Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis Kapiler
mengenai seberapa cepat perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut kecepatan
migrasi. Besaran yang digunakan sama dengan pada proses kromatografi.
Metode pemisahan elektroforesis didasarkan pada interaksi partikel-partikel
bermuatan oleh medan listrik. Partikel bermuatan listrik negatiaf akan bergerak
kekutub positif (anoda). Sebaliknya , partikel bermuatan listrik positif akan bergerak
kekutub negative (katoda). Sementara partikel netral tidak bergerak . Jadi medan
listrik menyebabkan pemisahan pada metode elktroforesis. (Sumar Hendayana, Ph.D,
2006)
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah
medan
listrik.Secara
umum,
elektroforesis
digunakan
untuk
memisahkan,
Semakin kecil ukuran dimeter pipa kapiler maka semakin besar harga N
oleh,karena itu, semakin besar diameter (> 100 m) maka pemisahan semakin tidak
efisien.
Buffer.
Pipa kapiler diisi dengan larutan buffer dan kedua ujung pipa kapiler tersebut
tercelup dalam larutan buffer selain berfungsi sebagai larutan elektrolit untuk
menghantarkan arus listrik juga berfungsi pengontrol muatan molekul. Karena sutu
molekul dapat bermuatan positif, negatif atau netral bergantung pada pH larutan dan
sebagaimana fungsi buffer dapat menahan pH. Dengan kata lain, pH buffer dapat
mengontrok selektifitas pemisahan elektroforesis.
Sumber arus.
Dalam elektroforesis konvensional dialirkan arus searah sekitar 100 Volt tapi
dalam elektroforesis kapiler dialirkan arus searah bertentangan sangat tinggi 10.00030.000 Volt seperti pada persamaan, bahwa kecepatan solut menuju katoda
berbanding dengan tegangan listrik. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bahwa
eksperimen elektroforesis kapiler dapat dilakukan dalam beberapa menit sementara
eksperimen elektroforesis konvesional dilakukan mungkin dalam sehari. Selain itu,
tegangan listrik yang tinggi mempengaruhi efisiensi pemisahan dalam elektroforesis
kapiler
Q=
p 4 tC
8 L
Q=
ef + eo
eo,
adalah visikositas,
ef
dan ,
kuata rus, dan L adalah panjangh pipa kapiler. Bila ujung pipa kapiler
dicelupkan ke dalam cuplikan maka dengan gaya kapilaritas cuplikan akan terisap
dengan sendirinnya karena adanya perbedaan tekanan di antara kedua ujung pipa
kapiler. Kemudian ujung pipa kapiler tersebut dicelupkan kembali ke dalam larutan
buffer. Dengan teknik elektrokinetik, tegangan listrik dialirkan beberapa saat ketika
salah satu ujung pipa kapiler tercelup dalam cuplikan. Dengan demikian sejumlah
cuplikan akan masuk kedalam pipa kapiler.
Detektor.
Semua solut baik yang bermuatan maupun netral bergerak ke satu arah yaitu
kekatoda maka hal ini mempermudah pendeteksian. Dengan demikian detektor dapat
diletakan di salah satu ujung pipa kapiler yaitu didekat katoda. Berbagai detektor
telah digunakan untuk mendeteksi komponen-komponen hasil pemisahan, antara lain
spektrometri (seperti UV, dan Fluoresen) dan detektor elektrokimia (seperti
konduktometri dan amperometri).
Aplikasi elektroforesis kapiler
Analisis Peptida.
Peptida disusun oleh beberapa asam amino , jadi molekul peptide lebih besar
daripada molekul asam amino. Hasil pemisahan sintesis peptide dengan metode CE
dan HPLC. Detektor UV digunakan pada kedua metode pemisahan tersebut. CE
dilakukan pada pipa kapiler dengan panjang 65 cm dan diameter 50 mikrometer
dalam buffer citrate. Sedangkan HPLC dilakukan secara gradien pada kolom C-8
(220 x 2 mm) dengan fas gerak 0.1 % (FA dalam air dan 0,08 % TFA dalam
acetonitril. Hasilnya, CE memperlihatkan jumlah peak yang lebih banyak daripada
peak HPLC yang berarti CE memberikan resolusi yang lebih baik daripada HPLC
untuk pemisahan peptide.
Elektroforesis digunakan untuk meneliti DNA dalam berbagai bidang, misalnya :