
pada tanggal 10 Desember 1896. Ayahnya juga seorang ilmuwan. Meskipun ia adalah
seorang warga negara Swedia, ia di didik di Rusia.
Alfred Nobel adalah seseorang yang menemukan dinamit. Bahan ini banyak
digunakan untuk memecahkan batu, menggali sumur minyak, dan tentunya dalam
peperangan. Untuk penemuan berharga ini, Alfred Nobel menjadi terkenal di seluruh
dunia.
Dia mendapatkan banyak uang dari penjualan hasil temuannya. Pada saat
kematiannya pada tahun 1896, ia meninggalkan uang dalam jumlah luar biasa yaitu
sekitar 9.000.000 dolar. Dia meninggalkan wasiat yang menunjukkan bahwa bunga
uang ini harus diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang yang mempunyai
kontribusi luar biasa mereka untuk fisika, kimia, kedokteran, sastra dan perdamaian.
Penghargaan ini disebut sebagai Hadiah Nobel atau Nobel Prize.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bidang Kimia
1. Alan Graham MacDiarmid, Alan Heeger, dan Hideki Shirakawa (2000)
a. Alan Graham MacDiarmid
Alan Graham MacDiarmid (lahir di Masterton, Selandia Baru, 14
April 1927 meninggal di Drexel Hill, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7
Februari 2007 pada umur 79 tahun) adalah seorang kimiawan kelahiran Selandia
Baru. Bersama dengan Alan Heeger dan Hideki Shirakawa pada 2000 ia
dianugerahi Hadiah Nobel Kimia untuk penemuan dan pengembangan polimer
konduktif.
Terlahir dari keluarga miskin, dan Great Depression membuat hidup susah.
Pada usia 10 tahun, ia menemukan minat dalam ilmu kimia, karena ia membaca
buku-buku lama ayahnya. Dengan buku itulah ia mengajar diri. Kemudian ia
menjadi asisten bagian kimia di Victoria University of Wellington, tempatnya
sebelumnya dididik. Pada 1951 ia lulus dengan penghormatan kelas satu dan
memenangkan beasiswa Fulbright ke Universitas Wisconsin tempatnya menerima
gelar doktor. Ia bekerja di Universitas St. Andrews, Skotlandia, dan selama 45
tahun menjadi profesor di Universitas Pennsylvania.
MacDiarmid Institute for Advanced Materials and Nanotechnology di
Universitas Victoria, Wellington dinamai menurut namanya.
b. Alan Jay Heeger
Alan Jay Heeger (22 Januari 1936 di Sioux City, Iowa) adalah
seorang kimiawan dan fisikawan Amerika Serikat. Bersama dengan Alan
MacDiarmid dan Shirakawa Hideki mereka dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam
Kimia pada 2000 untuk
penemuan
dan
pengembangan
pada polimer konduktif. Ia mengajar di University of California, Santa Barbara.
c. Hideki Shirakawa
Profesor Hideki
Shirakawa (Shirakawa
Hideki,
lahir
di Tokyo, 20
Agustus 1936) adalah seorang kimiawan Jepang dan pemenang Penghargaan
Nobel dalam Kimia pada tahun 2000 untuk penemuannya terhadap polimer
konduktif bersama dengan Alan J. Heeger dan Alan G MacDiarmid.
Penemuan yang membuatnya menerima penghargaan tersebut adalah film
plastik (poliasetilin; polyacethylene) yang dapat mengalirkan arus listrik.
2. William Standish Knowles, Noyori Ryoji, dan Karl Barry Sharpless (2001)
a. William Standish Knowles
William Standish Knowles (lahir di Taunton, Massachusetts, 1 Juni 1917)
ialah kimiawan Amerika Serikat.
Ia menerima Nobel Kimia pada tahun 2001 bersama dengan Ryji Noyori
dan K. Barry Sharpless untuk pengembangan sintesis asimetris katalis, yang
merupakan teknologi yang relevan dengan persiapan sejumlah bahan obat.
Knowles memimpin tim peneliti yang mengembangkan ligan kiral fosfin yang
terbukti efektif dalam sintesis enantioselektif L-DOPA.[1][2] Knowles melakukan
penelitian yang membuatnya memenangkan Nobel ini di Monsanto.
Sekarang ia tinggal di Saint Louis (Missouri).
b. Noyori Ryoji
Ryoji Noyori (lahir di Kobe, Jepang, 3 September 1938) memenangkan
Hadiah Nobel Kimia pada tahun 2001.
Noyori menerima separuh dari hadiah itu dengan William S. Knowles untuk
studi hidrogenasi yang dikatalisasikan; paruh kedua hadiah itu jatuh ke tangan
Barry Sharpless untuk studinya dalam reaksi oksidasi yang dikatalisasikan
(Epoksidasi Sharpless).
Noyori
terkenal
untuk
hidrogenasi
asimetri
yang
digunakan
sebagai kompleks katalis rhodium dan ruthenium, khususnya yang berdasar pada
ligant dari BINAP. Hidrogenasi asimetris dari alkena dalam kehadiran ((S)BINAP)Ru(OAc)2 digunakan untuk produksi komersial naproxen murni (97% ee),
digunakan sebagai obat-obatan anti-radang. Levofloksasin agen anti-bakteri
diproduksi oleh hidrogenasiasimetris keton dalam kehadiran kompleks halida
Ru(II) BINAP.
Ia juga bekerja pada proses asimetris lainnya. Tiap tahun 400.000 ton mentol
diproduksi (dalam 94% ee) oleh Takasago International Co., menggunakan
metode Noyori untuk isomerisasi allylic amines.
Kini ia dan Jessop telah mengembangkan proses industri untuk manufaktur
N,N-dimetilformamida
dari hidrogen,
dimetilamin
dan karbon
dioksida superkritik dalam kehadiran RuCl2(PMe3)4 sebagai katalis.
c. Karl Barry Sharpless
Karl Barry Sharpless (lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 28
April 1941) ialah seorang kimiawan Amerika Serikat yang dikenal dengan
karyanya pada reaksi stereoselektif.
Sharpless lahir di Philadelphia. Ia lulus dari Friends' Central School pada
tahun1959. Ia melanjutkan pendidikannya di Dartmouth College (1963) dan
menerima Ph.D dari Stanford University pada tahun 1968. Ia melanjutkan karya
pascadoktoral di Universitas Stanford dan Harvard. Ia memegang gelar
kehormatan dari Universitas Teknik Mnchen.
Sharpless adalah profesor di Massachusetts Institute of Technology dan
Stanford University. Sekarang ia memegang jabatan profesor W. M. Keck dalam
kimia di The Scripps Research Institute.
Pada tahun 2001 ia memenangkan Nobel Kimia untuk karyanya pada reaksi
oksidasi stereoselektif (epoksidasi Sharpless, dihidroksilasi asimetris Sharpless,
oksiaminasi Sharpless). Hadiah ini dibagi dengan William S. Knowles dan Ryoji
Noyori (untuk karya mereka pada hidrogenasi stereoselektif). Ia juga berhasil
mengepoksidisasi (menggunakan asam tartarat rasemik) bola Fuckminster
Fullerene C-86, menggunakan p-kresol sebagai pelarut. Sekarang ia
menghabiskan sebagian besar waktunya dengan memperkenalkan kimia ketuk,
seperangkat reaksi eksoterm yang amat selektif yang terjadi dalam keadaan sejuk;
variannya yang paling berhasil adalah sikloadisi Huisgen azida alkina untuk
membentuk 1,2,3-triazol.
3. John Bennett Fenn, Koichi Tanaka, dan Kurt Wuthrich (2002)
a. John Bennett Fenn
John Bennett Fenn (15 Juni 1917 - 10 Desember 2010) adalah seorang
professor Amerika di bidang kimia analitik yang dianugerahi Hadiah Nobel
Kimia pada tahun 2002. Fenn mendapat penghargaan bersama Koichi
Tanaka untuk pekerjaan mereka yaitu spektrometri. Sisi lain dari tahun 2002
Kedokteran
yang
sama.
Antara
1965-67,
Hershko
bekerja
sebagai dokter di Angkatan Pertahanan Israel.
c. Irwin A. Rose
Irwin A. Rose (lahir di Brooklyn, New York, 16 Juli 1926; umur 89 tahun)
ialah seorang kimiawan Yahudi Amerika Serikat.
Rose
menempuh
pendidikan
di sekolah Ibrani,
namun
menjadi
seorang sekuler pada usia 10. Ia besar di Spokane, Washington. Kemudian ia
belajar di Washington State College dan kemudian bertugas di U.S.
Navy sebagai teknisi radio menjelang akhir PD II. Ia menyelesaikan
tingkat prasarjana di bawah Pernyataan HAM G.I. pada 1949 di Universitas
Chicago dan terus menerima gelar dalambiokimianya di sana. Ia bertugas di
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Yale dari 1954 hingga 1963.
Pada 1963, ia menjadi anggota senior Fox Chase Cancer Center di Philadelphia, di
mana ia tetap di sana hingga pensiun pada 1995. Selama di Fox Chase, ia menjadi
anggota National Academy of Sciences.
Rose kini seorang spesialis di Bagian Fisiologi dan Biofisika UC Irvine
College of Medicine di California.
Pada Oktober 2004, Irwin Rose dianugerahi Hadiah Nobel dalam
Kimia bersama dengan tokoh Israel Aaron Ciechanover dan Avram Hershko.
Ketiga ilmuwan itu menemukan cara utama yang melaluinya building block
seluler-dikenal sebagai protein ubiquitin-diatur dan diturunkan. Prestasi itu telah
membuka pintu pada alat pengembangan obat yang baru yang bisa
melawan penyakit semacamkanker, fibrosis
kista, penyakit
Alzheimer dan Parkinson:
kemudian
membangkitkan
dan
memperpanjang hidup banyak orang.
Rose dan istrinya tinggal di Leisure World di Orange County. Menunjukkan
keyahudiannya melalui hubungan dengan Israel.
6. Robert H. Grubbs, Richard Royce Schrock, Yves Chauvin (2005)
a. Robert H. Grubbs
Profesor Robert H. Grubbs (lahir di Calvert City, Kentucky, 27 Februari 1942;
umur 73 tahun) adalah seorang kimiawan Amerika Serikat yang merupakan
Profesor Kimia di Institut Teknologi California (Caltech).
Lahir di Calvert City, ia mempelajari kimia di Universitas Florida,
Gainesville dan Universitas Columbia di New York, di mana ia memperoleh
gelar doktornya pada tahun 1968. Ia lalu menghabiskan masa setahun dengan
James Collman di Universitas Stanford. Gurbbs kemudian bergabung dengan
fakultas di Universitas Negara Bagian Michigan (Michigan State University).
Pada tahun 1978, ia pindah ke Institut Teknologi California di mana ia sekarang
mengajar sebagai profesor kimia.
Pada tahun 2005, ia memperoleh Penghargaan Nobel dalam Kimia bersama
dengan Yves Chauvin, dan Richard R. Schrock "untuk pengembangan
metode metatesis dalam sintesis organik".
b. Richard Royce Schrock
Richard Royce Schrock (lahir 4 Januari 1945; umur 70 tahun) adalah seorang
ilmuwan Amerika Serikat. Pada tahun 2005 dia menerima Penghargaan Nobel
dalam Kimia untuk sumbangannya kepada metode metatesis dalam kimia organik
Richard dilahirkan di Berne, Indiana, dan melanjutkan ke SMU di San Diego,
California. Dia mengambil gelar sarjana (1967) dariUniversitas California di
Riverside dan Ph.D. (1971) dari Universitas Harvard. Pada 1971-72 dia
melakukan penelitian postdoctoral diUniversitas Cambridge.
Dia bergabung dengan fakultas MIT pada 1975 dan menjadi profesor penuh
pada 1980. Pada 2005 dia memperoleh Penghargaan Nobel dalam Kimia bersama
dengan Robert H. Grubbs dan Yves Chauvin, untuk hasil kerjanya dalam
bidang metatesis olefin, sebuah teknik sintesis organik.
c. Yves Chauvin
Yves Chauvin (lahir 10 Oktober 1930; umur 84 tahun) adalah
seorang kimiawan Perancis. Ia adalah direktur penelitian kehormatan di Institut
franais du ptrole dan merupakan anggota Akademi Ilmiah Perancis.
Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia tahun 2005 bersama
dengan Robert H. Grubbs dan Richard R. Schrock, untuk karyanya sejak
awal 1970-an dalam bidang metatesis olefin. Chauvin berhasil menggambarkan
"resep" untuk reaksi metatesis olefin pada tahun 1971. Ia menjelaskan secara rinci
bagaimana reaksi-reaksi metatesis bekerja dan jenis-jenis senyawa logam apa saja
yang bertindak sebagai katalis di situ.
Chauvin telah menyatakan bahwa ia tak akan pergi mengambil penghargaan
tersebut karena penelitiannya dilakukakn 35 tahun yang lalu dan ia hanya
memperoleh penghargaan tersebut berkat penelitian-penelitian tambahan yang
dilakukan oleh rekan-rekannya dari Amerika Serikat.
7. Roger David Kornberg (2006)
Roger David Kornberg (lahir di St. Louis, Missouri tahun 1947) adalah
seorang ilmuwan asal Amerika
Serikat.
Ia
adalah profesorbiologi
struktural di Universitas Stanford sejak tahun 1978.
Lulusan Universitas Harvard (1967) dan Stanford (1972), Kornberg adalah
putra Arthur Kornberg, pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran pada tahun 1959. Ia pernah bekerja di Sekolah Kedokteran
Harvard sebagai asisten profesor sebelum pindah ke Stanford sebagai profesor di
departemen biologi struktural pada tahun 1978.
Kornberg dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia pada tahun 2006
"untuk penelitiannya mengenai basis molekul transkripsieukaryota" yang menjelaskan
proses di mana DNA berubah menjadi RNA.
10
11
12
kuasiperiodik. Ia
kuasikristal".
memenangkan Hadiah
Nobel
Kimia 2011
atas
"penemuan
13
14
15
16
Ia
dianugerai Penghargaan
Nobel
dalam
Fisiologi
atau
Kedokteran tahun 2001 bersama dengan Leland Hartwell dan Sir Paul Nurseuntuk
penemuan atas pengaturan siklus sel oleh siklin dan kinase bergantung siklin.[1] Ia
adalah staf kehormatan Clare College, Cambridge, dan dianugerahi gelar
bangsawan dalam Queen's Birthday Honours List tahun 2006.
c. Paul Maxime Nurse
Sir Paul Maxime Nurse, FRS (lahir 25 Januari 1949; umur 66 tahun) adalah
seorang biokimiawan Britania Raya. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel
Kedokteran pada
tahun 2001 bersama
dengan Leland
Harrison
Hartwell dan Richard Timothy Hunt untuk penemuan berkaitan pengaturan siklus
sel oleh siklin dan kinase bergantung siklin.
Or
Tu
Nurse
berasal
dari Norfolk.
Ia
lahir
dan
besar
di Wembley, London barat laut, dan dididik di Harrow County School for Boys. Ia
menerima gelar sarjana dan master pada tahun 1970 dari Universitas
Birmingham dan gelar PhD pada tahun 1973 dari Universitas East Anglia. Di
awal 1976, Nurse mengidentifikai cdc2 pada ragi (Schizosaccharomyces pombe).
Gen ini mengendalikan proses siklus sel dari fase G1 ke S dan perubahan dari fase
G2 ke mitosis. Pada tahun 1987, Nurse mengidentifikasi gen homolog pada
manusia, CDK1, kode untuk kinase bergantung siklin.
Pada tahun 1984, Nurse bergabung dengan Imperial Cancer Research
Fund (ICRF, sekarang Cancer Research UK London Research Institute). Ia keluar
pada tahun 1988 untuk mengepalai bagian mikrobiologi di University of Oxford.
Ia kemudian kembali ke H ICRF sebagai direktur riset pada tahun 1993, dan pada
tahun 1996 diangkat sebagai DirJen ICRF, yang menjadi Cancer Research UK
London Research Institute pada tahun 2002. Pada tahun 2003, ia menjadi
presiden Rockefeller University, New York City di mana ia melanjutkan kerja
pada siklus sel ragi fisi.
Di samping Penghargaan Nobel, Nurse telah menerima sejumlah penghargaan
dan penghormatan. Pada tahun 1989, ia menjadi anggota Royal Society dan pada
tahun 1995 ia menerima Royal Medal dan menjadi mitra asing National Academy
of Sciences. Ia menerima Albert Lasker Award for Basic Medical Research pada
tahun 1998. Nurse dianugerahi gelar kebangsawanan pada tahun1999. Ia
dianugerahi Legion d'honneur pada tahun 2002. Ia juga dianugerahi Copley
Medal pada tahun 2005. Ia terpilih sebagai anggota kehormatan asing di American
Academy of Arts and Sciences, salah satu penghormatan tinggi, pada bulan April
2006.
17
3. Sydney Brenner, Howard Robert Horvitz, dan John Edward Sulston (2002)
a. Sydney Brenner
Sydney
Brenner (lahir
di Germiston, Gauteng, Afrika
Selatan, 13
November 1927; ia
berumur 87 tahun) ialah seorang tokoh Inggris
penerima Hadiah
Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2003 bersama
dengan John E. Sulston dan Howard Robert Horvitz.
b. Howard Robert Horvitz
Prof. Dr. Howard Robert Horvitz dilahirkan pada 8 Mei 1947. Ia
memperoleh Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2002 atas penemuannya
beserta teman-temannya John E. Sulston dan Sydney Brenner mengenai
bagaimana gen-gen tertentu menyebabkan kematian sel.
c. John Edward Sulston
John Edward Sulston (lahir di Cambridge, Cambridgeshire, Inggris, Britania
Raya, 27 Maret 1942; umur 73 tahun) merupakan seorang ahli biologi Britania
Raya yang
menerima Hadiah
Nobel
Fisiologi
atau
Kedokteran tahun 2002 bersama dengan Sydney Brenner dan H. Robert Horvitz.
4. Paul Christian Lauterbur dan Peter Mansfield (2003)
a. Paul Christian Lauterbur
Paul Christian Lauterbur, (dilahirkan 6 Mei 1929) merupakan ahli
kimia Amerika Serikat yang mendapatkan Hadiah Nobel dalam Fisiologi pada
tahun 2003 bersama Peter Mansfield untuk keberhasilan dalam pembuatan
imajinasi getaran magnetik "magnetic resonance imaging". Mesin MRI asalnya
terletak dalam bangunan Kimia di kampus Universitas Stony Brook di Long
Island, New York (dimana Paul Christian Lauterbur merupakan profesor selama
beberapa tahun).
b. Peter Mansfield
Sir Peter Mansfield, (dilahirkan 9 Oktober 1933), merupakan ahli
fisika Inggris yang memenangkan Hadiah Nobel 2003 dalam Fisiologi atau Obatobatan untuk penemuannya berkenaan gagasan getaran magnetik "magnetic
resonance imaging" bersama dengan Paul Christian Lauterbur. Mesin MRI asal
terletak dalam bangunan Kimia di kampus Universitas Stony Brook di Long
Island, New York, Amerika Serikat.
5. Linda B. Buck dan Richard Axel, M.D. (2004)
a. Linda B. Buck
Linda
B.
Buck (lahir 29
Januari 1947;
umur
68
tahun)
ialah biolog Amerika yang banyak terkenal untuk karyanya pada sistem
penciuman. Ia dan Richard Axel memenangkanHadiah Nobel Fisiologi atau
Kedokteran 2004 untuk karya mereka pada reseptor penciuman.
b. Richard Axel, M.D.
Richard Axel, M.D. (lahir 2 Juli 1946 di Kota New York) adalah
ilmuwan Amerika Serikat yang meneliti sistem penghidu atau penciuman
dengan hidung.
Hasil
penelitiannya
dengan Linda
B.
Buck tersebut
memenangi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2004.
18
19
b. Andrew Z. Fire
Andrew Z. Fire (lahir 1959) adalah penerima Hadiah Nobel dalam Fisiologi
atau Kedokteran bersama Craig C. Mello untuk penjelasan mengenaiinterferensi
RNA dan teknik pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan di Institusi Carnegie
Washington dan dipublikasikan pada 1998.
Fire kini menjabat sebagai profesor patologi dan genetika di Universitas
Stanford.
Pada 2006, Mello dan Fire menerima Nobel untuk penelitian mereka yang
dimulai pada 1998, ketika Mello dan Fire bersama rekan mereka (SiQun Xu, Mary
Montgomery, Stephen Kostas, Sam Driver) mempublikasikan sebuah
makalah pada jurnal Nature. Mereka menjelaskan bagaimana potongan
kecil RNA sel menghancurkan mRNA atau RNA duta sebelum dapat
memproduksi protein. Hal ini dapat menghilangkan dampak gen tertentu, dan
memungkinkan manusia memerangi penyakit seperti AIDS dan kanker.
8. Mario Renato Capecchi (2007)
a. Mario Renato Capecchi
Mario Renato Capecchi (lahir di Verona, Italia, 6 Oktober 1937; umur 77
tahun)
adalah
seorang genetikawan molekuler
berkebangsaan Amerika
Serikat yang dilahirkan di Italia dan pemenang bersama Penghargaan Nobel dalam
Fisiologi tahun 2007. Saat ini ia adalah Profesor Luar Biasa genetika
manusia dan biologi di Sekolah Kedokteran Universitas Utah.
b. Sir Martin John Evans
Sir Martin John Evans FRS (lahir di Stroud, 1 Januari 1941; umur 74 tahun)
ialah seorang genetikawan Inggris, dihormati dengan penemuan bagaimana
mengkultur sel punca pada tahun 1981, dan karyanya pada pertumbuhan tikus
yang sudah dilumpuhkan dan teknologi terkait penargetan gen. Pada tahun 2007,
ia memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran bersama Oliver Smithies dan Mario
Renato Capecchi untuk pengakuan karya penargetan gennya.
c. Oliver Smithies
Oliver Smithies (lahir di Halifax, West Yorkshire, Inggris, 23 Juni 1925; umur
90 tahun) ialah seorang genetikawan Amerika Serikatkelahiran Inggris dan
penerima Penghargaan Nobel Kedokteran, atas karyanya pada tikus knockout bersama dengan Mario Capecchi dan Martin Evans.
9. Harald zur Hausen (2008)
Harald zur Hausen (lahir 11 Maret 1936; umur 79 tahun) adalah seorang
pakar biologi kedokteran berkebangsaan Jerman dan seorang profesor emeritus.
Dalam risetnya terhadap kanker mulut rahim, ia menemukan peran virus HIV. Atas
penelitiannya tersebut, ia menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada
tahun 2008.
20
21
22
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Hadiah Nobel merupakan hadiah yang diberikan setiap tahun untuk orang-orang yang
mempunyai prestasi luar biasa di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan untuk pelopor
perdamaian dunia dan kepada mereka yang telah memberikan konstribusi besar terhadap
kemajuan umat manusia seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
http://profil.merdeka.com/mancanegara/a/ahmed-hassan-zewail/ (diakses tanggal 5 September
2015)
http://memerik sa-qsi.konsultan-pendidikan.web.id/en4/centerfifa-2337/AlanMacDiarmid_49140_memeriksa-qsi-konsultan-pendidikan.html (diakses tanggal 5 September
2015)
http://share-all-time.blogspot.com/2015/01/apa-itu-penghargaan-nobel-sejarah-tentangnobel.html (diakses tanggal 5 September 2015)
http://niasonline.net/2013/10/16/ini-dia-para-peraih-hadiah-nobel-2013/ (diakses tanggal 5
September 2015)
http://www.dw.com/id/rekor-hadiah-nobel/a-17135187 (diakses tanggal 5 September 2015)